• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Pos Indonesia (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Pos Indonesia (Persero)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Pos Indonesia (Persero)

Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat- surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan

kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan

insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan

yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42

persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring

(2)

2 dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 3.800 Kantorpos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

1.1.2 Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero) a. Visi

Menjadi raksasa logistik dari timur b. Misi

1) Berperan penting sebagai aset yang berguna bagi bangsa dan negara

2) Menciptakan tempat berkarya yang menyenangkan guna berkontribusi secara maksimal

3) Menyediakan layanan prima yang menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan

4) Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi stakeholders utama 1.1.3 Logo Perusahaan

Gambar 1.1 Logo Pt. Pos Indonesia (Persero)

Sumber: www.posindonesia.co.id, diakses 2 Februari 2018

(3)

3 Makna Logo Pos Indonesia :

Warna dasar jingga yang terdapat di gambar merpati dan bola dunia menunjukkan bahwa Pos Indonesia itu penting (warna jingga memiliki arti penting serta perlu diperhatikan, seperti yang terdapat di pembatas-pembatas jalan, pakaian pendaki gunung, seragam para penerbang, dan lain sebagainya). Tulisan ‘POS INDONESIA’

dengan tipografi bold ini memberikan ketegasan identitas perusahaan dan juga identitas negara. Tulisan ini berada di bawah gambar merpati yang sedang mengelilingi dunia dengan kecepatan tinggi karena logo ini ingin menunjukkan bahwa Pos Indonesia lebih mengutamakan profesionalitas dalam pelayanan untuk pelanggan- pelanggannya.

1.1.4 Produk dan Layanan a. Surat dan Paket

1) Pos Express

Pos Express merupakan layanan premium milik Pos Indonesia untuk pengiriman cepat dan aman dengan jangkauan luas ke seluruh wilayah Indonesia. Menjadi pilihan tepat dan terpercaya untuk mengirim dokumen, surat, paket serta barang dagangan online.

2) Surat Pos Biasa (Standar)

Layanan pengiriman dokumen, surat, dan kartupos untuk semua lapisan masyarakat menggunakan prangko sesuai dengan tarif yang berlaku untuk wilayah tertentu. Kemudahan akses dan jangkauan pelayanan. Surat Pos Biasa dapat dikirim melalui loket Kantorpos mana saja.

3) Paket Pos

Paket Pos Biasa, adalah layanan pengiriman paket dengan tarif paling ekonomis.

Pengiriman barang melalui Paketpos Biasa menjangkau seluruh pelosok Indonesia.

4) Pos Kilat Khusus

Pos Kilat Khusus merupakan layanan milik Pos Indonesia untuk pengiriman aman dan cepat dengan jangkauan luas ke seluruh wilayah Indonesia. Menjadi pilihan tepat dan terpercaya untuk mengirim dokumen, surat, paket serta barang dagangan online.

5) Express Mail Service (EMS)

(4)

4 Layanan pengiriman surat atau barang dengan standar waktu penyampaian maksimum H+5 dalam jaringan internasional terbatas.

6) Admail Pos

Pos AdMail adalah unit bisnis yang dihadirkan oleh PT Pos Indonesia (Persero) untuk memberikan dukungan nyata bagi business-customer. Kehadiran unit khusus ini, selain sebagai jawaban atas tantangan bisnis yang dihadapi, sekaligus memberikan solusi terintegrasi bagi para pelanggan korporat.

Melalui Pos AdMail, PT Pos Indonesia (Persero) dapat memberikan dukungan dan kontribusi positif bagi pertumbuhan bisnis dan profitabilitas para mitra bisnis dengan memberikan layanan untuk kebutuhan mailing dalam volume besar serta mendukung operasional pelanggan korporat secara efektif dan efisien. Dengan konsep layanan yang terintegrasi ini, akan memudahkan pelanggan dalam menata bisnis dan lebih fokus pada core business masing- masing.

b. Jasa Keuangan 1) Pospay

Cukup di satu tempat, Anda dapat melakukan pembayaran berbagai tagihan dan angsuran apapun di Kantorpos. Pelayanan pembayaran dengan POSPAY di Kantorpos begitu mudah, lebih dekat, lebih cepat, dan aman karena menggunakan Sistem Online Payment Point (SOPP) yang telah menjangkau hingga 4.800 jaringan Kantorpos di seluruh Indonesia dan di 40.000 Agenpos yang akan terus dikembangkan menyesuaikan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

2) Weselpos

Weselpos merupakan layanan pengiriman dan penerimaan uang yang memberikan solusi terhadap kecepatan, ketepatan dan keamanan kiriman uang Anda, secara domestik (nasional) maupun luar negeri (internasional).

