PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN
PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA SMA PADA MATERI KONSEP MOL
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kimia
oleh
AULIA RACHMANIAH
NIM 1002575
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN
PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA SMA PADA MATERI KONSEP MOL
Oleh
Aulia Rachmaniah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Aulia Rachmaniah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
AULIA RACHMANIAH
PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN
PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA SMA PADA MATERI KONSEP MOL
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si. NIP. 196203011987032001
Pembimbing II
Dr. Harry Firman, M.Pd. NIP. 195210081974121001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si.
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C.Rumusan Masalah Penelitian ... 4
D.Tujuan Penelitian ... 5
E.Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 6
A.Tinjauan Pustaka ... 6
1. Tes Piktorial ... 6
2. Pengetahuan Konseptual ... 8
3. Hubungan Pengetahuan Konseptual dengan Penggunaan Tes Piktorial .... 12
4. Bentuk Tes Tertulis ... 13
5. Deskripsi Materi Konsep Mol ... 18
6. Pengembangan Tes ... 23
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27
B.Metode Penelitian ... 27
C.Prosedur Penelitian ... 27
1. Tahap Pengembangan ... 29
2. Tahap Validasi ... 30
D.Definisi Operasional ... 31
E.Instrumen Penelitian ... 31
F. Teknik Analisis Data ... 32
1. Kualitas Tes Piktorial ... 32
a. Validasi Isi ... 32
b. Reliabilitas ... 33
c. Tingkat Kesukaran ... 34
d. Daya Pembeda ... 35
2. Perbandingan Hasil Tes Piktorial dengan Tes Naratif ... 36
3. Tanggapan Siswa dan Guru Terhadap Tes Piktorial ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A.Hasil Penelitian ... 38
1. Validitas Tes ... 38
a. Validitas Isi ... 36
b. Reliabilitas ... 41
2. Tingkat Kesukaran ... 42
3. Daya Pembeda ... 43
4. Butir-butir Soal Tes Piktorial ... 44
5. Perbandingan Tes Piktorial dengan Tes Naratif ... 60
6. Angket Tanggapan Siswa ... 62
7. Wawancara Tanggapan Guru ... 64
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
LAMPIRAN ... 78
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Keterkaitan antara Dimensi Pengetahuan Konseptual dengan Dimensi
Proses Kognitif ... 11
3.1 Nilai Minimum CVR Tes Satu Pihak p=0,05 ... 33
3.2 Kriteria Alpha Cronbach untuk Menetapkan Konsistensi Internal Reliabilitas ... 34
3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 35
3.4 Indeks Daya Pembeda... 36
4.1 Nilai CVR untuk Setiap Butir Soal Piktorial yang Dikembangkan pada Materi Konsep Mol ... 39
4.2 Tingkat Kesukaran (p) pada Setiap Butir soal Piktorial ... 42
4.3 Daya Pembeda pada Setiap Butir soal Piktorial dan Naratif ... 43
4.4 Butir Soal Piktorial Nomor 1 ... 44
4.5 Butir Soal Piktorial Nomor 2 ... 45
4.6 Butir Soal Piktorial Nomor 3 ... 45
4.7 Butir Soal Piktorial Nomor 4 ... 46
4.8 Butir Soal Piktorial Nomor 5 ... 47
4.9 Butir Soal Piktorial Nomor 6 ... 47
4.10 Butir Soal Piktorial Nomor 7 ... 48
4.11 Butir Soal Piktorial Nomor 8 ... 48
4.12 Butir Soal Piktorial Nomor 9 ... 49
4.13 Butir Soal Piktorial Nomor 10 ... 50
4.14 Butir Soal Piktorial Nomor 11 ... 51
4.15 Butir Soal Piktorial Nomor 12 ... 52
4.16 Butir Soal Piktorial Nomor 13 ... 53
4.17 Butir Soal Piktorial Nomor 14 ... 53
4.18 Butir Soal Piktorial Nomor 15 ... 54
4.19 Butir Soal Piktorial Nomor 16 ... 55
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.21 Butir Soal Piktorial Nomor 18 ... 56
4.22 Butir Soal Piktorial Nomor 19 ... 57
4.23 Butir Soal Piktorial Nomor 20 ... 58
4.24 Butir Soal Piktorial Nomor 21 ... 59
4.25 Angket Tanggapan Siswa Mengenai Tes Piktorial ... 62
4.26 Hasil Wawancara Terhadap Guru ... 64
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Keterkaitan Dimensi Pengetahuan dengan Dimensi Proses Kognitif... 10
2.2. Model Molekul CO2, SO2, dan H2O2 ... 22
2.3. Kerangka Pemikiran ... 26
3.1. Alur Penelitian ... 28
3.2. Format Butir Soal Piktorial ... 29
4.
5.
6.
7.1.4.1. ... P
ersentase Jawaban Benar pada Setiap Butir soal Piktorial dan Naratif ... 60
7.2.4.2. ...
Rata-Rata Persentase Jawaban Benar pada Jenis-jenis Soal Piktorial ... 61
7.3. ...
7.4. ...
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Halaman
A.1 Struktur Makro Materi Konsep Mol... 78
A.2 Peta Konsep Materi Konsep Mol ... 79
A.3 Kisi-Kisi Tes Piktorial ... 80
A.3 Lembar Validasi Tes Piktorial... 82
A.4 Lembar Angket Tanggapan Siswa ... 101
A.5 Lembar Pedoman Wawancara ... 102
Lampiran B B.1 Hasil Validitas Isi Tes Piktorial ... 103
B.2 Hasil Revisi Butir Soal Piktorial ... 125
B.3 Tes Piktorial ... 133
B.4 Kunci Jawaban Tes Piktorial ... 143
B.5 Tes Naratif ... 144
B.6 Kunci Jawaban Tes Naratif ... 151
B.7 Hasil Skor Siswa pada Tes Piktorial ... 152
B.8 Hasil Skor Siswa pada Tes Naratif ... 156
B.9 Hasil Reliabilitas Tes Piktorial ... 160
B.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ... 162
B.11 Hasil Analisis Daya Pembeda ... 166
B.12 Persentase Jawaban Benar pada Setiap Butir Soal Piktorial dan Naratif ... 168
B.13 Rata-rata Persentase Jawaban Benar pada Jenis-jenis Soal Piktorial ... 169
B.14 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa ... 170
Lampiran C C.1 Surat Izin Penelitian ... 173
C.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 174
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan butir soal piktorial yang dapat mengukur pengetahuan penguasaan konseptual siswa SMA pada materi konsep mol yang memenuhi kriteria berdasarkan validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pengembangan dan Validasi. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Karawang dengan subjek penelitian berjumlah 87 siswa kelas XI yang telah mempelajari materi konsep mol. Butir soal piktorial yang dikembangkan sebanyak 22 soal. Berdasarkan uji validitas isi dengan CVR, diperoleh 21 butir soal yang valid secara isi. Reliabilitas tes piktorial sebesar 0.79, yaitu termasuk ke dalam kriteria baik. Tingkat kesukaran butir soal piktorial yang termasuk ke dalam kriteria mudah 62%, kriteria sedang 28%, dan kriteria sukar 10%. Daya pembeda soal yang termasuk ke dalam kriteria sangat baik 57%, kriteria cukup 38%, dan kriteria kurang 5%. Nilai rata-rata persentase jawaban benar tes piktorial lebih tinggi dibandingkan dengan tes naratif. Hal ini menunjukkan sebagian besar soal piktorial lebih memudahkan siswa dalam memahami permasalahan dalam soal dibandingkan tes naratif. Hasil angket terhadap siswa dan wawancara terhadap guru menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dan guru memberikan respon positif terhadap penggunaan tes piktorial.
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT
This study aimed to produce pictorial items to measure the mastery of conceptual knowledge of senior high students on mole concept material that meet the criteria based on content validity, reliability, difficulty index, and discriminative power. Method used in this study is The Development and Validation method. This study was conducted in one of the public high schools in the city of Karawang with 87 of second grade students as the subject who has studied the concept mole material. There were 22 pictorial items which have been developed. Based on the content validity by the CVR, there were 21 valid items. The reliability value of the pictorial items is 0.79, which appertains under good criteria. The difficulty index of pictorial items is 62% at easy criteria, 28% at middle criteria, and 10% at hard criteria. The discriminative power of pictorial items is 57% at very good criteria, 38% at fair criteria and 5% at poor criteria. The average percentage of the correct answers of the pictorial test is higher than the narrative test. It showed that the pictorial test is better to help students in solving problems than the narrative test. The results of questionnaire for the student and interviews with the teachers showed that most of the students and the teachers have a positive response to the use of pictorial test.
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pendidikan di Indonesia ditandai dengan berubahnya
kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi
kurikulum 2013. Terdapat beberapa perbedaan antara KTSP dengan kurikulum
2013, salah satunya adalah perubahan Standar Kompetensi menjadi Kompetensi
Inti. Pada Kompetensi Inti ke tiga kelas X siswa dituntut untuk menguasai
dimensi pengetahuan. Salah satu dimensi pengetahuan yang harus dikuasai siswa
kelas X adalah dimensi pengetahuan konseptual. Pengetahuan konseptual adalah
pengetahuan mengenai kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih
kategori atau klasifikasi (pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata) (Anderson
& Krathwol, 2010). Dalam mengimplementasikan kurikulum di setiap satuan
pendidikan, terdapat kegiatan evaluasi untuk mengetahui tujuan pembelajaran
tercapai atau tidak. Untuk mengetahui siswa telah mencapai kompetensi inti
tersebut dibutuhkan suatu alat ukur. Namun, dikarenakan penerapan kurikulum
yang masih baru, masih terdapat kekurangan alat evaluasi yang sesuai dengan
tuntutan Kurikulum 2013, sehingga dibutuhkan alat evaluasi untuk mengukur
penguasaan pengetahuan konseptual siswa.
Dalam mempelajari kimia, penguasaan mengenai konsep kimia sangat
penting. Surif et al. (2012) menyatakan bahwa agar dapat memecahkan masalah
dengan benar siswa membutuhkan penerapan konseptual. Selama ini alat evaluasi
dalam pembelajaran kimia cenderung ditekankan pada soal-soal algoritmik
dibandingkan dengan soal-soal konseptual (Cracolice, 2008). Hasil penelitian
Sunyono (2009) menunjukkan pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan permasalahan yang menyangkut reaksi kimia dan hitungan kimia
akibat rendahnya penguasaan konsep-konsep kimia dan kurangnya minat siswa
terhadap pelajaran kimia. Selain itu, menurut Surif et al. (2012) rendahnya
2
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memecahkan masalah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa hanya mampu
mengingat rumus dan proses dalam menyelesaikan soal tanpa menguasai konsep.
Kimia adalah mata pelajaran yang sulit dipahami bagi beberapa siswa karena
mengandung konsep-konsep abstrak, seperti mol, molekul dan partikel (Üce,
2009). Konsep mol adalah salah satu topik yang penting, namun siswa memiliki
kesulitan dalam menguasainya. Siswa yang tidak sepenuhnya menguasai materi
konsep mol, maka akan sulit dalam menguasai topik berikutnya. Terutama, dalam
masalah stoikiometri yang berkaitan dengan perhitungan berkisar konsep mol.
Konsep mol digunakan sebagai satuan untuk menghitung jumlah zat yang terlibat
dalam reaksi kimia dan produk yang terbentuk di akhir reaksi. Dengan demikian,
penguasaan informasi mengenai konsep mol sangat penting untuk memecahkan
pertanyaan stoikiometri dengan benar. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan
mengenai pengajaran dan pembelajaran konsep mol (Furio et al., 2002; Gorin,
1994) ditemukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai konsep mol
dan menggunakannya dalam memecahkan masalah stoikiometri terkait.
Alat evaluasi yang tersedia pada umumnya masih menggunakan soal
berbentuk naratif. Pada soal Ujian Nasional mata pelajaran kimia tahun
2010-2013, persentasi soal bentuk naratif lebih besar dibandingkan soal bentuk
piktorial. Sementara itu, tes-tes bidang studi kimia di negara-negara maju seperti
Australia, Malaysia, Singapura, Jerman, dan Amerika Serikat cenderung
menggunakan soal piktorial (Awang, 2003). Tes piktorial adalah tes yang
melibatkan gambar dan foto-foto dalam format portrait atau landscape untuk
menggambarkan orang, sesuatu, dan tempat (Abadzivor, 2006). Tes piktorial
dapat berupa diagram, gambar, grafik, maupun tabel. Tingkat penguasaan konsep
kimia dapat direpresentasikan dalam bentuk piktorial sehingga mudah dipahami
dan dijelaskan (Surif et al., 2012). Tes piktorial lebih baik jika dibandingkan
dengan tes naratif. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Sternberg (dalam Edens &
Potter, 2001) yang menyatakan bahwa merepresentasikan konsep sains secara
visual melalui gambar yang dilengkapi dengan teks adalah proses elaboratif yang
mencakup multiple representation yang mempengaruhi kedalaman konsep. Selain
3
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
piktorial, yaitu paduan gambar dengan teks, dapat memperjelas dan meningkatkan
pemahaman terhadap informasi dibandingkan dengan hanya menggunakan teks.
Pertanyaan naratif yang panjang dapat melelahkan siswa sebelum siswa
memahami masalah dalam soal (Halakova & Proksa, 2007). Oleh karena itu
penggunaan tes piktorial pada materi konsep mol diharapkan dapat membantu
siswa dalam memahami permasalahan dalam soal. Tes piktorial dilakukan untuk
membantu siswa menarik kesimpulan, mengidentifikasi sebab dan akibat,
mengategorikan ide, menunjukan urutan dan hubungan, serta mengorganisasi
pikiran (Marganoff et al., 2006). Tavassoli, et al. (2013), mengungkapkan bahwa
gambar dapat meningkatkan pemahaman membaca. Dengan menggunakan
gambar-gambar berwarna menyebabkan siswa dapat memahami dengan baik.
Hasil penelitian Tavassoli, et al. (2013) menegaskan bahwa konteks bergambar
dapat menjadi perangkat yang bermanfaat yang efektif dan alat penting untuk
diterapkan untuk mengaktifkan skema yang relevan yang diperlukan siswa untuk
memahami teks. Gambar sebagai alat bantu visual dapat menarik perhatian
pembaca, membuat pembaca lebih tertarik pada teks, dan merangsang reaksi
emosional, dan membuat pemahaman teks menjadi lebih mudah bagi mereka.
Sebagai upaya mengetahui peranan piktorial dalam suatu tes maka perlu
dilakukan perbandingan antara hasil tes berbentuk piktorial dengan tes berbentuk
naratif. Salah satu penelitian mengenai tes piktorial telah dilakukan, yaitu menurut
Octafiani (2009), bentuk pilihan ganda piktorial lebih mempermudah siswa dalam
memahami masalah dalam soal dibandingkan dengan tes naratif pada bahan kajian
sistem dan sifat koloid. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian
dengan judul “Pengembangan Tes Piktorial untuk Mengukur Penguasaan
4
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang, terdapat beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi, yaitu: tidak tersedianya alat ukur untuk mengukur pengetahuan
konsepual siswa, dan penggunaan tes piktorial yang masih rendah, sehingga
variabel dalam penelitian ini adalah penguasaan pengetahuan konseptual dan tes
piktorial. Agar penelitian lebih terarah, perlu dilakukan pembatasan terhadap
variabel-variabel tersebut, diantaranya sebagai berikut:
1. Penguasaan pengetahuan konseptual dibatasi pada jenjang C3 dan C4 menurut
Revisi Taksonomi Bloom.
2. Tes piktorial yang dikembangkan mengacu pada Kompetensi Inti ketiga, serta
pada Kompetensi Dasar 3.11: Menerapkan konsep massa atom relatif dan
massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan
konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
3. Materi konsep mol yang dikaji dalam pengembangan soal ini meliputi
penentuan massa molar, volume molar, persamaan reaksi, pereaksi pembatas
dan berlebih, rumus empiris, rumus molekul, dan tetapan Avogadro.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan tes piktorial untuk mengukur pengetahuan konseptual siswa SMA pada materi konsep mol?”. Rumusan masalah secara
terperinci dinyatakan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut:
1. Apakah tes piktorial untuk mengukur penguasaan pengetahuan konseptual
siswa SMA pada materi konsep mol yang dikembangkan telah memenuhi
kriteria sebagai tes yang baik dilihat dari validitas isi, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembedanya?
2. Apakah tes piktorial untuk mengukur penguasaan pengetahuan konseptual
siswa SMA pada materi konsep mol yang dikembangkan lebih memudahkan
siswa untuk memahami masalah dalam soal dibandingkan dengan tes naratif?
3. Bagaimana tanggapan siswa dan guru terhadap tes piktorial untuk mengukur
5
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan butir soal piktorial untuk
mengukur pengetahuan penguasaan konseptual siswa SMA pada materi konsep
mol yang memenuhi kriteria berdasarkan validitas isi, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk:
1. Melatih penguasaan konseptual siswa dalam menyelesaikan tes pada materi
konsep mol.
2. Memberikan alternatif tes dalam mengevaluasi penguasaan pengetahuan
konseptual pada materi konsep mol.
3. Memberikan rujukan dan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian
terkait pengembangan penelitian atau pun penelitian sejenis dengan konteks
materi yang berbeda.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Urutan penulisan skripsi setiap bab adalah
sebagai berikut:
1. Bab I dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan struktur organisasi skripsi.
2. Bab II dipaparkan mengenai tinjauan pustaka (yang meliputi tes piktorial,
pengetahuan konseptual, hubungan pengetahuan konseptual dengan
penggunaan tes piktorial, bentuk tes tertulis, deskripsi materi konsep mol, dan
pengembangan tes), dan kerangka pemikiran.
3. Bab III dipaparkan mengenai lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian,
prosedur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, dan teknik
analisis data.
4. Bab IV dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5
Karawang tahun ajaran 2014-2015. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan
kesesuaian dengan kurikulum yang digunakan untuk mengembangkan tes, yaitu
kurikulum 2013. Subjek penelitian yaitu 87 siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 6
yang telah menerima materi konsep mol.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Pengembangan dan Validasi.
Pengembangan butir soal bertujuan untuk membuat butir soal yang cukup untuk
merancang suatu tes yang diinginkan. Pengembangan butir soal berkontribusi
untuk membuat setiap butir soal seefektif mungkin. Validasi butir soal bertujuan
untuk menginvestigasi proses yang dilakukan dalam mengembangkan butir soal,
sehingga setiap butir soal dapat mengukur apa yang hendak diukur (Haladyna &
Rodriguez, 2013).
C. Prosedur Penelitian
28
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1. Alur Penelitian
Tahap Pengembangan Telaah silabus kimia
SMA kurikulum 2013
Studi kepustakaan materi konsep mol dan tes
piktorial Studi kepustakaan
pengetahuan konseptual
Penentuan dimensi proses kognitif yang akan diteliti
Indikator soal konsep mol yang dapat dibangun dengan bentuk piktorial Analisis soal kimia
terstandarisasi (UN tahun 2010-2013)
Pembuatan tes piktorial
Produk untuk uji coba
Soal ditolak
Uji coba tes piktorial Pembuatan kisi-kisi tes
Validasi isi tes piktorial
Pembahasan
Kesimpulan Pembuatan tes naratif
Reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda Penyusunan angket dan
pedoman wawancara
Pengisian angket oleh siswa dan wawancara
terhadap guru
Tahap Validasi CVR > 0,99
CVR < 0,99
Perangkat tes piktorial pada materi konsep mol
Uji coba tes naratif
Perbandingan persentase jawaban
29
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tahap-tahap penelitian diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Pengembangan
Langkah-langkah awal yang dilakukan dalam pengembangan butir soal, yaitu
mengidentifikasi tujuan tes, merancang domain yang akan diukur, menentukan
spesifikasi tes (format tes, cara penyekoran, daya pembeda, tingkat kesulitan), dan
membuat butir soal (Downing dan Haladyna, 2006). Tujuan tes adalah untuk
memperbaiki proses pembelajaran, atau disebut juga tes formatif. Ruang lingkup
materi konsep mol ditentukan berdasarkan kompetensi dasar 3.11 pada kurikulum
2013, sehingga domain yang diukur adalah pengetahuan konseptual pada daerah
kognitif C3 dan C4. Butir soal dikembangkan dengan format pilihan berganda
piktorial. Pemilihan format ini dikarenakan menurut Surif (2012) tingkat
penguasaan konsep dapat direpresentasikan dalam bentuk visual sehingga mudah
dipahami dan dijelaskan. Selain itu bentuk soal pilihan berganda memiliki
beberapa keuntungan, salah satunya adalah dapat disusun untuk mengukur
kemampuan dari setiap jenjang dalam domain kognitif (Firman, 2013). Soal
piktorial yang dikembangkan berjumlah 22 soal. Pola butir soal piktorial disajikan
pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Pola Butir Soal Piktorial
Angket tanggapan siswa dikembangkan dengan cara menyusun
pertanyaan-pertanyaan tertentu untuk mengungkapkan tanggapan siswa mengenai tes piktorial
yang dikembangkan. Secara lengkap, angket tanggapan siswa dapat dilihat pada
Lampiran A.4.
Teks pertanyaan yang disertai gambar
Teks pengecoh
Teks kunci jawaban
Stem
Opsi
Teks pertanyaan
Teks pengecoh dengan gambar
Teks kunci jawaban dengan gambar
Stem
30
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pedoman wawancara dikembangkan dengan cara menyusun
pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui informasi mengenai media yang biasa digunakan
dalam mengajar di kelas, bentuk soal yang biasa diujikan kepada siswa, dan
kemungkinan kendala yang muncul jika digunakan tes piktorial. Secara lengkap,
pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran A.5.
2. Tahap Validasi
Tahap validasi yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya melakukan uji
validitas isi dan reliabilitas terhadap butir soal piktorial. Selain itu juga dilakukan
penilaian tingkat kesukaran, daya pembeda, dan perbandingan hasil tes piktorial
dengan tes naratif.
a. Validasi Isi
Butir soal yang telah dikembangkan dengan jumlah 22 butir soal diuji
validitas isinya. Validiasi isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara
butir-butir soal yang telah dikembangkan dengan indikator. Butir soal dikatakan valid
jika butir soal yang dikembangkan sesuai dengan indikator yang dirancang.
Validasi isi tes dilakukan oleh tujuh orang validator ahli, terdiri dari lima
orang dosen pendidikan kimia dan dua orang guru Kimia SMA di Kota Bandung.
Berdasarkan jumlah validator, maka nilai CVR minimum untuk setiap butir soal
yang diterima menurut persamaan Lawshe adalah 0,99. Soal dinyatakan valid jika
nilai CVR > 0,99, sementara soal dinyatakan tidak valid jika nilai CVR < 0,99.
b. Reliabilitas
Soal-soal yang dinyatakan valid berdasarkan perhitungan CVR kemudian
dilakukan uji coba kepada 87 siswa untuk mengetahui nilai reliabilitasnya. Selain
itu juga dilakukan penilaian tingkat kesukaran, daya pembeda, dan perbandingan
hasil tes piktorial dengan tes naratif. Jumlah butir soal yang diujikan adalah 21
soal.
Pada tahap uji coba produk dilakukan dua kali tes terhadap siswa yang sama.
31
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kedua siswa mengerjakan tes berbentuk piktorial. Terakhir, siswa mengisi angket
tanggapan mengenai tes piktorial.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional yang terkait yang dibahas dalam penelitian ini
dipaparkan sebagai berikut:
1. Tes piktorial adalah tes yang melibatkan gambar, dan foto-foto dalam format
portrait atau landscape untuk menggambarkan orang, sesuatu, dan tempat
(Abadzivor, 2006). Tes piktorial dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk,
seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan
gabungan dari dua bentuk atau lebih (Arsyad, 2013).
2. Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan mengenai kategori, klasifikasi,
dan hubungan antara dua atau lebih kategori atau klasifikasi (pengetahuan
yang lebih kompleks dan tertata) (Anderson & Krathwol, 2010).
3. Mol adalah banyaknya suatu zat yang mengandung entitas dasar (atom,
molekul, atau partikel lain) sebanyak jumlah atom yang terdapat dalam tepat
12 g isotop karbon-12 (Chang, 2010). Materi konsep mol yang dikaji dalam
pengembangan soal ini meliputi penentuan massa molar, volume molar gas,
persamaan reaksi, pereaksi pembatas dan berlebih, rumus empiris, rumus
molekul, dan tetapan Avogadro.
E. Instrumen Penelitian
1. Lembar Validasi
Lembar validasi digunakan untuk mengetahui validitas isi instrumen tes
piktorial. Lembar validasi ini berisi soal-soal yang dikembangkan berdasarkan
indikator untuk materi konsep mol. Butir soal yang divalidasi berjumlah 22 soal.
Soal-soal tersebut dinilai validitas isinya oleh para ahli, yaitu dosen jurusan
32
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian berisi sejumlah pertanyaan yang
harus ditanggapi siswa. Setiap siswa diminta untuk memberikan tanggapan
terhadap setiap pertanyaan dengan menjawab “ya atau tidak” dengan disertai
alasan. Angket ini dirancang untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai tes
piktorial pada materi konsep mol.
3. Pedoman Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan wawancara tidak
terstruktur, yaitu tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun
sistematis dan lengkap. Wawancara dilakukan kepada beberapa orang guru untuk
mengetahui persepsi mereka terhadap penggunaan tes piktorial pada materi
konsep mol.
F. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data pada penelitian ini dibagi ke dalam tiga bagian. Bagian
pertama mengenai analisis kualitias tes piktorial yang meliputi analisis validitas
isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda. Bagian kedua mengenai
perbandingan persentase jawaban benar tes piktorial dengan tes naratif. Bagian
ketiga mengenai tanggapan siswa dan guru terhadap tes piktorial.
1. Kualitas Tes Piktorial
a. Validasi Isi
Validitas isi diolah dengan cara menganalisis hasil pertimbangan para ahli
dengan menggunakan Content Validity Ratio (CVR). Untuk mengetahui nilai
CVR, digunakan persamaan menurut Lawshe (1975) berikut:
Keterangan:
ne : jumlah validator yang mengatakan valid
33
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil perhitungan CVR untuk setiap butir soal kemudian dibandingkan
dengan nilai minimum CVR. Yang disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Nilai Minimum CVR, Tes Satu Pihak p=0,05
Jumlah Validator
Nilai Minimum CVR
5 0,99
6 0,99
7 0,99
8 0,75
9 0,78
10 0,62
11 0,59
12 0,56
13 0,54
14 0,51
15 0,49
20 0,42
25 0,37
30 0,33
35 0,31
40 0,29
Sumber: Lawshe, 1975.
Hanya butir soal dengan nilai CVR lebih tinggi atau sama dengan nilai minimum
yang diterima, sementara butir soal yang memiliki nilai di bawah nilai CVR
minimum ditolak (Lawshe, 1975). Untuk validator berjumlah tujuh orang
memiliki nilai minimum CVR sebesar 0,99.
b. Reliabilitas
Langkah awal dalam menghitung nilai reliabilitas adalah melakukan
penskoran terhadap butir soal. Skor 1 diberikan kepada siswa yang menjawab
benar, dan skor 0 diberikan kepada siswa yang menjawab salah. Nilai reliabilitas
dihitung dengan metode alpha Cronbach. Persamaan Cronbach untuk menghitung
34
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
( )
Keterangan:
α = Alpha Cronbach
n = Jumlah pertanyaan
Vi = Skor variansi untuk setiap pertanyaan
Vt = Total variansi untuk seluruh soal
Skor siswa tersebut diolah menggunakan perangkat lunak Statistical Package
for Social Sciences (SPSS) versi 17.0 untuk menghitung nilai reliabilitas. Kriteria
nilai alpha untuk menetapkan konsistensi internal reliabilitas disajikan pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2
Kriteria Alpha Cronbach untuk Menetapkan Konsistensi Internal Reliabilitas
Kriteria Keterangan
α>0.9 Sangat baik
0.7<α<0.9 Baik
0.6<α<0.7 Dapat diterima
0.5<α<0.6 Jelek
α<0.5 Tidak dapat diterima
Sumber: Bhatnagar, 2014.
Nilai alpha Cronbach 0,7 atau lebih besar adalah indikasi konsistensi internal yang
tinggi dari instrumen untuk tujuan membangun keterandalan alat penelitian.
c. Tingkat Kesukaran
Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran (p) (Arifin, 2009):
35
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria tingkat kesukaran disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3.
Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal
Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria
p > 0,7 mudah
0,3 < p < 0,7 sedang
p < 0,3 sukar
Sumber: Arifin, 2009.
Menurut Zimmaro (2004) tingkat kesukaran rata-rata yang optimal untuk
bentuk soal pilihan ganda dengan lima jawaban adalah 0,6.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda dihitung dengan cara membagi skor tes ke dalam tiga
kelompok, yaitu 27% kelompok tinggi, 46% kelompok tengah, dan 27%
kelompok rendah. Penggunaan nilai 27% karena nilai ini akan memaksimalkan
perbedaan dalam distribusi normal) (Wiersma & Jurs, 1990). Rumus yang
digunakan dalam menghitung daya pembeda adalah sebagai berikut:
Keterangan:
JA : jumlah siswa kelompok atas
JB : jumlah siswa kelompok bawah
BA : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB : jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA : Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
PB : Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan
36
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pembagian indeks daya pembeda disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4.
Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Keterangan
D > 0,40 sangat baik
0,30-0,39 Cukup, direvisi atau tidak direvisi
0,20-0,29 Kurang, direvisi atau disisihkan
< 0,19 Jelek, direvisi total atau disisihkan
Sumber: Wiersma & Jurs, 1990.
Menurut Zimmaro (2004), nilai daya pembeda yang diterima adalah 0,20 atau
lebih besar.
2. Perbandingan Persentase Jawaban Benar Tes Piktorial dengan Tes
Naratif
Perbandingan hasil tes piktorial dengan tes naratif dilakukan dengan cara
menghitung persentase jawaban banar pada masing-masing tes, sehingga dapat
diketahui bentuk soal apa yang dapat membantu siswa dalam memahami masalah
dalam soal. Nilai persen benar dihitung dengan rumus:
3. Tanggapan Siswa dan Guru terhadap Tes Piktorial
a. Analisis Angket Tanggapan Siswa
Skala pengukuran angket menggunakan skala Guttman. Menurut Sugiyono
(2011), skala pengukuran dengan tipe Guttman akan didapat jawaban yang tegas,
yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif”, dan lain -lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua
alternatif). Kemudian, data skor yang diperoleh kemudian diubah ke dalam bentuk
37
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Analisis Hasil Wawancara Terhadap Guru
Hasil wawancara dengan beberapa guru dikelompokkan berdasarkan
informasi-informasi yang akan digali, diantaranya mengenai media yang biasa
digunakan dalam mengajar di kelas, bentuk soal yang biasa diujikan kepada
siswa, dan kemungkinan kendala yang muncul jika digunakan tes piktorial.
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tes piktorial untuk mengukur penguasaan pengetahuan konseptual siswa
SMA pada materi konsep mol yang dikembangkan memenuhi kriteria
berdasarkan validitas isi, reliabilitas, taraf kemudahan, dan daya pembedanya.
Dari 22 butir soal yang dikembangkan diperoleh 21 soal yang memenuhi
kriteria validitas isi. Butir-butir soal yang dikembangkan memiliki nilai
reliabilitas yang baik. Tingkat kesukaran butir-butir soal yang dikembangkan
tergolong ke dalam kriteria mudah dengan daya pembeda yang sangat baik.
2. Tes piktorial untuk mengukur penguasaan pengetahuan konseptual siswa
SMA pada materi konsep mol yang dikembangkan sebagian besar lebih
memudahkan siswa untuk memahami masalah dalam soal dibandingkan
dengan tes naratif. Berdasarkan nilai persentase jawaban benar, nilai rata-rata
persentase jawaban benar tes piktorial lebih besar dibandingkan dengan tes
naratif.
3. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa tes piktorial dapat membantu dalam
memahami permasalahan dalam soal. Siswa lebih tertarik mengerjakan tes
piktorial dibandingkan dengan tes naratif. Guru menyatakan bahwa
penggunaan tes piktorial sangat baik karena dapat menambah pengetahuan
siswa mengenai materi yang sedang dipelajari. Guru mengalami kendala
dalam pembuatan tes piktorial salah satunya adalah keterampilan
73
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Pada pelaksanaan uji coba tes piktorial dan naratif, jika soal piktorial dan
naratif sama, sebaiknya dibagi ke dalam dua kelompok dan dilakukan langkah
yang berbeda. Kelompok pertama, tes naratif diujikan terlebih dahulu
dilanjutkan dengan tes piktorial. Kelompok kedua, tes piktorial diujikan
terlebih dahulu dilanjutkan dengan tes naratif. Hal ini untuk menghindari bias
akibat pengaruh soal yang diujikan pertama kali.
2. Pemilihan bentuk piktorial pada masing-masing indikator sebaiknya
dilakukan secara variatif, sehingga dapat diketahui bentuk piktorial yang
sesuai dengan indikator.
3. Sebaiknya dalam tes guru menggunakan instrumen tes piktorial yang
dikembangkan kerena keberadaan gambar dapat membantu siswa
mempermudah dalam memahami masalah dalam soal khususnya pada materi
konsep mol.
4. Sebaiknya dilakukan pelatihan kepada guru-guru untuk meningkatkan
keterampilan menggunakan media dalam membuat gambar, sehingga dapat
membantu guru dalam membuat soal piktorial.
5. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian pada dimensi
pengetahuan yang lain, yaitu pengetahuan faktual, dan prosedural, serta pada
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abadzivor, H. E. (2006). Assessment of Pictorial Materials in Ghanaian Pre-School Education (A Case Study in Kumasi Metropolis). (Tesis). Pre-School of Graduate Studies, Kwame Nkrumah University of Science and Technology, Kumasi.
Aihakwo, M.J. (2013). Chemistry Teachers and Their Senior Secondary Students’ Answers To Pictorial and Verbal Questions In Evaporation. American Journal of Chemistry Education, 3(1), 29-38.
Anderson, L. W., & Krathwol (Penerjemah: Prihantoro, A.). (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Arikunto. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Awang, P. (2003). Penilaian Prestasi Kimia Tingkatan 4 KBSM. Selangor: Cerdik Publications SDN. Bhd.
Bhatnagar, R, Kim, J., & Many, J. E. (2014). Candidate Surveys on Program Evaluation: Examining Instrument Reliability, Validity and Program Effectiveness. American Journal of Educational Research, 2(8), 683-690.
Cangelosi, J. S. (Penerjemah: Tedjasudhana, L.D.). (1995). Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung: Penerbit ITB.
Chang, R. (2005). Kimia Dasar (Konsep-konsep Inti Jilid 1). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Chiu, M. (2000). Algoritmic Problem Solving and Conceptual Understanding of Chemistry by Students at a Local High School in Taiwan. Proceedings of the National Science Council, 11(1), 20-38.
Cracolice, M.S., Deming, J.C., & Ehlert, B. (2008). Concept Learning Versus
Problem Solving: A Cognitive Difference. Journal of Chemical
Education,85(6), 873-878.
75
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Danili, E. & Reid, N. (2006). Cognitive Factors that Can Potentially Affect Pupils’ Test Performance. Chemistry Education Research and Practice. 7(2), 64-83.
Downing, S.M., & Haladyna, T.M. (2006). Handbook of Test Development. [e-book]. Tersedia di: http://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=ed-NAgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=developing+and+validating+item+test
+haladyna&ots=FrVm4SS0_q&sig=brVj-Swv7bA235VYDmkOUleDuYc&redir_esc=y#v=onepage&q=developing%2
0and%20validating%20item%20test%20haladyna&f=false [29 Agustus
2014]
Earl, L., & Katz, S. (2006). Rethinking Classroom Assessment with Purpose in Mind: Assessment For Learning, Assessment As Learning, Assessment Of Learning. Tersedia di: www.wncp.ca/media/40539/rethink.pdf [15 Januari 2014]
Edens, K.M., & Potter, E.F. (2001). Promoting Conceptual Understanding Through Pictorial Representation. Studies in Art Education-Spring, 42(3), 214-233.
Firman, H. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia [Handout]. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Furió, C., Azcona, R., & Guisasola, J. (2002). The Learning and Teaching of The Concepts ‘ Amount of Substance’ and ‘ Mole: A Review of The Literature. Chemistry Education: Research And Practice In Europe, 3(3), 277-292.
Gorin, G. (1994). Mole and chemical amount: A discussion of the fundamental measurements of chemistry. Journal of Chemical Education, 71(2), 114-116.
Haladyna, T.M., & Rodriguez, M.C. (2013). Developing and Validating Test Items [e-book]. Tersedia di: http://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=-uL5BQPFO3MC&oi=fnd&pg=PP2&dq=developing+and+validating+item+te st+haladyna&ots=iCcQQLtqGj&sig=lR8AuCAGsGfYZOjUBkO8PAJ90yg& redir_esc=y#v=onepage&q=developing%20and%20validating%20item%20te st%20haladyna&f=false. [29 Agustus 2014].
Halakova, Z., & Proksa, M. (2007). Two Kinds of Conceptual Problems in Chemistry Teaching. Journal of Chemical Education, 84(1), 172-174.
Heer, R. (2009). A Model of Learning Objectives. Iowa State University (Center
of Excellence in Learning and Teaching). Tersedia:
76
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Heyworth, R. M. & Briggs, J. G. R. (2007). Science In Focus Chemistry (‘O’ Level). Singapore: Pearson Education South Asia Pte Ltd.
Kusaeri, & Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Psychology, 28, 563-575.
Marganoff, B., Shafranski, J., Parravano, C., & Cook, D. (2006). New Jersey
Science Curriculum Framework. Tersedia di:
dr-priestley.com/hfc/ed511/standards/NJFramework.pdf [20 Oktober 2013].
Nurrenbern, S.C., & Robinson, W.R. (1998). Conceptual questions and challenge problems. Journal of Chemical Education, 75(11), 1502-1503.
Octafiani, F. (2009). Pengaruh Gambar dalam Pokok Uji Pilihan Ganda Terhadap Taraf Kemudahan dan Daya Pembeda Soal pada Bahan Kajian Sistem dan Sifat Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Pastore, R. S. (2007). Principle of Teaching. [Online]. Tersedia di: http://teacherworld.com/potdale.html/ [12 Agustus 2014].
Petrucci, R.H., Herring, F.G., & Madura, J.D. (2010). General Chemistry: Principles and Modern Applications. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD). Bandung: Alfabeta.
Sunyono. (2009). Model Pembelajaran Kimia Berbasis Multipel Representasi dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Kinetika Kimia dan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Negeri Semarang, Surabaya.
Surif, J, Ibrahim, N.H., & Mokhtar, M.. (2012). Conceptual and Procedural Knowledge in Problem Solving. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 56, 416-425.
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar: Dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra.
77
Aulia Rachmaniah, 2014
Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Penguasaan Pengetahuan Konseptual Siswa Sma Pada Materi Konsep Mol
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tisany, A. (2011). Analisis Bahan Ajar Hasil Terjemahan Buku Teks Chemistry Pokok Bahasan Stoikiometri. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Üce, M. (2009). Teaching the Mole Concept Using A Conceptual Change Method at College Level. ProQuest Education Journals,129(4), 683-691.
Whitten, K.W., Davis, R.E., Peck, L., & Stanley, G.G. (2004). General Chemistry. California: Thomson Brooks Cole Publishing.
Wiersma, W. & Jurs S.G. (1990). Educational Measurement and Testing. Massachusetts: Allyn and Bacon A Division of Simon and Schuster, Inc.