Pengaruh Pola Asuh OrangTua Pada Pengambilan KeputusanPemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Kelas XII
Siska Agus Pratiwi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII semua jurusan (IPA dan IPS).Subjek penelitian berjumlah 89 siswa, terdiri dari 48 subjek perempuan dan 41 subjek laki-laki. Penelitian ini menggunakan skala pola asuh orangtua yang meliputi pola asuh orangtua permissive yang terdiri dari 13 item dengan reliabilitas α = 0,809, pola asuh orangtua authoritarian yang terdiri dari 11 item dengan reliabilitas α = 0,759, pola asuh orangtua authoritative yang terdiri dari 8 item dengan reliabilitas α = 0,752, serta skala pengambilan keputusan yang terdiri dari 23 item dengan reliabilitas α = 0,860. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan (F = 33,654, p = 0,000). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh permissive (t = -1,168, sig.t = 0,246), dan pola asuh authoritarian(t = -5,586, sig.t = 0,000)terhadap pengambilan keputusan. (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive dan authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah). Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan (t = 3,476, sig.t = 0,001). (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi).
The Influence of Parenting Style for Decision-Making on Choosing Majors In Universities of Senior High School Students Class XII
Siska Agus Pratiwi
ABSTRACT
The research aims to know the influence of parenting style for decision-making on choosing majors in universities of senior high school students’ class XII. The students’ characteristic in this research is the senior high school students class XII in all studies (science and social) aged 17-18. The research subject involved 89 students, consisted of 48 female and 41 male students. The instrument used parenting style scale consisted of permissive parenting style with 13 items in which α reliability = 0,089, authoritarian parenting style with 11 items in which α reliability = 0,759, authoritative parenting style with 8 items in which α reliability = 0,752, and decision-making scale with 23 items in which α reliability = 0,860. The data analysis method used multiple regression analysis. The analysis result shows that there is a positive and significant influence between parenting style for decision-making (F = 33,654, p = 0,000). The analysis result also shows that there is a negative influence between permissive parenting style (t = -1,168, sig.t = 0,246), and authoritarian parenting style (t = -5,586, sig.t = 0,000) for the teenagers’ decision-making. (If teenagers tend to get authoritarian and permissive parenting-style, the decision-making will be lower). There is a positive influence between authoritative parenting style (t = 3,476, sig.t = 0,001) for teenagers’ decision-making. (If the teenagers get authoritative parenting style, the decision-making will be higher).
PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA PADA PENGAMBILAN
KEPUTUSANPEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA KELAS XII
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Siska Agus Pratiwi
119114154
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA PADA PENGAMBILAN
KEPUTUSANPEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA KELAS XII
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Siska Agus Pratiwi
119114154
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
HALAMAN MOTTO
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga”.
( H.R Muslim)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(Al-Mujadillah:11)
“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya”.
(Ali Bin Abi Thalib)
Berangkat dengan penuh keyakinan
Berjalan dengan penuh keikhlasan
HALAMAN PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya..
Sembah sujud dan syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas izin dan
karunia-Nya lah maka skripsi ini dapat selesai dengan baik.Puja dan puji syukur saya
haturkan hanya kepada Allah SWT yang meridhoi dan mengabulkan segala
doa-doa saya. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah
Muhammad SAW.
Oleh karena itu, dengan bangga saya persembahkan karya saya untuk :
Ibu dan Bapak tercinta. Sebagai rasa hormat, dan terimakasih yang tidak terhingga
saya persembahkan karya kecil saya ini kepada Ibu dan Bapak yang telah
memberikan kasih sayang, dukungan, dan cinta kasih yang tidak terhingga yang
mungkin tidak pernah bisa untuk saya balas. Terimakasih juga telah sabar
menunggu saya untuk menyelesaikan skripsi saya ini.Semoga ini menjadi langkah
awal saya untuk bisa lebih membahagiakan Ibu dan Bapak. I love you Mom ♥ I love you Dad ♥
Bro and Sist serta Fahri si Ndut.Terimakasih untuk kakak saya yang dengan baik
hati selalu membantu saya ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan
skripsi.Dan untuk Fahri yang selalu bisa membuat hari-hari saya selalu tersenyum
dengan tingkah lucu dan menggemaskanmu.
Keluarga besar saya.Terimakasih selalu menegur saya dan mengingatkan saya
untuk rajin mengerjakan skripsi.
Ari Andrinata. Kamu yang bisa menjadi apa yang saya butuhkan. Terimakasih
selalu mau mendengarkan cerita-cerita saya tanpa lelah.Terimakasih untuk selalu
mendukung dan menemani saya selama ini sampai saya berhasil menyelesaikan
skripsi ini.
Kalian semua adalah hal terindah yang pernah saya miliki didunia ini.
Pengaruh Pola Asuh OrangTua Pada Pengambilan KeputusanPemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Kelas XII
Siska Agus Pratiwi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII semua jurusan (IPA dan IPS).Subjek penelitian berjumlah 89 siswa, terdiri dari 48 subjek perempuan dan 41 subjek laki-laki. Penelitian ini menggunakan skala pola asuh orangtua yang meliputi pola asuh orangtua permissive yang terdiri dari 13 item dengan reliabilitas α = 0,809, pola asuh orangtua authoritarian
yang terdiri dari 11 item dengan reliabilitas α = 0,759, pola asuh orangtua authoritative yang
terdiri dari 8 item dengan reliabilitas α = 0,752, serta skala pengambilan keputusan yang terdiri
dari 23 item dengan reliabilitas α = 0,860. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan (F = 33,654, p = 0,000). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh permissive (t = -1,168, sig.t = 0,246), dan pola asuh authoritarian(t = -5,586, sig.t = 0,000)terhadap pengambilan keputusan. (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive dan authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah). Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan (t = 3,476, sig.t = 0,001). (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi).
The Influence of Parenting Style for Decision-Making on Choosing Majors In Universities of Senior High School Students Class XII
Siska Agus Pratiwi
ABSTRACT
The research aims to know the influence of parenting style for decision-making on
choosing majors in universities of senior high school students’ class XII. The students’
characteristic in this research is the senior high school students class XII in all studies (science and social) aged 17-18. The research subject involved 89 students, consisted of 48 female and 41 male students. The instrument used parenting style scale consisted of permissive parenting style with 13
items in which α reliability = 0,089, authoritarian parenting style with 11 items in which α reliability = 0,759, authoritative parenting style with 8 items in which α reliability = 0,752, and
decision-making scale with 23 items in which α reliability = 0,860. The data analysis method used multiple regression analysis. The analysis result shows that there is a positive and significant influence between parenting style for decision-making (F = 33,654, p = 0,000). The analysis result also shows that there is a negative influence between permissive parenting style (t = -1,168, sig.t = 0,246), and authoritarian parenting style (t = -5,586, sig.t = 0,000) for the teenagers’ decision -making. (If teenagers tend to get authoritarian and permissive parenting-style, the decision-making will be lower). There is a positive influence between authoritative parenting style (t = 3,476, sig.t = 0,001) for teenagers’ decision-making. (If the teenagers get authoritative parenting style, the decision-making will be higher).
