• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS I SDN REJO SARI 1 KEC.BANDONGAN KAB.MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS I SDN REJO SARI 1 KEC.BANDONGAN KAB.MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISW A KELAS I SD N REJOSARI I KEC. BANDONGAN KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

NURUL IFFAH

NIM: 11408037

JURUSAN TARBIYAH

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama

NIM Jurusan Program Judul

: Nurul Ififah : 11408037 : Tarbiyah : PGMI

: MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA ALQURAN/ BACA TULIS ALQURAN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS I SDN REJOSARI I KECAMATAN

BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010.

Telah kami setujui untuk dimonaqosahkan.

Salatiga, Agustus 2010

Pem l'

(3)

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

JL Tentara Pelajar 02, Telp (0298)323706,323433 Salatiga

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi saudara Nurul Iffah dengan No Induk : 114 08 037 yang beijudul:

“MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN BTQ MELALUI METODE CARD SLOT PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI REJOSARI I KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

Telah dimunaqusahkan dalam sidang panitia ujian jurusan tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari Sabtu, 28 Agustus 2010 bertepatan dengan tanggal 18 Romadhon 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar sajjana dalam Ilmu Tarbiyah

(4)

MOTTO

<-b j^ <-b x j ^ b y ^ l OiA!T 1)* ife

0

lyjQ

i

Sir IjJjl jf.

KjitahgnCafu "fidahgh sama orang-orang ya n g m engetahui dengan orang-orang

ya n g tidaf^ mengetahui?" Sesungguhnya orang y a n g 6erahgQah y a n g d a p a t

(5)

Persembahan

Skripsi ini ku persembahkan kepada Suami yang ku hormati dan kusayangi

Terima kasih doa, motivasi dan peijuangannya, serta Anak-anakku

Yang kucintai dan kusayangi. Kalian semua inspirasi dan

masa depan Ibu. Mari kita bersama-sama

beijuang, raih masa depan

gemilang bersama

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nurul Iffah

NIM : 11408037

Judul Skripsi : MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA

AL-QUR’AN BTQ MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS I SD NEGERI REJOSARI I KECAMATAN

BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2009/ 2010.

Menigkatkan kemampuan belajar memoaca Al-Qur’an/ Baca Tulis Al-Qur’an melalui metode Card Sort pada siswa kelas I SDN Rejosari I Kec. Bandongan Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

(7)

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS I SDN REJOSARI I KECAMATAN BANDONGAN KAB. MAGELANG TAHUN AJARAN 2009-2010

Nurul Iffah, 2010

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

Tujuan peneliti untuk mengetahui : ( 1 ) Peningkatan motivasi belajar siswa tentang materi Surat Alfatikhah kelas I SDN Rejosari I tahun pelajaran 2009/ 2010, ( 2 ) Kerja sama antar siswa dalam pembelajaran materi Surat Al­ fatikhah kelas I SDN Rejosari I tahun pelajaran 2009/ 2010, ( 3 ) Peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Materi Surat Al-Fatikhah melalui metode Card Sort pada siswa kelas I SDN Rejosari I tahun pelajaran 2009/ 2010.

Hipotesis penelitian ini adalah metode Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar materi pada siswa kelas I SDN Rejosari I tahun pelajaran 2009/ 2010.

Penelitian ini dilakukan di SDN Rejosari I Kab. Magelang, populasi penelitian adalah siswa kelas I sebanyak 39 siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi untuk mendapatkan data yang tepat terhadap siswa dan tes berupa soal uranian ( pre test dan pos test), serta lembar pengamatan selama proses belajar mengajar.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan

hidayahNya kepada penulis sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan

skripsi ini. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan pada junjungan nabi

Muhammad SAW yang merupakan ustawun khasanah bagi kita semua.

Penulis sadar dan insaf bahwa dalam penulisan skripsi akan mengalami

banyak kesulitan tanpa bantuan dari berbagai pihak, khususnya dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran sehingga penyusunan

skripsi ini bisa terealisasi.

Untuk itu maka penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo M.Ag selaku rector STAIN.

2. Bapak Suawardi M.Pd selaku ketua jurusan

3. Bapak Drs. H. Ahmad Sulthoni M. Pd yang telah yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran kepada penulis.

4. Ibu Kepala SDN Rejosari I Kecamatan Bandongan yang telh memberikan

ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

5. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu pengetahuan sehingga kami mampu menyelesaiakan

skripsi ini.

(9)

kemampuan, maka skripsi ini masih banyak kekurangannya. Maka dengan hati

terbuka penulis mengharap koreksi, kritik maupun saran demi perbaikan

selanjutnya.

Akhirnya sebagai harapan penulis semoga skripsi ini memperoleh

keridhoan dihadapan Alloh, Amin.

Salatiga, Agustus 2010

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN... iii

M OTTO... vi

PERSEMBAHAN... vii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... viii

ABSTRAK... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR IS I... xi

DAFTAR TA BEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

Bab I Pendahuluan... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan M asalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Hipotesa Penelitian... 5

E. Kegunaan Penelitian... 6

F. Definisi Operasional... 6

G. Metode Penelitian... 9

H. Sistematika Penulisan... 15

(11)

A. Belajar dan Pembelajaran... 18

1. Pengertian Belajar... 18

2. Teori Belajar... 23

3. Jenis-jenis B ^ajar... 26

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar... 27

B. Metode Pembelajaran... 29

C. Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’a n ... 33

1. Aspek Pengetahuan... 33

2. Aspek Pelaksanaan... 35

D. Metode kartu dalam pembelajaran B T Q ... 37

Bab III Pelaksanaan Penelitian... 41

A. Subjek Penelitian... 41

1. Lokasi dan W aktu... 41

2. Mata Pelajaran... 46

3. Karakter S isw a ... 46

4. Jadwal Kegiatan... 48

B. Instrumen Penelitian... 50

1. Diskripsi Siklus I ... 52

2. Diskripsi Siklus I I ... 55

3. Diskripsi Siklus I II ... 59

Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan... 63

A. Diskripsi hasil penelitian... 63

1. Pra siklus... 63

2. Siklus I ... 64

3. Siklus I I ... 69

4. Siklus III ... 70

(12)

A. Kesim pulan... 82

B. Saran... 84

Daftar Pustaka... 86

Lampiran

(13)

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu standar kompetensi kelulusan ( KKM ) bagi lulusan

Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyyah dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam adalah : menyebutkan , menghafal, membaca, mengartikan

surat-surat pendek dalam alquran mulai surat alfatihah sampai surat Al -

Alaq.

Peran dan fungsi pelajaran membaca Al-Qur’an dan menulis huruf

Al-Qur’an amat penting bagi kehidupan umat Islam. Al-Qur’an sebagai

kitab suci yang diturunkan kepada Rasulullah SAW harus diyakini oleh

setiap muslim bahwa selain sebagai mukjizat yang diberikan oleh Allah

SWT juga sebagai penuntun umat menuju pelaksanaan agama Islam secara

kaffah. Oleh karena itu belajar membaca Al-Qur’an harus ditanamkan

kepada anak sedini mungkin.