3) Giropos

Sebagai sarana transaksi antar rekening (baik dari satu rekening ke satu rekening maupun ke banyak rekening lainnya) dan setoran tunai ke dalam rekening . Pengambilan uang tunai dengan Cekpos dan atau Slip Penarikan

4) Fund Distribution

Layanan penyaluran dana masyarakat (many to one) melalui account to

cash atau account to account. Bisa dimanfaatkan untuk payroll. Layanan ini

meliputi: Pembayaran Pensiun Pegawai PNS dan ABRI dan Penyaluran Dana

(5)

5 Program-Program Pemerintah/Lembaga. Mitra Kerja : Kementrian/Lembaga Pemerintah/Perusahaan

5) Bank Chanelling

Layanan perbankan yang ada di Kantorpos. Layanan ini meliputi : Tabungan (Saving) yaitu layanan simpan yang dimiliki oleh Bank di mana Pos berperan dalam kegiatan di front office dan Kredit yaitu Penyaluran Kredit untuk pensiunan oleh Mitra Kredit Pensiun (Bank dan Koperasi).

c. Integrasi Logistik

Pos Indonesia adalah salah satu agen pembangunan yang memiliki jaringan yang tersebar luas hingga ke pelosok tanah air dan penglaman yang panjang, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi bangsa dan negara dengan memberikan pelayanan yang terjangkau.

PT. Pos Indonesia (Persero) ditunjuk oleh Pemerintah menjadi Platform Logistik Nasional, karena memiliki jaringan yang luas tersebar ke seluruh Indonesia.

Layanan ini meliputi :

 Kargopos Ritel Udara

 Kargopos Ritel Darat d. Ritel

PT. Pos Indonesia menyediakan fasilitas penjualan, pembayaran, dan distribusi produk Logam Mulia. Ini merupakan hasil kerjasama antara PT. Pos Indonesia dan PT.

ANTAM, sehingga kini pelanggan dapat memesan emas LM mulai dari 0,5 gram

sampai dengan 50 gram melalui kantor pos terdekat.

(6)

6 1.1.5 Struktur Organisasi Sub Direktorat SDM Pos Indonesia

1.1.5.1 Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi yang berada di Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

Sumber : Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung SUB DIREKTORAT SDM

DIVISI PERENCANAAN, PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN

SISTEM SDM

DIVISI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

DIVISI PELAYANAN SDM

BAGIAN PERENCANAAN DAN REKRUTMEN

BAGIAN PENGEMBANGAN

ORGANISASI

BAGIAN JOB MANAGEMENT

BAGIAN PENGEMBANGAN

SISTEM SDM

BAGIAN PELATIHAN

BAGIAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

BAGIAN

PENGEMBANGAN KARIR

BAGIAN ASSESSMENT CENTER DAN PENGEMBANGAN

KOMPETENSI

BAGIAN REMUNERASI DAN KESEJAHTERAAN

KONSUMEN

BAGIAN KINERJA DAN ADMINISTRASI SDM

BAGIAN PENGHARGAAN DAN PENEGAKAN DISIPLIN

BAGIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos

Indonesia Bandung

(7)

7 1.1.5.2 Uraian Tugas Divisi dan Bagian Sub Direktorat SDM

Berikut adalah uraian tugas pada masing- masing divisi dan bagian yang berada di Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung :

1). Divisi Perencanaan, Pengembangan Organisasi, dan Sistem SDM

Melakukan penyusunan manpower planning workforce planning, perhitungan beban kerja karyawan, dan tata kelola organisasi.

a. Bagian Perencanaan dan Rekrutmen

Melakukan penyusunan manpower planning workforce planning, perhitungan beban kerja karyawan, dan penerimaan karyawan.

b. Bagian Pengembangan Organisai

Bertanggung jawab atas menyusun dan tata kelola pengembangan organisasi.

