• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tatalaksana Farmasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tatalaksana Farmasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

TATALAKSANA FARMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIANJUR

Yulianty Scarshera, 0610190, pembimbing I Dr. Felix Kasim, dr. M.kes dan pembimbing II Dra. Rosnaeni Apt.

Pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan dapat dilakukan di Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan Rumah Sakit berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi. Hal itu dapat diwujudkan dengan pengelolaan obat yang bertujuan untuk menerapkan secara tepat dan benar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengelolaan obat yang meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan penghapusan obat di RSUD Cianjur.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif observasional. Teknik penelitian dengan wawancara yang dipandu dengan kuesioner sebagai penuntun wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah Direktur RSUD Kabupaten Cianjur, Kepala Bagian IFRS, petugas IFRS dan petugas apotek RSUD Kabupaten Cianjur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Cianjur belum melaksanakan proses perencanaan dan pengadaan obat yang tidak akurat. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kekosongan obat untuk pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan. Akibatnya pasien merasa tidak puas terhadap pelayanan obat di RSUD Cianjur. Pendistribusian, penggunaan dan penghapusan secara umum sudah memenuhi syarat dan sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tata laksana farmasi di RSUD Kabupaten Cianjur secara umum adalah cukup baik.

(2)

ABSTRACT

PHARMACEUTICAL MANAGEMENT IN PUBLIC HOSPITALS OF CIANJUR

Yulianty Scarshera, 0610190, 1st Tutor : Dr. Felix Kasim, dr. M.kes 2nd Tutor : Dra. Rosnaeni Apt.

Health services are any activities to maintain and improve health, aims to achieve optimal health status for the community. One form of health services can be performed in a hospital. Hospital health services oriented to the patient services, the provision of quality drugs, including pharmaceutical services. This can be achieved with medication management that aims to apply accurately and correctly.

The purpose of this study was to determine the drug management process including planning, procurement, distribution, use and elimination of drugs in hospitals Cianjur.

The method used in this research is qualitative research methods with the type of descriptive study. Research techniques with a guided interview with the questionnaire as an interview guide. Informants in this study is the Director of Cianjur Regency Hospital, Head of IFRS, IFRS officer and pharmacist Cianjur hospital.

The results showed that hospitals do not implement Cianjur planning and procurement processes that are not accurate drug. This can be seen with the drug vacancies for inpatient services and outpatient care. As a result the patient was not satisfied with the services of pharmaceutical in Cianjur hospital. Distribution, use and removal in general is eligible and in accordance with the Standard Service at the Hospital Pharmacy.

The conclusion of this research is pharmaceutical governance in Cianjur hospital in general are pretty good.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1-1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2

1.3 Tujuan Penelitian ... 1-2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 1-2

1.5 Kerangka Pemikiran... 1-3

1.6 Metodologi Penelitian ... 1-3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 1-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit ... 2-1

2.1.1 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit... 5-1

2.1.2 Kalsifikasi Rumah Sakit ... 5-1

2.1.3 Klasifikasi Rumah Sakit Pemerintah... 5-1

2.1.4 Jenis-jenis Rumah Sakit………

2.1.5 Mutu Pelayanan Rumah Sakit………

2.1.6 Komite Etik Rumah Sakit……….

2.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)... 2-1

2.2.1 Pengertian IFRS ... 5-1

(4)

2.2.3 Bagan Organisasi... 5-1

2.2.4 Panitia Farmasi dan Terapi... 5-1

2.2.5 Formularium Rumah Sakit ... 5-1

2.2.6 Manusia Sumber Daya Farmasi Rumah Sakit... 5-1

2.2.7 Fasilitas dan Peralatan ... 5-1

2.2.8 Administrasi dan Pelaporan... 5-1

2.3 Pengelolaan obat ... 5-1

2.3.1 Perencanaan obat...

2.3.1.1 Tahap pemilihan obat...

2.3.1.2 Tahap penghitungan kebutuhan obat... 5-1

2.2.2 Pengadaan obat... 5-1

2.2.3 Distribusi obat ... 5-1

2.2.4 Penggunaan obat... 5-1

2.2.5 Penghapusan obat ... 5-1

BAB III BAHAN/SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... 3-1

3.1.1 Bahan Penelitian... 5-1

3.1.2 Subjek Penelitian ... 5-1

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 3-1

3.3 Metode Penelitian... 3-1

3.3.1 Design Penelitian... 5-1

3.3.2 Besar Sampel Penelitian ... 5-1

3.3.3 Prosedur Kerja ... 5-1

3.3.4 Jalannya Penelitian ... 5-1

3.3.5 Metode analisis... 5-1

3.3.6 Aspek etik penelitian ... 5-1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum RSUD Kabupaten Cianjur... 4-1

4.2 Wawancara... 4-2

(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 5-1

5.2 Saran... 5-1

(6)

Lampiran 1.

Daftar pertanyaan Responden 1:

1. Apakah visi dan misi RSUD Cianjur?

2. Produk jasa apa saja yang tersedia di RSUD Cianjur?

3. Bagaimana struktur organisasi di RSUD Cianjur?

4. Apakah di di RSUD Cianjur memiliki IFRS?

5. Apakah IFRS dipimpin oleh seorang apoteker?

6. Berapa orang apoteker yang terdapat di RSUD Cianjur?

7. Apakah pimpinan IFRS memiliki asisten yang memadai?

8. Apakah IFRS memiliki personel pendukung yg cukup?

9. Bagaimana fasilitas peralatan di IFRS Cianjur?

10.Apakah pelaksanaan administrasi farmasi telah terlaksana dengan baik?

11.Darimana sumber biaya untuk pengadaan obat di RSUD Cianjur?

12.Apakah ada kendala dalam pengelolaan obat di RSUD Cianjur?

13.Apa harapan untuk ke depannya?

14.Prestasi apa saja yang telah dicapai oleh RSUD Cianjur?

Responden 2 :

1. Bagaimana struktur organisasi di IFRS RSUD Kabupaten Cianjur?

2. Bagaimana pelaksanaan rapat perencanaan obat?

3. Dengan cara apa perhitungan perencanaan jumlah obat dilaksanakan?

4. Metode apa yang digunakan dalam pengadaan obat?

5. Bagaimana proses distribusi obatnya?

6. Apa yang akan dilakukan jika ada obat yang rusak atau kadaluarsa?

7. Kendala apa saja yang dihadapi?

8. Apa harapan untuk ke depannya?

(7)

1. Dengan cara apa perhitungan perencanaan jumlah obat dilaksanakan?

2. Apakah Instalasi Farmasi RSUD Cianjur menyediakan obat esensial

dengan nama generik dan brand name?

3. Metode apa yang digunakan dalam pengadaan obat?

4. Bagaimana cara penyimpana obat di RSUD Cianjur?

5. Bagaimana mutu obat yang ada?

6. Bagaimana proses distribusi obatnya?

7. Apa yang akan dilakukan jika ada obat yang rusak atau kadaluarsa?

8. Kendala apa saja yang dihadapi?

9. Apa harapan untuk ke depannya?

(8)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Yulianty Scarshera

Nomor Pokok Mahasiswa : 0610190

Tempat dan Tanggal Lahir : Cianjur, 2 Juli 1987

Alamat : Jl. K.H Asnawi no. 31 Cianjur

Riwayat Pendidikan:

Tahun 2000 : Lulus SDN Ibu Jenab 1 Cianjur

Tahun 2003 : Lulus SMP Negeri 2 Cianjur

Tahun 2006 : Lulus SMA Negeri 1 Cianjur

Tahun 2006 - sekarang : Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep

kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas

kesehatan di Indonesia termasuk rumah sakit. Rumah sakit yang merupakan salah

satu dari sarana kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi

utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan

pemulihan bagi pasien (DepKes, 2004).

Upaya kesehatan dapat ditunjang dengan adanya pelayanan farmasi rumah

sakit yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang

menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak

terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada

pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi

klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Tuntutan pasien dan

masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan adanya perubahan

pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient

oriented) dengan filosofi pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical Care). Praktek

pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk

mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang

berhubungan dengan kesehatan (DepKes,2004)

Pengelolaan obat secara umum bertujuan untuk menerapkan pengelolaan obat

secara tepat dan benar. Pembangunan di bidang farmasi bertujuan untuk menjamin

(10)

secara merata dan teratur sehingga mudah diperoleh masyarakat pada saat

dibutuhkan (Profil JaBar, 2005).

Fasilitas kesehatan seperti rumah sakit memerlukan penyediaan obat-obatan

yang lengkap tergantung kebutuhannya. Untuk mengelola penyediaan obat

diperlukan kerjasama tim. Kerjasama ini melibatkan seluruh petugas fasilitas

kesehatan; dokter, perawat, pekerja kesehatan dan petugas gudang penyimpanan

obat, setiap pegawai harus mengetahui cara pengelolaan penyediaan obat secara

benar di fasilitas kesehatannya. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem tata

laksana farmasi yang baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti mengenai

tata laksana farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

 Apakah perencanaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur sudah dilaksanakan sesuai prosedur.

 Apakah pengadaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur sudah dilaksanakan sesuai prosedur.

 Apakah pendistribusian obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur sudah sesuai prosedur.

 Apakah penggunaan obat di Rumah Sakit pasien rawat inap dan rawat jalan sudah sesuai prosedur.

 Apakah penghapusan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur sudah sesuai prosedur.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian:

(11)

Tujuan Penelitian:

 Untuk mengetahui proses pengelolaan obat yang di RSUD Cianjur.

 Untuk mengetahui standar pengelolaan obat yang berlaku di RSUD Cianjur.

1.4 Manfaat Penelitian

 Manfaat dalam bidang akademik/ilmiah:

 Menambah pengetahuan di bidang pengelolaan obat khususnya di RSUD Cianjur.

 Manfaat praktis:

 Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi tenaga kesehatan yang akan berkiprah di rumah sakit.

 Mampu menerapkan pengelolaan obat secara tepat dan benar.

 Pelayanan masyarakat:

 Terlaksananya optimasi penggunaan dana melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan obat secara tepat dan benar.

 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.

 Meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan kepada masyarakat.

1.5 Landasan Teori

Pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup perencanaan, pengadaan,

distribusi, penggunaan serta pencatatan dan pelaporan. Perencanaan adalah suatu

proses kegiatan seleksi obat dan menentukan jumlah obat dalam rangka

pengadaan. Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat

yang sesuai dengan kebutuhan, menghindari terjadinya kekosongan obat,

meningkatkan penggunaan obat secara rasional, meningkatkan efisiensi

penggunaan obat (DepKes RI, 1990).

Pengadaan merupakan suatu proses untuk menyediakan obat dan alat

kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan, dimaksudkan agar tersedia obat

dengan jenis dan jumlah yang tepat, dengan mutu yang terjamin dan dapat

(12)

Distribusi adalah suatu rangkaian dalam rangka pengeluaran dan pengiriman

obat yang bermutu pada waktu dan jumlah yang tepat ke unit pelayanan

kesehatan. Tujuannya adalah mendekatkan obat dan alat kesehatan kepada

pemakai di unit pelayanan kesehatan, sehingga setiap saat tersedia dalam jumlah,

jenis, mutu yang dibutuhkan secara ekonomis dan efektif. Dengan demikian

sistem distribusi yang baik harus dapat memelihara dan menjamin mutu,

optimalisasi pengaturan persediaan, menggunakan secara optimal dan efisien

fasilitas yang tersedia, memberikan informasi untuk memperkirakan kebutuhan

obat mendatang, menggunakan secara efisien sarana transportasi yang tersedia,

menghindari penipuan dan pencurian, meminimumkan kerusakan dan produk

yang kadaluarsa (DepKes RI, 1990).

Pengunaan adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengeluaran obat

yang didasarkan atas resep dokter dan penjelasan cara menggunakan obat yang

benar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan obat, yaitu adalah

peresepan yang rasional, tahap pelayanan obat, dari penyiapan sampai

pengemasan, serta penyerahan dan penyuluhan obat (DepKes RI 1990).

Pencatatan dan pelaporan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka

penatausahaan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang diterima,

disimpan, didistribusikan dan digunakan di unit pelayanan kesehatan. Hal ini

meliputi kegiatan pencatatan penerimaan obat, pencatatan penyimpanan obat, dan

pelaporan yang dilakukan per triwulan/semester/tahun (DepKes RI, 1990).

1.6 Metodologi Penelitian

Desain penelitian yang digunakan bersifat penelitian kualitatif dengan jenis

penelitian observasional deskriptif dengan studi evaluasi.

Teknik penelitian dengan wawancara yang dipandu dengan kuisioner sebagai

penuntun wawancara.

Adapun yang menjadi informan penelitian ini adalah :

1. Direktur RSUD Kabupaten Cianjur.

2. Kepala Bagian Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Cianjur.

(13)

4. Petugas Apotik RSUD Kabupaten Cianjur.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah RSUD Kabupaten Cianjur.

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara umum

manajemen pengelolaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Cianjur sudah sesuai prosedur, dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur

secara umum belum dilaksanakan sesuai prosedur Hal ini dapat dilihat

dengan adanya kekosongan obat untuk pelayanan pasien rawat inap dan

rawat jalan. Kesalahan terdapat di Dinkes yang terlambat memenuhi

permintaan obat. Akibatnya pasien merasa tidak puas terhadap pelayanan

obat di RSUD Cianjur.

2. Pengadaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur secara

umum sudah dilaksanakan sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan

dilaksanakannya pengadaan obat dengan 2 cara, yaitu dengan sistem

penunjukan langsung (PL) dan sistem tender (lelang). Sistem pengadaan

obat dengan penunjukan langsung bertentangan dengan Keppres No. 80

Tahun 2003.

3. Pendistribusian obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur

secara umum sudah sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan

dilaksanakannya pendistribusian obat sesuai dengan Standar Pelayanan

Farmasi di Rumah Sakit.

4. Penggunaan obat di Rumah Sakit pasien rawat inap dan rawat jalan sudah

sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan dibedakannya apotik obat

untuk rawat inap dan rawat jalan sesuai Standar Pelayanan Farmasi di

Rumah Sakit.

5. Penghapusan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur

sudah sesuai prosedur. Hal ini dapat dilihat dengan dilakukannya

(15)

memusnahkan obat yang kadaluarsa dengan cara dibakar atau

dipendam/ditanam dalam tanah, sesuai dengan Standar Pelayanan

Farmasi di Rumah Sakit.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur agar dapat

mempertahankan dan meningkatkan manajemen pengelolaan obat di

Rumah Sakitnya meskipun secara umum sudah sesuai prosedur.

2. Diharapkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur hendaknya

meningkatkan frekuensi pelatihan untuk tenaga pengelola obat. Hal ini

dimaksudkan agar sistem manajemen pengelolaan obat di Rumah Sakit

dapat lebih baik lagi dengan SDM yang lebih terampil.

3. Diharapkan pada RSUD Cianjur dapat dilakukan pengarsipan persediaan

obat yang akurat dengan menelusuri konsumsi di waktu lampau untuk

memperkirakan kebutuhan obat di masa yang akan datang.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, Rul.2007. Pengelolaan obat, http://www.kelola-obat.htm diambil tanggal 1 Desember 2008.

DepKes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

DepKes RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit.

Bahdar j, Hamid, Elemen Pelayanan Minimum Farmasi di Rumah Sakit

http://www.ikabisurgeon.com/news_view.asp?id=43, 9 Mei 2008, diambil tanggal 1 Desember 2008.

Depkes RI. 1990. Pedoman Perencanaan dan Pengelolaan Obat. Jakarta. Direktur Jendral Bina Kefarmasian dan Pelayanan Farmasi. Kebijakan Obat Nasional (KONAS). Http://www.litbang.depkes.go.id/download/lokakarya/ Loknas Bandung/Konas-Obat.pdf, diakses tanggal 18 Maret 2008.

dr.Asri Tadda. Pengertian dan Fungsi Rumah Sakit.

astaqauliyah.com/2008/.../pengertian-dan-fungsi-rumah-sakit/, 1 Januari

2008 diambil pada tanggal 4 Desember 2008.

dr. Sugiharto, MBA. Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas

Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Administrasi Rumah

Sakit.

HMF, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,

farmasi-istn.com/2008/01/instalasi-farmasi-rumah-sakit.html, 3 Januari 2008, diambil pada tanggal 3 Desember 2008.

Kapalawi, Irwandy. Indikator Kinerja Rumah Sakit,

http://irwandykapalawi.wordpress.com/2007/12/17/indikator-kinerja-rumah-sakit, 17 Desember 2007, diambil pada tanggal 3 Desember 2008.

(17)

Rumah Sakit Umum Daerah kelas B,

cianjurkab.go.id/Ver.3.0/Daftar_Kantor_Nomor_6.html Diambil pada tanggal 28 Januari 2009.

Siregar, Charles JP. 2005. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan, EGC, Jakarta

Suryawati Sri. Efisiensi Pengelolaan Obat di Rumah Sakit [Tesis]. Yogyakarta : Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada ; 1997.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan dosis bubuk bawang putih (Allium sativum) yang tepat yang mampu meningkatkan respon imun non spesifik secara optimal dan pertumbuhan pada

Pembelajaran tematik adalah suatu model terapan pembelajaran terpadu yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam satu kesatuan yang terikat oleh tema (Fogarty,

Siswa menjelaskan kepada teman sekelompok ketika ada materi yang

corporate governance yang diukur dengan keberadaan komite audit dalam perusahaan, keberadaan komisaris independen dalam perusahaan, persentase saham yang dimiliki oleh

Kurikulum rekonstruksi sosial sangat memperhatikan hubungan kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik perkembangan ekonomi. Banyak prinsip kelompok ini yang konsisten

Program pengembangan dan pembangunan sektor pertanian di Indonesia masih perlu terus dibenahi, mengingat beberapa indikator penting dalam pembangunan pertanian

Akibat dari seorang tersangka yang menolak menandatangani berita acara pemeriksaan akan terlihat pada saat tersangka diperiksa dimuka persidangan, dimana hakim akan

Hasil penelit- ian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna dari perawatan metode kanguru terhadap respons fisiologis bayi prematur seperti pe- ningkatan suhu tubuh ke