PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DI AJARKAN
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DENGANPROCESS ORIENTED GUIDED I N Q U I R Y L E A R N I N G P A D A P O K O K
B A H A S A N S T R U K T U R A T O M
Oleh Tukma Sari NIM 4101131033
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul” Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Di Ajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”.Adapun penyusunan skripis iini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: Bapak Drs. Eddiyanto,Ph,D sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, semangat dan saran-saran kepada penulis sejak awalp enelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban,M.S, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti , M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari seminar proposal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Dra. Ida Duma Riris., M. Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terimakasih kepada guru-guru sekolah yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terimakasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia(Ibu Rosimi Siregar) dan siswa/i kelas X IPA-1 dan XI IPA-2 SMA Negeri 1 Sei Kanan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
v
pendidikan yang setinggi-tingginya; Ucapan terimakasih kepada saudara-saudaraku tersayang Kak Nurhayati Lubis, Kak Siti Arlina Lubis, Bang Ahmad Suhela Lubis dan Bang Ali Imran Lubis, dan Alm. Ermaulina Lubis dan bang Zainuddin Lubis yang selalu setia memberikan nasihat, doa, semangat, ketegaran menjalani cobaan, dan canda tawa yang selalu hadir ditengah-tengah keluarga. Serta terima kasih yang teristimewa saya haturkan kepada bang Yahya Harahap yang memberikan saya dukungan, motivasi, doa sehingga penulis bisa tetap bertahan menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada rekan mahasiswa kelas Dik A 2010 khususnya buat Rina, Manik, Hafizhah, Makfit, Rizka, Sifa, Desi, dan Putrid an Juni yang telah menjalin keakraban bersama, suka duka dan semangatnya selama menjalani perkuliahan. Penulis juga ucapkan terima kasih pada para sahabat Nora, Dina, Patima, Wati, Roziah, Evi, Fitri untuk kebersamaan dan keceriaannya. Dan terima kasih kepada teman saya Muhammad Adnan yang saling memotivasi dan berjuang bersama untuk menyelesaikan skripsi. dan terspesial penulis ucapkan terima kasih kepada Ummi Ellya Panjous, S.N,M.Pkim yang telah memberikan ilmu yang luar biasa kepada penulis selama menjalani PPLT di MAN Kisaran.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam ilmu pendidikan.
Medan,Juli 2014 Penulis,
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DI AJARKAN
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DENGANPROCESS ORIENTED GUIDED I N Q U I R Y L E A R N I N G P A D A P O K O K
B A H A S A N S T R U K T U R A T O M
Tukma Sari (4101131033) Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran melalui model pembelajaranProblem Based Learning dengan Process Oriented Guided Inquiry Learning pada materi Srtuktur Atom. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X IPA SMA Negeri 1 Sei Kanan yang terdiri dari 2 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas dengan cara purposive sampling dan masing–masing kelas terdiri atas 30 siswa. Pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan model Pembelajaran Problem Based Learning dan pada kelas eksperimen II diberikan pengajaran dengan model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning. Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak menggunakan data gain diperoleh bahwa nilai thitungsebesar 4,17 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,83 pada
taraf signifikan α = 0,05, sehingga thitung>ttabel. Dari hasil perhitungan gain antara
post-tes dan pre-tes kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II diperoleh besarnya gain pada kelas eksperimen I dengan rata-rata 37,3 + 7,7 dan post-tes 78,5+7,2 adalah 74% dan pada kelas eksperimen II rata-rata 27,33 + 7,93 dan pos-tes 71,83 + 9,8 adalah 84%. Besar perbedaan peningkatan hasil belajar antara kedua kelas eksperimen adalah 10% .