c. Bagian Job Management

Bertanggung jawab terhadap pengelolaan job yang mengacu pada ketentuan job standard yang dikelola secara langsung oleh perusahaan, sehingga pengelolaannya terkendali dalam jumlah, waktu, dan kualifikasinya, serta menaati peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

d. Bagian Pengembangan Sistem SDM

Menyusun kebijakan strategis pengelolaan sumber daya manusia, membangun kesisteman sumber daya manusia, dan mengintegrasikan semua peraturan- peraturan Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

2) Divisi Pelatihan dan Pengembangan SDM

Bertanggung jawab atas pemenuhan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusai sesuai kebutuhan perusahaan.

a. Bagian Pelatihan

Bertanggung jawab atas pengelolaan pelatihan karyawan berdasarkan kebutuhan yang ditetapkan guna memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi karyawan.

b. Bagian Knowledge Management

Mengelola aset pengetahuan (knowledge) perusahaan secara kolektif dan

mendisseminasikannya, serta mengorganisasikan dan mengimplementasikan

(8)

8 budaya kerja di lingkungan perusahaan sehingga tercermin dalam suasana dan lingkungan kerja yang sesuai dengan kebijakan budaya perusahaan.

c. Bagian Pengembangan Karir

Bertanggung jawab atas proses staffing karyawan, pengembangan eksekutif (talent management), dan pengembangan karir khususnya level eksekutif untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, serta pengelolaan outsourcing pekerjaan yang menggunakan tenaga temporer.

d. Bagian Assessment Center dan Pengembangan Kompetensi

Bertanggung jawab terhadap efektivitas pengembangan kompetensi karyawan serta mengelola assessment karyawan untuk memperoleh data kompetensi karyawan yang dibutuhkan perusahaan.

3) Divisi Pelayanan SDM

Bertanggung jawab atas pengelolaan remunerasi dan kesejahteraan karyawan, pengelolaan kinerja, administrasi sumber daya manusia, SIM sumber daya manusia, dan reward and punishment guna mendukung operasional dan bisnis perusahaan, serta melaksanakan fungsi hubungan industrial.

a. Bagian Remunerasi dan Kesejahteraan Konsumen

Mengelola sistem remunerasi (kompensasi dan benefit), jaminan kesehatan karyawan dan pensiun, serta program asuransi jaminan hari tua, dan pensiun (Tunjangan Pangan/Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pensiun) untuk menjamin kesejahteraan karyawan.

b. Bagian Kinerja dan administrasi SDM

Mengelola pelaksanaan Performance Management System (PMS), administrasi karyawan termasuk calon karyawan sejak diangkat hingga pemutusan hubungan kerja, serta Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SIM-SDM).

c. Bagian Penghargaan dan Penegakan Disiplin

Mengelola penghargaan karyawan (reward andrecognition) dan manajemen

disiplin karyawan/hukuman dispilin/jabatan untuk mendukung penerbitan

pelaksanaan fungsi sumber daya manusia perusahaan.

(9)

9 d. Bagian Hubungan Industrial

Bertanggung jawab atas terciptanya hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan /serikat pekerja, serta mengupayakan ditaatinya peraturan perundangan Bidang Ketenagakerjaan yang berlaku.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia sehingga suatu perusahaan harus memberikan perhatian yang lebih mengenai hal tersebut.

Dalam hal ini diharapkan adanya suatu hubungan yang saling menguntungkan antara karyawan dan pemilik perusahaan sehingga dapat mendorong semangat kerja karyawan. Karyawan memberikan prestasi kerja yang berkualitas demi kemajuan perusahaan, sedangkan perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan sesuai dengan prestasi kerja yang telah diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 2017:75).

Menurut Dessler dalam Sinambela (2016:479), mengatakan bahwa menilai kinerja adalah kegiatan memperbandingkan kinerja aktual bawahan dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dapat didefinisikan sebagai prosedur yang meliputi penetapan standar kerja, penilaian kinerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar-standar yang telah ditetapkan, dan memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan penurunan kinerja atau terus berkinerja tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah penilaian tentang prestasi kerja karyawan dan akuntabilitasnya. Dalam persaingan global, perusahaan-perusahaan menuntut kinerja karyawan yang tinggi. Seiring dengan itu, karyawan membutuhkan umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman perilakunya di masa mendatang.

