UNDANG-UNDANG RI NO.35 TH 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO
23 TH 2022 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK
O L E H :
M A R L I N A I N D R I A N I N G R U M , S K M , M . K e s D I S P E R M A D E S P 3 A K A B U P A T E N K E B U M E N
ANAK
• Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan (pasal 1 ayat 1 UUPA)
PERLINDUNGAN ANAK
Perlindungan Anak adalah setiap upaya yang dilakukan untuk mencegah dan
menangani terjadinya segala bentuk tindak kekerasan, eksploitasi,
penelantaran dan perlakuan salah
HAK ANAK
bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.
HAK YANG MELEKAT PADA ANAK
❖ Hak atas nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan
❖ Hak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
❖ Hak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan ber ekspresi sesuai tingkat kecerdasan dan usianya.
❖ Hak untuk mengetahui orangtuanya, dibesarkan dan diasuh oleh orangtuanya sendiri.
❖ Hak diasuh oleh orang tua asuh atau orangtua angkat jika orangtua sendiri tidak mampu menjamin tumbuh kembang.
❖ Hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.
❖ Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya.
❖ Hak memperoleh pendidikan luar biasa bagi anak Penyandang cacat, dan hak mendapat pendidikan khusus bagi anak yang memiliki keunggulan.
KEKERASAN TERHADAP ANAK
adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, psikis dan seksual
Jenis-jenis kekerasan :
1. Kekerasan Fisik
2. Kekerasan Psikis/emosi 3. Kekerasan Seksual
4. Kekerasan akibat penelantaran
JENIS KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Tahun 2018 (117) Tahun 2019 (135) Tahun 2020 (127) 61
68
84
43
60
32
13
7 11
ANAK DEWASA AKH
DATA KKBGA 3 TAHUN TERAKHIR
0 10 20 30 40 50 60 70
Tahun 2018 (117) Tahun 2019 (135) Tahun 2020 (127) 45
50
70
23
48
19
26 26
18
2 4
13 9
7 11
8
0 0
Seksual Fisik Psikis
Penelantaran AKH
Lainnya
DATA KKBGA 3 TAHUN TERAKHIR BERDASAR JENIS KEKERASAN
JUMLAH KASUS ANAK DAN DEWASA TAHUN 2021 S/D SEPTEMBER
49
25
0 10 20 30 40 50 60
ANAK DEWASA
UU NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
5
Membangun
PERADABAN BANGSA
“Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa”. (Pasal 1)
UU NOMER 16 TAHUN 2019 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
• Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
• “Pasal 7
1)Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun.
2)Dalam hal terjadi penyimpangan terhadap ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), orang tua pihak pria dan/atau orang tua pihak wanita dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan dengan alasan sangat mendesak disertai bukti-bukti pendukung yang cukup.
3)Pemberian dispensasi oleh Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib mendengarkan pendapat kedua belah calon mempelai yang akan melangsungkan perkawinan.
4)Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan seorang atau kedua orang tua calon mempelai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4) berlaku juga ketentuan mengenai permintaan dispensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).