Ibnu Khaldun menyatakan bahwa pendidikan Al-Qur’an menjadi

pondasi dari seluruh kurikulum pendidikan dunia Islam karena Al-Qur’an

merupakan syiar agama yang mampu menguatkan akidah dan

mengkokohkan iman. Ibnu Khaldun bersama Ibnu Sina dan Imam Al-

Ghozali bahkan menekankan bahwa anak-anak harus dididik berdasarkan

kitab suci Al-Qur’an sejak dini karena fitrah suci anak niscaya dapat

(14)

Menyadari pentingnya pendidikan Al-Qur’an bagi anak dan

manfaat bagi yang mempelajarinya menjadikan pembelajaran membaca

Al-Qur’an menjadi sesuatu yagn wajib diberikan di sekolah dasar. Guru

Pendidikan Agama Islam harus menjadi ujung tombak keberhasilan

pembelajaran membaca Al-Qur’an bagi siswa-siswanya. Disebut demikian

karena membaca Al-Qur’an tidak hanya sekedar mempu melafalkan

lambang-lambang bunyi yang disebut huruf yang dalam Al-Qur’an

menggunakan huruf Hijaiyyah, akan tetapi harus pula membelajarkan ilmu

tajwid agar siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Supaya proses pembelajaran membaca Al-Qur’an mampu

memberikan bekal bagi siswa sehingga siswa mampu membaca Al-Quran

dengan baik dan lancar guru dituntut mampu menerapkan strategi

pembelajaran yang membangkitkan proses pembelajaran yang efektif.

Efektifitas proses pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor

antara lain minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Minat

merupakan kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat

sesuatu secara terus-menerus yang sangat erat hubungannya dengan

perasaan senang. Orang yang berminat terhadap sesuatu akan

menyukainya atau memiliki sikap positif terhadap sesuatu tersebut. Dalam

proses belajar mengajar, minat ( interest ) berfungsi sebagai motivating

force yaitu kekuatan yang akan mendorong seseorang untuk belajar. (

(15)

Berdasarkan penjelasan tentang minat tersebut dapat diketahui

bahwa berasal dari minat seseorang mau belajar karena minat berfungsi

sebagai kekuatan pendorong. Kekuatan pendorong berasal dari perasaan

senang. Jika ada faktor pendorong karena dalam diri siswa telah tertanam

perasaan senang maka akan timbul keaktifan karena untuk mencapai

perasaan senang selanjurnya harus ada aktivitas. Jadi proses pembelajaran

akan berhasil jika ada minat belajar, minat belajar menimbulkan keaktifan

belajar, keaktifan belajar menghasilkan kecakapan, ketrampilan,

pemahaman, atau pencapaian kompetensi tertentu.

Pembelajaran membaca Al-Qur’an supaya mempu membekali

siswa memiliki kemampuan membaca yang baik juga belajar dan latihan.

Berawal dari minat belajar membaca alquran yang menimbulkan keaktifan

minat belajar dan berlatih ini siswa akan memiliki kemampuan sesuai

dengan kompetensi yang diharapkan.

Kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa kelas I SDN Rejosari

tahun 2009-2010 pencapaian rata-rata masih dibawah nilai kriterian

ketuntasan minimal ( KKM ), sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah

pada tahun 2009-2010 untuk pembelajaran membaca Al-Qur’an masih

dibawah KKM. Berdasarkan asosiasi tersebut maka peneliti mengadakan

penelitian dan mengangkat judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BELAJAR AL-QUR’AN / BACA TULIS AL-QUR’AN DENGAN

(16)

KEC. BANDONGAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN

2009/2010”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. apakah melalui metode Card Sort mampu meningkatkan perhatian

siswa kelas I SDN Rejosari 1 Kecamatan Bandongan dalam proses

pembelajaran membaca Al-Qur’an ?

b. apakah melalui metode Card Sort mampu meningkatkan keaktifan

siswa kelas I SDN Rejosari I Kecamatan Bandongan dalam proses

pembelajaran membaca Al-Qur’an ?

c. apakah melalui metode Card Sort mampu meningkatkan kemampuan

membaca atau prestasi siswa kelas I SDN Rejosari I Kecamatan

Bandongan dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Untuk mengetahui apakah penerapan metode Card Sort dapat

meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran membaca

Al-Qur’an pada siswa kelas I SDN Rejosari I Kecamatan Bandongan.

b. Untuk mengetahui apakah metode Card Sort dapat meningkatkan

(17)

c. Untuk mengetahui apakah penerapan metode Card Sort dapat

meningkatkan kemampuan/ prestasi pada siswa kelas I SDN Rejosari I

Kecamatan Bandongan.

D. Hipotesa Penelitian

Hipotesa tindakan di kelas putih :

1. melalui metode card sort mampu meningkatkan perhatian siswa

kelas I SDN Rejosari I Kecamatan Bandongan dalam proses

pembelajaran membaca Al-Qur’an.

2. Melalui metode card sort mampu meningkatkan keaktifan siswa

kelas I SDN Rejosari I Kecamatan Bandongan dalam proses

pembelajaran membaca Al-Qur’an.

3. Melalui metode card sort mampu meningkatkan kemampuan

membaca atau prestasi siswa kelas 1 SDN Rejosari I Kecamatan

Bandongan dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mendatangkan hasil gun2 sebagai berikut:

1. bagi siswa dan proses belajar adalah meningkatkan proses dan hasil

belajar.

2. bagi guru adalah dapat berkembang secara profesional karena mampu

menilai dengan obyektif proses pembelajaran yang dilaksanakan dan

melakukan perbaikan dari kekurangan dan kelemahan yang dialami.

3. bagi sekolah adalah dapat memperoleh sumbangan bagi kemajuan

(18)

mencapai kemampuan dalam menguasai kompetensi dasar dalam

membaca Al-Qur’an.

kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita dalam

berusaha dengan diri sendiri ( Depdikbud 1999 : 632 ).

Belajar adalah diperolehnya kebiasaan kebiasaan pengetahuan dan

sikap baru ( Nana Syaodih Sukmadinata 1992 : 45 ). Belajar adalah

proses belajar tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan

( Oemar Hamalik 1982 : 4 ). Belajar adalah seperangkat proses

kognitif yang mengubah sikap stimulasi lingkungan meliwati

pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru ( Dimyati dan

Mudjiono 2002 : 10)

2. Membaca Al-Qur’an

a. membaca adalah salah satu ketrampilan yang berkaitan erat

dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia yaitu

berbahasa ( S. Wiryodijoyo 1981 : 1 ) dalam penelitian ini

membaca adalah salah satu keterampilan dasar terpenting yang

harus dimiliki oleh setiap anak pada usia dini atau dimiliki dalam

kehidupan setiap manusi2.

b. membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat

melisankan apa yang tertulis itu ( Purwadarminta wjs Kamus

Bahasa Indonesia, Balai pustaka 1976 : 385 ) jadi membaca Al-

Qur’an adalah kecakapan yang diperagakan siswa dalam

(19)

c. Al-Qur’an dari segi bahasa adalah masdar dari kata qara yang

artinya bacaan ( Mahmud Yunus 1989 : 335 ) Al-Qur’an menurut

istilah adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi

Muhammad SAW secara mutawatir yang tertulis dalam bentuk

mushaf dan membacakannya sebagai ibadah ( Subhi Salih 1977 :

3. Metode Card Sort

Metode card sort dengan media kartu huruf merupakan suatu

metode mengajar yang menyajikan latihan membaca alquran dengan

menggunakan panduan kartu huruf hijaiyyah ( bukan huruf lain ).

Berdasarkan pengertian di atas maka maksud kalimat

peningkatan kemampuan belajar membaca Al-Qur’an dengan metode

card sort adalah upaya guru dalam membimbing siswa untuk mencapai

kemajuan dalam membaca Al-Qur’an.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Hakikat penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang dikenal dan ramai

dibicarakan dalam dunia pendidikan yang dalam Bahasa Inggris PTK

diartikan sebagai Classroom Action Research. Dari kata yang

membentuk pengertian tersebut maka ada tiga pengertian yang dapat

diterangkan yaitu:

a. penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

(20)

yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang

menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk

rangkaian siklus kegiatan.

c. Kelas adalah kelompok siswa yang dalam waktu yang sama dapat

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dengan menggabung batasan pengertian tiga kata tersebut segera

dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas.

Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan

bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme seorang guru.

a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan

tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya.

b. PTK dapat meningkatkan kineija guru sehingga menjadi

professional

c. Dengan melaksanakan tahap-tahap dalam PTK, guru mampu

memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang

dalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya.

d. Pelaksanaan PTK tidak menganggu tugas pokok seorang guru

(21)

berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang

melakukan tindakan juga dapat dilakukan oleh dua orang guru,

yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika sedang mengajar

dia adalah guru ketika sedang mengamati dia adalah seorang

peneliti.

Dalam tahapan penyusunan rangcangan ini peneliti menentukan

titik atau focus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus

untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamat

untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama

tindakan berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau

penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan dikelas, hal

yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksanaan guru

harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan

dalam rancangan, tatapi harus pula berlaku wajar tidak dibuat-buat.

Dalam refleksi keterkaitan antara pelaksana dengan perencanaan

perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan tujuan

semula.

c. Pengamatan ( observasi)

Pengamatan seharusnya dilakukan pada waktu tindakan sedang

dilakukan sehingga keduanya dapat berlangsung dalam waktu yang

(22)

peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai

pengamat. Ketika guru sedang melakukan tindakan, karena hatinya

menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis

peristiwa ketika sedang berlangsung. Oleh karena itu kepada guru

pelaksana yang berstatus sebagai pengamat baik terhadap tindakan

yang berlangsung agar memperoleh data yang lebih akurat.

d. Refleksi ( Reflecting )

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali

apa yang telah dilakukan. Dalam tahap ini seorang guru palaksana

sekaligus berstatus pengamat melakukan evaluasi terhadap

tindakan yang telah berlangsung dengan menggunakan lembar soal

yang berbentuk multiple voice dan lembar observasi.

e. Instrumen Penelitian

N o. Indikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan

1 M otivasi Belajar - Sisw a menghindari akhlak

yang tercela dalam

kehidupan sehari-hari.

sisw a m em baca tentang

materi akhlak tercela.

2 Sisw a menguasai materi - sisw a belajar dengan temanya

bertanya jaw ah materi akhlak

tercela.

3 Hasil belajar sisw a - adanya peningkakatan nilai

(23)

setiap siklusnya.

4 Perhatian siswa - adanya peningkatan perhatian

yang terlihat pada antusias, keaktifan dan rasa senang siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak.

f. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan

menggunakan metode sebagai berikut:

1) Observasi

Adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indra. Metode ini digunakan

untuk memperoleh data tentang keadaan lembaga pendidikan

serta kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah SD Negeri Rejosari

I kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang tahun 2010.

2) Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis. Didalam melaksanakan peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, dokumentasi ,

peraturan-peraturan, catatan harian dan agar mendapatkan

gambaran umum tentang sekolah SD N Rejosari I Kecamatan

Bandongan Kabupaten Magelang tempat diadakannya

(24)

3) Metode wawancara

Sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara digunakan

untuk memperoleh data-data dari sumber-sumber secara

langsung seperti kepala sekolah dan tenaga kerja atau guru

SDN Rejosari I kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang

tahun 2010.

4) Analisis data

Teknik yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah

teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut:

a) data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah tangan

menggunakan deskriptif . presentasi nilai yang diperoleh

siswa dirata-rata untuk menemukan tingkat pemahaman

konsep modernisasi para siswa dalam pembelajaran akidah

akhlak. Nilai prosentase dihitung dengan ketentuan

sebagai berikut:

NP : N K x 100%

R

Keterangan

NP : Nilai Persentase

NK : Nilai Komulatif

R : Jumlah Responden.

b) data kuatntitatif yaitu data yang berupa informasi

(25)

ekspresi tentang tingkat pemehaman terhadap suatu

mata pelajaran. Pandangan atau sikap siswa

terhadap metode pembelajaran yang baru, aktifitas

siswa dalam mengikuti pelajaran, antusias dalam

belajat serta motivasi belajar.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Babi : PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

A. Rumusan Masalah

B. Tujuan Penelitian

C. Hipotesis tindakan dan Indikator Keberhasilan

D. Kegiatan Penelitian

E. Definisi Operasional

2. Metode Penelitian

a. rancangan Penelitian

b. subjek Penelitian

c. langkah-langkah

d. instrument Penelitian

e. Pengumpulan Data

(26)

3. Sistematika Penelitian

Bab II : KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

B. Metode Pembelajaran

C. Pengertian Akidah Akhlak

D. Media Bola Plastik

Bab I II : PELAKSANAAN PENELITIAN

A. deskripsi pelaksanaan siklus I ( Rencana Pelaksanaan,

Observasi dan Refleksi)

B. deskripsi pelaksanaan siklus II ( Rencana Pelaksanaan,

Observasi dan Refleksi)

C. deskripsi Pelaksanaan siklus III ( Rencana Pelaksanaan,

Observasi dan Refleksi)

Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. deskripsi data Persiklus ( Data hasil observasi , Refleksi

keberhasilan dan kegagalan).

B. Pembahasan

bab V I : PENUTUP

A. kesimpulan

(27)

BAB

n

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

Belajar mengajar merupakan aktivitas akademik menuju hasil

sesuai dengan yang diharapkan. Belajar selalu berkenaan dengan

perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah

kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, direncanakan atau

tidak.

1. Pengertian Belajar

Secara psikologis belajar merupakan perubahan tingkah laku

seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan tersebut akan

dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru serta secara

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya ( Slameto, 1991 : 78).

Definisi tentang belajar itu tidak sama antara orang ahli yang satu

dengan orang ahli yang lainnya dalam memberikan arti maupun

pengertian, namun dari berbagai definisi akan dapat memberikan

keleluasaan dalam memberikan kesimpulan untuk mengambil inti

(28)

Sebagai landasan penguraran mengenai apa yang dimaksud dengan

belajar. Dibawah ini akan dikemukakan beberapa definisi belajar

menurut para ahli:

a. Menurut Combach

Learning is show by change in behavior as result o f

experience. Belajar sebagai salah satu aktivitas yang ditujukkan

oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. (

Syaiful Bahri Djamarah, 2002:12 )

b. Menurut L. kingsley

Learning is the process by which behavior ( in the broader

Sense ) is originated erchanged through practice or training.