Untuk itu selalu terdapat penilaian terkait kinerja yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawannya. Penilaian ini digunakan perusahaan untuk mengetahui telah sejauh mana pencapaian yang telah dicapai oleh karyawan.

Berdasarkan wawancara dengan Asisten Manajer Bagian Kinerja dan Administrasi

SDM, PT. Pos Indonesia menuntut karyawannya untuk memiliki kinerja yang tinggi

agar dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif dan efisien. Menurut beliau

(10)

10 karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi adalah karyawan yang selalu menaati peraturan perusahaan, memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga selalu dapat diandalkan, dan selalu ada saat dibutuhkan serta memiliki banyak jaringan di dalam maupun di luar perusahaan.

Menurut beliau, kinerja karyawan di Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia sudah baik, tetapi masih ada beberapa karyawan yang memiliki kinerja yang rendah, seperti datang terlambat, tidak bisa dihubungi pada saat dibutuhkan, dan pulang lebih cepat.

Untuk mengetahui apakah karyawan tersebut memiliki kinerja yang tinggi atau rendah, PT. Pos Indonesia memiliki sistem penilaian kinerja untuk mengukur kinerja para karyawannya. Sistem tersebut bernama Standar Manajemen Kinerja Individu (SMKI).

Standar tersebut berisikan nilai yang harus dicapai oleh karyawan di perusahaan.

Penilian kinerja tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali menggunakan metode self- assessment, di mana karyawan diberikan angket dan menilai dirinya sendiri berkaitan dengan kinerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Di dalam penilaian kinerja tersebut, terdapat kriteria penilaian yang terbagi menjadi lima kategori, yaitu jelek, cukup, cukup baik, baik, dan sangat baik. Setiap kriteria memiliki nilai bobot tersendiri. Nilai bobot tersebut bisa dilihat di tabel 1.1 berikut :

TABEL 1.1

KRITERIA PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

Nilai Kriteria

0 – 55 Jelek (J)

56 – 70 Cukup (C)

71 – 80 Cukup Baik (CB)

81 – 90 Baik (B)

91 – 100 Sangat Banik (SB)

Sumber : Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung, 2018

Adapun data kinerja karyawan Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia

Bandung tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat di tabel sebagai berikut :

(11)

11 TABEL 1.2

KINERJA KARYAWAN SUB DIREKTORAT SDM KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG TAHUN 2016

Triwulan Jumlah Karyawan

Penilaian Kinerja Jelek (J) Cukup

(C)

Cukup Baik (CB)

Baik (B)

Sangat Baik (SB)

Triwulan 1 60 0 0 3 11 46

Triwulan 2 60 0 0 1 10 49

Triwulan 3 60 0 1 2 8 49

Triwulan 4 60 0 0 1 11 48

Total 240 0 1 7 40 192

Persentase 100% 0% 0,4% 2,9% 16,7% 80%

Sumber : Bagian Kinerja dan Administrasi SDM PT. Pos Indonesia, 2018

Berikut adalah data kinerja karyawan tahun 2017 Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung :

TABEL 1.3

KINERJA KARYAWAN SUB DIREKTORAT SDM KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA BANDUNG TAHUN 2017

Triwulan Jumlah Karyawan

Penilaian Kinerja Jelek (J) Cukup

(C)

Cukup Baik (CB)

Baik (B)

Sangat Baik (SB)

Triwulan 1 60 0 1 5 8 46

Triwulan 2 60 0 0 7 11 42

Triwulan 3 60 0 0 9 9 42

Triwulan 4 60 0 0 9 10 41

Total 240 0 1 30 38 171

Persentase 100% 0% 0,4% 12,5% 15,8% 71,3%

Sumber : Bagian Kinerja dan Administrasi SDM PT. Pos Indonesia, 2018

Dari data persentase pada tabel di atas, kita bisa melihat grafik kinerja karyawan Sub

Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung Tahun 2016 dan 2017

sebagai berikut :

(12)

12 Gambar 1.3 Grafik Kinerja Karyawan Sub Direktorat SDM Kantor Pusat

PT. Pos Indonesia Tahun 2016 dan 2017 Sumber : Data Olahan Peneliti, 2018

Berdasarkan gambar 1.3 di atas dapat dilihat bahwa karyawan yang memiliki kinerja

“cukup” tidak mengalami perubahan dari tahun 2016 sampai tahun 2017. Lalu untuk kategori “cukup baik” cenderung mengalami peningkatan. Sedangkan kategori “baik”

dan “sangat baik” mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai tahun 2017, hanya saja untuk kategori “baik” penurunannya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan kategori ”sangat baik”. Hal ini harus menjadi perhatian bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja karyawannya.

Salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan memberikan kompensasi yang sesuai dengan beban kerja karyawan. Menurut Kasmir (2016:233), kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan.

Pentingnya pemberian kompensasi adalah sebagai salah satu cara yang dilakukan perusahaan agar karyawan mempunyai tanggung jawab terhadap perusahaan.

Pemberian kompensasi yang diterapkan secara benar kepada karyawan, akan mengurangi rasa kekhawatiran karyawan terhadap masalah ekonomi dan kebutuhan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2016 2017

Jelek Cukup Cukup Baik Baik Sangat Baik

(13)

13 sehari-hari karyawan, karena karyawan dapat memenuhinya dengan kompensasi yang diterima dari organisasi tempat dia bekerja.

Keadaan tersebut akan merangsang karyawan untuk memberikan imbalan dalam wujud patuh pada peraturan kerja dan tanggung jawab terhadap kelancaran perusahaan. Oleh karena itu sumber daya manusia atau karyawan yang terdapat pada sebuah perusahaan sebaiknya harus dikelola dengan baik.

PT. Pos Indonesia tentunya sudah memberikan kompensasi kepada para karyawannya agar dapat bekerja dengan maksimal. Berdasarkan wawancara dengan Asisten Manajer Bagian Remunerasi PT. Pos Indonesia, PT Pos Indonesia tentunya sudah memberikan kompensasi kepada karyawannya agar dapat bekerja dengan maksimal, pemberian kompensasi kepada karyawan dirasakan sangat penting karena dapat meningkatkan kinerja dan semangat kerja karyawan.

Menurut beliau saat ini ada beberapa karyawan yang mengeluh mengenai besarnya kompensasi yang diberikan. Besarnya kompensasi yang diberikan selalu meningkat dari tahun ke tahun, walaupun tidak terlalu besar. Berikut adalah data kompensasi karyawan yang berada di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung :

TABEL 1.3

DATA KOMPENSASI KARYAWAN

No Kompensasi Uraian Sistem Pemberian

1. Gaji Gaji Pokok Diberikan setiap satu bulan sekali 2. Tunjangan

tidak tetap

Tunjangan kinerja Diberikan per triwulan berdasarkan kinerja karyawan

Bonus Diberikan setiap perusahaan memperoleh laba 3. Benefit

Beasiswa Pendidikan Anak

Diberikan bulan Juli s.d. Oktober Akomodasi Mutasi

Kerja

Diberikan kepada karyawan yang mendapatkan mutasi kerja Tunjangan kesehatan Diberikan sesuai jabatan karyawan

Tunjangan Hari Raya

Diberikan setiap satu tahun sekali Tunjangan Jabatan Diberikan setiap bulan sesuai jabatan

Uang cuti tahunan Diberikan setiap satu tahun sekali 4. Imbalan

Pasca Kerja

Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja

Diberikan jika ada karyawan yang di PHK

Program Pensiun Diberikan menjelang masa pensiun

Sumber : Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung, 2018

(14)

14 Untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan karyawan terhadap kompensasi yang diberikan, penulis melakukan prapenelitian melalui penyebaran kuesioner kepada 30 karyawan Sub Direktorat SDM di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung. Hasil prapenelitian bisa dilihat di tabel 1.4.

TABEL 1.4

HASIL SURVEI TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP SISTEM KOMPENSASI

No

Tingkat Kepuasan

Kompensasi

Sangat

Puas Puas

Tidak Puas

Sangat Tidak

Puas

Total

1 Gaji sesuai dengan yang diharapkan

3 9 15 3 30

2 Gaji telah sesuai dengan kebutuhan

3 15 9 3 30

3 Puas dengan bonus yang diberikan

9 15 6 30

4 Benefit yang diberikan sesuai dengan harapan

9 18 3 30

5 Fasilitas yang diberikan perusahaan

12 18 30

Total 6 54 75 15 150

Persentase 4% 36% 50% 10% 100%

Sumber : Data Olahan Peneliti Hasil Survei dengan Kuesioner, 2018

Berdasarkan hasil prapenelitian dengan menggunakan kuesioner kepada 30 karyawan Sub Direktorat SDM di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung yang Peneliti lakukan pada tabel diatas, dapat dikatakan bahwa 40% karyawan sudah merasa puas dan sangat puas dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan, tetapi sisanya ada 60% karyawan yang merasa tidak puas dan bahkan sangat tidak puas terhadap kompensasi yang diberikan.

