• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan persepsi dan sikap siswa kelas VA pada mata pelajaran PKn di SD N Terbansari 1 Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan persepsi dan sikap siswa kelas VA pada mata pelajaran PKn di SD N Terbansari 1 Yogyakarta."

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS VA

PADA MATA PELAJARAN PKn DI SD N TERBANSARI 1

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Anselmus Krisayoga Pratama NIM : 131134009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN Karya ilmiah ini Penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan berkat, perlindungan, rahmat dan anugerah dalam hidup saya.

2. Orang tua Samsu dan Kristina Hardini. 3. Adik Juwita Rahayuningtyas.

4. Dosen pembimbingku: Drs. Paulus Wahana, M. Hum dan Elisabeth Desiana Mayasari, S. Psi., M. A.

(5)

v MOTTO

Jika manatap masa depanmu belum terarah belajarlah menatap

kebawah dan liat kakimu lalu pejamkan mata sejenak kemudian buka

perlahan matamu dan angkat kepalamu, tersenyum lalu melangkahlah,

buat masa depanmu pasti.

(AnselmusKP)

Urusan kita dalam kehidupan bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi untuk melampaui diri sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan

melampaui hari kemarin dengan hari ini

(Stuart B. Johnson)

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel : “Janganlah pandang parasnya

atau perwatakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi

TUHAN melihat Hati.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Februari 2017 Peneliti

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Anselmus Krisayoga Pratama

Nomor Mahasiswa : 131134009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS VA PADA MATA PELAJARAN PKn DI SD N TERBANSARI 1 YOGYAKARTA”,

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya berikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 20 Februari 2017 Yang menyatakan

(8)

viii ABSTRAK

Hubungan Persepsi Dan Sikap Siswa Kelas VA Pada Mata Pelajaran PKn Di SD N Terbansari 1 Yogyakarta.

Anselmus Krisayoga Pratama Sanata Dharma

2017

Latar belakang penelitian ini adalah munculnya permasalahan terhadap persepsi dan sikap siswa pada pembelajaran berdasarkan hasil observasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD N Terbansari 1 Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan metode penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Negeri Terbansari 1 Yogyakarta dengan sampel penelitian kelas V A yang terdiri dari 21 siswa. Model pembelajaran yang digunakan adalah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Dalam pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ada 5 langkah yaitu konteks, pengalaman, aksi, refleksi dan evaluasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut ditunjukkan dengan harga Sig (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05); Pearson correlation = 0,708. Termasuk hubungan korelasi yang kuat karena 0,708 berada pada interval 0,60 – 0,799.

(9)

ix ABSTRACT

The Perception’s correlations and Attitude of fiveth grade on Civics Education and Citizenship in SD N Terbansari 1 Yogyakarta.

Anselmus Krisayoga Pratama Sanata Dharma University

2017

The background of the research was emerged of a problem toward student’s perception and attitude to the subject based on the result of the observation. The purpose of this research was to understand the relation of the student’s perception and attitude on the Citizenship Education (PKn) subject in SD N Terbansari 1 Yogyakarta on second semester in the period of 2016/2017.

This kind of research was quantitative, with a survey research method. The population of this research was the entire student of 5th grade of SDN Negeri 1 Terbansari Yogyakarta with a research sample from A class as many as 21 students. The learning model that used was a Paradigm of Pedagogy Reflective (PPR). In this learning of PPR, there were 5 steps; context, experience, action, reflection and evaluation.

The result of the research showed there was a positive relation between student’s perception and attitude to Citizenship Education (PKn) subject. The thing showed with the Sig price (2-tailed) in the amount of 0,000 (p < 0,05); Pearson correlation = 0,708. Include relation of correlation which was strong because 0,708 located in the interval 0,60 – 0,799.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS VA PADA MATA PELAJARAN PKn DI SD N TERBANSARI 1 YOGYAKARTA” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Apri Damai Sagita Krissandi,. S.S., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. Dosen Pembimbing I yang membimbing kami dengan penuh bijaksana dan sabar.

5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. Dosen Pembimbing II yang membimbing kami dengan penuh kesabaran.

6. Pas Hartin, S.Pd. Kepala Sekolah SD N Terbansari 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin melakukan penelitian.

7. Daryanti Apriani, S.Pd. Guru mitra yang telah membantu pelaksanaan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

(11)

xi

9. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu proses perijinan penelitian skripsi.

10. Ayahku Samsu atas segala doa dan dukungannya.

11. Ibu Kristina Hardini yang dengan sabar dan selalu setia dalam membimbingku, menyertai perjuanganku berupa doa, kasih sayang, perhatian, nasihat, dan materi.

12. RR. Natalia Dewanty yang selalu memberiku semangat, dukungan, dan doa. 13. Sahabat-sahabatku Adi, Arifin, Yustin, Shinta, Ardi, Gemma, Achun,

Dheno, Alga, Parama, Tatit, Barto, Hendro, Regi yang selalu mendukungku. 14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu namun telah

banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan kemampuan peneliti. Segala kritik dan saran yang membangun akan peneliti terima dengan senang hati. Peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan para pembaca.

Peneliti

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.6 Definisi Operasional ... 7

LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

(13)

xiii

2.1.2 Sikap ... 11

2.1.3 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ... 13

2.1.4 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 15

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 16

2.3 Kerangka Berpikir ... 19

2.4 Hipotesis Penelitian ... 20

METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Setting Penelitian ... 21

3.3 Populasi dan Sampel ... 23

3.4 Variabel Penelitian ... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.6 Instrumen Penelitian ... 25

3.7 Teknik Pengujian Instrumen... 38

3.8 Teknik Analisis Data ... 49

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Hasil Implementasi penelitian ... 67

4.2 Hasil Penelitian ... 57

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 73

5.3 Saran ... 73

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Waktu Penelitian ... 22

Tabel 2 Tabel Kuesioner Yang Digunakan ... 26

Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Persepsi ... 27

Tabel 4 Kisi-kisi Kuesioner Sikap ... 27

Tabel 5 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner Persepsi Siswa ... 31

Tabel 6 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn ... 34

Tabel 7 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa ... 37

Tabel 8 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn 38 Tabel 9 Experts judgement ... 40

Tabel 10 Rentang Skor ... 41

Tabel 11 Hasil Uji Validitas persepsi siswa ... 43

Tabel 12 Kisi-kisi item kuesioner persepsi ... 44

Tabel 13 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa Pada PKn ... 45

Tabel 14 Kisi-kisi item kuesioner sikap ... 46

Tabel 15 Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 47

Tabel 16 Tabel Kualifikasi Reliabititas... 48

Tabel 17 Tabel Reliabilitas Persepsi Siswa ... 48

Tabel 18 Tabel Reliabilitas Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn ... 49

Tabel 19 Kategori Koefisien Korelasi... 53

Tabel 20 Kisi-kisi Wawancara Siswa ... 54

Tabel 21 Kisi-kisi Wawancara Guru ... 55

Tabel 22 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa ... 58

Tabel 23 Hasil Uji Normalitas terhadap Sikap Siswa ... 59

Tabel 24 Hasil Uji Homogenitas Terhadap Persepsi Siswa ... 60

Tabel 25 Hasil Uji Homogenitas Terhadap Sikap Siswa ... 61

Tabel 26 Hasil Linearitas ... 61

Tabel 27 Uji Korelasi ... 63

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

(16)

xvi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 79

Lampiran 2 Rubrik Penilaian ... 81

Lampiran 3 Expert Judgement ... 82

Lampiran 4 Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa... 84

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Siswa ... 86

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa ... 89

Lampiran 7 Uji Reliabilitas Sikap Siswa ... 91

Lampiran 8 Silabus ... 92

Lampiran 9 RPP ... 98

Lampiran 10 Nilai Kuesioner Persepsi Siswa ... 127

Lampiran 11 Nilai Kuesioner Sikap Siswa ... 128

Lampiran 12 Uji Normalitas Kuesioner Persepsi dan Sikap ... 129

Lampiran 14 Uji Homogenitas Persepsi ... 130

Lampiran 15 Uji Homogenitas Sikap ... 131

Lampiran 16 Linearitas ... 132

Lampiran 17 Uji Korelasi ... 134

Lampiran 18 Wawancara Siswa Sebelum Perlakuan ... 135

Lampiran 19 Wawancara Siswa Sesudah Perlakuan ... 136

Lampiran 20 Wawancara Guru Sebelum Perlakuan ... 137

Lampiran 21 Wawancara Guru Sesudah Perlakuan ... 138

Lampiran 22 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran ... 140

Lampiran 23 Surat Izin Penelitian... 142

Lampiran 24 Surat Izin Telah Penelitian ... 143

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Didalam bab ini akan dibahas oleh peneliti yaitu tentang enam bahasan dalam pendahuluan. Keenam bagian bahasan tersebut ialah latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang

(19)

permasalahan selain matematika adalah pendidikan kewarganegaraan atau yang biasa kita sebut dengan PKn.

Proses pembelajaran sangat penting bagi berkembangnya siswa. Pengetahuan siswa sangat berpengaruh bagi masuknya materi yang diajarkan oleh guru. Persepsi siswa yang cukup dirasa masih kurang dalam tersampaikannya materi pelajaran. Persepsi itu merupakan proses Intergrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan suatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang intergrated, maka seluruh pribadi, seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu. Bereaksi terhadaap situasi tersebut serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan berkaitan dengan sikap siswa. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Siswa mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai dan atau juga merugikan. Sikap ini kemudian mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya berhubungan. Untuk mendorong dan mendapatkan persepsi dan sikap siswa dalam proses belajar mengajar yang baik perlu ditekankan pada model pembelajaran yang tepat.

(20)

dapat secara terencana diajarkan dengan tujuan untuk pendidikan anak dan pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara. Dari segi subsitansi, PKn memperkaya wawasan dan membentuk kepribadian sebagai warga negara yang baik. Menurut Darmadi (2010 : 30) Pendidikan Kewarganegaraan berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan diri pribadi siswa sebagai warga negara pancasila yang mahir dalam hubungan sosial. PKn lebih banyak belajar tentang pengalaman nilai dan moral. Dalam materi ajar terdapat banyak sekali pengertian yang harus dihafalkan agar dapat dimengerti oleh siswa yang tanpa disadari itu sangat membebani siswa. Semua materi tidaklah berisi pengertian namun juga mengenai sikap atau tindakan yang harus dikembangkan. Pembelajaran PKn kebanyakan menggunakan ceramah dimana dalam ceramah ini mengarah pada kognitif siswa hanya melalui satu arah yaitu dari guru ke siswa saja. Sehingga dengan demikian siswa kurang memahami nilai-nilai yang terkandung dari pembelajaran tersebut.

Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan di SD N Terbansari pada tanggal 15 Oktober 2015 di kelas VA. Permasalahan pada persepsi adalah guru terlihat dalam proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah di depan kelas. Kemudian sikap siswa yang terlihat ramai dan mengobrol bersama teman dan tidak memperhatikan guru.

(21)

pembelajaran merupakan pendekatan yang luas dan menyeluruh serta dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya. Salah satu contoh model pembelajaran adalah PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) yaitu salah satu pedagogi untuk membantu kebutuhan pendidikan yang utuh dan menyeluruh itu. PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif), diharapkan dapat membantu siswa, bukan hanya menjadi lebih cerdas dalam bidang pengetahuannya, tetapi berkembang menjadi pribadi yang peka pada kebaikan, dan peka pada kebutuhan orang lain (Suparno, 2015). Menurut Subagya (2008), menyebutkan tiga unsur utama dalam PPR adalah pengalaman, refleksi dan aksi. Dan unsur lainnya yang belum disebutkan adalah refleksi dan aksi dimana unsur-unsur tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya.

Pembelajaran PPR adalah model pembelajaran pengintergrasian berbagai bidang studi dan menekankan pada pengembangan nilai. Dalam pembelajaran bidang studi disesuaikan pada konteks siswa, sedangkan pada pengembangan nilai ditekankan pada suatu pengalaman, refleksi dan aksi. Dan nanti semua proses pembelajaran ini harus diakhiri dengan evaluasi. Evaluasi yang diberikan oleh guru memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan yang telah dialami oleh siswa. Semua langkah yang diberikan ini diharapkan siswa mampu memiliki kepribadian yang bertanggung jawab, kompeten, dan berhati nurani yang peka terhadap lingkungan sekitar.

(22)

VA pada mata pelajaran Pkn di SD N Terbansari 1 Yogyakarta pada Standar Kompetensi Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah dan 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok. Peneliti menganggap model pembelajaran PPR sangatlah fleksibel karena mudah diterapkan dalam kurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013 dan mudah diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran serta juga mudah bagi siswa memahaminya. 1.2 Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya terbatas untuk meneliti tentang hubungan persepsi siswa kelas VA dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Terbansari 1 Yogyakarta.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara persepsi siswa dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn ?

1.4 Tujuan Penelitian

(23)

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Dapat menambah wawasan pada pengetahuan dan perkembangan ilmu pendidikan di Sekolah Dasar terutama pada penerapan model pembelajaran dikelas untuk mendapatkan hasil yang baik sehingga materi dalam proses pembelajaran tersampaikan.

1.5.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti tentang penggunaan model pembelajaran PPR dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas

2. Bagi siswa

Persepsi siswa pada mata pelajaran PKn menjadi baik kemudian sikap siswa menunjukkan hasil yang positif. Hal itu ditunjukkan dalam proses pembelajaran siswa terlihat aktif dan antusias.

3. Bagi Guru

(24)

4. Bagi Sekolah

Dapat menambah bahan bacaan penelitian yang dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam mengajarkan mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode pembelajaran PPR

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Persepsi terhadap pembelajaran adalah proses dimana individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan individu yang bersangkutan, serta kemampuan dari individu untuk menerima stimulus atau rangsangan dari luar.

1.6.2 Sikap terhadap mata pelajaran PKn adalah suatu bentuk kesiapan seseorang untuk bereaksi tehadap perasaan mendukung (favorable) atau tidak mendukung (unfavorable) dengan cara yaitu komponen kognitif (pemikiran), afektif (perasaan), dan konaktif (tindakan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap mata pelajaran PKn.

(25)
(26)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab II akan dibahas mengenai kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitan. Kajian teori membahas teori-teori yang mendukung dan beberapa kajian penelitian yang relevan. Kerangka berpikir membahas pemikiran dan hipotesis yang berisikan dugaan sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah dari penelitian.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Persepsi

2.1.1.1 Pengertian Persepsi

Menurut Walgito (2003: 45) persepsi adalah stimulus mengenai individu yang kemudian diorganisasikan, diinterpersepsikan, sehinga individu menyadari tentang apa yang di indranya. Dengan adanya persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri individu yang bersangkutan.

(27)

persepsi itu memiliki tatanan, jika rangsangan itu dirasa belum lengkap, maka seseorang tersebut akan melengkapi sendiri dalam bentuk hubungan-hubungan yang saling terkait. Apabila hubungan yang dibentuknya kurang tepat, maka menghasilkan salah persepsi. d) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan, yang menentukan pesan mana yang diterima adalah seseorang itu sendiri. Selanjutnya, pesan tersebut akan di interpretasikannya sendiri. Contohnya, hari pertama awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu, maka hari-hari selanjutnya siswa mananti guru untuk memulai pelajaran dengan berdoa terlebih dahulu. e) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama, hal ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan tiap individu, seperti perbedaan kepribadian, sikap maupun motivasi.

Persepsi terhadap pembelajaran adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokan, menfokuskan kemudian diinterprasikan (Sarwono, 2009: 86). Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari luar yang kemudian masuk kedalam otak. Dalam proses berfikir yang akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang disebut dengan persepsi. Sebelum terjadi persepsi pada manusia,diperlukan sebuah stimulus yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantunya untuk memahami lingkungannya.

(28)

individu yang bersangkutan serta kemampuan dari individu untuk menerima stimulus atau rangsangan dari luar.

2.1.1.2 Indikator Persepsi

Menurut Hamka (2002 : 101-106), Indikator Persepsi ada dua macam, yaitu :

1. Menyerap, yaitu stimulus yang berada diluar individu diserap melalui indera, masuk kedalam otak, mendapat tempat. Disitu terjadi proses analisis, diklasifikasi, dan di organisir dengan pengalaman-pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya

2. Mengerti, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil dari proses klasifikasi dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis. Hasil analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda-beda bagi setiap individu.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti menggunakan indikator persepsi menurut Hamka (2002 : 101-106) dimana indikator persepsi ada dua macam yaitu menyerap dan mengerti.

2.1.2 Sikap

2.1.2.1 Pengertian Sikap

(29)

adalah perasaan mendukung (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

Menurut Secord dan Backman tahun 1964 dalam Azwar (2007) sikap adalah gabungan dari komponen-komponen kognitif (pemikiran), afektif (perasaan), dan konaktif (tindakan) yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek.

Menurut Goldon Allport dalam Azwar (2007) sikap adalah suatu kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dalam suatu pemikiran tertentu. Kesiapan yang dimaksud adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya respon.

Dari ketiga pengertian dan definisi ketiga ahli di atas sikap adalah suatu bentuk kesiapan seseorang untuk bereaksi tehadap perasaan mendukung (favorable) atau tidak mendukung (unfavorable) dengan cara yaitu komponen kognitif (pemikiran), afektif (perasaan), dan konaktif (tindakan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek.

2.1.2.2 Indikator Sikap

(30)

1. Indikator kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan pandangan, keyakinan, yaitu akan hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersiapkan terhadap objek.

2. Indikator afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan rasa seneng atau tidak senang terhadap objek sikap

3. Indikator konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap dengan perasaan yang mendukung dan tidak mendukung.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian menggunakan indikator sikap menurut Walgito (2010) yang dapat membentuk struktur sikap dengan tiga indikator yaitu, kogniitif, afektif, dan konatif.

2.1.3 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif

(31)

PPR menurut Subagyo (2008: 39) pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani/ kemanusiaan (pedagogi reflektif = pendidikan kristiani/ kemanusiaan). Pola pikirnya: dalam membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut.

Sedangkan menurut Suparno (2015: 6) PPR adalah suatu pedagogi untuk membantu kebutuhan pendidikan yang utuh dan menyeluruh. PPR diharapkan dapat membantu perkembangan siswa, bukan hanya cerdas dalam bidang pengetahuannya, tetapi berkembang menjadi pribadi yang peka pada kebaikan, dan peka pada kebutuhan orang lain. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut PPR merupakan sebuah pedagogi atau pola pikir yang menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa agar memiliki rasa kemanusiaan dan memiliki niatan untuk berbuat sesuai dengan nilai tersebut.

(32)

2.1.4 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Fungsinya adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 (Balitbang, 2002: 7).

Menurut Aryani, dan Susatim (2010: 116) PKn dimaknai sebagai wahana untuk membentuk warga negara cerdas, trampil, berkarakter, yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. PKn dapat membantu mengembangkan kualitas peserta didik dan mengembangkan sikap peserta didik sebagai warga negara untuk mencintai tanah air Indonesia.

(33)

Berdasarkan ungkapan para ahli di atas PKn adalah suatu mata pelajaran bagi individu sebagai acuan untuk pembentukan untuk cerdas, terampil, berkarakter, yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia yang berpijak pada nilai-nilai budaya sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1995.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Triatmaja (2015) dengan judul Hubungan Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajran Dan Partisipasi Siswa Di Kelas Dengan Prestasi Belajar Siswa. Jenis penelitian yang digunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan) tidak ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa tentang pengunaan media pembelajaran di kelas dengan presentasi belajar (r hitung = 0,086; p = 0,515); 2) tidak ada hubungan positif dan signifikan partisipasi siswa dengan prestasi belajar siswa (r hitung = 0,057; p = 0,666).

(34)

termasuk kriteria cukup, siklus 1 72,6 termasuk kriteria cukup, dan siklus 2 mencapai 85,06 termasuk kriteria tinggi. Pada kondisi awal presentase siswa yang cukup memenuhi nilai kedisiplinan mencapai 53,33 % siklus 1 86,66 % dan siklus 2 100%.

Mahendra (2016) melakukan penelitian mengenai hubungan antara persepsi terhadap hubungan organisasi dan sikap resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi (Perceived Organizattion Support) dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan

organisasi. Oleh karena itu, hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan resistensi pegawai terhadap perubahan organisasi. Subjek pada penelitian ini berjumlah 209 orang pegawai dari 3 instansi yang terdapat di beberapa wilayah di Indonesia dengan kriteria sudah bekerja minimal 1 tahun instansinya. Reliabilitas skala yang digunakan dalam penelitian ini diuji menggunakan teknik Alpha Cronbach. Hasil reliabilitasnya adalah sebesar 0.898 untuk skala persepsi terhadap dukungan organisasi dengan jumlah item sebanyak 22 item. Pada skala resistensi pegawai menghadapi perubahan organisasi, reliabilitas skalanya sebesar 0.917 dengan total item sebanyak 27 item. Hasil uji asumsi penelitian ini menunjukkan bahwa data tidak normal tetapi linear sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah teknik kolerasi Spearman rho. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa data penelitian

(35)

sebesar -0.168. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat rendah dan signifikan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi.

2.2.1 Literatur Map

Gambar 1 Literatur dari Penelitian Sebelumnya

Berdasarkan penelitian terdahulu, menurut Triatmaja (2015) Hasil penelitian menunjukan) tidak ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa tentang pengunaan media pembelajaran di kelas dengan presentasi belajar. Astrid (2016) menyatakan bahwa hasil presentase menunjukkan

Triatmaja (2015) Pada Siswa Kelas III SD Kanisius Kintelan.

Yang akan diteliti :

(36)

bahwa ada peningkatan sikap kedisiplinan siswa dengan menggunakan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi siswa kelas III. Mahendra (2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat rendah dan signifikan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi. Dari penelitian yang sebelumnya peneliti ingin melakukan penelitian baru dengan menambahkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) sebagai variabel moderator. Penelitiaan tersebut berjudul Hubungan persepsi siswa dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Terbansari 1 Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan peneliti ini akan berkaitan dengan persepsi dan sikap siswa, seperti sudah di contohkan dalam penelitian yang relevan juga membahas tentang persepsi dan sikap dengan menambahkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) sebagai variabel moderator.

2.3 Kerangka Berpikir

(37)

menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang mempunyai nilai kemanusiaan. Menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa supaya mempunyai nilai kemanusiaan, haruslah diberi pengalaman dan memfasilitasinya dengan pertanyaan agar siswa dapat merefleksikan pengalaman tersebut

Berdasarkan hal ini peneliti akan meneliti tentang hubungan persepsi dan sikap siswa kelas VA pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Terbansari 1 Yogyakarta. Standar kompetensi yang dipilih oleh peneliti yaitu standar kompetensi : Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah dan 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.

2.4 Hipotesis Penelitian

(38)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III ini akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan pada metode penelitian ini adalah jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen peneliitian, teknik pengujian instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian Kuantitatif dengan metode penelitian adalah survei. Menurut Creswell (2014 : 109) Survei adalah mendeskripsikan secara kuantitatif (angka-angka) kecenderungan-kecenderungan, perilaku-perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut. Dalam penelitian ini kriteria sifat pertanyaan yang digunakan adalah menghubungkan antar variabel dengan distribusi skor normal maka tes statistik yang digunakan adalah Correlation person product moment.

3.2 Setting Penelitian

(39)

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N Terbansari 1 pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. SD N Terbansari 1 terletak di Jl. Prof. Dr. Sardjito, Terban GK V/117 Yogyakarta.

3.2.2 Waktu Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan selama bulan September – Oktober 2016, ketika materi peraturan perundang-undangan diajarkan di kelas VA. Berikut adalah jadwal pengambilan data Kuesioner persepsi dan sikap.

Tabel 1 Waktu Penelitian

Hari/ Tanggal Kegiatan Alokasi waktu

Sabtu, 22 September 2016 Pertemuan pertama

Materi: Peraturan perundang-undangan tingkat pusat dengan menggunakan PPR

09.35 – 10.10

Sabtu, 29 September 2016 Pertemuan kedua

Materi: Peraturan perundang-undangan tingkat daerah dengan menggunakan PPR

09.35 – 10.10

Sabtu, 6 Oktober 2016 Pertemuan ketiga

Materi: Contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah dengan menggunakan PPR

09.35 – 10.10

Senin, 8 Oktober 2016 Kuesioner pada akhir pembelajaran PPR

(40)

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 117). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD N Terbansari 1 Yogyakarta.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010 : 118) Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VA SD N Terbansari 1 Yogyakarta. Siswa ini berjumlah 21 siswa dengan 10 putra dan 11 putri. Pada penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti dalam mengajarkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 60). Secara teoritis variable dapat didefiniskan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang

dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain, teori ini dijelaskan dalam buku yang ditulis Hatch dan Farhady (1981).

3.4.1 Variabel Independen (variabel Bebas)

(41)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2014: 61). Variabel independent dalam penelitian ini adalah persepsi siswa.

3.4.2 Variabel Dependent (variabel Terikat)

Variabel Dependen disebut juga output, skriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut juga variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014 : 61). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah sikap siswa.

3.4.3 Variabel Moderator

Variabel yang mempengaruhi perlakuan (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variable independent dengan dependent (Sugiyono, 2012 : 62). Variabel moderator dalam penelitian ini adalah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Berikut ini adalah gambar hubungan antara setiap variable :

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel Moderator

Gambar 2 Variabel Independen, dependen, dan moderator

Persepsi siswa Sikap siswa terhadap mata

pelajaran PKn

(42)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014 : 199). Cara pertama adalah menyebar kuesioner ke sekolah yang tidak digunakan untuk penelitian. SD yang digunakan untuk menyebar kuesioner adalah sebagai berikut : SD N 2 Sedayu, SD N Deresan, SD N Karangmloko 2, SD Sambikerep. Kuesioner yang disebarkan di kelas V. Kemudian diuji validasi dan reliabilitasnya.

Setelah peneliti menguji validasi dan reliabilitas. Untuk langkah selanjutnya peneliti menggunakan satu kelas yang digunakan untuk penelitian. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas V A SD N Terbansari 1. Pada langkah pertama siswa diberikan kuesioner persepsi dan sikap, kuesioner diberikan sebelum adanya perlakuan atau treatment. Kemudian kuesioner diberikan setelah diberikan adanya perlakuan atau treatment. Hasil kuesioner persepsi dan sikap dianalisis dengan uji normalitas

data dan uji statistik. Kemudian, pada pertemuan terahir diberikan kuesioner terakhir untuk mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan Sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.

3.6 Instrumen Penelitian

(43)

ini disebut variabel penelitian . Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka diperlukan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen” (Sugiyono, 2014 : 148-149),. Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner tentang persepsi siswa akan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dan kuesioner tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014: 199). Indikator tentang presepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif diambil dari Hamka (2002), sedangkan indikator tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn terdapat 3 diambil dari Walgito (2010).

Berikut ini adalah tabel kuesioner yang digunakan untuk mengetahui kuisioner yang akan disebarkan kepada responden

Tabel 2 Tabel Kuesioner Yang Digunakan

No Intrumen Instrumen yang

digunakan 1. Persepsi siswa terhadap model pembelajaran

Paradigma Pedagogi Reflektif

11, 14, 16, 19, 31 11, 14, 16, 19, 31 2 Sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn 3, 5, 8, 10, 11, 13, 16,

17, 31, 32

3, 5, 8, 10, 11, 13, 16, 17, 31, 32

(44)

Berdasarkan indikator menurut Hamka (2002 : 101-106) dimana indikator persepsi ada dua macam yaitu menyerap dan mengerti.

Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Persepsi

No Variabel Indikator Indikator Ahli

1 Persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif

Persepsi tentang materi, media, dan sarana pelajaran dalam pembelajaran PKn

Menyerap Mengerti

Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn

Menyerap Mengerti

Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn

Menyerap Mengerti

Berikut adalah tabel sikap siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran PKn. Berdasarkan Walgito (2010) yang dapat membentuk struktur sikap dengan tiga indikator yaitu, kogniitif, afektif, dan konatif.

Tabel 4 Kisi-kisi Kuesioner Sikap 1 Sikap siswa terhadap

mata pelajaran PKn

Sikap sebelum mengikuti pelajaran

Kognitif Afektif Konatif Sikap saat mengikuti

pelajaran

Kognitif Afektif Konatif Sikap setelah mengikuti

pelajaran

(45)

Dari keenam indikator (persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn) kemudian dirinci kedalam beberapa pernyataan atau diskriptor yang disusun oleh peneliti dan peneliti lain yang melakukan penelitian payung yang dibimbing oleh dosen pembimbing. Deskriptor diambil dari buku-buku PKn kelas V dengan materi Peraturan Perundang-undangan. Indikator dalam kuesioner ini dijabarkan kedalam 66 deskriptor. Deskriptor ini terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable.

Kuesioner ini disusun menggunakan skala Likert. Menurut (Sugiyono, 2014: 134-135) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

(46)

Lima alternatif jawaban yang dikemukakan oleh Likert adalah, Sangat Setuju, Setuju, Tidak Mempunyai Pendapat, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju (Walgito, 2003).

Pernyataan farvorable, dengan pilihan jawaban dan skor: - Sangat Setuju (SS) : Skor 5

- Setuju (S) : Skor 4

- Tidak Mempunyai Pendapat : Skor 3 - Tidak Setuju (TS) : Skor 2 - Sangat Tidak Setuju(STS) : Skor 1

Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor: - Sangat Setuju (SS) : Skor 1

- Setuju (S) : Skor 2

- Tidak Mempunyai Pendapat : Skor 3 - Tidak Setuju (TS) : Skor 4 - Sangat Tidak Setuju(STS) : Skor 5

(47)

Cara mengisi kuesioner ini yaitu responden hanya perlu memeberikan tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan pilihannya. Pernyataan farvorable, dengan pilihan jawaban dan skor:

- Sangat Setuju (SS) : Skor 4

- Setuju (S) : Skor 3

- Tidak Setuju (TS) : Skor 2 - Sangat Tidak Setuju(STS) : Skor 1

Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor: - Sangat Setuju (SS) : Skor 1

- Setuju (S) : Skor 2

(48)

Berikut ini adalah kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan kepada responden:

Tabel 5 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner Persepsi Siswa

1. Persepsi tentang materi dan sarana pelajaran dalam pembelajaran PKn

No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel 1

Menyerap

Saya menerima penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dalam mata pelajaran PKn

Saya mengabaikan

penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dalam mata pelajaran PKn

2 Setelah mengamati

gambar yang digunakan saya bertanya jika ada informasi yang belum jelas

Saya tidak mengamati gambar yang digunakan dalam mata pelajaran PKn

3 Materi dalam mata

pelajaran PKn mudah dipahami

Materi dalam mata pelajaran PKn sukar dipahami

4

Mengerti

(49)

2. Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn

No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel 1

Menyerap

Saya mendengarkan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dalam mata pelajaran PKn

Saya lupa dengan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dalam mata pelajaran PKn

2 Saya mampu membuat

kesimpulan dari

pembelajaran PKn

Saya kesulitan membuat

kesimpulan dari

pembelajaran PKn

3 Saya menyampaikan hasil

pembelajaran yang didapatkan di depan kelas

Saya menolak untuk menyampaikan hasil pembelajaran yang didapatkan di depan kelas 4

Mengerti

Saya mencoba menemukan manfaat pembelajaran PKN

Saya merasa kesulitan menemukan manfaat pembelajaran PKN

5 Saya memiliki rasa

tanggung jawab dalam

(50)

3. Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn

No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan

Unfavorabel

Saya memilih bekerja sendiri daripada bekerja sama dengan teman saat

dengan kelompok untuk memecahkan

permasalahan dalam belajar

Saya malas bekerjasama dengan kelompok untuk memecahkan teman yang kesulitan dalam belajar

Saya menjauhi teman yang kesulitan dalam belajar

6 Saya dapat bekerja

kelompok bersama teman

Saya mengalami

kesulitan dalam bekerja kelompok bersama teman

7 Saya ikut terlibat dalam

diskusi saat

(51)

pembelajaran diskusi saat pembelajaran

Tabel 6 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn

1. Sikap sebelum mengikuti pelajaran

No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan

Unfavorabel 1

Kognitif

Saya memperhatikan terhadap mata pelajaran PKn terhadap mata pelajaran PKn

Saya kurang memberikan perhatian terhadap mata pelajaran PKn

3

Afektif

Saya tertarik mengikuti pelajaran PKn

Saya malas mengikuti pelajaran PKn

Saya perlu persiapan dalam mengikuti

(52)

2. Sikap saat mengikuti pelajaran

No Indikator Pernyataan

Favorabel akan dipelajari dalam mata pelajaran PKn

Saya tidak mendapatkan manfaat pembelajaran yang akan dipelajari dalam mata pelajaran PKn tidak berpengaruh bagi kehidupan saya

3

Afektif

Saya bersemangat dalam mengikuti pembelajaran PKn

Saya kesulitan dalam mengikuti pembelajaran sungguh saat belajar mata pelajaran PKn

(53)

3. Sikap setelah mengikuti pelajaran

No Indikator Pernyataan

(54)

Kisi-kisi penyusunan kuesioner persepsi siswa tentang model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dan Sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.

Tabel 7 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa

(55)

Tabel 8 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk menguji kevalidan dan kereliabilitasan suatu instrumen. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014 : 173). Pada dasarnya ada dua macam instrumen. Instrumen yang berbentuk test dan instrumen non test. Instrumen test digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Instrumen non test digunakan untuk mengukur sikap. Instrumen yang berupa tes jawabannya adalah “salah atau benar”,

(56)

3.7.1 Validitas

Validitas dibagi menjadi dua validitas internal / rasional dan validitas eksternal / empiris. Validitas internal terbagi menjadi dua yaitu validitas konstruk dan validitas isi (Sugiyono, 2014:175).

Penelitian yang mempunyai validasi internal, bila ada data dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan instrumen yang digunakan. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi construck validity (validasi konstrak) dan content validity (validasi isi). Untuk instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstuks (construck) (Sugiyono, 2014: 176). Pada penelitian ini peneliti akan menliti tentang hubungan presepsi siswa kelas V A terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn di SD Terbansari 1 maka, peneliti akan menggunaka validasi internal yaitu validasi konstrak (construck validity).

3.7.1.1 Validasi Isi

(57)

Berikut ini adalah tabel experts judgement yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 9 Experts judgement

No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata

Skor

2 Kelengkapan cakupan rumusan indicator

4 4 3 11

3 Kesesuaian dengan buku yang digunakan

4 3 3 10

4 Kesesuaian dengan indikator yang ingin dicapai

4 3 3 10

5 Kesesuaian dengan karakter peserta didik

3 3 3 9

6 Keruntutan dan sistematika isi instrument

3 4 3 10

7 Kesesuaian isi instrumen dengan buku yang digunakan

4 4 4 12

8 Mencantummkan referensi buku dalam instrument

(58)

Berikut ini adalah tabel rentang skor yang digunakan untuk menentukkan kategori yang dapat dipakai dalam pengujian experts judgement

Tabel 10 Rentang Skor

Kategori Rentang Nilai

Layak tidak perlu perbaikan 100

Layak dengan perbaikan 99 – 41

Tidak layak 40 – 1

3.7.1.2 Validasi Konstrak

Untuk menguji validasi konstrak (construck validity) dapat digunakan pendapat ahli (experts judgement). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2014:177).

(59)

3.7.2 Uji Validitas

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn. Peneliti melakukan face validity kepada dosen ahli berupa instrumen yang akan digunakan.

Uji validitas experts judgement yang dilakukan oleh dosen ahli setelah merumuskan 3 indikator untuk presepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (no 1 sampai 3), dan 3 indikator untuk sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn (no 4 sampai 6). Indikator tersebut harus dikonsultasikan dengan dosen ahli kemudian memperoleh hasil yang ternyata beberapa harus direvisi atau diperbaiki lagi.

Pada uji validitas kedua, kami berdiskusi untuk membahas pernyataan atau diskriptor yang telah dipebaharui. Hasil penelitian sudah di-acc atau disetujui oleh dosen ahli dan peneliti selalu mengikutu saran yang diutarakan oleh dosen ahli dapat dilihat di tabel 3.2.

Peneliti melakukan validasi empiris kepada siswa kelas V di empat Sekolah Dasar yaitu SD N 2 Sedayu, SD N Deresan, SD N Karangmloko 2, SD Sambikerep dengan alasan apakah kuesioner cocok dan mudah dipahami dan sesuai dengan materi yang diajarkan di Sekolah Dasar.

(60)

kriteria suatu instrumen dikatakan valid jika harga probabilitas dalam Sig.(2-taled) di bawah 0,05 (p < 0,05).

Berdasarkan susunan sebaran item uji coba kuesioner persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn, maka didapatkan sebagai berikut:

Tabel 11 Hasil Uji Validitas persepsi siswa

(61)

36 Item 36 -.015 0.1680 Tidak valid

37 Item 37 .155 0.1680 Tidak valid

38 Item 38 .077 0.1680 Tidak valid

Dari table 11 di atas, diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 5 dari 38 item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk memenuhi validitas.

Berikut ini adalah tabel validasi yang dikatakan valid dan dapat digunakan dalam kuesioner persepsi dan sikap

Tabel 12 Kisi-kisi item kuesioner persepsi

No Indikator No Item yang

Valid

Jumlah

1 Presepsi tentang materi, media, dan sarana pelajaran dalam pembelajaran PKn

3 ,4, 5, 6, 7, 10 6

2 Presepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn

11, 15, 18, 20, 21

5

3 Presepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn

23, 26, 28, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38

(62)

Berikut ini adalah tabel Uji Validitas Sikap siswa pada pelajaran PKn :

Tabel 13 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa Pada PKn

(63)

Dari tabel 13 di atas, diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 10 dari 34 item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk memenuhi validitas.

Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang mewakili indikator.

Tabel 14 Kisi-kisi item kuesioner sikap

No Indikator Indikator

ahli

No Item yang Valid

Jumlah 1 Sikap siswa sebelum

mengikuti pelajaran

Kognitif 3, 5, 8, 10,

mengikuti pelajaran

Kognitif 13, 16, 17 3 Afektif

Konatif 3 Sikap siswa setelah

mengikuti pelajaran

Kognitif 31, 32 2 Afektif

Konatif

3.7.3 Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 2008:176).

(64)

Metode pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah metode Apha Cronbach. Rumusnya adalah (Azwar, 2006)

Gambar 3 Rumus Uji Reliabilitas

Hasil perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dikategorikan berdasarkan tabel kriteria koefisien. Menurut (Sugiyono, 2014: 257) Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 15 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 1,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan tabel 10 menunjukkan interval koefisien reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas kuesioner pada penelitia ini. Pada interval 0,00 – 1,199 menunjukkan kualifikasi sangat rendah. Pada interval 0,20 – 0,399 menunjukkan kualifikasi rendah. Pada interval 0,40 – 0,599 menunjukan kualifikasi sedang. Pada interval 0,60 – 0,799 menunjukkan

rxx≥ α (1- s2 + s2)

Keterangan

MKs = mean kuadrad antara subjek

(65)

kualifikasi Kuat. Pada interval 0,80 – 1,000 menunjukkan kualifikasi Sangat Kuat.

3.7.4 Reliabilitas Instrumen

Selain uji coba validasi dilakukan uji reliabilitas instrumen untuk mengetahui taraf keajegan instrumen. Berikut tabel kualifikasi realibilitas.

Tabel 16 Tabel Kualifikasi Reliabititas

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 1,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan tabel 15, hasil Reliabilitas persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif diperoleh hasil:

Tabel 17 Tabel Reliabilitas Persepsi Siswa

Alpha Cronbach’s Kriteria

0.434 Sedang

(66)

Berikut ini adalah tabel Reliabilitas Sikap siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn

Tabel 18 Tabel Reliabilitas Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn

Alpha Cronbach’s Kriteria

0.765 Tinggi

Dari tabel 17 diatas menunjukan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen digunakan untuk sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn sebesar 0, 765 masuk dengan kriteria tinggi. Sehingga instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat instrumen yang valid dan reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian siswa yang termasuk kedalam jenis kuantitatif yang menggunakan statistik dalam analisis datanya. Sebelum melakukan teknik statistik untuk analisis data, harus melakukan pengujian terhadap data yang ditulis. Teknik analisis data yang digunakan merupakan teknik analisis data dengan mengunakan program IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows.

3.8.1 Uji Asumsi

3.8.1.1 Uji normalitas data

(67)

analisis data lebih lanjut. Uji normalitas data dilakukan dengan statistik non parametrik yaitu menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov test. Untuk penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut (Sarwono, 2010: 25):

a. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal. b. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.

Jika data yang diperoleh terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik parametric. Untuk keperluan penelitian, perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan program komputer IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows dengan teknik Kolmogorov-Smirnov test dengan tingkat kepercayaan 95%.

3.8.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kelas yang diuji memiliki kemampuan dasar yang sama terlebih dahulu diuji kesamaan variansnya. Uji homogenitas ini ditujukan untuk menguji apakah beberapa kelompok memiliki varians yang sama atau tidak (Sugiyono, 2009). Untuk keperluan penelitian, perhitungan uji homogenitas data dilakukan uji levene test dengan program komputer IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95%.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

(68)

2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.

3.8.1.3 Uji linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus (Nisfiannoor, 2009). Teknik yang digunakan dalam menguji linearitas adalah Test for Linearity. Untuk penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah sebagai

berikut

1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus.

2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen tidak bersifat linear atau garis lurus.

3.8.2 Uji Hipotesis

3.8.2.1 Hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn

(69)

Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif) (Sugiyono, 2015: 254). Analisis data menggunakan IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan correlation pearson product moment. Berikut adalah hipotesis yang digunakan dalam uji perbedaan skor

(Priyatno, 2012: 51):

Hnull : tidak ada hubungan antara skor kuesioner persepsi dan sikap pada

kelompok siswa.