Belajar adalah proses dimana tingkah laku ( dalam arti luas )

ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan ( Syaifiil

Bahri Djamarah, 2002:12)

c. Menurut Gagne dalam Bukunya The Condition O f Learning

(1997)

Menyatakan bahwa “ Belajar teijadi apabila suatu stimulus

bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

sehingga perbuatan performancenya “ berubah dari waktu sebelum

Ia mengalami situasi tadi. ( Ngalim Purwanto, 1990 : 84 )

d. Menurut Witherington

Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang

(29)

berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu

pengertian. ( Ngalim Purwanto, 1990 : 84 )

e. Menurut Chapin ( 1972) dalam Dictionary O f Psycology

Membatasi belajar dengan dua macam rumusan, yaitu

rumusan pertama berbunyi “...aquistiion o f any relatively

permanent change in behavior as a result o f practice and

experience “. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku

yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

Rumusan keduanya adalah process o f acquiring respons as

a result o f special practice. Belajar adalah respons-respons sebagai

akibat adanya latihan khusus ( Muhibbin Syah, 1991 : 60-61 )

f. Belajar menurut pandangan tradisionil

Menurut pandangan ini belajar adalah suatu usaha

memperoleh sejumlah Ilmu Pengetahuan. Belajar menurut

pandangan modem. Menurut pandangan ini, yang dimaksud

dengan belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat

interaksi dengan lingkungan. ( Oemar Hamalik, 1992: 40-41 )

g. Belajar menurut Slameto dalam bukunya, proses belajar mengajar

dalam system kredit semester dapat didefinisikan bahwa belajar

adalah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

(30)

h. Belajar menurut pandangan Skinner

Skinner berpandangan bahwa belajar, maka responnya

adalah menjadi lebih baik sebaliknya bila Ia tidak belajar maka

responnya akan menurun ( Dimyati, Mudjiono, 2002: 9 ).

i. Belajar menurut Divesta dan Thompson

Adalah perubahan tingkah laku yang relative menetap

sebagai hasil dari pengalaman ( Nana Syaodih Sukmadinata, 1992 :

156)

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah :

Belajar adalah suatu perubahan yang teijadi melalui

latihan-latihan atau pengalaman, di sini belajar akan memperoleh hasil

yang lebih baik yaitu dengan latihan atau pengalaman berlangsung.

Belajar merupakan usaha-usaha memperoleh sejumlah ilmu

pengetahuan yang dilakukan menggunakan prosis perubahan

tingkah laku secara keseluruhan dengan berinteraksi pada

lingkungan sehingga apabila belajar maka responnya akan lebih

baik dan sebaliknya. Belajar itu pada pokoknya membedakan

antara belajar dan sesudah melakukan belajar serta dilakukan lewat

kegiatan atau usaha dan praktek yang disengaja.

Dalam perspektif keagamaan ( dalam belajar hal ini Islam )

belajar merupakan kewajiban setiap muslim agar memperoleh ilmu

(31)

mereka. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadalah (58): 11

X

'

%

X

^

^5sjw« ]

oi A)! 4jji ^

IjJjioli 1

^J_j3 l i l j

adil

J

L*_>

a

JJI

j

C L ^

j

> -

j

3 J * 1

a

J I

i J J J

Artinya :

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Departemen Agama Republik Indonesia, 1989 : 190)

Sabda Nabi Muhammad SAW

g '

S

'

'

/

y 0

0

AJii- 1 Uj aJ a}J g U i f - A^£

( f L A \ . \ j j )

Artinya :

(32)

Artinya : Dari Anas bin Malik berkata bersabda Rosulullah SAW

mencari ilmu itu itu wajib bagi tiap muslim.

2. Teori Belajar

a. Secara garis besar dikenal tiga rumpun psikologis ( Nana Syaodih

Sukmadinata, 1992 : 156 ). Yaitu : Teori disiplin mental,

Behaviorisme, dan cognitive Gestalf-Field.

1. Teori Disiplin Mental

Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan,

kemampuan atau potensi-potensi tertentu. Belajar adalah

pengembangan dari kekuatan, kemampuan dan potensi-potensi

tersebut.

2. Teori Behaviorisme

Ada beberapa ciri-ciri dari rumpun teori ini, yaitu :

Mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil bersifat

mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan

pembentukan reaksi atau respon dan menekankan pentingnya

latihan.

3. Teori Cognitif-Gesalt-Field

Teori ini menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan

stimulus respon. Perilaku juga penting sebagai indikator, tetapi

yang lebih penting adalah berpikir. Dalam kaitannya dengan

berfikir ini, bahwa pada manusia terbentuk mental atau

(33)

b. Dalam bukunya Oemar Hamalik, bahwa teori belajar sebagai

berikut:

1. Conditioning

Simple conditioning teori continuity menekankan bahwa

belajar terdiri atas pembangkitan respon dengan stimulus yang

pada mulanya bersifat netral atau tidak memadai. Melalui

persinggungan ( contiguity ) stimulus dengan respons stimulus

yang tidak memadai untuk menimbulkan respons tadi akhirnya

mampu menimbulkan respons.

2. Connectionism

Menekankan bahwa belajar adalah pembentukan ikatan atau

hubungan antara stimulus respons melalui proses pengulangan

( reinforcement).

3. Field Theory

Menekankan keseluruhan bagian-bagian yang satu dengan

yang lainnya erat hubungannya dan saling tergantung (

termasuk dalam kategori ini adalah psikologi Gestalt).

4. Psikologi Fenomenologis dan Humanitas yang menitik

beratkan kondisi-kondisi dalam diri individu, dan

5. Teori S-R relativistic dan humanitas yang menitikberatkan

pandangan bahwa tingkah laku manusia merupakan moral

(34)

terdapat hubungan bipolar antara persona dan lingkungan (

Oemar Hamalik. 1992 : 56).

c. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Daya ( Syaiful Bahri Djamarah,

2002 : 17-23)

Ahli-ahli ilmu jiwa daya menyatakan suatu teori bahwa jiwa

manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan

yang tersedia manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan

cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika

depergunakan untuk suatu hal. Daya-daya itu misalnya daya

mengenal, daya mengingat, daya berfikir, daya fantasi dan

sebagai nya.

d. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi

Teori ilmu jiwa asosiasi berpendapat bahwa keseluruhan itu

sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-

unsurnya. Dari ilmu jiwa asosiasi itu muncul dua teori belajar yang

menonjol yaitu teori contctinisme dari Thoendike dan Teori

conditioning dari Ivan P. Pavlow.

e. Teori Belajar R. Gagne

Gagne memberikan dua definisi tentang belajar yaitu:

1. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

2. Belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh

(35)

3. Jenis-jenis Belajar

Dalam proses belajar dikenal bermacam-macam kegiatan yang

memiliki corak yang berbeda antara aspek yang berbeda antara satu

dengan yang lainnya. Baik dari materi dan metodenya maupun

dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan.

Keanekaragaman jenis belajar muncul dalam dunia pendidikan

sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang bermacam-

macam. Jenis-jenis belajar tersebut ( Muhibin Syah, 2008: 122-124 )

yaitu:

a. Belajar Abstrak

Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara

berpikir abstrak.

b. Belajar keterampilan

Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan

gerakan-gerakan motorik yakni berhubungan dengan urat-urat

syaraf dan otot-otot neuromuscular.

c. Belajar sosial

Belajar sosial adalah belajar memahami masalah-masalah dan

teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut.

d. Belajar Pemecahan Masalah

Belajar pemecahan masalah adalah belajar menggunakan metode-

(36)

e. Belajar Rasional

Belajar rasional adalah dengan kemampuan berfikir secara logis

dan rasional.

f. Belajar Kebiasaan

Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-

kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah

ada.

g. Belajar Apresiasi

Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan penting atau

nilai suatu objek.

h. Belajar Pengetahuan

Belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukan

penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

a. Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat bersumber

pada dirinya atau luar dirinya atau lingkungannya. Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar ( Nana Syaodih Sukmadinata,

1992: 156)

1. Faktor-faktor dalam diri individu

Faktor yang ada dalam diri individu atau si pelajar yang

mempengaruhi ussaha dan keberhasilan belajarnya. Faktor-

faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah

(37)

2. Factor-faktor lingkungan hidup

Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

di luar diri siswa baik faktor fisik maupun sosio psikologis

yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

b. Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa

menuru Lilik Sriyanti dan Alfred, 2003 : 53. Disebutkan ada lima

faktor penting, yaitu : factor potensi intelegensi, faktor kemampuan

atau motivasi, minat kepribadian dan faktor lingkungan sekolah,

lingkungan keluarga dan masyarakat.

c. Disamping faktor-faktor diatas juga terdapat pula masalah-masalah

belajar yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari belajar.

Masalah-masalah belajar intern yaitu :

Sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar,

mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar,

menggali hasil belajar yang tersimpan kemampuan berprestasi atau

unjuk hasik belajar rasa percaya diri siswa, intelegensi dan

keberhasilan siswa, kebiasaan belajar dan cita-cita belajar.

Sedangkan masalah-masalah ekstern belajar yaitu guru sebagai

Pembina siswa belajar, prasarana dan sarana pembelajaran,

kebijakan siswa di sekolah, dan kurikulum siswa di sekolah. (

(38)

Jadi hasil belajar sangat dipengaruhi oleh factor-faktor yang ada

dalam diri ( factor intern ) dan faktor yang terdapat di luar diri (

factor ekstern).

B. Metode Pembelajaran

Belajar terus menerus untuk mendalami Al-Qur’an memang tidak

mengenal batas umur. Meskipun demikian, jika proses mempelajari Al-

Qur’an telah dimulai sejak dini, niscaya akan menghasilkan penguasaan

yang lebih baik terhadap Al-Qur’an. Usia anak-anak sekolah SD menjadi

usia ideal untuk membelajarkan Al-Qur’an. Langkah awal untuk dapat

memahami kandungan Al-Qur’an adalah dengan terampil untuk

membacanya dengan baik dan benar. Dalam penelitian ini akan

mempelajari berbagai hal berkenaan dengan proses pembelajaran

membaca Al-Qur’an. Dalam kegiatan pembelajaran pertama, akan

memperoleh informasi mengenai tujuan pembelajaran membaca Al-

Qur’an sekaligus akan dipandu untuk mengetahui rumusan indicator

pembelajaran membaca Al-Qur’an. Selanjurnya, pada kegiatan

pembelajaran kedua, akan dibimbing dan diberikan alternatif desain

pembelajaran membaca Al-Qur’an. Mulai dari desain pembelajaran

mengidentifikasi dan membaca huruf-huruf hijaiyah sampai dengan desain

pembelajaran membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid. Dalam

kegiatan belajar ini juga dilengkapi dengan cara evaluasi pembelajaran

membaca Al-Qur’an dan Hadits. Dengan demikian, setelah mempelajari 1

(39)

1. menjelaskan tujuan pembelajaran membaca Al-Qur’an.

2. menjelaskan rumusan indikator pembelajaran membaca Al-

Qur’an.

3. merumuskan desain pembelajaran membaca Al-Qur’an

4. menjelaskan proses evaluasi pembelajaran membaca Al-Qur’an.

Ketika seorang guru berdiri di depan kelas untuk mengajarkan Al-Qur’an,

yang keduanya dinarasikan dalam bahasa Arab, maka peserta didik akan

dibawa dan didik olehnya yang pertama kali adalah melafalkan bunyi

bahasa. Mereka mendengarkan dan mengucapkan kata, kalimat pendek

yang mudah diucapkan hingga kalimat panjang yang lebih rumit. Guru

mencontohkan melafalkan ayat-ayat dari suatu surat (Al Fatikhah) yang

dilakukan sepenggal-sepenggal untuk kemudian ditirukan oleh murid.

Proses ini dilakukan sampai murid benar-benar menguasai dan melakukan

tanpa kesalahan. Berikut ini model pembelajaran melafalkan yang dapat

dilakukan:

1. Dalam pembelajaran melafalkan, guru dapat mempergunakan metode

ceramah dan metode langsung, yang dipergunakan sekaligus. Metode

ini ditindaklanjuti dengan menggunakan teknik drill and practice.

2. Metode ceramah dipergunakan untuk menyampaikan pengetahuan

mengenai arti penting Al-Qur’an dan Hadits bagi umat Islam, sehingga

terampil dalam melafalkannya merupakan hal yang wajib untuk

(40)

harus dilakukan, baik pada tahap persiapan maupun pada tahap

pelaksanaan.

3. Metode Card Sort, guru dapat mempersiapkan kertas karton yang

ditulis surat atau hadits yang akan diajarkan melafalkannya, penulisan

dilakukan dalam bentuk teks arabnya yang disertai dengan tulisan cara

melafalkannya dalam bahasa latin (transliterasi). Guru dapat

memanfaatkan teknik pewarnaan yang berbeda dalam menuliskannya.

Seperti warna hitam untuk teks arab dan warna hijau untuk teks

transliterasinya.. Selain itu, guru dapat mempersiapkan kartu-kartu

yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah. Guru juga mempersiapkan

bentangan plastik/triplek yang berisi kolom-kolom yang berjumlah

sesuai dengan jumlah huruf hijaiyah, yang pada bagian bawah setiap

kolom diberi pengucapan huruf hijaiyah dalam bentuk transliterasi.

Jika tidak bisa menggunakan plastik/triplek, dapat diganti dengan

menggunakan papan tulis. Persiapkan juga alat perekat yakni

(41)
(42)

Terampil dalam membaca Al-Qur’an dan Hadits menjadi

kemampuan paling dasar yang harus dikuasai oleh umat Islam. Langkah

awal untuk lebih mendalami Al-Qur’an adalah dengan cara mampu

membacanya dengan baik dan benar. Selain itu dengan membaca Al-

Qur’an saja sudah dinilai ibadah. Dengan demikian bagi kaum Muslimin,

membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar mempunyai nilai keagamaan

yang tinggi. Itulah sebabnya mengapa Al-Qur’an sebagai Kitab Suci yang

dibaca mempunyai peran sentral dalam kehidupan kaum Muslimin.

Sejalan dengan proses pelembagaan pengajaran Al-Qur’an (setelah

proses unifikasi bacaan Al-Qur’an), berkembang ilmu spesifik pembacaan

Al-Qur’an yang dikenal sebagai mata pelajaran BTQ (Baca Tulis Al-

Qur’an). Pembelajaran membaca Al-Qur’an bertujuan:

L Aspek Pengetahuan (knowing)

Dalam hal ini murid memiliki pengetahuan mengenai berbagai hal

yang berkenaan dengan membaca ALQur’an. Diawali dengan pengetahuan

mengenai kewajiban seorang muslim untuk menguasai keterampilan

membaca Al-Qur’an. Karena langkah awal untuk memahami Al-Qur’an

adalah dengan cara mampu untuk membacanya. Selain itu murid juga

mengetahui bahwa dengan mampu membaca Al-Qur’an menjadi pintu

(43)

ibadah. Setelah peserta didik memiliki pengetahuan mengenai pentingnya

kemampuan membaca Al-Qur’an, kondisi ini dilanjutkan dengan

memberikan pengetahuan bahwa Al-Qur’an itu dinarasikan dalam bahasa

Arab yang memiliki norma, kaidah, dan aturanaturan tersendiri dalam

membacanya. Misalnya yang paling dasar adalah membaca Al-Qur’an dan

Hadits dimulai dari arah sebelah kanan ke kiri. Pada tahap selanjutnya,

guru juga perlu memberikan pengetahuan bahwa ilmu tajwid adalah

bagian dari cabang ilmu yang dapat membantu seseorang untuk membaca

Al-Qur’an dengan baik dan benar. Tentu saja dalam penyampaiannya

harus dengan cara bertahap. Untuk ilmu tajwid saja tidak semua

cabangnya diberikan kepada siswa. Dengan demikian dibutuhkan

kesabaran dan ketelatenan dari guru untuk mengarahkan danmendidik

siswanya. Karena pada aspek knowing ini guru harus benar-benar yakin

bahwa semua murid telah mengetahui apa yang telah dipelajarinya. Untuk

mencapai tujuan ini, guru dapat memilih metode ceramah, tanya jawab,

dan demonstrasi. Sebagai tinuak lanjut apakah murid telah memahami dan

mengetahui arti penting kemampuan membaca Al-Qur’an dan ilmu tajwid

sebagai alat bantu dalam membaca Al-Qur’an sebagaimana yang telah

disampaikan, guru dapat menyelenggarakan tanya jawab dengan murid-

murid, dapat diawali dengan bertanya kepada seluruh murid satu kelas,

(44)

