• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DIRI SEKOLAH ( EDS )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI DIRI SEKOLAH ( EDS )"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

3.1.1

EVALUASI DIRI SEKOLAH ( EDS )

TAHUN : 2019

SMA IT ICM MANDALLE

Jl. MOH.TAHIR DG.LIONG MANDALLE DESA MANDALLE KEC.MANDALLE

KABUPATEN PANGKEP

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

RKS ini telah disahkan dalam Rapat Pleno Sekolah yang dihadiri oleh Kepala SMA, Guru, Pengurus Komite dan Tokoh Masyarakat, pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 31 Juli 2019

Jam : 08.00 s/d Selesai

Tempat : SMA IT ICM

Kecamatan : Mandalle

Kabupaten : Pangkep

Mandalle, 31 Juli 2019

Ketua Komite

LAHENG

Kepala Sekolah

NI’MAN SAMAD LC.MA

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan ini kami mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT ,karena atas limpahan rahmat , taufiq, hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan Evaluasi Diri Sekolah ( EDS ) dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.

Evaluasi Diri Sekolah ini kami susun secara strategis, realistis, transparan dan partisipatif sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan dan cita – cita pemangku kepentingan di SMA IT ICM Mandalle dan mudah- mudahan dalam pelaksanaannya tidak ada aral yang berarti dan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai sasaran yang kita harapkan bersama.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Pengurus Komite, Guru dan Murid serta pemangku kepentingan lainnya atas bantuan pemikiran, masukan dan saran yang disampaikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan EDS ini tepat pada waktunya.

Kami sadari bahwa penyusunan EDS ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon maaf apabila dalam penyusunan EDS ini terdapat kekurangan dan kehilafan, dan kani terus akan mengupdate EDS ini setiap tahun , sehingga EDS ini sesuai harapan Sekolah dan masyarakat.

Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan di dalam kami merealisasikan dan menjalankan progran empat tahunan ini.

Terima kasih.

Mandalle, 31 Juli 2019 Tim TPS

Penyusun

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... II

KATA PENGANTAR ... 23

DAFTAR ISI ... 24

BAB 1 PENDAHULUAN ... 25

1.1 LATAR BELAKANG ... 25

1.2 TUJUAN EDS ... 26

1.3 LANDASAN HUKUM... 27

BAB 2 PEMAHAMAN EVALUASI DIRI SEKOLAH ... 28

2.1 PENGERTIAN EVALUASI DIRI SEKOLAH ... 28

2.2 ALASAN PERLUNYA EDS ... 29

2.3 MANFAAT EDS ... 29

2.4 BENTUK EDS... 30

2.5 JENIS BUKTI FISIK YANG DAPAT DIJADIKAN PENDUKUNG... 30

2.6 PROSES EDS MEMBANTU PENYUSUNAN RKS ... 31

2.7 LAPORAN YANG PERLU DISIAPKAN ... 31

BAB 3 PROFIL SEKOLAH ... 33

3.1 IDENTITAS SEKOLAH ... 33

3.2 PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... 33

3.3 DATA SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR ... 3.4 KONDISI SARANA DAN PRASARANA ... BAB 4 KONDISI SEKOLAH SAAT INI... 37

4.1 PENGEMBANGAN STANDAR ISI ... 37

4.1.1 Kekuatan ... 37

4.1.2 Kelemahan ... 37

4.1.3 Prioritas Rekomendasi ... BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

5.1 KESIMPULAN ... 38

5.2 SARAN ... 38

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kebijakan pembangunan pendidikan nasional sebagaimana digariskan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional (2014-2019) diarahkan pada upaya mewujudkan daya saing, pencitraan publik, serta akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Tolok ukur efektivitas implementasi kebijakan tersebut dilihat dari ketercapaian indikator-indikator mutu penyelenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tidak dipungkiri bahwa upaya strategis jangka panjang untuk mewujudkannya menuntut satu Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang dapat membangun kerja sama dan kolaborasi di antara berbagai institusi terkait dalam satu keterpaduan jaringan kerja nasional.

Dengan kata lain diperlukan pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan.