DATA LAPORAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA
KABUPATEN KEBUMEN TH.2020
(SUMBER : PENGADILAN AGAMA KEBUMEN)
PERKAWINAN ANAK ADALAH PELANGGARAN HAK ANAK
BERARTI JUGA PELANGGARAN HAM
MEMUAT UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM :
➢ UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
➢ UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan
AKIBAT PERKAWIN
AN ANAK
Pendidikan
Kesehat an
Ekono mi
Lainnya
Putus Sekolah
Ibu Anak
*AKI*Ca. Serviks
*Preeklamsia
*AKB
*Stunting BBLR
Pekerja Anak
UpahRendah
KDRT, KTA, Kesehatan Mental
Identitas Anak
IPM
KEMISKI NAN
SDGs
Goal 5.3
SDGs
Goal 1, 2, 3, 4, 5, 8,
10, 16
Pola Asuh Salah ke anak
PERKAWINAN ANAK MENGHAMBAT IPM DAN SDG’S
Sumber: Deputi Bidang TKA, KemenPPPA, 2019
FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA KEKERASAN PADA ANAK
Pengalaman orang tua/pelaku di masa lalu (pelaku sebelumnya pernah menjadi korban)
Lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak
Anak mengalami gangguan/cacat tubuh
Kemiskinan dlm keluarga
Anak banyak
Keluarga pecah (broken home) akibat perceraian orang tua
Keluarga yg belum matang scr psikologis ,
ketidakmampuan dlm mendidik, anak yg lahir krn tidak diinginkan (anak lahir di luar nikah)
DAMPAK NEGATIF KEKERASAN PADA ANAK
• Menumpulkan hati nurani
• Membuat anak terlibat perbuatan kriminal
• Membuat anak gemar melakukan teror/ancaman
• Membuat anak menjadi pembohong
• Membuat anak menjadi rendah diri/minder, mudah menangis
• Menimbulkan kelainan perilaku seksual
• Mengganggu pertumbuhan otak anak
• Murung/depresi
SOLUSI
• Jangan sering mengabaikan anak
• Tanamkan sejak dini pendidikan agama
• Bicaralah scr terbuka pd anak (anak sbg teman ngobrol)
• Ajarkan anak utk sll bersikap waspada
• Orang tua bersikap sabar terhadap anak
• Mendoakan anak agar menjadi anak yg baik
TIPS MENDISIPLINKAN ANAK TANPA KEKERASAN
• Katakan dengan cara halus tapi tegas
• Tenangkan diri Anda
• Berikan anak Anda tentang konsekuensi
• Berikan pilihan
• Jangan melibatkan diri utk berkonflik dgn anak
• Beritahu anak sebelumnya
• Ubah cara pandang kita terhadap perilaku anak
• Cari waktu utk diri Anda sendiri
ANCAMAN HUKUMAN
❖ MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP ANAK
HUKUMAN (PASAL 77B) :
• DIPIDANA PENJARA MINIMAL 5 (LIMA) TAHUN DAN/ATAU DENDA PALING BANYAK 100 JUTA
ANCAMAN HUKUMAN
❖ MELAKUKAN KEKERASAN/ANCAMAN KEKERASAN MEMAKSA ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN
HUKUMAN (PASAL 81) :
• DIPIDANA PENJARA MINIMAL 5 (LIMA) TAHUN DAN MAKSIMAL 15 TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK 5 MILIAR
• JIKA DILAKUKAN OLEH ORANG TUA, WALI, PENGASUH ANAK, PENDIDIK ATAU TENAGA
KEPENDIDIKAN, MAKA PIDANANYA DITAMBAH 1/3
22
KABUPATE N
KECAMATAN DESA
KPAD
PPT
P2TP2A
KELEMBAGAAN PENANGANAN KKBGA
TERIMA KASIH
PENDAMPINGAN KASUS ANAK
Bunda Rofiah Akbar, M.Psi, Psikolog
SALAM KENAL
Bunda Rofiah Akbar, S.Psi, M.Psi, Psikolog
• Ibu dari 3 orang anak Aktifitas:
• Psikolog & owner lembaga psikologi AIR VISION Kebumen
• Tenaga Ahli Psikologi di DISPERMADES
P3A/Perlindungan Perempuan dan Anak Kab.
Kebumen
• Psikolog di Puskesmas Karanganyar
• Pokja Bunda PAUD Kabupaten
Alamat: Jalan Ronggowarsito, Gang Mangga NO.2 Pejagoan, Kebumen.
Organisasi:
• 1. HIMPSI/ Himpunan Psikologi Indonesia wilayah JATENG
• 2. PKK KABUPATEN/Pokja 1
• 3. Founder Komunitas SELARAS JIWA Kebumen Motto Hidup:Bermanfaat untuk sesama
CP: 085647427599
KASUS-KASUS ANAK/ REMAJA DAN PASUTRI YG KAMI TANGANI
• Kecanduan game online
• Kecanduan pornografi
• Disipin sekolah rendah
• mogok sekolah/membolos
• Kecemasan dalam interaksi sos
• Korban bulliying
• LGBT, Mental illness
• Anak korban perceraian
• Konflik dengan ortu
• FAMILY Counseling
KELUARGA ADALAH...
