commit to user
IMPLEMENTASI KONSEP TRADISIONAL
ISLAM SASAK PADA DESAIN INTERIOR HOTEL SYARIAH DI LOMBOK
Irma Wijayanti
Iik Endang Siti Wahyuningsih
Soepono Sasongko
Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret
Jln. Ir. Soetami 36A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah, 57126
email : Irmawijaya08@gmail.com
ABSTRAK
2016. Irma Wijayanti. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Desain Interior Hotel Syariah Dengan Konsep Tradisional Islam Sasak Di Lombok. Pulau Lombok saat ini telah menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang sedang naik daun dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Lombok juga berhasil meraih penghargaan The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015 yang diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. yaitu World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s
Best Halal Tourism Destination. Namun di Lombok belum banyak terdapat penginapan
yang menyediakan fasilitas sebagaimana di butuhkan wisatawan muslim. Perancangan ini dibuat dengan tujuan merencanakan dan merancang interior hotel syariah yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan para wisatawan muslim dan pengaplikasian Konsep Tradisional Islam Sasak. Konsep Tradisional Islam Sasak dipilih untuk memperkenalkan kebudayaan lokal Suku Sasak kepada wisatawan dalam negri maupun luar negri. Fasilitas ini ditujukan untuk wisatawan muslim khususnya dan wisatawan dalam negri dan luar negri umumnya yang sedang berlibur ke Pulau Lombok. Penerapan konsep Tradisional Islam Sasak ini diaplikasikan pada wall treatment dan pemilihan material. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey dan wawancara.
commit to user
IMPLEMENTATION TRADITIONAL CONCEPT ISLAM SASAK
OF SHARIA HOTEL INTERIOR DESIGN
IN LOMBOK
Irma Wijayanti
Iik Endang Siti Wahyuningsih
Soepono Sasongko
Interior Design, Faculty of Art and Design, Sebelas Maret University
Jln. Ir. Soetami 36A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah, 57126
email : Irmawijaya08@gmail.com
ABSTRACT
2016. Irma Wijayanti. This final project work entitled Interior Design Syariah Hotel
With The Concepts Traditional Islam Sasak in Lombok. Lombok become the location
of choice for Lombok Island has now become one of the tourist destinations in
Indonesia is on the rise among local and foreign tourists, besides the island of Lombok
also won the award of The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015 is World's
Best Halal Honeymoon Destination and World's Best Halal Tourism Destination. This
design was made with the objective of planning and designing hotel interiors sharia
according to what is required of Muslim travelers and application of traditional Islamic
concept Sasak Traditional concepts of Islam Sasak selected to introduce the local Sasak
culture to tourists in the domestic and overseas. This facility is particularly intended for
Muslim travelers and tourists in the country and abroad are generally on vacation to the
island of Lombok. The application of this concept Sasak Traditional Islam was able to
wall treatment and material. Methods used in study was a survey and interview method.
commit to user
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Pulau Lombok saat ini telah menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia
yang sedang naik daun dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Lombok
memiliki potensi wisata yang luar biasa. Hal ini terbukti dari banyaknya destinasi
menggugah hati di Lombok yang belum tereksplor. Seperti contoh tempat wisata yang
paling sering di kunjungi para wisatawan adalah Pantai Senggigi, Gili Air, Gili
Trawangan, Gunung Rinjani, Sembalun, dan sebagainya. Pulau Lombok berhasil
meraih dua penghargaan tingkat internasional dari ajang The World Halal Travel
Summit & Exhibition 2015 yang diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. yaitu World’s
Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Tourism Destination.
Penghargaan bergengsi tersebut meningkatkan bargaining Lombok di dunia pariwisata
sebagai salah satu destinasi yang harus dikunjungi oleh berbagai wisatawan baik lokal
maupun mancanegara, tidak hanya menarik bagi para wisatawan dengan lifestyle halal
yang sebagian besar dari Timur Tengah namun juga bagi para wisatawan dari
negara-negara non muslim, seperti Eropa, Australia dan Amerika. Tetapi, belum banyak di
Lombok terdapat penginapan yang sesuai dan menyediakan fasilitas sebagaimana di
butuhkan wisatawan muslim. Kebanyakan hanya terdapat hotel berbintang, home stay,
dan penginapan biasa. Dengan melihat latar belakang tersebut maka perlu adanya
hotel dengan fasilitas akomodasi yang memenuhi standar dalam syariah Islam. Hotel
syariah, merupakan hotel yang menerapkan konsep syariah agama Islam ke dalam
operasional hotel.
Tujuan dari perencanaan dan perancangan ini adalah merencanakan dan
merancang interior hotel syariah yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan para
wisatawan muslim dan pengaplikasian tema yang tepat, memberikan suasana tempat
peristirahatan yang berbeda dengan fasilitas hotel lainnya serta menghadirkan
suasana lokal Lombok ke dalam hotel syariah.
Manfaat bagi mahasiswa diharapkan mampu merancang hotel syariah yang
meliputi program ruang, pengorganisasian ruang, sistem sirkulasi, interior sistem dan
fasilitas penunjang yang efektif memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi
pengunjung yang sesuai dengan tema. Bagi akademisi diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan mengenai segi perancangan interior berdasarkan praktisi
ilmu akademis, dan diharapkan menunjang kreatifitas dan pengetahuan dalam
perancangan interior baik ruangan maupun bangunan lainnya sehingga dapat
commit to user
Selain itu hal ini dapat merangsang perancang untuk berfikir guna menghasilkan
ide-ide baru yang lebih kreatif.
Bagi masyarakat umum diharapkan dengan adanya perancangan ini merupakan
suatu hal yang baru yang sebelumnya jarang ditemukan di pulau Lombok serta
menambah wawasan tentang kebudayaan suku Sasak yang diusung dalam tema
perancangan hotel syariah kali ini.
B. LANDASAN TEORI
1. Tinjauan Umum Hotel Syariah
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan
minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi
masyarakat muslim pada khususnya, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut
ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. (
Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia
ed.2. Jakarta: Balai Pustaka, 1996)
2. Tinjauan Umum Suku Sasak
Suku Sasak pada umumnya diduga berasal dari pulau Jawa. Dalam
perkembangannya mereka berintegrasi dengan suku-suku lain yang datang dan
bertempat tinggal di pulau tersebut. Sebagaimana halnya suku-suku bangsa lain, suku
Sasak tersebut juga mempunyai kebudayaan yang terus berkembang sesuai
factor-faktor yang mempengaruhinya. Sebelum kedatangan islam, kultur masyarakat suku
sasak tersebut telah diwarnai oleh ajaran-ajaran kepercayaan atau agama lokal yang
mereka anut, mulai dari animism, dinamisme, Buddha, boda, sampai ke agama hindu
dharma. Hal tersebut antara lain ditandai dengan penggunaan sesajen dan lain-lain
dalam berbagai macam kegiatan yang mereka lakukan, terutama yang berkaitan
dengan implementasi adat istiadat.
Kedatangan islam di kalangan masyarakat Sasak menyusul kedatangan agama
dan kepercayaan mereka seperti Hindu dan Buddha, telah mewarnai kultur mereka
dalam berbagai unsurnya. Kultur non islami yang tumbuh dan berembang sebelum
kedatangan Islam tersebut sedikit demi sedikit telah tergeser diganti oleh kultur yang
islami atau mendekati islami. Diantara faktor-faktor budaya lama yang sifatnya positif
dan sesuai dengan kultur islam diambil dan mana yang bertentangan dengan kultur
commit to user
Kalaupun agama Hindu atau Buddha pada era sekarang masih eksisi dan masih
terlihat berkembang di pulau Lombok hal itu wajar karena pada umumnya dipeluk oleh
masyarakat non-Sasak seperti Bali, Cina dan suku lain yang masih berada di pulau
Bale Jajar, Berugag/Sekepat, Sekenam, Bale Bonter, Bale Beleq Bencingah, Bale
Tajuk, Bale Gunung Rate, Bale Balaq dan Bale Kodong.
Dalam perancangan ini bale lumbung digunakan sebagai salah satu ide gagasan.
Bale lumbung ditetapkan sebagai ciri khas rumah adat suku sasak dari pulau Lombok.
Hal ini disebabkan bentuknya yang sangat unik dan menarik yaitu berupa rumah
panggung dengan ujung atap yang runcing kemudian melebar sedikit lalu lurus ke
bawah dan bagian bawahnya melebar kembali. Atap dan bubungannya dibuat dari
jerami atau alang – alang, dindingnya terbuat dari anyaman bambu (bedek), lantainya
menggunakan papan kayu dan bale lumbung ini disangga oleh empat tiang yang
terbuat dari tanah dan batu sebagai fondasi. Bagian atap dari bale lumbung
merupakan suatu ruangan yang digunakan untuk menaruh padi hasil dari beberapa
kepala keluarga. Bentuknya berupa rumah panggung dimaksudkan untuk menghindari
hasil panen rusak akibat banjir dan serangan tikus.
Kain tenun adalah kain yang dikerjakan dengan teknik menjahitkan benang
berwarna di permukaan kain berdasarkan pola dan corak tertentu. motif pada tenun
Lombok beragam. Ragamnya dipengaruhi oleh budaya yang telah mempengaruhi
Suku Sasak. Saat masa Hindu motif tumpal atau pucuk rebung yang punya bentuk
segitiga mirip dengan deretan gunung. Motif ini melambangkan Dewi Sri. Saat Islam
masuk, motif kain pun lebih dominan tumbuh-tumbuhan, seperti suluran, pucuk rebung,
pohon hayat, bunga-bunga dan bunga bersusut delapan seperti bintang. Sedang motif
geometris hanya ada pada kain pelekat. Motif hewan yang ada pada masa Hindu
tergantikan dengan motif kaligrafi Huruf Arab kecuali motif burung.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan hotel syariah ini adalah
survey dan wawancara. Berikut adalah hasil survey dan wawancara yang telah
commit to user
penelitian ini berasal dari narasumber manajer hotel syariah dan pemandu wisata yang
berada di Desa Sade, perkampungan Suku Sasak. Dan data sekunder berasal dari
hasil survey lapangan di Desa Sade, Lombok berupa dokumentasi tentang arsitektur
rumah adat Suku Sasak dan kain tenun khas Lombok. Dari hasil survey maka didapat
data yang di stilasi serta ditransformasikan menjadi bentuk baru yang masih memiliki
karakteristik khas Suku Sasak dan digunakan sebagai elemen estetis dalam
perancangan hotel syariah ini.
1. Tinjauan Studi Lapangan Syariah Hotel Lor In Solo
Gambar 1. Standard Room Gambar 2. Lift
( Sumber : Dokumtasi Pribadi ) ( Sumber : Dokumtasi Pribadi )
Gambar 3. Ball Room Gambar 4. Sky Lounge
( Sumber : Dokumtasi Pribadi ) ( Sumber : Dokumtasi Pribadi )
D. PEMBAHASAN
commit to user
Konsep yang diangkat dalam perancangan saat ini adalah Tradisional Islam
Sasak. Ide gagasan dari desain interior hotel syariah ini adalah rumah adat suku Sasak
dan kain tradisional suku Sasak yaitu kain tenun. Rumah adat suku Sasak dipilih
menjadi salah satu ide gagasan desain karena bentuknya sangat khas. Konsep
Tradisional Islam Sasak diambil berdasarkan kebudayaan Lombok yang sangat
kental. Konsep ini juga sesuai dengan pendekatan yang diambil dimana lingkungan
alam lokasi hotel menjadi fokus utama. Konsep ruang juga akan diberikan unsur
tadisional Lombok, agar menjadi lebih berkarakter dan tidak monoton. Kain tenun
diambil sebagai ide gagasan dalam perancangan wall treatment, finishing furniture dan
beberapa aksen yang digunakan dalam perancangan. Warna-warna khas suku Sasak
menambah kesan tradisional yang ingin di tampilkan dan menjadi ciri khas dalam
perancangan.
Secara garis besar perancangan desain interior hotel syariah ini mengusung
tema tradisional. Tema ini diambil agar pengunjung dapat merasakan ketenangan batin
setelah merasakan hiruk pikuk keramaian Lombok. Selain itu dengan tema ini
diharapkan pengunjung dapat menikmati waktu luang mereka dengan senyaman
mungkin. Karena pada dasarnya hotel adalah tempat untuk beristirahat bagi para
wisatawan yang bosan dengan rutinitasnya sehari-hari. Tema tradisional diangkat agar
suasana Lombok khususnya rumah adat Suku Sasak dapat dirasakan oleh
pengunjung. Lombok juga terkenal dengan kain ikat atau tenun, hal tersebut menjadi
ciri khas dan dapat dijadikan aksen pada perancangan. Kain tenun memiliki berbagai
warna, warna-warna yang cukup terang namun berasal dari warna-warna alam
sehingga masih nyaman dilihat. Salah satu ide yang diterapkan adalah menggunakan
aksen kain tenun dengan warna-warna terang yang akan ditampilkan dalam aplikasi
wall treatment.
Gambar 5. Aplikasi Ide
commit to user
2. Sistem Organisasi Ruang
Gambar 6. Zooning (Sumber : Pola Pikir Penulis)
Zoning terbagi menjadi tiga area yaitu, private, semi private dan public. Area
private adalah area yang hanya dapat dijangkau oleh tamu hotel yang menginap dan
para pegawai. Area semi private adalah area yang dapat dijangkau semua tamu hotel
yang menginap ataupun tamu hotel yang menggunakan fasilitas yang tersedia di dalam
hotel ini seperti gym dan spa. Area public adalah area yang dapat dijangkau semua
tamu hotel baik yang menggunakan fasilitas hotel dan menginap atau tidak
menggunakan fasilitas hotel sama sekali.
commit to user
Grouping terbagi menjadi tiga area yaitu, private, semi private dan public. Vila 1
dan Vila 2 termasuk area private karena area Vila yang hanya dapat dijangkau oleh
tamu hotel yang menginap dan para pegawai. Gym dan spa termasuk ke dalam area
semi private adalah karena area ini hanya dapat dijangkau semua tamu hotel yang
menginap ataupun tamu hotel yang menggunakan fasilitas ini. Area public adalah area
yang dapat dijangkau semua tamu hotel baik yang menggunakan fasilitas hotel dan
menginap atau tidak menggunakan fasilitas hotel sama sekali.
3. Penerapan Konsep Pada Karakter dan Suasana Ruang
Karakter yang akan ditampilkan dalam interior hotel ini akan mencirikan karakter
tenang dan nyaman. Dengan di berikan ciri khas warna-warna yang terang, dan
bentuk-bentuk yang halus maka suasan akan terasa senyap dan nyaman. Hampir
semua ruangan yang ada di hotel ini bersifat public, hanya ada beberapa yang bersifat
privat dengan akses terbatas yang digunakan sebagai tempat untuk pengunjung
beristirahat. Perencanaan antara ruang yang satu dengan yang lain saling terpisah
sehingga aktivitas yang berada di sebuah ruangan tidak saling mengganggu.
4. Penerapan Elemen Estetis Pada Pembentuk Ruang
Dalam perencanaan dan perancangan hotel syariah kali ini, pertimbangan
dalam pemilihan material adalah material ramah lingkungan dimana material yang
digunakan memenuhi unsur lokalitas Lombok, berkelanjutan dan memiliki durabilitas
yang baik. Selain itu material harus mudah dibersihkan dan menyesuaikan dengan
konsep yang dipakai pada perancangan. Hampir secara keseluruhan dinding akan
dirancang terbuka dengan tujuan memudahkan sirkulasi pengunjung dan karyawan
pada saat beraktivitas. Sebagian ruangan menggunakan dinding massive dan
sebagian lainnya hanya menggunakan partisi agar terkesan lebih luas dan menyatu
dengan alam. Penerapan ide gagasan kain tenun Sasak terlihat jelas pada beberapa
furniture yang menggunakan finishing kain tenun dan list dinding yang menggunakan
commit to user
Gambar 8. Perspektif ruang bersantai Gambar 9. Perspektif kamar tidur Vila 1
(Sumber Gambar: dokumentasi pribadi ) (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )
5. Penerapan Konsep Pada Furniture
Furniture yang didesain diharapkan membuat pengunjung nyaman sekaligus
memberikan kesan tradisional. Bentuk furniture merupakan kombinasi bentuk-bentuk
geometris yang diambil dari ide gagasan rumah adat Suku Sasak. Material-material
yang digunakan yaitu kayu, kaca, jerami yang sudah diolah dan dipadu padankan
dengan kain tenun khas Suku Sasak yang didominasi warna-warna terang seperti
merah, biru atau kuning. Dengan bentuk yang geometris serta finishing yang
menggunakan material-material ramah lingkungan namun ergonomic furniture tetap
menjadi perhatian utama agar nyaman digunakan.
Transformasi Design
Gambar 10. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok
(Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )
Kain tenun khas Sasak biasanya memiliki warna-warna yang mencolok, dalam
perancangan ini motif kain ditransformasikan menjadi bentuk yang lebih simple dengan
commit to user
dikarenakan warna tersebut sering digunakan dan warna tersebut lebih cerah daripada
warna kain tenun asli khas Suku Sasak.
Gambar 11. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok
(Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )
Berikut adalah penggunaan motif tenun khas Sasak pada elemen furniture yang
digunakan dalam hotel syariah. Kain tenun digunakan sebagai finishing akhir beberapa
furniture diantaranya kursi santai diatas.
Gambar 12. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok
(Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )
Penggunaan motif tenun khas Sasak pada elemen dinding atau wall cover yang
diterapkan dalam hotel syariah. Kain tenun yang awalnya hanya berukuran 1,5m dibuat
dengan ukuran yang lebih besar agar mendominasi ruangan-ruangan yang ada pada
commit to user
Gambar 13. Transformasi Ide Gagasan Dari Rumah Adat Suku Sasak
(Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )
Rumah adat Bale khas Suku Sasak distilasi menjadi bentuk yang lebih simple
dengan pemilihan material yang dapat digunakan dalam perancangan hotel dan bentuk
yang lebih sederhana. Pemilihan
Gambar 14. Transformasi Ide Gagasan Dari Rumah Adat Suku Sasak
(Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )
Bentuk rumah adat Bale khas Suku Sasak ditransformasi menjadi bentuk yang
lebih simple dengan mengambil outline bentuk dari atap rumah adat khas Suku Sasak.
6. Aspek Pada Interior Sistem
a. Pencahayaan
Pencahayaan pada perencanaan dan perancangan hotel ini menggunakan
perpaduan antara pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami pada proyek ini
memanfaatkan cahaya matahari yang masuk melalui dinding kaca pada area bed
room, gym & spa serta lobby dan restaurant. Sedangkan pencahayaan buatan buatan
menggunakan general lighting ( downlight ) dan accent lighting.Downlight diaplikasikan
ke seluruh ruangan dengan menggunakan fluorescent essential 18 watt lumen warm
commit to user
b. Penghawaan
Penghawaan pada interior ini menggunakan penghawaan buatan berupa AC
split dan exhaust fan dipasang pada ceiling ruangan di beberapa titik di seluruh
ruangan. Namun ada juga beberapa ruangan seperti dining room dan kitchen pada villa
menggunakan penghawaan alami karena hanya menggunakan railing sebagai partisi.
D. Kesimpulan
Artikel ini hanya membahas mengenai implementasi Konsep Tradisional Islam
Sasak Pada Desain Interior Hotel Syariah di Lombok. Pembahasan utama adalah
penerapan elemen estetis pada elemen pembentuk ruang dan furniture. Tujuan dari
keberadaan Hotel Syariah dengan Konsep Tradisional Islam Sasak ini selain dilihat
dari segi komersial, juga menjadi fasilitas untuk memperkenalkan budaya Suku Sasak
ke wisatawan dalam negri maupun luar negri. Maka suasana dan karakter yang
dimunculkan adalah tradisional Suku Sasak. Rumah adat Suku Sasak dan kain tenun
khas Suku Sasak dimunculkan agar suasana tradisional yang ingin dimunculkan
semain kental.
Hampir semua ruangan yang ada di hotel ini bersifat public, hanya ada beberapa
yang bersifat privat dengan akses terbatas yang digunakan sebagai tempat untuk
pengunjung beristirahat. Perencanaan antara ruang yang satu dengan yang lain saling
terpisah sehingga aktivitas yang berada di sebuah ruangan tidak saling mengganggu.
Selain itu perancangan ini difokuskan pada pengaplikasian wall treatment, lantai dan
commit to user
Daftar Pustaka
Akomodasi Perhotelan jilid 1, Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwun Jr. Boham, 2008
Budiwanti, Erni 2000. Islam Sasak wetu telu versus waktu lima . Yogyakarta: LKIS
Ching, Francis DK. 1994. Arsitektur, Bentuk Ruang dan Susunannya. Jakarta :
Erlangga
Ching, Francis DK. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2.
Jakarta: Balai Pustaka, 1996
De Chira, Joseph, Julius Panero, Martin Zelik. 1991. Time Saver Standar For Interior
Design and Space
Ensiklopedia Nasional Indonesia, jilid 7. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka 1991
J. Pamudji Suptandar. Desain Interior Pengantar Merencana Interior Untuk Mahasiswa
Desain dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan. 1999
Neufert, Ernst. 1987. Data Arsitek (edisi terjemahan Sjamsu Amri). Jakarta :
Erlangga.