Yang harus menjadi perhatian adalah pemberian bonus dan benefit kepada karyawan.

Dari tabel di atas jumlah karyawan yang merasa tidak puas dengan bonus dan benefit

yang diberikan perusahaan lebih sedikit dibandingkan dengan yang merasa sudah

puas. Bahkan ada beberapa yang merasa sangat tidak puas terhadap bonus dan benefit

yang diberikan perusahaan. Hal ini harus segera diatasi oleh perushaaan.

(15)

15 Mathis & Jackson dalam Wardhana (2014:135) sistem kompensasi dimaksudkan sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada para karyawan atas jasanya kepada organisasi/perusahaan yang tercermin dari prestasi kerjanya. Terlihat di sini pentingnya penilaian pekerjaan yang rasional dan objektif dan oleh karenanya perlu perhatian secara khusus. Penilaian pekerjaan adalah prosedur yang sistematik untuk menentukan nilai relatif dari berbagai pekerjaan dalam suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk menentukan pekerjaan mana yang dibayar lebih tinggi atau lebih rendah dari pekerjaan-pekerjaan lain. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah besar-kecilnya tanggung jawab pelaksananya, pengetahuan atau keterampilan yang dituntut, berat ringannya upaya yang harus dikerahkan dan kondisi pekerjaan yang harus dipenuhi.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung dengan judul penelitian “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.”

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana tingkat kompensasi pada karyawan Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung ?

2) Bagaimana tingkat kinerja pada karyawan Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT.

Pos Indonesia Bandung ?

3) Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kompensasi pada karyawan Sub

Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

(16)

16 2) Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kinerja pada karyawan Sub

Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis besaran pengaruh tingkat kompensasi terhadap tingkat kinerja pada karyawan Sub Direktorat SDM Kantor Pusat PT.

Pos Indonesia Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi sumber informasi dalam mengembangkan pengetahuan dan menjadi pedoman dalam pelaksana kompensasi bagi perusahaan untuk mengetahui arti pentingnya kompensasi.

1.5.2 Aspek Praktis

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat dijadikan salah satu bahan masukan bagi perusahaan terutama untuk mengembangkan sistem kompensasi dan kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai Januari s.d. Maret 2018. Lokasi penelitian adalah di Sub

Direktorat SDM Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung di Jl. Cilaki No. 73 Bandung

40115.

Gambar

Gambar  1.1 Logo Pt. Pos Indonesia (Persero) Sumber: www.posindonesia.co.id,  diakses  2 Februari  2018
Gambar  1.2 Struktur  Organisasi  Sub  Direktorat  SDM Kantor Pusat PT.  Pos  Indonesia  Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan termasuk pembangunan USB, RKB, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran dan peralatan peraga pendidikan, disertai rehabilitasi dan

Menurut Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara nomor: SKEP 347-XII-1999 tentang Standar Rancang Bangun dan/atau Rekayasa Fasilitas dan Peralatan

Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Administrasi, Penelitian Eksplanatif adalah suatu bentuk penelitian yang dapat menguji hubungan antarvariabel, baik

Berdasarkan data hasil belajar yang didapat, diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pupuan dalam mata pelajaran penjasorkes khususnya pada

Gambaran hasil survei pada setiap aspek pelayanan pendidikan di STKS Bandung menunjukan bahwa setiap aspek pelayanan pendidikan di STKS Bandung yang meliputi; (1)

Selisih antara banyak peserta yang lolos di provinsi yang memiliki peserta lolos terbanyak (provinsi 3, yang memiliki 3 peserta lolos) dengan banyak peserta yang lolos di

Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam urutan yang salah (bila diperlukan) atau diabaikan.. 2 Cukup Langkah atau tugas dikerjakan secara benar, dalam

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan seorang pelaksana pekerjaan pemeliharaan jaringan irigasi dalam