ABSTRAK
ANALISIS HARGA SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)
Fristina Wahyu Dwi Purnawi
NIM: 122114135
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan harga
saham
sebelum dan sesudah
ex-dividend date. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi bagi investor untuk mengambil keputusan investasi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris pada 207 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2009 sampai Desember
2014. Data diperoleh dari pojok BEI Universitas Duta Wacana, idx.co.id, dan
yahoo.finance.com. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui
perbedaan harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date adalah uji
Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan harga
saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date.
Tidak terdapat perbedaan harga
saham dapat dilihat dari variasi naik turunnya rata-rata
abnormal return sebelum
dan variasi naik turunnya rata-rata
abnormal return
sesudah
ex-dividend date
tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Oleh karena itu, kemungkinan reaksi
investor dipengaruhi faktor selain pembagian dividen.
BEFORE AND AFTER EX-DIVIDEND DATE
(Empirical Study on The Listed Manufacturing Companies
Indonesia stock exchange in the period 2009-2014)
Fristina Wahyu Dwi Purnawi
NIM: 122114135
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
This research aims to determine the difference of stock price before and after ex-dividend
date. This research is expected to provide an information for investors in investment
decisions.
This type of the research is an empirical study based on 207 manufacturing companies listed
at Indonesia Stock Exchange from January 2009 until December 2014. The data was
collected from BEI Duta Wacana University, idx.co.id, and yahoo.finance.com. Analysis
technique that used is Wilcoxon test.
The result showed that there was no difference of stock price before and after ex-dividend
date. It was proved that there was no difference of the average abnormal return before and
after ex-dividend date. Investor reaction was probably influenced by other factors.
ANALISIS HARGA SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fristina Wahyu Dwi Purnawi
NIM: 122114135
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ANALISIS HARGA SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH
EX-DIVIDEND DATE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fristina Wahyu Dwi Purnawi
NIM: 122114135
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
ANALISIS HARGA SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2009-2014)
Oleh:
Fristina Wahyu Dwi Purnawi
NIM: 122114135
Telah Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
SKRIPSI
ANALISIS HARGA SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2014)
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Fristina Wahyu Dwi Purnawi
NIM: 12114135
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 9 September 2016
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Fr. Reni Retno Anggraini., Dr., M.Si., Ak., C.A.
………
Sekretaris
: Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., QIA., C.A.
………
Anggota
: Fr. Ninik Yudianti., Dr.M.Acc., QIA.
………
Anggota
: M. Trisnawati R., S.E., M.Si., Akt., QIA
………
Anggota
: Fr. Reni Retno Anggraini., Dr., M.Si., Ak., C.A.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,
melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
(2 Timotius 1:7)
if you can not do great things, do small things in great way.
(Napoleon Hill )
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapakku Pariyo dan ibukku Subarti
Kakak dan adikku, yang terkasih
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
–
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS HARGA SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 9 September 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 30 September 2016
Yang membuat pernyataan,
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertabda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Fristina Wahyu Dwi Purnawi
Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
: 122114135
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS HARGA SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu
meminta izin dari saya maupun royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 30 September 2016
Yang menyatakan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, atas
segala berkat dan rahmat-Nya yang terus mengalir, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak
lepas dari dukungan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.
Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar
dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2.
Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., C.A. selaku Kepala Program
Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Fr. Ninik Yudianti., Dr.M.Acc., QIA. selaku Dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis sejak usulan
penulisan sampai selesainya skripsi ini.
6.
Kedua orang tua tercinta, Bapak Yohanes Pariyo Paryanto dan Ibu
Subarti yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, doa serta
semangat yang tiada henti-hentinya kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
7.
Kakakku terkasih Wiji, atas dukungan, kebersamaan dan nasehat yang
selalu mengarahkan penulis untuk tetap jadi yang terbaik di keluarga.
8.
Adikku terkasih Adi yang selalu memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis.
9.
Teman-teman seperjuangan Akuntansi Kelas C angkatan 2012, atas
kebersamaan dan persahabatan selama kita menuntut ilmu di
Universitas Sanata Dharma, tetap semangat Elvita, Siska, Rere, Eno,
Junita, Sandra, Dita, Lasma, Putri, dan teman- teman lain yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
10.
Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 September 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Saham ... 7
1. Jenis Saham ... 7
2. Harga Saham ... 9
3. Return ... 10
B. Corporate Action ... 11
C. Abnormal Return ... 11
D. Dividen ... 12
1. Macam
–
Macam Dividen ... 12
2. Kebijakan Dividen ... 13
3. Pengertian Ex-dividend Date ... 16
4. Dampak Ex-dividend Date ... 18
5. Efisiensi Pasar ... 19
E. Kerangka Pemikiran ... 19
F. Perumusan Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Jenis Penelitian ... 22
B. Populasi dan Sampel ... 22
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ... 23
E. Pengukuran Variabel Penelitian ... 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 29
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 30
A. Analisis Data ... 30
1. Mengolah Data ... 30
2. Deskripsi Data ... 42
3. Pengujian Hipotesis ... 46
B. Pembahasan ... 47
BAB VI PENUTUP ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Keterbatasan Penelitian ... 51
C. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Kriteria Sampel ... 29
Tabel 5.1 Data Untuk Menghitung Return Aktual ... 31
Tabel 5.2 Data Untuk Menghitung Retrun Ekspektasi ... 34
Tabel 5.3 Data Untuk Menghitung Abnormal Return ... 36
Tabel 5.4 Data Untuk Menghitung Rata-Rata Abnormal Return ... 40
Tabel 5.5 Jumlah Perusahaan yang Memiliki Data Ex-dividend Date ... 42
Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Rata-Rata Abnormal Return ... 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 20
Gambar 5.1 Histogram Rata-Rata Abnormal Return Sebelum Ex-Dividen Date . 44
Gambar 5.2 Histogram Rata-Rata Abnormal Return Sesudah Ex-Dividen Date .. 45
ABSTRAK
ANALISIS HARGA SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)
Fristina Wahyu Dwi Purnawi
NIM: 122114135
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan harga
saham
sebelum dan sesudah
ex-dividend date. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi bagi investor untuk mengambil keputusan investasi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris pada 207 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2009 sampai Desember
2014. Data diperoleh dari pojok BEI Universitas Duta Wacana, idx.co.id, dan
yahoo.finance.com. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui
perbedaan harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date adalah uji
Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan harga
saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date.
Tidak terdapat perbedaan harga
saham dapat dilihat dari variasi naik turunnya rata-rata
abnormal return sebelum
dan variasi naik turunnya rata-rata
abnormal return
sesudah
ex-dividend date
tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Oleh karena itu, kemungkinan reaksi
investor dipengaruhi faktor selain pembagian dividen.
ABSTRACT
ANALYSIS OF STOCK PRICE
BEFORE AND AFTER EX-DIVIDEND DATE
(Empirical Study on The Listed Manufacturing Companies
Indonesia stock exchange in the period 2009-2014)
Fristina Wahyu Dwi Purnawi
NIM: 122114135
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
This research aims to determine the difference of stock price before and after
ex-dividend date. This research is expected to provide an information for investors in
investment decisions.
This type of the research is an empirical study based on 207 manufacturing
companies listed at Indonesia Stock Exchange from January 2009 until December
2014. The data was collected from BEI Duta Wacana University, idx.co.id, and
yahoo.finance.com. Analysis technique that used is Wilcoxon test.
The result showed that there was no difference of stock price before and after
ex-dividend date. It was proved that there was no difference of the average abnormal
return before and after ex-dividend date. Investor reaction was probably
influenced by other factors.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Beberapa orang yang memiliki kelebihan dana (investor) akan
menggunakan dana tersebut untuk diinvestasikan dalam bentuk saham ke
perusahaan yang memiliki kinerja yang bagus dengan harapan mendapatkan
return. Hal ini membuat perusahaan bersaing untuk menarik minat investor
dengan meningkatkan laba. Adanya laba yang meningkat, akan
mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut.
Sebagian dari laba yang telah diperoleh perusahaan akan dibagikan
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Adanya pembagian
dividen menimbulkan reaksi berbeda antar investor. Menurut Azka (2013)
investor yang tidak menyukai dividen karena pajak yang harus dibayar besar
akan bereaksi biasa saja terhadap pembagian dividen, tetapi investor yang
mengharapkan dividen akan berekasi terhadap pembagian dividen. Reaksi
investor ditunjukkan dengan membeli saham dan mempertahankan saham
yang dimiliki oleh investor sampai pada tanggal tertentu.
sebelum ex-dividend date. Jika investor membeli saham pada ex-dividend date
atau setelahnya, maka tidak mendapat hak atas dividen.
PSAK no 49 tentang Akuntansi Reksadana menyatakan bahwa harga
saham akan cenderung turun pada waktu
ex-dividend date. Penurunan harga
disebabkan pada waktu
ex-dividen date saham sudah tidak mengandung hak
dividen, sehingga minat investor untuk membeli saham berkurang. Reaksi
investor ditunjukkan dengan berkurangnya minat investor untuk membeli
saham.
Reaksi investor merupakan suatu sinyal yang ditunjukan atas
informasi yang diterima akibat dari suatu peristiwa pembagian dividen. Reaksi
investor tersebut ditunjukan dengan perubahan harga saham di seputar
ex-dividend date
yang
dapat diukur dengan rata-rata
abnormal retun. Menurut
Hartono (2014), apabila suatu pengumuman dikatakan memiliki kandungan
informasi, maka akan memberikan
abnormal return
kepada pasar. Tetapi
peristiwa yang tidak mengandung informasi maka tidak memberikan
abnormal return.
Penelitian Siaputra dan Atmadja (2006), Azka (2013) dan Nasir dan
Sari (2012) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date. Penelitian yang
dilakukan Anindhita (2010) menunjukkan bahwa terdapat reaksi investor yang
dilihat dari adanya perbedaan rata-rata abnormal return
sebelum dan sesudah
menyatakan bahwa terdapat perbedaan return sebelum dan sesudah
ex-dividend date, hal ini dilihat dengan adanya rata-rata abnormal return
positif
di sekitar tanggal
ex-dividend date
yang menandakan bahwa harga saham
bereaksi positif terhadap informasi
ex-dividend date, sehingga informasi
tersebut merupakan good news.
Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suparno (2013)
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata
abnormal return sebelum dan sesudah
ex-dividend date, karena pembayaran
dividen tidak akan mempengaruhi kemakmuran pemegang saham dan
informasi pembayaran dividen yang terdapat pada laporan keuangan tidak
relevan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Berdasarkan
penelitian
terdahulu,
masih
menunjukkan
ketidakonsistenan hasil. Oleh sebab itu peneliti menganggap masih harus
dilakukan pengujian ulang agar mengetahui dengan pasti apakah fenomena ex
dividend date yang terjadi karena adanya pembayaran dividen mengakibatkan
perbedaan harga saham. Penelitian tentang harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date diharapkan dapat melengkapi penelitian yang sudah ada dan
dapat membantu investor dalam mengambil keputusan berinvestasi.
manufaktur dianggap dapat mewakili perusahaan yang terdapat di BEI dan
memiliki sub sektor yang beragam. Perbedaan lain terletak pada alat ukur
yang digunakan untuk mengukur salah satu komponen perhitungan
abnormal
return yaitu menggunakan
market model.
Market model
digunakan untuk
menghitung
return
ekspektasi yang dianggap lebih akurat dibanding dengan
model perhitungan yang lainnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan
harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date
dengan adanya
pengumuman dividen tunai di Bursa Efek Indonesia?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan yang
akan dicapai oleh peneliti adalah mengetahui perbedaan harga saham
yang
ditimbulkan oleh pengumuman dividen tunai sebelum dan sesudah
ex-dividend date.
D.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.
Investor dan calon investor
Selain itu akan membantu investor dan calon investor mendapatkan
tambahan pengetahuan dan informasi dalam pengambilan keputusan
investasi dalam memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
harga saham agar mendapat keuntungan seperti yang diharapkan di pasar
modal.
2.
Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau sebagai acuan
bagi pembaca yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
3.
Bagi Universitas
Bagi universitas, diharapkan pemelitian ini mempunyai kontribusi
untuk menambah pengetahuan dan koleksi bagi universitas mengenai
saham dan investasi.
4.
Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan
ilmu yang telah di dapat selama mengikuti proses perkuliahan sehingga
penulis lebih menguasai dan memahami topik yang sudah dipilih.
E.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
BAB II
: LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian mengenai teori yang menunjang
penelitian dan sebagai dasar dalam penelitian untuk mengolah
dan menganalisis data.
BAB III
: METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi dan
sampel yang akan diambil, jenis dan sumber data penelitian,
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada periode 2009-2014 dan memiliki kriteria
yang telah ditentukan.
BAB V
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisis data, dan pembahasan dari data
yang telah dianalisis.
BAB VI
: PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Saham
Menurut Sunariyah (2011) saham yang dimiliki investor merupakan
surat berharga sebagai bukti kepemilikan perusahaan yang diterbikan oleh
perusahaan. Berikut merupakan penjelasan mengenai jenis saham dan harga
saham.
1.
Jenis saham
Sunariyah (2011) menyatakan bahwa terdapat dua macam jenis saham,
yaitu:
a.
Saham Biasa
Saham biasa
merupakan saham yang menempatkan pemiliknya
paling akhir dalam hal pembagian dividen, apabila perusahaan
dilikuidasi.
Hak pemegang saham biasa:
1)
Mempunyai hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan Rapat Umum Luar Biasa (RULB).
2)
Mempunyai wewenang untuk memilih direktur perusahaan,
memilih manajemen seperti komisaris dan direksi perusahaan.
3)
Memiliki kesempatan terlebih dahulu untuk membeli saham
4)
Pemegang saham mendapatkan hak atas laba bersih perusahaan
sebagai hasil dana yang telah di investasikan.
5)
Pada saat likuidasi pemegang saham dapat bertanggungjawab
sebesar jumlah saham yang dimilki atas kewajiban-kewajiban
perusahaan.
b.
Saham preferen
Saham preferen merupakan jenis saham lain sebagai alternatif
saham biasa yang mempunyai hak istimewa di atas pemegang
saham biasa, untuk hal-hal tertentu yang diperjanjikan saat emisi
saham.
Hak pemegang saham preferen:
1)
Masing-masing pemegang saham preferensi mempunyai
dividen yang ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak
yaitu pemegang saham dan manajemen.
2)
Saat pembagian dividen, pemegang saham preferen mempunyai
hak untuk menerima dividen terlebih dahulu sebelum
pemegang saham biasa.
2.
Harga saham
Sunariyah (2011) mengemukakan bahwa terdapat empat nilai yang
berhubungan dengan saham, yaitu nilai nominal, nilai buku, nilai dasar,
dan nilai pasar.
a.
Nilai Nominal (Par Value)
Nilai nominal merupakan harga saham pertama yang tercantum
pada sertifikat badan usaha. Harga tersebut merupakan harga yang
telah diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham dan tidak akan
berubah dari yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Terdapat
beberapa kasus yang dijumpai bahwa
par value lebih kecil dari nilai
buku. Apabila suatu saham dijual di pasar modal, kemudian saham
tersebut nilai nominal (par value)
lebih besar dari nilai pasar, maka
kelebihan dari nilai nominal tersebut dilaporkan sebagai agio dalam
laporan posisi keuangan.
b.
Nilai Buku (Book Value)
c.
Nilai Dasar (Base Price)
Nilai dasar suatu saham akan berkaitan dengan harga pasar
saham yang bersangkutan setelah dilakukan penyesuaian. Nilai dasar
merupakan harga perdana saham yang diterbitkan. Nilai dasar
digunakan sebagai perhitungan indeks harga saham, sehingga akan
berubah jika perusahaan melakukan
stock split, right issue
dan
lain-lain.
d.
Nilai Pasar (Market Price)
Nilai pasar (Market Price) merupakan harga saham pada suatu
pasar yang sedang berlangsung di bursa efek. Harga saham terbentuk
karena adanya interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar
belakangi oleh harapan mereka terhadap laba perusahaan. Jika bursa
efek telah tutup, maka harga saham adalah harga penutupan (closing
price).
3.
Return
Return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi, Hartono
(2014). Berikut merupakan macam-macam return menurut Hartono
(2014):
a.
Return Aktual
digunakan sebagai dasar perhitungan
return
ekspektasi dan risiko
dimasa yang akan datang.
b.
Retun Ekspektasi
Retun
Ekspektasi merupakan return yang diharapkan oleh
investor dari investasi yang akan dilakukan dan return yang digunakan
untuk pengambilan keputusan investasi.
B.
Corporate Action
Menurut Dharmadji dan Fakhruddin (2011), corporate action
merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap harga saham di pasar.
Jenis dari
corporate action adalah pemecahan saham (stock split),
saham
bonus, pembagian dividen, penawaran perdana (Initial public offerin-IPO),
dan konversi saham, baik waran, right, obligasi.
C.
Abnormal return
Menurut Halim (2015), abnormal return adalah return
tak wajar yang
terjadi karena peristiwa tertentu yang akan mengubah nilai perusahaan dalam
bentuk kenaikan atau penurunan harga saham.
Abnormal return merupakan
selisih antara
return sesungguhnya (aktual) yang terjadi dengan
return
ekspektasi.
Return aktual adalah
return
yang terjadi pada waktu ke
–
t yang
merupakan selisih harga saat ini dengan harga sebelumnya. Return ekspektasi
adalah return yang diestimasi.
a.
Mean adjusted model
Return
ekspektasi pada model ini dianggap bernilai konstan sama
dengan rata-rata return aktual selama periode estimasi.
b.
Market model
Perhitungan return ekspektasi pada model ini menggunakan dua tahap.
Tahap pertama dengan membentuk model ekspektasi menggunakan data
realisasi selama periode estimasi. Tahap kedua, dengan menggunakan
model ekspektasi digunakan untuk mengestimasi return ekspektasi.
c.
Market adjusted model
Model ini menganggap bahwa indikator terbaik untuk mengestimasi
return merupakan harga pasar pada saat itu. Apabila menggunakan model
ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk
model estimasi, karena
return
sekuritas yang diestimasi dianggap sama
dengan return index pasar.
D.
Dividen
1.
Macam-Macam Dividen
Dividen adalah pembagian sebagian dari laba yang diberikan
perusahaan penerbit saham kepada pemegang saham, (Halim, 2015).
Menurut Basir dan Frakhruddin (2005) dividen dapat dibedakan menjadi:
1)
Dividen Tunai
berbeda-beda tergantung dengan batasan-batasan seperti yang tercantum di
anggaran dasar atau di dokumen yang diberikan kepada kreditur. Oleh
sebab itu dividen yang dibayarkan terkadang lebih besar dari laba yang
diperoleh perusahaan pada periode ini. Apabila dividen yang
dibayarkan lebih besar dari laba perusahaan saat ini, maka perusahaan
akan mempertimbangkan untuk melakukan pembayaran secara
bertahap.
2)
Dividen Saham
Apabila perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk
membagikan dividen tunai, maka dividen saham bisa menjadi
alternatif terbaik. Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan
dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Tujuan dilakukan
pembayaran dividen dalam bentuk saham karena perusahaan akan
memperoleh manfaat berupa
saving kas, sehingga kas tersebut dapat
digunakan untuk kepentingan yang lain.
2.
Kebijakan dividen
berdampak terhadap pengurangan total sumber dana intern. Jika
perusahaan akan menahan laba yang diproleh, maka dana intern
perusahaan semakin besar.
Perusahaan yang mengakui biaya agensi yang lebih tinggi dapat
membayar dividen dengan tingkat yang lebih tinggi, Yarram dan Dollery
(2015).
Pembayaran dividen yang lebih tinggi akan meningkatkan harga
saham, yang berarti nilai perusahaan juga meningkat. Tetapi, pembayaran
dividen yang tinggi secara tidak langsung akan mengurangi kemampuan
perusahaan untuk investasi, sehingga akan menurunkan tingkat
pertumbuhan perusahaan dan dapat menurunkan harga saham.
Terdapat teori kebijakan dan pembayaran dividen menurut
Modigliani-Miler dan Gordon-Lintner (1963) dalam Sartono (2010), teori
tersebut antara lain:
a.
Teori tidak relevan
Teori ini menganggap bahwa kebijakan dividen tidak
membawa dampak apapun bagi perusahaan, baik harga saham maupun
biaya modal. Keputusan apakah laba akan dibayarkan dalam bentuk
dividen atau akan ditahan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Karena pada teori ini menyebutkan bahwa nilai perusahaan ditentukan
oleh earning power dari asset perusahaan.
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata
abnormal
return sebelum dan sesudah
ex-dividend date, karena pembayaran
dividen tidak akan mempengaruhi kemakmuran pemegang saham dan
informasi pembayaran dividen yang terdapat pada laporan keuangan
tidak relevan untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan.
b.
Bird-in-the hand theory
Teori ini berpendapat bahwa investor menyukai dividen,
karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk
lain. Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat ditentukan
oleh besarnya dividen yang dibagikan. Dengan demikian, semakin
tinggi dividen yang dibagikan, semakin tinggi pula harga saham.
Teori ini sesui dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sularso (2003) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan return
sebelum dan sesudah
ex-dividend date, hal ini dilihat dengan adanya
rata-rata
abnormal return
positif di sekitar tanggal
ex-dividend date
yang menandakan bahwa harga saham bereaksi positif terhadap
informasi
ex-dividend date, sehingga informasi tersebut merupakan
good news.
c.
Information content hypothesis
ex-dividend date. Pada teori ini, perusahaan enggan untuk menurunkan
tingkat dividen yang akan dibagikan, sehingga perusahaan akan
meningkatkan dividen apabila laba perusahaan di tahun yang akan
datang meningkat atau stabil.
3.
Pengertian Ex-Dividend Date
Sebelum menerima dividen, terlebih dahulu harus diperhatikan
jadwal dividen. Berkaitan dengan jadwal dividen tersebut, harus
diperhatikan mengenai istilah yang ada dalam pembagian dividen.
Menurut Basir dan Fakhrudin (2005) beberapa istilah yang harus
diketahui adalah:
1)
Tanggal pengumuman (declaration date)
Tanggal pengumuman merupakan tanggal pada saat direksi
perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen kepada
publik di media massa.
2)
Tanggal cum dividen (cum dividend date)
Merupakan tanggal terakhir perdagangan saham yang masih
mengandung hak untuk mendapatkan dividen, baik dividen tunai
maupun dividen saham.
3)
Tanggal ex-dividend (ex-dividend date)
tersebut sudah tidak lagi memberikan dividen. Tetapi jika investor
ingin menjual saham dan masih ingin mendapatkan hak dividen,
maka investor tersebut harus menjual sahamnya pada tanggal
ex
dividend atau sesudah tanggal ex dividend.
4)
Tanggal pencatatan (recording date)
Merupakan hari terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai
pemegang saham agar berhak menerima dividen yang akan
dibagikan perusahaan.
5)
Tanggal pembayaran dividen (dividend payment)
Merupakan tanggal pada saat perusahaan benar-benar mentransfer
uang kepada pemegang saham yang berhak atas dividen tersebut.
Menurut
signaling theory dalam Hartono (2015) menyatakan
bahwa pembagian dividen merupakan sinyal yang positif, karena dapat
menentukan prospek perusahaan pada masa depan. Dividen
merupakan bentuk pengembalian (return) yang diharapkan oleh
investor selain
capital gain. Apabila investor ingin mendapatkan hak
atas dividen pada periode tersebut, maka harus memiliki saham sampai
sebelum ex-dividend date.
4.
Dampak ex-dividen date
Menurut PSAK 49 tentang akuntansi reksadana, pada
ex-dividend date harga pasar dari saham yang tercatat di bursa cenderung
untuk terpengaruh turun karena tidak lagi memiliki hak atas dividen
yang diumumkan perusahaan. Pada umumnya saham yang sudah tidak
mengandung dividen akan memiliki harga pasar yang relatif rendah
daripada saham yang masih memiliki kandungan dividen. Untuk
melihat perbedaan harga tidak hanya dapat dilihat pada saat
ex-dividend date
saja, melainkan sekitar
ex-dividend date
juga dapat
menentukan perubahan harga saham.
Husnan (1998) dalam Wibowo dan Adorini (2006) berpendapat
bahwa investor pada
ex-dividend date
secara otomatis akan berpikir
bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga
saham karena telah kehilangan hak atas return
dari dividen. Pemikiran
pertama, investor yang berkeinginan mendapat keuntungan selain dari
pembagian dividen, lebih memilih untuk tidak membeli saham.
Dengan demikian harga saham tersebut akan mengalami penurunan
sebanding dengan nilai dari return yang telah hilang.
yang dikeluarkan dapat mengganggu jalannya operasi perusahaan,
maka dapat juga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan
keuangan. Kondisi seperti ini mengakibatkan harga saham di pasar
mengalami penurunan.
5.
Efisensi Pasar
Abnormal return terjadi pada pasar modal yang tidak efisien.
Pasar modal dikatakan tidak efisien apabila
abnormal return dapat
dinikmati oleh satu atau lebih pelaku pasar dengan jangka waktu yang
lama (Halim, 2015). Menurut Hartono (2015) pasar modal dikatakan
efisien apabila harga semua sekuritas yang diperdagangkan
mencerminkan semua informasi yang tersedia.
Menurut Hartono (2014), apabila semua pelaku pasar dapat
mengakses informasi dengan mudah, maka harga yang akan terbentuk
adalah harga keseimbangan, sehingga tidak ada investor yang
memperoleh
abnormal return
dengan memanfaatkan informasi yang
dimiliki. Hartono (2014), mengungkapkan bahwa bentuk efisiensi
pasar tidak hanya dapat dilihat dari ketersediaan informasi, tetapi dapat
dilihat dari kecanggihan investor dalam mengambil keputusan
berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia
.
E.
Kerangka Pemikiran
perubahan harga saham yang selama periode penelitian Anindhita (2010).
Dimana periode penelitian yang dimaksud adalah 20 hari yaitu 10 hari
sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date.
Perubahan harga saham akan diukur menggunakan rata-rata
abnormal
return,
dimana
data yang akan digunakan untuk menghitung rata-rata
abnormal return adalah
return
aktual dan
return
ekspektasi. Menghitung
return
aktual akan menggunakan data
closing price 10 hari sebelum dan 10
hari sesudah
ex-dividend date.
Menghitung return
ekspektasi akan
menggunakan data IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) selama 10 hari
sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date serta persamaan market model
selama periode estimasi yaitu 30 hari.
Berdasarkan uraian tersebut, maka konsep berfikir dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
[image:37.612.95.528.213.633.2]F.
Perumusan Hipotesis
Pengumuman dividen adalah peristiwa yang ditunggu sebagian besar
investor, karena investor berhak atas pengembalian berupa dividen yang akan
dibayarkan oleh perusahaan. Adanya pengumuman dividen akan
mempengaruhi harga saham suatu perusahaan yang mengumumkan dividen
tersebut. Menurut Anindhita (2010) perubahan harga saham dapat dilihat dari
sebelum dan sesudah ex-dividend date.
Penelitian yang dilakukan Azka (2013) menemukan bahwa terdapat
perubahan harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date. hal ini terjadi
karena harga saham perusahaan yang membagikan dividen akan naik sampai
sebelum ex-dividend date dan akan turun setelah
ex-dividend date. Penelitian
yang dilakukan
Azka (2013) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sularso (2003) bahwa terdapat perubahan harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata abnormal return
sesudah
ex-dividend date
lebih besar dari rata-rata
abnormal return
sebelum
ex-dividend date.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi
empiris dengan pendekatan studi peristiwa. Menurut Hartono (2015), studi
peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari pergerakan saham
pada suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis yang akan
digunakan untuk menjelaskan perbedaan harga saham
sebelum dan sesudah
ex-dividend date.
B.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan
listing
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dari penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Januari
2009 sampai Desember 2014.
C.
Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling.
Purposive sampling
itu sendiri memiliki arti pengambilan sampel
menggunakan kriteria tertentu (Jogiyanto, 2010). Kriteria sampel yang
digunakan adalah:
2.
Perusahaan yang membayarkan dividen tunai baik berturut turut
maupun tidak beturut turut selama periode Januari 2009 sampai
Desember 2014
3.
Perusahaan yang memiliki data ex-dividend date
4.
Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang asing dalam
membayar dividen.
5.
Perusahaan yang tidak melakukan aksi korporasi
(corporate action)
selain pembagian dividen selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
ex-dividend date.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu
data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara,
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Jogiyanto, 2010). Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat,
mengumpulkan, mempelajari, dan menganalisis data sekunder yang
bersumber dari yahoo.finance.com, idx.co.id dan pojok BEI Universitas
Kristen Duta Wacana.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3)
Data harga saham perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Harga
saham yang dimaksud adalah harga penutupan selama 20 hari periode
penelitian yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari setelah ex-dividend date.
Menurut Hartono (2014) penentuan periode peristiwa, dipilih dengan
alasan sebagai berikut:
a)
Periode 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
ex-dividend date cukup
untuk melihat perbedaan harga saham.
b)
Apabila menggunakan periode kurang dari 10 hari ada kemungkinan
beberapa investor lambat menyerap informasi yang ada.
c)
Apabila menggunakan periode lebih dari 10 hari dikhawatirkan akan
terjadi bias pada kesimpulan yang diambil.
4)
Data mengenai abnormal return yang terjadi selama periode pengamatan.
E.
Pengukuran Variabel Penelitian
1.
Ex-dividend Date
Ex-dividend date
merupakan
event date dalam penelitian
ini.
Variabel ini merupakan acuan pengukuran variabel harga saham.
2.
Harga Saham
Harga saham akan diukur menggunakan rata-rata
abnormal
return.
Sebelum menghitung rata-rata
abnormal retrun
langkah yang
harus dilakukan terlebih dahulu adalah menghitung
retrun aktual dan
return ekspektasi dan abnormal return.
a.
Return Aktual
Untuk menghitung
return
aktual menggunakan rumus (Hartono,
2014:648) sebagai berikut:
Keterangan :
A (Ri,t) =
Return aktual sekuritas
i
pada waktu 10 hari
sebelum dan 10 hari sesudah
ex-dividend
date.
Pi,t = Harga saham penutupan sekuritas i pada waktu
10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
ex-dividend date.
Pi, t-1 = Harga saham penutupan sekuritas i pada waktu
ke t-1
b.
Return Ekspektasi
Return
ekspektasi akan dhitung menggunakan rumus
market
model
dengan periode estimasi 30 hari sebelum periode pengamatan.
Model ini dirumuskan sebagai berikut (Hartono, 2014:653) :
R
i,j
= α
i
+
�
i
* R
mj
+
Keterangan:
�
i
= Variabel slope yang merupakan beta saham i
Rmj
= return pasar pada waktu 10 hari sebelum dan 10 hari
sesudah ex-dividend date, yang dapat dihitung dengan
rumus:
= kesalaan residu saham i pada waktu 10 hari sebelum
dan 10 hari sesudah ex-dividend date.
c.
Abnormal Return
Setelah menghitung
return
aktual dan
return
ekpektasi maka
dapat dihitung abnormal return harian tiap-tiap saham selama periode
pengamatan.
Abnormal return
akan dihitung menggunakan rumus
(Hartono, 2014) sebagai berikut:
ARTNi,j = A(Ri,t)
–
E(Ri,j)
Keterangan:
ARTNi,j = Abnormal return sekuritas i pada waktu 10 hari sebelum
dan 10 hari sesudah ex-dividend date.
A(Ri,t) = Return aktual sekuritas i pada waktu 10 hari sebelum dan
10 hari sesudah ex-dividend date.
E(Ri,j) = Return ekspektasi sekuritas i pada waktu 10 hari sebelum
dan 10 hari sesudah ex-dividend date.
d.
Rata-rata abnormal return
Pengujian adanya
abnormal return
tidak dilakukan tiap-tiap
sekuritas, tetapi dilakukan secara serentak dengan menguji rata-rata
abnormal return seluruh sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap
Ketrangan:
= Rata-rata
abnormal return pada 10 hari sebelum dan 10
hari sesudah ex-dividend date.
ARTNi,t =
Abnormal return tahun i pada 10 hari sebelum dan 10
hari sesudah ex-dividend date.
K
= Jumlah sekuritas
F.
Teknik Analisis Data
Langkah-langkah teknik analisis adalah sebagai berikut:
1.
Mengolah Data
Data
return
aktual,
return
ekspektasi,
abnormal return,
dan
rata-rata
abnormal return akan dihitung sesuai dengan rumus yang
telah ditentukan, sedangkan data ex-dividend date akan di daftar sesuai
tahun pengumuman dividen.
2.
Deskripsi data
3.
Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan uji non parametrik dengan
pengujian
wilcoxon
dengan tingkat kepercayaan 95% (α=5%)
,
digunakan untuk mengetahui perbedaan harga saham sebelum dan
sesudah
ex-dividend date
secara keseluruhan selama 10 hari sebelum
dan 10 hari sesudah ex-dividend date.
4.
Pengambilan keputusan
H
01
: µ
1
= 0, berarti tidak terdapat perbedaan harga saham sebelum dan
sesudah ex-dividend date.
H
A1 :
µ
1
≠
0, berarti terdapat perbedaan harga saham sebelum dan
sesudah ex-dividend date.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji hipotesis Santoso (2012),
adalah:
1)
Apabila nilai probabilitas signifikansi dari rata-rata
abnormal
return
≤
level of significant
(0,05), maka H
0
ditolak. H
0
ditolak
berarti terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah
ex-dividend date.
2)
Apabila nilai probabilitas signifikansi dari rata-rata
abnormal
return
≥
level of significant
(0,05), maka H
0
diterima. H
0
diterima
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
[image:46.612.98.523.217.585.2]Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan
listing
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dari penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Januari
2009 sampai Desember 2014. Sampel pada penelitian ini memiliki beberapa
kriteria, kriteria tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel berikut:
Table 4.1
Kriteria Sampel
Berdasarkan pemilihan kriteria sampel, terdapat 207 perusahaan yang
memenuhi kriteria yaitu 28 perusahaan di tahun 2009, 28 perusahaan di tahun 2010,
32 perusahaan di tahun 2011, 41 perusahaan di tahun 2012, 39 perusahaan di tahun
2013, dan 39 perusahaan di tahun 2014. Kode dan nama perusahaan yang memenuhi
kriteria pemilihan sampel dapat dilihat pada lampiran 1.
Nomor
Kriteria sampel
Jumlah
1
Perusahaan yang konsisten terdaftar dalam
perusahaan manufaktur periode Januari 2009
sampai Desember 2014.
798
2
Perusahaan yang tidak membayarkan dividen
tunai baik berturt turut maupun tidak berturut
turut selama peride Januari 2009 sampai
Desember 2014.
(551)
3
Perusahaan yang menggunakan mata uang
asing untuk membayarkan dividen
(5)
4
Perusahaan yang melakukan aksi korporasi
selain pembagian dividen selama 10 hari
sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date.
(28)
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Data
1.
Mengolah Data
a.
Ex-dividend date
Ex-dividend date
diukur dengan cara
melihat daftar nama
perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sampel. Dari daftar
nama perusahaan akan dicari data ex-dividend date masing-masing
perusahaan per tahun selama periode 2009 sampai 2014.
Data
ex-dividend date
terdiri dari daftar tanggal tiap
perusahaan dari tahun 2009 sampai tahun 2014 yang dapat dilihat
pada lampiran 2.
b.
Harga Saham
Harga saham yang akan diukur menggunakan rata-rata
abnormal
return. Untuk menghitung rata-rata
abnormal retun dilakukan
berberapa tahap perhitungan sebagai berikut:
1)
Return aktual
(GGRM) tahun 2009 10 hari sebelum
ex-dividend date adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.1
Data Untuk Menghitung Return Aktual
Hari
Periode
Jendela
Tanggal Jendela
Closing Price 1
Hari Sebelum
Jendela (Rp)
Closing Price
Pada Saat
Jendela (Rp)
H
14 Juli 2009
-
12.000
H-1
13 Juli 2009
12.450
12.500
H-2
10 Juli 2009
12.050
12.450
H-3
9 Juli 2009
12.050
12.050
H-4
8 Juli 2009
12.050
12.050
H-5
7 Juli 2009
12.250
12.050
H-6
6 Juli 2009
12.250
12.250
H-7
3 Juli 2009
12.350
12.250
H-8
2 Juli 2009
12.550
12.350
H-9
1 Juli 2009
12.450
12.550
H-10
30 Juni 2009
11.650
12.450
Cara menghitung:
H-1:
H-2:
Keterangan:
A = Return aktual
Data lengkap
return
aktual semua sampel selama
selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
ex dividend date
dapat dilihat di lampiran 4.
2)
Return Ekspektasi
Return ekspektasi dapat dihitung dengan menggunakan
market model, berikut adalah contoh perhitungan
return
Tabel 5.2
Data Untuk Menghitung Retrun Ekspektasi
Periode
Jendela
Tanggal
Jendela
Persamaan
market model
GGRM tahun
2009
Return
IHSG
Kesalahan
residu
H
14 Juli 2009 -0,003+ -0,033 -
0
H-1
13 Juli 2009 -0,003+ -0,033 -0,0177 0
H-2
10 Juli 2009 -0,003+ -0,033 0,0213
0
H-3
9 Juli 2009
-0,003+ -0,033 0,0101
0
H-4
8 Juli 2009
-0,003+ -0,033 -0,0004 0
H-5
7 Juli 2009
-0,003+ -0,033 -0,0232 0
H-6
6 Juli 2009
-0,003+ -0,033 0,0198
0
H-7
3 Juli 2009
-0,003+ -0,033 -0,0046 0
H-8
2 Juli 2009
-0,003+ -0,033 -0,0028 0
H-9
1 Juli 2009
-0,003+ -0,033 -0,0161 0
H-10
30 Juni 2009 -0,003+ -0,033 0,0034
0
Cara menghitung:
H-1:
R
GGRM,1
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m1
+
,
1
= -0,003 + -0,033*- 0,0177 + 0
= -0,0024
H-2:
R
GGRM,2
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m2
+
= -0,003 + -0,033* 0,0213 + 0
= -0,0037
H-3:
R
GGRM,3
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m3
+
,
3
H-4:
R
GGRM,4
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m4
+
,
4
= -0,003 + -0,033* -0,0004 + 0
= -0,0030
H-5:
R
GGRM,5
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m5
+
,
5
= -0,003 + -0,033* -0,0232 + 0
= -0,0022
H-6:
R
GGRM,6
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m6
+
,
6
= -0,003 + -0,033* 0,0198 + 0
= -0,0037
H-7:
R
GGRM,7
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
7
+
,
7
= -0,003 + -0,033* -0,0046 + 0
= -0,0028
H-8:
R
GGRM,8
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m8
+
,
8
= -0,003 + -0,033* -0,0028 + 0
= -0,0029
H-9:
R
GGRM,9
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m9
+
,
9
= -0,003 + -0,033* -0,0161 + 0
= -0,0025
H-10:
R
GGRM,10
= α
GGRM
+
�
GGRM
* R
m10
+
,
10
= -0,003 + -0,033* 0,0034 + 0
= -0,0031
Keterangan:
Data persamaan
market model
dapat dilihat pada
lampiran 5 dan hasil perhitungan
return ekspektasi secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran 6.
3)
Abnormal return
Analisis terhadap adanya abnormal return pada
kelompok sebelum
ex-dividen date
dan sesudah
ex-dividen
date, dilakukan dengan cara menghitung selisih antara
retrun
aktual dengan
return ekspektasi. Berikut merupakan contoh
perhitungan abnormal return untuk saham GGRM tahun 2009,
10 hari sebelum ex-dividend date :
Tabel 5.3
Data Untuk Menghitung Abnormal Return
Periode
Jendela
Tanggal
Jendela
Return
Aktual
Return
Ekspektasi
H-1
13 Juli 2009
0,0040
-0,0024
H-2
10 Juli 2009
0,0332
-0,0037
H-3
9 Juli 2009
0,0000
-0,0033
H-4
8 Juli 2009
0,0000
-0,0030
H-5
7 Juli 2009
-0,0163
-0,0022
H-6
6 Juli 2009
0,0000
-0,0037
H-7
3 Juli 2009
-0,0081
-0,0028
H-8
2 Juli 2009
-0,0159
-0,0029
H-9
1 Juli 2009
0,0080
-0,0025
H-10
30 Juni 2009
0,0687
-0,0031
Cara menghitung:
H-1:
ARTN
GGRM,1
= A(R
GGRM,1
)
–
E(R
GGRM,1
)
H-2:
ARTN
GGRM,2
= A(R
GGRM,2
)
–
E(R
GGRM,2
)
= 0,0332 - ( -0,0037)
= 0,0369
H-3:
ARTN
GGRM,3
= A(R
GGRM,3
)
–
E(R
GGRM,3
)
= 0,0000 - ( -0,0033)
= 0,0033
H-4:
ARTN
GGRM,4
= A(R
GGRM,4
)
–
E(R
GGRM,4
)
= 0,0000 - ( -0,0030)
= 0,0030
H-5:
ARTN
GGRM,5
= A(R
GGRM,5
)
–
E(R
GGRM,5
)
= -0,0163 - ( -0,0022)
= -0,0141
H-6:
ARTN
GGRM,6
= A(R
GGRM,6
)
–
E(R
GGRM,6
)
= 0,0000 - ( -0,0037)
= 0,0037
H-7:
ARTN
GGRM,7
= A(R
GGRM,7
)
–
E(R
GGRM,7
)
H-8:
ARTN
GGRM,8
= A(R
GGRM,8
)
–
E(R
GGRM,8
)
= -0,0159 - ( -0,0029)
= -0,0130
H-9:
ARTN
GGRM,9
= A(R
GGRM,9
)
–
E(R
GGRM,9
)
= 0,0080 - ( -0,0025)
= 0,0105
H-10:
ARTN
GGRM,10
= A(R
GGRM,10
)
–
E(R
GGRM,10
)
= 0,0687 - ( -0,0031)
= 0,0718
Keterangan :
ARTN = abnormal return
Hasil lengkap data
abnormal return
semua perusahaan
10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
ex-dividend date
dapat
dilihat pada lampiran 7.
4)
Rata-Rata Abnormal return
Tabel 5.4
Data Untuk Menghitung Rata-Rata Abnormal Return
Keterangan:
Hasil perhitungan rata-rata
abnormal return
secara lengkap
selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
ex-dividend date
dapat
dilihat pada lampiran 8.
2.
Deskipsi Data
a.
Ex-dividend Date
[image:59.612.95.529.168.621.2]Berikut ini merupkan tabel statistik deskriptif untuk ex-dividend date:
Tabel 5.5
Jumlah Perusahaan yang Memiliki Data Ex-dividend Date
Tahun
penelitian
Jumlah
Perusahaan
Persentase
2009
28
14%
2010
28
14%
2011
32
15%
2012
41
20%
2013
39
19%
2014
39
19%
Total
207
100%
Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa angka sebesar 41
atau sebesar 20% dari 207 sampel yang diteliti adalah jumlah
perusahaan yang mempunyai kelengkapan data
ex-dividend
date yaitu pada tahun 2012. Sementara itu perusahaan yang
b.
Harga Saham
[image:60.612.94.526.166.616.2]Hasil analisis deskriptif rata-rata
abnormal return adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.6
Statistik Deskriptif Rata-Rata Abnormal Return
Keterangan:
SB
= Sebelum ex-dividend date
SS
= Sesudah ex-dividend date
N
= jumlah hari periode penelitian
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui nilai rata-rata abnormal return
tertinggi dan terendah pada kelompok sebelum dan sesudah ex-dividen
date
terdapat pada tahun 2009 yaitu pada kelompok sebelum
ex-dividen date
nilai tertinggi sebesar 0,0484 dan terendah sebesar
-0,0847. Pada kelompok sesudah
ex-dividend date
nilai terbesar yaitu
0,692 dan terkecil sebesar -0.0531.
Gambar 5.1
Histogram Rata-Rata Abnormal Return Sebelum Ex-Dividen Date
Berdasarkan gambar 5.1 rata-rata
abnormal return sebelum
[image:61.612.94.540.132.601.2]Gambar 5.2
Histogram Rata-Rata Abnormal Return Sesudah Ex-Dividen Date
Berdasarkan gambar 5.2 rata-rata
abnormal return sesudah
3.
Pengujian Hipotesis
Berikut merupakan hasil pengujian rata-rata
abnormal return
10
hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date:
Tabel 5.7
Hasil Uji Beda Rata-rata Abnormal Return
Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat secara keseluruhan antara 10
hari sebelum dan 10 hari sesudah
ex-dividend date menghasilkan sig
(2-tailed) sebesar 0,694. Nilai 0,694 > 0,05 menandakan hipotesis nol
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan harga saham yang
signifikan sebelum dan sesudah ex-dividend date.
a.
Grafik Rata-rata Abnormal Return
[image:63.612.96.532.185.685.2]Gambar 5.3
Grafik Rata-rata Abnormal Return
Pada gambar 5.3 dapat dilihat pergerakan rata-rata
abnormal return
seluruh perusahaan diperoleh hasil yang
bervariasi. Selama 10 hari periode pengamatan sebelum
ex-dividend date, terdapat 6 hari rata-rata abnormal return bernilai
positif dan 4 hari bernilai negatif. Pada hari ke-6 sebelum
ex-dividend date
terjadi kenaikan rata-rata
abnormal return yang
signifikan yaitu sebesar 0,008, dari yang semula -0,0029 menjadi
0,0109.
Pada penelitian sesudah
ex-dividend date
terdapat 5 hari
rata-rata
abnormal return
bernilai positif dan 5 hari bernilai
negatif. Terdapat kenaikan rata-rata
abnormal return yang
signifikan pada hari ke-5 setelah
ex-dividend date yaitu sebesar
0,0052, hal ini dapat dilihat dari rata-rata
abnormal return yang
semula -0,0063 menjadi 0,0115.
B.
Pembahasan
Pada penelitian ini harga saham diukur dengan rata-rata
abnormal
return. Informasi mengenai ex-dividend date merupakan bagian dari informasi
keuntungan yang lebih dari yang telah diestimasi. Terdapat 4 hari yang
mengandung rata-rata
abnormal return
negatif karena investor beranggapan
bahwa pembagian dividen bukan merupakan satu-satunya informasi yang
akan memberikan keuntungan pada saham yang telah diinvestasikan pada
suatu perusahaan, sehingga investor tidak mempertahankan saham yang
dimilikinya sampai sebelum ex-dividend date.
Adanya rata-rata
abnormal return positif sebanyak 5 hari sesudah
ex-dividend date menunjukkan terdapat beberapa investor yang memanfaatkan
pengumuman pembagian dividen di seputar
ex-dividend date untuk menjual
dengan harga yang lebih tinggi. Adanya 5 hari rata-rata
abnormal return
negatif sesudah ex-dividend date merupakan dampak dari adanya ex-dividend
date, dimana jika membeli saham setelah
ex-dividend date tidak lagi berhak
atas dividen yang akan dibagikan pada saat pembayaran dividen.
Berdasarkan gambar 5.3 apabila dilihat secara keseluruhan yaitu 10
hari sebelum dan 10 hari sesudah
ex-dividend date, terdapat rata-rata
abnormal return sebelum dan sesudah ex-dividend date mengalami penurunan
Menurut information content hypothesis
(Sartono, 2010) pembayaran
dividen selalu diikuti dengan kenaikan harga saham, harga saham yang tinggi
dapat dilihat dari tanggal pengumuman sampai pada tanggal sebelum
ex-dividend date. Kemudian, PSAK no 49 tentang Akuntansi Reksadana
mengungkapkan bahwa harga saham akan cenderung turun pada waktu
ex-dividend date karena saham sudah tidak mengandung hak dividen. Oleh sebab
itu pembagian hak tidak dicatat pada cum dividend date.
Adanya teori
information content hypothesis
(Sartono, 2010) dan
PSAK no 49 tentang Akuntansi Reksadana memunculkan pemikiran bahwa
pembagian dividen akan membuat harga saham dipasar mengalami kenaikan
harga saham sebelum ex-dividend data, penurunan harga saham pada saat dan
sesudah
ex-dividend date. Namun, dari hasil pengujian statistik keseluruhan
rata-rata
abnormal return untuk melihat perbedaan harga saham yang telah
dilakukan terhadap 207 sampel perusahaan yang mengumumkan
ex-dividend
date yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, memperoleh hasil yang
didapat seperti pada Tabel 5.7 adalah nilai sig (2-tailed) sebesar 0,694. Nilai
sig (2-tailed) sebesar 0,694 lebih besar daripada nilai level of significant 0,05,
yang berarti tidak terdapat perbedaan harga yang signifikan sebelum dan
sesudah ex-dividend date.
menganggap bahwa kebijakan dividen tidak membawa dampak apapun bagi
perusahaan, baik harga saham maupun biaya modal. Keputusan apakah laba
akan dibayarkan dalam bentuk dividen atau akan ditahan tidak akan
mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga apabila terdapat perusahaan yang
membagikan dividen maupun perusahaan yang tidak membagikan dividen
tidak akan direaksi oleh investor terutama pada sekitar
ex-dividend date,
karena menurut teori tidak relevan dividen tidak akan mempengaruhi reaksi
investor dan diduga bahwa reaksi investor dipengaruhi faktor selain
pembagian dividen.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Suparno (2013) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap rata-rata
abnormal return sebelum dan sesudah<