• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SIKAP INOVATIF, PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU : STUDI EMPIRIS DI SMP DR.WAHIDIN SUDIRO HUSODO MEDAN-LABUHAN MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SIKAP INOVATIF, PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU : STUDI EMPIRIS DI SMP DR.WAHIDIN SUDIRO HUSODO MEDAN-LABUHAN MEDAN."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Barita Sirait. Pengaruh Sikap Inovatif, Profosiona/isme Guru, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru. Studi Empiris di SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan-Labuhan Medan. Tesis. Medon : Prodi Administrasi Pendidilwn Program Pascasarjana. UNIMED. 2010.

Rumusan masalah penelitian ini adalah (I) Apakah sikap inovatif berpengaruh Jangsung terhadap motivasi keJja ? (2) Apakah profesionalisme guru berpengaruh terhadap motivasi kelja ? (3) Apakah sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap kinerja guru ? (4) Apakah profesionalisme guru berpengaruh langsung terhadap kinelja guru ? (5) Apakah motivasi kelja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru ?

Penelitian ini bertuj uan untuk mendeskripsikan dan mengetahui ( l)Untuk mengetahui apakah sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja. (2) Untuk mengetahui apakah profesionalisme guru berpengaruh terhadap motivasi kerja. (3) Untuk mengetahui apakah sikap inovatifberpengaruh langsung terhadap kinetja guru. (4) Untuk mengetahui apakah profesionalisme guru berpengaruh langsung terhadap kinerja guru. (5) Untuk mengetahui apakah motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, model yang digunakan adalah anal isis jalur dengan teknik anal isis data difrensial. Populasi adalah scluruh guru SMP Dr.Wahidin Sudiro Husodo Medan-Labuhan Kota Medan sebanyak 78 orang. Sampel berjumlah 78 orang. Jadi penelitian adalah total sampling atau populasi menjadi sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. lnstrumen diuji validitasnya dengan product moment dengan tingkat penerimaan 95 % atau pada taraf signifikan 0,05. Reliabilitas dihitung dengan rumus koefisien alpha r11·

Data penelitian ini terlebih dahulu diuji nonnalitas distribusi variabelnya dengan rumus Li lifors. Untuk menguji linieritas dan keberartian persamaan regresi diuji dengan Analisis Varians (ANA VA}, homogenitas diuji dengan rumus Bartlett. Untuk menguji hipotesis secara keseluruhan sub struktur 1 dan 2 dilakukan dengan uji distribusi, sedangkan untuk menguji hipotesis secara individual sub struktur 1 dan 2 dilakukan dengan uji-t. Uji model jalur dilakukan dengan koefisien multipel detenninasi.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel sikap inovatif, profesionalisme guru dan motivasi kelja guru dapat dijadikan sebagai faktor dalam menentukan kinerja guru di SMP Dr.Wahidin Sudiro Husodo Medao-Labuhan Kota Medan. Hasil perhitungan koefisien jalur antat variabel adalah P21

=

0,24 ; P41

=

0,41 ; P42

=

0,32 ; P43

=

0,30 ; PJI

=

0,31 dan P32 = 0,43 .
(2)

ABSTRACT

Barita Sirait : The Effect Of Inovative Attitude, Teacher Profrsionalism, And Worldng Motivation of Teacher Performance. The Empirical study in SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan-Labuhan Medan. Thesis. Me dan : Magister Program Education of Administration. UNIMED. 2010.

This research fonnula : (I) Is the innovative attitude directly effected to the the working motivation ? (2) Is the teacher profess ionalism directly effected to the working motivation ? (3) Is the innovative attitude directly effected to the teacher perfonnance ? (4) Is the teacher professionalism directly effected to the teacher performance ? (5) Is the working motivation directly effected to the teacher perfonnance ?

This research is intended to describe and to discover (I) To know whether innovation attitude directly effected to working motivation ; (2) To know whether the teacher professionalism directly effected to the working motivation ; (3) To know whether innovative attitude directly effected to the teacher's performance ; (4) To know whether the teacher professionalism directly effected to the techer's perfonnance ; (5) To know whether working directly effected to the teacher's perfonnance.

This research is using quantitative method, model which used is analysis with technique of data analyze and diferential. The population is all teachers in SMP Dr.Wahidin Sudiro Husodo Medan-Labuhan Medan amount 78 people. 78 Persons as sample. The research is total sampling or population become sample. Collecting datas are conducted by using questionnaire. Instruments are tested by its validating with moment product with acceptance scale 95 % or for significant level 0,05. Realibility is counted by alpha r11 coefficient fonnula.

Firstly, This data research is tested by its nonnality of variable distribution with lilifors fonnula. For testing linearity and regression of meaningness similarity is tested by variant analysis (ANA VA), the homoginity is tested by Bartlett fonnula. To test hypothesis wholly sub structure I and 2 is used by distribution F. Whereas individual testing sub structure I and 2 is used by tested t.

Test model of line is used by coefficient of multiple detennination.

Result of this research obtain that variable of innovative attitude, teacher professionalism and teacher working motivation can be prepared as factorof job motivation can be prepared as factor in detennine teacher performance in SMP Dr.Wahidin Sudiro Husodo Medan-Labuhan Medan. Result of calculation line coefficient inter variable is 1>21

= 0,24 ;

P 41

= 0,41 ;

P42

=

0,32 ; P4J

=

0,30 ; P J l

=

0,3 1 and P32 = 0,43 .

(3)

PENGARUH SIKAP INOVATIF,

PROFESIONALISME GURU DAN MOTIV ASI

KERJA TERHADAP KINERJA GURU

Studi Empiris di SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo

Medan - Labuhan Medan

TESIS

Diajukan untuk Memenulti Persyaralan

Dalam Memperolelt Gelar Magister Pendidik1111

Program Studi Administrasi Pendidikan

OLEB:

BARITA SIRAIT

NIM : 081188130093

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAMPASCASARJANA

(4)

TESIS

PENGARUHSlKAP INOVATIF,

PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI

KERJA TERHADAP KINERJA GURU

Studi Empiris .di SMP Dr.

WJlbidin.Su.di.to

Busodo Medan - Labuban Medan

Disusun dan Diajubn Oleh :

BARIT A

SIRAIT NIM : ·osU881J0093

T.elah

Dipertahankan di Depan Panitia Ujiaa

Tesis

Pada Taoggal8 Nopember 2010 dan Dinyatakan Memenuhi Penyaratan Untuk Memperoleb Gelar Magister Pendidikan

Program Studi A-dministntSi Pettdidikan

Pembimbing I

Ketua "Program

'Stua:i

Administrasi Pendidikan

Meoyetuj ui

Tim Pembimbin,g

"\

-

~....,__

. ~ ?'

"Prof. 'Dr. H. 'Syalful'Sagala, 'S.'Sos, M."Pd NIP.l95805091986111001

(5)

PERSETUJUAN PENGUJI

UJIAN

TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO

NAMA

l.

Prof.Usman Pelly,M.A,Ph.O.

(Pembimbing I)

NIP: 130215071

2.

Dr.Sri Milfayetty,M.S,Kons.

5.

(Pembimbing II)

NfP: 196212121974012001

Prof.Parlindungan Pangaribuan,MA.Ph.D.

(Penguji)

NIP: 130786746

Prof.Or.H.Syaiful Sagala,S.Sos,M.Pd.

(Penguji)

NIP : 195805091986111001

Dr.Zulkifli Matondang,M.Si.

(Penguji)

NIP: 1968071311993031003

MAHASISWA

NAMA NIM

TANDA T ANGAN

!

~

--

(6)
(7)

KA TA PEN.GANT AR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, alas segala bcrkat

dan karunia-Nya sehingga tesis ini dapat saya selesaikan dengan baik. Penulisan tesis

ini merupakan kewajiban pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNlMED) dalam

menyelesaikan perkuliahan pascasarjana.

Tesis ini berjudul "PENGARUH S IKAP INOVA TlF, PROFESSfONALISME

GURU DAN MO.TIV ASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU" . Studi empiris di

SMP Wahidin Sudirohusodo Medan Labuhan Medan.

Dalam penyelesaian tesis in i telah saya upayakan dengan baik, namun

demikian saya menyadari masih banyak kekurangan baik penulisan , isi ata u materinya

maupun tutur bahasanya kurang sempurna. Atas segala kekurangannya. saya

mengharap masukan dari para pembaca berupa kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan tesis ini di kemudian hari.

Yth:

Pada kesempatan ini j uga, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada

Prof. Usman Pelly, M.A.Ph.D selaku dosen pembimbing I dan Dr. Sri

Milfayetty, M .S,Kons., selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

memberi waktu, arahan-arahan, bimbingan, curahan pik.iran, dorongan.

masukan serta petunjuk-petunjuk kepada saya dari awal pembuatan tesis

ini hingga selesai.

(8)

2. Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA,Ph.D., Prof. Dr. Syaiftul Sagala dan Dr. Zulkifli Matondang, M.Pd. sebagai narasumber/dosen penguji yang telah banyak memberi masukan, arahan dan petunjuk kepada saya.

3. Prof. Syawal Gultom, M.Pd., sebagai rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED)

4. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos., M.Pd., selaku ketu a prodi administrasi pendididkan dan Drs.Yasaratodo Wau, M.Pd, selaku sckretaris jurusan prodi administrasi pendidi kan

Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur pascasarjana Universitas Negeri Mcdan (UNIMED)

6. Dosen di lingkungan pascasarjana Universitas Negeri Medan (UN IMED) yang telah mcnabur dan membckali ilmu dan pengetahuan kepada saya selama perkuliahan .

Pelangi Ungu Wijaya. M.Pd., Abd ul Karim sclah1 ptgurus yayasan Dr.Wahidin Sudirohusodo Medan-Labuhan Medan yang memberikan izin kepada saya sebagai tempal penelitian di sekolah yang mereka pimpin. Ashari, SH. selaku kcpala sekolah SM P Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan - Labuhan Medan, Ora. Denny Megawati Sianipar dan Hj. Nurizma. S.Pd. PKS Administrasi, Juliana S.Pd. kepala tala usaha beserta seluruh guru-guru yang tclah memberi izin uji coba dan penelitian kepada say11 serta informasi, dokumen data guru dan data sekolah serta bantuan lain untuk mendukung saya salama penelitian

(9)

9. Isteri saya yang tercinta E. Br. Marpaung, Am.Keb. yang sepenuh hati setia dan tabah mendukung dan mendampingi saya dan awal perkul iahan hingga penulisan tesis ini.

10. Anak-anakku yang tersayang Sri Lestari Sirait (16), Dwi Jelita Ni ngsih Sirait (13) dan Louwis Firdaus Vascalis Sirait (9)

11 . Kedua orangtua saya a yahanda S. Sirait (Aim) dan ibWlda S. Br. Sitorus (A im), yang te lah melahirkan, mengasuh, membesarkan dan mendidik saya tentang perjuangan dan kesederhanaan hidup.

Scmua rekan-rekan mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED), khususnya angkatan XIV kelas B-2 yang telah memberikan dukungan dan pemikiran baik waktu perkuliahan maupun dalam penulisan tesis ini.

Atas scga l<~ bantuan, arahan. dorongan bimbingan dan petunjuk yang saya terima, saya mengucapkan terima kasih dan memohon kepada Tuhan yang Maha

Kuasa semoga melimpahkan berkat dan Rahmat-Nya kepada kita semua.

Akhimya saya sampaikan semoga tcsis ini d apat diterima dengan baik dan bennanfaat kepada dunia pendidikan

Medan, 8 November 20 I 0 Penulis

(10)

DAFfARISI

Halaman

Abstrak... .... .. ... ... ... .... ... .... .... ... ... ... .... i

Kata Pengantar. ... ... . .. ... ... ... ... ... ... ... ... ii

Daftar lsi. ... .. ... ... ... ... .. .... .. iv

Daftar Lampiran... .... ... . ... ... ... .... ... .. ... .. ... ... ix

BAB L PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. ... .. ... ... ... .... .. ... . B. Identifikasi Masalah ... ... .. ... ... ... ... ... . C. Pembatasan Masalah.. ... .. . ... .. ... ... ... .. . .. ... .. . . .. . .. ... .... ... ... 16

D. Rumusan Masalah ... .... ... ... ... ... 16

E. Tujuan Penelitian ... .. ... ... ... ... .... .... .. .. .... .. ... .. ... .... .. 16

F. Manfaat Penelitian ... .... .. .. .. ... ... .. ... ... .. ... ... .. ... .. ... . . BAB II. KAJlAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGUJIAN IDPOTESIS A. Kajiao Teoritis I. Kinerja Guru . .. ... ... ... .. .... ... . .... ... .. .. ... ... . ... ... ... .. 19

2. Sikap 1novatif. . ... ... ... ... ... ... .. ... ... .... ... ... .. . . 23

3. Profesionalisme Guru .... .... ... ... ... .... ... .. ... . . ... ... . 27

4. Motivasi Kerja... .. . .. . .. ... . .. . . .. . . .. . . . . .. . .. . . .... 42

B. Peoelitiao Yang Relevao ... ... .. ... . . ... . ... ... ... . . .. 50

C . Kcrangka Berfikir . ... . ... ... .... ... .... .. ... ... . ... .... .. ... .. ... . . .. 51

I. Pengaruh Sikap Inovatifterhadap motivasi kerja .. . .. .. ... ... ... 51

2. Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Motivasi Kerja.. ... .. . . .. . .. 52

(11)

3. Pengaruh Sikap InovatifTerhadap Kinerja Guru... . ... ... 55

4. Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Kinerja Guru ... .. .. .. ... 56

5. Pcngaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru ... ... .. .. ... 57

D. Pengajuan Hipotesis ... 58

BAB ill. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian . .. .. ... .. .. ... .. ... 6 1 B. Met ode Dan Rencana Penelitian.. .. .. ... ... .... ... .. .... .. .. ... . .. .. .. ... 6 I C. Sumber Data.... .... .. ... .. .. .... ... .. .. .. .. . ... .. .. . . ... 62

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional. ... .. ... ... .... 64

I. Kinerja G uru. .. ... . .. ... .. .. ... ... ... ... .... .. .. .. . 64

2. Sikap Inovatif. .. ... .... .. ... ... .. ... 65

3. Profesionalisme Guru .. .. ... .... ... ... .. ... 65

4. Motivasi Kerja .. .. ... .. .. .. ... .. .... .. .. ... ... .. . ... . 66

E. Teknik Pengumpulan Instrumen Penelitian ... ... .... ... 66

I. Penyusunan Instrumen ... .. .. ... .... .. .... .... .. ... ... 67

>

2. Skala Pengukuran.. .. .. .. .... .. .. .... . .. .. . .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. . .. . .. .. 69

F. Uj i Coba lnstrumen ... ... ... ... ... .. ... .. ... 70

G. Uj i Validitas dan Reliabilitas .. ... .... . .. ... ... ... .. ... 70

H. Teknik Anal isis Data ... .. ... . .. .. .... .. .... .. .. ... ... .... . ... 74

I. Uji Normalitas .. .. ... .. ... .... .. ... .... ... ... .. .. .. ... ... 75

2. Uji Linieritas. .... .. .... ... .. .... .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. . .. ... 75

3. Uji Independensi . ... .. ... .. .. ... .... .... .... 77

4. Uji Homogenitas . .. . .... .. . .. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .... . .. .. .. . ... ... 77

5. Perhitungan Anal isis jalur (path analizys) .. ... ... ... .... 79

6. Penguj ian Jalur .... ... ... ... .... ... ... . .. ... 80

I. 82

(12)

BAB 1 V HASIL PENELITIAN DAN SARAN

A. Deskripsi Data Penelitian.. ... ... .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. 84

B. Tingkat Kecenderungan Variabel penelitian ... ... .. .. . .. ::: :... ... 89

C. Uj i Persyaratan Analisis.. .... ... .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 92

D. Pengujian Hipotesis Anaisis Jalur ... .... .. ... .. ... .. .. .... 99

E. Pengujian Kesesuaian Model .. ... .. ... .. ... .. ... 101

F. Temuan Penelitian . .... . ... .. ... ... .. . .. ... ... .... ... ... .... ... . ... 102

G.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... .. .. .. . .. ... ... .. .. .... .... ... .... ... ... ... 107

B. lmplikasi. ... ... ... ... ... ... .... ... . .... 109

C. Saran... .. .. .. .. . .. .. .. ... ... .. ... ... .. Ill

Daftar Pustaka ... .. . .. ... .. ... ... . .. . ... ... .... ... .... . 1·14 Lampi ran

-

z

?

m

(13)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jurusan... ... .. . . ... 63

1. Tabel3.2 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru... 67

2. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Sikap Jnovatif... 68

3. Tabcl 3.4 Kisi-kisi Instrumen Profesionalisme Guru ... . .. . ... . . 68

4. Tabel 3.5 Kisi-kisi lnstrumen Motivasi Kerja Guru . . . 69

5. Tabel4.l Ringkasan Karakteristik Data Dari Setiap Variabel Penelitian ... 84

6. Tabel 4.2 Ditribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru

0'4)... .... .. ...

84

7. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Inovatif (Xt) ... 85

8. Tabel4.4 Ditribusi frekuensi Variabel Profesionalisme Guru (X2) .... ... .. 86

9. Tabel 4.5 Distribusi Frekuc nsi Variabel Motivasi Kerja (X3) ... .... ... ... 87

I 0. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor dari · Variabel Sikap lnovatif (X1) ... 89

H . Tabel4.7 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor dari Variabel Profesionalisme Guru (X2) ... ... . .. ... . 89

12. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor dari Variabel Motivasi Ketja (X3) ... ... .... ... .. ... .. .... ... . .. . .. .. . .. . ... ..

90

13. Ta bel 4.9 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor dari Variatw!l Kine!ja G uru(~) ... .. ... .. . ... .. ... ... .. . .... .. .. . .... 91

J 4. Tahd 4.10 Ringkasan ANA VA untuk Persamaan Regresi Kinerja

0'4)

aws Sikap Inovatif CXt) .. .. . . .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . . .. . . .. .. .. . . .. .. . . . .. .... 92

15. Tabel 4.11 Ringkasan ANA VA untuk Persamaan Regresi Kinerja (X 4) atas Profesionalisme Guru (X2) . . . . .. . . . .. .. . . .. . . ... 93

16. Tabel 4.1 2 Ringkasan ANA VA untuk Persarnaan Regresi Kinerja (~) atas Motivasi Ketja (X3) . .. . .. .. . .. . . .. . .. .. .. .. . .. . . .. . . .. . .. .. .. .. . .. . .. ... 94

17. Tabel4.13 Ringkasan ANA VA untuk Persarnaan Regresi Motivasi Kerja (X3) atas Sikap Inovatif (X1) ... ... .. .... ... ... .. ... 94

18. Tabel4.14 Ringkasan ANA VA untuk Persamaan Regresi Motivasi Kerja (X3) atas Profesionalisme Guru (X2) . .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . ... 95

(14)

19. Tabel4.l5 Ringkasan Analisis Perhitungan Uji Normalitas

setiap variable penelitian . . . .. . . .. 96 20. Tabel 4.16 Hasil Homogenitas an tar Variabel Penelitian . . . .. . . .. .. . ... . ... 97 21. Tabel4.17 Perhitungan Koefisien Korelasi antar Variabel Penelitian . . . 98 30. Tabel4.18 Perhitungan Koefisien Jalur Antar Variabel Penelitian . .. .. . . .. . .. 98

(15)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar

2.1

TEORI Jalur Sasaran Menurut Colquit.. . . .. . ... . ... .. . .. . . . .. .

20

1. Gam bar 2 .2 Paradikma Penelitian . . . ... ... ... 59

2. Gambar 4. 1 Histogram Distribusi Skor Variabel Kinerja Guru (X.). ... .. .... 85

3. Gambar 4.2 Histogram Distribusi Skor Variabel Sikap Inovatif(X t) ... 86

4. Gambar 4.3 Histogram Distribusi Skor Variabel Profesionalisme (X2) . . . .... 87

5. Gambar 4.4 Histogram Distribusi Skor Variabel Motivasi Kerja (x..)... ... .. .. 98

6. Gambar 4.5 Hubungan Kausal Empiris Variabel Sikap lnovatif(X,), Variabel Profesionalisme Guru (X2), dan Variabcl Motivasi Kcija (X3) terhadap Variabel Kinerja Guru (x..) ... .. ... .. ... .. .... . 101

~

..

~

a

).

~

m

(16)

DAFf

AR

LAMPIRAN

1. Lampiran I Penyusunan lnstrumen Variabel Pe nelitian... .. . . .. .. ... 117

2 . Lampiran 2 Tabel Uji lnstrumen Variabel Kinetja Guru {Xt) ... 126

3. Lampiran 3 Tabel Uji lnstrumen Variabel Sikap lnovatif(X1) •• 127 4. Lampiran 4 Tabel Uji lnstrumen Variabel Profesionalisme Guru (X2) . . ... .128

5. Lampiran 5 Tabel Uji Instrumen Variabel Motivasi Ketja (X3) ... 129

6. Lampiran 6 Uji Validitas Variabe1 Kine tja Guru {Xt) ... .. ... ... ... ... ... ... 130

7. Lampiran 7 Uji Validitas Variabel Sikap Inovatif (X1) •• •• •••••••. . • •• ••.• • • • • •• 133

8. Lampiran 8 Uji Validitas Variabel Profesionalisme Guru (X2) 135 9. Lampiran 9 Uji Validitas Variabel Motivasi Ketja (XJ) ... 137

10. Lampi ran 10 Uj i Reliabilitas V ariabel Kinerja Guru {Xt) . . . .. . . 139

11. Lampiran 11 Uji Reliabilitas Variabel Sikap lnovatif(X,) ... . ... .. . ... 141

12. Lampiran 12 Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme Guru (X2) ... ... 143

13. Lampiran 13 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja (X3) •.•...•.•...•.•. 145

14. Lampiran 14 Data Hasil Penelitian Variabel Kinerja Guru (X,.) ... .. . .. 147

15. Lampiran 15 Data Hasil Penelitian Variabel Sikap Inovatif(X1) ••••• • ••• • •• ••• 149 16. Lampiran 16 Data Hasil Penelitian Variabel Profesionalisme Guru (X2) ... . 151

17. Lampiran 17 Data Hasil Pene1itian Variabel Motivasi Kerja (X3) ... .... 153

18. Lampiran 18 Data Ubahan Variabel Penelitian . ... . .. . ... . ... . ... . . .. .... 155

19. Lampiran 19 Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Modus, dan Median dari Variabel Kinerja Guru (X4) ... ... ... .. ... ... ... ... .... 157

20. Lampiran 20 Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Modus, dan Median dari Variabel Sikap lnovatif(X,) ... . . .. ... ... .... . .. . ... 160

21. Lampiran 21 Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Modus, dan Median dari Variabel Profesionalisme Guru (X2) . .. . .. ... 163

22. Lampiran 22 Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Modus, dan Median dari Variabel Motivasi Ke tja (XJ) ... ... . .... ... .. .. .... 166

23. Lampiran 23 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian . . .. 169

24. Lampiran 24 Perhitungan Uji Normalitas Variabel Penelitian. .. . .. . . ... 172

(17)

25. Lampiran 25 Uji Kelinearan dan Keberartian Variabel

Sikap Inovatif (X1) terhadap VariabelKineija Guru CX-4) .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 182

26.

Lampiran 26 Uji Kelinearan dan Keberartian Variabel

Profesionalisme Guru (X2) terhadap VariabelKineija Guru CX-4) .... .. ... . 187 27. Lampiran 27 Uji Kelinearan dan Keberartian Variabel Motivasi Kerja (X3)

terhadap V ariabel Kineija Guru CX-4) . .. ... ... .... .. .. . .. ... ... .... .. 192 28. Lampiran 28 Uji Kelinearan dan Keberartian Variabel

Sikap Inovatif(X1) terhadap variabel Motivasi Keija (X3) ... .... ... 197

29. Lampiran 29 Uji Kelinearan dan Keberartian Variabel Profesionalisme

Guru (X2) terhadap Variabel Motivasi Keija (X3) ... .. .. .. .. .. .. .... ... .. 202 30. Lampiran 30 Uji Homogenitas Variabel Penelitian ... ... .. . ... . ... 207

31. Lampiran 31 Perhitungan Koefisien Korelasi an tar Varia bel Penelitian . . ... 21 2 32. Lampiran 32 Perhitungan Koefisien Jalur antar Variabel Penelitian ... .. . 2 16 33. Lampiran 33 Perhittmgan Uji Hipotesis ... ... .. ... .. ... .. ... . .. .. : 219

34.

Lampiran

34

Perhitungan Uji Model Anal isis Jalur .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. ...

226

>

-z

?

m

(18)

A. Latar Belakang

BABl

PENDAHULUAN

Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat yang te1ah beilangsung lama brule di rumah tangga, di masyarakat maupun di sekolab. Kegiatan pendidikan di sekolah menempatkan sekolah sebagai salah satu institusi sosial yang keberadaannya melaksanakan kegiatan pembinaan potensi guru dan transformasi nilai budaya bangsa yang bertanggung j awab terhadap proses pengembangan kemampuan individualitas, moralitas dan sosialitas guru di sekolah.

Banyak guru yang tid3k menunjukkan kineija yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, selalu menganggap bahwa mengajar hanyalah sekedar mentransfer berbagai ilmu kepada siswa di sekolah. Sehingga tanpa kesungguhannya guru mera~ a bahwa ilmu itu bisa dicari sendirj oleh siswa. Pemikiran semacam ini akan menjadi ancaman yang serius bagi cunia pendidikan di tanah air, sebab bila konsep ini makin berkembang maka kebangkitan pendidikan di tanah air tidak akan tetwujud. Banyak guru yang tidak dengan sungguh-sungguh menunjukkan kinerjanya, pembelajaran yang tidak variatif, keterampilan dalam melaksanakan tugas, penilaian basil belajar yang kurang baik adalah indikasi-indikasi kinerja yang sangat rendah dari guru. Dengan berbagai alasan, guru tidak semaksimal mungkin mempersiapkan pembelajaran dengan baik, kehadiran yang sangat rendah serta tidak

(19)

2

menWtjul<kan kemampuan sesuai dengan kompetensi yang dimililci oleh seorang yang pro~~ ~~ ional di sekolab.

Guru sebagai satu komponen dari beberapa komponen sekolah perlu mendapat pembinaan secara terus menerus. Hal ini dilakukan Wltuk memelihara perwujudan kinerja guru terkendali sesuai dengan standar kinerja guru yang ditentukan, meskipun realitanya mendapatkan kinerja optimal bukanlah hal yang mudah karena banyak faktor yang mempengaruhi kinexja guru. Kinerja

(performance ) yang berarti Wljuk kerja atau prestasi kerja, Ground/and dalam Anwar (2004:87) mendefinisikan kinerja sebagai penampilan perilaku kerja yang ditandai oleh k eluwesan gerak, ritual dan urutan kerja sesuai prosedur sehingga diperoleh hasil yang memenuhi syarat kualitas, kecepatan, dan j umlah. Robbins ( 1996:2 14) mengemukakan bahwa kinerja adalah ukuran kerja yang dilakukan dengan menggooakan kriteria yang disetujui bersarna Dilihat dari karakteristik personil kinerja meliputi kemampuan, keterampilan, ke pribadian dan motivasi untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik (Mulyasa; 2003:11 1 ).

Guru yang memiliki lcinerja yang tinggi pada dasamya dapat menjalankan tugasnya secar tanggung jawab. Amidjaya dalam Anwar (2009:9 1) menemukan rasa tanggung jawab pada adanya kemandirian dalam bentuk kemampuan mengambil keputusan yang mengandung wibawa pendidikan baik secara akademis maupun praktik. Dalam melakukan pelayanan pendidikan dan pengajaran, guru sebagai pemimpin dan manajer. Menurut Hinries dan

Hollenbeck dalam Anwar (2004:87) guru perlu membiasakan diri untuk (I)

(20)

3

mengelolab waktu ; (2) memilih apa yang dapat dikontnousikan ; (3) mampu mengidentifikasikan dan memobilisasi kekuatan efektivitas produksi ; (4) mampu mengatur prioritas tugas, dan (5) mampu membuat keputusan secara efektif. Guru juga dituntut untulc mampu membuat terobosan atau motivasi baru dalam rangka pelaksanaan tugasnya tersebut serta memiliki sikap inovatif, profesionalisme, dan motivasi kelja terhadap institusinya sebagai wujud kinelja yang tinggi.

Sardiman (2008:47) menyatakan peran guru dalam proses pembelajaran melip uti banyak hal diantaranya sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur kelas, partisipasi, perencana, supervisor, motivator dan konselor. Guru dipandang sebagai manusia bij aksana dan berwibawa, berkcdudukan yang terhormat agar pembangunan yang menyiapkan warga Negara yang terpelajar, maju dan sumber daya insan yang terampil.

(21)

z

':)

..

dihubungkan dengan kinerja guru dapat dikatakan bahwa kinerja guru itu berhubungan erat dengan perilaku _guru yaitu berbagai aktivitasnya dalam proses instruksional yang berkaitan dengan tanggung jawab dan tuganya sebagai guru atau tenaga pendidik.

Guru yang memiliki kinerja yang tinggi pada dasamya dapat menjaJankan tugasnya secara tanggung jawab. Amidjaya dalam Anwar (2004:91) menemukan rasa tanggung jawab pada adanya kemandirian dalam benttik kemampuan mengambil keputusan yang mengandung wibawa pendidikan baik secara kademis maupun praktis. Dalam melakukan pelayanan pendidikan dan pengajaran, guru sebagai pemimpi n dan manajer . Bagi seorang guru kinerjanya sangat ditentukan oleh kompetensi yang dimiliki oleh guru daJam melaksanakan tugasnya. Kompetensi yang dimilkinya akan mendukungnya daJam mencapai tujuan dan bagaimana tujuan itu tercapai. Sebagai seorang guru perlu menyadari tugasnya dan mak.na profesinya.

Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kinerja, antara lain : (1)

AMity (kemampuan); (2) motivasi; (3) kompetensi; (4) pelatihan yang diikuti;

(5) berbagai sumbe daya yang ada; (6) komitmen dan yang lainnya. Guru tidak hanya sekedar mengajar siswa, menghafal dan mengingat tetapi justru perlu sampai pada tingkat proses pemikiran yang lebih tinggi seperti b erftkir kreati( menganalisis, evaluasi, kemampuan membuat prediksi serta terbuka mengatasi

(22)

z

?

5

oleb beberapa faktor diantaranya ada1ah organization mechanisme, group mechanism, individual characteristics dan individual mechanism maka dengan

dasar ini penulis dapat menduga bahwa kine!ja guru dapat dipengaruhi sikap inovafif (individual characteristiCs), profesionalisme guru (abl1Uy), motivasi (motivation).

Berbeda dengan pendapat Robbins (2006:448) mengatakan bahwa kinerja

dipengaruhi oleh (1) penlaku pimpinan; (2) faktor kontingensi lingkungan, (3) dan faktor kontingensi bawahan. Sejalan dengan Amstrong dan Baron (1998:15)

ditemukan bahwa kinerja dipengaruhi oleh empat faktor yang dominan yaitu : (1) faktor kepemirnpinan yang meliputi ; kualitas, bimbingan dan motivasi, (2) faktor pribadi yang meliputi; motivasi dan komitmen, keterampilan dan kompetensi, (3) faktor sistem yang meliputi; fasilitas kerja dan sistem pekerjaaan, (4) falctor situasional yang meliputi; suasana lingkungan kerja, unsur internal dan eksternal.

Gibson (1 987 :28) mengemukakan bahwa ada tiga faktor yang

mempengaruhi kinerja : (1) faktor individu ; kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang; (2) faktor psikologi ; persepsi, peran, sikap, kepnoadian, kepuasan kerja, dan motivasi; (3) faktor organisasi; struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimp inan, dan sistem pengajaran (reward system) dan Kinerja dapat diukur

(23)

6

tersebut apakah basil pekerjaan sudah mencapai sasaran atau belum. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2001:82) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja yaitu : ( I) kemampuan mereka, (2) motivasi, (3) dukungan yang diterima, (4) keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan (5) hubungan mereka dengan organisasi.

Sikap inovatif merupakan hal pokok lainnya yang harus ditumbuh kembangkan pada diri seorang guru. dengan adanya sikap inovatif tersebut, seorang guru akan mampu melihat jauh ke depan terhadap akan adanya perubahan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana tuntutan perubahan dan perkembangan zaman itu sendiri. Dengan demikian guru senantiasa berusaha mengembangkan dan berupaya untuk mencari dan membuat terobosan-terobosan yang bersifat inovatif baik dalam pelaksanaan pembelajaran maupun terhadap penelifian dan pengabdian masyarakat.

(24)

7

bersikap inovatif adalab orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan

dinamis yang dapat menghasilkan k in e ~ ~ . yang lebih baik.

Menurut Nagen dalam Irawati (2003:3 1) bahwa sifat-sifat yang

menimbulkan kreatif akan menghasilkan kepribadian yang inovatif. Kepribadian

yang inovatif adalah : ( 1) terbuka terhadap pengalaman baru,

(2) lmajinatif yang kreatif, (3) kesadaran dan tanggung jawab untuk berhasil

meningkatkan kineljanya, (4) punya persepsi babwa dunia mempunyai

tantangan. Sementara itu Akhmad dalam Pakpahan (2005:39) menyatakan bahwa

inovasi adalah proses tertentu seseorang dengan melalui pendayagunaan

pemikiran, kemampuan imajinasinya, berbagai stimulan dan individu yang

mengelilinginya ·yang berusaha menghasilkan produk baru baik bagi dirinya

sendiri ataupun bagi lingkungan yang dapat meningkatkan kineljanya d i lembaga

alau institusi tempatnya bekerja. Hal ini sesuai dengan hasil temuan penelitian

-

terdahulu yang dilakukan Hasmir (2004:60) yang menemukan bahwa sikap

z

inovatif memberikan kontribusi bagi peningkatan kinelja sebesar 21 ,5%.

':)

Kemudian Rusdy (200 7), dalam penelitian tentang hubungan sikap inovasi dan pemberian kompensasi dengan prestasi keJja guru SMA Negeri di

kola Medan, menemukan adanya hubungan yang positif dan berarti antara sikap

inovatif dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi r = 0,627. Dalam

penelitian lain yang dilakukan Rusdy (2005) tentang pengaruh budaya kerja dan

(25)

8

pengaruh yang signifikan silcap inovatif terhadap kincrja guru dengan koefisien ___ korelasi sebesar r = 0,888.

Profesionalisme juga merijadi taruhan k.etika menghadapi tuntutan-tuntutan pembelajaran demokratis karena tuntutan-tuntutan tersebut merefleksikan suatu kebutuhan yang semakin kompleks yang berasal dari siswa; tidak sekedar kemampuan guru menguasal pe1ajaran semata tapi juga kemampuan lainnya yang bersifat psikis, strategis dan produktif. Tuntutan demikian ini hanya bisa dijawab oleh guru yang professional, oleh karena itu Danim menegaskan bahwa tuntan l<eadilan guru yang professional tidak pemah turut k.arena dalam 1atar proses kemanusiaan dan pemanusiaan, ia hadir sebagai subjek sating diandalkan, dalam hal ini dapat diduga bahwa profesionalisme guru dapat berpengaruh pada k.inetja guru. Dengan kata lain bahwa kinerja guru dapat dipengaruhi oleh profesionalisme guru. Karena dalam kenyataan guru professional akan dapat

-

z

menyelenggarakan proses belajar mengajar (PBM) yang berbasis dan

menyenangkan sehingga dapat mendorong kreatifitas pada diri siswa. Dalam hal

(26)

9

" (1) guru mempunyai komitmen pada siswa dan PBM; (2) guru menguasai secara mendalam mata pelajaran yang diajarkannya ; (3) guru bertanggung jawab memantau hasil belajar melalui berbagai evaluasi, (4)

guru

mampu berpikir sistematis ; (5) guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya"

Ada dua teori yang menjadi ciri dasar professional yaitu kemampuan atau wewenang formal, dan keahlian praktek. Profesionalita dibidang pendidikan harus dipenuhi syarat-syarat pendidikan, keilmuan, teknologi art sampai pencapaian tingkat tertentu secara terintegrasi sehingga sehingga memenuhl standar. Seorang guru professional memiliki kemampuan atau kompetensi yaitu seperangkat kemampuan sehingga dapat mewujudkan kinetja professional dan

dalam satu lembaga Sckolah Menengah Pertama (SMP) seharusnya tidak ditemukan lagiguru yang memiliki tingkat pcndidik Non Sl , karena selain dari variabel-variabel penelitian ini, tingkat pcndidikan, masa ketja, umur I usia dapat juga me mpengaruhi kemampuan potensi guru untuk meningkatkan kinetj anya.

Vembrianto. et a/ dalam Buchari, dkk (2008 : 141 -142) menyatakan

seorang guru seharusnya perlu memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas pok oknya antara lain : (I )Kemampuan paedagogik; (2) kemampuan kepribadian; (3) kemampuan professional; dan (4) kemampuan sosial, dalam hal ini seorang guru juga diharapkan memiliki j iwa enlreprenership yang berarti ia seorang yang

kreati f, inovatif selalu bisa mencari solusi dari setiap permasalahan, menetapkan sesuatu yang baru, memiliki motivasi yang tinggi. Profesionalisme menggambarkan berpikir, berpe11dirian, bersikap, beketja dengan sungguh-sungguh, ketja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan

(27)

10

penuh dedikasi untuk keberhasilan pekerjaannya. Ada beberapa pandangan yang

ideal menjadi profesionalisme guru yang direflesikan dalam citra guru dalam melakukan knerjanya di dalam institusi atau lembaga tertentu akan semakin baik

apabila (l) sadar dan tanggab akan perubahan jaman; (2) Berkualifikasi professional; (3) Rasional, demokratis dan berwawasan nasional; (4) Bermoral

tinggi dan beriman.

Penelitian tentang pengaruh ·profesionalisme dengan kinerja guru

dilakukan Rusdy (2008), dari basil penelitiannya menemukan adanya pengaruh

yang signifikan dari profesionalisme guru terhadap kinerja guru dengan korelasi

0,342 pada taraf signifikan 0,05. Rohirma (2009) dalam penelitiannya

mengemukakan bahwa keberhasilan mewujudkan visi rnisi sekolah Budi Mumi

Pematang Siantar membentuk siswa seutuhnya, bermutu secara kognitif, afektif

dan psikomotorik dibina mengembangkan profesionalisme dengan acuan yang

mantap untuk setiap pribadi. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh

Marganti : (2009) menyimpulkan adanya pengaruh profesionalisme guru dengan

kinelja guru di kota Tebing tinggi dengan korelasi 0,613 pada taraf signifikan

0,05 dan memberi sumbangan efektif 23 %. Penelitian lain Sibarani : (20 1 0)

menyimpulkan ada hubungan positif dan signifikan dari kemampuan

profesionalisme dengan kinetja dosen di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

(28)

11

Dari uraian di atas banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja guru, tennasuk diantaranya motivasi keija. Menurut Teori Hedonisme dalam Ngalim ( 1990:74) mengatakan bahwa para pegawai atau guru harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau bekeija dengan baik, apabila terpenuhi kesenangannya. Oleh karena itu, setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan manusia cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan k esenangan dari pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, dan penderitaan. lmplikasi dari teori ini ialah adanya anggapan bahwa semua orang akan termotivasi meningkatkan kineijanya apabi la dapat mendatangkan hal-hal yang menyenangkan, misalnya seorang guru akan termotivasi untuk bekerja apabila terpenuhi kesejahteraan, gaji, perlindungan serta j aminan dari pimpinannya. Penelitian yang dilakukan oleh Salma (2007:224 ) tentang kinerja

guru di SMP Negeri Sub Rayon 9 Bandar Lampung, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan desain instruksional, motivasi keija, dan gaya kepemimpinan kepala seko lah dengan kinelja guru, naka variabel penel itian motivasi kerja berpengaruh dengan kineija guru.

(29)

12

menemukan variabel-variabel yang akan diujinya, terutama dalam menjelaskan, memprediksi, dan menemukan alternative dari fenomena-fenomena permasalahan kinetja meskipun secara emperis ditemukan berbagai variabel mempengaruhi kinetja, sebenamya variabel tersebut dapat dikelompokkan, sebagaimana yang dikemukakan Gibson (1996:24) untuk. mencapai kinetja yang

baik perlu diperhatikan tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinetja yaitu variabel individu, psikologis dan organisasi. Variabel individu yaitu latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, wnur, etnis dan jenis kelamin. Variabel psikologis meliputi sikap kepribadian, nilai, kompetensi, belajar dan motivasi, sedangkan variabel organisasi mencakup swnber daya, kepemimpinan, imbalan, struk.-tur dan desain peketjaan.

Jika dihubungkan pengelompokkan variabel yang mempengaruhi kinetja dalam pandangan Gibson dan beberapa hasil penelitian empiri tentang kinerja

guru tentang efektifitas individu di dalam organisasi maka sesungguhnya penentu kinetja guru tersebut berada pada diri guru itu sendiri yang tennasuk di dalamnya, sikap inovatif dari diri guru, profesionalisme dan motivasi ketjanya. Sikap (attitude), nilai (value), kemampuan (ability), dan dorongan (mativation)

(30)

13

fokus terhadap pekexjaannya dapat meningkatkan kompetensinya secara mandiri. Menjalankan tugasnya sec~~ - profesional baik dalam kondisi yang mendukung atau kurang mendukungnya dalam persfektif ini. Kondisi pengendalian diri ini berhubungan dengan dimensi psikologis yang mempengarubi k.inexja guru yang dikemukakan Gibson. Sejalan dengan ini "Colquitt' (2009 : 7) mengemukakan bahwa efektifitas individu di dalam organisasi ditentukan oleh mekanisme psikologis individu yang terdiri dari sikap, karakte r, kemampuan, nilai, motivasi, kepuasan kexja, kepercayaan. keadilan, etika dan proses belajar serta pengambilan keputusan.

Dengan menemukan berbagai variabel yang mempengaruhi kinexja baik secara empiri maupun konseptual akan membentuk, memahami, memprediksi dan menemukan altemati f solusi untuk fenomena permasalahan

kinerja seperti yang diamati di SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan Labuhan Medan. Diduga sekolah ini mengalami masalah kinerja terutama pada kinexja guru yang dipengaruhi variabel sikap inovatif, profesionalisme guru, dan motivasi kexja. Maka ketiga variabel yang telah diuraikan di a ~ dapat berpengaruh terhadap kinexja guru . Dari uraian di atas maka sikap inovatif . profesionalisme guru, dan motivasi kexja guru sangat penting diperhatikan oleh pihak manajemen dalam suatu institusi atau Jembaga pendidikan yang dapat berpengaruh dengan kinerja para guru di sekolah.

(31)

14

tidak memiliki sikap inovatif, profesionalisme, dan motivasi keija yang tinggi di suatu Jembaga pendidikan tersebut. Maka dapat diasumsikan bahwa melalui sikap inovatif , profesionalisme guru, dan motivasi kerja yang tinggi dari seorang guru akan mampu mengahasilkan kinerja guru yang tinggi pula. Beberapa fenomena yang menunjukkan bahwa di SMP DR.Wahidin Sudiro Husodo Medan Labuhan kota Medan, mengalarni masalah-masalah kineija antara lain masih adanya

guru

memillki jenjang pendidikan Non S1 dan mengajar tidak pada kualiftkasi yang dimilikinya sehingga tidak dapat mengajar secara maksimal sebagai guru yang professional, tanggung jawab rendah ditunjukkan dengan masih ada guru yang belum mampu menyusun sendiri program pembelajaran, program tahunan dan lain sebagainya. Penemuan - penemuan barn seperti komputer, internet masih banyak yang belum dapat memprogramkannya, sebingga hal-hal yang berhubungan dengan pembaharuan atau hal-hal yang baru belum dapat dimanfaatkan untuk mendorong atau mendukung perkembangan pendidikan.

Selain itu, dalam melaksanakan program pembelajaran masih ditemukan guru yang mengajar hanya mencatat dan memberi tugas kepada murid dan tidak sesuai dengan program pembelajaran yang telah disusun sebagai mana mestinya. Tujuan untuk mengembangkan diri menjadi guru yang professional masih rendah, masih terdapat guru tidak membawa program pembelajaran ke dalam kelas sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat beijalan dengan ~fektif.

(32)

IS

Untuk memahami fenomena yang terjadi di SMP Dr.Wahidin Sudiro

Husodo Medan-Labuhan Medan ini dapat dilakukan analisis kritis terhadap basil

eksplorasi terhadap beberapa variabel yang mempengaruhi lcinerja guru baik

secara empiris dan 'konseptual. Berdasar'kan ini dinyatakan ketiga variabel yaitu

sikap inovatif, profcsionalisme guru, dan motivasi kerja berpengaruh terhadap

kinerja guru. Jika dugaan ini teruji maka konsep tentang hubungan keempat

variabel ini dapat digunakan untuk menjelaskan, meramalkan dan me nemu'kan

altematif terhadap fenomena masalah kinerja guru di sekolah tersebut. Beranjak dari pemikiran ini direncanakan suatu penelitian yang berjudul " PENGARUH SIKAP IN OVA TIF, PROFESIONALISME GURU DAN MOTIV ASI KER.TA TERRADAP KINERJA GURU Dl SMP DR. W AHIDIN SUDIRO HUSODO MEDAN-LABUHAN MEDAN"

B. 1dentifikasi Masalah

Dengan me mperhatikan hal-hal yang telah dikemukakan dalam latar

belakang masalah tersebut di a.tas, maka dapat diidentifikasikan sebagai masalah,

yang berhubungan dengan kinerja guru. Hal ini mengandung sejumlab

pertanyaan-pertanyaan tentang ditemukannya kesenjangan pada kinerja guru

tersebut. Diaritaranya adalah apakah variabel sebagai berikut : sikap inovatif,

profesionalisme guru, motivasi kerja, kompetensi guru, perilaku kepemimpinan,

fasilitas kerja dan sistem kerja, kepuasan kebutuhan manusia, fakto r organisasi,

pengalaman kerja, dan struktur organisasi dapat berpengaruh terhadap kinerja

(33)

16

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, banyak variabel yang dapat mempengaruhl kineija guru, sehingga untuk lebib terarah dan terfokusnya penelitian

ini,

penulis perlu membuat suatu batasan masalah yang akan dikaji dan dianalisis dalam penelitian ini. Lingkup penelitian

ini

adalah k inerja guru yang dipengaruhl oleh sikap inovafif, profesionalisme guru, dan motivasi kerja guru baik itu secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama di SMP Dr.Wahidin Sudiro Husodo Medan-Labuhan Kota Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai benl<ut :

-

1. Apakah sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap motivasi keJja?

z

?

2. Apakah profesionalisme guru berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja?

3. Apakah sikap inovatifberpengaruh langsung terhadap kinerja guru ? 4. Apakah profesionalisme guru berpengaruh langsung terhadap kinerja

guru?

5. Apakah motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru ? E. Tujuan Penelitian

(34)

17

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpuTkan sejumlah fakta yang diperlukan untuk menjawab penelitian, sebagai berikut :

l. Untuk mengetahui apakah sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja.

2. Untuk mengetahui apakah profesionalisme guru berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja.

3. Untuk mengetahui apakah sikap inovatifberpengaruh langsung terhadap kinerja guru.

4. Untuk mengetahui apakah profesionalisme guru berpengaruh langsung terhadap 'klnerja guru.

5. Untuk mengetahui apakah motivasi kerja berpengaruh langsung terhada"p kinerja guru

F. Manfaat Penelitiao

Penelitian ini dimaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat digunakan da1am menguji kebenaran hubungan variabel sikap inovatif, profesionalisme guru, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Maka manfaat penelitian ini diharapkan memberi manfaat :

1. Manfaat secara teoritis ;

(35)

18

inovatif, protesionalisme guru, dan mot'ivasi kerja pada suatu lembaga pendidikan.

1 .2 Bagi penelitian lainya, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk selanjutnya dan dapat dikembangkan dengan variabel-variavcl yang

berbeda.

2. Manfaat Secara praktis ;

2.1 Hasil penelitian ini dapat diterapkan dan dikembangkan melalui pelaksanaan tugas sehari-hari di suatu lembaga pendidikan pada umumnya dan khususnya di SMP Dr.Wahidin Sudiro Husodo Medan-Labuhan Kota Medan.

2.2 Dapat digunakan sebagai dasar acuan I masukan bagi guru , ·kepala sekolah dan pimpinan lembaga pendidikan Menengah Pertama dalam rangka menyusun strategi kebijakan dalam upaya meningkatkan kinetja guru.

(36)

BABV

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulao

Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan pada Bab IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama1 Sikap lnovatif (X1)1 Profesionalisme Guru (X2) dan Motivasi Kerja (X3) berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan temadap Kinerja Guru ()4) SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan- Labuhan Medan dengan besaran pengaruh mencapai 38 % sedangkan sisahnya 62 % berasal dari variabel lain di luar penelitian ini.

Kedua, Sikap Inovatif (X1) berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap Kinerja Guru ()4) SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan - Labuhan Medan dengan besaran pengaruh mencapai 17 %, dan sisanya sebesar 83% diluar Sikap Inovatif

Ketiga, Profesionalisme Guru (X2) berhubungan dan memberikan pengaruh yang

signiftkan terhadap Kinetja Guru ()4) SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan -Labuhan Medan dengan besaran pengaruh mencapai I I %, dan sisanya sebesar 89% diluar Profesionalisme Guru (X2).

Keem pat, Motivasi Kerja (X3) bemubungan dan memberikan pengaruh yang

signifikan temadap Kinerja Guru ()4) SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan -Labuban Medan dengan besaran pengaruh mencapai 39 o/o, dan sisanya sebesar 61 % diluar Motivasi Kerja (X3) .

(37)

108

Kelima, Sikap lnovatif (X1) dan Profesionalisme Guru (X2) berhubungan dan

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi Ketja (X3) Guru SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan - Labuhan Medan dengan besaran pengaruh mencapai 14 %, dan sisanya sebesar 86% diluar Sikap Inovatif (X1) dan

Profesionalisme Guru(X2).

Keenam, Sikap lnovatif (X1) berhubungan dan memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap Motivasi Kerja (X3) Guru SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo

Medan - Labuhan Medan dengan besaran pengaruh mencapai II %, dan sisanya sebesar 89% diluar Sikap Inovatif, hal ini menandakan semakin tinggi Sikap lnovatif (Xt).

Ketujuh, Profesionalisme Guru (X2) berhubungan dan memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap Motivasi Kerja (X3) Guru SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Medan - Labuhan Medan dengan besaran pengaruh mencapai 18 %, dan sisanya scbesar 82% diluar Profesionalisme Guru (X2) .

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi penelitian adalah berikut:

(38)

109

dalam melakukan pckerjaan maupun dalam pengetahuan tentang teknologi dan

inforrnasi baru.

Kedua, Sebagai seorang guru perlu membangun keprofesionalan. Secara psikologis

guru menyadari tentang profesionalisme yang tinggi, maka akan merasa terrnotivasi

dengan segala pekerjaannya dengan demikian pcrlu mengenali dan mengelola emosi

dengan baik, guru segera memperbaiki d iri demi mencapai kemajuan yang lebih

tinggi. Selain itu guru juga perlu melatih diri dalam mengembangkan dirinya sesuai

dengan harapan pekerjaan. Guru yang profesional tentunya sangat d iharapkan demi

tercapainya mutu pendidikan yang semakin baik.

Ketiga, sebagai seorang kepala sekolah perlu menciptakan bagaimana motivasi kelja

guru itu dapat terbangun dengan baik, karena guru yang terrnotlvasi dengan baik,

kinerjanya akan semakin baik pula. Oleh karena itu perlu meningkatkan kebutuhan

guru baik dalam kebutuhan pendapatan maupun kebutuhan dalam pemenuhan sarana

dan prasarana dalam proses pembe l~ jaran . Guru yang kurang terpenuhi kebutuhannya

baik kebutuhan pendapatan maupun calam proses pembelajaran akan mengurangi

semangat bekerjanya yang akibatnya kinerjanya juga akan berkurang, karena kinerja

yang baik harus dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan. Selain itu kepala sekolah

perlu membangun keadilan, dan kebersamaan dalam pembagian tugas dan pekerjaan

maupun pembagian insentip, karena orang yang tidak mendapat keadilan akan

membuat seseorang tidak puas dengan pekerjaannya seh ingga kinerjanya akan

menurun dan sebaliknya perasaan adil akan membuat seseorang termotivasi dalam

pekerjaannya dengan demikian kinerjanya juga akan semakin baik pula. Selain itu

(39)

>

110

lain diantara anggota merasa sama memiliki organisasi tersebut sehingga dalam

bekerja para anggota akan sating membantu dalam bekerja atau bekerja sama dan

sama-sama bekerja dengan demikian kinerjanya akan semakin baik pula.

Keempat, Guru perlu memperbaiki kinerjanya dengan membuat atau menciptakan

suatu inisiatif atau prakarsa dalam bekerja atau pada saat proses pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran para peserta d idik tertarik temadap materi dan

penyampaian materi yang diberikan. Dengan menciptakan inisiatif mendorong siswa

tersebut akan lebih termotivasi dalam belajar yang pada akhimya akan meningkatkan

kualitasnya sendiri. Guru j uga perlu meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan

materi atau manajemen pembelajaran. Dengan lebih banyak belajar atau membaca

buku-buku yang terbaru tentang materi pembelajaran, mengikuti pelatihan-pelatihan

yang berkaitan dengan materi pcmbelajarannya pula, maupun juga mengikuti

seminar-seminar, lokakarya atau sejenisnya. Selain itu dalam berkmnunikasi dengan

peserta didik harus dikembangkan dan dijalin dengan baik karena melalui komunikasi

yang baik penyampaian materi atau proses pembelajaran akan semakin baik artinya

interaksi antara guru dan siswa yang baik akan membuat suasana proses pembelajaran

akan terserap dengan baik, dengan demikian cita-cita pendidikan akan terwujud

sesuai dengan yang diharapkan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, maka disarank.an:

I. Dinas pendidikan pemuda dan olah raga tentang :

Pertama : Sikap Inovatif, sebaiknya dinas pendidikan pemuda dan olah raga

(40)

Ill

kepada guru-guru untuk bertindak, berkreasi, berpikir dan berbuat yang lebih baik

untuk dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi.

Kedua : Profesionalisme Guru, sebaiknya dinas pendidikan pemuda dan olah raga

dalam meningkat profesionalisme guru terlebih dahulu mengadakan seleksi dengan

mengukur keprofesionalan caJon guru tersebut serta memberi rasa adil kepada setiap

guru untuk ikut serta mengikutih pelatihan-pelatihan, seminar, workshop serta program pendidikan lanjutan agar dalam melaksanakan tugas nantinya bila sudah

bekerja mereka akan menunj ukkan kinerjanya yang baik.

Ketiga : Motivasi Kerja, sebaiknya dinas pendidikan pemuda dan olah raga

memberikan motivasi kerja guru yang dianggap dapat membangkitkan semangat

kerja guru dengan memperhatikan kesejahteraan melalui peningkatan penghasilan

seperti insentif dan memberikan rasa adil dan kebersamaan kcpada guru, selain itu

juga dengan memberikan pelayanan serta fasilitas yang memadai terhadap

pembelajaran agar guru tersebut da lam melaksanakan tugasnya a!G:tn mcnunjukkan

kinerjanya yang baik.

2. Kepala sekolah tentang:

Pertama: Sikap Inovatif, sebaiknya kepala sekolah memberikan kesempatan kepada

guru untuk berinovasi dalam menemukan ide-ide, gagasan-gagasan baru untuk

meningkatkan mutu pembelajaran serta membantu menyediakan fasilitas,sarana dan

prasarana disekolah yang di butuhkan guna menciptakan sesuatu pembaharuan ke

(41)

112

Kedua: Profesionalisme Guru, sebaiknya kepala sekolah mendorong para guru uotuk selalu menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kemampuan profesionalan secara

terus menerus, dengan cara mendukung guru untuk ikut serta mengikutih

pelatihan-pelatihan, seminar, workshop serta pendidikan lanjutan Sehingga terciptanya guru

yang profesional yang dapat mewuj udkan mutu pendidikan yang lebih baik.

Ketiga: Motivasi Kerja, sebaiknya kepala sekolah membuat guru merasa puas dalam melaksanakan tugasnya, merasa dihargai, dilindungi, pengakuan hasil kerja dan

memberi gaji tambahan, dengan peningkatan penghasilan melalui pembagian komite

sekolah atau dengan memberikan rasa adil kepada guru misalnya dalam pembagian

tugas maupun dalam pembagian insentif atau penghasilan tambahan lainnya dengan

demikian guru tersebut akan menunjukkan kinerjanya yang baik.

3. Guru tcntang:

Pertama: Sikap lnovatif, sebaiknya guru bertindak atau bereaks i terhadap inov::wi untuk pengembangan pengetahuan dan pengalaman dengan menemukan ide-ide,

gagasan-gagasan baru dari berbagai media cetak atau elektronik untuk memberikan

rcspon terhadap pembaharuan dalam melakukan perubahan. lJengan demikian

senantiasa perubahan dapat tercipta dengan kreativitas yang selalu baru, dalam

melakukan pembelajaran.

Kedua: Profesionalisme Guru, sebaiknya guru memiliki kemampuan paidagogik, kemapuan kepribadian, kemampuan profesional dan kemampuan sosial atau harus

dapat menguasai kesepuluh kompetensi dasar guru serta mampu melaksanakan kode

etik guru sehingga terciptalah guru yang profesional guna menciptakan somber daya

(42)

113

Ketiga: Motivasi Kerja, guru yang sudah tennotivasi dengan baik dan telah memperoleh kepuasan kerja, rasa adil, mendapat perlindungan, pengakuan serta mendapat gaji tambahan, sebaiknya semakin meningkatkan kinerjanya. Selain itu juga guru harus menyadari tanggung jawabnya terhadap dunia pendidikan melalui memberi pembelajaran terhadap anak didik atau murid sehingga k.inerjanya akan nampak lebih baik

4. Peneliti lain yaitu supaya dapat menjadi bahan pertimbangan baginya dalam mengembangkan penelitian tentang bagaimana meningkatkan Kinerja Guru diluar variabel Sikap Inovatif, Profesionalisme Guru dan Motivasi Kerja Guru .

(43)

114

Daftar Pustaka

Amstrong, dan Baron ( 1998). Performance Management. London: Instituted Of Personal and Development.

Anwar,Q dan Sagala,S.(2004). Profosi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai

Upaya Marrajemen KualilaS Pembe/ajaran : Uhanika Press Arikunto, S.(l987). Prosedur Pene/itian. Jakarta : Bina Aksara

- --:---:-.,..--- .(2003). Prosedw P.enelitian, St4al.u P.endekalan Pr-aktis-.

Jakarta: Rineka Cipta

Buchari,A.dkk.(2008). Guru Profesional. (Menguasai Metode dan Terampi/ Mengajar), Bandung : Alfabeta

Bungin,B .(2005). Melodologi Penelitian Kuantitatif, Komunilcasi, Elronomi dan

KebijiJ!an Publi!

sena

llmu.Jl.mu. Sosial Lainnya. JakaruL Edi.si Pertama. Kencana

Co/quit. (2009).Da/am Forwn PPs Jndonesia.Jakarta

Danim,S.(2002). Jnovasi Penditlikan Dalam Upaya Peningakatan Proftsiona/isme Tenaga Kependidikan, Bandung : Pustaka Setia

Gary.Y (10.07)-Kepemimpi11LlJJ Da1mn O.rganisasiindeks : Jakarta

Gibson, James 1,./hon M. l vancevich, and James H Donnelly, Jr.( 1994). Organisasi perilaku, struktur, dan Proses. Terjemahan Agus Dharma. Jakarta : Erlangga.

Hasibuan, M.(2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara

http://www.googte.co.it:Vsearch?num=3Q&hl=id&1r=lang_id&q=modet+pembelaj aran+student+center+leaming+filetype:doc&start=60&SlFN

Husaini,U, Pumomo, S.(2008). Pef!i:(Ullar S. tatistika. Yogyakarta : Bumi Aksara

lrawaty.{2003). Buday a Kerja dan Sikap lnovatif Sebagai Faklor Pendukung K.inerja para Pustakawan Perguruan Tinggi di Padang. Tesis. Padang: PPS

UNP

Juniman.(2008). Huhungan Komitmen Organisa)·i dan Motivasi Kerja Dengtm Kinerja Quru SMA Rayon 15 Kota Medon. Medan. Tesis. Pasca Sarjana Unimed

Kumesidy,(2005). Ana/isis Jalur Konsep dan Aplikasi Dengan Program SPSS &

Lisre 8. Bandung. FPWS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Lubis, S.(2005). Pengaruh Budaya Kerja dan Sikap Jnovatif Terhadap Kinerja Guru MAN di Kota Medon. Tesis. Medan : PPs Unimed

Marganti,(2009). Hubungan Profesionalisme Dengan Kinerja Guru SMP Kola Tebing nnggi.

Muly.asa.E.(20D7).Slandar Kompetens.i dan u rJif.J.Iwsi guru, Bandung : Remaja RosdaKarya

(44)

>

us

Pace,R, WFaules,D,F.(2006) . Komunkasi Organisasi Strategi Meningkaikan Kinerja Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Pakpahan, E.(20.05)..Hub.ungan Sikap hw.v.asi don Pe.mber.io.n Kn.mpe.nsasi dengav Prestasi Kerja Gun1 SMA Negeri di Kota Medan. Tesis. Medan : ·PPs Unimed

Pidarta,M.(2004).Manajemen Pendicli1UJn Indonesia. Jakarta: Rinelca Cipta Ridwan. Engkos, (2008). Cara Menggunakan Dan Memaknai Ana/isis Jalur (Path

Analysis), Bandung : Alfabeta

Robbins,S,P.(2007).peri/aku organisasi. edisi kesepuluh. ahli bahasa. Benyamin Molan. Indonesia: Macanan Jaya Cennelang

Rogers,E,M.(1993). Diffusion Oflnovations London : Collier Macmillan

Rohinna, (2009). Keberhasilan Perwujudan Visi Misi Sekolah Budi Murni PenJQJang Sianl.ar. Tes.is PPs:AP. Unimed

Rusdy.M,(2007). Hubungan Integritas Dosen Dan Sikap Inovatif Dengan Kinerja Dosen. Tesis PPs:AP. Unimed

Sagala, S.(2009). Kemampuan Profesionalisme Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta

_ _ _ (1005)..A.dmi11istrasi Pendidilwn Komempon:r. Bandung : Alfabeta. Saifuddin, A.(2001). Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sal rna, Y .(2007). Hubungan Antara Pengetahuan Desain Jnstruksional Motivasi

Kerja. Dan Gaya Kepemimipinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru pada Guru SMP Negeri Sub Rayon 9 Bandar Lampung. www.Goog!e.Diakes (2007)

Sanusi,A. Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. IKJ P, Bandung Sardiman, (2007). lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, Bandung : Remaja Sehertian.P ,A. (2000) Konsep Dasar Dan Teknik Supervise Pendidikan Dalam

Rangka pengEmbangan Sumber Daya Manusia . Jakarta : Rineka Cipta Sibarani,(20 I 0). Hubungan Kemampuan P rofesionalisme Dengan Kinerja Dosen.

FKIP Nomensen Siantar.

SJephen P. Robins. Pearson ]nJernaJ.ional EdiJ.ioo MonagemenJ.. Mary CoulterNinth Edition.

Somantri,A. Muhidin,S.A.(2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung Sudjana. (1996). Met ode Statistika, Bandung :Tarsi to

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung, AJfabeta

Sutisna,O.(I989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Vntllk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa

(45)

116

1ilaar,H,A,R.(1991J).ke7r:ua.saan dan pendiilikan. maselary.indonesiatera

Timpe,A,D.(I993). K.inerja; Seri Manajemen Swnber Daya Manusia, a/ih bahasa

SofyAn Cilcnll11,la.k.arta: Efek Med.iaK.omp.utindo

Usman,H. Akbar,P,S.(2008). Pengantar Statistik. Edisi Kedua, Jakarta : Bumi

Aksara

Usman,H.(20U8). Manajemen Teori Praktik dan Riser Pendidikan. Edisi Kedua,

Jakarta : Bumi Aksara

Wibowo.(2007}. Manajemen KinerjtLJakarta: R.ajaG:rafindo Persada

Winardi,J.(2007). Motivasi dan Pemotivasian Da/am Manajemen. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan kadar fenolik total, hasil penelitian ekstrak air lebih tinggi kadar flavonoidnya dibanding ekstrak etanol dari Kota Tegal, sedangkan terjadi

It is one of Boltanski and Chiapello ’ s noteworthy achievements to have demonstrated, with considerable empirical evidence and conceptual precision, that most

Hasil penelitian membuktikan bahwa secara simultan besarnya signifikansi pengaruh variabel bebas budaya kerja terdiri atas budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya

Oleh karena itu, dirancang sebuah instrumentasi elektrokardiograf i dengan capacitive contact electrode dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat menjadi

sunnah adalah seperti witir, shalat idul fitri, shalat idul adha, shalat khusuf, dan shalat istisqa.  Shalat nafilah : selain

This research was aimed to find out whether or not the ways of fifth semester English Language Education Study Program of Sanata Dharma University students speak reflect

‘Inventori Psikometrik Keusahawanan Riza-Airil’ atau IKRA-Azam dengan 270 item yang telah ANDA lengkapkan akan membantu ANDA untuk melihat, mengukur serta menilai potensi diri

Salah satu Prinsip dalam ISO 14001 yang belum diterapkan Perusahaan yang menandakan kekurangan-siapan perusahaan dapat terlihat pada belum terdokumentasikannya dan