• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan Teori Perkembangan Psikoanalisis menurut Sigmund Freuds

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pandangan Teori Perkembangan Psikoanalisis menurut Sigmund Freuds"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Pandangan Teori Perkembangan Psikoanalisis

menurut Sigmund Freuds

• Sigmund Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (precon

scious), dan tak-sadar (unconscious). Topografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk

mendiskripsikan unsur

cermati (awareness) dalam setiap event mental seperti berfikir dan berfantasi. Sampai dengan tahun 1920-an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Baru pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yakni id, ego, dan superego.

(4)

Komponen Struktural

Id

Id adalah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologik yang diturunkan, seperti insting, impuls dan drives. Id berada dan beroperasi dalam daerah unansdous, mewakili subjektivitas yang tidak pemah disadari sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan enerji psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.

Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasunprinciple), yaitu: berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Bagi Id, kenikmatan adalah keadaan yang relatif inaktif atau tingkat enerji yang rendah, dan rasa sakit adalah tegangan atau peningkatan enerji yang mendambakan kepuasan. Jadi ketika ada stimuli yang memicu enerji untuk bekerja – timbul tegangan enerji – id beroperasi dengan prinsip kenikmatan; berusaha mengurangi atau menghilangkan tegangan itu; mengembalikan din ke tingkat enerji yang rendah. Pleasure principle diproses dengan dua cara, tindak refleks (reflex

actions) dan proses primer (primary process). Tindak refleks adalah reaksi

otomatis yang dibawa sejak lahir seperti mengejapkan mata – dipakai untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan biasanya segera dapat dilakukan. Proses primer adalah reaksi membayangkan/mengkhayal sesuatu yang dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan – dipakai untuk menangani stimulus kompleks, seperti bayi yang lapar membayangkan makanan atau puting ibunya. Proses membentuk gambaran objek yang dapat mengurangi tegangan, disebut pemenuhan hasrat (nosh fullment),misalnya: mimpi, lamunan, dan halusinasi psikotik.

(5)

• Ego

• Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita;

sehingga

ego

beroperasi

mengikuti

prinsip

realita (realityprinciple); usaha memperoleh kepuasan yang

dituntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau

menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata

dapat memuaskan kebutuhan. Prinsip realita itu dikerjakan

melalui proses sekunder (secondaryprocess), yakni berfikir

realistik menyusun rencana dan menguji apakah rencana itu

menghasilkan objek yang dimaksud. Proses pengujian itu disebut

uji realita (reality testin); melaksanakan tindakan sesuai dengan

rencana yang telah difikirkan secara realistik. Dari cara kerjanya

dapat difahami sebagian besar daerah operasi ego berada di

kesadaran, namun ada sebagian kecil ego beroperasi di daerah

prasadar dan daerah taksadar. Ego adalah eksekutif (pelaksana)

dari kepribadian, yang memiliki dua tugas utama; pertama,

memilih stimuli mana yang hendak direspon dan atau insting

mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan.

(6)

• Superego

• Superego adalah kekuatan moral dan etik dari

kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip

idealistik (idealisticprinciple) sebagai lawan dari

prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik dari

Ego. Superego berkembang dari ego, dan seperti

ego dia tidak mempunyai energi sendiri. Sama

dengan ego, superego beroperasi di tiga daerah

kesadaran. Namun berbeda dengan ego, dia

tidak mempunyai kontak dengan dunia luar

(sama

dengan

Id)

sehingga

kebutuhan

kesempurnaan yang diperjuangkannya tidak

realistik

(Id

tidak

realistik

dalam

memperjuangkan kenikmatan).

(7)

• Superego

bersifat

nonrasional

dalam

menuntut

kesempurnaan, menghukum dengan keras kesalahan ego,

baik yang telah dilakukan maupun baru dalam fikiran.

Super-ego juga seperti ego dalam hal mengontrol id,

bukan hanya menunda pemuasan tetapi merintangi

pemenuhannya. Paling tidak, ada 3 fungsi superego, yaitu;

(1) mendorong ego menggantikan tujuan-tujuan realistik

dengan tujuan-tujuan moralistik, (2) merintangi impuls id,

terutama impuls seksual dan agresif yang bertentangan

dengan standar nilai masyarakat, dan (3) mengejar

kesempurnaan. Struktur kepribadian id-ego-superego itu

bukan bagian-bagian yang menjalankan kepribadian,

tetapi itu adalah nama dalam sistem struktur dan proses

psikologik yang mengikuti prinsip-prinsip tertentu.

Biasanya sistem-sistem itu bekerja bersama sebagai team,

di bawah arahan ego. Baru kalau timbul konflik diantara

ketiga struktur itu, mungkin sekali muncul tingkah laku

abnormal.

(8)

Enam elemen pendukung struktur kepribadian

Sadar (Conscious)

Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu. Menurut Freud, hanya sebagian kecil saja Bari kehidupan mental (fikiran, persepsi, perasaan dan ingatan) yang masuk kekesadaran (consciousness). Isi daerah sadar itu merupakan hasil proses penyaringan yang diatur oleh stimulus atau cue-eksternal. Isi-isi kesadaran itu hanya bertahan dalam waktu yang singkat di daerah conscious, dan segera tertekan kedaerah perconscious atau unconscious, begitu orang memindah perhatiannya ke we yang lain.

Prasadar (Preconscious)

Disebut juga ingatan siap (available memory), yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan taksadar. Isi preconscious berasal dari conscious dan clanunconscious. Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermati, akan ditekan pindah ke daerah prasadar. Di sisi lain, isi materi daerah taksadar dapat muncul ke daerah prasadar. Kalau sensor sadar menangkap bahaya yang bisa timbul akibat kemunculan materi tak sadar materi itu akan ditekan kembali ke ketidaksadaran. Materi taksadar yang sudah berada di daerah prasadar itu bisa muncul kesadaran dalam bentuk simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap, dan mekanisme pertahanan diri.

(9)

Tak Sadar (Unconscious)

Tak sadar adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran dan menurut Freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia. Secara khusus Freud membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu adalah kenyataan empirik. Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls dan drives yang dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatik (biasanya pada masa anak-anak) yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah taksadar. Isi atau materi ketidaksadaran itu memiliki kecenderungan kuat untuk bertahan terus dalam ketidaksadaran, pengaruhnya dalam mengatur tingkahlaku sangat kuat namun tetap tidak disadari.

Model perkembangan psikoanalisis dasar, yang terus-menerus dimodifikasi oleh Freud selama 50 tahun terakhir hidupnya, terdiri atas tiga komponen pokok;

(1) satu komponen dinamik atau ekonomik yang menggambarkan pikiran manusia sebagai sistem energi yang cair.

(2) satu komponen struktural atau topografik berupa sebuah sistem yang memiliki tiga struktur psikologis berbeda tetapi saling berhubungan dalam menghasilkan perilaku.

(3) satu komponen sekuensial (urutan) atau tahapan yang memastikan langkah maju dari satu tahap perkembangan menuju tahap lainnya, yang terpusat pada daerah-daerah tubuh yang sensitif, tugas-tugas perkembangan, dan konflik-konflik psikologis tertentu.

(10)

• Freud berpendapat bahwa dalam

perkembangan manusia terdapat dua hal

pokok yaitu:

• (1) bahwa tahun-tahun awal kehidupan

memegang peranan penting bagi

pembentukan kepribadian; dan

• (2) bahwa perkembangan manusia meliputi

tahap-tahap psikoseksual

(11)

Tahap-tahap Psikoseksual

• Tahap oral ( sejak lahir hingga 1tahun )

• Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut

adalah makan. Dua macam aktivitas oral ini, yaitu

menelan makanan dan mengigit, merupakan

prototipe bagi banyak ciri karakter yang berkembang

di kemudian hari. Karena tahap oral ini berlangsung

pada saat bayi sama sekali tergantung pada ibunya

untuk mendapatkan makanan, pada saat dibuai,

dirawat dan dilindungi dari perasaan yang tidak

menyenangkan, maka timbul perasaan-perasaan

tergantung pada masa ini. Frued berpendapat bahwa

simtom ketergantungan yang paling ekstrem adalah

keinginan kembali ke dalam rahim.

(12)

• Tahap anal ( usia 1-3 tahun )

• Setelah makanan dicernakan, maka sisa makanan menumpuk di ujung

bawah dari usus dan secara reflex akan dilepaskan keluar apabila

tekanan pada otot lingkar dubur mencapai taraf tertentu. Pada umur

dua tahun anak mendapatkan pengalaman pertama yang menentukan

tentang pengaturan atas suatu impuls instingtual oleh pihak luar.

Pembiasaan akan kebersihan ini dapat mempunyai pengaruh yang

sangat luas terhadap pembentukan sifat-sifat dan nilai-nilai

khusus. Sifat-sifat kepribadian lain yang tak terbilang jumlahnya konon

sumber akarnya terbentuk dalam tahap anal.

• Tahap phalik ( usia 3-5 tahun)

• Selama tahap perkembangan kepribadian ini yang menjadi pusat

dinamika adalah perasaan-perasaan seksual dan agresif berkaitan

dengan mulai berfungsinya organ-organ genetikal. Kenikmatan

masturbasi serta kehidupan fantasi anak yang menyertai aktivitas

auto-erotik membuka jalan bagi timbulnya kompleks Oedipus. Freud

memandang keberhasilan mengidentifikasikan kompleks Oedipus

sebagai salah satu temuan besarnya.

(13)

• Tahap laten ( usia 5 – awal pubertas)

• Masa ini adalah periode tertahannya dorongan-dorongan seks

agresif. Selama masa ini anak mengembangkan kemampuannya

bersublimasi ( seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah, bermain

olah raga, dan kegiatan lainya). Tahapan latensi ini antara usia

6-12 tahun (masa sekolah dasar)

• Tahap genital/kelamin ( masa remaja)

• Kateksis-kateksis dari masa-masa pragenital bersifat narsisistik.

Hal ini berarti bahwa individu mendapatkan kepuasan dari

stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan orang-orang

lain dikateksis hanya karena membantu memberikan

bentuk-bentuk tambahan kenikmatan tubuh bagi anak. Selama masa

adolesen, sebagian dari cinta diri atau narsisisme ini disalurkan ke

pilihan-pilihan objek yang sebenarnya.

• Kateksis-kateksis pada tahap-tahap oral, anal, dan phalik lebur

dan di sistensiskan dengan impuls-impuls genital. Fungsi biologis

pokok dari tahap genital tujuan ini dengan memberikan stabilitas

dan keamanan sampai batas tertentu.

(14)

Implementasi teori Freud dalam

Praktik Pendidikan

• Pertama, konsep kunci bahwa manusia adalah

makhluk yang memiliki kebutuhan dan

keinginan. Dengan demikian, implementasi

pandangan Freud dalam pendidikan sangat

memberikan

kontribusi

yang

signifikan,

terutama memberikan panduan atau acuan

pada guru dalam melakukan pembelajaran

dan

memberikan

bimbingan,

sehingga

bimbingan benar-benar efektif dan sesuai

dengan tingkat perkembangan mereka.

(15)

• Kedua, konsep teori tentang kecemasan yang dimiliki

seseorang dapat digunakan sebagai wahana pencapaian tujuan

bimbingan oleh guru, yaitu membantu individu supaya

mengerti

diri

dan

lingkungannya,

mampu

memilih,

memutuskan dan merencanakan hidup secara bijaksana

mampu mengembangkan kemampuan dan kesanggupan,

memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya,

mampu mengelola aktivitas sehari-hari dengan baik dan

bijaksana, mampu memahami dan bertindak sesuai dengan

norma agama, sosial dalam masyarakatnya.

• Ketiga, konsep teori psikoanalisis yang menekankan pengaruh

masa lalu (masa kecil) terhadap perjalanan manusia. Dalam

system pembinaan akhlak individual, islam menganjurkan agar

keluarga dapat melatih dan membiasakan anak-anknya agar

dapat tumbuh kembang sesuai dengan norma agama dan

sosial. Bila sebuah keluarga mampu memberikan bimbingan

yang baik, maka kelak anak itu diharapkan akan tumbuh

menjadi manusia yang baik.

(16)

• Keempat, teori Freud tentang tahapan

perkembangan kepribadian individu dapat

digunakan dalam proses bimbingan, baik

sebagai materi maupun pendekatan. Konsep ini

memberikan arti bahwa, materi, metode, dan

pola bimbingan harus disesuaikan dengan

tahapan perkembangan kepribadian individu,

karena pada setiap tahapan itu memiliki

karakteristik dan sifat yang berbeda.

• Kelima, konsep Freud tentang ketidaksadaran

dapat digunakan dalam proses bimbingan yang

dilakukan oleh guru pada individu dengan

harapan dapat mengurangi impuls-impuls

dorongan Id yang bersifat irrasional sehingga

berubah menjadi rasional.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada homogeneous schema di dalam proses sinkronisasi tidak memerlukan proses penterjemahan data dari satu table ke table yang lain yang berada pada

Dari gambar 1.3 dapat dilihat ketuntasan belajar dari siklus ke siklus, dapat diambil kesimpulan bahwa Penggunaan Media Audio-visual dapat meningkatkan keterampilan

Risiko sosial menurut Buletin Teknis 10 adalah kejadia n atau peristiwa yang dapat menimbulkan poten si terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh i

CBR juga termasuk sebagai Sistem Berbasis Pengetahuan dan menjadi salah satu alternatif selain Rule-Based Reasoning (RBR). Ide dasar dari CBR adalah “similar problems

[r]

Bagian dari buku pribadi siswa yang diisi oleh guru BK adalah tingkat kecerdasan siswa yang disi berdasarkan tes IQ awal masuk diterima di sekolah tersebut, hasil

Berkaitan dengan pemerolehan bahasa, Lindfors pada tahun 1987 (Tarigan 1988:40) mengemukakan bahwa pemerolehan bahasa anak dapat diurutkan mulai dari (1) tahap

Seperti halnya dalam penelitian ini, peneliti mengambil studi kasus yang dialami oleh MedcoEnergi dalam melakukan kegiatan proyek seismik darat di wilayah kerja