PERG~SERAN
FUNGSI ABIT GODANG (ULOS)
DALAM PERKAWINAN
MASYARAKAT-BAT AK ANGKOLA- SIPIROK
Dl KOT A ME
DAN
"'
~
!
?~Jr~
~
c!)
?''~· ~
Tesis Untuk Memp eroleh Gelar Magister Sains
Program Studi Antropologi
So~i al ~~J't
~g
~-
Jg
~· ~
~ ~ ~ ~ ~ ~
""
,. ~
?""!.."""
~
?" ~"~
? " " ' " " ",~~
P ROGR
AM
~~ PASC
ASA
RJ~
A · ·Ec~-9,.
'?
UNIVERSITAS N EGERI M EDAN
~
~
\?
0ME D AN .
cl
~
2006
~
c .b
PERGESERAN FUNGSI ABIT GODANG (ULOS)
DALAM PERKA WIN AN MASYARAKA T
BATAK ANGKOLA-SIPIROK
~~s NEe~
~ 'SI_.
Q:' -;
IJI "'
;::.
-:z.
DI KOTA MEDAN
Disusun dan diajukan oleb:
... ROSNAH SIREGAR
7
NIM~::;~l7
-~
.,.
Telab dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggall8 Oktober 2006 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Sayarat Unt uk Memperoleh -Gelar Magister Sains
Program Studi Antropologi Sosial
Pembimbing f
ubolon
Prof. Dr. Bungaran A. Simanjuntak
NIP.130344786
Prof. Dr. Belferik Manullang
Dipertahankan Didepan Tim Penguji Tesis
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Program Studi Antropologi Soaial
Judul Tesis
~~ .
/ t
NEe~~-<.CI-s Nee~~~ /,~-<-vo· --~,
jto'
~,"!.P..NAMA
NIM
t:,O: ROSNAH SIREGAR
: 015050017
HARIJTANGGAL
,....
c--c :
RABU/1 8 OKTOBER 2006
}
~~ TIMPE
;~~ JJ:
}Jlt
'(
...
~0}
~
Komisi Pembimbing II
,
...to
C
-;\1~
";)
~Dra. Trisni Handayani, M.Si.
tJa,, ~0 / -,.,,1'11~· ~
Anggota Penguji
: P rof. Dr. Bungaran A. Simanjunta
(
:
~"""
"'"~
Prof. Dr. Nur A. Fadil Lubis
~
-1'1~1111~./ ~Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd.
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur dengan segala kerendahan hati Penulis ucapkan ke hadirat Allah
S. W.T atas rahmadNya dan keizinanNya dapat melakukan penelitian dalam rangka
penuli san tesis yang berj udul "Pergeseran Fungsi Abit Godang (Uios) Dalam
Perkawinan Masyarakat Angkola-Sipirok Di Kota Medan". Pelaksanaan penelitian
dan penulisan tesis ini telah Penulis lakukan secara maksimal dan sWlgguh-sungguh. Hal
ini dapat terlaksana karena dorongan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini Penulis dengan tulus ikhlas menyampikan terima kasih
kepada: ?
)
j
I
Pertama, Bapak .Dr. Jongkers=-Tampubolon sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu
Dra Trisni Handayani, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing II sekaligus sebagai Sekretaris
Program Studi AntropoJogi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah
memberikan bimbingan dan motivasL selama pelaksanaan penelitian hingga penulisan
tesis.
Kedua, Bapak Prof. Dr. B.A. Simanjuntak selaku Ketua Program Studi
Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan, beserta para dosen, guru besar
dan staf akademik ProgTam Pascasarjana Universitas Negeri Medan., yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan .. dukungan danmotivasi selama mengikuti pendidi.kan.
Ketiga, Bapak A. Pane, Bapak Drs. A. Siregar, Bapak Hamonangan Siregar,
sebagai tokoh adat yang banyak memberikan bantuan kepada Penulis untuk
mcngumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penyelesaian tesis ini.
Keempat, ucapan terima kasih kepada suami tercinta Drs. A. B. Ch. Manalo, M.Pd. dan
anak-anak tersayangku : Syoratty A.R Manalo , Kartika Manalu, Salistri Annisa
Manalo, Boy Utomo Manalo, Bob Rahmat Manalo dan Riza Ramadban Manalu,
yang telah memberikan kekoatan bagi Penulis deugan senantiasa penuh kasih sayang dan
doa memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan penclidikan Pascasarjana
Universitas Negcri Medan.
Akhimya kepda rekan-rekan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
Penulis haturkan terima kasih atas segala bantuan dan keljasama serta keakraban yeng
terbina selama ini. c~~
Semoga Allah S.W.1 senantiasa memberikan rahmad dan l,lidayahNya kepada kita
Medan, Agustus 2006
ABSTRACT
Rosnah Siregar. 015050017. The Shift of Abit Godang (ffios)'s function of Angkob-Sipirok's Society Life in Medan. Sociai-Antrophology Program. Postgraduate Program of Medan State University. August 2006
The significance of the study is to know whether there is a shift of Abit Godang (Ulos)'s function of Angkola-Sipirok's society life in Medan or not. This research was used the qualitative and descriptive approach. The data are collected by observation, interview and library study. The aim is studying, describing, illustrating, arranging and analyzing the shift of A bit Godang (Ulos) in Angkola-Sipirok's society in Medan.
Abit godang (Ulos) is a custom object which has a high value and makes a kinship more closely. This research was conducted in Medan. The population and sample is Batak Angkola-Sipirok's society which is live in Kecamatan Medan Baru and Kecamatan Medan Tcmbung.
In Angkola-Sipirok Bataknese's marriage ceremony, Abit Godang (Ulos) is a bride's companion thing which is brought to the bridegroom's house. Abit Godang (Ulos) have a manifest function, that is, a love's symbol between Mora and Anak Boru. It is also have a latent function, that is, a custom object that must be continued.
The Shift of Abit Godang (Uios)'s function in marriage ceremony of Angkola Sipirok Bataknese's society because of the religion, the condition of economic and etnic interference.
ABSTRAK
Rosnah Siregar 015050017. Pergeseran Fungsi Abit Godang (Uios) Dalam Perkawinan Masyarakat Batak Angkola-Sipirok Di Kota Medan. Program Studi Antropologi Social. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Agustus 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pergeseran fungsi Abit Godang (ulos) dan faktor penyebab terjadinya pergeseran fungsi Abit Godang (ulos) dalarn perkawinan masyarakat Batak Angkola-Sipirok di Kota Medan.
Pene~itian ini menggunanakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
teknik observasi wawancara dan studi pustaka dengan tujuan untuk:mempelajari, menggambarkan, mendeskripsikan, memperbaiki dan menganalisa pergeseran fungsi Abit Godang (ulos) dalam masyarak.at Angkola-Sipirok di Kota Medan.
Abit godang (ulos) adalah benda adat yang bernilai tinggi yang mempererat hubungan kekerabatan. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan, sebagai populasi dan sample adalah masyarakat Batak Angkola-Sipirok yang tinggal di Kecamatan Medan Baru dan ~<;Sam atan Medan Tembung.
Pada perkawinan adat Batak Angkola-Sipirok, abit godang (ulos) adalah benda pendamping barang bawaan anak gadis ke tempat keluarga suarninya Abit Godang (ulos) mempunyai fungsi manifest yaitu merupakan wujud kasih sayang antara mora dan anak borunya, dan mempunyai fungsi latent sebagai benda adat yang perlu dilestari.kan.
Faktor penyebab terjadinya pergeseran fungsi abit godang (ulos) dalam perkawinan adat masyarakat Batak Angkola-Sipirok yaitu disebabkan k arena faktor agama, ekonomi dan pencampuran etnis.
Dari basil penelitian dapat disimpulakan bahawa ditemukan abit godang (ulos) tidak difungsikan lagi dalam perkawinan adat masyarakat Batak Angkola-Sipirok dengan etnis yang lain.
DAFTARISI
ABSl'R.ACT ... ··· ... . i
ABSTRAK ... . 11
KA TA PENGANT AR ... . 111
DAFTAR lSI ... ..
~
v"SI DAFT AR LAMP IRAN ... . Vll DAFTAR TABEL ... .' ... ~ ...
:-7...
V lll BABI BAB II BABIIIa~
,v~
vNr.~~E.V__,f
~/
PENDAHULUAN ....~
·· ···
~ ·· ··· · ·· ··· ··· ···
.;.:, · ~
1Jl
~
$ 1.1 La tar Belakang Masalah ... . - 1.2 Pennnusan MasaJah ... ! .. . ~..
... ~-
... . 1.3 Tujuan Penulisan ... . 1.4 Manfaat Penulisan-:::-:: ... . 1.5 Metodologi Penelitian ....~
... 8 :! ...~
... 86 ... .
, 1.6 Uraian Teoritis ... . 1.7 Penelitian yang Relevan ... ._.
-- _.
·..:.::.:,....r
~
JENIS-JENIS ABIT GO DANG (ULOS) ...- ~
.
