• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : FINDHY VIONICA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Oleh : FINDHY VIONICA NIM"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MANAJEMEN PRODUKSI BATU BATA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS: JORONG KETINGGIAN, NAGARI

SARILAMAK, KECAMATAN HARAU, KABUPATEN LIMA PULUH KOTA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S1)

Pada Program studi Ekonomi Islam

Oleh :

FINDHY VIONICA NIM. 3215.077

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga menulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Manajemen Produksi Batu Bata Dalam Meningkatkan Penjualan ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (studi Kasus: Joroang Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota)”, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman kegelapan kezaman yang terang-benderang seperti saat ini.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu

penulis mengucapkan ribuan terima kasih, teristimewa kepada Ibunda Depniwati

dan Ayahanda Yasrialdi yang telah membesarkan, mendidik, dan menyekolahkan

penulis sejak dari tingkat dasar sampai ke tingkat perguruan tinggi dan

teristimewa juga kakek H.Asril dan nenek HJ.Gusniwarti yang telah

menyekolahkan sampai keperguruan tinggi. Dalam kesempatan ini penulis

menghaturkan terima ksih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala

ketulusan hati kepada :

(3)

1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum selaku Rektor IAIN Bukittinggi yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di IAIN Bukittinggi.

2. Bapak/ Ibu Wakil Rektor IAIN Bukittinggi.

3. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi Ibu Rini Elvira, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam IAIN Bukittinggi atas segala fasilitas dan segala kebijakan manajamennya.

4. Bapak Ali Rahman, SH. MH selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Rahmi,MA selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, pemikiran, dan waktunya untuk menyempurnakan skripsi ini.

5. Ibu Era Sonita, SE. M.SI selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi terutama Dosen Jurusan Ekonomi Islam yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

7. Bapak dan iibu dosen serta karyawan dan karyawati IAIN Bukittinggi yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan di perguruan tinggi ini.

8. Bapak/Ibu pimpinan serta karyawan dan karyawati perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis.

9. Bapak/Ibu pemilik batu bata di Jorong Ketinggian yang telah membantu

penulis dalam penelitian sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

(4)

Terhadap semua pihak yang telah memberikan bantuannya, penulis mendo’akan semoga Allah SWT membalas atas semua kebaikan yang telah dilakukan. Sebagai manusia biasa, penulis menyadari dalam penelitian ini banyak terdapat kekurangan dan msaih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran, serta kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Bukittinggi, 14 Juli 2019

Penulis

Findhy Vionica

NIM. 3215.077

(5)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI MOTTO

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...

B. Identifikasi Masalah ...

C. Perumusan Masalah ...

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ...

E. Ruang Lingkup Penelitian ...

F. Penjelasan Judul ...

G. Kajian Terdahulu ...

H. Sistematika Penulisan...

BAB II LANDASAN TEORI

A. Produksi ...

1. Pengertian Produksi ...

2. Faktor-Faktor Produksi ...

3. Motif Produksi Dalam Islam ...

4. Prinsip-Prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam ...

5. Produksi dalam Perspektif Islam ...

(6)

B. Manajemen Produksi ...

1. Pengertian Manajemen Produksi...

2. Fungsi-Fungsi Manajemen ...

3. Manajemen Produksi Dalam Islam ...

C. Penjualan ...

1. Pengertian penjualan ...

2. Jenis-jenis Penjualan ...

3. Faktor-Faktor Mempengaruhi Penjualan ...

4. Faktor Mempengaruhi Volume Penjualan ...

5. Tujuan Penjualan ...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...

C. Jenis dan Sumber Data ...

D. Teknik Pengumpulan Data ... ..

E. Teknik Analisis Data ...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Nagari Sarilamak ...

1. Sejarah ...

2. Aspek Demografis ...

3. Aspek Geografis ...

4. Aspek Sosial ...

5. Aspek Ekonomi ...

B. Hasil Pengolahan Data ...

1. Faktor-Faktor Produksi yang digunakan ...

2. Proses Produksi Batu Bata ...

3. Sistem pengupahan Karyawan dan Penetapan Harga ...

4. Biaya Produksi, Pendapatan dan Keuntungan ...

C. Analisis Penulis ...

1. Fungsi-Fungsi Manajemen ...

a. Planning...

b. Organizing ...

c. Directing ...

d. Controlling ...

2. Penjualan ...

3. Tinjauan Ekonomi Islam ...

(7)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(8)

Moto Dan Persembahan

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

Bacalah dan tuhanmulah yang maha mulia

Yang mengajar (manusia) dengan pena

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya

(QS. Al-Alaq : 1-5)

Maka nikmatTuhanmu yang manakah yang kamu dustakan

(QS. Ar-Rahman : 13)

Niscaya Allahakan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu

Dan orang-orang yang diberi ilmu berupa derajat

Dan allah mahateliti apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Mujadalah : 11)

Ya Allah,

Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku,

sedih,

(9)

Bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, Yang telah memberi warna-warni kehidupanku.

Kubersujud di hadapan Mu,

Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai

Di penghujung awal perjuanganku Segala puji bagi Mu ya Allah

Sujud syukur ku persembahkan kepada Mu Tuhan yang Maha Agung dan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha penyayang, atas takdir Mu telah Engkau jadikan

aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal

bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Lantunan Al-Fatihah beriringi Shalawat dalam silahku merintih, menandakan do’a dalam syukur yang tiada terkira, terimakasih ku persembahkan untukmu.

Ku persembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda (YASRIALDI) dan Ibunda tercinta (DEPNIWATI), dan kakek H.ASRIL dan nenek

HJ.GUSNIWARTI yang tidak pernah hentinya selama ini memberiku semangat, do’a, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan

hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku..Ayah..

Ibu.. terimalah bukti kecil ini sebagai kado dari keseriusanku untuk membalas

semua pengorbananmu.. dalam hidupmu demi hidupku engkau iklas

(10)

mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya..

Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit sampai terbenam.. seraya tangganku menadah “Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.. terimakasih telah Engkau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu iklas menjagaku, mendidikku, membimbingku dengan baik, Ya Allah berikanlah balasan yang setimpal syurga

firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya api neraka..Aamiin..Aamiin Ya Rabbal Alamin…

Terimakasih selanjutnya untuk adikku tercinta (Findha Alya Fitri dan Maulana Al Findho) dan keluarga besar H.Asril dan HJ.Gusniwarti dan keluarga besar

H.Darlius (alm) dan Nuraya (alm) dan sanak family yang telah memberi dukungan dan do’a yang tanpa henti..

Terimakasih selanjutnya untuk para saudara dan orang tersayangku Hafriyus Junvan Derdo.M, Fadila Sari Amd.P (kakak), Fitria Elsiva S.Pd(kakak), Asti

Rahma SE (kakak), dan adik-adikku (Zaza, Rana, Sarah, Salwa, Aisyah, Indah, Ziko)yang senantiasa memberiku nasehat dan semangat tanpa ada

hentinya..

Selanjutnya Untuk kedua pembimbingku (Bapak Ali Rahman,SH. MH selaku pembimbing I dan Ibu Rahmi,MA selaku pembimbing II). Maaf selamaku bimbingan terlalu banyak kata cerewet yang diucapkan, terimakasih banyak atas

pengorbanan tenaga, waktu serta memberiku nasehat dan masukan yang besar

dalam menyelesaikan skripsi ini.

(11)

Selanjutnya terkhusus untuk sahabat seperjuangan ataupun teman terhitzz yang selalu ada disetiap suka dan dukaku Suci Lastri, Efitra Yanti, Trivita Octavia,

Nada Nadila, Ernipopiati, Desi Marlina, Witri Amelia dan kelompok KKN

Leroh Squad 12, serta seluruh teman-teman Kelas EI.B Bp 2015.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia sebagian besar masyarakat hidup di pedesaan, sehingga pengembangan industrinya tidak terlepas dari usaha pengembangan industri kecil dan industri menengah. Pemakaian teknologi yang relatif sederhana di sisi human resources merupakan hal yang menguntungkan sebab dapat memanfaatkan potensi tenaga setempat untuk bekerja pada sektor industri di karenakan tidak diperlukannya tingkat pengetahuan dan pendidikan yang tinggi.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dengan berbagai suku bangsa, kebudayaan serta agama. Selain itu juga kesuburan alamnya telah membuat masyarakat Indonesia hidup terutama dari mata pencaharian bercocok tanam, khususnya bagi masyarakat yang hidup di daerah pedesaan. Sebagian besar penduduknya bekerja mengolah hasil alam baik berupa benda hidup maupun benda mati. Kegiatan mengolah hasil alam ini biasa disebut dengan kegiatan produksi.

Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan

yang menciptakan manfaat (utility) baik dimasa kini maupun di masa

mendatang. Dengan pengertian yang luas tersebut, kita memahami bahwa

kegiatan produksi tidak terlepas dari keseharian manusia. Meskipun

(13)

demikian, pembahasan tentang produksi dalam ilmu ekonomi konvensional senantiasa mengusung maksimalisasi keuntungan sebagai motif utama, meskipun sangat banyak kegiatan produktif atas dasar definisi di atas yang memiliki motif lain dari hanya sekedar memaksimalkan keuntungan.

1

Produksi mempunyai peranan penting dalam menentukan taraf hidup manusia dan kemakmuran suatu bangsa. Al-Quran telah meletakkan landasan yang sangat kuat terhadap produksi. Dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul banyak dicontohkan bagaimana umat islam diperintahkan untuk bekerja keras dalam mencari penghidupan agar mereka dapat melangsungkan kehidupannya dengan lebih baik, seperti (QS Al- Qashash:73).

2

Artinya : dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.

1

Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif Ekonomi Islam ( Kencana:

Jakarta,2007)hal.102

2

Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014)hal.111

(14)

Islam mendorong pemeluknya untuk mencari rezeki yang halal dan berkah dalam rangka beribadah kepada Allah, baik dalam sektol riil maupun moneter. Islam mendorong setiap amal perbuatan hendaknya menghasilkan produk atau jasa tertentu yang bermanfaat bagi umat manusia atau yang mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

3

Nagari sarilamak memiliki luas daerah 117.97 km

2

. Nagari Sarilamak terdiri dari 5 Jorong yaitu Jorong Sarilamak, Purwajaya, Ketinggian, Aia putiah dan Buluah Kasok. Dimana Jorong Ketinggian merupakan jorong yang paling luas dan juga memiliki banyak penduduk.

Sebagian besar masyarakat Jorong Ketinggian memiliki usaha batu bata, usaha kerupuk sanjai, usaha tahu dan bertani. Namun sebagian besar masyarakat Jorong Ketinggian menggantungkan hidupnya pada usaha batu bata.

Usaha batu bata yang ada di Jorong Ketinggian ini sudah berlangsung 44 tahun yang dimulai dari tahun 1974. Usaha ini merupakan usaha turun temurun yang selalu dilanjutkan oleh generasi ke generasi.

Sehingga setelah 44 tahun usaha ini tetap berjalan dengan semestinya.

3

Fordebi Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam. (PT Raja Grafindo

Persada:Jakarta,2016)hal.248

(15)

Berikut salah satu nama pengusaha atau Pemilik Batu Bata di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.

Tabel 1.1

Pengusaha atau Pemilik Batu Bata

No Pengusaha/Pemilik Jumlah Bedeng

1. Rika 2

2. Renti 3

3. Sinet 2

4. Sita 2

5. Kiki 2

6. Iyen 1

7. Imut 1

Pada tabel diatas adalah pemilik atau pengusaha batu bata yang ada di Jorong Ketinggian yang memiliki beberapa bedeng yang Berbeda-beda.

Ada yang mempunyai Bedeng 1 atau 2 bedeng bahkan sampai 5 bedeng.

Disamping itu pemilik batu bata ini mempunyai karyawan. Didalam 1 bedeng itu terdapat 3 karyawan. Bahkan pemilik tersebut tidak memiliki karyawan dikarenakan pemilik itu sendiri yang yang melakukan proses pencetakan batu bata tersebut. Disisi lain sewaktu Penjualan batu bata naik maka bahan baku pun sulit didapat atau cuaca yang tidak mendukung.

Kalau cuaca nya tidak mendukung bisa-bisa sampai 1 bulan atau pun lebih.

Untuk suatu usaha yang sudah berjalan dengan cukup lama, tentu

pasti pernah mengalami pasang surut usaha. Terutama dalam hal

(16)

penjualan. Karena logikanya pembangunan tidak dilakukan sepanjang waktu sehingga sewaktu-waktu penjualan batu bata bisa menurun drastis.

Berikut tabel Penjual Batu bata di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.

Tabel 1.2 Penjualan Batu Bata

Tahun 2014-2018 Tahun Produksi

(Rp. 000 )

Harga (Rp. 00 )

Penjuala n

(Rp.000)

Kenaikan/Persentase

%

2014 948 500 478.000 - -

2015 948 500 478.000 - -

2016 1.212 600 727.200 249.200 52,13%

2017 1.278 680 869.040 141.840 19,50%

2018 696 700 487.200 (381.840) (43,94%)

Pada Tabel di atas pada Tahun 2014 dan 2015 produksi batu bata tetap dan penjualan nya juga tetap. Ditahun 2017 terjadinya kenaikan jumlah produksi atau penjualan yang semakin menurun. Kenaikan persentasenya52,13% menjadi 19,50%. Namun di Tahun 2018 terjadi penurunan penjualan secara drastis sebanyak (43,94%).

Namun dilain keadaan, disaat pembangunan marak dilakukan

sehingga batu bata laku di pasaran, biasanya persediaan batu bata akan

berkurang bahkan habis di tungku pembakaran. Hal ini akan menyebabkan

harga batu bata naik drastis dan meningkatkan penjualan pemilik usaha.

(17)

Maka dalam hal ini, manajemen produksi pada suatu usaha sangat diperlukan. Manajemen produksi itu sendiri adalah kegiatan mengelola secara optimal penggunaan sumber daya (faktor produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa.

4

Manajemen produksi disini sangat diperlukan dalam suatu usaha, karena jika manajemennya baik maka penjualan yang dihasilkan akan memberikan laba maksimum. Jika manajemen nya tidak baik maka penjualan yang dihasilkan pun tidak akan memberikan laba maksimum.

Maka dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang manajemen produksi batu bata dengan judul “Analisis Manajemen Produksi Batu Bata dalam Meningkatkan Penjualan Dilihat dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus: Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kab.50 Kota)”.

4

Buchari Alma, Pengantar Bisnis. (Alfabeta:Bandung,2015)hal.231

(18)

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Pada Tahun 2017 terjadi kenaikan penjualan yang semakin menurun (Deminising)

2. Namun pada Tahun 2018 terjadi penurunan yang semakin menurun Penjualan (Decresing)

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan penjabaran latar belakang di atas, maka terdapat masalah yang dapat dijadikan pokok perumusan pada penelitian ini yaitu : Bagaimanakah manajemen produksi batu bata dalam meningkatkan penjualan ditinjau dari perspektif ekonomi islam?

C. Tujuan dan kegunaan penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui manajemen produksi batu bata dapat meningkatkan penjualan dilihat dari perspektif ekonomi islam.

2. Kegunaan penelitian

(19)

Kegunaan yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah :

a. Kegunaan Ilmiah

Penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi pengembangan kajian tentang kewirausahaan khususnya pada industri batu bata merah.

b. Kegunaan praktis

1) Bagi penulis

Untuk memenuhi salah satu syarat terstruktur untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi.

2) Bagi Sosial

Dengan adanya hasil penelitian ini bisa di jadikan sebagai bahan masukan atau tambahan pengetahuan yang lebih luas serta dapat di jadikan sebagai pertimbangan bagi pemilik batu bata dalam meningkatkan ekonomi.

3) Bagi Institut

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat

menambah koleksi pustaka yang bermanfaat bagi

mahasiswa/i Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi

khususnya jurusan Ekonomi Islam dan dapat dijadikan

(20)

bahan referensi atau bahan pembanding bagi para peneliti lainnya yang akan meneliti.

c. Kegunaan akademik

Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna sebagai salah satu bentuk atau wujud nyata dari penerapan tugas dan fungsi perguruan tinggi, khususnya IAIN Bukittinggi.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dan begitu luasnya masalah serta keterbatasan waktu, maka penelitian ini di batasi pada masalah bagimana Analisis Manajemen Produksi Batu Bata dalam Meningkatkan Penjualan Di tinjau dari Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus: Jorong Ketinggian, nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten 50 Kota).

E. Penjelasan Judul

Analisis : Aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilih sesuatu untuk di golongkan dan di kelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian di cari kaitannya dan di tafsirkan maknanya.

5

Manajemen : Merupakan suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengawasan yang di lakukan untuk menentukan dan

5

Pengertian Ahli. id

(21)

mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan menggunakan manusia atau sumber daya lainnya.

6

Produksi : Aktivitas dalam menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk menggolah atau memproses input sedemikian rupa.

7

Manajemen produksi : penerapan Manajemen untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keingginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin.

Penjualan .: merupakan salah satu kegiatan yang di lakukan Perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan labaatau keuntungan yang di inginkan.

8

Ekonomi Islam : kumpulan dasar-dasar umum tentang ekonomi yang di gali dari Al-Quran al-Karim dan as- sunnah.

9

6

Pandji Anoraga, Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. (PT Rinekha Cipta Jakarta,2011).hal.268

7

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi Edisi Kedua.

(Jakarta:Rajawali Pers,2002)hal.193

8

M.Nafarin, Peganggaran Perusahaan, (Jakarta:Salemba Empat,2009)hal.166

9

Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas

Ekonomi…….hal.2

(22)

Jadi maksud dari judul penelitian ini adalah bagaimana manajemen produksi terhadap penjualan batu bata menyebabkan terjadinya penaikan atau penurunan sehingga mempengaruhi pasang surut usaha dimana jika manajemen nya baik maka penjualan yang menghasilkan memberikan laba yang maksimum jika tidak maka penjualan tidak menghasilkan laba maksimum untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan menggunakan sumber daya alam yang terbatas berdasarkan persfektif ekonomi islam.

F. Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian, maka terlebih dahulu mengamati dan mencermati hasil penelitian terdahulu yang relevan, yaitu penelitian yang di lakukan oleh.

Penelitian ini pernah di lakukan oleh Putra Surya HP (Nim:102323076) dengan judul “Manajemen Produksi Tas Home Industri Villatas Jaya Banjarwaru, Cilacap, Jawa Tengah”. Dari hasil penelitian yang di lakukan bahwa Home Industri Villatas Jaya Banjarwaru Cilacap sudah menerapkan manajemen produksi tas dengan baik. Karena Home Industri Villatas Jaya Banjarwaru sebelum memulai kegiatan produksi seluruh sumber daya alam atau bahan baku memproduksi tas merupakan alat atau barang yang bersih.

10

10

Putra Surya HP, Manajemen Produksi Tas Home Industry Villatas Jaya

Banjarwaru Nusawungu Cilacap Jawa Tengah. Skripsi S1 Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.hal.viii

(23)

M.Sarifuddin (2011-51-118) dengan judul “ Manajemen Produksi Dan Pengadaan Bahan Baku Makanan (Studi Kasus di Rumah Makan Cowek Ireng). Dalam era globalisasi perkembangan teknologi berkembang sangan pesat, khususnya teknologi komputer dengan data terpusat dalam hal pengolahan data produksi dan penjualan. Namun tidak semua badan usaha mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap.

Seperti yang ada di Rumah Makan Cowek Ireng, selama ini pengolahan data produksi dan penjualan di sana penyimpanannya masih tersebar belum terdokumentasi dengan baik dan belum memiliki databese untuk media penyimpanannya. Dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah dalam pengontrolan bahan baku, menghitungkan laba rugi dan penjualan di Rumah Makan Cowek Ireng, oleh sebab itu penulis membuat aplikasi manajemen produksi dan pengadaan bahan baku.

11

Putri Surgana (Nim:15511247013) dengan judul “Pelaksanaan Manajemen Produksi Menu Berbahan Dasar Hewani di Restoran Sekar Kedhaton Yogyakarta”. Penelitian ini menunjukkan: (1) perencanaan produksi menu berbahan dasar hewani di restoran Sekar Kedhotan Yogyakarta meliputi perencanaan SDM data produksi sudah dilaksanakan dengan sesuai dan diperoleh nilai skor rata-rata 36,0 dengan persentase 65,62% (2) pengorganisasian produksi menu berbahan dasar hewani di restoran Sekar Kedhotan Yogyakarta meliputi pengorganisasian SDM produksi sudah dilaksanakan dengan sangat baik dan diperoleh nilai skor

11

M.sarifuddin, “Manajemen Produksi dan Pengadaan Bahan Baku Makanan

(Studi Kasus di Rumah Makan Cowek Ireng”.Skripsi. S1 Komputer Program Studi

Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus.hal.vii

(24)

rata-rata 16,0 dengan persentase 85% (3) diperoleh nilai skor rata-rata 80,0 dengan persentase 74% (4) diperoleh dengan nilai skor rata-rata 16,0 dengan persentase 66,67%.

12

Sedangkan penelitian penulis berfokus pada manajemen produksi batu bata yang ada di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota dalam meningkatkan penjualan ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam.

12

Putri Surgana, “ Pelaksanaan Manajemen Produksi Menu Berbahan Dasar

Hewani di Restoran Sekar Kedhotan Yogyakarta”. Skripsi. S1 program studi Pendidikan

Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. hal.vii

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Produksi

1. Pengertian produksi

Produksi adalah kegiaan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan konsumsi sering kali dilakukan oleh seseorang sendiri. Seseorang memproduksi sendiri barang dan jasa yang dikonsumsinya. Seiring dengan semakin beragamnya kebutuhan konsumsi dan keterbatasan sumber daya yang ada, maka seseorang tidak dapat lagi menciptakan sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya, tetapi memperoleh dari pihak lain yang mampu menghasilkannya.

Secara teknis produksi adalah proses mentranspormasi input

menjadi output, tetapi definisi produksi dalam pandangan ilmu

ekonomi jauh lebih luas. Pendefinisian produksi mencakup tujuan

kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat

(26)

padanya. Beberapa ahli ekonomi islam memberikan definisi yang berbeda mengenai pengertian produksi, meskipun substansi nya sama.

Produksi barang-barang kebutuhan dasar secara khusus dipandang sebagai kewajiban sosial (fardh al-kifayah). Jika sekelompok orang sudah berkecimpung dalam memproduksi barang- barang tersebut dalam jumlah yang sudah mencukupi kebutuhan masyarakat, maka kewajiban seluruh masyarakat sudah terpenuhi.

13

Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi:pertanian, perkebunan, perikanan, perindustrian, dan perdagangan. Islam memberkahi pekerjaan dunia dan menjadikannya bagian dari ibadah dan jihad, jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap peraturan allah, suci niatnya, dan tidak melupakn-Nya.

14

2. Faktor-faktor Produksi

Dalam aktivitas produksinya, produsen mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Secara garis besar, faktor- faktor produksi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu faltor manusia dan non-manusia. Yang termasuk faktor manusia adalah tenaga kerja atau buruh dan wirausahawan, sementara non-manusia

13

Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam. ( Jakarta:Kencana, 2014)hal.115

14

Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam…….hal.117

(27)

adalah sumber daya alam, modal (kapital), mesin, alat-alat, gedung dan input-input fisik lainnya.

15

a. Tanah

Tanah telah menjadi suatu faktor produksi terpenting sejak dahulu kala. Penekanan pada gangguan tanah-tanah mati (ihya’al-mawat) menunjukkan perhatian Rasulullah SAW dalam penggunaan sumber daya bagi kemakmuran rakyat. Islam mempunyai komitmen untuk melaksanakan keadilan dalam hal pertanahan. Islam mengakui adanya kepemilikan atas sumber daya alam yang ada, dengan selalu mengupayakan penggunaan dan pemeliharaan yang baik atas sumber daya tersebut.

b. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan human capital bagi suatu perusahaan. Di berbagai macam jenis produksi, tenaga kerja merupakan aset bagi keberhasilan suatu perusahaan.

Kesuksesan suatu produksi terletak pada kinerja sumber daya manusiayang ada di dalamnya, termasuk di antaranya kinerja para tenaga kerja.

15

Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam…….hal.118

(28)

Tenaga kerja yang memiliki skilldan integritas yang baik merupakan modal utama bagi suatu perusahaan, di lain modal-modal yang lain nya. Karena secara umum, banyak diantara ahli ekonomi yang menyatakan bahwa tenaga kerja adalah satu-satunya produsen, dan pangkal produktivitas dari semua faktor produksi yang lainnya. Tanah, modal, mesin, manajerial yang baik tidak akan bisa menghasilkan suatu barang/jasa tanpa adanya tenaga kerja.

c. Modal

Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu produksi. Tanpa adanya modal,produsen tidak akan bisa menghasilkan suatu barang/jasa. Modal adalah sejumlah kekayaan yang bisa saja berupa assets ataupun intangible assets, yang bisa digunakan untuk menghasilkan suatu kekayaan. Dalam islam, modal suatu usaha haruslah bebas dari riba. Dalam beberapa cara perolehan modal, islam mengatur suatu sistem yang lebih baik, dengan cara kerja sama mudharabah atau musharakat.

16

d. Manajemen Produksi

Beberapa faktor produksi di atas tidak akan menghasilkan suatu profit yang baik ketika tidak ada

16

Ika Yulia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam…….hal.119-120

(29)

manajemen yang baik. Karena tanah,tenaga kerja, modal, dan lain sebagainya tidak akan bisa berdiri dengan sendirinya. Semuanya memerlukan suatu pengaturan yang baik, berupa suatu organisasi, ataupun suatu manajemen yang bisa menertibkan, mengatur, merencanakan, dan mengevalusi segala kinerja yang akan dan telah dihasilnya oleh masing-masing divisi.

e. Teknologi

Di era kemajuan produksi yang ada pada saat ini, teknologi mempunyai peranan yang sangat besar dalam sektor ini. Berapa banyak produsen yang kemudian tidak bisa Survive karena ada nya kompetitor lainnya dan lebih banyak yang bisa menghasilkan barang/jasa jauh lebih baik, karena didukung oleh faktor teknologi.

17

f. Bahan Baku

Bahan baku terbagi menjadi dua macam, adakalanya bahan baku tersebut merupakan sesuatu yang harus didapat ataupun dihasilkan oleh alam, tanpa ada penggantinya. Ada juga yang memang dari alam akan

17

Ika Yulia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam…….hal.121

(30)

tetapi, bisa dicarikan bahan lain untuk menganti bahan yang yang telah ada.

Maka dari itu seorang produsen haruslah mempelajari terlebih dahulu saluran-saluran penyedia bahan baku, agar aktifitas produksi berjalan dengan lancar.

18

3. Motif Berproduksi dalam Islam

Pembahasan tentang produksi dalam ilmu ekonomi konvensional senantiasa mengusung maksimalisasi keuntungan sebagai motif utama, meskipun sangat banyak kegiatan produktif yang memiliki motif lain dari hanya sekedar memaksimalkan keuntungan.

Motof maksimalisasi kepuasan dan maksimalisasi keuntungan yang menjadi pendorong utama sekaligus tujuan dari keputusan ekonomi dalam pandangan ekonomi konvensional bukannya salah ataupun dilarang dalam Islam. Islam ingin mendudukkannya pada posisi yang benar. Yakni semua itu dalam rangka maksimalisasi kepuasan dan keuntungan di akhirat.

Upaya memaksimalkan keuntungan itu, membuat sistem ekonomi konvensional sangat mendewakan produktivitas dan efisiensi ketika berproduksi. Sikap ini sering membuat mereka mengabaikan masalah masalah eksternalitas, atau dampak merugikan dari proses

18

Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam……hal.122

(31)

produksi yang biasanya justru lebih banyak menimpa sekelompok masyarakat yang tidak ada hubungannya dengan produk yang dibuat yang dibuat, baik sebagai konsumen maupun sebagai bagian dari faktor produksi.

19

Ekonomi konvensional juga kadang melupakan kemana produknya mengalir. Sepanjang efisiensi ekonomi tercapai dengan keuntungan yang memadai, umumnya mereka sudah puas. Bahwa ternyata produknya hanya dikonsumsi sekelompok kecil masyarakat kaya, tidaklah menjadi kerisauan sistem ekonomi konvensional.

Islam pun sesungguhnya menerima motif-motif berproduksi seperti pola pikir ekonomi konvensional tadi. Hanya bedanya, lebih jauh islam juga menjelaskan nilai-nilai moral disamping utilitas ekonomi. Bahkan sebelum itu, islam menjelaskan mengapa produksi harus dilakukan. Menurut ajaran islam,manusia adalah khalifatullah atau wakil allah dimuka bumi dan berkewajiban untuk memakmurkan bumi dengan jalan beribadah kepada-Nya.

Islam juga mengajarkan bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang banyak manfaatnya bagi orang lain atau masyarakat.

Fungsi beribadah dalam arti luas ini tidak mungkin dilakukan bila seseorang tidak bekerja atau berusaha. Dengan demikian, bekerja dan

19

Mustafa Edwin Nasution, Ekonomi Islam…….hal.102

(32)

berusaha itu menempati posisi dan peranan yang sangat penting dalam islam.

20

Bagi islam, memproduksi sesuatu bukanlah sekedar untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar. Dua motifasi itu belum cukup, karena masih terbatas pada fungsi produksi ekonomi. Islam secara khas menekankan bahwa setiap kegiatan produksi harus pula mewujudkan fungsi sosial.

Pada prinsipnya islam juga lebih menekankan berproduksi demi untuk memenuhi kebutuhan orang banyak, bukan hanya sekedar memenuhi segelintir orang yang memiliki uang, sehingga memiliki daya beli yang lebih baik. Karena itu bagi islam, produksi yang surplus dan berkembang baik secara kuantitatif maupun kualitatif, tidak dengan sendirinya mengindikasikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Apakah artinya propuk yang menggunung jika hanya bisa didistribusikan untuk segelintir orang yang memiliki uang banyak.

21

4. Prinsip-prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam

Al-Quran dan Hadis SAW memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip produksi sebagai berikut:

a. Tugas manusia dimuka bumi sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya. Allah

20

Mustafa Edwin Nasution, Ekonomi Islam…….hal.105

21

Mustafa Edwin Nasution, Ekonomi Islam…….hal.107

(33)

menciptakan bumi dan langit beserta segala apa yang ada diantara keduanya karena sifat rahman dan rahim-Nya kepada manusia.

b. Islam selalu mendorong kemajuan dibidang produksi c. Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan

kemampuan manusia.

d. Dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan memaksimalkan manfaat.

22

5. Produksi dalam Persfektif Islam

Produksi dengan maknanya yang dikenal dalam ilmu ekonomi sekarang ini merupakan teknologi baru. Terminologi ini tidak mengandung makna kontemporernya dalam satu fase, namun melalui beberapa fase sebelum menjadi terminologi yang baku seperti sekarang ini. Lembaga-lembaga ekonomi konvensional, mulai dari para pelaku perdagangan hingga para ahli alam hanya membatasi makna produksi pada sebagian aktivitas, dan tidak pada sebagian yang lain, sebab para pelaku perdagangan berpendapat bahwa perdagangan eksternal sebagai satu-satunya aktifitas yang menghasilkan.

Dalam keadaan bagaimanapun Al-Quran tidak membenarkan adanya produksi brang yang mewah dan tenaga kerja manusia yang dihabiskan untuk memproduksi barang yang dianggap sebagai

22

Mustafa Edwin Nasution, Ekonomi Islam…….hal.108

(34)

penghamburan usaha manusia. Al-Quran dengan cara yang bijaksana telah memberikan lapangan yang sangat luas bagi usaha manusia dengan memberi santapan rohani pada manusia dalam memperoleh kekayaan yang lebih banyak lagi.

Manusia bekerja keras dan lebih giat lagi untuk memuaskan keinginannya yang terus meningkat, dan akibatnya ia sering membuat keajaiban-keajaiban dalam lapangan produksi. Mereka sangat berlebih- lebihan dalam usaha memperoleh kebutuhan hidupnya dan bersikap ekonomi sehingga mereka benar-benar mengabaikan prinsip-prinsip moral atau mengambil paham asketime, yaitu meninggalkan kehidupan duniawi.

Prinsip produksi secara singkat adalah pedoman yang harus diperhatikan, ditaati, dan dilakukan ketika akan berproduksi. Prinsip- prinsip dalam islam, diantaranya sebagai berikut:

1) Berproduksi Dalam Lingkungan Halal

Prinsip produksi yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim, baik individu maupun komunitas adalah berpegangan pada semua yang dihalalkan Allah SWT dan tidak melewati batas.

Artinya semua yang berhubungan dengan kegiatan produksi berlandaskan atas persfektif islam.

2) Keadilan Dalam Berproduksi

(35)

Secara ekonomi islam telah memberikan keadilan dan persamaan prinsip produksi sesuai kemampuan tanpa menindas orang lain atau menghancurkan masyarakat. Al- Quran memperbolehkan kerjasama yang saling menuntungkan dengan jujur, sederajat, dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dan tidak memberikan cara-cara yang hanya menguntungkan seseorang, lebih-lebih yang dapat memberikan kerugian orang lain.

23

B. Manajemen Produksi

1. Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah kegiatan mengelola secara optimal penggunaan sumber daya (faktor produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa. Adapun elemen pada manajemen produksi adalah sebagai berikut:

a. Memilih lokasi pabrik

Pertimbangan mana yang penting bagi suatu industri tidaklah sama karena bagi suatu industri mungkin yang paling penting ialah sumber bahan baku dan bagi yang lainnya fasilitas transpor. Lokasi yang baik ialah yang mempeetimbangkan faktor-faktor diatas secara seimbang.

24

23

Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islam. ( Jakarta: PT Karya Grafindo Persada,2007)hal.102

24

Buchari Alma, Pengantar Bisnis…….hal.231

(36)

b. Lay out

Setelah semua pertimbangan untuk mendirikan pabrik matang maka dibuat rencana lay outnya. Jumlah ruangan yang dikehendaki dan peralatan yang akan digunakan dan penempatannya sangat menetukan bentuk dan letak bangunan. Untuk menghemat biaya, lay out harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan aliran kerja dan kondisi kerja yang baik.

25

c. Reset industri

Pada mulanya reset digunakan untuk memecahkan masalah produksi. Dan kemudian bertumbuh dengan pesatnya dan makin lama makin meningkat jumlah uang yang dibelanjakan untuk kepentingan reset industri.

26

d. Pengawasan produksi

Tujuan pengawasan produksi adalah menjaga kelancaran pekerjaan dari bahan baku sampai ke barang jadi, sehingga dpaat diselsesaikan dalam tempo

25

Buchari Alma, Pengantar Bisnis…….hal.232

26

Buchari Alma, Pengantar Bisnis…….hal.237

(37)

sesingkat mungkin dan biaya serendah mungkin. Ada 4 macam langkah dalam pengawasan produksi yaitu:

1) Planning

Proses produksi akan berjalan lancar juka direncanakan lebih dulu. Pekerjaan palnning tidak hanya meletakkan prosedur dan tujuan proses, tapi lebih terperinci. Misalnya, tipe dan jumlah material yang digunakan harus ditetapkan sebelumnya oleh bagian produksi.

2) Routing

Pengawasan atas tingkat pekerjaan tertentu dinamakan routing. Jika pekerjaan produk menggunakan beberapa mesin dan mesin-mesin itu digunakan untuk berbagai proses yang berbeda, dapat dibayangkan bagaimana pentingnya routing ditetapkan.

3) Scheduling

Tujuan scheduling ialah menjaga

kelancaran pekerjaan, menghindarkan konflik

dan kelalaian dalam menggunakan mesin, dan

membuat tabel waktu kapan bahan mentah

(38)

diperlukan, kapan hasil jadi harus siap. Dengan demikian waktu pekerjaan dapat diawasi seminimal dan setepat mungkin.

4) Dispatching

Dalam hal ini dibuat perintah kerja untuk masing-masing pekerjaan, dan ini penting agar planning dapat dilaksanakan, routing dapat diatur, dan scheduling dapat dijaga. Orang yang bertanggung jawab dalam dispatching harus menjaga waktu mulai tugas dan waktu selesainya suatu pekerjaan.

27

5) Pelaksanaan pengawasan

Jika dalam perusahaan ada beberapa pekerjaan dilakukan dengan menggnakan berbagai tipe mesin, manajemen dapat melaksanakan pengawasan dengan menggunakan papan rencana. Dalam hal ini tugasnya meliputi 3 kelas pekerjaan: pekerjaan yang sedang dikerjakan, pekerjaan yang akan dilakukan bila proses sudah selesai, dan

27

Buchari Alma, Pengntar Bisnis…….hal.238

(39)

pekerjaan yang belum dikerjakan atau sedang direncanakan. Papan rencana juga disediakan secara terpisah untuk masing-masing mesin.

Mandor memperhatikan tiap pagi atau tiap minggu, apa yang telah direncanakan oleh manajemen yang mneyangkut departemennya.

28

Dalam manajemen, manusia sebagai Tenaga Kerja;uang sebagai alat untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan permodalan, pembelian maupun penjualan dan produksi;metode sebagai cara-cara untuk mencapai tujuan;material atau bahan-bahan yang dibutuhkan;mesin sebagai alat untuk mempercepat proses tercapainya tujuan dan pasar, sebagai tempang untuk menjual produk yang dihasilkan secara keseluruhan sering disebut dengan 6 M, yaitu:

a) Men, orang atau para pekerja

b) Monay, uang atau modal pembiayaan

c) Methods, teknik dan teknis mengerjakan kegiatan organisasi

28

Buchari Alma, Pengantar Bisnis…….hal.240

(40)

d) Materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

e) Machines, alat-alat yang dibutuhkan untuk mempercepat proses produksi dan mencapai tujuan

f) Markets, pasar sebagai tempat untuk mendistribusikan produk, pasar sebagai sarana terjadinya jual beli barang.

29

Manajemen produksi disebut juga dengan manajemen operasi, adalah kegiatan mengatur penciptaan dan penambahan kegunaan barang dan jasa. Penciptaan barang adalah pengadaan barang yang semula belum tersedia atau penambahan barang yang sama karena permintaan Konsumen.

Kegiatan produksi dalam setiap perusahaan membutuhkan pengelolaan yang baik karena berkaitan dengan hal berikut:

1.Perhitungan kualitas dan kuantitas produksi 2.Adanya permintaan barang dan jasa

3.Tersedianya barang dan jasa

4.Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan barang dan jasa

5.Pengambilan keputusan yang menyangkut ada tidaknya pengadaan barng dalam arti pembuatan yang baru maupun penambahan

29

Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen. (Bandung:CV Pustaka

Setia)hal.77

(41)

6.Situasi pasar yang memungkinkan keluarnya barang dengan optimal 7.Keseimbangan antara biaya produksi dan keuntungan yang akan diperoleh menurut perhitungan sebelumnya.

8.Pengamatan terhadap pihak-pihak yang memesan barang

9.Pemeriksaan mesin atau alat-alat yang mendukung terpenuhinya produktivitas barang dan jasa

10.Jumlah karyawan yang menangani produksi 11.Pembuatan desain produk yang lebih tredi

12.Lokasi tempat produksi dan jarak yang ditempuh menuju pasar produksi

13.Prediksi pemasaran barang menurut target yang diperhitungkan dengan memperhitungkan perputaran modal awal menurut hitungan kotor dan bersih.

14.Pemeliharaan alat-alat produksi dan insentif lembur pegawai.

30

2. Fungsi-Fungsi Manajemen a. Planning

Suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan ini dituangkan dalm bentuk konsep atau suatu program kerja.

b. Organizing

30

Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen…….hal.80

(42)

Kegiatan yang meliputi penetapan struktur , tugas dan Kewajiban, fungsi pekerjaan, dan hubungan antar fungsi.

c. Staffing

Penempatan job/jabatan karyawan perusahaan, termasuk perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan dan pengembangan sumber daya karyawan dengan efektif.

d. Directing

Pengarahan, intruksi yang merupakan bagian dari aktivitas kepemimpinan seorang menejer. Directing adalah bagian dari otoritas direktur dalam memberikan bimbingan, motivasi, dan teladan bagi karyawan sehingga semua kinerja perusahaan berjalan dengan baik sesuai target yang hendak dicapai.

e. Coordinating

Pengoordinasiansemua unsur manajerial sehingga menjadi sebuah sistem yang integral. Sistem integral yang dimaksud adalah senantiasa mempertahankan hubungan sinkronitas seluruh kegiatan, keselarasan, sistematika, dan tidak berat sebelah atau adanya overlapping kegiatan disatu sisi, sedangkan disisi lain hampa kegiatan.

f. Controling

(43)

Evaluasi terhadap seluruh kegiatan sehingga selama perjalanan kegiatan, kelemahanya akan diketahui dengan cepat dan segera mungkin dikoreksi.

31

3. Manajemen Produksi Dalam Islam

Di awal perkembangan Islam, manajemen dianggap sebagai ilmu sekaligus teknik (seni) kepemimpinan. Kata manajemen dalam bahasa Arab adalah Idarayang berarti “berkeliling” atau “lingkaran”.

Dalam konteks bisnis bisa dimaknai bahwa “bisnis berjalan pada siklusnya”. Sehingga manajemen bisa diartikan kemampuan manajer yang membuat bisnis berjalan sesuai rencana. Amin mendefinisikan manajemen dalam persfektif ilahiah sebagai “Getting God-will done by the people” atau melaksanakan keridhoan Tuhan melalui orang.

32

Dalam islam, manajemen dipandang sebagai perwujudan amal shaleh yang harus bertitik tolak dari niat baik. Niat baik tersebut akan memunculkan motivasi untuk mencapai hasil yang baik kesejahteraan bersama. Paling tidak, ada empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut pandangan Islam, yaitu kebenaran, keterbukaan, kejujuran, dan keahlian. Seorang menajer harus memiliki empat sifat

31

Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen…….hal.28

32

Ridwan Amin, Menggagas Manajemen Syariah:Teori dan Praktik The

Celestial Management,(Jakarta:Salemba Empat,2010).hal.66

(44)

utama itu agar manajemen yang dijalankannya mendapatkan hasil yang maksimal.

33

C. Penjualan

1. Pengertian penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yng diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.

Penjualan adalan suatu trasfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebur dalam memindahkan atau mentrasferkan barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualn seperti pelaksanaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

Penjualan adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keingginan melalui proses pertukaran.

34

2. Jenis-jenis Penjualan

33

Undang Ahmad Kamaluddin, Etika Manajemen Islam, (Bandung:Pustaka Setia, 2009).hal.39

34

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran. (jakarta:PT Raja Grafindo

Persada,2002)hal.5

(45)

Menurut murti sumarni dalam bukunya bauran pemasaran dan loyalitas pelanggan penjualan dapat dibedakan menjadi:

a. Penjualan langsung yaitu suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan komunikasi tatap muka.

b. Penjualan tidak langsung yaitu bentuk presentase dan promosi gagasan barang dan jasa menggunakan media tertentu seperti surat kabar, majalah, radio, televisi,papan iklan, brosur dan lain-lain.

35

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan

Dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut:

a. Kondisi dan kemampuan penjual

Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atau barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu perjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.

35

Murti Sumarni, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Pelanggan,2003,hal.321

(46)

b. Kondisi pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan yaitu jenis pasarnya, kelompok pembeli atau segmen pasarnya,daya belinya, frekuensi pembeliannya, serta keingginan dan kebutuhan.

c. Modal

d. Kondisi organisasi perusahaan

e. Faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampaye, pemberiaan hadiah.

36

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan

Volume penjualan itu sendiri adalah umpan balik dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Ada pun faktor yang mempengaruhi volume penjualan yaitu:

a) Kualitas barang

Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjuan, jika barang yang diperdagangkan mutu nya menurun dapat menyebabkan pembeli yang sudah menjadi pelangan dapat merasakan kecewa sehingga

36

Robin Lent, 88 Strategi Penjualan Ekslusif (Jakarta:PT Grafindo Pustaka

Utama,2008)hal.5

(47)

mereka bisa berpaling kepada barng lain yang mutunya lebih baik.

b) Selera konsumen

Selera konsumen tidak lah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bila mana selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka volume penjualan akan menurun.

c) Servis terhadap pelanggan

Dengan adanya servis yang baik terhadap pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Dalam islam dijelaskan dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen harus jujur jangan berbuat curang sebagai mana yang dijelaskan dalam firman allah SWT surat al- muthafifin ayat 1-3:

ٞلۡيَو َهيِفِّفَطُم ۡلِّل ١

َنوُف ۡوَت ۡسَي ِساَّىلٱ ىَلَع ْاوُلاَت ۡكٱ اَذِإ َهيِذَّلٱ ٢

َنوُرِس ۡخُي ۡمُهوُوَزَّو وَأ ۡمُهوُلاَك اَذِإَو ٣

Artinya: kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang menimbang untuk orang lain mereka mengguranggi.

37

37

Al-Qur’an suarat Al-Muthofifin ayat 1-3, Al-Qur’an dan Terjemahan, Toha

Putra, Semarang,2005)hal.264

(48)

Berdasarkan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelayanan jangan menguranggi timbangan. Ini adalah salah satu dari bentuk pelayanan terhadap pelanggan.

d) Persaingan menurunkan harga jual

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntunggan perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.

f. Tujuan Penjualan

Kemampuan Perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Adapun tujuan umum penjualan dalam Perusahaan yaitu:

a. Tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume penjualan totalatau meningkatkan penjualan produk- produk yang lebih menguntungkan.

38

b. Tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan yang efektif melalui kunjungan penjualan

38

Fandy Tjiptono dkk, Pemasaran Strategi, ( Yogyakarta: Penerbit Andi

Yogyakarta, 2008)hal. 604

(49)

regular dalam rangka menyediakan informasi mengenai produk baru.

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Tujuan tersebut dapat tercapai apabila penjualan dapat dilaksanakan sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Penjualan tidak selalu berjalan mulus, keuntungan dan kerugian yang diperoleh perusahaan banyak dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran.

Lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan peninjauan langsung ke objek penelitian dalam hal ini usaha batu bata yang dilakukan oleh masyarakat.

Dilakukan untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian

(50)

secara nyata, tepat dan akurat dengan memberikan gambaran yang jelas mengenai manajemen produksi usaha batu bata tersebut dalam meningkatkan penjualan dilihat dari perspektif ekonomi islam.

B. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian dilakukan pada saat pengambilan data pertama mengenai sejarah dan gambaran umum C. Jenis dan sumber data

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari hasil interview kepada responden yang dijadikan subyek penelitian.

Untuk mendapatkan data primer ini peneliti akan mewawancarai beberapa pemilik usaha batu bata yang ada di Jorong Ketinggian.

D. Teknik pengumpulan data

Dalam memperoleh data yang akurat untuk mengungkapkan permasalahan di atas maka peneliti menggunakan instrumen diantaranya:

a. Wawancara

(51)

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung pada bagian yang memahami dan menangani permasalahan tersebut.

39

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada pemilik usaha batu bata yang ada di Jorong Ketinggian untuk mendapatkan data primer.

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran.

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung berkaitan dengan produksi usaha batu bata yang dijalankan oleh masyarakat Jorong Ketinggian, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berpa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda, brosur dan selebaran. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang bersumber dari data tertulis dan catatan yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

39

Abdurrahman, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,

(Jakarta:PT Rinekha Cipta,2002)hal.104

(52)

Analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulakan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang berada ditempat penelitian atau yang berada diluar tempat penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.

40

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang dirasa perlu untuk dijadikan bahan pendukung dan pelengkap bagi data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.

E. Teknik analisis data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, penulis akan mengolah dan menuangkannya kedalam bentuk skripsi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mengolah data dalam bentuk kalimat analisis berdasarkan pada hasil wawancara serta data penunjang lainnya, yaitu menggunakan data referensi berupa literature maupun artikel-artikel yang berhubungan.

Disini penulis mencoba mendalami bagaimana analisis manajemen produksi usaha batu bata yang dijalankan masyarakat di Jorong ketinggian yang difokuskan pada peningkatan penjualan dan juga bagaimana pandangan ekonomi islam menanggapi permasalahan yang akan ditemukan di lapangan.

40

S.Margono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Jakarta:PT Rinekha

Cipta,2008)hal.134

(53)

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Nagari Sarilamak

1. Sejarah Nagari Sarilamak

Awal terbentuknya, Nagari Sarilamak terdiri dari 4 Jorong, yakni Jorong Sarilamak, Jorong Ketinggian, Jorong Aie Putieh dan Jorong Buluh Kasok. Pada tahun 1960, Ninik Mamak Nagari Sarilamak menyerahkan lahan kepada pemerintah seluas lebih kurang 130,9 hektar untuk pemungkiman eks karyawan perkebunan teh.

Tahun 1960, setelah diserah terimakan oleh pemerintah, mulailah secara berangsur lahan tersebut digarap oleh masyarakateks karyawan perkebunan teh tersebut. Tahun 1962 mulailah terbentuk pemungkiman yang awalnya bernama SIDODADI, dan pada tanggal 17 September 1964 pemungkiman ini diresmikan oleh Residen Sumatera Barat dengan nama purwajaya dan menjadi Jorong kelima Nagari Sarilamak.

Pada Tahun 1979, pemerintah mengundangkan UU Nomor 5

Tahun 1979 tentang pemerintah desa yang mengatur tentang

penyeragaman bentuk pemerintah terendah di Indonesia. Akibat

(54)

dibentuknya UU tersebut, Nagari Sarilamak terpecah menjadi 5 Desa yakni Desa Sarilamak, Desa Ketinggian, Desa Purwajaya, Desa Air Putih dan Desa Buluh Kasok (kemudian Desa Air Putih dan Desa Buluh Kaso digabungkan Menjadi Desa Talago).

Tahun 1999, pemerintah membatalkan segala ketentuan yang ada pada UU nomor 5 Tahun 1979 dengan diberlakukannya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Momentum ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengembalikan bentuk pemerintahan desa ke pemerintahan nagari melalui Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2000 tentang pokok-pokok Pemerintahan Nagari, yang kemudian ditindak lanjuti oleh Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 1 Tahun 2001 tentang pokok-pokok Pemerintah Nagari. Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka dilakukan Musyawarah yang melibatkan Ninik Mamak, pemuka masyarakat, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan pemuda. Setelah melaluiperdebatan yang alot dan memakan waktuyang cukup panjang. Akhirnya disepakati penggabungan kembali Desa Sarilamak , Desa Ketinggian, Desa Talago, dan desa Purwajaya menjadi Nagari Sarilamak yang kemudian dibagi dalam 5 Jorong yakni Jorong sarilamak, Jorong Ketinggian, Jorong Aie Putieh, dan Jorong Buluh Kasok.

Pada tanggal 14 Oktober 2001, Nagari sarilamak kembali

terbentuk secara resmi dengan dilantiknya JASRI BERMAWI sebagai

(55)

Pj. Wali Nagari dan dikukuhkan sebagai Wali Nagari definitif hasil pemilihan Wali Nagari pada tanggal 22 juli 2002 dengan keputusan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 618/BLK/2002 Tanggal 18 juli 2002 . kemudian dengan berakhirnya Periode kepemimpinan H. JASRI BERMAWI DT. KALI NAN PUTIAH Nagari Sarilamak di pimpin oleh BUDI FEBRIANDI, SP melalui pemilihan Wali Nagari pada bulan Juni 2008 dengan Keputusan Bupati Lima Putuh kota Nomor 397 Tahun 2008 untuk Periode 108-2014. Kemudian setelah masa kepemimpinan Wali Nagari BUDI FEBRIANDI, SP berakhir, Nagari Sarilamak dijabat sementara oleh Sekretaris Nagari SUKARMAN sebagai Wali Nagari sampai pada bulan Juni 2016. Setelah diadakannya pemilihan Wali Nagaridefinitif di bulan juni 2016. Saat ini Nagari Sarilamak dipimpin oleh Wali Nagari OLLY WIJAYA, SE yang dilakukan melalui Keputusan Bupati Nomor 447 Tahun 2016 Tanggal 1 Juli 2016 untuk Periode 2016-2021.

2. Aspek Demografis

Penduduk Nagari sarilamak tahun 2010 berjumlah 11.814 jiwa dan 3.122 KK, dengan luas wilayah 117,97 km

2

berarti kepadatan penduduk berkisar +100 jiwa per km

2

. Jumlah laki-laki sebanyak 5.847 jiwa dan perempuan 5.967 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak di Jorong Sarilamak dan yang paling sedikit di Jorong Buluh Kasok.

Tabel 4.1

Persebaran Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga menurut

Jorong di Nagari Sarilamak pada Tahun 2016

(56)

No Jorong Laki- laki

Perempuan Jumlah Jumlah kk

1

Sarilamak 2.131 2.047 4.176 1.207

2

Purwajaya 1.176 1.152 2.326 660

3

Ketinggian 1.729 1.925 3.654 1.039

4

Aie Putieh 1.304 1.360 2.664 806

5

Buluh Kasok

348 341 689 260

Jumlah 6.688 6.825 13.513 3.972

Sumber:Diolah dari validasi data catatan sipil dan kependudukan2016 3. Aspek Geografis

a. Letak dan Luas Wilayah

Nagari sarilamak terletak di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, memiliki luas 117,79 km

2

Nagari yang cukup luas ini secara administratifterbagi kedalam lima Jorong yakni Jorong Sarilamak, Jorong Ketinggian, Jorong Purwajaya, Jorong Aie Putieh, dan Jorong Buluh Kasok. Secara geografis Nagari Sarilamak terletak pada 0

0

15’ Ls- 0

0

22’ LS dan 100

0

39’30” BT- 100

0

40’20” BT. Nagari Sarilamak berbatas sebelah Utara dengan Nagari Tarantang. Sebelah selatan dengan Nagari Koto Tuo dan Nagari Batu Balang, sebelah timur dengan Nagari Pilubang, Nagari Taram dan Kabupaten Kampar Profinsi Riau, sebelah Barat dengan Nagari Solok Bio-bio dan Nagari Gurun.

b. Topografi dan Jenis Tanah

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi hubungan antara umur kehamilan, pendidikan ibu, jarak kehamilan, paritas, suplementasi TTD, dan cara konsumsi TTD, terhadap status anemia pada ibu hamil di

Organisasi dengan Organisasi dengan Arsitektur Inovasi yang Arsitektur Inovasi yang Relevan bagi Klaster  Relevan bagi Klaster  Industri “X” Industri “X” PLATFORM PLATFORM

Ketua Panitia : Cik Zainizah bt. Awang Ngah Setiausaha : Pn. Noor Aini bt. Nor Khusaini bt. Nik Mahiran bt. Noor Azlina bt. Masrurul Musfirah bt. Nurul Aini bt. Ismail..

Untuk itu salah satu cara untuk menghimpun artikel adalah dengan membangun image yang baik, diantaranya dengan meningkatkan regularitas

tujuan, dan materi pokok pembelajaran, mendesain dan merancang media terkait materi yang terdapat pada tema 1 subtema 2, (3) tahap pengembangan (develop), yaitu

Ekonomi Bali (PDRB ADHK) tahun 2018 tumbuh 6,35%, mengalami akselerasi dibanding pertumbuhan tahun 2017 yang tercatat sebesar 5,57% dan secara nominal masih

etika seseorang yang telah saya bantu atau ketika orang-orang yang mana saya menaruh harapan yang sangat besar terhadapnya, memperlakukan saya dengan semena-mena, saya akan

Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah