ANALISIS MANAJEMEN PRODUKSI BATU BATA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS: JORONG KETINGGIAN, NAGARI
SARILAMAK, KECAMATAN HARAU, KABUPATEN LIMA PULUH KOTA)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S1)
Pada Program studi Ekonomi Islam
Oleh :
FINDHY VIONICA NIM. 3215.077
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga menulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Manajemen Produksi Batu Bata Dalam Meningkatkan Penjualan ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (studi Kasus: Joroang Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota)”, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman kegelapan kezaman yang terang-benderang seperti saat ini.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan ribuan terima kasih, teristimewa kepada Ibunda Depniwati
dan Ayahanda Yasrialdi yang telah membesarkan, mendidik, dan menyekolahkan
penulis sejak dari tingkat dasar sampai ke tingkat perguruan tinggi dan
teristimewa juga kakek H.Asril dan nenek HJ.Gusniwarti yang telah
menyekolahkan sampai keperguruan tinggi. Dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan terima ksih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala
ketulusan hati kepada :
1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum selaku Rektor IAIN Bukittinggi yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di IAIN Bukittinggi.
2. Bapak/ Ibu Wakil Rektor IAIN Bukittinggi.
3. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi Ibu Rini Elvira, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam IAIN Bukittinggi atas segala fasilitas dan segala kebijakan manajamennya.
4. Bapak Ali Rahman, SH. MH selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Rahmi,MA selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, pemikiran, dan waktunya untuk menyempurnakan skripsi ini.
5. Ibu Era Sonita, SE. M.SI selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi terutama Dosen Jurusan Ekonomi Islam yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.
7. Bapak dan iibu dosen serta karyawan dan karyawati IAIN Bukittinggi yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan di perguruan tinggi ini.
8. Bapak/Ibu pimpinan serta karyawan dan karyawati perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis.
9. Bapak/Ibu pemilik batu bata di Jorong Ketinggian yang telah membantu
penulis dalam penelitian sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terhadap semua pihak yang telah memberikan bantuannya, penulis mendo’akan semoga Allah SWT membalas atas semua kebaikan yang telah dilakukan. Sebagai manusia biasa, penulis menyadari dalam penelitian ini banyak terdapat kekurangan dan msaih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran, serta kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Bukittinggi, 14 Juli 2019
Penulis
Findhy Vionica
NIM. 3215.077
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI MOTTO
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRAK
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ...
DAFTAR TABEL...
DAFTAR GAMBAR ...
DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...
B. Identifikasi Masalah ...
C. Perumusan Masalah ...
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ...
E. Ruang Lingkup Penelitian ...
F. Penjelasan Judul ...
G. Kajian Terdahulu ...
H. Sistematika Penulisan...
BAB II LANDASAN TEORI
A. Produksi ...
1. Pengertian Produksi ...
2. Faktor-Faktor Produksi ...
3. Motif Produksi Dalam Islam ...
4. Prinsip-Prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam ...
5. Produksi dalam Perspektif Islam ...
B. Manajemen Produksi ...
1. Pengertian Manajemen Produksi...
2. Fungsi-Fungsi Manajemen ...
3. Manajemen Produksi Dalam Islam ...
C. Penjualan ...
1. Pengertian penjualan ...
2. Jenis-jenis Penjualan ...
3. Faktor-Faktor Mempengaruhi Penjualan ...
4. Faktor Mempengaruhi Volume Penjualan ...
5. Tujuan Penjualan ...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...
C. Jenis dan Sumber Data ...
D. Teknik Pengumpulan Data ... ..
E. Teknik Analisis Data ...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Nagari Sarilamak ...
1. Sejarah ...
2. Aspek Demografis ...
3. Aspek Geografis ...
4. Aspek Sosial ...
5. Aspek Ekonomi ...
B. Hasil Pengolahan Data ...
1. Faktor-Faktor Produksi yang digunakan ...
2. Proses Produksi Batu Bata ...
3. Sistem pengupahan Karyawan dan Penetapan Harga ...
4. Biaya Produksi, Pendapatan dan Keuntungan ...
C. Analisis Penulis ...
1. Fungsi-Fungsi Manajemen ...
a. Planning...
b. Organizing ...
c. Directing ...
d. Controlling ...
2. Penjualan ...
3. Tinjauan Ekonomi Islam ...
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Moto Dan Persembahan
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Bacalah dan tuhanmulah yang maha mulia
Yang mengajar (manusia) dengan pena
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya
(QS. Al-Alaq : 1-5)
Maka nikmatTuhanmu yang manakah yang kamu dustakan
(QS. Ar-Rahman : 13)
Niscaya Allahakan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu
Dan orang-orang yang diberi ilmu berupa derajat
Dan allah mahateliti apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Mujadalah : 11)
Ya Allah,
Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku,
sedih,
Bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, Yang telah memberi warna-warni kehidupanku.
Kubersujud di hadapan Mu,
Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai
Di penghujung awal perjuanganku Segala puji bagi Mu ya Allah
Sujud syukur ku persembahkan kepada Mu Tuhan yang Maha Agung dan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha penyayang, atas takdir Mu telah Engkau jadikan
aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal
bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Lantunan Al-Fatihah beriringi Shalawat dalam silahku merintih, menandakan do’a dalam syukur yang tiada terkira, terimakasih ku persembahkan untukmu.
Ku persembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda (YASRIALDI) dan Ibunda tercinta (DEPNIWATI), dan kakek H.ASRIL dan nenek
HJ.GUSNIWARTI yang tidak pernah hentinya selama ini memberiku semangat, do’a, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan
hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku..Ayah..
Ibu.. terimalah bukti kecil ini sebagai kado dari keseriusanku untuk membalas
semua pengorbananmu.. dalam hidupmu demi hidupku engkau iklas
mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya..
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit sampai terbenam.. seraya tangganku menadah “Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.. terimakasih telah Engkau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu iklas menjagaku, mendidikku, membimbingku dengan baik, Ya Allah berikanlah balasan yang setimpal syurga
firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya api neraka..Aamiin..Aamiin Ya Rabbal Alamin…
Terimakasih selanjutnya untuk adikku tercinta (Findha Alya Fitri dan Maulana Al Findho) dan keluarga besar H.Asril dan HJ.Gusniwarti dan keluarga besar
H.Darlius (alm) dan Nuraya (alm) dan sanak family yang telah memberi dukungan dan do’a yang tanpa henti..
Terimakasih selanjutnya untuk para saudara dan orang tersayangku Hafriyus Junvan Derdo.M, Fadila Sari Amd.P (kakak), Fitria Elsiva S.Pd(kakak), Asti
Rahma SE (kakak), dan adik-adikku (Zaza, Rana, Sarah, Salwa, Aisyah, Indah, Ziko)yang senantiasa memberiku nasehat dan semangat tanpa ada
hentinya..
Selanjutnya Untuk kedua pembimbingku (Bapak Ali Rahman,SH. MH selaku pembimbing I dan Ibu Rahmi,MA selaku pembimbing II). Maaf selamaku bimbingan terlalu banyak kata cerewet yang diucapkan, terimakasih banyak atas
pengorbanan tenaga, waktu serta memberiku nasehat dan masukan yang besar
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Selanjutnya terkhusus untuk sahabat seperjuangan ataupun teman terhitzz yang selalu ada disetiap suka dan dukaku Suci Lastri, Efitra Yanti, Trivita Octavia,
Nada Nadila, Ernipopiati, Desi Marlina, Witri Amelia dan kelompok KKN
Leroh Squad 12, serta seluruh teman-teman Kelas EI.B Bp 2015.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia sebagian besar masyarakat hidup di pedesaan, sehingga pengembangan industrinya tidak terlepas dari usaha pengembangan industri kecil dan industri menengah. Pemakaian teknologi yang relatif sederhana di sisi human resources merupakan hal yang menguntungkan sebab dapat memanfaatkan potensi tenaga setempat untuk bekerja pada sektor industri di karenakan tidak diperlukannya tingkat pengetahuan dan pendidikan yang tinggi.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dengan berbagai suku bangsa, kebudayaan serta agama. Selain itu juga kesuburan alamnya telah membuat masyarakat Indonesia hidup terutama dari mata pencaharian bercocok tanam, khususnya bagi masyarakat yang hidup di daerah pedesaan. Sebagian besar penduduknya bekerja mengolah hasil alam baik berupa benda hidup maupun benda mati. Kegiatan mengolah hasil alam ini biasa disebut dengan kegiatan produksi.
Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan
yang menciptakan manfaat (utility) baik dimasa kini maupun di masa
mendatang. Dengan pengertian yang luas tersebut, kita memahami bahwa
kegiatan produksi tidak terlepas dari keseharian manusia. Meskipun
demikian, pembahasan tentang produksi dalam ilmu ekonomi konvensional senantiasa mengusung maksimalisasi keuntungan sebagai motif utama, meskipun sangat banyak kegiatan produktif atas dasar definisi di atas yang memiliki motif lain dari hanya sekedar memaksimalkan keuntungan.
1Produksi mempunyai peranan penting dalam menentukan taraf hidup manusia dan kemakmuran suatu bangsa. Al-Quran telah meletakkan landasan yang sangat kuat terhadap produksi. Dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul banyak dicontohkan bagaimana umat islam diperintahkan untuk bekerja keras dalam mencari penghidupan agar mereka dapat melangsungkan kehidupannya dengan lebih baik, seperti (QS Al- Qashash:73).
2Artinya : dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
1
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif Ekonomi Islam ( Kencana:
Jakarta,2007)hal.102
2
Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014)hal.111
Islam mendorong pemeluknya untuk mencari rezeki yang halal dan berkah dalam rangka beribadah kepada Allah, baik dalam sektol riil maupun moneter. Islam mendorong setiap amal perbuatan hendaknya menghasilkan produk atau jasa tertentu yang bermanfaat bagi umat manusia atau yang mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
3Nagari sarilamak memiliki luas daerah 117.97 km
2. Nagari Sarilamak terdiri dari 5 Jorong yaitu Jorong Sarilamak, Purwajaya, Ketinggian, Aia putiah dan Buluah Kasok. Dimana Jorong Ketinggian merupakan jorong yang paling luas dan juga memiliki banyak penduduk.
Sebagian besar masyarakat Jorong Ketinggian memiliki usaha batu bata, usaha kerupuk sanjai, usaha tahu dan bertani. Namun sebagian besar masyarakat Jorong Ketinggian menggantungkan hidupnya pada usaha batu bata.
Usaha batu bata yang ada di Jorong Ketinggian ini sudah berlangsung 44 tahun yang dimulai dari tahun 1974. Usaha ini merupakan usaha turun temurun yang selalu dilanjutkan oleh generasi ke generasi.
Sehingga setelah 44 tahun usaha ini tetap berjalan dengan semestinya.
3
Fordebi Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam. (PT Raja Grafindo
Persada:Jakarta,2016)hal.248
Berikut salah satu nama pengusaha atau Pemilik Batu Bata di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.
Tabel 1.1
Pengusaha atau Pemilik Batu Bata
No Pengusaha/Pemilik Jumlah Bedeng
1. Rika 2
2. Renti 3
3. Sinet 2
4. Sita 2
5. Kiki 2
6. Iyen 1
7. Imut 1
Pada tabel diatas adalah pemilik atau pengusaha batu bata yang ada di Jorong Ketinggian yang memiliki beberapa bedeng yang Berbeda-beda.
Ada yang mempunyai Bedeng 1 atau 2 bedeng bahkan sampai 5 bedeng.
Disamping itu pemilik batu bata ini mempunyai karyawan. Didalam 1 bedeng itu terdapat 3 karyawan. Bahkan pemilik tersebut tidak memiliki karyawan dikarenakan pemilik itu sendiri yang yang melakukan proses pencetakan batu bata tersebut. Disisi lain sewaktu Penjualan batu bata naik maka bahan baku pun sulit didapat atau cuaca yang tidak mendukung.
Kalau cuaca nya tidak mendukung bisa-bisa sampai 1 bulan atau pun lebih.
Untuk suatu usaha yang sudah berjalan dengan cukup lama, tentu
pasti pernah mengalami pasang surut usaha. Terutama dalam hal
penjualan. Karena logikanya pembangunan tidak dilakukan sepanjang waktu sehingga sewaktu-waktu penjualan batu bata bisa menurun drastis.
Berikut tabel Penjual Batu bata di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.
Tabel 1.2 Penjualan Batu Bata
Tahun 2014-2018 Tahun Produksi
(Rp. 000 )
Harga (Rp. 00 )
Penjuala n
(Rp.000)
Kenaikan/Persentase
∑ %
2014 948 500 478.000 - -
2015 948 500 478.000 - -
2016 1.212 600 727.200 249.200 52,13%
2017 1.278 680 869.040 141.840 19,50%
2018 696 700 487.200 (381.840) (43,94%)
Pada Tabel di atas pada Tahun 2014 dan 2015 produksi batu bata tetap dan penjualan nya juga tetap. Ditahun 2017 terjadinya kenaikan jumlah produksi atau penjualan yang semakin menurun. Kenaikan persentasenya52,13% menjadi 19,50%. Namun di Tahun 2018 terjadi penurunan penjualan secara drastis sebanyak (43,94%).
Namun dilain keadaan, disaat pembangunan marak dilakukan
sehingga batu bata laku di pasaran, biasanya persediaan batu bata akan
berkurang bahkan habis di tungku pembakaran. Hal ini akan menyebabkan
harga batu bata naik drastis dan meningkatkan penjualan pemilik usaha.
Maka dalam hal ini, manajemen produksi pada suatu usaha sangat diperlukan. Manajemen produksi itu sendiri adalah kegiatan mengelola secara optimal penggunaan sumber daya (faktor produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa.
4Manajemen produksi disini sangat diperlukan dalam suatu usaha, karena jika manajemennya baik maka penjualan yang dihasilkan akan memberikan laba maksimum. Jika manajemen nya tidak baik maka penjualan yang dihasilkan pun tidak akan memberikan laba maksimum.
Maka dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang manajemen produksi batu bata dengan judul “Analisis Manajemen Produksi Batu Bata dalam Meningkatkan Penjualan Dilihat dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus: Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kab.50 Kota)”.
4
Buchari Alma, Pengantar Bisnis. (Alfabeta:Bandung,2015)hal.231
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti adalah:
1. Pada Tahun 2017 terjadi kenaikan penjualan yang semakin menurun (Deminising)
2. Namun pada Tahun 2018 terjadi penurunan yang semakin menurun Penjualan (Decresing)
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan penjabaran latar belakang di atas, maka terdapat masalah yang dapat dijadikan pokok perumusan pada penelitian ini yaitu : Bagaimanakah manajemen produksi batu bata dalam meningkatkan penjualan ditinjau dari perspektif ekonomi islam?
C. Tujuan dan kegunaan penelitian 1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui manajemen produksi batu bata dapat meningkatkan penjualan dilihat dari perspektif ekonomi islam.
2. Kegunaan penelitian
Kegunaan yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah :
a. Kegunaan Ilmiah
Penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi pengembangan kajian tentang kewirausahaan khususnya pada industri batu bata merah.
b. Kegunaan praktis
1) Bagi penulis
Untuk memenuhi salah satu syarat terstruktur untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi.
2) Bagi Sosial
Dengan adanya hasil penelitian ini bisa di jadikan sebagai bahan masukan atau tambahan pengetahuan yang lebih luas serta dapat di jadikan sebagai pertimbangan bagi pemilik batu bata dalam meningkatkan ekonomi.
3) Bagi Institut
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat
menambah koleksi pustaka yang bermanfaat bagi
mahasiswa/i Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi
khususnya jurusan Ekonomi Islam dan dapat dijadikan
bahan referensi atau bahan pembanding bagi para peneliti lainnya yang akan meneliti.
c. Kegunaan akademik
Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna sebagai salah satu bentuk atau wujud nyata dari penerapan tugas dan fungsi perguruan tinggi, khususnya IAIN Bukittinggi.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dan begitu luasnya masalah serta keterbatasan waktu, maka penelitian ini di batasi pada masalah bagimana Analisis Manajemen Produksi Batu Bata dalam Meningkatkan Penjualan Di tinjau dari Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus: Jorong Ketinggian, nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten 50 Kota).
E. Penjelasan Judul
Analisis : Aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilih sesuatu untuk di golongkan dan di kelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian di cari kaitannya dan di tafsirkan maknanya.
5Manajemen : Merupakan suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengawasan yang di lakukan untuk menentukan dan
5
Pengertian Ahli. id
mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan menggunakan manusia atau sumber daya lainnya.
6Produksi : Aktivitas dalam menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk menggolah atau memproses input sedemikian rupa.
7Manajemen produksi : penerapan Manajemen untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keingginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin.
Penjualan .: merupakan salah satu kegiatan yang di lakukan Perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan labaatau keuntungan yang di inginkan.
8Ekonomi Islam : kumpulan dasar-dasar umum tentang ekonomi yang di gali dari Al-Quran al-Karim dan as- sunnah.
96
Pandji Anoraga, Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. (PT Rinekha Cipta Jakarta,2011).hal.268
7
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi Edisi Kedua.
(Jakarta:Rajawali Pers,2002)hal.193
8
M.Nafarin, Peganggaran Perusahaan, (Jakarta:Salemba Empat,2009)hal.166
9
Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas
Ekonomi…….hal.2
Jadi maksud dari judul penelitian ini adalah bagaimana manajemen produksi terhadap penjualan batu bata menyebabkan terjadinya penaikan atau penurunan sehingga mempengaruhi pasang surut usaha dimana jika manajemen nya baik maka penjualan yang menghasilkan memberikan laba yang maksimum jika tidak maka penjualan tidak menghasilkan laba maksimum untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan menggunakan sumber daya alam yang terbatas berdasarkan persfektif ekonomi islam.
F. Kajian Terdahulu
Sebelum melakukan penelitian, maka terlebih dahulu mengamati dan mencermati hasil penelitian terdahulu yang relevan, yaitu penelitian yang di lakukan oleh.
Penelitian ini pernah di lakukan oleh Putra Surya HP (Nim:102323076) dengan judul “Manajemen Produksi Tas Home Industri Villatas Jaya Banjarwaru, Cilacap, Jawa Tengah”. Dari hasil penelitian yang di lakukan bahwa Home Industri Villatas Jaya Banjarwaru Cilacap sudah menerapkan manajemen produksi tas dengan baik. Karena Home Industri Villatas Jaya Banjarwaru sebelum memulai kegiatan produksi seluruh sumber daya alam atau bahan baku memproduksi tas merupakan alat atau barang yang bersih.
1010
Putra Surya HP, Manajemen Produksi Tas Home Industry Villatas Jaya
Banjarwaru Nusawungu Cilacap Jawa Tengah. Skripsi S1 Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.hal.viii
M.Sarifuddin (2011-51-118) dengan judul “ Manajemen Produksi Dan Pengadaan Bahan Baku Makanan (Studi Kasus di Rumah Makan Cowek Ireng). Dalam era globalisasi perkembangan teknologi berkembang sangan pesat, khususnya teknologi komputer dengan data terpusat dalam hal pengolahan data produksi dan penjualan. Namun tidak semua badan usaha mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap.
Seperti yang ada di Rumah Makan Cowek Ireng, selama ini pengolahan data produksi dan penjualan di sana penyimpanannya masih tersebar belum terdokumentasi dengan baik dan belum memiliki databese untuk media penyimpanannya. Dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah dalam pengontrolan bahan baku, menghitungkan laba rugi dan penjualan di Rumah Makan Cowek Ireng, oleh sebab itu penulis membuat aplikasi manajemen produksi dan pengadaan bahan baku.
11Putri Surgana (Nim:15511247013) dengan judul “Pelaksanaan Manajemen Produksi Menu Berbahan Dasar Hewani di Restoran Sekar Kedhaton Yogyakarta”. Penelitian ini menunjukkan: (1) perencanaan produksi menu berbahan dasar hewani di restoran Sekar Kedhotan Yogyakarta meliputi perencanaan SDM data produksi sudah dilaksanakan dengan sesuai dan diperoleh nilai skor rata-rata 36,0 dengan persentase 65,62% (2) pengorganisasian produksi menu berbahan dasar hewani di restoran Sekar Kedhotan Yogyakarta meliputi pengorganisasian SDM produksi sudah dilaksanakan dengan sangat baik dan diperoleh nilai skor
11
M.sarifuddin, “Manajemen Produksi dan Pengadaan Bahan Baku Makanan
(Studi Kasus di Rumah Makan Cowek Ireng”.Skripsi. S1 Komputer Program Studi
Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus.hal.vii
rata-rata 16,0 dengan persentase 85% (3) diperoleh nilai skor rata-rata 80,0 dengan persentase 74% (4) diperoleh dengan nilai skor rata-rata 16,0 dengan persentase 66,67%.
12Sedangkan penelitian penulis berfokus pada manajemen produksi batu bata yang ada di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota dalam meningkatkan penjualan ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam.
12
Putri Surgana, “ Pelaksanaan Manajemen Produksi Menu Berbahan Dasar
Hewani di Restoran Sekar Kedhotan Yogyakarta”. Skripsi. S1 program studi Pendidikan
Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. hal.vii
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Produksi
1. Pengertian produksi
Produksi adalah kegiaan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan konsumsi sering kali dilakukan oleh seseorang sendiri. Seseorang memproduksi sendiri barang dan jasa yang dikonsumsinya. Seiring dengan semakin beragamnya kebutuhan konsumsi dan keterbatasan sumber daya yang ada, maka seseorang tidak dapat lagi menciptakan sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya, tetapi memperoleh dari pihak lain yang mampu menghasilkannya.
Secara teknis produksi adalah proses mentranspormasi input
menjadi output, tetapi definisi produksi dalam pandangan ilmu
ekonomi jauh lebih luas. Pendefinisian produksi mencakup tujuan
kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat
padanya. Beberapa ahli ekonomi islam memberikan definisi yang berbeda mengenai pengertian produksi, meskipun substansi nya sama.
Produksi barang-barang kebutuhan dasar secara khusus dipandang sebagai kewajiban sosial (fardh al-kifayah). Jika sekelompok orang sudah berkecimpung dalam memproduksi barang- barang tersebut dalam jumlah yang sudah mencukupi kebutuhan masyarakat, maka kewajiban seluruh masyarakat sudah terpenuhi.
13Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi:pertanian, perkebunan, perikanan, perindustrian, dan perdagangan. Islam memberkahi pekerjaan dunia dan menjadikannya bagian dari ibadah dan jihad, jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap peraturan allah, suci niatnya, dan tidak melupakn-Nya.
142. Faktor-faktor Produksi
Dalam aktivitas produksinya, produsen mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Secara garis besar, faktor- faktor produksi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu faltor manusia dan non-manusia. Yang termasuk faktor manusia adalah tenaga kerja atau buruh dan wirausahawan, sementara non-manusia
13
Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam. ( Jakarta:Kencana, 2014)hal.115
14
Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam…….hal.117
adalah sumber daya alam, modal (kapital), mesin, alat-alat, gedung dan input-input fisik lainnya.
15a. Tanah
Tanah telah menjadi suatu faktor produksi terpenting sejak dahulu kala. Penekanan pada gangguan tanah-tanah mati (ihya’al-mawat) menunjukkan perhatian Rasulullah SAW dalam penggunaan sumber daya bagi kemakmuran rakyat. Islam mempunyai komitmen untuk melaksanakan keadilan dalam hal pertanahan. Islam mengakui adanya kepemilikan atas sumber daya alam yang ada, dengan selalu mengupayakan penggunaan dan pemeliharaan yang baik atas sumber daya tersebut.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan human capital bagi suatu perusahaan. Di berbagai macam jenis produksi, tenaga kerja merupakan aset bagi keberhasilan suatu perusahaan.
Kesuksesan suatu produksi terletak pada kinerja sumber daya manusiayang ada di dalamnya, termasuk di antaranya kinerja para tenaga kerja.
15
Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam…….hal.118
Tenaga kerja yang memiliki skilldan integritas yang baik merupakan modal utama bagi suatu perusahaan, di lain modal-modal yang lain nya. Karena secara umum, banyak diantara ahli ekonomi yang menyatakan bahwa tenaga kerja adalah satu-satunya produsen, dan pangkal produktivitas dari semua faktor produksi yang lainnya. Tanah, modal, mesin, manajerial yang baik tidak akan bisa menghasilkan suatu barang/jasa tanpa adanya tenaga kerja.
c. Modal
Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu produksi. Tanpa adanya modal,produsen tidak akan bisa menghasilkan suatu barang/jasa. Modal adalah sejumlah kekayaan yang bisa saja berupa assets ataupun intangible assets, yang bisa digunakan untuk menghasilkan suatu kekayaan. Dalam islam, modal suatu usaha haruslah bebas dari riba. Dalam beberapa cara perolehan modal, islam mengatur suatu sistem yang lebih baik, dengan cara kerja sama mudharabah atau musharakat.
16d. Manajemen Produksi
Beberapa faktor produksi di atas tidak akan menghasilkan suatu profit yang baik ketika tidak ada
16
Ika Yulia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam…….hal.119-120
manajemen yang baik. Karena tanah,tenaga kerja, modal, dan lain sebagainya tidak akan bisa berdiri dengan sendirinya. Semuanya memerlukan suatu pengaturan yang baik, berupa suatu organisasi, ataupun suatu manajemen yang bisa menertibkan, mengatur, merencanakan, dan mengevalusi segala kinerja yang akan dan telah dihasilnya oleh masing-masing divisi.
e. Teknologi
Di era kemajuan produksi yang ada pada saat ini, teknologi mempunyai peranan yang sangat besar dalam sektor ini. Berapa banyak produsen yang kemudian tidak bisa Survive karena ada nya kompetitor lainnya dan lebih banyak yang bisa menghasilkan barang/jasa jauh lebih baik, karena didukung oleh faktor teknologi.
17f. Bahan Baku
Bahan baku terbagi menjadi dua macam, adakalanya bahan baku tersebut merupakan sesuatu yang harus didapat ataupun dihasilkan oleh alam, tanpa ada penggantinya. Ada juga yang memang dari alam akan
17
Ika Yulia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam…….hal.121
tetapi, bisa dicarikan bahan lain untuk menganti bahan yang yang telah ada.
Maka dari itu seorang produsen haruslah mempelajari terlebih dahulu saluran-saluran penyedia bahan baku, agar aktifitas produksi berjalan dengan lancar.
183. Motif Berproduksi dalam Islam
Pembahasan tentang produksi dalam ilmu ekonomi konvensional senantiasa mengusung maksimalisasi keuntungan sebagai motif utama, meskipun sangat banyak kegiatan produktif yang memiliki motif lain dari hanya sekedar memaksimalkan keuntungan.
Motof maksimalisasi kepuasan dan maksimalisasi keuntungan yang menjadi pendorong utama sekaligus tujuan dari keputusan ekonomi dalam pandangan ekonomi konvensional bukannya salah ataupun dilarang dalam Islam. Islam ingin mendudukkannya pada posisi yang benar. Yakni semua itu dalam rangka maksimalisasi kepuasan dan keuntungan di akhirat.
Upaya memaksimalkan keuntungan itu, membuat sistem ekonomi konvensional sangat mendewakan produktivitas dan efisiensi ketika berproduksi. Sikap ini sering membuat mereka mengabaikan masalah masalah eksternalitas, atau dampak merugikan dari proses
18
Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam……hal.122
produksi yang biasanya justru lebih banyak menimpa sekelompok masyarakat yang tidak ada hubungannya dengan produk yang dibuat yang dibuat, baik sebagai konsumen maupun sebagai bagian dari faktor produksi.
19Ekonomi konvensional juga kadang melupakan kemana produknya mengalir. Sepanjang efisiensi ekonomi tercapai dengan keuntungan yang memadai, umumnya mereka sudah puas. Bahwa ternyata produknya hanya dikonsumsi sekelompok kecil masyarakat kaya, tidaklah menjadi kerisauan sistem ekonomi konvensional.
Islam pun sesungguhnya menerima motif-motif berproduksi seperti pola pikir ekonomi konvensional tadi. Hanya bedanya, lebih jauh islam juga menjelaskan nilai-nilai moral disamping utilitas ekonomi. Bahkan sebelum itu, islam menjelaskan mengapa produksi harus dilakukan. Menurut ajaran islam,manusia adalah khalifatullah atau wakil allah dimuka bumi dan berkewajiban untuk memakmurkan bumi dengan jalan beribadah kepada-Nya.
Islam juga mengajarkan bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang banyak manfaatnya bagi orang lain atau masyarakat.
Fungsi beribadah dalam arti luas ini tidak mungkin dilakukan bila seseorang tidak bekerja atau berusaha. Dengan demikian, bekerja dan
19
Mustafa Edwin Nasution, Ekonomi Islam…….hal.102
berusaha itu menempati posisi dan peranan yang sangat penting dalam islam.
20Bagi islam, memproduksi sesuatu bukanlah sekedar untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar. Dua motifasi itu belum cukup, karena masih terbatas pada fungsi produksi ekonomi. Islam secara khas menekankan bahwa setiap kegiatan produksi harus pula mewujudkan fungsi sosial.
Pada prinsipnya islam juga lebih menekankan berproduksi demi untuk memenuhi kebutuhan orang banyak, bukan hanya sekedar memenuhi segelintir orang yang memiliki uang, sehingga memiliki daya beli yang lebih baik. Karena itu bagi islam, produksi yang surplus dan berkembang baik secara kuantitatif maupun kualitatif, tidak dengan sendirinya mengindikasikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Apakah artinya propuk yang menggunung jika hanya bisa didistribusikan untuk segelintir orang yang memiliki uang banyak.
214. Prinsip-prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam
Al-Quran dan Hadis SAW memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip produksi sebagai berikut:
a. Tugas manusia dimuka bumi sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya. Allah
20
Mustafa Edwin Nasution, Ekonomi Islam…….hal.105
21
Mustafa Edwin Nasution, Ekonomi Islam…….hal.107
menciptakan bumi dan langit beserta segala apa yang ada diantara keduanya karena sifat rahman dan rahim-Nya kepada manusia.
b. Islam selalu mendorong kemajuan dibidang produksi c. Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan
kemampuan manusia.
d. Dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan memaksimalkan manfaat.
225. Produksi dalam Persfektif Islam
Produksi dengan maknanya yang dikenal dalam ilmu ekonomi sekarang ini merupakan teknologi baru. Terminologi ini tidak mengandung makna kontemporernya dalam satu fase, namun melalui beberapa fase sebelum menjadi terminologi yang baku seperti sekarang ini. Lembaga-lembaga ekonomi konvensional, mulai dari para pelaku perdagangan hingga para ahli alam hanya membatasi makna produksi pada sebagian aktivitas, dan tidak pada sebagian yang lain, sebab para pelaku perdagangan berpendapat bahwa perdagangan eksternal sebagai satu-satunya aktifitas yang menghasilkan.
Dalam keadaan bagaimanapun Al-Quran tidak membenarkan adanya produksi brang yang mewah dan tenaga kerja manusia yang dihabiskan untuk memproduksi barang yang dianggap sebagai
22
Mustafa Edwin Nasution, Ekonomi Islam…….hal.108
penghamburan usaha manusia. Al-Quran dengan cara yang bijaksana telah memberikan lapangan yang sangat luas bagi usaha manusia dengan memberi santapan rohani pada manusia dalam memperoleh kekayaan yang lebih banyak lagi.
Manusia bekerja keras dan lebih giat lagi untuk memuaskan keinginannya yang terus meningkat, dan akibatnya ia sering membuat keajaiban-keajaiban dalam lapangan produksi. Mereka sangat berlebih- lebihan dalam usaha memperoleh kebutuhan hidupnya dan bersikap ekonomi sehingga mereka benar-benar mengabaikan prinsip-prinsip moral atau mengambil paham asketime, yaitu meninggalkan kehidupan duniawi.
Prinsip produksi secara singkat adalah pedoman yang harus diperhatikan, ditaati, dan dilakukan ketika akan berproduksi. Prinsip- prinsip dalam islam, diantaranya sebagai berikut:
1) Berproduksi Dalam Lingkungan Halal
Prinsip produksi yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim, baik individu maupun komunitas adalah berpegangan pada semua yang dihalalkan Allah SWT dan tidak melewati batas.
Artinya semua yang berhubungan dengan kegiatan produksi berlandaskan atas persfektif islam.
2) Keadilan Dalam Berproduksi
Secara ekonomi islam telah memberikan keadilan dan persamaan prinsip produksi sesuai kemampuan tanpa menindas orang lain atau menghancurkan masyarakat. Al- Quran memperbolehkan kerjasama yang saling menuntungkan dengan jujur, sederajat, dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dan tidak memberikan cara-cara yang hanya menguntungkan seseorang, lebih-lebih yang dapat memberikan kerugian orang lain.
23B. Manajemen Produksi
1. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah kegiatan mengelola secara optimal penggunaan sumber daya (faktor produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa. Adapun elemen pada manajemen produksi adalah sebagai berikut:
a. Memilih lokasi pabrik
Pertimbangan mana yang penting bagi suatu industri tidaklah sama karena bagi suatu industri mungkin yang paling penting ialah sumber bahan baku dan bagi yang lainnya fasilitas transpor. Lokasi yang baik ialah yang mempeetimbangkan faktor-faktor diatas secara seimbang.
2423
Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islam. ( Jakarta: PT Karya Grafindo Persada,2007)hal.102
24
Buchari Alma, Pengantar Bisnis…….hal.231
b. Lay out
Setelah semua pertimbangan untuk mendirikan pabrik matang maka dibuat rencana lay outnya. Jumlah ruangan yang dikehendaki dan peralatan yang akan digunakan dan penempatannya sangat menetukan bentuk dan letak bangunan. Untuk menghemat biaya, lay out harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan aliran kerja dan kondisi kerja yang baik.
25c. Reset industri
Pada mulanya reset digunakan untuk memecahkan masalah produksi. Dan kemudian bertumbuh dengan pesatnya dan makin lama makin meningkat jumlah uang yang dibelanjakan untuk kepentingan reset industri.
26d. Pengawasan produksi
Tujuan pengawasan produksi adalah menjaga kelancaran pekerjaan dari bahan baku sampai ke barang jadi, sehingga dpaat diselsesaikan dalam tempo
25
Buchari Alma, Pengantar Bisnis…….hal.232
26
Buchari Alma, Pengantar Bisnis…….hal.237
sesingkat mungkin dan biaya serendah mungkin. Ada 4 macam langkah dalam pengawasan produksi yaitu:
1) Planning
Proses produksi akan berjalan lancar juka direncanakan lebih dulu. Pekerjaan palnning tidak hanya meletakkan prosedur dan tujuan proses, tapi lebih terperinci. Misalnya, tipe dan jumlah material yang digunakan harus ditetapkan sebelumnya oleh bagian produksi.
2) Routing
Pengawasan atas tingkat pekerjaan tertentu dinamakan routing. Jika pekerjaan produk menggunakan beberapa mesin dan mesin-mesin itu digunakan untuk berbagai proses yang berbeda, dapat dibayangkan bagaimana pentingnya routing ditetapkan.
3) Scheduling
Tujuan scheduling ialah menjaga
kelancaran pekerjaan, menghindarkan konflik
dan kelalaian dalam menggunakan mesin, dan
membuat tabel waktu kapan bahan mentah
diperlukan, kapan hasil jadi harus siap. Dengan demikian waktu pekerjaan dapat diawasi seminimal dan setepat mungkin.
4) Dispatching
Dalam hal ini dibuat perintah kerja untuk masing-masing pekerjaan, dan ini penting agar planning dapat dilaksanakan, routing dapat diatur, dan scheduling dapat dijaga. Orang yang bertanggung jawab dalam dispatching harus menjaga waktu mulai tugas dan waktu selesainya suatu pekerjaan.
275) Pelaksanaan pengawasan
Jika dalam perusahaan ada beberapa pekerjaan dilakukan dengan menggnakan berbagai tipe mesin, manajemen dapat melaksanakan pengawasan dengan menggunakan papan rencana. Dalam hal ini tugasnya meliputi 3 kelas pekerjaan: pekerjaan yang sedang dikerjakan, pekerjaan yang akan dilakukan bila proses sudah selesai, dan
27
Buchari Alma, Pengntar Bisnis…….hal.238
pekerjaan yang belum dikerjakan atau sedang direncanakan. Papan rencana juga disediakan secara terpisah untuk masing-masing mesin.
Mandor memperhatikan tiap pagi atau tiap minggu, apa yang telah direncanakan oleh manajemen yang mneyangkut departemennya.
28Dalam manajemen, manusia sebagai Tenaga Kerja;uang sebagai alat untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan permodalan, pembelian maupun penjualan dan produksi;metode sebagai cara-cara untuk mencapai tujuan;material atau bahan-bahan yang dibutuhkan;mesin sebagai alat untuk mempercepat proses tercapainya tujuan dan pasar, sebagai tempang untuk menjual produk yang dihasilkan secara keseluruhan sering disebut dengan 6 M, yaitu:
a) Men, orang atau para pekerja
b) Monay, uang atau modal pembiayaan
c) Methods, teknik dan teknis mengerjakan kegiatan organisasi
28
Buchari Alma, Pengantar Bisnis…….hal.240
d) Materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
e) Machines, alat-alat yang dibutuhkan untuk mempercepat proses produksi dan mencapai tujuan
f) Markets, pasar sebagai tempat untuk mendistribusikan produk, pasar sebagai sarana terjadinya jual beli barang.
29Manajemen produksi disebut juga dengan manajemen operasi, adalah kegiatan mengatur penciptaan dan penambahan kegunaan barang dan jasa. Penciptaan barang adalah pengadaan barang yang semula belum tersedia atau penambahan barang yang sama karena permintaan Konsumen.
Kegiatan produksi dalam setiap perusahaan membutuhkan pengelolaan yang baik karena berkaitan dengan hal berikut:
1.Perhitungan kualitas dan kuantitas produksi 2.Adanya permintaan barang dan jasa
3.Tersedianya barang dan jasa
4.Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan barang dan jasa
5.Pengambilan keputusan yang menyangkut ada tidaknya pengadaan barng dalam arti pembuatan yang baru maupun penambahan
29
Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen. (Bandung:CV Pustaka
Setia)hal.77
6.Situasi pasar yang memungkinkan keluarnya barang dengan optimal 7.Keseimbangan antara biaya produksi dan keuntungan yang akan diperoleh menurut perhitungan sebelumnya.
8.Pengamatan terhadap pihak-pihak yang memesan barang
9.Pemeriksaan mesin atau alat-alat yang mendukung terpenuhinya produktivitas barang dan jasa
10.Jumlah karyawan yang menangani produksi 11.Pembuatan desain produk yang lebih tredi
12.Lokasi tempat produksi dan jarak yang ditempuh menuju pasar produksi
13.Prediksi pemasaran barang menurut target yang diperhitungkan dengan memperhitungkan perputaran modal awal menurut hitungan kotor dan bersih.
14.Pemeliharaan alat-alat produksi dan insentif lembur pegawai.
302. Fungsi-Fungsi Manajemen a. Planning
Suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan ini dituangkan dalm bentuk konsep atau suatu program kerja.
b. Organizing
30
Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen…….hal.80
Kegiatan yang meliputi penetapan struktur , tugas dan Kewajiban, fungsi pekerjaan, dan hubungan antar fungsi.
c. Staffing
Penempatan job/jabatan karyawan perusahaan, termasuk perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan dan pengembangan sumber daya karyawan dengan efektif.
d. Directing
Pengarahan, intruksi yang merupakan bagian dari aktivitas kepemimpinan seorang menejer. Directing adalah bagian dari otoritas direktur dalam memberikan bimbingan, motivasi, dan teladan bagi karyawan sehingga semua kinerja perusahaan berjalan dengan baik sesuai target yang hendak dicapai.
e. Coordinating
Pengoordinasiansemua unsur manajerial sehingga menjadi sebuah sistem yang integral. Sistem integral yang dimaksud adalah senantiasa mempertahankan hubungan sinkronitas seluruh kegiatan, keselarasan, sistematika, dan tidak berat sebelah atau adanya overlapping kegiatan disatu sisi, sedangkan disisi lain hampa kegiatan.
f. Controling
Evaluasi terhadap seluruh kegiatan sehingga selama perjalanan kegiatan, kelemahanya akan diketahui dengan cepat dan segera mungkin dikoreksi.
313. Manajemen Produksi Dalam Islam
Di awal perkembangan Islam, manajemen dianggap sebagai ilmu sekaligus teknik (seni) kepemimpinan. Kata manajemen dalam bahasa Arab adalah Idarayang berarti “berkeliling” atau “lingkaran”.
Dalam konteks bisnis bisa dimaknai bahwa “bisnis berjalan pada siklusnya”. Sehingga manajemen bisa diartikan kemampuan manajer yang membuat bisnis berjalan sesuai rencana. Amin mendefinisikan manajemen dalam persfektif ilahiah sebagai “Getting God-will done by the people” atau melaksanakan keridhoan Tuhan melalui orang.
32Dalam islam, manajemen dipandang sebagai perwujudan amal shaleh yang harus bertitik tolak dari niat baik. Niat baik tersebut akan memunculkan motivasi untuk mencapai hasil yang baik kesejahteraan bersama. Paling tidak, ada empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut pandangan Islam, yaitu kebenaran, keterbukaan, kejujuran, dan keahlian. Seorang menajer harus memiliki empat sifat
31
Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen…….hal.28
32
Ridwan Amin, Menggagas Manajemen Syariah:Teori dan Praktik The
Celestial Management,(Jakarta:Salemba Empat,2010).hal.66
utama itu agar manajemen yang dijalankannya mendapatkan hasil yang maksimal.
33C. Penjualan
1. Pengertian penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yng diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.
Penjualan adalan suatu trasfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebur dalam memindahkan atau mentrasferkan barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualn seperti pelaksanaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.
Penjualan adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keingginan melalui proses pertukaran.
342. Jenis-jenis Penjualan
33
Undang Ahmad Kamaluddin, Etika Manajemen Islam, (Bandung:Pustaka Setia, 2009).hal.39
34
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran. (jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2002)hal.5
Menurut murti sumarni dalam bukunya bauran pemasaran dan loyalitas pelanggan penjualan dapat dibedakan menjadi:
a. Penjualan langsung yaitu suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan komunikasi tatap muka.
b. Penjualan tidak langsung yaitu bentuk presentase dan promosi gagasan barang dan jasa menggunakan media tertentu seperti surat kabar, majalah, radio, televisi,papan iklan, brosur dan lain-lain.
353. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan
Dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut:
a. Kondisi dan kemampuan penjual
Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atau barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu perjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.
35
Murti Sumarni, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Pelanggan,2003,hal.321
b. Kondisi pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan yaitu jenis pasarnya, kelompok pembeli atau segmen pasarnya,daya belinya, frekuensi pembeliannya, serta keingginan dan kebutuhan.
c. Modal
d. Kondisi organisasi perusahaan
e. Faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampaye, pemberiaan hadiah.
364. Faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan
Volume penjualan itu sendiri adalah umpan balik dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Ada pun faktor yang mempengaruhi volume penjualan yaitu:
a) Kualitas barang
Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjuan, jika barang yang diperdagangkan mutu nya menurun dapat menyebabkan pembeli yang sudah menjadi pelangan dapat merasakan kecewa sehingga
36
Robin Lent, 88 Strategi Penjualan Ekslusif (Jakarta:PT Grafindo Pustaka
Utama,2008)hal.5
mereka bisa berpaling kepada barng lain yang mutunya lebih baik.
b) Selera konsumen
Selera konsumen tidak lah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bila mana selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka volume penjualan akan menurun.
c) Servis terhadap pelanggan
Dengan adanya servis yang baik terhadap pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Dalam islam dijelaskan dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen harus jujur jangan berbuat curang sebagai mana yang dijelaskan dalam firman allah SWT surat al- muthafifin ayat 1-3:
ٞلۡيَو َهيِفِّفَطُم ۡلِّل ١
َنوُف ۡوَت ۡسَي ِساَّىلٱ ىَلَع ْاوُلاَت ۡكٱ اَذِإ َهيِذَّلٱ ٢
َنوُرِس ۡخُي ۡمُهوُوَزَّو وَأ ۡمُهوُلاَك اَذِإَو ٣
Artinya: kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang menimbang untuk orang lain mereka mengguranggi.
3737
Al-Qur’an suarat Al-Muthofifin ayat 1-3, Al-Qur’an dan Terjemahan, Toha
Putra, Semarang,2005)hal.264
Berdasarkan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelayanan jangan menguranggi timbangan. Ini adalah salah satu dari bentuk pelayanan terhadap pelanggan.
d) Persaingan menurunkan harga jual
Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntunggan perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.
f. Tujuan Penjualan
Kemampuan Perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Adapun tujuan umum penjualan dalam Perusahaan yaitu:
a. Tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume penjualan totalatau meningkatkan penjualan produk- produk yang lebih menguntungkan.
38b. Tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan yang efektif melalui kunjungan penjualan
38
Fandy Tjiptono dkk, Pemasaran Strategi, ( Yogyakarta: Penerbit Andi
Yogyakarta, 2008)hal. 604
regular dalam rangka menyediakan informasi mengenai produk baru.
c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Tujuan tersebut dapat tercapai apabila penjualan dapat dilaksanakan sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Penjualan tidak selalu berjalan mulus, keuntungan dan kerugian yang diperoleh perusahaan banyak dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran.
Lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan peninjauan langsung ke objek penelitian dalam hal ini usaha batu bata yang dilakukan oleh masyarakat.
Dilakukan untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian
secara nyata, tepat dan akurat dengan memberikan gambaran yang jelas mengenai manajemen produksi usaha batu bata tersebut dalam meningkatkan penjualan dilihat dari perspektif ekonomi islam.
B. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian dilakukan pada saat pengambilan data pertama mengenai sejarah dan gambaran umum C. Jenis dan sumber data
1. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari hasil interview kepada responden yang dijadikan subyek penelitian.
Untuk mendapatkan data primer ini peneliti akan mewawancarai beberapa pemilik usaha batu bata yang ada di Jorong Ketinggian.
D. Teknik pengumpulan data
Dalam memperoleh data yang akurat untuk mengungkapkan permasalahan di atas maka peneliti menggunakan instrumen diantaranya:
a. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung pada bagian yang memahami dan menangani permasalahan tersebut.
39Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada pemilik usaha batu bata yang ada di Jorong Ketinggian untuk mendapatkan data primer.
b. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran.
Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung berkaitan dengan produksi usaha batu bata yang dijalankan oleh masyarakat Jorong Ketinggian, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berpa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda, brosur dan selebaran. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang bersumber dari data tertulis dan catatan yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
39
Abdurrahman, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,
(Jakarta:PT Rinekha Cipta,2002)hal.104
Analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulakan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang berada ditempat penelitian atau yang berada diluar tempat penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.
40Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang dirasa perlu untuk dijadikan bahan pendukung dan pelengkap bagi data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.
E. Teknik analisis data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, penulis akan mengolah dan menuangkannya kedalam bentuk skripsi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mengolah data dalam bentuk kalimat analisis berdasarkan pada hasil wawancara serta data penunjang lainnya, yaitu menggunakan data referensi berupa literature maupun artikel-artikel yang berhubungan.
Disini penulis mencoba mendalami bagaimana analisis manajemen produksi usaha batu bata yang dijalankan masyarakat di Jorong ketinggian yang difokuskan pada peningkatan penjualan dan juga bagaimana pandangan ekonomi islam menanggapi permasalahan yang akan ditemukan di lapangan.
40