• satu unit orang-orang, yang selalu berhubungan, biasanya hidup bersama dalam bagian hidup
mereka, bekerja bersama saling berhubungan
untuk memenuhi kebutuhan dasar fisik, Sosial dan psikologis. (Duvall dan Miller, 1985).
• Keluarga terbentuk dari sebuah pernikahan
• Pernikahan merupakan ikatan diantara dua insan yang mempunyai banyak
perbedaan, baik dari segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, cara berfikir
(mental), pendidikan dan lain hal.
BAGAIMANA KONDISI
KELUARGA KITA SAAT INI, akan menentukan sehat tidaknya
mental setiap anggota keluarga
UNTUK KITA
RENUNGKAN
NEGERI PENUH LUKA
NEGERI PENUH LUKA
1 Maret diperingati sebagai Self-Injury
Awareness Day atau Hari Kesadaran Cedera Diri Sedunia
BEM Fakultas Psikologi UI 2018 : setidaknya 1 dari 5 perempuan dan 1 dari 7 laki-laki
pernah melakukan self-injury pada tahun 2016
Self Injury atau Self Harm itu semacam rest area dari tol
kehidupan yang luar biasa sesak dan
melelahkan.
Semacam usaha
"mewujudkan" rasa sakit yang tak
berwujud.
DISINILAH KELUARGA PERLU HADIR DAN
BERPERAN....
KITA TIDAK BISA MEMAHAMI ANAK KITA...SAAT KITA SELALU REAKTIF
• Orang tua yang toxic secara emosional biasanya tidak terkendali. Orang tua ini
cenderung mendramatisasi masalah kecil dan melihat kemungkinan kecil sebagai alasan
untuk menjadi bermusuhan, marah, kasar secara verbal, atau destruktif.
Kaitan Emosi & Kesehatan Fisik
Psikosomatis & Penyakit Fisik Lainnya
(Dr. Herbert Spencer, Universitas Harvard)
6 dari 10 pengidap kanker memiliki
forgiveness issue (Dr. Michael Barry, The Forgiveness Project)
Psikis 90%
Lainnya 10%
Setelah 2 jam marah- marah, seseorang dapat terkena resiko
stroke 8.5 kali lebih tinggi
(The European Heart Journal Acute Cardiovaskular Care)
BANGUN KELUARGA YANG SEHAT
• 1. BE POSITIVE
Anak-anak akan tumbuh lebih baik jika mereka mendengar motivasi daripada kritik.
Fokus pada hal-hal yang sudah benar anak
lakukan, bukan pada kesalahannya. Fokus pada kelebihan anak
2. BE CONNECTED
• Sadarilah bahwa yang dibutuhkan anak adalah merasa dicintai dan memiliki ikatan yang kuat dengan orangtua...bukan sekedar piala,
rangking atau harta
• penelitian Dr Harold Voth, psikiater dari Kansas, Amerika, mengenai unsur belaian. Berapa kali belaian yang Anda
berikan pada anak setiap harinya akan memengaruhi tumbuh- kembangnya. Misalnya, empat belaian pada anak dalam
sehari bisa membuat anak selalu survive. Delapan belaian sehari dapat mendukung masa tumbuh anak. Sedangkan 12 belaian akan membuat anak sehat secara fisik maupun emosi.
Fungsi belaian ini pun berlaku bagi pasangan suami-istri.
Belaian mampu mengusir depresi, membuat kita awet muda, tidur lebih nyenyak, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
3. BE THE ROLE MODEL
• Orangtua perlu
mencontohkan perilaku positif pada anak
• Menetapkan ekspetasi dan batasan yang jelas pada anak
• Konsisten
ANAK MENG-IMITASI SEMUA SIKAP ORANG TUANYA
HUKUM PSIKOLOGI BELAJAR (MODELLING) :