• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pola asuh orangtua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pola asuh orangtua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII."

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pola Asuh OrangTua Pada Pengambilan KeputusanPemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Kelas XII

Siska Agus Pratiwi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII semua jurusan (IPA dan IPS).Subjek penelitian berjumlah 89 siswa, terdiri dari 48 subjek perempuan dan 41 subjek laki-laki. Penelitian ini menggunakan skala pola asuh orangtua yang meliputi pola asuh orangtua permissive yang terdiri dari 13 item dengan reliabilitas α = 0,809, pola asuh orangtua authoritarian yang terdiri dari 11 item dengan reliabilitas α = 0,759, pola asuh orangtua authoritative yang terdiri dari 8 item dengan reliabilitas α = 0,752, serta skala pengambilan keputusan yang terdiri dari 23 item dengan reliabilitas α = 0,860. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan (F = 33,654, p = 0,000). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh permissive (t = -1,168, sig.t = 0,246), dan pola asuh authoritarian(t = -5,586, sig.t = 0,000)terhadap pengambilan keputusan. (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive dan authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah). Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan (t = 3,476, sig.t = 0,001). (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi).

(2)

The Influence of Parenting Style for Decision-Making on Choosing Majors In Universities of Senior High School Students Class XII

Siska Agus Pratiwi

ABSTRACT

The research aims to know the influence of parenting style for decision-making on choosing majors in universities of senior high school students’ class XII. The students’ characteristic in this research is the senior high school students class XII in all studies (science and social) aged 17-18. The research subject involved 89 students, consisted of 48 female and 41 male students. The instrument used parenting style scale consisted of permissive parenting style with 13 items in which α reliability = 0,089, authoritarian parenting style with 11 items in which α reliability = 0,759, authoritative parenting style with 8 items in which α reliability = 0,752, and decision-making scale with 23 items in which α reliability = 0,860. The data analysis method used multiple regression analysis. The analysis result shows that there is a positive and significant influence between parenting style for decision-making (F = 33,654, p = 0,000). The analysis result also shows that there is a negative influence between permissive parenting style (t = -1,168, sig.t = 0,246), and authoritarian parenting style (t = -5,586, sig.t = 0,000) for the teenagers’ decision-making. (If teenagers tend to get authoritarian and permissive parenting-style, the decision-making will be lower). There is a positive influence between authoritative parenting style (t = 3,476, sig.t = 0,001) for teenagers’ decision-making. (If the teenagers get authoritative parenting style, the decision-making will be higher).

(3)

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA PADA PENGAMBILAN

KEPUTUSANPEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA KELAS XII

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Siska Agus Pratiwi

119114154

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA PADA PENGAMBILAN

KEPUTUSANPEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA KELAS XII

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Siska Agus Pratiwi

119114154

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

HALAMAN MOTTO

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga”.

( H.R Muslim)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

(Al-Mujadillah:11)

“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya”.

(Ali Bin Abi Thalib)

Berangkat dengan penuh keyakinan

Berjalan dengan penuh keikhlasan

(8)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya..

Sembah sujud dan syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas izin dan

karunia-Nya lah maka skripsi ini dapat selesai dengan baik.Puja dan puji syukur saya

haturkan hanya kepada Allah SWT yang meridhoi dan mengabulkan segala

doa-doa saya. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah

Muhammad SAW.

Oleh karena itu, dengan bangga saya persembahkan karya saya untuk :

Ibu dan Bapak tercinta. Sebagai rasa hormat, dan terimakasih yang tidak terhingga

saya persembahkan karya kecil saya ini kepada Ibu dan Bapak yang telah

memberikan kasih sayang, dukungan, dan cinta kasih yang tidak terhingga yang

mungkin tidak pernah bisa untuk saya balas. Terimakasih juga telah sabar

menunggu saya untuk menyelesaikan skripsi saya ini.Semoga ini menjadi langkah

awal saya untuk bisa lebih membahagiakan Ibu dan Bapak. I love you Mom ♥ I love you Dad ♥

Bro and Sist serta Fahri si Ndut.Terimakasih untuk kakak saya yang dengan baik

hati selalu membantu saya ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan

skripsi.Dan untuk Fahri yang selalu bisa membuat hari-hari saya selalu tersenyum

dengan tingkah lucu dan menggemaskanmu.

Keluarga besar saya.Terimakasih selalu menegur saya dan mengingatkan saya

untuk rajin mengerjakan skripsi.

Ari Andrinata. Kamu yang bisa menjadi apa yang saya butuhkan. Terimakasih

selalu mau mendengarkan cerita-cerita saya tanpa lelah.Terimakasih untuk selalu

mendukung dan menemani saya selama ini sampai saya berhasil menyelesaikan

skripsi ini.

Kalian semua adalah hal terindah yang pernah saya miliki didunia ini.

(9)
(10)

Pengaruh Pola Asuh OrangTua Pada Pengambilan KeputusanPemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Kelas XII

Siska Agus Pratiwi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII semua jurusan (IPA dan IPS).Subjek penelitian berjumlah 89 siswa, terdiri dari 48 subjek perempuan dan 41 subjek laki-laki. Penelitian ini menggunakan skala pola asuh orangtua yang meliputi pola asuh orangtua permissive yang terdiri dari 13 item dengan reliabilitas α = 0,809, pola asuh orangtua authoritarian

yang terdiri dari 11 item dengan reliabilitas α = 0,759, pola asuh orangtua authoritative yang

terdiri dari 8 item dengan reliabilitas α = 0,752, serta skala pengambilan keputusan yang terdiri

dari 23 item dengan reliabilitas α = 0,860. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan (F = 33,654, p = 0,000). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh permissive (t = -1,168, sig.t = 0,246), dan pola asuh authoritarian(t = -5,586, sig.t = 0,000)terhadap pengambilan keputusan. (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive dan authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah). Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan (t = 3,476, sig.t = 0,001). (Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi).

(11)

The Influence of Parenting Style for Decision-Making on Choosing Majors In Universities of Senior High School Students Class XII

Siska Agus Pratiwi

ABSTRACT

The research aims to know the influence of parenting style for decision-making on

choosing majors in universities of senior high school students’ class XII. The students’

characteristic in this research is the senior high school students class XII in all studies (science and social) aged 17-18. The research subject involved 89 students, consisted of 48 female and 41 male students. The instrument used parenting style scale consisted of permissive parenting style with 13

items in which α reliability = 0,089, authoritarian parenting style with 11 items in which α reliability = 0,759, authoritative parenting style with 8 items in which α reliability = 0,752, and

decision-making scale with 23 items in which α reliability = 0,860. The data analysis method used multiple regression analysis. The analysis result shows that there is a positive and significant influence between parenting style for decision-making (F = 33,654, p = 0,000). The analysis result also shows that there is a negative influence between permissive parenting style (t = -1,168, sig.t = 0,246), and authoritarian parenting style (t = -5,586, sig.t = 0,000) for the teenagers’ decision -making. (If teenagers tend to get authoritarian and permissive parenting-style, the decision-making will be lower). There is a positive influence between authoritative parenting style (t = 3,476, sig.t = 0,001) for teenagers’ decision-making. (If the teenagers get authoritative parenting style, the decision-making will be higher).