2. Aspek Pelaksanaan {doing)

Dalam hal ini, pelaksanaan yang dimaksud adalah peserta didik

terampil dalam membaca ayat-ayat dari surat-surat tertentu dalam Juz

Amma yang menjadi materi pelajaran. Untuk mencapai tujuan ini metode

yang dapat digunakan misalnya adalah demonstrasi. Sebagai langkah awal,

terutama pada kelas satu SD, guru memberikan contoh cara melafalkan

ayat-ayat dari surat-surat tertentu untuk kemudian diikuti oleh siswa satu

kelas. Guru dapat menyediakan karton yang bertuliskan ayat-ayat dari

suatu surat yang akan dilafalkan yang dilengkapi cara bacanya dalam

huruf latin. Guru juga dapat memutarkan kaset. Setelah para siswa satu

kelas dirasa mampu melafalkan secara bersama-sama, guru dapat

melakukan pengujian dengan menilai pelafalan siswa satu per satu.

Apabila guru telah yakin seluruh siswa telah mampu untuk melafalkan,

bahkan pada tahap lebih tinggi murid memang telah mampu dan terampil

membaca dari teks arabnya dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu

tajwid, terhadap ayat-ayat dari suratsurat tertentu yang telah diajarkan,

(45)

membaca Al-Fatihah. Terlebih lagi setiap melaksanakan shalat, maka ia

wajib untuk membaca Al-Fatihah. Bahkan dalam berbagai kesempatan ia

gemar untuk membaca Al-Fatihah. Hal yang sama juga terjadi pada surat-

surat lain yang telah dipelajarinya. Inilah tujuan pengajaran aspek being.

Pembelajaran untuk mencapai being yang tinggi lebih mengarahkan pada

usaha pendidikan agar murid melaksanakan apa yang diketahuinya itu

dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjaga agar pelafalan dan

pembacaan murid terhadap surat-surat tetap baik, maka perlu untuk

melakukan pembiasaan. Proses pembiasaan dilakukan agar siswa benar-

benar menguasai dan terampil dalam melafalkan dan membaca suratsurat

yang menjadi materi pelajaran. Beberapa teknik yang dapat dilakukan

misalnya:

a. Membaca Al-Qur’an berjamaah

Langkah pembiasaan untuk melatih keterampilan melafalkan dan

membaca surat tertentu dalam Juz Amma ini adalah dengan melafalkan,

bahkan untuk tahap yang lebih tinggi dengan membaca teksnya yang

(46)

D. M etode C ard Sort dalam P em belajaran BTQ

Metode Card Sort ialah kartu yang mana padanya tertulis kata atau

kalimat. Card ( kartu ) tersebut diberikan kepada siswa berbentuk ayat

pertama, kedua, ketiga, sampai selesai dan murid diharuskan untuk

membacanya dengan maksud untuk membiasakan mata pembaca dalam

menangkap suatu bacaan yang banyak.

Metode Card Sort dalam pembelajaran BTQ adalah penggunaan kartu

dalam pembelajaran yaitu dengan memuliskan huruf-huruf Hijayah ataupun

ayat-ayat pendek pada selebar kertas atau tripleks (seperti sebuah kartu). Hal

ini digunakan sebagai alat bantu siswa untuk menghafal atau melafalkan

sebuah ayat.Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu:

1). Tahap persiapan

a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini merumuskan tujuan yang jelas menjadi langkah pertama yang harus dilakukan oleh

guru. Tujuan dari pembelajaran ini adalah murid mengetahui arti penting

Al-Qur’an dan Hadits bagi umat Islam. Lebih khusus siswa diberi

pengetahuan mengenai beberapa aspek mengenai surat yang akan

diajarkan, misal arti dari nama surat, jumlah ayat, tempat diturunkannya,

kapan waktu membaca surat tersebut dan sebagainya. sehingga terampil

dalam melafalkannya merupakan hal yang wajib untuk dikuasai.

(47)

b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, maka guru harus menentukan

pokok-pokok meteri yang akan disampaikan. Harus diperhatikan pula

bahwa keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat

penguasaan guru terhadap materi yang akan disampaikan dan teknik

yang menarik dalam menyampaikannya. Sehingga guru juga perlu

mempersiapkan ilustrasi-ilustrasi yang relevan untuk mempeijelas

informasi yang akan disampaikan.

c. Mempersiapkan alat bantu. Dalam hal ini untuk mencapai tujuan

pembelajaran mengenalkan Al-Qur’an dan terampil melafalkannya

menjadi kewajiban, maka yang paling mendasar adalah guru membawa

dan memperlihatkan kitab suci Al-Qur’an, Hadits atau Juz Amma.

2). Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan

a. Langkah pembukaan

(1) Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan

materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang

akan disampaikan. Apersepsi dapat diisi dengan melafalkan

secara bersama-sama surat-surat juz’amma dan hadits-

hadits yang telah diajarkan.

(48)

b. Langkah penyajian

(1) Gunakan bahasa komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.

(2) Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat

agar mudah dipahami oleh siswa.

(3) Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa. Kontak

mata menjadi isyarat dari guru agar siswa mau memperhatikan.

(4) Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.

I. Langkah mengakhiri

(1) Membimbing siswa untuk dapat memahami dan mengingat

materi pelajaran yang baru disampaikan.

(2) Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa

menguasai materi pembelajaran yang baru disampaikan.

Untuk tahap awal dapat dilakukan dengan tanya jawab.

Metode langsung dan teknik drill and practice dilakukan

setelah penyajian hal ihwal materi pelajaran mengenai surat

dan hadits yang diajarkan dengan metode ceramah, seperti

yang diuraikan di atas. Metode langsung dan teknik drill

and practice menitikberatkan pada teknis mengajarkan cara

melafalkan surat dan hadits yang menjadi materi

(49)

and practice bertujuan untuk melatih siswa melafalkan surat

dan hadits untuk kemudian mempraktekkannya sampai

(50)

BAB m

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas satu

SD Negeri Rejosari 1 kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang yang

didirikan pada tahun 1930 oleh pemerintah langsung berstatus negeri.

Namun semula hanya sampai kelas IV karena ruangan masih terbatas,

maka untuk melanjutkan sampai kelas VI harus pindah ke SD Negeri

Bandongan 1 yang keberadaanya berada di daerah Kecamatan Bandongan.