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terimakasih kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Skripsi dengan judul
“Hubungan Pola Asuh Orangtua Dan Pengambilan Keputusan Pada Siswa SMA Kelas
XII Dalam Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi” dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini juga tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. T. Priyo Widyanto, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si, Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. T. Priyo Widyanto, M.Si., dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan, kritik, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan banyak pelajaran, pengetahuan, dan berbagi pengalaman
selama masa studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Yogyakarta yang telah banyak
membantu melancarkan proses pembelajaran selama masa studi di Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Seluruh siswa dan pihak sekolah yang telah membantu penelitian ini dengan mau
mengisi skala yang saya sebarkan.
7. Ibuku, Sumarsi. Ibu, terimakasih atas segala dukungan yang Ibu berikan kepada
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
D. Manfaat Penelitian ... 4
1. Manfaat Teoretis... 4
2. Manfaat Praktis... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
A. Pengambilan Keputusan... 5
1. Pengertian Pengambilan Keputusan ... 5
2. Faktor Pengambilan Keputusan ... 5
3. Tahapan Pengambilan Keputusan ... 7
4. Aspek-aspek Pengambilan Keputusan ... 8
B. Pola Asuh Orangtua ... 9
1. Pengertian Pola Asuh Orangtua ... 9
2. Jenis Pola Asuh Orangtua ... 9
3. Pengaruh Pola Asuh Orangtua pada Remaja ... 11
C. Remaja ... 12
1. Pengertian Remaja ... 12
2. Ciri-ciri Remaja ... 12
D. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Pada Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi pada Remaja ... 14
E. Skema Penelitian ... 16
F. Hipotesis ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Jenis Penelitian ... 20
B. Variabel Penelitian ... 20
D. Subjek Penelitian ... 22
E. Metode Pengumpulan Data ... 22
F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian ... 25
G. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ... 25
1. Validitas ... 25
2. Seleksi Item ... 25
3. Reliabilitas ... 28
H. Metode Analisis ... 29
1. Uji Asumsi ... 29
a. Uji Normalitas ... 29
b. Uji Linearitas ... 29
c. Uji No Multikolinearitas ... 29
d. Uji Homoskedastisitas ... 30
2. Uji Hipotesis ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Persiapan Penelitian ... 31
B. Pelaksanaan Penelitian ... 31
C. Deskripsi Subjek Penelitian ... 32
D. Analisis Data Penelitian ... 32
1. Statistik Data Penelitian ... 32
2. Uji Asumsi Penelitian ... 35
a. Analisis Regresi Ganda ... 36
b. Uji t ... 37
c. Uji F ... 39
d. Koefisien Determinasi ... 40
E. Pembahasan ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
A. Kesimpulan ... 43
B. Keterbatasan Penelitian ... 44
C. Saran ... 44
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Uraian skor pernyataan favorable dan unfavorable ... 23
Tabel 2. Sebaranitem skala pengambilan keputusan... 23
Tabel 3.Sebaranitem skala pola asuh ... 24
Tabel 4.Sebaranitem skala pengambilan keputusan setelah seleksi item... 26
Tabel 5.SebaranItem skala pola asuh setelah seleksi item ... 27
Tabel 6.Deskripsi jenis kelamin subjek siswa kelas XII ... 32
Tabel 7.Deskripsi statistik pola asuh orangtua ... 32
Tabel 8.Deskripsi statistik pengambilan keputusan ... 33
Tabel 9.Analisis perbandingan mean pengambilan keputusan ... 33
Tabel 10.Data pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua ... 34
Tabel 11. Hasil uji asumsi ... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Uji Coba ... 50
Lampiran 2. Reliabilitas Skala Uji Coba ... 66
Lampiran 3. Skala Penelitian ... 76
Lampiran 4.Uji Normalitas ... 88
Lampiran 5. Uji Linearitas ... 88
Lampiran 6. Uji No Multikolineritas ... 90
Lampiran 7. UjiHomoskedastitas ... 90
Lampiran 8. Uji Hipotesis ... 91
Lampiran 9. Hasil Z score Pola Asuh Orangtua ... 93
Lampiran 10. Deskripsi Sebaran Pola Asuh Orangtua... 96
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa remaja adalah periode memasuki berpikir kritis.Remaja mulai
memproses informasi dengan cepat, memperoleh pengetahuan lebih luas, dan
memiliki strategi untuk menyelesaikan masalah (Al-faraqi, 2015).Berpikir
kritis berdampak pada peningkatan kemampuan pengambilan keputusan.
Kemampuan pengambilan keputusan muncul kira-kira pada usia 11 sampai
dengan 16 tahun (Santrock, 2002). Keputusan tersebut tidak hanya
berpengaruh untuk hidupnya, tetapi juga untuk hidup orang lain (Peilouw dan
Nursalim, 2013).
Pengambilan keputusan remaja dipengaruhi oleh pengalaman.Remaja
membutuhkan kesempatan untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan
pengambilan keputusan dengan terlibat dalam pemecahan masalah kelompok
(Samsunuwiyati, 2005).
Pengambilan keputusan yang benar membutuhkan banyak
pertimbangan (Moelyono, 1981).Dalam mengambil keputusan, remaja perlu
mempertimbangkan kemampuan, konteks sosial, dan emosional (Albert dan
Steinberg, 2011).Memilih jurusan di perguruan tinggi memerlukan banyak
Gunawan (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011)
mengungkapkan bahwa memilih jurusan di perguruan tinggi adalah persoalan
penting bagi orang tua dan siswa SMA.Siswa perlu membuat perencanaan
yang matang agar bisa membuat keputusan yang tepat sesuai bidang pekerjaan
yang mereka inginkan (Nugroho, 2008).
Santrock (2003) menyatakan bahwa lulusan SMA kesulitan
menentukan lanjutan studi.Remaja dengan informasi terbatas mengalami
kekhawatiran dalam pengambilan keputusan.Al-faraqi (2015) menjelaskan
bahwa kesalahan memilih jurusan menyebabkan prestasi akademik dan daya
saing rendah.
Survey pada 20 ribu calon mahasiswa di Jakarta, mencatat 87 persen
siswa bingung memilih jurusan (Meirina dalam Al-faraqi, 2015). Hayadin
(2008) memperlihatkan bahwa dari 400 siswa SMA di Jakarta, sebanyak
47,7% siswa setingkat SMA (SMA, SMK, MA) sudah memilih perguruan
tinggi dan 52,3% belum mempunyai pilihan perguruan tinggi. Survei tersebut
menunjukkan bahwa banyak siswa SMA sulit dalam mengambil keputusan
memilih Perguruan Tinggi, jurusan, dan fakultas.
Kansil dan Kansil (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011)
mengungkapkan bahwa faktor penganggu proses pengambilan keputusan
adalah orangtua dan anggota keluarga. Orang tua merupakan figur penting
Pola asuh terbagi menjadi tiga, yaitu pola asuh authoritarian /
otoriter, pola asuh authoritative / demokratis, dan pola asuh permissive /
permisif (Baumrind, dalam Santrock, 2003).Dalam pola asuhauthoritarian,
orang tuasangat menuntut, suka memerintah, mendidik dengan disiplin, tetapi
tidak responsif.Dalam pola asuhauthoritative, orang tua melibatkan partisipasi
remaja melalui perilaku demokratis, percaya dan mendukung, serta
mengontrol tanpa mengekang.Dalam pola asuhpermissive, orang tua tidak
mengontrol dan memberikan aturan (Confalonieri dalam Olivari, Wahn,
Maridaki-Kassotaki, Antonopoulou, & Confalonieri, 2015).
Putri dan Darmawanti (2015) menyebutkan banyak siswa SMA ragu
dalam mengambil keputusan ketika orang tua ikut menentukan pilihan studi
lanjut.Orang tua yang otoriter mengakibatkan remaja tidak percaya pada
kemampuan diri sendiri. Proses belajar dan prestasi remaja terhambat karena
pengambilan keputusan yang rendah dan banyaknya pengaruh orang lain.
Kartono (dalam Pravitasari, 2012) mengungkapkan bahwa orang tua
permissive memberikan kebebasan pada remaja untuk membuat keputusan
sendiri.Orang tua tidak memberikan pengarahan dan penjelasan tentang
tindakan remaja.Orang tua yang menyerahkan pengambilan keputusan kepada
remaja mengakibatkan kebingungan (Putri & Darmawanti, 2015).
Rani (2014) manyatakan bahwa pola asuh demokratis melibatkan
penerimaan, keterlibatan tinggi, dan pemberian otonomi sewajarnya.Bentuk
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah terdapat pengaruh pola asuh orangtua pada pengambilan
keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh
orangtua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi
pada siswa SMA kelas XII.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan menambah bahan kajian berkaitan dengan
pengaruh pola asuh orang tua pada pengambilan keputusan pemilihan
jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan masukan
bagi peneliti selanjutnya dalam memahami pengaruh pola asuh orang tua
pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Janis dan Mann (1979) menjelaskan bahwa pengambilan keputusan
adalah proses memilih alternatif yang dianggap terbaik. Heller (2005)
menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses yang
melalui tahap identifikasi, analisa, menilai, memilih dan merencanakan
untuk sampai pada suatu keputusan.
Peneliti menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah
proses memilih antara dua alternatif atau lebih melalui tahapan-tahapan
untuk sampai pada suatu keputusan.
2. Faktor Pengambilan Keputusan
Sternberg (2006) menyebutkan lima faktor pengambilan keputusan,
adalah sebagai berikut :
a. Mempertimbangkan semua kemungkinan alternatif yang tersedia
b. Menggunakan informasi yang tersedia secara maksimal
c. Mempertimbangkan resiko dan keuntungan dari setiap alternatif
d. Memperhitungkan kemungkinan hasil atau dampak yang paling besar
dari masing-masing alternatif
Krumboltz (dalam Munandir, 1996) menjelaskan empat faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Lingkungan
Lingkungan sosial dan lingkungan keluarga memberikan pengaruh
dalam pengambilan keputusan seseorang, yaitu mendukung atau
mengkritik tindakan yang dilakukan.Lingkungan keluarga dan orang
tua lebih mempengaruhi pengambilan keputusan karena keluarga
merupakan lingkungan pertama perkembangan seseorang.
b. Genetik
Kondisi seseorang membatasi keputusan untuk menyusun suatu
rencana.Faktor ini berupa kondisi fisik seperti wajah, jenis kelamin,
suku bangsa, dan kekurangan fisik.
c. Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar mempengaruhi tingkah laku dan
putusan.Pengalaman belajar terdiri dari dua jenis, yaitu belajar
instrumental dan asosiatif.Pengalaman belajar instrumental dilakukan
melalui pengalaman langsung.Pengalaman belajar asosiatif dilakukan
dengan mengaitkan kejadian-kejadian yang dialami.
d. Ketrampilan menghadapi tugas
Ketrampilan ini diperoleh melalui interaksi antara pengalaman belajar,
3. Tahapan Pengambilan Keputusan
Janis dan Mann (1979) mengemukakan lima tahapan dalam proses
pengambilan keputusan, yang terdiri dari :
a. Menilai informasi atau masalah
Tahap ini berawal dari mengenali masalah, mencari informasi tentang
pengaruh positifdan negatif dari tindakan yang diambil, serta
menyelesaikan masalah.
b. Mensurvei alternatif
Seseorang mulai memusatkan perhatian pada berbagai pilihan, dan
berusaha mencari masukan serta informasi dari orang lain dengan
pengalaman yang sama.
c. Menimbang alternatif
Pada tahap ini seseorang menuju pada tahap analisis dan evaluasi yang
mendalam.Evaluasi tersebut berfokus pada sisi positif dan negatif dari
setiap pilihan yang tersedia.
d. Menyatakan komitmen
Seseorang mulai menyampaikan keputusan pada orang lain
e. Bertahan dari umpan balik negatif
Pengambilan keputusan seseorang sering terganggu oleh munculnya
umpan baliknegatif dari pihak lain. Seseorang bertahan pada tahap ini
sampai dihadapkan pada peristiwa yang menimbulkan
tiga tahap sebelumnya, kemudian mencari pilihan yang berbeda dan
lebih baik.
4. Aspek-Aspek Pengambilan Keputusan
Janis dan Mann (1979) menyebutkan aspek dalam pengambilan
keputusan, adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan memilih alternatif
b. Kemampuan menghadapi tantangan
c. Kemampuan menerima resiko
Hasan (dalam Faqih, 2012) menjelaskan aspek-aspek pengambilan
keputusan studi lanjut, adalah sebagai berikut:
a. Memahami potensi diri
Siswa mampu membentuk gambaran tentang diri sendiri, kelebihan,
kekurangan, sifat-sifat, bakat dan minat yang ada dalam diri.
b. Memahami lingkungan
Siswa mampu memahami dan menggambarkan keadaan lingkungan,
baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan sekitar.
c. Menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan studi
lanjut
Siswa mampu menemukan, mengidentifikasi, dan mencari jalan keluar
dari keadaan yang menghambat.
Siswa mampu memahami diri, keadaan lingkungan, dan menemukan
hambatan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
B. Pola Asuh Orang Tua
1. Pengertian Pola Asuh
Pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anak dengan
memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, mendidik, serta
mempengaruhi tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari (Baumrind
dalam Papalia, 2004). Hurlock (2005) menjelaskan bahwa pola asuh
adalah cara orang tua mendidik dan merawat anak sesuai aturan, norma,
dan tata nilai yang berlaku pada masyarakat.
Peneliti menyimpulkan bahwa pola asuh adalah cara orang tua
membesarkan anak sesuai aturan, norma, dan tata nilai yang berlaku pada
masyarakat.
2. Jenis Pola Asuh Orangtua
Baumrind (dalam Huffman, 2010) mengemukakan bahwa pola
asuh orangtua terbagi menjadi tiga jenis, yaitu permissive, authoritarian,
dan authoritative :
a. Permissive
Baumrind (dalam Bee & Boyd, 2004) menyatakan bahwa
dan jarang menggunakan kekerasan.Pola asuh permissive terbagi
menjadi dua, adalah sebagai berikut :
1. Permissive-indifferent
Baumrind (dalam Huffman, 2010) mengemukakan bahwa
pola asuh permissive-indifferent memiliki kontrol dan kehangatan
yang rendah.Anak-anak dengan pola asuh permissive-indifferent
cenderung memiliki ketrampilan sosial dan kontrol diri yang buruk
misalnya, menjadi penuntut dan tidak patuh.
Orang tua dengan permissive-indifferentkurang mengetahui
aktivitas anak.Orang tua memberikan sedikit perhatian, jarang
berkomunikasi, jarang mempertimbangkan opini anak ketika
membuat keputusan (Steinberg, 2002).
2. Permissive-indulgent
Steinberg (2002) mengungkapkan bahwa orang tua dengan
pola asuh permissive-indulgent percaya bahwa kontrol dapat
menghambat kebebasan anak dalam mengambil keputusan.
Anak-anak dengan orang tua permissive-indulgent gagal untuk belajar
menghormati orang lain dan cenderung menjadi impulsif.
Baumrind (dalam Bee & Boyd, 2004) menyatakan bahwa pola
asuh authoritarian adalah cara orang tua mengasuh anak dengan
menetapkan standar perilaku bagi anak, tetapi kurang responsif pada
hak dan keinginan anak. Anak-anak dengan pola asuh ini cenderung
mudah marah, murung, dan agresif (Huffman, 2010).
c. Authoritative
Orang tua dengan pola asuh authoritative adalah mendorong
anak untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan
tindakan-tindakan mereka (Santrock, 2003).Orang tua menggunakan
pendekatan rasional dan demokratis, sehingga pola asuh authoritative
sering disebut pola asuh demokratis (Respati, Yulianto dan Widiana,
2006).Orang tua menghargai keputusan mandiri, dan pendapat
anak.Orang tua menjelaskan alasan dibalik pendapat mereka dan
mendorong komunikasi verbal timbal balik (Papalia, Olds & Feldman,
2009).
Orang tua authoritative menerima keputusan anak, dan
mengakui bahwa anak-anak tahu lebih banyak tentang keputusan yang
mereka ambil (Papalia, Olds & Feldman, 2009).Anak-anak menjadi
lebih mandiri, mudah mengendalikan diri, memiliki pencapaian yang
tinggi, dan pengaturan emosi yang baik (Huffman, 2010).
Rani (2014) menyebutkan bahwa pola asuh memiliki beberapa
pengaruh terhadap anak, adalah sebagai berikut :
a. Pola asuh permissivemenghasilkan anak-anak dengan tingkat
kebahagiaan dan regulasi diri yang rendah. Anak-anak ini cenderung
berperilaku buruk di sekolah.
b. Pola asuh authoritarianmampu membuat anak-anak menjadi patuh dan
pandai, namun memiliki tingkat kebahagian, dan harga diri yang
rendah.
c. Pola asuh authoritative cenderung menghasilkan anak-anak yang
gembira, cakap, sukses, lebih aktif mengembangkan karir, dan
memiliki kepuasan karir yang lebih baik.
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
Santrock (2003) menyebutkan bahwa remaja berawal kira-kira usia
10 sampai 13 tahun dan berakhir antara usia 18 sampai 22 tahun. Pada
masa tersebut, remaja mengalami perubahan biologis, kognitif dan
sosio-emosional.Santrock (2002) menyatakan bahwa masa remaja merupakan
peningkatan pengambilan keputusan.
2. Ciri-Ciri Remaja
Gunarsa (1979) menjelaskan bahwa remaja memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
Remaja memiliki keingintahuan yang tinggi, tetapi tidak berani
mengambil tindakan untuk mencari pengalaman.Akhirnya remaja
hanya dikuasai oleh perasaan gelisah karena keinginan-keinginan yang
tidak tersalurkan.
b. Pertentangan
Remaja memiliki perbedaan pendapat dengan orang tua.Perbedaan
pendapat tersebut menimbulkan pertentangan dalam diri
remaja.Pertentangan dalam diri remaja berupa keinginan terlepas dari
orang tua dan keinginan memperoleh rasa aman.
c. Berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahui
Remaja berkeinginan mencoba hal-hal baru yang belum
diketahui.Remaja pria mencoba merokok secara tersembunyi.Remaja
putri mulai bersolek menurut mode dan kosmetik terbaru.
d. Keinginan mencoba hal baru sering diarahkan pada diri sendiri dan
orang lain
Remaja ingin mencoba segala hal yang berhubungan dengan
fungsi-fungsi kebutuhan seperti seks bebas.Kebutuhan tersebut menyebabkan
Remaja pria banyak mengkhayal dan berfantasi mengenai prestasi dan
karir.Remaja putri banyak mengkhayal dan berfantasi tentang
romantika hidup.
f. Aktifitas berkelompok
Remaja seringkali patah semangat untuk memenuhi keinginan karena
terbatasnya kemampuan finansial.Remaja dengan keterbatasan
kemampuan finansial lebih memilih untuk berkumpul melakukan
kegiatan bersama.
D. Pengaruh Pola Asuh Orang tua Pada Pengambilan Keputusan Pemilihan
Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Remaja
Memilih perguruan tinggi dan memilih jurusan yang tepat
merupakan hal yang sangat penting bagi individu yang sedang
merencanakan masa depannya (Nugroho, 2008). Winkel (2005) menjelaskan
bahwa kekeliruan memilih jurusan pendidikan bisa membawa akibat fatal bagi
kehidupan individu. Dampak dari perilaku tersebut adalah rendahnya prestasi
akademik serta rendahnya daya saing bangsa di tengah-tengah bangsa lain di
dunia.
Pengambilan keputusan membutuhkan banyak pertimbangan
(Moelyono, 1981).Pengambilan keputusan yang tepat menggunakan
pemikiran rasional atau masuk akal (Rani, 2014).
Kansil dan kansil (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011)
mengungkapkan bahwa faktor penganggu pengambilan keputusan adalah
mendidik remaja dengan pola asuh tertentu.Pola asuh orang tua penting untuk
mengarahkan remaja dalam mengambil keputusan dengan bijaksana (Respati,
Yulianto & Widiana, 2006).
Gunarsa (1979) menyatakan bahwa dalam memilih pola asuh, orang
tua perlu memperhatikan kematangan remaja.Pola asuh yang diterapkan orang
tua tidak semua cocok pada anak atau remaja.Orang tua harus menentukan
pola asuh yang digunakan agar berhasil mendidik remaja.Keberhasilan
mendidikan tersebut bisa menghasilkan remaja yang bertanggung jawab atas
masa depannya.
Gunarsa (1979) menjelaskan bahwa pola asuh permissive kurang
membantu dalam persiapann kedewasaan remaja, karena selalu memanjakan
dan memenuhi segala keinginan remaja.Pada pola asuh authoritarian,
orangtua tidak mendukung anak dalam meningkatkan kemandirian, atau
menentang keinginan remaja untuk bertindak sendiri.Berk (2012) menyatakan
bahwa pada pola asuh demokratis, remaja lebih mandiri dalam pengambilan
Pola Asuh Orangtua
Permissive
E. Skema Penelitian
a. Hubungan pola asuh orangtua permissive dengan pengambilan keputusan
pada remaja
Permissive-indifferent : - Sangat tidak ikut campur
- Sedikit tuntutan
- Sedikit monitoring
- Sedikit perhatian
- Kurang kehangatan dalam keluarga
Permissive-indulgent:
- Sangat terlibat, namun sangat
sedikit menuntut
- Orangtua lebih pasif
Dampak bagi remaja :
- Kurang membantu dalam persiapan kedewasaan pada
remaja
Pola Asuh Orangtua
Authoritarian
b. Hubungan pola asuh orangtua authoritarian dengan pengambilan
keputusan pada remaja
Pengambilan keputusan pada remaja tidak mandiri
- Bersifat membatasi dan
menghukum
- Orangtua lebih menjaga jarak
- Kurang hangat dalam keluarga
- Tidak mendukung anak dalam
memperkembangkan kemandirian
Dampak bagi remaja :
- Perkembangan perubahan peranan sosial tidak dapat diharapkan mencapai hasil yang baik
- Mudah marah, murung, dan agresif
c. Hubungan pola asuh orangtua authoritative dengan pengambilan
keputusan pada remaja
- Bebas namun memberi batasan
- Percaya pada kemampuan remaja
- Lebih menghargai keputusan mandiri
- Melibatkan penerimaan dan
keterlibatan tinggi
- Pemberian otonomi sewajarnya
Pengambilan keputusan pada remaja tidak mandiri
Pola Asuh Orangtua
Authoritative
Dampak bagi remaja :
- Mandiri dalam pengambilan keputusan karena ada
hubungan positif remaja dengan orangtua
- Memiliki kontrol diri, pencapaian yang tinggi, dan
F. HIPOTESIS
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orangtua
authoritative, authoritarian, serta permissive terhadap pengambilan
keputusan pada remaja.
2. Ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh orangtua permissive
terhadap pengambilan keputusan pada remaja.
3. Ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh orangtua
authoritarian terhadap pengambilan keputusan pada remaja.
4. Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orangtua
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif korelasional kausal
(Sugiyono, 2012).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh
pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pada remaja.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini, adalah :
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orangtua, meliputi:
a. Pola asuh orangtua permissive
b. Pola asuh orangtua authoritarian
c. Pola asuh orangtua authoritative
1. Variabel terikat
C. Definisi Operasional Penelitian
Definisi penelitian ini meliputi pengambilan keputusan dan pola asuh
orang tua.
1. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses memilih antara dua alternatif
atau lebih melalui tahapan-tahapan untuk sampai pada suatu keputusan.
Pengambilan keputusan diukur menggunakan skala pengambilan
keputusan yang dibuat oleh peneliti.Skala pengambilan keputusan
digunakan untuk mengetahui sikap subjek dalam mengambil
keputusan.Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi pula
pengambilan keputusan pada diri subjek, begitupun sebaliknya.
2. Pola Asuh Orangtua
Pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anak sesuai aturan,
norma, dan tata nilai yang berlaku pada masyarakat.
Pola asuh diukur menggunakan skala pola asuh orang tua permissive,
skala pola asuh orang tua authoritarian, dan skala pola asuh orang tua
authoritative yang dibuat oleh peneliti. Skor subjek diubah menjadi z score
untuk menempatkan subjek pada pola asuh tertentu. Semakin tinggi z
score yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi kecenderungan pola
asuh yang subjek terima. Sebaliknya, semakin rendah z score yang
diperolehsubjek, maka semakin rendah kecenderungan pola asuh yang
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII.Pemilihan
subjek penelitian menggunakan teknik purposivesampling, yaitu pemilihan
sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu (Hadi, 2004).
Beberapa karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah :
1. Siswa SMA kelas XII semua jurusan (jurusan IPA dan IPS)
2. Subjek memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
E. Metode Pengumpulan Data
Peneliti mengukur variabel pengambilan keputusan menggunakan skala
pengambilan keputusan (SPK). Variabel pola asuh orang tua menggunakan
skala pola asuh orang tua permissive (SPAOTP), skala pola asuh orangtua
authoritarian (SPAOTAN)¸ dan skala pola asuh orangtua authoritative
(SPAOTAV).
Penelitian ini menggunakan skala Likert.Pernyataan dalam skala Likert
terdiri dari dua kategori, yaitu pernyataan favorable dan unfavorable (Azwar,
2013). Peneliti menyediakan empat alternatif jawaban, yaitu “Sangat Setuju” ,
Pemberian skor pada alat ukur adalah sebagai berikut :
Tabel 1.Uraian skor pernyataan favorable dan unfavorable
Kategori Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tabel 2.Sebaran item skala pengambilan keputusan
Aspek Indikator Sifat Item Jumlah
Tabel 3.Sebaran item skala pola asuh
Aspek Indikator Sifat Item Jumlah Total
F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian
Peneliti melakukan uji coba alat ukur untuk melihat kualitas item-item
yang terdapat dalam skala penelitian. Peneliti melakukan uji coba di SMA N 4
MADIUN pada 45 siswa-siswi kelas XII IPA 1.Peneliti melaksanakan uji
coba pada tanggal 26 Maret 2016.Skala dikerjakan selama 30 menit didalam
kelas.
G. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas
1. Validitas
Azwar (2013) menerangkan bahwa validitas adalah ketepatan dan
kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya.Penelitian ini
menggunakan validitas isi.Validitas isi merupakan validitas yang
diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau
lewat professional judgment (Azwar, 2013).Professional judgment
dilakukan oleh dosen pembimbing.
2. Seleksi Item
Seleksi item pada penelitian ini dengan cara menghitung koefisien
korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri
yang kemudian menghasilkan koefisien korelasi item total (rix). Kriteria
pemilihan item, biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap
memuaskan, sebaliknya jika rix ≤ 0,30 dianggap memiliki daya beda
mencukupi jumlah yang diinginkanpeneliti, peneliti dapat
mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria, menjadi 0,25
sehingga jumlah item yang peneliti inginkan bisa tercapai (Azwar, 2013).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan batasan 0,25 sebagai kriteria
pemilihan item.
Berdasarkan data hasil uji coba pada 45 subjek, diperoleh distribusi
item sebagai berikut :
Tabel 4.Sebaran item skala pengambilan keputusan setelah seleksi item
Aspek Indikator Sifat Item Total
Favourable Unfavourable
Keterangan : (*) item yang gugur
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 30 item skala pengambilan
Tabel 5.Sebaran item skala pola asuh setelah seleksi item
Aspek Indikator Sifat Item Total
Favourable Unfavourable
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 24 item skala pola asuh
permissive diperoleh 13 item valid dan 11 item gugur.Hasil perhitungan
terhadap 20 item skala skala pola asuh authoritarian diperoleh 11 item
valid dan 9 item gugur.Hasil perhitungan terhadap 20 item skala pola asuh
authoritative diperoleh 8 item valid dan 12 item gugur.
3. Reliabilitas
Azwar (2013) menerangkan bahwa reliabilitas mengacu pada
keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna
seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Koefisien reliabilitas (rxx’) berada
dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Bila koefisien reliabilitas
semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel.
Sebaliknya bila koefisien reliabilitas semakin rendah mendekati angka 0
berarti pengukuran semakin tidak reliabel (Azwar, 2013).
Hasil uji coba skala pengambilan keputusan diperoleh koefisien
reliabilitas sebesar 0,860 dengan 23 item dan 45 subjek.Skala pola asuh
orangtua permissive diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,809 dengan
13 item dan 45 subjek.Skala pola asuh orangtua authoritarian diperoleh
koefisien reliabilitas sebesar 0,759 dengan 11 item dan 45 subjek.Skala
pola asuh orangtua authoritative diperoleh koefisien reliabilitas sebesar
0,752 dengan 8 item dan 45 subjek.Peneliti menyimpulkan bahwa skala
pengambilan keputusan, skala pola asuh orangtua permissive, skala pola
H. Metode Analisis
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Data yang hendak dianalisis memiliki persyaratan yang harus
terpenuhi, yaitu data harus berdistribusi normal (Subiyakto dan
Algifari, 2011).Uji normalitas dalam regresi terkait dengan normalitas
residu, sehingga dapat dikatakan yang seharusnya normal adalah
distribusi dari Y untuk setiap nilai X (Santoso, 2010).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan
antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau
tidak.Data dengan tingkat signifikan <0,05 memiliki kesimpulan
bahwa data tersebut bersifat linier (Santoso, 2010).
c. Uji No Multikolinearitas
Analisis regresi dengan melibatkan lebih dari satu prediktor
perlu menguji ada tidaknya multikolinearitas.Asumsi ini menyatakan
bahwa perdiktor-prediktor tidak berkorelasi satu dengan yang lain.
Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna antara
variabel bebasnya.Cara mengidentifikasi multikolinearitas adalah
dengan menggunakan koefisien variance inflation factor (VIF) dan
d. Uji Homoskedastisitas
Homoskedastisitas adalah kondisi variasi dari residu untuk
setiap nilai dari variabel independen bersifat konstan.Hal tersebut
berarti makin besar nilai dari variabel independen, tidak diikuti oleh
makin besar atau kecil dari variasi residu.Cara mengidentifikasi uji
homoskedastisitas adalah dengan scatter plot (Santoso, 2010).
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini secara khusus ingin menguji ada tidaknya pengaruh
antara variabel pola asuh orangtua, meliputi pola asuh orangtua
permissive, pola asuh orangtua authoritarian, pola asuh orangtua
authoritative, dan variabel pengambilan keputusan. Uji analisis
menggunakan analisis regresi ganda dengan bantuan program IBM SPSS
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Peneliti melakukan pengambilan data di kota Madiun, diantaranya
SMA N 1 MADIUN, SMA N 5 MADIUN, SMA N 6 MADIUN, SMA N
12 MADIUN, dan SMA N 14 MADIUN, serta siswa SMA yang peneliti
temui diluar area sekolah. Peneliti melakukan permohonan izin secara
informal kepada Kepala Sekolah masing-masing SMA.
B. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti mengumpulkan data pada tanggal 11 April 2016 sampai
dengan 22 April 2016. Skala penelitian terdiri dari dua skala, yaitu skala pola
asuh orangtua yang terbagi menjadi tiga, yaitu skala pola asuh orangtua
authoritarian, skala pola asuh orangtua permissive, dan skala pola asuh
orangtua authoritative, serta skala pengambilan keputusan.
Peneliti membagikan 100 eksemplar skala kepada siswa-siswi SMA
di kota Madiun, dan beberapa siswa yang peneliti temui diluar area sekolah.
Peneliti membagikan skala kepada siswa-siswi kelas XII semua jurusan (IPA
dan IPS) yang memenuhi persyaratan.Siswa-siswi melakukan pengisian skala
pada saat sedang berkumpul diarea sekolah. Skala yang memenuhi syarat
berjumlah 89 eksemplar, dan sisanya sebanyak 11 eksemplar tidak memenuhi
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA kelas XII yang
memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Data subjek
selengkapnya bisa dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 6.Deskripsi jenis kelamin subjek siswa kelas XII
Jenis Kelamin JUMLAH PERSENTASE
Laki-laki 41 46,1%
Perempuan 48 53,9%
Jumlah 89 100%
D. Analisis Data Penelitian
1. Statistik Data Penelitian
a. Pola Asuh Orangtua
Berdasarkan perhitungan menggunakan z scoreuntuk
mengelompokkan subjek penelitian masuk dalam pola asuh tertentu,
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 7.Deskripsi statistik pola asuh orangtua
Pola asuh Frekuensi Persentase
Permissive 24 26,9%
Authoritarian 31 34,8%
Authoritative 34 38,2%
Subjek penelitian berjumlah 89 siswa-siswi SMA kelas XII
semua jurusan (IPA dan IPS). Subjek yang masuk dalam kategori pola
asuh orangtua permissive berjumlah 24 orang (26,9%). Subjek yang
masuk dalam kategori pola asuh orangtua authoritarian berjumlah 31
orang (34,8%). Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua
authoritative berjumlah 34 orang (38,2%).
b. Pengambilan Keputusan
Berikut data pengambilan keputusan subjek.
Tabel 8.Deskripsi statistik pengambilan keputusan
Variabel Minimum Maximum Standar
Deviasi N
Pengambilan
Keputusan 23 92 7,695 89
Setelah melakukan perhitungan lebih lanjut, diketahui bahwa
mean empirik dan mean teoretik sebagai berikut :
Tabel 9.Analisis Perbandingan Mean Pengambilan Keputusan
Variabel Mean
Berdasarkan perhitungan pada tabel 8, variabel pengambilan
keputusan memiliki mean teoretik yang lebih tinggi dibandingkan
mean empirik.Subjek memiliki tingkat pengambilan keputusan yang
mean teoritik berarti tingkat variabel subjek tergolong dalam kategori
tinggi.Sebaliknya, apabila mean empirik < mean teoritik berarti tingkat
variabel subjek tergolong dalam kategori rendah.
Peneliti melakukan uji One-Sample t Test untuk mengetahui
signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean teoretik
(Santoso, 2010). Dari hasil uji One-Sample t Test, variabel
pengambilan keputusan memiliki nilai signifikansi sebesar p=0,000
(p< 0,05). Santoso (2010) menyatakan bahwa apabila nilai signifikansi
≤ 0,05 maka mean empirik dan mean teoritik dari suatu variabel
memiliki perbedaan yang signifikan. Peneliti menyimpulkan bahwa
variabel pengambilan keputusan memiliki perbedaan mean empirik
dan teoretik yang signifikan.
c. Urutan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pola Asuh Orangtua
dataurutan pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh
orangtua, adalah sebagai berikut :
Tabel 10.Data pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua
Authoritative Permissive Authoritatrian
N 34 24 31
Mean 49,44 42,83 37,19
Standar Deviasi 6,359 5,395 5,049
Minimum 35 29 26
Pengambilan keputusan tertinggi sampai terendah berdasarkan
pola asuh orangtua adalah pola asuh authoritative (49,44), pola asuh
permissive (42,83), dan yang terendah adalah pola asuh authoritatrian
(37,19).
2. Uji Asumsi Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda.Uji asumsi dalam
teknik regresi adalah uji normalitas, uji linearitas, uji no multikolinearitas,
dan uji homoskedastisitas (Santoso, 2010). Uji asumsi dalam penelitian
menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21 for Windows. Hasil
keempat uji asumsi bisa dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 11. Hasil uji asumsi
Uji Asumsi Analisis Hasil
Statistik Syarat
Homoskedastisitas Scatter plot Lihat
lampiran
Tidak membentuk pola tertentu
3. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda (Santoso,
2010).Uji hipotesis menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics
21 for Windows.
a. Analisis regresi ganda
Tabel 12. Hasil uji regresi
Variabel Standardized Uji t Sig. t Ket.
Constant 54,950 5,106 0,000 < 0,05
Pola Asuh
Permissive -0,167 -1,168 0,246 > 0,05
Pola Asuh
Authoritarian -0,681 -5,586 0,000 < 0,05
Pola Asuh
Auhtoritative 1,092 3,476 0,001 < 0,05
R 0,737
R2 0,543
Adjusted R2 0,527
Sig. F 0,000 < 0,05
Berdasarkan tabel 12, persamaan regresi ganda adalah sebagai berikut:
Y = 54,950 + (– 0,167) X1 + (– 0,681) X2 + 1,092 X3
Dari persamaan regresi tersebut bisa dijelaskan bahwa :
1. Variabel pola asuh permissive (X1) dan pola asuh authoritarian
(X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap pengambilan
keputusan, artinya jika pola asuh permissive (X1) dan pola asuh
authoritarian (X2) semakin meningkat bisa menimbulkan
penurunan pengambilan keputusan. Sedangkan variabel pola asuh
semakin meningkat bisa menimbulkan peningkatan pengambilan
keputusan.
2. Koefisien dari variabel pola asuh authoritative dalam persamaan
regresi berganda adalah 1,092 karena nilaninya positif berarti
peningkatan 1 satuan maka akan meningkatkan pengambilan
keputusan sebesae 1,092 satuan dan pengaruhnya signifikan.
3. Variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel pola asuh
authoritative sebesar 1,092 dan mempunyai tanda positif.
b. Uji t
Peneliti menggunakan uji t untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
2. Pengaruh pola asuh permissivepada pengambilan keputusan
Perumusan Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh
permissivepada pengambilan keputusan
Ha : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh
permissivepada pengambilan keputusan
Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung sebesar -1,168
dan t tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t
tabel.Perhitungan tersebut menunjukkan ada pengaruh negatif
antara pola asuh permissive terhadap pengambilan keputusan. Hasil
signifikansi 0,246 (0,246 > 0,05) menunjukkan bahwa ada
pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh
permissive terhadap pengambilan keputusan diterima.
3. Pengaruh pola asuh authoritarianpada pengambilan keputusan
Ho : Tidak ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh
authoritarianpada pengambilan keputusan
Ha : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh
authoritarianpada pengambilan keputusan
Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = -5,586 dan t
tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t
tabel.Perhitungantersebut menunjukkan ada pengaruh negatif
antara pola asuh authoritarian terhadap pengambilan keputusan.
Hasil signifikansi 0,000 (0,000 > 0,05) menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara pola asuh authoritarian terhadap
pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh
authoritarian terhadap pengambilan keputusan diterima.
4. Pengaruh pola asuh authoritativepada pengambilan keputusan
Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh
authoritativepada pengambilan keputusan
Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh
Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = 3,476 dan t
tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t tabel.
Perhitungantersebut menunjukkan ada pengaruh positif antara pola
asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan. Hasil
signifikansi 0,001 (0,001 > 0,05) menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara pola asuh authoritative terhadap
pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh
authoritative terhadap pengambilan keputusan diterima.
c. Uji F
Peneliti menggunakan uji F untuk menguji keberartian semua
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel pola
asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh
authoritative secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan
keputusan.
Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel pola asuh
permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative
secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan keputusan.
Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 33,654 (Fhitung> Ftabel
= 33,654 > 2,71) dengan sig. F = 0,000 (< 0,05). Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan
asuh authoritative secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan
keputusan diterima.
d. Koefisien Determinasi
Peneliti menggunakan koefisien determinasi untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hasil perhitungandiperoleh nilai R2sebesar 0,543.Perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa sumbangan efektif pola asuh permissive, pola asuh
authoritarian, dan pola asuh authoritative terhadap pengambilan
keputusan adalah sebesar 54,3%, yang menunjukkan bahwa ada
pengaruh pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan,
sedangkan 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap
dalam penelitian ini.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang
tua dan pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada
siswa SMA kelas XII.Hasil uji regresi ganda, diperoleh nilai F = 33,654, p =
0,000 ( < 0,05), dan R2 = 0,543. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh orang tua yang meliputi pola
asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative dengan
pengambilan keputusan.Artinya variabel pola asuh orang tua bisa digunakan
efektif total yang diberikan oleh variabel bebas kepada variabel tergantung
adalah sebesar 54,3% sedangkan sisanya 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasil tersebut didukung oleh penelitian Bella (2010) tentang
pengambilan keputusan siswa SMA kelas XII dalam memilih jurusan yang
memiliki hasil bahwa dukungan orang tua memiliki dampak paling besar,
yaitu 52,27% dibandingkan faktor lain. Zulaikhah (2014) menyebutkan bahwa
pola asuh orang tua menjadi penguat bagi siswa dalam mengambil keputusan
studi lanjut, sehingga siswa mampu menetapkan pilihan perguruan tinggi dan
memilih program studi dengan matang.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh permissive
berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel
(1,662 > -1,168) dan signifikansi t sebesar 0,246.Artinya, apabila remaja
menerima pola asuh yang cenderung permissive, maka pengambilan keputusan
pada remaja semakin rendah atau tidak mandiri.
Duffy dan Dik (2009), menyatakan bahwa keluarga mempengaruhi
seseorangmengambil keputusan.Orang tua yang menyerahkan pengambilan
keputusan studi lanjut pada remaja mengakibatkan kebingungan. Orang tua
yang tidak melibatkan remaja dalam proses pengambilan keputusan
menjadikan anak tidak mandiri dan ragu-ragu untuk mengambil keputusan
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh authoritarian
berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel
(1,662 > -5,586) dan signifikansi t sebesar 0,000.Artinya, apabila remaja
menerima pola asuh yang cenderung authoritarian, maka pengambilan
keputusan pada remaja semakin rendah atau tidak mandiri.
Bintari (dalam Peilouw & Nursalim, 2013) meneliti tentang pemilihan
jurusan siswa SMA di SMA Negeri 3 Singaraja dan diperoleh hasil bahwa
banyak siswa salah memilih jurusan karena ajakan teman, gengsi dan paksaan
dari orang tua.Pengambilan keputusan yang rendah dan lebih banyak
dipengaruhi orang lain mengakibatkan proses belajar siswa dan hasil prestasi
siswa menjadi terhambat.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh authoritative
berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel
(3,476 > 1,662) dan signifikansi t sebesar 0,001.Artinya, apabila remaja
menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan
keputusan pada remaja semakin tinggi atau lebih mandiri.
Rini (2014) mengungkapkan bahwa remaja yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan jurusan pendidikan bersama dengan orang tua dapat
saling memahami keinginan dan harapan masing-masing pihak. Baumrind
(dalam Bee, 2000) menegaskan bahwa remaja dengan pola asuh demokratis
menunjukkan kemandirian pengambilan keputusanyang lebih tinggi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi ganda,
bisa diambil kesimpulan bahwa :
1. Pola asuh orang tua yang meliputi pola asuh permissive, pola asuh
authoritarian, dan pola asuh authoritative berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengambilan keputusan pada remaja dengan nilai F =
33,654, p = 0,000 ( < 0,05).
2. Variabel pola asuh orang tua bisa di gunakan sebagai prediktor untuk
memprediksi pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan
tinggi pada siswa SMA kelas XII dengan nilai R2 = 0,543. Artinya,
sumbangan efektif total yang diberikan oleh variabel pola asuh orang tua
kepada variabel pengambilan keputusan adalah sebesar 54,3% sedangkan
sisanya 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain.
3. Pola asuh permissive berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan
dengan nilai thitung> ttabel (1,662 > -1,168) dan signifikansi t sebesar 0,246.
Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive, maka
4. Pola asuh authoritarian berpengaruh negatif terhadap pengambilan
keputusan dengan nilai thitung> ttabel (1,662 > -5,586) dan signifikansi t
sebesar 0,000. Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung
authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah.
5. Pola asuh authoritative berpengaruh negatif terhadap pengambilan
keputusan dengan nilai thitung> ttabel (3,476 > 1,662) dan signifikansi t
sebesar 0,001. Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung
authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Metode pengumpulan data hanya menggunakan kuesioner.
2. Peneliti memilih waktu yang kurang tepat dalam mengambil data
penelitian, yaitu ketika Ujian Nasional selesai dilaksanakan, sehingga para
siswa tidak semuanya hadir di sekolah.
3. Pembuatan item skala terlalu sedikit.
C. Saran
1. Peneliti selanjutnya disarankan mencari informasi langsung dengan
menggunakan metode wawancara sehingga mendapatkan infomasi yang
lebih mendalam tentang pengambilan keputusan dan pola asuh orangtua.
2. Peneliti selanjutnya, disarankan dapat membuat item pernyataan lebih
DAFTAR PUSTAKA
Albert, D., & Steinberg, L. (2011).Judgment and decision making in adolescence.Journal of Research on Adolescence, 21(1), 211-224.
Al-Faraqi, F. A. (2015). Pengaruh kelompok referensi dan efikasi diri terhadap pengambilan keputusan dalam memilih jurusan kedokteran siswa kelas xiiipa sma n 1 Samarinda. eJournal Psikologi, 4 (1) : 731 – 740.
Azwar, S. (2013).Dasar-dasar psikometri.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2013).Penyusunan skala psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bee, H., & Boyd, D. (2004).The developing child (10thed). Pearson Education.
Bella, M. A. (2010). Studi deskriptif pengambilan keputusan siswa sma kelas xi dalam memilih jurusan. Skripsi.Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Fakultas Psikologi.
Berk, L.E. (2012).Development through the lifespan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Duffy, R. D., & Dik, B. J. (2009). Beyond the self; external influences in the career development process. The Career Development Quarterly, 58: 29-43.
Faqih, F. (2012). Efektifitas layanan informasi karier untuk meningkatkan kemampuan mengambil keputusan studi lanjut siswa kelas xi sma negeri 3 sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Skripsi :Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. (1979).Psikologi remaja.Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia
Hadi, S. (2004).Statistik jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset.
Hayadin.(2008). Pengambilan keputusan profesi pada siswa.Jurnal Teknodika, 8, (2): 156-171.
Heller, R. (2005).Making decisions.Jakarta : Dian Rakyat.
Huffman, K. (2010). Psychology in action, ninth edition.San Diego : Acid-Free Paper.