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup 3
1.3. Batasan Masalah 3
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Hakekat Belajar Kimia 7
2.1.2 Hasil Belajar Kimia 8
2.2. Model Pembelajaran 8
2.2.1 Model PembelajaranProblem Based Learning 8 2.2.2 Langkah-langkahProblem Based Learning 10 2.2.3 Kelebihan dan kekuranganProblem Based Learning 11 2.3. Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning 13 2.3.1 Langkah-langkah pembelajaran POGIL 14 2.4. Materi Perkembangan Struktur Atom 17 2.4.1 Partikel Dasar Penyusun Atom 21
2.4.2 Nomor Atom Dan Nomor Massa 23
2.4.3 Konfigurasi Elektron Dan Elektron Valensi 23
2.5. Kerangka Konseptual 25
2.6. Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN 26
3.1. LokasidanWaktuPenelitian 26
3.1.1 Lokasi Penelitian 26
3.1.2 Waktu Penelitian 26
3.2. PopulasidanSampelPenelitian 26
3.2.1 Populasi 26
3.3. Variabeldan Instrumen Penelitian 26
3.3.1 Variabel Penelitian 26
3.3.2 Instrumen Penelitian 28
3.4. Desain/ RancanganPenelitian 30
3.5. Prosedur Penelitian 32
3.6. Teknik Pengumpulan Data 33
3.7. TeknikAnalisis Data 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37
4.1. HasilPenelitian 37
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 37 4.1.1.1. Validitas Instrumen Tes 37 4.1.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes 38 4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 38 4.1.1.4. Daya Pembeda Instrumen Tes 38
4.1.2. Data Hasil Penelitian 39
4.2. Analisis DataPenelitian 40
4.2.1. Uji Normalitas Data 40
4.2.2. Uji Homogenitas Data 40
4.2.3. Uji Hipotesis 41
4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 42
4.3. Pembahasan 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 48
5.1. Kesimpulan 48
5.2. Saran 48
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes 28
Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model Atom Thomson 17
Gambar 2.2. Model Atom Thomson 18
Gambar 2.3. Model Atom Rutherford 19
Gambar 2.4. Model Atom Niels Bohr 20
Gambar 2.5. Model Atom mekanika kuantum 21 Gambar 3.1. Model Pretest-Posttest Control Group Design 30
Gambar 3.2. ProsedurPenelitian 32
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 51
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen I & II 55 Lampiran 3. SoalTugas Rumah Kelas Eksperimen I dan II 73 Lampiran 4. Masalah pada model pembelajaran 75
Lampiran 5. Model pembelajaran TTS 81
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 86 Lampiran 7. Instrumen Sebelum Validasi 95 Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi 102 Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Tes SesudahValidasi 103 Lampiran 10. Instrumen Sesudah Validasi 117 Lampiran 11.Kunci Jawaban Instrumen Sesudah Validasi 121 Lampiran 12. Tabel Instrumen ValiditasTes 122 Lampiran 13. Perhitungan Validitas Tes 123 Lampiran 14. Tabel Instrumen Reliabilitas Tes 125 Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Tes 126 Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran InstrumenTes 127 Lampiran 17. Perhitungan Tingkat KesukaranTes 128 Lampiran 18. Tabel Daya Beda InstrumenTes 129 Lampiran 19. Perhitungan Daya Beda Tes 130 Lampiran 20. Rekap Analisis InstrumenTes 131 Lampiran 21. Rata-Rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar Siswa 132
Lampiran 22. Uji Normalitas Data 138
Lampiran 23. Uji Homogenitas Data 144
Lampiran 24. Uji Hipotesis Data 146
Lampiran 25. Uji Gain(Peningkatan Hasil Belajar) 149 Lampiran 26. Tabel Observasi Aktivitas Siswa 153
Lampiran 27. Lembar Observasi 154
Lampiran 28. Hasil Persentasi Nilai Aktivitas Siswa 155 Lampiran 29. Jadwal Kegiatan Penelitian 159
Lampiran 30. Dokumentasi 160
Menurut Wina Sanjaya (2006) pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan potensi dasar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua konsep pendidikan yang saling berkaitan yaitu belajar (Learning) dan pembelajaran (Instruction). Konsep belajar berakar pada pendidik. Tujuan pendidikan adalah membentuk sumber daya manusia yang berkualitas tinggi yaitu manusia yang mampu menghadapi perkembangan zaman. Mutu pendidikan yang baik yaitu diikuti dengan hasil belajar siswa yang baik pula. Tetapi mutu pendidikan akan terhambat jika pembelajaran tersebut mengalami persoalan.
Menurut Rusman (2010), pembelajaran merupakan suatu sistem, yang
terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat
komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa mencapai kompetensi yang diharapkan, karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan siswa dalam menguasai suatu materi. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan model dan media yang tepat dan efektif.
Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Namun pada saat ini sains (kimia) merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sekolah menengah. Maka perlu
2
adanya variasi dalam mengajar agar siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran didalam kelas (Setyowati, 2007).
Berdasarkan observasi awal yang saya lakukan terhadap proses
pembelajaran di SMA Negeri 1 Sei Kanan, diperoleh informasi bahwa selama
proses pembelajaran, guru telah memberdayakan sarana dan prasarana sekolah,
namun siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan
untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada
tingkat pemahaman. Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep pada tingkat
ingatan karena dalam sistem pembelajaran, guru yang lebih banyak mengambil
bagian.
Dari permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi pelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Disini penulis menggunakan model pembelajaran yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning.
Beberapa penelitian telah menunjukkan keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar. Penelitian yang dilakukan Sirait (2012) menyimpulkan bahwa Problem Based Learning yaitu meningkat sebesar 79,7% untuk kelas eksperiment dan kelas control 72,1% .
Untuk hasil penelitian Galih (2013) yang menggunakan Process Oriented Guided Inquiry Learning menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat sebesar 76,40% untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 73,58%. Dan perbedaan hasil yang diperoleh dari penelitian Juriyah (2009) pada materi Struktur Atom dari skor posttest dari kelas eksperimen 11,82% dan kelas control sebesar 8,50%.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang di Ajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) DenganProcess Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ruang lingkup masalah yang akan diteliti adalah :
1. Proses belajar mengajar di kelas yang masih menggunakan pengajaran berpusat pada guru sehingga belajar tidak menyenangkan bagi siswa tersebut.
2. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan belaja sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
3. Kurang tepatnya model pembelajaran dengan pokok bahasan yang digunakan oleh guru dalam mengajar.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka diperlukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
4
2. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran yang menggunakan model Problem Based Learning dan model Process Oriented Guided Inquiry Learning, pada materi Struktur Atom.
3. Hasil penelitian yang diukur adalah berupa data dari hasil belajar siswa pada materi Struktur Atom di kelas X IPA1 dan X IPA 2 SMA Negeri 1 Sei Kanan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan Process Oriented Guided Inquiry Learning pada materi Struktur Atom?
2. Berapa persen (%) kah peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan
menerapkan model pembelajaranProblem Based Learning dengan Process
Oriented Guided Inquiry Learning pada materiStruktur Atom?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar berdasarkan aktivitas siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan Process Oriented Guided Inquiry Learning pada materi Struktur Atom?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Process Oriented Guided Inquiry Learningpada materi Struktur Atom.
2. Mengetahui persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa melalui
model pembelajaran Problem Based Learning dengan Process Oriented
Guided Inquiry Learningpada materiStruktur Atom.
3. Mengetahui perbedaan hasil belajar berdasarkan aktivitas siswa yang
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah : 1. Bagi guru
a. Mengetahui variasi model dengan media pembelajaran yang tepat digunakan dalam pelajaran kimia khususnya pada materi Struktur Atom. b. Membuat suatu inovasi baru dalam kegiatan PBM
2. Bagi siswa
a. Hasil belajar siswa meningkat.
b. Membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia khususnya pada materi Struktur Atom
3. Bagi sekolah
a. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.
4. Bagi peneliti selanjutnya
a. Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.7 Defenisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan atau kekurang jelasan makna, maka definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Pembalajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan salah satu model pembelajan inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa yang dapat melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah. (dalam Ngalimun, 2012).
6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning dan Process Oriented Guided Inquiry Learningpada materi Struktur Atom yaitu sebesar 10%. 2. Persen peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X SMAN 1 Sei Kanan
pada materi Struktur Atom dengan menerapkan model pembelajaranProblem Based Learning sebesar 74% sedangkan Process Oriented Guided Inquiry Learningsebesar 84%.
3. Bedasarkan penilaian aktivitas siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning persen (%) rata- rata = 75,77 % dan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning persen (%) rata- rata = 79,77 %
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran Problem Based Learning dan Process Oriented Guided Inquiry Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
49
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto., S., (2006),Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta
Bondan., (2011),Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Contoh Implementasi, Yogyakarta
Djamarah., S., B., (2006),Strategi Belajar Bengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah., S., B., (2011),Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta Galih., Hantyan., (2013),Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Disertai Tehnik
Round House Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI-IPA 3 SMA Negeri 1 Tersaboyolali Tahun Ajaran 2011/2012, Pendidikan Biologi, Volume 5 Nomor 1
Hartanto., A., (2009),Kimia Untuk SMA Kelas XI, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Isokimia., (2013), http://majalahsiantar.blogspot.com.au/2012/06/memahami-pendidikan-karakter.html. Diakses Mei 2014
Juriyah., S., (2009), Eksperimentasi Pembelajaran Kimia dengan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Materi Pokok Striutur AtomUntuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Yogyakarta
Muiz., A., (2011), http://Abdul Muiz. Blogspot.com/2011/12/Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).html (diakses 14-Februari-2014) Ngalimun, (2010),Strategi Dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressinto, Jakarta
Permana., I., (2009),Memahami Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Alam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Poppy K, (2009).Kimia 1. Jakarta : Perbukuan Depdiknas
Purba, Michael. (2006).Kimia Sma Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Rusman., (2010), Model-Model Pembelajaran, Mulia Mandiri Press, Bandung Salvia, Atika. (2012).Pemberian LKS berupa Teka-Teki Silang Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Pada Pokok Bahasan KoloidDi Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ujung Batu.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang Simonson., Shawn., Shadle, Susan., (2013), Implementing Process Oriented Guided Inquiry
Learning In UnderGraduated at BioMenchanics:Lesson Learned by A Novice, Journal of STEM Education, Volume 14, Issue 1
Sirait., J., H., (2012),Pengaruh Penerapan E-learning Berbasis Weblog Dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid,FMIPA, UNIMED, Medan Silitonga., PM, (2011),Metodelogi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Medan
Suyanti., D., R., (2006),Strategi Pembelajaran Kimia,Medan, FMIPA UNIMED
Suyitno., T., (2013), Jurnal Model Pembelajaran Pada Kurikulum 2013, (http://bdksemarang. Kemeneg.go.id.page&id=272#sthash.AAiy0rT1.dpuf) diakses 19 Januari 2014 Utami., B., (2009), Kimia Untuk SMA dan MA Program Ilmu Alam, Cv.HARa Mj