Pada tahun 2010 ini SD Negeri Rejosari 1 memiliki siswa

sebanyak 277 yang terdiri atas siswa putra dan putri dengan perincian

sebagai berikut:

Kelas 1 putra putri

Kelas II putra putri

Kelas III putra putri

Kelas IV putra putri

Kelas V putra putri

putri

(51)

Sebagai sekolah yang menghendaki perubahan kearah yang lebih

baik, SD Negeri Rejosari 1 juga memiliki visi dan misi, adapun visi dan

misinya adalah sebagai berikut:

a. Visi

Beriman, bertaqwa, berprestasi, trampil dan berbudaya.

b. Misi

- Mendorong dan membantu siswa untuk menghayati dan

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.

- Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif agar daya

serap siswa optimal.

- Menumbuh kembangkan kegiatan semangat keunggulan yang

positif kepada semua warga sekolah.

- Membantu dan mendotong siswa untuk mengenali potensi yang

dimiliki derta mengembangkan keterampilannya.

(52)

5. Desa/Kelurahan

kelurahan, yaitu Rejosari, Gandusari, dan Kembang Kuning yang sudah

termasuk dalam kecamatan windusari.

e. Jumlah siswa

Table 1.1 Daftar jumlah siswa SDN Rejosari 1

Tahun 2010 Kegiatan belajar mengajar masuk pagi

(53)

f. Tenaga Pengajar

No.

Nama NIP

Pendidikan

Th Lulus

Jabatan

1 Rokayah 19620606 198303 SI/2010 KS

2 Siti Pratiwi 19562310197 SPG /1975 GURU

3 Mushonah 195810051983 SI/2006 GURU

4 Listiyani 196216011983 SI/2010 GURU

5 Nurul Iffah 131372818 DI1I/1986 GURU

6 Slamet 195604111984 DII GURU

7 Sumiarta 1910111983 DII GURU

8 Anastasya Budi Pratini 196206111992 DII GURU

9 Istamar 196815031999 SI/2008 GURU

10 Samsudi 195408051994 SLTP PENJAGA

11 Endah Suryati “ DII GURU

12 Dewi Mumiyanti - SI/2005 GURU

(54)

g. Struktur Organisasi Guru

Table 1.3 Organisasi Sekolah SD N Rejosari 1 Kecamatan Bandongan

(55)

2. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diajarkan objek penelitian adalah mata pelajaran BTQ

( Baca Tulis Al-Qur’an ) sesuai dengan kompetensi dasar dan silabus,

penelitian ini dilaksanakan maka pokok bahasan yang diambil adalah

pengenalan membaca Al-Qur’an dengan sumber standar kompetensi

membaca kalimat sederhana yaitu membaca surat-surat pendek ( surat Al-

fatikhah ) dengan indicator :

1. Membaca surat Al-fatikhah dengan benar.

2. Membiasakan membaca surat Al-fatikhah dengan mahraj yang

benar.

3. Menunjukkan surat-surat pendek yang sudah dihafalnya.

4. Mendemonstrasikan membaca surat Al-fatikhah.

5. Membaca melalui kata.

6. Membaca melalui kalimat.

3. Karakter Siswa

Semua siswa keias satu di SD Negeri Rejosari 1 dijadikan objek

penelitian, siswa kelas satu sejumlah 32 orang yang terdiri dari 18 siswa

putra dan 14 siswa putrid. Berikut adalah data siswa :

Table 1.4 Daftar siswa SDN Rejosari 1 kelas 1

1 Dita Anggitasari P SLTP Tani

(56)

3 Heni Dwi Puji A. P SD Tani

4 Gesit Toni Ariyanto L SLTP Tani

5 Ivan Kumiawan L SLTP Tani

6 Sumiyati P SD Tani

7 Ahmad Syaifuddin L SLTP Pedagang

8 Ahmad Rangga L SLTP Tani

9 Asrofii Annisa P SLTP Tani

10 Bery Novantoro L SLTP Tani

11 Candra Teguh

Wicaksana

L SLTA Tani

12 Dicky Setiawan L SLTP Tani

13 Dwi Lestari P SLTP Tani

14 Davis Rekha

Vemanda

L SLTA Tani

15 Elsa Nuraina Syarifah P SLTP Tani

16 Fani Setiawan L SLTP Tani

17 Hardi Yansa Putra L SLTA Tani

18 Khairunnisa P SLTP Tani

19 Khairunnisa Azahra P SLTP Tani

20 Imam Saputra L SD Tani

21 Muhammad Saifudin L SD Tani

(57)

23 Muhammad Firman

S.

L SD Tani

24 Masrur L SD Tani

25 Wiska Puji Astuti P SLTA Tani

26 Rina Fitriani P SLTP Tukang batu

27 Riski Ristanto L SLTA PT

28 Riky Hermawan L SLTP PT

29 Tiara Aulia P SLTA Buruh

30 Wiji Saputra L SD Buruh

31 Cahya Kusuma P SLTA Pedagang

4. Jadwal Kegiatan Penelitian Kelas

(58)
(59)

B. Instrumen Penelitian

PTK ini dirancang untuk dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap

siklus memiliki beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini penulisan huruf dalam kartu

dapat mengikuti pola atas-bawah, yakni bagian atas untuk teks arab dan

bagian bawah untuk transliterasi. Atau dengan pola menyamping. Samping

kanan untuk teks Arab dan samping kiri untuk teks transliterasi. Peran guru

dalam hal ini sangat menentukan dalam mengajarakan melafalkan surat

atau hadits yang baik dan benar. Jika guru tidak bisa menyediakan kertas

karton, maka dapat diganti dengan mempergunakan papan tulis. Alat-alat

ini digunakan untuk menuntun siswa dalam melafalkan surat atau hadits

agar sesuai dengan makhrajnya. Contoh penulisan surat dalam bentuk teks

Arab dan transliterasinya:

a. Model atas-bawah

bismillaahir rahmaanir rahiim

qul huwallaahu ahad

allaahush shamad

lam yalid wa lam yuulad

(60)

Penelitian ini dibagi dalam beberapa siklus yaitu:

1. Siklus I

Siklus 1 penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 mei 2010 dengan

Standar Kompetensi membaca kalimat sederhana dengan indicator

membaca surat Al-fatikhah dengan benar, membiasakan membaca surat

Al-fatikhah dengan lafal dan mahraj yang benar. Tahapan dan langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

1. Refleksi awal yaitu peneliti melakukan atau menentukan

berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran membaca Al-fatikhah/

BTQ yang selama ini dilakukan dengan metode yang kurang aktif

dalam proses pembelajarannya tidak dilakukan evaluasi.

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) sesuai

dengan pokok bahasan dan instrumen mengumpulkan data selama

pelaksanaan PTK ini dilaksanakan.

3. Penyiapan perangkat/ sarana media pembelajaran yang meliputi

buku pegangan guru BTQ.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian ini menerapkan strategi pembelajaran

sesuai dengan RPP menggunakan metode Card Sort yang pada akhir

pembelajaran diadakan evaluasi secara lisan. Dengan indicator

(61)

lafal dan mahraj yang benar. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam

RPP yang dimulai dengan guru melakukan apresiasi, motivasi, dan

penjelasan materi pelajaran dengan metode ceramah.

2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca kata dengan

menggunakan kartu dengan cara siswa maju mengambil kartu yang

disediakan oleh guru.

3. Melaksanakan post tes tentang pemahaman siswa dalam membaca

Al-Qur’an atau surat Al-fatikhah dengan baik dan benar.

Observasi

Sesuai dengan tujuan penelitian yaiu meningkatkan kemampuan

belajar membaca Al-Qur’an/ BTQ pada siswa kelas satu SDN Rejosari

1 Kecamatan Bandongan tahun ajaran 2009/2010 dengan

menggunakan metode Card Sort dan pada akhir pembelajaran

dilaksanakan evaluasi secara lisan guna untuk mengetahui hasil

pembelajaran maka dilaksanakan observasi terhadap kelas pada saat

pembelajaran peneliti melakukan pengamatan selama proses

pembelajaran. Observasi dilakukan dengan cara siswa mengambil

kartu yang telah disediakan oleh guru lalu dibacakan didepan kelas

dengan bimbingan guru.

Dalam observasi/ pengamatan peneliti menggunakan lembar

(62)

Table 2.1 lembar observasi siklus I

* Keaktifan siswa sudah baik

walaupun belum semuanya

* Peningkatan prestasi belajar siswa belum begitu baik.

d. Refleksi

Dalam proses pembelajaran BTQ dengan menggunakan metode

Card Sort ini masih ada kelemahan sehingga peneliti perlu melakukan

refleksi. Refleksi yang dilakukan peneliti ini berdasarkan dua hasil

pengamatan situasi kelas/ pembelajaran dan hasil perbandingan atau

(63)

Berdasarkan pengamatan ini maka peneliti mengadakan

perbandingan nilai hasil pada pra siklus dan siklus I.

Selanjutnya perbandingan nilai pada saat siklus terhadap post tes

menunjukkan belum adanya peningkatan perubahan siswa terhadap

pembelajaran BTQ, serta memotivasi siswa agar fokus dalam

mengikuti proses pembelajaran BTQ. Disini penulis menemukan

adanya kurang perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran

meskipun tidak semuanya, sehingga peneliti perlu melanjutkan

penelitian tindakan kelas ini sampai pada siklus yang ke II.

2. Siklus II

Pada siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 10 mei 2010 dengan

pokok bahasa membaca kata dengan benar, membaca kalimat dan ayat

dengan mahraj yang benar, membaca surat pendek yang di lafalnya.

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap

pembelajaran BTQ pada siklus 1 yang masih ada kelemahan yaitu

siswa belum semuanya memperhatikan sehingga masih kurang

aktif serta perhatian dan motivasi siswa belum menunjukkan

(64)

2. Penentuan focus permasalahan dan mengkaji kelemahan

pembelajaran pada siklus pertama.

3. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) sesuai

dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama

penelitian tindakan kelas.

4. Penyimpanan perangkat, sarana dan media pembelajaran yang

meliputi buku pegangan BTQ.

b. Pelaksaan

Dalam melaksasnakan penelitian peneliti menerapkan strategi

pembelajaran sesuai dengan RPP dengan menggunakan metode iqrak.

Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca surat Al fatikhah

dengan indicator membaca surat Al-Fatihah dengan benar,

membiasakan membaca surat Al-Fatihah dengan mahraj yang benar.

Langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam

RPP yang dimulai dengan guru menyuruh siswa untuk

membacakan surat Alfatikhah sesuai dengan yang dicontohkan

guru.

2. Tahap membaca kalimat dengan menggunakan media kartu.

3. Melaksanakan post test secara lisan tentang bacaan surat Al

fatikhah dalam post test ini digunakan soal yang berbeda dalam

(65)

c. Observasi

Sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah meningkatkan

kemampuan belajar Al-Qur’an pada siswa kelas 1 SDN Rejosari 1

kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang tahun ajaran 2009/2010

dengan menggunakan metode Card Sort maka observasi difokuskan

pada perubahan kemampuan belajar membaca Al-Qur’an. Untuk

melakukan observasi terhadap situasi siswa dikelas pada saat

pembelajaran peneliti melakukan pengamatan peneliti menggunakan

lembar pengamatan sebagai berikut siswa mengambil kartu yang telah

disediakan oleh guru yang berupa penggalan-penggalan ayat yang

terdapat dalam surat Al-Fatihah.

Table 2.2 lembar observasi siklus II

N

* Antusias siswa dalam KBM

masih belum maksimal

* Siswa sudah aktif dalam

pembelajaran

4 Kemampuan siswa

dalam memahami

* Kemampuan siswa dalam

(66)

bacaan mengalami peningkatan

5 Peningkatan prestasi

*

Peningkatan prestasi sudah

megalami peningkatan meskipun

belum maksimal

d. Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan dua hal peneliti yaitu hasil

pengamatan situasi kelas/ pembelajaran dan hasil perbandingan atau

peningkatan nilai dari siklus pertama dan kedua.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada

siklus kedua ini peneliti mengemukakan refleksi pada sisw a kelas 1

SD N Rejosari 1 sebagai b erikut:

a. Hasil post test lebih bagus dari pada hasil pre test pada siklus

pertama.

b. Kemampuan sisw a dalam membaca Al-Qur’an meningkat dengan

menggunakan metode Card Sort dalam pembelajaran pada siswa

kelas 1 SDN Rejosari 1 kecamatan Bandongan Kabupaten

M agelang tahun ajaran 2009/2010.

c. Kemampuan sisw a dalam membaca A l-Qur’an meningkat pada

siklus I membaca kata dan dikembangkan menjadi membaca

(67)

3. Siklus III

Siklus III peneliti dilaksanakan pada tanggal 24 mei 2010 dengan pokok

bahasan membaca surat Al fatikhah, membiasakan membaca surat Al

fatikhah dengan lafal yang benar. Tahapan dan langkah-langkah yang

dilakukan peneliti adalan sebagai berikut:

e. Perencanaan

Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terdapat

pembelajaran membaca surat Al fatikhah pada siklus I masih

menunjukkan peningakatan yang belum maksimal.

2. Menentukan permasalahan dan mengkaji kembali kelemahan

pembelajaran yang dilakikan peneliti pada siklus II.

3. Penyusunan RPP sesuai dengan pokok bahasan dan instrument

pengumpulan data selama PTK dilaksanakan.

4. Penyiapan perangkat/ sumber belajar yang berupa buku pegangan

BTQ.

5. Menyiapkan peraga yang berupa tulisan-tulisan yang harus dibaca

oleh siswa.

f. Pelaksaan

Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran

sesuai dengan RPP yaitu menggunakan metode Card Sort dengan

Gambar

Table 1.1 Daftar jumlah siswa SDN Rejosari 1
Table 1.3 Organisasi Sekolah SD N Rejosari 1 Kecamatan Bandongan
Table 1.4 Daftar siswa SDN Rejosari 1 kelas 1
Table 2.2 lembar observasi siklus II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tanpa ada maksud untuk mengabaikan faktor-faktor yang sudah dianggap penting dan mempengaruhi hasil belajar siswa, penelitian ini akan “lebih” memperhatikan pada

nPCMs – Mawson Coast – Rayner Complex – East- ern Ghats provinces in east Antarctica and India is significantly younger than that recognised both to the east and the west (Fig.

Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui profil keterlaksanaan Teknik Penilaian Kelas dalam pembelajaran Fisika kelas XI dan kepemilikan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perubahan Fraksi Fosfor Lambat Tersedia pada Tanah Tergenang yang Diameliorasi Bahan Organik adalah benar karya saya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku dan analisa kapasitas pa- nel pracetak ferro foam concrete yang dibe- bani lentur, dengan menggunakan benda

Mengingat : l. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2oo3 tentang wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian pegawai Negeri Sipil $,embaran Negara Tahun 2003 Nomor

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

Sehubungan dengan dokumen penawaran yang Saudara/i telah disampaikan untuk Pekerjaan Pengadaan Alat Bantu Penangkapan Ikan pada Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan,