• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Information technology has improved tremendously in the world. One of the aspects which is affected by technology improvement is tax area. Utilization of information technology has been used by Tax General Directorate for the tax reformation. The Tax reformation is done through the utilization of e-filing facility in tax report.

This study aimed to examining the effect of the implementation of the e-filing system to the invidual taxpayer compliance. This study was held in tax office (KPP) Pratama Bandung Bojonagara. This study was done with the use of primary data through questionnaire survey while data collection techniques is done through library research. The sample was determined by the method of purposive sampling. The method of analysis used is simple regression analysis using SPSS 21 tool.

The test result concluded that there is influence in the implementation of e-filing system of individual taxpayer compliance are listed in tax office (KPP) Pratama Bandung Bojonagara.

(2)

ABSTRAK

Teknologi informasi telah berkembang dengan pesatnya di dunia. Salah satu aspek yang ikut terpengaruh akibat perkembangan teknologi adalah aspek perpajakan. Pemanfaatan teknologi informasi digunakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam melakukan reformasi perpajakan. Reformasi perpajakan ini dilakukan dengan penggunaan fasilitas e-filing dalam pelaporan pajak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui survey kuesioner sedangkan teknik pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana yang dibantu melalui program SPSS 21.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara penerapan sistem e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Pengertian Pajak ... 7

2.1.2 Sistem Pemungutan Pajak... ... 8

2.1.3 Wajib Pajak... ... 10

2.1.3.1 Pengertian Wajib Pajak ... 10

2.1.3.2 Hak dan Kewajiban Wajib Pajak ... 10

2.1.4. Surat Pemberitahuan (SPT)... ... 13

2.1.4.1 Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) ... 13

2.1.4.2 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) ... 13

2.1.4.3 Jenis-jenis Surat Pemberitahuan (SPT) ... 14

2.1.4.4 Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) ... 15

2.1.4.5 Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) ... 16

2.1.5 E-filing... ... 17

2.1.5.1 Pengertian E-filing ... 17

2.1.5.2 Jenis E-filing ... 17

2.1.5.3 Kelebihan Fasilitas E-filing ... 18

2.1.5.4 Layanan Fasilitas E-filing ... 19

2.1.5.5 E-fin dan Digital Certificate (DC) ... 20

(5)

2.1.6.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak ... 21

2.1.6.2 Karakteristik Wajib Pajak Patuh ... 21

2.2 Kerangka Pemikiran... 22

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 24

2.4 Penelitian Terdahulu ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Objek Penelitian ... 27

3.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara ... 27

3.1.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara ... 31

3.1.3 Uraian Tugas dan Jabatan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara ... 32

3.2 Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 34

3.2.1 Penerapan Sistem E-filing ... 34

3.2.2 Kepatuhan Wajib Pajak ... 35

3.2.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 36

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.3.1 Jenis Data ... 38

3.3.2 Populasi dan Sampel ... 38

(6)

3.4 Teknik Pengujian Data ... 40

3.4.1 Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas ... 40

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 41

3.4.3 Uji Regresi Sederhana ... 42

3.4.4 Analisis Koefisien Korelasi ... 42

3.4.5 Analisis Koefisien Determinasi ... 43

3.4.6 Uji Hipotesis ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kuesioner ... 44

4.1.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

4.1.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Golongan Wajib Pajak ... 45

4.1.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Penggunaan E-filing ... 46

4.2 Analisis Deskriptif ... 47

4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Penerapan Sistem E-filing ... 47

4.2.1.1 Kepraktisan Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) ... 47

(7)

4.2.1.3 Kualitas Sistem ... 51

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ... 52

4.2.2.1 Pemahaman Wajib Pajak... 52

4.2.2.2 Sanksi Pajak ... 53

4.2.2.3 Tepat Waktu ... 54

4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian... 55

4.3.1 Uji Validitas ... 55

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 57

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 57

4.4.1 Uji Normalitas ... 57

4.5 Uji Regresi Sederhana ... 58

4.6 Analisis Koefisien Korelasi ... 60

4.7 Analisis Koefisien Determinasi ... 61

4.8 Pengujian Hipotesis ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Simpulan ... 63

5.2 Keterbatasan Peneliti ... 63

(8)
(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran ... 22 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 36

Tabel 3.2 Skor Kuesioner ... 40

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 44

Tabel 4.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Golongan Wajib Pajak ... 46

Tabel 4.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Penggunaan E-filing ... 46

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Kepraktisan Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) ... 48

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Pengguna... 50

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Sistem ... 51

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Pemahaman Wajib Pajak ... 52

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Sanksi Pajak... 53

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Tepat Waktu ... 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 55

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 56

Tabel 4.13 Hasil Reliabilitas Kuesioner Penelitian... 57

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ... 58

(11)
(12)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuesioner Penelitian ... 67

LAMPIRAN B Uji Validitas ... 70

LAMPIRAN C Uji Reliabilitas ... 72

LAMPIRAN D Uji Asumsi Klasik Normalitas ... 72

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat berdasarkan undang-undang dan ketentuan pelaksanaannya. Pajak merupakan salah satu penerimaan kas negara (APBN) terbesar yang mencapai sekitar 70% yang digunakan untuk menjalankan fungsi pemerintahan baik rutin maupun pembangunan dan dapat digunakan dalam mengatur alokasi sumber ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.

Dalam rangka reformasi untuk meningkatkan penerimaan negara, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan sesuatu yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak agar Wajib Pajak dapat lebih patuh dalam melaksanakan kewajibannya. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memanfaatkan perkembangan teknologi yang sedang merajalela di segala aspek kehidupan dengan melakukan sistem modernisasi perpajakan. Kepatuhan wajib pajak dapat meningkat bila diberikan kemudahan dalam administrasi. Salah satu bentuk modernisasi perpajakan adalah diciptakannya e-system dengan dibukanya fasilitas e-filing yang dibuat dengan harapan untuk mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

(14)

Bab I. Pendahuluan 2

menghabiskan banyak waktu, tenaga dan mengantri untuk datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Penggunaan e-filing akan mengurangi pemakaian kertas yang berdampak pada lingkungan (go green).

Pelaporan pajak melalui Surat Pemberitahuan (SPT) manual dinilai masih memiliki kelemahan. Wajib pajak yang melaporkan pajak dalam jumlah yang tidak sedikit harus melampirkan dokumen-dokumennya secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan akan memakan waktu yang cukup lama untuk diperiksa. Selain itu, dapat juga terjadi kesalahan dalam memasukan data oleh petugas fiskus. Jika tidak tepat waktu, maka wajib pajak akan dikenakan sanksi administrasi yang akan merugikan wajib pajak. Hal ini yang dapat menyebabkan wajib pajak malas untuk pergi ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT).

Pembaharuan terhadap sistem modernisasi e-filing dalam perpajakan ini sebenarnya telah dilaksanakan sejak tahun 2004. Menurut website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id), e-filing merupakan suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) dan penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).

Application Service Provider (ASP) adalah perusahaan jasa penyedia aplikasi yang

ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk menyalurkan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

(15)

Bab I. Pendahuluan 3

Jenderal Pajak (DJP). e-FIN diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak (WP) terdaftar berdasarkan surat permohonan yang diajukan Wajib Pajak (WP).

Belum lama ini, muncul suatu kebijakan baru yang ditetapkan oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-62/PJ/2014 tanggal 25 Maret 2014 mengenai “Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa Denda Atas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

Yang Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan

Orang Pribadi Secara E-Filing”. Keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Nomor

KEP-62/PJ/2014 yang terkait dengan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) 2013 e-filing, tidak dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 100.000,00,- (seratus ribu rupiah), meskipun telah melewati batas waktu 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun pajak hingga 30 April 2014. Yang melandasi terbitnya keputusan tersebut adalah adanya tantangan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat untuk meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak (WP), adanya Wajib Pajak (WP) yang menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) e-filing. Selain itu adanya keinginan untuk memberikan pembelajaran dan kesempatan terutama bagi Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi dalam menggunakan e-filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) tahunannya.

(16)

Bab I. Pendahuluan 4

“Pengaruh Layanan Drop Box Dan E-filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan menyimpulkan bahwa layanan Drop Box dan e-filing berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh). Hal ini membuktikan bahwa e-filing mampu memberikan kontribusi yang lebih terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh).

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel Wajib Pajak di kota Bandung. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini mengambil sampel Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP), sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan sampel Wajib Pajak Badan. Alasan peneliti meneliti kembali karena penerapan sistem e-filing penting untuk digunakan dalam pelaporan perpajakan dan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap hasil penelitian sebelumnya. Peneliti juga akan menguji mengenai kualitas sistem yang dianjurkan pada penelitian sebelumnya untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kualitas sistem terhadap penggunaan sistem e-filing.

Berdasarkan penelitian dan fenomena di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul:

(17)

Bab I. Pendahuluan 5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah yang dapat diambil adalah:

Apakah terdapat pengaruh dalam penerapan sistem e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mengenai penerapan sistem e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi:

1. Direktorat Jenderal Pajak (DJP), membantu para aparat fiskus Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam menganalisis dan mengevaluasi penerapan fasilitas sistem e-filing sudah berjalan dengan efektif dan efisien, sebagai masukan dalam usaha peningkatan sistem e-filing, serta mendukung sosialisasi penggunaan sistem e-filing di kota Bandung.

(18)

Bab I. Pendahuluan 6

(19)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan pengujian statistik yaitu dengan metode regresi sederhana melalui program SPSS 21 mengenai pengaruh penerapan sistem e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh dalam penerapan sistem e-filing terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara dalam menyampaikan atau melaporkan Surat Pemberitahuannya (SPT).

5.2 Keterbatasan Peneliti

Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa keterbatasan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel, di mana kepatuhan Wajib Pajak dapat diukur dan dianalisis dalam beberapa variabel.

2. Dalam pengambilan sampel, mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu (metode purposive sampling), yaitu hanya membatasi kriteria sampel hanya untuk

(20)

Bab V. Simpulan Dan Saran 64

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu, yaitu:

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara diharapkan dapat lebih mensosialisasikan penerapan sistem e-filing karena dengan sistem e-filing ini dapat memudahkan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) diharapkan dapat lebih memperbaharui sistem e-filing agar reformasi perpajakan dapat disosialisasikan secara serentak di seluruh Indonesia.

2. Bagi Wajib Pajak

Diharapkan Wajib Pajak akan selalu patuh dalam melakukan kewajiban perpajakannya dan Wajib Pajak dapat membantu Direktorat Jenderal Pajak dalam melakukan reformasi perpajakan dengan cara membantu mensosialisasikan sistem e-filing agar lebih dikenal masyarakat luas.

3. Bagi peneliti selanjutnya

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Bekti, Zahra Purnama Esa. (2012). Pengaruh Penerapan E-SPT dan E-filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Badan) Dalam Melaporkan SPT. Skripsi Universitas Padjajaran, Bandung.

Burhanuddin, A. (2013). Metodologi Penelitian Landasan Teori, Kerangka Pikir, Dan Hipotesis. http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/landasan-teori-kerangka-pikir-dan-hipotesis/ diakses pada 15 September 2014.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hariyanto, B. (2012). Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak Menurut Ahli. http://www.bambanghariyanto.com/2012/06/pengertian-kepatuhan-wajib-pajak.html diakses pada 15 September 2014.

Harianti, A., Veronica, M. S., Nur., Setiawan, S., Iskandar D. (2012). Statistika 1. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Hartono, J. (2004). Metode Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman Edisi 6. BPFE, Yogyakarta.

Kementrian Keuangan Repulik Indonesia Direntorat Jenderal Pajak Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-62/PJ/2014 tentang Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa Denda Atas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak

Penghasilan Orang Pribadi Secara E-filing, diambil dari

http://www.pajak.go.id/sites/default/files/info-pajak/KEP

62%20PJ%202014%20-salinan-_0.PDF diakses pada 12 September 2014. KEP-88/PJ/2004 jo KEP-05/PJ/2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat

Pemberitahuan Secara Elektronik (e-filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).

Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-27/PJ/2003 tentang Tempat Pelayanan Terpadu Pada Kantor Pelayanan Pajak.

(22)

Daftar Pustaka 66

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ./2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (e-filing) Melalui

Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). http://hukum.unsrat.ac.id/pajak/dirjenpajak_5_2005.pdf diakses pada 15

September 2014.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-11/PJ./2009 tentang Perubahan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-179/PJ/2007 tentang Tempat Lain yang Dapat Digunakan Untuk Menerima Surat Pemberitahuan.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-19/PJ./2009 tentang Tata Cara Penerimaan Dan Pengolahan SPT Tahunan.

Nugroho, Dimas Andri Dwi., Handayani Siti Ragil., Saifi Muhammad. Pengaruh Layanan Drop Box dan E-filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan. Fakultas Ilmu Administrasi. Program Studi Perpajakan, Universitas Brawijaya.

Noviandini, C.N. (2012). Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Pengguna, dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-filing Bagi Wajib Pajak Di Yogyakarta. Jurnal Nominal, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Siahaan, M. P. (2010). Hukum Pajak Elementer Konsep Dasar Perpajakan Indonesia.

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Situs Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id

Suandy, Erly. (2011). Hukum Pajak. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung. Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Tansuria, B. I. (2010). Pokok-pokok Ketentuan Umum Perpajakan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil regresi logistik ganda umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan masa kerja terhadap kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan rawat inap

Penelitian ini bertujuan untuk menguji model kausal yang diharapkan dapat menjelaskan pengaruh suasana lingkungan, citra restoran, dan keadilan harga terhadap

Pembangunan  industri  pariwisata  bukan  hanya  meningkatkan  partisipasi  usaha  lokal  dalam  industri pariwisata  nasional  yang  dicanangkan  oleh  Menteri 

Dari ke delapan point pada aspek ini, dapat diambil simpulan bahwa Binus Maya masih cukup mengalami hambatan dalam fungsinya seperti dalam belum dapat menjadi alat bantu

Dalam praktikum ini, Praktikan juga dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap proses difusi pada fasa gas Praktikan juga dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap

Kondisi ruang porous antara butir-butir pasir adalah penting untuk cetakan agar gas-gas dalam cetakan atau yang keluar dari logam cair dapat melepaskan diri selama

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, dilakukan metode pelaksanaan sebagai berikut: (1) Melakukan observasi dan

Angka mortalitas yang ditemukan dalam berbagai penelitian berkisar dari 50 hingga 75%, tetapi jika janin masih hidup pada saat terjadinya peristiwa tersebut, satu- satunya