Tata kerja yang dibangun mengisyaratkan adanya serangkaian proses dan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data mengenai kinerja dan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, program, dan lembaga beserta rekomendasinya. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP/EQAS – Educational Quality Assurance and System) sedang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). Proses penjaminan mutu mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Empat hal penting yang perlu dilakukan dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, yaitu : (1) Pengkajian mutu pendidikan, (2) Analisis dan pelaporan mutu pendidikan, (3) Peningkatan mutu merujuk pada Standar Nasional Pendidikan, dan (4) Penumbuhan budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Salah satu aspek dalam pengembangan sistem penjaminan termasuk peningkatan mutu pendidikan adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

(6)

sebagai cara menumbuhkan budaya peningkatan mutu berkelanjutan di Sekolah.

EDS dilaksanakan oleh setiap Sekolah sebagai satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan mutu Sekolah secara berkelanjutan. EDS merupakan mekanisme evaluasi internal yang dilakukan oleh kepala Sekolah bersama pendidik atau guru, komite Sekolah, orang tua, dengan bantuan pengawas. Hasil Evaluasi Diri Sekolah dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyusun program pengembangan Sekolah dan laporan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tentang pencapaian Sekolah untuk pengembangan lebih lanjut. Laporan EDS disusun untuk menindaklanjuti hasil temuan yang didapatkan melalui instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dengan merujuk pada delapan SNP, yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian. Butir-butir instrumen Evaluasi Diri Sekolah difokuskan pada aspek-aspek kehidupan Sekolah yang paling esensial, yaitu kondisi-kondisi yang berkaitan dengan mutu pelayanan belajar-mengajar.

Sistem penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia beroperasi dalam suatu manajemen pendidikan dan pemerintahan yang mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab implementasinya kepada pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, penyelenggara pendidikan swasta (yayasan pendidikan), dan satuan pendidikan (sekolah). Oleh karena itu, diyakini bahwa upaya keberhasilan inovasi pendidikan sangat ditentukan oleh adanya komitmen, profesionalisme, kerjasama, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pendidikan.

1.2 TUJUAN EDS

1. Mengetahui semua potensi Sekolah yang ada untuk dapat diolah dan dikembangkan

2. Sebagai pedoman operasional dalam mengelola Sekolah selama satu tahun pelajaran dan tahun – tahun berikutnya.

3. Memiliki tolok ukur keberhasilan / ketidak berhasilan dalam mengelola Sekolah selama satu tahun pelajaran.

(7)

4. Mengetahui permasalahan – permasalahan yang timbul di Sekolah yang kemudian menjadi hambatan, peluang atau ancaman pengembangan Sekolah

1.3 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyusunan RKS ini sebagai berikut :

1. UU Nomor 20 / 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4 (Pengelolaan dana pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik)

2. Undang – undang nomor 25 tahun 2004 Tentang sistem perencanaan Pembanginan Nasional

3. PP No. 19 / 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 53 (Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun)

4. Permendiknas 19 / 2007 tentang standar pengelola pendidikan. Sekolah membuat rencana kerja jangka menengah (RKJM) 4 tahun. Rencana kerja tahunan (RKT) dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA/S) dilaksanakan berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui saat dewan pendidikan setelah memperhatikan pertimbangan dari komite Sekolah dan disahkan berlakunya oleh Dinas PendidikanKabupaten / Kota.

5. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2014 – 2019.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang ”Pendanaan Pendidikan”.

7. Permendiknas Nomor 11 Tahun 2009 tentang ”Kriteria Penilaian Akreditasi”.

8. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan”.

9. Peraturan Pemerintah No 66 tentang ”Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan”.

(8)

BAB 2 PEMAHAMAN EVALUASI DIRI SEKOLAH

Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap Sekolah menjadi tanggung jawab kepala Sekolah dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, orang tua peserta didik, dan pengawas.

Proses EDS dapat mengikutsertakan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk digunakan oleh TPS dalam melakukan penilaian kinerja Sekolah terhadap Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RKS) dalam upaya peningkatan kinerja Sekolah. EDS sebaiknya dilaksanakan setelah anggota TPS mendapat pelatihan. Informasi ringkas tentang EDS dapat dilihat di bawah ini:

2.1 PENGERTIAN EVALUASI DIRI SEKOLAH

 Evaluasi diri Sekolah adalah proses yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan untuk membantu Sekolah dalam menilai mutu penyelenggaraan pendidikan berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

 Melalui EDS kekuatan dan kemajuan Sekolah dapat diketahui dan aspek- aspek yang memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi.

 Proses evaluasi diri Sekolah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan TPS, pelatihan penggunaan Instrumen, pelaksanaan EDS di Sekolah dan penggunaan hasilnya sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS.

 TPS mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menilai kinerja Sekolah berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan dalam Instrumen.

Kegiatan ini melibatkan semua pendidik dan tenaga kependidikan di Sekolah untuk memperoleh informasi dan pendapat dari seluruh pemangku kepentingan Sekolah.

 EDS juga akan melihat visi dan misi Sekolah. Apabila Sekolah belum memiliki visi dan misi, maka diharapkan kegiatan ini akan memacu Sekolah

(9)

membuat atau memperbaiki visi dan misi dalam mencapai kinerja Sekolah yang diinginkan.

 Hasil EDS digunakan sebagai bahan untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam rencana peningkatan dan pengembangan Sekolah pada RKS dan RKAS.

 Laporan hasil EDS dikirim ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag sebagai informasi kinerja Sekolah terkait pencapaian SPM dan SNP dan sebagai dasar penyusunan perencanaan pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

2.2 ALASAN PERLUNYA EDS

 Seberapa baik kinerja Sekolah? Dengan EDS akan diperoleh informasi mengenai pengelolaan Sekolah yang telah memenuhi SNP untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS.

 Bagaimana mengetahui kinerja Sekolah sesungguhnya? Dengan EDS akan diperoleh informasi tentang kinerja Sekolah yang sebenarnya dan informasi tersebut diverifikasi dengan bukti-bukti fisik yang sesuai.

 Bagaimana memperbaiki kinerja Sekolah? Sekolah menggunakan informasi yang dikumpulkan dalam EDS untuk menetapkan apa yang menjadi prioritas bagi peningkatan Sekolah dan digunakan untuk mempersiapkan RKS dan RKAS.

2.3 MANFAAT EDS

 Sekolah mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan lebih lanjut.

 Sekolah mampu mengenal peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan, menilai keberhasilan upaya peningkatan, dan melakukan penyesuaian program-program yang ada.

 Sekolah mampu mengetahui tantangan yang dihadapi dan mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan untuk perbaikan.

(10)

 Sekolah dapat mengetahui tingkat pencapaian kinerja berdasarkan SPM dan SNP.

 Sekolah dapat menyediakan laporan resmi kepada para pemangku kepentingan tentang kemajuan dan hasil yang dicapai.

2.4 BENTUK EDS

Instrumen EDS terdiri dari 8 (delapan) bagian sesuai dengan SPM dan SNP. Setiap bagian terdiri atas :

 Serangkaian indikator terkait dengan SNP sebagai dasar bagi Sekolah dalam memperoleh informasi kinerjanya yang bersifat kualitatif.

 Setiap standar bisa terdiri dari beberapa komponen yang memberikan gambaran lebih menyeluruh .

 Pada akhirnya dari komponen setiap standar, terdapat rekomendasi dan dari rekomendasi-rekomendasi yang muncul. Perlu ditetapkan priorotas rekomendasinya.

 Prioritas rekomendasi tersebut digunakan sebagai dasar penyusunan RKS

 Sejumlah pernyataan/indikator terkait dengan SPM dan SNP yang paling erat hubungannya dengan mutu pembelajaran dan aspek-aspek yang perlu dikembangkan bagi keperluan penyusunan rencana peningkatan Sekolah berupa RKS

2.5 JENIS BUKTI FISIK YANG DAPAT DIJADIKAN PENDUKUNG

 Bukti fisik yang menggambarkan pemenuhan dari suatu indikator. Untuk itu perlu dimanfaatkan berbagai sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai bukti fisik misalnya kajian catatan, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan seperti komite Sekolah, orang tua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang terkait.

 Perlu diingat bahwa informasi kualitatif yang menggambarkan kenyataan dapat berasal dari informasi kuantitatif. Sebagai contoh, Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) tidak sekedar merupakan catatan mengenai

(11)

bagaimana pengajaran dilaksanakan. Keberadaan dokumen kurikulum bukan satu-satunya bukti bahwa kurikulum telah dilaksanakan.

 Sekolah perlu juga menunjukkan sumber bukti fisik lainnya yang sesuai.

2.6 PROSES EDS MEMBANTU PENYUSUNAN RKS

 TPS menganalisis informasi yang dikumpulkan, menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menetapkan prioritas yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan RKS dan RKAS.

 Berdasarkan hasil EDS, Sekolah mengembangkan RKS dengan prioritas peningkatan mutu kinerja Sekolah yang dirumuskan secara jelas, dapat diobservasi dan diukur. Dengan demikian, RKS menjadi dokumen kinerja Sekolah yang meliputi aspek implementasi, skala prioritas, batas waktu, dan ukuran keberhasilannya.

 Proses EDS berkaitan dengan aspek perubahan dan peningkatan. Upaya perubahan dan peningkatan tersebut hanya bermanfaat apabila diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik. Diharapkan dengan adanya ragam data dan informasi yang diperoleh dari hasil EDS, Sekolah bukan saja dapat merumuskan perencanaan pengembangan dengan tepat, akan tetapi penilaian kemajuan di masa depan juga akan lebih mudah dilakukan dengan tersedianya data yang dapat dipercaya. Hal tersebut dengan sendirinya memudahkan Sekolah untuk menunjukkan hasil-hasil upaya peningkatan kinerja mereka setiap saat.

2.7 LAPORAN YANG PERLU DISIAPKAN

 Sekolah menyusun laporan hasil EDS dengan menggunakan format yang terpisah, yang menyajikan tingkat pencapaian serta bukti-bukti yang digunakannya. Hasil EDS digunakan untuk dasar penyusunan RKS, namun dilaporkan juga ke Dinas Penddikan untuk dianalisis lanjut dengan memanfaatkan Dapodik (Data Pokok Pendidikan ) bagi keperluan perencanaan dan berbagai kegiatan peningkatan mutu lainnya.

(12)

 Laporan Sekolah yang mengungkapkan berbagai temuan dapat digunakan untuk melakukan validasi internal (menilai dan mencocokkan) oleh pengawas Sekolah, dan validasi eksternal dengan menggunakan beberapa Sekolah oleh Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) pada tingkat kecamatan dengan bantuan staf penjaminan mutu dari LPMP.

 Hasil EDS merupakan bagian yang penting dalam kegiatan monitoring kinerja Sekolah oleh pemerintah daerah dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.

(13)

BAB 3 PROFIL SEKOLAH

IDENTITAS SEKOLAH

PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : SMA IT INSAN CENDEKIA MADANI MANDALLE

2. Alamat : Jl. Moh. Tahir Dg. Liong Mandalle

Kab/Kota : Pangkajene dan Kepulauan

No. HP : 081340616414

3. Nama Kepala Sekolah : Ni’man Samad Lc.MA

No. Hp : 081340616414

4. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 70006176

5. NSS : -

6. Jenjang Akreditasi : -

7. Tahun di dirikan : 2017

8. Tahun Beroprasi : 2018

9. Status Kepemilikan Tanah :

a. Status Tanah : Tanah Milik Yayasan

b. Luas Tanah : 40.000 M2 (4 Ha)

10. Luas seluruh bangunan : 694 m2 (3 buah gedung permanen dan 3 buah gedung Semi permanen)

11. a) Data Siswa dalam 3 (tiga Tahun Terakhir)

Th. Pelajaran

Kelas I Kelas II Kelas III Jml

Jml siswa

Jml Rombel

Jml Siswa

Jml Rombel

Jml Siswa

Jml Rombel

Kls I + II + III Siswa Rombel

(14)

2018 / 2019 28 1 24 1 - - 52 2

2019 / 2020 60 2 28 1 24 1 112 3

2020 / 2021 58 2 59 2 28 1 145 5

b. Guru

1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah

No. Tingkat Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah

GT/PNS GTT/Guru Bantu

L P L P

1. S3/S2 -- -- 3 -- 3

2. S1 -- -- 4 3 7

3. D-4 -- -- -- -- --

4. D3/Sarmud -- -- -- -- --

5. D2 -- -- -- -- --

6. D1 -- -- -- -- --

7. ≤ SMA/sederajat -- -- -- -- --

Jumlah -- -- 7 3 10

2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)

No. Guru

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas

mengajar

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK sesuai

dengan tugas mengajar

Jumlah

D1/D2 D3/

Sarmud

S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/

Sarmud

S1/D4 S2/S3

1. IPA -- -- 1 -- -- -- -- --

2. Matematika -- -- 1 -- -- -- -- --

3. Bahasa Indonesia -- -- 1 - -- -- -- --

4. Bahasa Inggris -- -- - -- -- -- 1 --

5. Pendidikan Agama -- -- 1 -- -- -- -- --

6. IPS -- -- -- -- -- -- -- --

7. Penjasorkes -- -- 1 -- -- -- -- --

(15)

8. Seni Budaya -- -- -- -- -- -- 1 --

9. PKn -- -- -- -- -- -- -- 1

10. TIK/Keterampilan -- -- -- -- -- -- 1 --

11. BK -- -- 1 -- -- -- -- --

12. Lainnya:

Bahasa Daerah -- -- -- -- -- -- -- --

13. Nahwu Sharaf -- -- 1 -- -- -- -- --

14. B. Arab -- -- 1 1 -- -- -- --

Jumlah -- -- 8 1 -- -- -- -- 9

c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung

No. Tenaga pendukung

Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya

Jumlah tenaga pendukung Berdasarkan Status

dan Jenis Kelamin

Jumlah

≤ SMP SMA D1 D2 D3 S1 PT/PNS PTT/Honorer

L P L P

1. Tata Usaha -- -- -- -- -- -- -- -- 1 -- 1

2. Perpustakaan -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

3. Laboran lab. IPA -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

4. Teknisi lab. Komputer -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

5. Laboran lab. Bahasa -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

6. PTD (Pend Tek. Dasar) -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

7. Kantin -- -- -- -- -- 4 -- -- 1 2 7

8. Penjaga Sekolah -- -- -- -- -- -- -- -- 2 -- 2

9. Tukang Kebun -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

10. Keamanan -- -- -- -- -- 1 1 -- -- -- 2

11. Lainnya: ...

-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

Jumlah -- -- -- -- -- 5 1 -- 3 2 11

19. Data Guru

(16)

Jumlah Guru /Staf SMP Negeri Jumlah Guru / Staf SMP Swasta Keterangan Guru Tetap (PNS) - org Guru Tetap Yayasan + PNS (DPK) 8 org Guru Yayasan

Non-PNS

Guru kontrak - org Guru kontrak -- org

Guru Honor Sekolah - org Guru PNS Dipekerjakan (DPK) 1 org

Staf Tata Usaha - org Staf Tata Usaha 1 org

20 a). Data Ruang Kelas :

Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Jumlah ruang lainnya yang digunakan Untuk ruang kelas

Jumlah ruang yang digunakan untuk ruang

kelas F = (d+e) Ukuran

7X9m2 (a)

Ukuran

> 63 m2 (b)

Ukuran

< 63 m2 (c)

Ukuran D =(a+b+c)

Ruang kelas

3 -- -- 3

Jumlah : 2 Ruang

Yaitu : Mushollah 5

Total Ruang kelas : 3 Ruang

Jumlah rombongan belajar : 5 Rombel

b). Data Ruang Lain :

Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (m2) Jenis Ruangan Jumlah

(buah) Ukuran (m2)

1. Perpustakaan - 4. Lab. Bahasa -

2. Lab. IPA - 5. Lab. Komputer -

3. Ketrampilan - 6. Ruang Kantor

guru 1 3 x 8

(17)

BAB 4 KONDISI SEKOLAH SAAT INI

4.1 PENGEMBANGAN STANDAR ISI 4.1.1 KEKUATAN

 Sekolah kami telah melakukan penyusunan kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis pendidikan karakter dengan melibatkan pengawas, kepala Sekolah/sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite Sekolah/sekolah, penyelenggara lembaga pendidikan, Kantor Kementerian Agama/kankemenag, instansi terkait daerah

 Sekolah kami telah memiliki K 13 yang terdiri atas Dokumen 1 dan Dokumen 2 lengkap (silabus dan RPP semua mata pelajaran) termasuk muatan lokal

 Sekolah kami telah memiliki kurikulum yang disahkan oleh Pejabat Dinas PendidikanNasional/

Kementerian Agama Kabupaten/Kota/Provinsi

 Sekolah kami telah memiliki kurikulum yang memuat 5 kelompok mata pelajaran yaitu (agama dan akhlak mulia; Kewarganegaraan dan Kepribadian; Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi;

estetika; dan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan)

 Sekolah kami telah memiliki kurikulum yang memuat 13 mata pelajaran (untuk SMA) 10 mata pelajaran (untuk MTS) atau 8 mata pelajaran (untuk MI), muatan lokal, pengembangan diri

 Sekolah kami telah mengalokasi waktu penambahan 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum dalam standar isi

 Sekolah kami telah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan memperhatikan unsur: (1) karakteristik siswa/Intake siswa, (2) karakteristik mata pelajaran/kompleksitas, dan (3) kondisi Sekolah/sekolah/ daya dukung

 Sekolah kami telah memiliki kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran: (1) awal tahun pelajaran, (2) minggu efektif, (3) pembelajaran efektif, dan (4) hari libur

 Sekolah kami telah mengalokasikan waktu yang memadai untuk setiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai struktur kurikulum, yaitu :

 Penambahan jam maksimal 4 jam pelajaran

 Tiap jam pelajaran 35 menit (MI)

 Muatan lokal 2 jam pelajaran

 Pengembangan diri setara 2 jam pelajaran

 Minggu efektif (34-38) per tahun

4.1.2 KELEMAHAN

 Sekolah masih belum memiliki Sarana dan prasarana yang permanen

 Sekolah masih sementara perbaikan dan renovasi serta pengadaan ruang kelas,dll.

(18)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan program Evaluasi Diri Sekolah di atas, dapat disimpulkan :

1. Masih adanya kekurangan dalam hal sarana dan prasarana 2. Bangunan sekolah masih belum permanen

3. Melakukan kerja sama dalam hal pengelolaan dan peningkatan mutu sekolah

5.2 SARAN

Berdasarkan uraian di atas dapat berikan saran – saran :

1. Disegerakannya pembangunan sekolah dalam hal ruang kelas dan sarana prasarana sekolah.

2. Melengkapi semua sarana prasarana secara permanen

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat dua metode pengujian pada penelitian ini, yang pertama metode pengendalian manual dimana kereta dikontrol secara manual dengan push button, yang kedua adalah

Pertimbangan hasil interpretasi pada Tabel 4, jika pada pelaksanaan kuliah dalam satu sesi terdapat dua mata kuliah dari bidang ilmu yang sama, maka diperlukan minimal dua orang

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat bimbinganNya, skripsi yang berjudul Formulasi Sediaan Pelembab Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera

Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (1995: 165) penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.tokoh cerita menempati

Berdasarkan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apa strategi yang tepat dalam pembangunan daerah tertinggal di wilayah pesisir Kecamatan

Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi tidak terlepas dari keberhasilan pembangunan d semua bidang yang memberikan, peluang bagi perempuan untuk mendapatkan

1) Bagi peserta didik, dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran kimia materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, meningkatkan nilai.. akademik peserta

Pada praktikum dilakukan pengujian tekstur pada agar dengan tingkat kekenyalan dan kekerasan yang berbedan, pengujian kerenyahan pada keripik, seta