/.r.'
..
2.1 Pengertian Abid Godang (Ulos) ... ;··· ..~ ···
2.2 Jenis-Jenis Abid Godang (Ulos) ... . 2.3Makna
Simbolis A bit Godang (Ulos)... . .. . .. . ... e,O-
,...,
2.4 Kehidupan Masyarakat Angkola ... ... NE-.... 1 3 4 9 14 17 17 17 23 24 35f
GAMBARAN~KASIPENEL~I
~
....~~ -~
.. .:.L .~
..
c~
3.1 Profit Kota Medan... ... 35rJIE.O 3.2 Gambaran Kecamatan Medan Baru ... ~ ... ~ 39
BABIV
BAB V
BABVJ
UPACARA ADAT PERKAWINAN BATAK ANGKOLA
SIPIROK ... 43
4.1 Mangamirit Boru... 44
I
4.2 Upacara Markobar Boru (Mangampar Ruji) ... ~ 45
r~s NEe~
4.3 Upacara Pabuat Boru ... !. ... ~ ... -;: 49
';'){ll: ~\(!
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ... 60
5.1 Keberadaan Masyarakat Angkola Sipirok di Kota
--
-~
Medat1 ...
~.... ,. ... ... ...
~... .
60~
5.2 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Fungsi~ Ulos dalam Perkawinan batak Angkola di Kota Medan .... 62
5.3 Pembahac;an ... ~ ...
!...
0v , " • " ' "IIIINI~
5.4 Tjpologi Keluarga-:-...
~ . :7
...~
64
66
~
I I~~~~
~~
KESIMPUL~, IMPLIKASI, DAN SARAN ... _; . . . :~ . . .... . 76
6.1 Kesimpulan ... ..
6.2 Jmplikasi ...
~
...~
6.3 Saran ... c. ....
~
...~ .~
...~
...::~ .~
...~
1
~~T~
~lT~
~
IJI
c c >
76
78
79
\ / i'
... ,';\.
/~t;'...
,';~a~:to :to
-DAFTAR PUSTAKA ... ~ ... ~ ...
':!: ... .
8184
DAFTAR LAMPJRAN ... ...
~
.. / . .... . ... ...!. ...
~
..
~~~NI~o
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ....
~
...~
...: ~
84I
\.li~-9~«._-(,.
~-9,.~~~.(,_~
/(/:' J~ ~ (/:' ~ (/:'
~ IJI ~ ~
Lampiran II Daftar Informan ...
~
...~
...~ .. . . .. . ...
87DAFTAR TABEL
Tabel 1 Persentase Penduduk Kecamatan Medan Baru
~
Menurut Suku Bangsa ... ... .... ... ... .... ... . ... . . . .. . 40
'? d .... K"")
~{
T ~
bCJ</
\?o
c,NIME-0cJ
Tabel 2
Pe rs ent as~.r_
e n
udukecam
~an
Medan em ungY
~
Menurut Suku Bangsa ... ... :-:'.. ... ~ . .... .. . . . .. 41
/~
\ /.Go
'P,.f ~ I .,.._,(~ ~'r($ ~1
[image:11.595.71.501.145.700.2]No 1
I.
2 34
5 6 7-LAMPIRAN 1
PEDOMAN W A WANCARA
Pertan aan Topik: Pelaksanaan
upacara adat dan
emberian ulos
Apakah masyarakat Angkola masih teguh dengan sistem
kekerabatan Dalihan
Na Tolu
Apakah masyarakat Angkola-Sipirok masih tetap melaksanakan upacara adat pada
erkawinan
Apa alasan masyaTakat Angkola-Sipirok masih tetap melaksanakan upacara ad at dalam
erkawinan
Bagaimana c,N,Mf.
pengetahuan -
..-masyarakat tentang proses pelaksanaan upacara adat pada
erkawinan
Bagaimana kedudukan
dan partisipasi d a l ~m
upacara adat yang dilaksanakan pada
erkawinan Bagaimana minat masyarakat pada pelaksanaan upacara adat erkawinan -Bagaimana tanggapan masyarakat tentang hubungan adat dengan ajaran agama
Jawaban
84
8
9 10 11 12 Adakah petunjuk (aturan) agama pada pelaksanaan upacara ad atApakah masyarakat Angkola-Sipirok
mengenal abit godang (ulos)
Apakah masyarakat Angkola-Sipirok
mengetahui fungsi abit godang (ulos) dalam pelaksanaan upacara adat erkawinan Apakah masyarakat Angkola-Sipirok mengetahui makana dari pemberian abff
-godang (ulos) ·~-t
1
kepada gadis yang ~
menikah
Apakah masyarakat ~? ~
Angkola-S ipirok ~o
/
c,NM~omengetahui proseS- - / '
pemberian dan ~
penerimaan abit "
·~
godang (ulos) yang ~
dilaksanakan pada :
upacara adat erkawinan
Masihkan masyarakat
r. Angkola-Sipirok
13
14
\i
meyakini bahwa abit godang (ulos)
mempunyai makna
rna 1s
Faktor-faktor penyebab pelaksanaan upacara adat perkawinan tidak memberi abit godang (ulos) kepada anak
adis ang menikah
15
16
Apakah boleh abit godang (ulos) digantikan dengan benda lain berupa kado atau souvenir
Adakah keinginan masyarakat Angkola-Sipirok untuk
melestarikan upacara adat perkaw inan dengan memberi abit godang (ulos)
LAMPIRAN2
DAFTAR IN FORMAN
1. Nama : Hamorangan Siregar
Umur :75 Tahun ~p.':::J
>'
{
Agama :Islamf~
%.?
Alamat : Medan
2. Nama
(
Umur :45 Tahun lAgama :Islam
Alamat :Medan
3.
Nama : Ruslan Siregar~
Umur : 63 Tahtm Agama :IslamA lam at : Medan
4. Nama : P.Pane
\
UmurAgama :Kristen
Alamat : Medan
5. Nama
Umur :60 Tahm1
Agarpa :Kristen
I
Alamat : Medan6. Nama : Hj. Adawiyah Nasution
Umur :65 Tahun
~
A gam a :Islam
Alamat : Medan
7.
Nama :Hj. Nurpaijah PaneUmur : 60Tahun
Agama :Islam
Alamat : Medan
8. Nama :Juhri
Umur :48 Tahun
Agama :Islam
(
Alamat : Medan9.
Nama :Postman SiahaanUmur - :-50 Tahun
(
A gam a Alamat :Kristen :Medan10. Nama :Bisman Siregar
Umur :75 Tahtm
(
Agama :Islam: Medan %.
Alamat ?
CJ
11. Nama - :Zainal Abidin Siregar
Umur :73 Tahun '\
(
Agama : Islan1li
?
Alamat : Medan
12. Nama
:Khh·ul
Ritonga(
Umur :52 TahunAgama :Islam
Alamat · Medan
13. Nama : M. Marpaung
Umur :56 Tahun
Agama : Islam
Alamat :Medan
14. Nama :Ramadan Sire gar
~
Umur :56 TahunAgama :Islam
Alamat : Medan
PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA UTARA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Jln. Sisingamangaraja tlo. 198 Telp : (061) 7866225, 7883016 ·Fax. 7~66248
Website : wv.w.balitbangsumut.go.ld · Email : litbansu@indosat.nel.icf MEDAN · 20126
SURA T REKOMENDASI /IZIN PENELITIAN
No . .:: 7ol.9t~l~~.t. l'. :.~ cJV~ ~9~ . ...
Berdasarl<an Sural Kepulusan Gubernur Surnatera Utara No. 060/1846.K/Tahun 2003 Tanggal 3 Junt 2003 dan
setelah membaca I mampematlkan :
1.
2.
J ..,
y
Sural dan .i;nivorait·;;;s :I ~ Bv~'~ .. :.lod~n .. ~ ·.r. r:; l.>.:m .. ~ , -.a o; wa:::-. t.~· W ·· ... ... ... ... ... ... ... .. .... .. ~- ... T gl. J .. l~.b ..r. '.tJ. :l- d .. ~.o. o .9.. .. - No . .... n5/JJ.J
.r..:L:.ti'Z .
.JO.G. .. ... .. . lent~ng Permohonan lzin Penei~ian.Badan Kesatuan Bangs a dan Perlindungan Masya<ai<al Prop.SU T gl. 1:J :>: i () ~ ... ;.:Q9S ... No . .. 9 .'19 ::.~..1 ~ .~/!?. ~~ :::" .;:; .. .. .. .... . ,. .. ,.. ... tentang rel<omendasi untul< hal lersebllt diatas.
Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatera Utara oengan lni memberik3n rekomendasi I lzin Untuk mengadal<.an Penetihan l<.epada ~
Nama Alamat
P e ke~a an
Kebangsaan Judul Penelitian Daerah Penelitian l amanya Pcngikut I Peserla Pen!lnggung Jawab
/"!. :
to' '
Q:' '
, .• a.h o.s i snn
::tc onc sie
... Cl" L)CG Gr ~ l -·· ~1 : . ~C1::_ ·. : la ~ ~~ i .-\. ':) ~ ~ .. -..;, <lr~~
Dengan kelenluan sebagai beril:ul ·
1. Oalam jangka waktu 1 x 24 jam setelah tiba dilempal yalll} dituru. peneliti diwajibkan melapor kepada Kepala Daerah setempa!.
2. Jvle111.aati Peraturan dan Ketenluan Hukum yang berlaku di Indonesia. khususnya di daerah peoelitian.
3. Menjaga tata-terlib dan keamanan serta menghindari pernyataar. ba i~ li:;an maupun tulisan yang dapat melukai I
rn enyinggung perasaan atau menghina agama, bangsa dan negara
4. Tidak diperkenanl<an me:njalanl<an keg1alan diluar keg1atan penelilian ini.
5. Sesudah penelitian bera~h ir sebelum meninggalkan daerah sP.lempat, dlwajibkan, melapor kepada Pemda setempat mengenai selesainya pelaksanaan penelitian.
6. Selambat-lambatnya 3 (tiga) burao setelah penelitian, penelili diwajibkan melaporkan hasilnya kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumalera Utara.
7. Sural rekomendasi ini akan dicabul dan dinyatal<an t1dak berlaku apc1bi:a temyatC! pemegang sural rekomendasi ini tidal< memenuhi l<elentuan diatas.
ctentuan bulir 1 s/d 7
n Penelitian :
...
Oikeluarkan di Pada T anggai
Medan
Tembusan:
1. ,ia.li!:~ta ~:oU~ i...:i" • :Oali t~Ll.n ;
c. . Kc . !3n~tcsba.n~ ... ro~ :. Du
) • .Jirol -: t·..t ~ Lr o ~rtr::. i ~ u.:; ct . ~~ a r~ ~;:·tC:
PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA UTARA
BADAN KESATUAN BANGSA
DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 361 Telepon 4524894 - 4557009 • 4527480 Fax : (061) 4527480 Medan 20119
REKO ME NDASI
Nom or : 070- li
"t.
IBKB-PM1. Se hu bungan dengan Sur at Kepala Bad an Penefitian dan Pengembangan Oaerah Propinsi Sumatera Utara tanggal 5 Mei No.070/91/Litbangll/2006 tentang permintaan Rekomendasi alas Permohonan lzin SuNei/Penelitian I KKN dan Sebagalnya Oleh :
a. Nam a ~ : Ora.RosnahSiregar ~
b. Alamat - I ___,..___N.., · NEe~ · Jl. Selam VIII No. 1A Medan c. Pekeljaan ~ - Manasiswa
d . NIP/NIP 0 15050017
e. Judul
0
Pergeseran r;ungsi Ulos dalam Kehidupan Masyarakat Batak. Angkola di Kota Medan.
f . Oaerah!T empat / " . Kota Medan g . La many a ..~.p : 3 (tiga) bulan
h. Peserta Sendiri.
i. Penanggung Jawab Oirektur Program Pascasarjana UNIMED.
2. Pihak. Kami tidak menaruh keberatan atas pelaksanaan SuNey/Riset/Penelitian/KKN c;limaksud
dengan catatan : - __
a. Untuk pengawasan, Surat izin yang dlkeluarkan olen Balitbang Propinsi Sumatera Utara kami diberi tembusannya.
b. Yang bersangkutan diwajibkan mematuhi ketentuan/peraturan yang bertaku dan menjaga ) ketertiban Umum di daerah setempat.
c. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penelitian. peneliti diwajibkan melapori(an hasllnya ke Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Propinsi Sumatera Utara.
3. Apabila ketentuan dimaksud pada butir 2 tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mes1inya maka Rekomendasi ini tidaK berlaku.
4. Oe mikian untuk dimaklumi.
·rembusan:
1. Walikota M edan Up. Bakesbang .
2. Dire ktur Program- Pascasarjana UNIMED . 3.
Pertinggal.-Me dan, io Mei 2006
. ~ ~ Al-A BADAN KESBA NG LINMAS ·'. PROP!NSI SUMATERA UT ARAJ
.. ..
~mJ
-'
!)
EDY AMAN SARAGIH, SE,MBA .. PEMBINA UTAM A MUDA
BABVI
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
I
MILIK
PERPUS.-T.AKA~GNl
Kesimpulan
U
1\JJ
M E
~)
JL '
6.1
··-·--'
Berdasarkan penelitian yang telah dilak.uk.an, maka kesimpulan yang
dikemukakan adalah sebagai berikut: { ~
1. Dilihat secara konseptual, perubahan kebudayaan bisa terjadi, diakibatkan
adanya perubahan sosial baik dalarn lembaga-lembaga kemasyarakatan atau
perkawinan, karena perubahan kebudayaan itu merupakan system makna
(system of meaning), ketika perubahan sistem mak.na terjadi maka akan
diikutT o leh perubahan SiSi'em nilai (value -:5ystem) yang lebiii rnenekankan
pada ide nonnative, dan juga bisa terjadi akibat adanya pihak-pihak lain yang
mengiginkan stagnasi kebudayaan seperti lembaga kesukuan. ~ /
2. Pada upacara adat perkawinan, fungsi abit Godang (ulos) mengandung fungsi
manifest yang bermakna mendalam sebab merupakan pemberian mora kepada
anak boru yang dapat mempererat hubungan kekerabatan dan fungsi latentnya
sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan. /
3. Abit Godang (ulos) sebagai benda budaya yang digunakan dalam
upacara-upacara adat dan meD:iadi barang simpanan yang dahulu dianggap sakral,
tetapi sekarang interpretasinya sudah berubah, hal ini terjadi akibat adanya
pergeseran nilai akibat pengaruh agama dan modemisasi, sebagaimana terlihat
dari hasil penelitian dalam perkawinan masyarakat Batak Angkola-Sipirok di
Kota Medan yang mana mereka hanya mempergunakan ulos dalam ritual adat
Batak--;- ""karena adat istiaaat tidak bisa dilepa Skan dari agama sel5ab Hom bar
adat dohot agama, manusia yang melaksanakan adat secara individu maupun
secara kelompok adalah mematuhi dan mewujudkan aturan-aturan dan hukum
yang mengatur kehidupan manusia supaya tercipta keteraturan serta
keharmonisan hidup manusia secara horizontal dan vertikal kepada Tuhan
Yang Maha Esa. :'
'~\(!
Sedangkan secara faktual terjadi pergeseran fungsi ulos dalam perkawinan
masyarakat Batak Angk ol~S ipirok di Kota Medan adalah disebabkan :
l. Keadaan masyarakat Batak Angkola-Sipirok di Kota Medan umumnya
mereka sebagai"perantau yang bergabung dengan etnis lain dan meleburkan
diri dengan mengambil pasangan hidupnya dengan etnis lain, sehingga
mengakibatkan mereka menerima kebudayaan etnis lain
bercampur
dengankebudayaan mereka sendiri.
~
\f
~
2. Secara faktual, hasil penelitian tentang pemakaian ahit godang (ulos) ini
masih
dapat berfungsi jika kedua orangtua
yang mengadakan perkawinanborunya itu berasal dari Angkola (ayah dan ibu Angkola}, sebab mereka
masih sangat teguh dengan adat Batak Angkola-Sipirok, apalagi bagi
mereka keluarga yang mampu dalanr melaksanakan pesta (horja)
perkawinan anak gadisnya, maka orang tua itu akan memberikan abit
godang (ulos) disarnping barang bawaan yang diberikan, tetapi ~gi
keluarga yang tidak .!Jlarnpu pesta pernik2)1an born mereka dilaksanakan
I
secara sederhana. :;)..
~~ ''P,3. Bagi keluarga ibu Angkola dan ayah Angkola yang beragama Kristen
mereka umumnya teguh dengan adat istiadat Angkola, upacara adat
dila.ksanakan dengan tradisi yang lama. Keluarga ini akan mengguna.kan
abit Godang (uliAt) sesuai dengan fungsinya, baik keluarga itu tergolong
mampu atau keluarga yang tergolong kurang mampu. Sedangkan bagi
mereka yang orang tuanya berasal dari lok.asi yang berbeda seperti ayah
Angkola dan ibu Toba dan sebaliknya ibu Angkola dan ayah berasal dari
Toba ada perubahan yaitu dalam pemberian ulos terhadap perkawinan born
atau anak. mereka, sebab mereka akan cenderung kepada adat Bata.k. Toba.
Pada acara itu ulos j.Llllllahnya banyak> l~ ih dari dua helai sebab bukan
borunya saja yang diberi ulos (abif Batak) itu, keluarga yang lain pun akan
menerima abit ulos sesuai dengan ketentuan adat Batak Toba.
6.2
Implikasif
~
~Dari uraian terdahulu bahwa ~ e hidupan manusia tidak dapat dipisahkan
dari kebudayaan, berbicara tentang kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari adat
-
-istiadat pelaksanaan upacara adat istiadat yang lengkap dalam perkawinan
haruslah memberikan abit godang (ulos) sebagai berang bawaan boru yang
diberangkatkan dari rumah orang tuanya ke rumah (keluarga) si hiki-laki
(suaminya), sebab memberi -ulos kepada anak- borunya tidaklah bertentangan
dengan agarna.
~
/ / '\ ~ Manusia adalah sebagai individu dan mahluk sosial yang hidup sating
ketergantungan yang satu dengan yang lain, lebih-lebih satu maupun keluarga
-yang masuk dalam sistem kekerabatan. Manusia hidup ditengah-tengah
kemajemukan suku, agama, ras dan adat, agar dapat hidup berdampingan rukun
dan damai melaksanakan sistem kehidupan, tidaklah mungkin dipisahkan satu
adat istiadat atau agama yang lain di tengah-tengah masyarakat yang majemuk.
Adat dan agama merupaka bagian dari kebudayaan yang tidak dapat lepas
dari kehidupan manusia. Agama sebagai hubungan vertical dengan Tuhan Yang
Maha Esa yang dapat diaplikasikan melalui hubungan horizontal antar sesama
manusia Ajaran-ajaran agama sating mengasihi-saling tolong menolong, dapat
kita wujudkan dalarn pelaksanaan upacara adat. Tanpa agama, kebudayaan tidak
mempunyai asal tujuan yang jelas, kebudayaan tanpa agama tidak mempunyai
dasar berpijak di bumi. Adat istiadat mengandung kebenaran insani, sedangkan
agama mengandung kebenaran illahi, dengan demikian j elaslah hubungan yang
saling terkait atau tidak terpisahk.an antar kebudayaan, agama dan adat istiadat.
6.3
Saran P~•
1. Perubahan budaya cepat atau lambat terus berubah, seiring dengan nilai-nilai
budaya selalu tetjadi, entah karena daya kreatif anggota-anggota sosialnya
oleh pengaruh nilai-nilai dari luar. dalam hal ini kelompok masyarakat
(
secara komunitas maupun individu dapat menerima atau menolak nila-nilai baru itu, tetapi dapat berbaur secara sadar tidak dengan paksaan.j
2. Jika hombar do adat dohot agamo , maka tidak ada salahnya orang tua(
memberi abit godang (ulos) disamping memberi barang-barang pcrabot lainnya, sekaligus melestarikan identitas etnis Batak Angkola kepadaborunya sebagai generasi penerus pelestarian adat istiadat. ~
3. Musik (hiburan) itu perlu tetapi lebih perlu melestarikan adat istiadat
\ Angkola itu, maka memberikan abit godang (ulos) kepada boru itu lebih
perlJJ, sebabnya abit godang (ulos) lebih mu.dah dari menyewa sebuah group
musik di Kota Medan ini.
4. Jik.a abit godang (ulos) masih dipergunakan dalam kegiatan upacara adat
istiadat perkawinan di Kota Medan, maka setiap minggu sedikitnya ada 20
(dua puluh) keluarga Batak Angkola melaksanakan kegiatan pesta adat,
berarti setiap bulan menyerap 80 (delapan puluh) helai abit godang (ulos)
(
yang dibutuhkan. Tentunya masyarakat Kota Medan dapat membanttu
pengrajin abit godang (ulos) di bona pasogit (Angkola-Sipirok) yang masih
menggantungkan hidupnya dari ker~jinan menenun (membuat ulos sebagai
produk budaya). }
DAFT AR PUST AKA
Alfian. 1981. Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia. Jakarta:LP3S
Anonimos, 1997. Ulos Dalam Adat Batak Angkola I Mandailiog Ke<:amatan
Siabu Kabupaten Tapanuli Selatan. Medan : Universitas Sumatera
h
Utara Dan Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara.Dakung, Sugiarto. 1982. Ulos. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Danan djaya, James. 1984. Foklor Indonesia dalam Gossip, Dongeng, Dan
Lain-Lain.
Jakarta: Gratiti- --Davis, Kingsley. 1960.
Human
Society. New York: The Macmillan Co.~
Diapari, L.S. 1990. Adat lstiadat Per kawinan dalam Masyarakat Tapanuli
Selatan. Jakarta: Tanpa Penerbit l l
Faisal, Sana flah. 1990. For ma t ~o rmat Peneltiaii Social. Yogyakarta: RajawaJi
Geertz, Cliford. 1999. After The Fact Dua Negeri, Empat Dasawarsa, Satu
Antropolog. Yogyakarta: Lkis.
Gultom, Raja Marpodang Dj. 1992. Dalihan Na Tolu Nilai Budaya Suku Batak. Med_an: CV Annanda_ _
Harahap, B.H Dan Siahaan H.M 1987. Orientasi Nilai-Nilai Budaya Batak, Suatu Pendekatan Terhadap Perilaku Batak Toba Dan Angkola
l
~ Mandailing, Jakarta : Sanggar Williem Iskandar.Hutasuhut, Emi. 2005. Fungsi Ulos Batak Dalam Kehidupan Masyarakat Batak Angkola Di Desa Hutasuhut Kecamatan Sipirok- Kabupaten
Tapanuli Selatan. Medan: Skripsi S l Fakultas Ilmu Sosial Unimed.
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta : Universitas Indonesia (Ui-Press) I
--- - ~ -- 1980. Pengan ~ a ~ llmu Antr opol ~~ - Jakarta: P enerb ~ t ~ sar a Baru
---
~
:. --- .
2003. Pengantar Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta~
____
<_:;~ ---. 1991. Masalah-Masalah Pembanguna n, Bunga R.ampail
i. Antropologi Terapan. Jakarta : Lp3es. IKrober, A.L Dan Clyde KJuckhen. Culture : A Critical Review Of Concepts And
Definitions. New York: Vintagebooks.
Lubis, Pangadtfan Z, B. Zulkifli. 1998. Sipirok Na Soli. Bianglala Kebudayaan
Masyai'akat Sipirok. Medan: BPPS dan Usu Press
Lwnban Toruan, Togi, 2004. Rancangan Rubut-Ruhut Paradaton Keluarga Besar Borsak Sirumonggur Sihombing Lumban Toruan Kota Medan
dan Sekitarnya. Tanpa Penerbit: Medan
Mac lver, R.M Dan Page, C.H. 1952. An .Introductory Analysis. London: Macmillan & Co,Ltd.
Moleong, Lexi J, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Posda Karya
Miles Dan- Huberman, 1992. -.(halisis Data Kualitatif. Buku Tenteng Sumber-Sumber Baru. Terjemahan Dari Analiyzing Qualitative Data: A
1~ Sourcer Book For New Methode. Jakarta: Ui Press.
Nasution, Ali Hanafiah. 1982. Adat Masyarakat Tapanuli Selatan. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Neuman, Lawrence,
w.
2000:- Social Research- Methods Qualitative AndQuantitative Approaches. Allyn And Bacon, 4 Ed.
Paloma, Marlon Margaret, 1987. Sosiologi Kontemporer, Jakarta, CV Rajawali
Persadaan Marga Harahap Dohot Anak Boruna. 1993. Horja Adat Istiadat
D11lihan Na Tolu. BCUtsiung: Pt Grafitri.__
Peserden, P.B. 1975. Daerah Batak Dan Jiwa Protestan. Jakarta: Bpk Gunung Mulia.
' I I
Rogers, E. 1969. Modernization Among Peasants : The Impact Of
Communication. New York : Holt Rinehart Dan Winston.
N
Selat, Norazit Dr. 1993. Konsep Asas Antropologi. Kuala Lumpur Dewan Bahasa Dan Pustaka Kementdan Pendidikan MaJasya.
Siregar M,T. 1985. Ulos Dalam Tata Cara Adat Batak,. Medan: PT Multi 1Iarun
Medan
Siahaan, Jamorlan. 1996. Pe ~ aoan Ulos Dalam-..Tata Cara Adat- Batak Toba.
Medan : Universitas Sumatera Utara Dan Pemerintah Darah Tingkat I
~ Sumatera Utara .
Simanjuntak, Antonius. 2001. Konflik Status dan Kek u ~saan Orang Batak
Toba. Jakarta: Jendela
~
~~~
Sitorus, Myarlen Tua Felix. 1998. Penelitian Kulitatif Sebuah Perkenalan.
Kelompok Dokumentasi llmu Sosial. Bogor : Fakultas Pertanian
Institute Pertanian Bog or.
Soedjatmoko. 1983, Dimensi Manusia Dalam Pembangunan. Jakarta: PP3S
Soekanto, Soejono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali.
Sztompka, Piotr. 1993. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada
Taib, Abdullah Prof Madya Dr. 1985. Asas-Asas Antropologi. Kula Lumpur : Dewan Bahasa Dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malasya
Wignjo, Soebroto Soetandyo. 1978. Antropologi Budaya. Surabaya: FISIP