(12)
(13)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terimakasih kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Skripsi dengan judul

“Hubungan Pola Asuh Orangtua Dan Pengambilan Keputusan Pada Siswa SMA Kelas

XII Dalam Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi” dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini juga tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. T. Priyo Widyanto, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si, Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. T. Priyo Widyanto, M.Si., dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan arahan, bimbingan, kritik, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan banyak pelajaran, pengetahuan, dan berbagi pengalaman

selama masa studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Yogyakarta yang telah banyak

membantu melancarkan proses pembelajaran selama masa studi di Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Seluruh siswa dan pihak sekolah yang telah membantu penelitian ini dengan mau

mengisi skala yang saya sebarkan.

7. Ibuku, Sumarsi. Ibu, terimakasih atas segala dukungan yang Ibu berikan kepada

(14)
(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

(16)

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Teoretis... 4

2. Manfaat Praktis... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

A. Pengambilan Keputusan... 5

1. Pengertian Pengambilan Keputusan ... 5

2. Faktor Pengambilan Keputusan ... 5

3. Tahapan Pengambilan Keputusan ... 7

4. Aspek-aspek Pengambilan Keputusan ... 8

B. Pola Asuh Orangtua ... 9

1. Pengertian Pola Asuh Orangtua ... 9

2. Jenis Pola Asuh Orangtua ... 9

3. Pengaruh Pola Asuh Orangtua pada Remaja ... 11

C. Remaja ... 12

1. Pengertian Remaja ... 12

2. Ciri-ciri Remaja ... 12

D. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Pada Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi pada Remaja ... 14

E. Skema Penelitian ... 16

F. Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

A. Jenis Penelitian ... 20

B. Variabel Penelitian ... 20

(17)

D. Subjek Penelitian ... 22

E. Metode Pengumpulan Data ... 22

F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian ... 25

G. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ... 25

1. Validitas ... 25

2. Seleksi Item ... 25

3. Reliabilitas ... 28

H. Metode Analisis ... 29

1. Uji Asumsi ... 29

a. Uji Normalitas ... 29

b. Uji Linearitas ... 29

c. Uji No Multikolinearitas ... 29

d. Uji Homoskedastisitas ... 30

2. Uji Hipotesis ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Persiapan Penelitian ... 31

B. Pelaksanaan Penelitian ... 31

C. Deskripsi Subjek Penelitian ... 32

D. Analisis Data Penelitian ... 32

1. Statistik Data Penelitian ... 32

2. Uji Asumsi Penelitian ... 35

(18)

a. Analisis Regresi Ganda ... 36

b. Uji t ... 37

c. Uji F ... 39

d. Koefisien Determinasi ... 40

E. Pembahasan ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Keterbatasan Penelitian ... 44

C. Saran ... 44

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Uraian skor pernyataan favorable dan unfavorable ... 23

Tabel 2. Sebaranitem skala pengambilan keputusan... 23

Tabel 3.Sebaranitem skala pola asuh ... 24

Tabel 4.Sebaranitem skala pengambilan keputusan setelah seleksi item... 26

Tabel 5.SebaranItem skala pola asuh setelah seleksi item ... 27

Tabel 6.Deskripsi jenis kelamin subjek siswa kelas XII ... 32

Tabel 7.Deskripsi statistik pola asuh orangtua ... 32

Tabel 8.Deskripsi statistik pengambilan keputusan ... 33

Tabel 9.Analisis perbandingan mean pengambilan keputusan ... 33

Tabel 10.Data pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua ... 34

Tabel 11. Hasil uji asumsi ... 35

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Uji Coba ... 50

Lampiran 2. Reliabilitas Skala Uji Coba ... 66

Lampiran 3. Skala Penelitian ... 76

Lampiran 4.Uji Normalitas ... 88

Lampiran 5. Uji Linearitas ... 88

Lampiran 6. Uji No Multikolineritas ... 90

Lampiran 7. UjiHomoskedastitas ... 90

Lampiran 8. Uji Hipotesis ... 91

Lampiran 9. Hasil Z score Pola Asuh Orangtua ... 93

Lampiran 10. Deskripsi Sebaran Pola Asuh Orangtua... 96

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa remaja adalah periode memasuki berpikir kritis.Remaja mulai

memproses informasi dengan cepat, memperoleh pengetahuan lebih luas, dan

memiliki strategi untuk menyelesaikan masalah (Al-faraqi, 2015).Berpikir

kritis berdampak pada peningkatan kemampuan pengambilan keputusan.

Kemampuan pengambilan keputusan muncul kira-kira pada usia 11 sampai

dengan 16 tahun (Santrock, 2002). Keputusan tersebut tidak hanya

berpengaruh untuk hidupnya, tetapi juga untuk hidup orang lain (Peilouw dan

Nursalim, 2013).

Pengambilan keputusan remaja dipengaruhi oleh pengalaman.Remaja

membutuhkan kesempatan untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan

pengambilan keputusan dengan terlibat dalam pemecahan masalah kelompok

(Samsunuwiyati, 2005).

Pengambilan keputusan yang benar membutuhkan banyak

pertimbangan (Moelyono, 1981).Dalam mengambil keputusan, remaja perlu

mempertimbangkan kemampuan, konteks sosial, dan emosional (Albert dan

Steinberg, 2011).Memilih jurusan di perguruan tinggi memerlukan banyak

(22)

Gunawan (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011)

mengungkapkan bahwa memilih jurusan di perguruan tinggi adalah persoalan

penting bagi orang tua dan siswa SMA.Siswa perlu membuat perencanaan

yang matang agar bisa membuat keputusan yang tepat sesuai bidang pekerjaan

yang mereka inginkan (Nugroho, 2008).

Santrock (2003) menyatakan bahwa lulusan SMA kesulitan

menentukan lanjutan studi.Remaja dengan informasi terbatas mengalami

kekhawatiran dalam pengambilan keputusan.Al-faraqi (2015) menjelaskan

bahwa kesalahan memilih jurusan menyebabkan prestasi akademik dan daya

saing rendah.

Survey pada 20 ribu calon mahasiswa di Jakarta, mencatat 87 persen

siswa bingung memilih jurusan (Meirina dalam Al-faraqi, 2015). Hayadin

(2008) memperlihatkan bahwa dari 400 siswa SMA di Jakarta, sebanyak

47,7% siswa setingkat SMA (SMA, SMK, MA) sudah memilih perguruan

tinggi dan 52,3% belum mempunyai pilihan perguruan tinggi. Survei tersebut

menunjukkan bahwa banyak siswa SMA sulit dalam mengambil keputusan

memilih Perguruan Tinggi, jurusan, dan fakultas.

Kansil dan Kansil (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011)

mengungkapkan bahwa faktor penganggu proses pengambilan keputusan

adalah orangtua dan anggota keluarga. Orang tua merupakan figur penting

(23)

Pola asuh terbagi menjadi tiga, yaitu pola asuh authoritarian /

otoriter, pola asuh authoritative / demokratis, dan pola asuh permissive /

permisif (Baumrind, dalam Santrock, 2003).Dalam pola asuhauthoritarian,

orang tuasangat menuntut, suka memerintah, mendidik dengan disiplin, tetapi

tidak responsif.Dalam pola asuhauthoritative, orang tua melibatkan partisipasi

remaja melalui perilaku demokratis, percaya dan mendukung, serta

mengontrol tanpa mengekang.Dalam pola asuhpermissive, orang tua tidak

mengontrol dan memberikan aturan (Confalonieri dalam Olivari, Wahn,

Maridaki-Kassotaki, Antonopoulou, & Confalonieri, 2015).

Putri dan Darmawanti (2015) menyebutkan banyak siswa SMA ragu

dalam mengambil keputusan ketika orang tua ikut menentukan pilihan studi

lanjut.Orang tua yang otoriter mengakibatkan remaja tidak percaya pada

kemampuan diri sendiri. Proses belajar dan prestasi remaja terhambat karena

pengambilan keputusan yang rendah dan banyaknya pengaruh orang lain.

Kartono (dalam Pravitasari, 2012) mengungkapkan bahwa orang tua

permissive memberikan kebebasan pada remaja untuk membuat keputusan

sendiri.Orang tua tidak memberikan pengarahan dan penjelasan tentang

tindakan remaja.Orang tua yang menyerahkan pengambilan keputusan kepada

remaja mengakibatkan kebingungan (Putri & Darmawanti, 2015).

Rani (2014) manyatakan bahwa pola asuh demokratis melibatkan

penerimaan, keterlibatan tinggi, dan pemberian otonomi sewajarnya.Bentuk

(24)

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat pengaruh pola asuh orangtua pada pengambilan

keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh

orangtua pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi

pada siswa SMA kelas XII.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan menambah bahan kajian berkaitan dengan

pengaruh pola asuh orang tua pada pengambilan keputusan pemilihan

jurusan di perguruan tinggi pada siswa SMA kelas XII.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan masukan

bagi peneliti selanjutnya dalam memahami pengaruh pola asuh orang tua

pada pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengambilan Keputusan

1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Janis dan Mann (1979) menjelaskan bahwa pengambilan keputusan

adalah proses memilih alternatif yang dianggap terbaik. Heller (2005)

menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses yang

melalui tahap identifikasi, analisa, menilai, memilih dan merencanakan

untuk sampai pada suatu keputusan.

Peneliti menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah

proses memilih antara dua alternatif atau lebih melalui tahapan-tahapan

untuk sampai pada suatu keputusan.

2. Faktor Pengambilan Keputusan

Sternberg (2006) menyebutkan lima faktor pengambilan keputusan,

adalah sebagai berikut :

a. Mempertimbangkan semua kemungkinan alternatif yang tersedia

b. Menggunakan informasi yang tersedia secara maksimal

c. Mempertimbangkan resiko dan keuntungan dari setiap alternatif

d. Memperhitungkan kemungkinan hasil atau dampak yang paling besar

dari masing-masing alternatif

(26)

Krumboltz (dalam Munandir, 1996) menjelaskan empat faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan. Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Lingkungan

Lingkungan sosial dan lingkungan keluarga memberikan pengaruh

dalam pengambilan keputusan seseorang, yaitu mendukung atau

mengkritik tindakan yang dilakukan.Lingkungan keluarga dan orang

tua lebih mempengaruhi pengambilan keputusan karena keluarga

merupakan lingkungan pertama perkembangan seseorang.

b. Genetik

Kondisi seseorang membatasi keputusan untuk menyusun suatu

rencana.Faktor ini berupa kondisi fisik seperti wajah, jenis kelamin,

suku bangsa, dan kekurangan fisik.

c. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar mempengaruhi tingkah laku dan

putusan.Pengalaman belajar terdiri dari dua jenis, yaitu belajar

instrumental dan asosiatif.Pengalaman belajar instrumental dilakukan

melalui pengalaman langsung.Pengalaman belajar asosiatif dilakukan

dengan mengaitkan kejadian-kejadian yang dialami.

d. Ketrampilan menghadapi tugas

Ketrampilan ini diperoleh melalui interaksi antara pengalaman belajar,

(27)

3. Tahapan Pengambilan Keputusan

Janis dan Mann (1979) mengemukakan lima tahapan dalam proses

pengambilan keputusan, yang terdiri dari :

a. Menilai informasi atau masalah

Tahap ini berawal dari mengenali masalah, mencari informasi tentang

pengaruh positifdan negatif dari tindakan yang diambil, serta

menyelesaikan masalah.

b. Mensurvei alternatif

Seseorang mulai memusatkan perhatian pada berbagai pilihan, dan

berusaha mencari masukan serta informasi dari orang lain dengan

pengalaman yang sama.

c. Menimbang alternatif

Pada tahap ini seseorang menuju pada tahap analisis dan evaluasi yang

mendalam.Evaluasi tersebut berfokus pada sisi positif dan negatif dari

setiap pilihan yang tersedia.

d. Menyatakan komitmen

Seseorang mulai menyampaikan keputusan pada orang lain

e. Bertahan dari umpan balik negatif

Pengambilan keputusan seseorang sering terganggu oleh munculnya

umpan baliknegatif dari pihak lain. Seseorang bertahan pada tahap ini

sampai dihadapkan pada peristiwa yang menimbulkan

(28)

tiga tahap sebelumnya, kemudian mencari pilihan yang berbeda dan

lebih baik.

4. Aspek-Aspek Pengambilan Keputusan

Janis dan Mann (1979) menyebutkan aspek dalam pengambilan

keputusan, adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan memilih alternatif

b. Kemampuan menghadapi tantangan

c. Kemampuan menerima resiko

Hasan (dalam Faqih, 2012) menjelaskan aspek-aspek pengambilan

keputusan studi lanjut, adalah sebagai berikut:

a. Memahami potensi diri

Siswa mampu membentuk gambaran tentang diri sendiri, kelebihan,

kekurangan, sifat-sifat, bakat dan minat yang ada dalam diri.

b. Memahami lingkungan

Siswa mampu memahami dan menggambarkan keadaan lingkungan,

baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan sekitar.

c. Menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan studi

lanjut

Siswa mampu menemukan, mengidentifikasi, dan mencari jalan keluar

dari keadaan yang menghambat.

(29)

Siswa mampu memahami diri, keadaan lingkungan, dan menemukan

hambatan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan.

B. Pola Asuh Orang Tua

1. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anak dengan

memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, mendidik, serta

mempengaruhi tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari (Baumrind

dalam Papalia, 2004). Hurlock (2005) menjelaskan bahwa pola asuh

adalah cara orang tua mendidik dan merawat anak sesuai aturan, norma,

dan tata nilai yang berlaku pada masyarakat.

Peneliti menyimpulkan bahwa pola asuh adalah cara orang tua

membesarkan anak sesuai aturan, norma, dan tata nilai yang berlaku pada

masyarakat.

2. Jenis Pola Asuh Orangtua

Baumrind (dalam Huffman, 2010) mengemukakan bahwa pola

asuh orangtua terbagi menjadi tiga jenis, yaitu permissive, authoritarian,

dan authoritative :

a. Permissive

Baumrind (dalam Bee & Boyd, 2004) menyatakan bahwa

(30)

dan jarang menggunakan kekerasan.Pola asuh permissive terbagi

menjadi dua, adalah sebagai berikut :

1. Permissive-indifferent

Baumrind (dalam Huffman, 2010) mengemukakan bahwa

pola asuh permissive-indifferent memiliki kontrol dan kehangatan

yang rendah.Anak-anak dengan pola asuh permissive-indifferent

cenderung memiliki ketrampilan sosial dan kontrol diri yang buruk

misalnya, menjadi penuntut dan tidak patuh.

Orang tua dengan permissive-indifferentkurang mengetahui

aktivitas anak.Orang tua memberikan sedikit perhatian, jarang

berkomunikasi, jarang mempertimbangkan opini anak ketika

membuat keputusan (Steinberg, 2002).

2. Permissive-indulgent

Steinberg (2002) mengungkapkan bahwa orang tua dengan

pola asuh permissive-indulgent percaya bahwa kontrol dapat

menghambat kebebasan anak dalam mengambil keputusan.

Anak-anak dengan orang tua permissive-indulgent gagal untuk belajar

menghormati orang lain dan cenderung menjadi impulsif.

(31)

Baumrind (dalam Bee & Boyd, 2004) menyatakan bahwa pola

asuh authoritarian adalah cara orang tua mengasuh anak dengan

menetapkan standar perilaku bagi anak, tetapi kurang responsif pada

hak dan keinginan anak. Anak-anak dengan pola asuh ini cenderung

mudah marah, murung, dan agresif (Huffman, 2010).

c. Authoritative

Orang tua dengan pola asuh authoritative adalah mendorong

anak untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan

tindakan-tindakan mereka (Santrock, 2003).Orang tua menggunakan

pendekatan rasional dan demokratis, sehingga pola asuh authoritative

sering disebut pola asuh demokratis (Respati, Yulianto dan Widiana,

2006).Orang tua menghargai keputusan mandiri, dan pendapat

anak.Orang tua menjelaskan alasan dibalik pendapat mereka dan

mendorong komunikasi verbal timbal balik (Papalia, Olds & Feldman,

2009).

Orang tua authoritative menerima keputusan anak, dan

mengakui bahwa anak-anak tahu lebih banyak tentang keputusan yang

mereka ambil (Papalia, Olds & Feldman, 2009).Anak-anak menjadi

lebih mandiri, mudah mengendalikan diri, memiliki pencapaian yang

tinggi, dan pengaturan emosi yang baik (Huffman, 2010).

(32)

Rani (2014) menyebutkan bahwa pola asuh memiliki beberapa

pengaruh terhadap anak, adalah sebagai berikut :

a. Pola asuh permissivemenghasilkan anak-anak dengan tingkat

kebahagiaan dan regulasi diri yang rendah. Anak-anak ini cenderung

berperilaku buruk di sekolah.

b. Pola asuh authoritarianmampu membuat anak-anak menjadi patuh dan

pandai, namun memiliki tingkat kebahagian, dan harga diri yang

rendah.

c. Pola asuh authoritative cenderung menghasilkan anak-anak yang

gembira, cakap, sukses, lebih aktif mengembangkan karir, dan

memiliki kepuasan karir yang lebih baik.

C. Remaja

1. Pengertian Remaja

Santrock (2003) menyebutkan bahwa remaja berawal kira-kira usia

10 sampai 13 tahun dan berakhir antara usia 18 sampai 22 tahun. Pada

masa tersebut, remaja mengalami perubahan biologis, kognitif dan

sosio-emosional.Santrock (2002) menyatakan bahwa masa remaja merupakan

peningkatan pengambilan keputusan.

2. Ciri-Ciri Remaja

Gunarsa (1979) menjelaskan bahwa remaja memiliki ciri-ciri

sebagai berikut :

(33)

Remaja memiliki keingintahuan yang tinggi, tetapi tidak berani

mengambil tindakan untuk mencari pengalaman.Akhirnya remaja

hanya dikuasai oleh perasaan gelisah karena keinginan-keinginan yang

tidak tersalurkan.

b. Pertentangan

Remaja memiliki perbedaan pendapat dengan orang tua.Perbedaan

pendapat tersebut menimbulkan pertentangan dalam diri

remaja.Pertentangan dalam diri remaja berupa keinginan terlepas dari

orang tua dan keinginan memperoleh rasa aman.

c. Berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahui

Remaja berkeinginan mencoba hal-hal baru yang belum

diketahui.Remaja pria mencoba merokok secara tersembunyi.Remaja

putri mulai bersolek menurut mode dan kosmetik terbaru.

d. Keinginan mencoba hal baru sering diarahkan pada diri sendiri dan

orang lain

Remaja ingin mencoba segala hal yang berhubungan dengan

fungsi-fungsi kebutuhan seperti seks bebas.Kebutuhan tersebut menyebabkan

(34)

Remaja pria banyak mengkhayal dan berfantasi mengenai prestasi dan

karir.Remaja putri banyak mengkhayal dan berfantasi tentang

romantika hidup.

f. Aktifitas berkelompok

Remaja seringkali patah semangat untuk memenuhi keinginan karena

terbatasnya kemampuan finansial.Remaja dengan keterbatasan

kemampuan finansial lebih memilih untuk berkumpul melakukan

kegiatan bersama.

D. Pengaruh Pola Asuh Orang tua Pada Pengambilan Keputusan Pemilihan

Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Remaja

Memilih perguruan tinggi dan memilih jurusan yang tepat

merupakan hal yang sangat penting bagi individu yang sedang

merencanakan masa depannya (Nugroho, 2008). Winkel (2005) menjelaskan

bahwa kekeliruan memilih jurusan pendidikan bisa membawa akibat fatal bagi

kehidupan individu. Dampak dari perilaku tersebut adalah rendahnya prestasi

akademik serta rendahnya daya saing bangsa di tengah-tengah bangsa lain di

dunia.

Pengambilan keputusan membutuhkan banyak pertimbangan

(Moelyono, 1981).Pengambilan keputusan yang tepat menggunakan

pemikiran rasional atau masuk akal (Rani, 2014).

Kansil dan kansil (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2011)

mengungkapkan bahwa faktor penganggu pengambilan keputusan adalah

(35)

mendidik remaja dengan pola asuh tertentu.Pola asuh orang tua penting untuk

mengarahkan remaja dalam mengambil keputusan dengan bijaksana (Respati,

Yulianto & Widiana, 2006).

Gunarsa (1979) menyatakan bahwa dalam memilih pola asuh, orang

tua perlu memperhatikan kematangan remaja.Pola asuh yang diterapkan orang

tua tidak semua cocok pada anak atau remaja.Orang tua harus menentukan

pola asuh yang digunakan agar berhasil mendidik remaja.Keberhasilan

mendidikan tersebut bisa menghasilkan remaja yang bertanggung jawab atas

masa depannya.

Gunarsa (1979) menjelaskan bahwa pola asuh permissive kurang

membantu dalam persiapann kedewasaan remaja, karena selalu memanjakan

dan memenuhi segala keinginan remaja.Pada pola asuh authoritarian,

orangtua tidak mendukung anak dalam meningkatkan kemandirian, atau

menentang keinginan remaja untuk bertindak sendiri.Berk (2012) menyatakan

bahwa pada pola asuh demokratis, remaja lebih mandiri dalam pengambilan

(36)

Pola Asuh Orangtua

Permissive

E. Skema Penelitian

a. Hubungan pola asuh orangtua permissive dengan pengambilan keputusan

pada remaja

Permissive-indifferent : - Sangat tidak ikut campur

- Sedikit tuntutan

- Sedikit monitoring

- Sedikit perhatian

- Kurang kehangatan dalam keluarga

Permissive-indulgent:

- Sangat terlibat, namun sangat

sedikit menuntut

- Orangtua lebih pasif

Dampak bagi remaja :

- Kurang membantu dalam persiapan kedewasaan pada

remaja

(37)

Pola Asuh Orangtua

Authoritarian

b. Hubungan pola asuh orangtua authoritarian dengan pengambilan

keputusan pada remaja

Pengambilan keputusan pada remaja tidak mandiri

- Bersifat membatasi dan

menghukum

- Orangtua lebih menjaga jarak

- Kurang hangat dalam keluarga

- Tidak mendukung anak dalam

memperkembangkan kemandirian

Dampak bagi remaja :

- Perkembangan perubahan peranan sosial tidak dapat diharapkan mencapai hasil yang baik

- Mudah marah, murung, dan agresif

(38)

c. Hubungan pola asuh orangtua authoritative dengan pengambilan

keputusan pada remaja

- Bebas namun memberi batasan

- Percaya pada kemampuan remaja

- Lebih menghargai keputusan mandiri

- Melibatkan penerimaan dan

keterlibatan tinggi

- Pemberian otonomi sewajarnya

Pengambilan keputusan pada remaja tidak mandiri

Pola Asuh Orangtua

Authoritative

Dampak bagi remaja :

- Mandiri dalam pengambilan keputusan karena ada

hubungan positif remaja dengan orangtua

- Memiliki kontrol diri, pencapaian yang tinggi, dan

(39)

F. HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orangtua

authoritative, authoritarian, serta permissive terhadap pengambilan

keputusan pada remaja.

2. Ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh orangtua permissive

terhadap pengambilan keputusan pada remaja.

3. Ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh orangtua

authoritarian terhadap pengambilan keputusan pada remaja.

4. Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orangtua

(40)
(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif korelasional kausal

(Sugiyono, 2012).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh

pola asuh orangtua terhadap pengambilan keputusan pada remaja.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini, adalah :

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orangtua, meliputi:

a. Pola asuh orangtua permissive

b. Pola asuh orangtua authoritarian

c. Pola asuh orangtua authoritative

1. Variabel terikat

(42)

C. Definisi Operasional Penelitian

Definisi penelitian ini meliputi pengambilan keputusan dan pola asuh

orang tua.

1. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses memilih antara dua alternatif

atau lebih melalui tahapan-tahapan untuk sampai pada suatu keputusan.

Pengambilan keputusan diukur menggunakan skala pengambilan

keputusan yang dibuat oleh peneliti.Skala pengambilan keputusan

digunakan untuk mengetahui sikap subjek dalam mengambil

keputusan.Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi pula

pengambilan keputusan pada diri subjek, begitupun sebaliknya.

2. Pola Asuh Orangtua

Pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anak sesuai aturan,

norma, dan tata nilai yang berlaku pada masyarakat.

Pola asuh diukur menggunakan skala pola asuh orang tua permissive,

skala pola asuh orang tua authoritarian, dan skala pola asuh orang tua

authoritative yang dibuat oleh peneliti. Skor subjek diubah menjadi z score

untuk menempatkan subjek pada pola asuh tertentu. Semakin tinggi z

score yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi kecenderungan pola

asuh yang subjek terima. Sebaliknya, semakin rendah z score yang

diperolehsubjek, maka semakin rendah kecenderungan pola asuh yang

(43)

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII.Pemilihan

subjek penelitian menggunakan teknik purposivesampling, yaitu pemilihan

sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu (Hadi, 2004).

Beberapa karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa SMA kelas XII semua jurusan (jurusan IPA dan IPS)

2. Subjek memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

E. Metode Pengumpulan Data

Peneliti mengukur variabel pengambilan keputusan menggunakan skala

pengambilan keputusan (SPK). Variabel pola asuh orang tua menggunakan

skala pola asuh orang tua permissive (SPAOTP), skala pola asuh orangtua

authoritarian (SPAOTAN)¸ dan skala pola asuh orangtua authoritative

(SPAOTAV).

Penelitian ini menggunakan skala Likert.Pernyataan dalam skala Likert

terdiri dari dua kategori, yaitu pernyataan favorable dan unfavorable (Azwar,

2013). Peneliti menyediakan empat alternatif jawaban, yaitu “Sangat Setuju” ,

(44)

Pemberian skor pada alat ukur adalah sebagai berikut :

Tabel 1.Uraian skor pernyataan favorable dan unfavorable

Kategori Jawaban Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tabel 2.Sebaran item skala pengambilan keputusan

Aspek Indikator Sifat Item Jumlah

(45)

Tabel 3.Sebaran item skala pola asuh

Aspek Indikator Sifat Item Jumlah Total

(46)

F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Peneliti melakukan uji coba alat ukur untuk melihat kualitas item-item

yang terdapat dalam skala penelitian. Peneliti melakukan uji coba di SMA N 4

MADIUN pada 45 siswa-siswi kelas XII IPA 1.Peneliti melaksanakan uji

coba pada tanggal 26 Maret 2016.Skala dikerjakan selama 30 menit didalam

kelas.

G. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas

1. Validitas

Azwar (2013) menerangkan bahwa validitas adalah ketepatan dan

kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya.Penelitian ini

menggunakan validitas isi.Validitas isi merupakan validitas yang

diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau

lewat professional judgment (Azwar, 2013).Professional judgment

dilakukan oleh dosen pembimbing.

2. Seleksi Item

Seleksi item pada penelitian ini dengan cara menghitung koefisien

korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri

yang kemudian menghasilkan koefisien korelasi item total (rix). Kriteria

pemilihan item, biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang

mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap

memuaskan, sebaliknya jika rix ≤ 0,30 dianggap memiliki daya beda

(47)

mencukupi jumlah yang diinginkanpeneliti, peneliti dapat

mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria, menjadi 0,25

sehingga jumlah item yang peneliti inginkan bisa tercapai (Azwar, 2013).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan batasan 0,25 sebagai kriteria

pemilihan item.

Berdasarkan data hasil uji coba pada 45 subjek, diperoleh distribusi

item sebagai berikut :

Tabel 4.Sebaran item skala pengambilan keputusan setelah seleksi item

Aspek Indikator Sifat Item Total

Favourable Unfavourable

Keterangan : (*) item yang gugur

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 30 item skala pengambilan

(48)

Tabel 5.Sebaran item skala pola asuh setelah seleksi item

Aspek Indikator Sifat Item Total

Favourable Unfavourable

(49)

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 24 item skala pola asuh

permissive diperoleh 13 item valid dan 11 item gugur.Hasil perhitungan

terhadap 20 item skala skala pola asuh authoritarian diperoleh 11 item

valid dan 9 item gugur.Hasil perhitungan terhadap 20 item skala pola asuh

authoritative diperoleh 8 item valid dan 12 item gugur.

3. Reliabilitas

Azwar (2013) menerangkan bahwa reliabilitas mengacu pada

keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna

seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Koefisien reliabilitas (rxx’) berada

dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Bila koefisien reliabilitas

semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel.

Sebaliknya bila koefisien reliabilitas semakin rendah mendekati angka 0

berarti pengukuran semakin tidak reliabel (Azwar, 2013).

Hasil uji coba skala pengambilan keputusan diperoleh koefisien

reliabilitas sebesar 0,860 dengan 23 item dan 45 subjek.Skala pola asuh

orangtua permissive diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,809 dengan

13 item dan 45 subjek.Skala pola asuh orangtua authoritarian diperoleh

koefisien reliabilitas sebesar 0,759 dengan 11 item dan 45 subjek.Skala

pola asuh orangtua authoritative diperoleh koefisien reliabilitas sebesar

0,752 dengan 8 item dan 45 subjek.Peneliti menyimpulkan bahwa skala

pengambilan keputusan, skala pola asuh orangtua permissive, skala pola

(50)

H. Metode Analisis

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Data yang hendak dianalisis memiliki persyaratan yang harus

terpenuhi, yaitu data harus berdistribusi normal (Subiyakto dan

Algifari, 2011).Uji normalitas dalam regresi terkait dengan normalitas

residu, sehingga dapat dikatakan yang seharusnya normal adalah

distribusi dari Y untuk setiap nilai X (Santoso, 2010).

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan

antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau

tidak.Data dengan tingkat signifikan <0,05 memiliki kesimpulan

bahwa data tersebut bersifat linier (Santoso, 2010).

c. Uji No Multikolinearitas

Analisis regresi dengan melibatkan lebih dari satu prediktor

perlu menguji ada tidaknya multikolinearitas.Asumsi ini menyatakan

bahwa perdiktor-prediktor tidak berkorelasi satu dengan yang lain.

Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna antara

variabel bebasnya.Cara mengidentifikasi multikolinearitas adalah

dengan menggunakan koefisien variance inflation factor (VIF) dan

(51)

d. Uji Homoskedastisitas

Homoskedastisitas adalah kondisi variasi dari residu untuk

setiap nilai dari variabel independen bersifat konstan.Hal tersebut

berarti makin besar nilai dari variabel independen, tidak diikuti oleh

makin besar atau kecil dari variasi residu.Cara mengidentifikasi uji

homoskedastisitas adalah dengan scatter plot (Santoso, 2010).

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini secara khusus ingin menguji ada tidaknya pengaruh

antara variabel pola asuh orangtua, meliputi pola asuh orangtua

permissive, pola asuh orangtua authoritarian, pola asuh orangtua

authoritative, dan variabel pengambilan keputusan. Uji analisis

menggunakan analisis regresi ganda dengan bantuan program IBM SPSS

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Peneliti melakukan pengambilan data di kota Madiun, diantaranya

SMA N 1 MADIUN, SMA N 5 MADIUN, SMA N 6 MADIUN, SMA N

12 MADIUN, dan SMA N 14 MADIUN, serta siswa SMA yang peneliti

temui diluar area sekolah. Peneliti melakukan permohonan izin secara

informal kepada Kepala Sekolah masing-masing SMA.

B. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti mengumpulkan data pada tanggal 11 April 2016 sampai

dengan 22 April 2016. Skala penelitian terdiri dari dua skala, yaitu skala pola

asuh orangtua yang terbagi menjadi tiga, yaitu skala pola asuh orangtua

authoritarian, skala pola asuh orangtua permissive, dan skala pola asuh

orangtua authoritative, serta skala pengambilan keputusan.

Peneliti membagikan 100 eksemplar skala kepada siswa-siswi SMA

di kota Madiun, dan beberapa siswa yang peneliti temui diluar area sekolah.

Peneliti membagikan skala kepada siswa-siswi kelas XII semua jurusan (IPA

dan IPS) yang memenuhi persyaratan.Siswa-siswi melakukan pengisian skala

pada saat sedang berkumpul diarea sekolah. Skala yang memenuhi syarat

berjumlah 89 eksemplar, dan sisanya sebanyak 11 eksemplar tidak memenuhi

(53)

C. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA kelas XII yang

memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Data subjek

selengkapnya bisa dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 6.Deskripsi jenis kelamin subjek siswa kelas XII

Jenis Kelamin JUMLAH PERSENTASE

Laki-laki 41 46,1%

Perempuan 48 53,9%

Jumlah 89 100%

D. Analisis Data Penelitian

1. Statistik Data Penelitian

a. Pola Asuh Orangtua

Berdasarkan perhitungan menggunakan z scoreuntuk

mengelompokkan subjek penelitian masuk dalam pola asuh tertentu,

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 7.Deskripsi statistik pola asuh orangtua

Pola asuh Frekuensi Persentase

Permissive 24 26,9%

Authoritarian 31 34,8%

Authoritative 34 38,2%

(54)

Subjek penelitian berjumlah 89 siswa-siswi SMA kelas XII

semua jurusan (IPA dan IPS). Subjek yang masuk dalam kategori pola

asuh orangtua permissive berjumlah 24 orang (26,9%). Subjek yang

masuk dalam kategori pola asuh orangtua authoritarian berjumlah 31

orang (34,8%). Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua

authoritative berjumlah 34 orang (38,2%).

b. Pengambilan Keputusan

Berikut data pengambilan keputusan subjek.

Tabel 8.Deskripsi statistik pengambilan keputusan

Variabel Minimum Maximum Standar

Deviasi N

Pengambilan

Keputusan 23 92 7,695 89

Setelah melakukan perhitungan lebih lanjut, diketahui bahwa

mean empirik dan mean teoretik sebagai berikut :

Tabel 9.Analisis Perbandingan Mean Pengambilan Keputusan

Variabel Mean

Berdasarkan perhitungan pada tabel 8, variabel pengambilan

keputusan memiliki mean teoretik yang lebih tinggi dibandingkan

mean empirik.Subjek memiliki tingkat pengambilan keputusan yang

(55)

mean teoritik berarti tingkat variabel subjek tergolong dalam kategori

tinggi.Sebaliknya, apabila mean empirik < mean teoritik berarti tingkat

variabel subjek tergolong dalam kategori rendah.

Peneliti melakukan uji One-Sample t Test untuk mengetahui

signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean teoretik

(Santoso, 2010). Dari hasil uji One-Sample t Test, variabel

pengambilan keputusan memiliki nilai signifikansi sebesar p=0,000

(p< 0,05). Santoso (2010) menyatakan bahwa apabila nilai signifikansi

≤ 0,05 maka mean empirik dan mean teoritik dari suatu variabel

memiliki perbedaan yang signifikan. Peneliti menyimpulkan bahwa

variabel pengambilan keputusan memiliki perbedaan mean empirik

dan teoretik yang signifikan.

c. Urutan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pola Asuh Orangtua

dataurutan pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh

orangtua, adalah sebagai berikut :

Tabel 10.Data pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua

Authoritative Permissive Authoritatrian

N 34 24 31

Mean 49,44 42,83 37,19

Standar Deviasi 6,359 5,395 5,049

Minimum 35 29 26

(56)

Pengambilan keputusan tertinggi sampai terendah berdasarkan

pola asuh orangtua adalah pola asuh authoritative (49,44), pola asuh

permissive (42,83), dan yang terendah adalah pola asuh authoritatrian

(37,19).

2. Uji Asumsi Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda.Uji asumsi dalam

teknik regresi adalah uji normalitas, uji linearitas, uji no multikolinearitas,

dan uji homoskedastisitas (Santoso, 2010). Uji asumsi dalam penelitian

menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21 for Windows. Hasil

keempat uji asumsi bisa dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 11. Hasil uji asumsi

Uji Asumsi Analisis Hasil

Statistik Syarat

Homoskedastisitas Scatter plot Lihat

lampiran

Tidak membentuk pola tertentu

(57)

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda (Santoso,

2010).Uji hipotesis menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics

21 for Windows.

a. Analisis regresi ganda

Tabel 12. Hasil uji regresi

Variabel Standardized Uji t Sig. t Ket.

Constant 54,950 5,106 0,000 < 0,05

Pola Asuh

Permissive -0,167 -1,168 0,246 > 0,05

Pola Asuh

Authoritarian -0,681 -5,586 0,000 < 0,05

Pola Asuh

Auhtoritative 1,092 3,476 0,001 < 0,05

R 0,737

R2 0,543

Adjusted R2 0,527

Sig. F 0,000 < 0,05

Berdasarkan tabel 12, persamaan regresi ganda adalah sebagai berikut:

Y = 54,950 + (– 0,167) X1 + (– 0,681) X2 + 1,092 X3

Dari persamaan regresi tersebut bisa dijelaskan bahwa :

1. Variabel pola asuh permissive (X1) dan pola asuh authoritarian

(X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap pengambilan

keputusan, artinya jika pola asuh permissive (X1) dan pola asuh

authoritarian (X2) semakin meningkat bisa menimbulkan

penurunan pengambilan keputusan. Sedangkan variabel pola asuh

(58)

semakin meningkat bisa menimbulkan peningkatan pengambilan

keputusan.

2. Koefisien dari variabel pola asuh authoritative dalam persamaan

regresi berganda adalah 1,092 karena nilaninya positif berarti

peningkatan 1 satuan maka akan meningkatkan pengambilan

keputusan sebesae 1,092 satuan dan pengaruhnya signifikan.

3. Variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel pola asuh

authoritative sebesar 1,092 dan mempunyai tanda positif.

b. Uji t

Peneliti menggunakan uji t untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

2. Pengaruh pola asuh permissivepada pengambilan keputusan

Perumusan Hipotesis :

Ho : Tidak ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh

permissivepada pengambilan keputusan

Ha : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh

permissivepada pengambilan keputusan

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung sebesar -1,168

dan t tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t

tabel.Perhitungan tersebut menunjukkan ada pengaruh negatif

antara pola asuh permissive terhadap pengambilan keputusan. Hasil

signifikansi 0,246 (0,246 > 0,05) menunjukkan bahwa ada

(59)

pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh

permissive terhadap pengambilan keputusan diterima.

3. Pengaruh pola asuh authoritarianpada pengambilan keputusan

Ho : Tidak ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh

authoritarianpada pengambilan keputusan

Ha : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh

authoritarianpada pengambilan keputusan

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = -5,586 dan t

tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t

tabel.Perhitungantersebut menunjukkan ada pengaruh negatif

antara pola asuh authoritarian terhadap pengambilan keputusan.

Hasil signifikansi 0,000 (0,000 > 0,05) menunjukkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara pola asuh authoritarian terhadap

pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh

authoritarian terhadap pengambilan keputusan diterima.

4. Pengaruh pola asuh authoritativepada pengambilan keputusan

Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh

authoritativepada pengambilan keputusan

Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh

(60)

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = 3,476 dan t

tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung > t tabel.

Perhitungantersebut menunjukkan ada pengaruh positif antara pola

asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan. Hasil

signifikansi 0,001 (0,001 > 0,05) menunjukkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara pola asuh authoritative terhadap

pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh

authoritative terhadap pengambilan keputusan diterima.

c. Uji F

Peneliti menggunakan uji F untuk menguji keberartian semua

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel pola

asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh

authoritative secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan

keputusan.

Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel pola asuh

permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative

secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan keputusan.

Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 33,654 (Fhitung> Ftabel

= 33,654 > 2,71) dengan sig. F = 0,000 (< 0,05). Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan

(61)

asuh authoritative secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan

keputusan diterima.

d. Koefisien Determinasi

Peneliti menggunakan koefisien determinasi untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hasil perhitungandiperoleh nilai R2sebesar 0,543.Perhitungan tersebut

menunjukkan bahwa sumbangan efektif pola asuh permissive, pola asuh

authoritarian, dan pola asuh authoritative terhadap pengambilan

keputusan adalah sebesar 54,3%, yang menunjukkan bahwa ada

pengaruh pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan,

sedangkan 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap

dalam penelitian ini.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang

tua dan pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada

siswa SMA kelas XII.Hasil uji regresi ganda, diperoleh nilai F = 33,654, p =

0,000 ( < 0,05), dan R2 = 0,543. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh orang tua yang meliputi pola

asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative dengan

pengambilan keputusan.Artinya variabel pola asuh orang tua bisa digunakan

(62)

efektif total yang diberikan oleh variabel bebas kepada variabel tergantung

adalah sebesar 54,3% sedangkan sisanya 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hasil tersebut didukung oleh penelitian Bella (2010) tentang

pengambilan keputusan siswa SMA kelas XII dalam memilih jurusan yang

memiliki hasil bahwa dukungan orang tua memiliki dampak paling besar,

yaitu 52,27% dibandingkan faktor lain. Zulaikhah (2014) menyebutkan bahwa

pola asuh orang tua menjadi penguat bagi siswa dalam mengambil keputusan

studi lanjut, sehingga siswa mampu menetapkan pilihan perguruan tinggi dan

memilih program studi dengan matang.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh permissive

berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel

(1,662 > -1,168) dan signifikansi t sebesar 0,246.Artinya, apabila remaja

menerima pola asuh yang cenderung permissive, maka pengambilan keputusan

pada remaja semakin rendah atau tidak mandiri.

Duffy dan Dik (2009), menyatakan bahwa keluarga mempengaruhi

seseorangmengambil keputusan.Orang tua yang menyerahkan pengambilan

keputusan studi lanjut pada remaja mengakibatkan kebingungan. Orang tua

yang tidak melibatkan remaja dalam proses pengambilan keputusan

menjadikan anak tidak mandiri dan ragu-ragu untuk mengambil keputusan

(63)

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh authoritarian

berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel

(1,662 > -5,586) dan signifikansi t sebesar 0,000.Artinya, apabila remaja

menerima pola asuh yang cenderung authoritarian, maka pengambilan

keputusan pada remaja semakin rendah atau tidak mandiri.

Bintari (dalam Peilouw & Nursalim, 2013) meneliti tentang pemilihan

jurusan siswa SMA di SMA Negeri 3 Singaraja dan diperoleh hasil bahwa

banyak siswa salah memilih jurusan karena ajakan teman, gengsi dan paksaan

dari orang tua.Pengambilan keputusan yang rendah dan lebih banyak

dipengaruhi orang lain mengakibatkan proses belajar siswa dan hasil prestasi

siswa menjadi terhambat.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh authoritative

berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai thitung> ttabel

(3,476 > 1,662) dan signifikansi t sebesar 0,001.Artinya, apabila remaja

menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan

keputusan pada remaja semakin tinggi atau lebih mandiri.

Rini (2014) mengungkapkan bahwa remaja yang terlibat dalam proses

pengambilan keputusan jurusan pendidikan bersama dengan orang tua dapat

saling memahami keinginan dan harapan masing-masing pihak. Baumrind

(dalam Bee, 2000) menegaskan bahwa remaja dengan pola asuh demokratis

menunjukkan kemandirian pengambilan keputusanyang lebih tinggi

(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi ganda,

bisa diambil kesimpulan bahwa :

1. Pola asuh orang tua yang meliputi pola asuh permissive, pola asuh

authoritarian, dan pola asuh authoritative berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pengambilan keputusan pada remaja dengan nilai F =

33,654, p = 0,000 ( < 0,05).

2. Variabel pola asuh orang tua bisa di gunakan sebagai prediktor untuk

memprediksi pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan

tinggi pada siswa SMA kelas XII dengan nilai R2 = 0,543. Artinya,

sumbangan efektif total yang diberikan oleh variabel pola asuh orang tua

kepada variabel pengambilan keputusan adalah sebesar 54,3% sedangkan

sisanya 45,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Pola asuh permissive berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan

dengan nilai thitung> ttabel (1,662 > -1,168) dan signifikansi t sebesar 0,246.

Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive, maka

(65)

4. Pola asuh authoritarian berpengaruh negatif terhadap pengambilan

keputusan dengan nilai thitung> ttabel (1,662 > -5,586) dan signifikansi t

sebesar 0,000. Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung

authoritarian, maka pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah.

5. Pola asuh authoritative berpengaruh negatif terhadap pengambilan

keputusan dengan nilai thitung> ttabel (3,476 > 1,662) dan signifikansi t

sebesar 0,001. Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung

authoritative maka pengambilan keputusan pada remaja semakin tinggi.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Metode pengumpulan data hanya menggunakan kuesioner.

2. Peneliti memilih waktu yang kurang tepat dalam mengambil data

penelitian, yaitu ketika Ujian Nasional selesai dilaksanakan, sehingga para

siswa tidak semuanya hadir di sekolah.

3. Pembuatan item skala terlalu sedikit.

C. Saran

1. Peneliti selanjutnya disarankan mencari informasi langsung dengan

menggunakan metode wawancara sehingga mendapatkan infomasi yang

lebih mendalam tentang pengambilan keputusan dan pola asuh orangtua.

2. Peneliti selanjutnya, disarankan dapat membuat item pernyataan lebih

(66)

DAFTAR PUSTAKA

Albert, D., & Steinberg, L. (2011).Judgment and decision making in adolescence.Journal of Research on Adolescence, 21(1), 211-224.

Al-Faraqi, F. A. (2015). Pengaruh kelompok referensi dan efikasi diri terhadap pengambilan keputusan dalam memilih jurusan kedokteran siswa kelas xiiipa sma n 1 Samarinda. eJournal Psikologi, 4 (1) : 731 – 740.

Azwar, S. (2013).Dasar-dasar psikometri.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2013).Penyusunan skala psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bee, H., & Boyd, D. (2004).The developing child (10thed). Pearson Education.

Bella, M. A. (2010). Studi deskriptif pengambilan keputusan siswa sma kelas xi dalam memilih jurusan. Skripsi.Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Fakultas Psikologi.

Berk, L.E. (2012).Development through the lifespan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Duffy, R. D., & Dik, B. J. (2009). Beyond the self; external influences in the career development process. The Career Development Quarterly, 58: 29-43.

Faqih, F. (2012). Efektifitas layanan informasi karier untuk meningkatkan kemampuan mengambil keputusan studi lanjut siswa kelas xi sma negeri 3 sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Skripsi :Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. (1979).Psikologi remaja.Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia

Hadi, S. (2004).Statistik jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Hayadin.(2008). Pengambilan keputusan profesi pada siswa.Jurnal Teknodika, 8, (2): 156-171.

Heller, R. (2005).Making decisions.Jakarta : Dian Rakyat.

Huffman, K. (2010). Psychology in action, ninth edition.San Diego : Acid-Free Paper.

Gambar

Tabel 2.Sebaran item skala pengambilan keputusan
Tabel 3.Sebaran item skala pola asuh
Tabel 4.Sebaran item skala pengambilan keputusan setelah seleksi item
Tabel 5.Sebaran item skala pola asuh setelah seleksi item
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Maksud penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku penduduk Kedusunan Sangrawayang, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi,

Penelitian merupakan kegiatan yang menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan ilmu pengetahuan atau menerapkan teknologi ...

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas dan stabilitas busa SDS ( Sodium Dodecyl Sulphate ) secara kontinu dan dinamik terhadap variabel perubahan

setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah penelitian. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Manfaat Hasil Belajar “Menyiapkan

[r]

adalah kemampuan surfaktan yang tetap dalam bentuk busa dan kemampuannya untuk. tidak