Hi : ada hubungan antara skor kuesioner persepsi dan sikap pada

kelompok siswa.

Adapun kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu (Priyatno, 2012: 51):

1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima Hi ditolak. Hal tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara skor kuesioner persepsi dan sikap pada kelompok siswa, sehingga persepsi siswa tidak memiliki hubungan dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif). 2. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak Hi diterima. Hal

(70)

Berikut ini adalah pedoman untuk memberikan interpretasi kategori koefisien korelasi dari hasil uji hipotesis menurut Sugiyono (2011):

Tabel 19 Kategori Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kategori

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

3.8.3 Analisis Tindak Lanjut

3.8.3.1 Dampak perlakuan pada siswa

(71)

belajar mengajar yang dilakukan. Sedangkan untuk wawancara, beberapa siswa yang terpilih akan diberikan 4 pertanyaan sebelum dibagikan kuisioner persepsi dan sikap dan 5 pertanyaan setelah kuesioner terakhir. Sedangkan untuk guru akan diberikan 3 pertanyaan sebelum dibagikan kuesioner persepsi dan sikap dan 5 pertanyaan setelah perlakuan dan kuesioner terakhir.

Berikut adalah kisi-kisi wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada siswa dan guru.

Tabel 20 Kisi-kisi Wawancara Siswa

No Topik Pertanyaan

Kuesioner persepsi dan sikap

1 Mata pelajaran PKn Apakah kamu senang belajar PKn?

2 Mengapa kamu senang/tidak senang dengan mata

pelajaran PKn?

3 Metode Bagaimana cara guru mengajar kan pelajaran PKn? 4 Mata pelajaran PKn

dan metode

Apa kamu dapat memahami dengan baik mata pelajaran PKn dengan cara mengajar guru yang seperti itu?

Kuesioner persepsi dan sikap terakhir

5 Evaluasi Ketika mengerjakan kuesioner, pernyataan mana yang kamu anggap sulit? Mengapa?

6 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Bagaimana perasaanmu saat pertama kali belajar dengan cara belajar yang berbeda dari sebelumnya?

7 Apakah kamu bosan dengan cara belajar yang baru

dan berbeda dari biasanya?

(72)

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat membantu kamu dalam memahami materi?

9 Mana yang lebih mudah, belajar dengan model

pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) atau seperti biasanya? Mengapa demikian?

Berikut adalah kisi-kisi wawancara guru yang dilakukan oleh peneliti pada siswa dan guru :

Tabel 21 Kisi-kisi Wawancara Guru

No Topik Pertanyaan

Kuesioner persepsi dan sikap

1 Metode Bagaimana Ibu mengajar ketika menjelaskan materi pada mata pelajaran PKn?

2 Mata pelajaran PKn Apa kesulitan yang Ibu alami saat mengajarkan mata pelajaran PKn?

3 Media Pembelajaran Media pembelajaran apakah yang Ibu gunakan saat menjelaskan materi pada mata pelajaran PKn? Kuesioner persepsi dan sikap terakhir

4 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Apakah Ibu puas dengan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

5 Apakah model pembelajaran Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR) membantu guru meningkatkan hasil belajar siswa?

6 Apakah ada perubahan ketika Ibu menggunakan

model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam menjelaskan materi?

7 Apakah ibu pernah menggunakan model

(73)

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

8 Bagaimana hasil belajar dengan model

pembelajaran tersebut?

3.8.4.2 Pembahasan Lebih Lanjut

(74)

57 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai pengaruh persepsi siswa kelas V A terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflekif (PPR) pada sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil penelitian berisi deskripsi implementasi penelitian dan analisis data yang telah diperoleh. Pada bagian penjelasan dijelaskan pengaruh perlakuan dengan diikuti dampak perlakuan.

4.1 Uji Asumsi

4.1.1 Uji Normalitas Persepsi Siswa

Uji normalitas persepsi siswa ini dilakukan untuk mengetahui skor didapat dalam sampel berasal dari populasi yang memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang diperoleh dari kuesioner persepsi dan sikap untuk mengukur kelompok siswa kemudian dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Uji normalitas dan hasil yang diperoleh tersebut untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal, sedangkan jika harga

sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal. Jika data yang

(75)

Tabel 22 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa

No. Aspek Sig. (2- tailed) Keterangan

1 Kuesioner persepsi dan sikap pada kelompok siswa

0,859 Normal

Berdasarkan analisis statistik di atas, aspek kuisioner persepsi dan sikap pada kelompok siswa persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) memiliki harga sig. (2-tailed) sebesar 0,859 (atau p > 0,05)

Harga sig. (2-tailed) pada aspek kuesioner persepsi dan sikap pada kelompok siswa memiliki distribusi data yang normal karena nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 (atau p > 0,05). Berdasarkan uji normalitas

tersebut diperoleh hasil bahwa skor pada aspek kuesioner persepsi dan sikap terdistribusi normal

4.1.2 Uji Normalitas Data Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui skor dalam sampel berasal dari populasi yang memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang diperoleh dari kuesioner untuk mengukur sikap siswa pada kelompok siswa dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Uji normalitas tersebut untuk menentukan jenis

Gambar

Gambar 1 Literatur dari Penelitian Sebelumnya ..................................................
Grafik 1  Grafik Scatterplot Hasil Uji Linearitas .................................................
Gambar 1 Literatur dari Penelitian Sebelumnya
Tabel 1 Waktu Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

b. Apakah ada kesulitan yang kalian hadapi ? 17. Guru bersama siswa merangkum materi mengenai kegiatan saling tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan proses pengorganisasikan, penginterpresian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa kelas V pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta pada

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Demangan tahun 2016 dengan materi cinta lingkungan. Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi siswa kelas II terhadap model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan sikap siswa pada

1.4.1 Mendeskripsikan hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn, baik yang menggunakan model pembelajaran

Kegiatan pembelajaran ada beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang sangat sulit bagi guru untuk memberikan pengalaman langsung bagi siswa, dengan kasus seperti ini

b. Apakah ada kesulitan yang kalian hadapi ? 17. Guru bersama siswa merangkum materi mengenai kegiatan saling tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari.