• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2 KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan melimpahkan Rahmat dan Karunianya sehingga Penyusunan ”Renja” (Rencana Kerja) tahun 2014 Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dapat diselesaikan.

Penyusunan Renja ini dimaksudkan sebagai dokumen Perencanaan Pembangunan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai penjabaran Rencana Strategis Lima Tahun (2013-2018) dan mengacu pada tugas dan Fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan PERDA Nomor : 08/Tahun 2008 Tanggal 21 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Akhirnya diharapkan semoga Renja ini dapat bermanfaat dalam pelaksanaan Pembangunan Perkebunan di Sulawesi Selatan.

Makassar, Nopember 2013

Kepala Dinas

DR. IR. H. BURHANUDDIN MUSTAFA, MS Pangkat : Pembina Utama Madya

Nip : 19540508 198203 1 008

(3)

3 I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan perkebunan ke depan diarahkan pada upaya penguatan di hilir, yaitu pengembangan industri yang maju yang didukung sumberdaya perkebunan yang kuat melalui pemberdayaan di hulu dalam rangka meningkatkan nilai tambah, kualitas dan daya saing, pemasaran serta ekspor. Dukungan basis di hulu dilakukan untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu perkebunan serta juga ketersediaan input sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dapat terwujud berkembangnya penguatan di hilir untuk kemajuan pengembangan perkebunan ke depan.

Meskipun kinerja pembangunan perkebunan belum eksis di penguatan di hilir dengan basis di hulu, namun peranan dan kontribusinya selama ini telah memberikan hasil yang nyata terhadap perekonomian secara luas dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Untuk itu peran dan kontribusi perkebunan akan terus dipacu sejalan dengan tuntutan dan perkembangan iptek serta perubahan dalam tatanan nilai baik ekonomi, politik dan lingkungan hidup. Hal itu dapat dilakukan apabila potensi dan karakteristik perkebunan yang dimiliki dioptimalkan seperti dari jenis komoditi, hasil produksi dan bentuk pengusahaannya, karena dapat menjadi kekuatan dan peluang yang baik untuk dikembangkan agar lebih maju, produktif dan berkelanjutan.

Potensi dan keunggulan lokal yang dimiliki terus dioptimalkan seperti komoditi kakao Sulawesi Selatan yang sudah memberikan kontribusi secara nyata terhadap perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat mendapat perhatian dan prioritas, sehinngga menjadi harapan untuk diwujudkan sebagai wilayah perkebunan terkemuka berbasis kakao.

Dalam rangka mewujudkan arah pembangunan perkebunan dan memperhatikan potensi keunggulan lokal, maka ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) selama 5 tahun ke depan yang bernuansa pada penerapan sistem pembangunan yang cerdas, kreatif dan inovatif sejalan dengan tuntutan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018 merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan.

Dokumen ini disusun melalui telaahan dan analisis yang mendalam tentang strategi,

(4)

4 potensi, peluang, permasalahan dan tantangan yang dihadapi pembangunan perkebunan selama lima tahun ke depan.

Selanjutnya operasionalisasi Renstra dapat dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja setiap tahunnya dan untuk Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2014 berada pada tahun pertama dalam pelaksanaan Renstra Dinas Perkebunan tahun 2013 – 2018 yang merupakan program Pembangunan Perkebunan Jangka Menengah.

Penjabaran Renstra dalam program dan kegiatan selama lima tahun diwujudkan kepada program utama dan program pendukung baik melalui dana APBD maupun APBN.

Program utama APBD terdiri dari : Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Perkebunan dan Program Peningkatan Pasca Panen Dan Pemasaran Hasil Perkebunan. Sedangkan yang merupakan Program Pendukung adalah Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Kapasitas Kinerja SKPD dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD. Program utama APBN yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.

Khususnya pada program jangka menengah (Tahun 2014), dalam implementasinya, berbagai rencana kegiatan pembangunan perkebunan tersebut dioperasionalkan dalam beberapa kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Kegiatan utama dan kegiatan pendukung tersebut diyakini mampu mendorong percepatan pertumbuhan sektor perkebunan dan peningkatan kesejahteraan petani serta upaya untuk mengatasi permasalahan pembangunan perkebunan.

Kegiatan-kegiatan utama tersebut terdiri dari :

1). Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Tahunan, 2). Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Semusim, 3). Pembinaan dan pengembangan Bibit Komoditi Unggulan Perkebunan, 4). Pembinaan dan Penyediaan Pupuk dan Pestisida, 5).

Pembinaan dan Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan, 6). Pembinaan dan Konservasi Lahan dan Air, 7). Pembinaan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan Gangguan Usaha Perkebunan, 8). Pengamatan, Peramalan Hama, Penyakit dan Gulma Tanaman Perkebunan, 9). Penguatan Kelembagaan Petani dan Pembinaan Usaha

(5)

5 Perkebunan, 10). Proteksi Tanaman, Pengawasan dan pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan, 11). Pengelolaan Kebun Bibit Dinas, 12). Pembinaan Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perkebunan 13). Promosi Atas Hasil Produksi Perkebunan Unggulan Daerah dan 14). Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Perkebunan.

Sedangkan yang merupakan kegiatan Pendukung antara lain :

1). Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, 2). Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi, 3). Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan, 4). Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional, 5). Penyediaan Sarana dan Prasarana Balai Proteksi Tanaman, Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan. 6).

Pembangunan/Rehabilitasi balai Proteksi Tanaman, Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan (Lanjutan) dan 7). Peningkatan Pengembangan Sisitem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD.

Keseluruhan dana yang dibutuhkan untuk membiayai program strategis dan kegiatan operasional tahun tersebut sebesar Rp. 44.662.750.167. Dukungan dana tersebut akan sangat membantu kesuksesan program yang ada.

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum Penyusunan Rencana Kerja (Renja) adalah :

- Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

- Instruksi Presiden No. 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi - SE Menteri PAN nomor SE-31/M.PAN/XII/2004 tentang Penetapan Kinerja - Peraturan Pemerintah Nomor : 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan.

- PERDA Nomor : 08 tahun 2008 tanggal 21 juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

- Peraturan Menteri Dalam Negeri no.54, tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan , Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ( Lampiran Buku IV).

(6)

6 1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Renja adalah untuk menjabarkan kegiatan tahunan (2014) berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis.

1.4. Sistematika Penulisan

Penulisan Renja ini disusun secara sistimatis dengan mengkaji berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian visi dan misi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut :

1. Mempelajari dampak Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan dimana Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan mengkaji implikasi Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan terhadap tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dengan memberikan penilaian keterkaitan Visi, Misi dan Program dalam Renstra Dinas Perkebunan periode lalu.

2. Mengidentifikasi program Gubernur Sulawesi Selatan terhadap capaian kinerja program Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan periode sebelumnya.

3. Hasil identifikasi perubahan program dan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai akibat Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan adalah menjaga kelanjutan capaian kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah baik, serta merumuskan kegiatan penting yang belum terlaksana pada periode sebelumnya.

4. Menyusun program sebagai penjabaran kebijakan ke dalam kelompok tujuan, dalam bentuk program-program sesuai kewenangan lokalitas SKPD sebagai pelaksanaan tugas dan fungsi.

5. Menetapkan lokasi rancangan kegiatan dengan memperhatikan rencana tata ruang.

(7)

7 II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja (Capaian Pada Tahun n-2, n-1 dan target n-o Tahun Rencana, dikaitkan dengan Pencapaian Target RENSTRA )

Pelaksanaan Renja tahun 2012 (n-2) dan tahun 2013 (n-1), dikaitkan dengan pencapaian target Renstra dan RPJMD sebagian besar terlaksana (95,24%) dimana dari 20 (dua puluh) kegiatan pokok yang diusulkan dalam Renja ternyata ada 19 ( Sembilan belas ) kegiatan yang dilaksanakan pada DIPA dan DPA-SKPD. Adapun kegiatan utama yang tidak terdapat baik DIPA maupun DPA-SKPD tahun 2012 dan 2013 adalah kegiatan Penumbuhan Kelompok Tani dan Gapoktan. Sedangkan Pelaksanaan Rencana Kerja tahun 2014 diharapkan dapat terlaksana secara keseluruhan (100%).

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Berdasarkan Analisis capaian kinerja terhadap program dan kegiatan tahun 2012, maka diperoleh capaian kinerja sebesar 98,95%, dengan perincian sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan ,dengan 1 kegiatan mencapai 95,00%.

2. Program Pengembangan Agribisnis, dengan 7 kegiatan mencapai 100,00%

3. Program Peningkatan Produksi Usaha Daerah, dengan 2 kegiatan mencapai 100,00%.

4. Program Pemulihan Produksi dan Kualitas Kakao Sulawesi selatan ,dengan 1 kegiatan mencapai 100,00%.

5. Program Pembinaan Kelembagaan Petani dan Usaha perkebunan, dengan 3 kegiatan mencapai 98,33%.

6. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau, dengan 3 kegiatan mencapai 95,00%.

7. Program Pelayanan administrasi Perkantoran (Program Penunjang), dengan 4 kegiatan mencapai 95,00%.

Sedangkan analisis terhadap sasaran diperoleh Capaian kinerja sebesar 65,97%

dengan perincian sebagai berikut :

1. Sasaran Produksi dan kualitas Kakao sebesar 268.041 Ton.

Indikator sasaran :

(8)

8 Persentase peningkatan produksi kakao sebesar 35,09%

Kinerja sasaran ini mencapai 65,88%

2. Sasaran Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan sebesar 249.615 Ton.

Indikator Sasaran :

Persentase peningkatan produksi Komoditi Unggulan sebesar 2,81%

Kinerja sasaran ini mencapai 96,83%

3. Sasaran Luas Areal Tanaman Perkebunan mencapai 730.054 Ha.

Indikator sasaran :

Persentase peningkatan luas areal perkebunan sebesar 0,79%.

Kinerja sasaran ini mencapai 97,13%

4. Sasaran Penyerapan tenaga kerja mencapai 1.038.490 KK Indikator sasaran :

Persentase peningkatan Penyerapan tenaga kerja sebesar 1,10%.

Kinerja sasaran ini mencapai 94,43%

5. Sasaran Pendapatan Petani Berbasis Kakao sebesar Rp 37.314.834 /Ha indikator sasaran :

Persentase peningkatan Pendapatan Petani berbasis kakao sebesar 41,81%

Kinerja sasaran ini mencapai 37,72%

6. Sasaran Volume Ekspor mencapai 285.500 Ton.

indikator sasaran :

Persentase peningkatan Volume Ekspor komoditas perkebunan sebesar 1,89%

Kinerja sasaran ini mencapai 32,65%

7. Sasaran Nilai Ekspor sebesar 600.045.758 US $ indikator sasaran :

Persentase peningkatan Nilai ekspor sebesar 3,40%.

Kinerja sasaran ini mencapai 37,12%.

(9)

9 2.3. Identifikasi Masalah (Isu-isu Penting dalam Penyelenggaraan Tupoksi, dalam

Bersinergi dengan Kabupaten/Kota dalam Pencapaian Visi, Misi RPJMD) Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan Perkebunan khususnya

perencanaan pusat adalah Sistem perencanaan yang sifatnya masih didominasi sistem Top Down, sehingga penjaringan aspirasi masyarakat dalam musrembang tidak bersinerjik antara kebutuhan daerah dan kebijakan pusat. Interpensi politik dalam perencanaan cukup tinggi, sehingga terjadi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan tidak tercipta pemerataan dalam pengalokasian anggaran.

Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan Perkebunan adalah sebagai berikut :

1. Produktivitas kakao belum optimal, rata-rata baru mencapai 941,24 kg/ha, disebabkan antara lain sebagian tanaman sudah tua dan tidak produktif, terserang hama dan penyakit serta sumber-sumber bahan tanaman dari asalan.

2. Pemeliharaan tanaman belum dilaksanakan secara intensif, 3. Belum optimalnya kualitas hasil produk perkebunan, 4. Masih lemahnya kelembagaan petani /kelompok tani,

5. Ketatnya standarisasi internasional terhadap mutu produk-produk perkebunan khususnya komoditi kakao cukup tinggi,

6. Persaingan yang tinggi di pasar global menuntut peningkatan daya saing produk yang tinggi.

(10)

10 III. TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Arah dan Kebijakan RENSTRA

Kebijakan umum Perkebunan adalah mensinergikan seluruh sumber daya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktivitas dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat perkebunan dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik.

Kebijakan teknis perkebunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum yaitu meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, sumber daya manusia (SDM), kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaidah pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan.

3.2. Tujuan dan Sasaran Pokok Renja Tujuan

Mengacu kepada visi, misi dan tujuan pembangunan serta memperhatikan potensi, kondisi dan kinerja pembangunan yang mampu dicapai, maka Tujuan pembangunan Perkebunan ke depan dirumuskan sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan meng unggulmanfaatkan potensi dan penguatan komoditi unggulan;

2. Meningkatkan Nilai tambah dan mutu produk hasil perkebunan melalui penyediaan sarana pengolahan.

Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai adalah :

1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas komoditi unggulan Perkebunan 2. Meningkatnya Pasca Panen dan Pemasaran Hasil perkebunan

(11)

11 Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2014 adalah :

1. Produksi Komoditi Unggulan Perkebunan 439.644 Ton, 2. Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan 1.042 Ton,

3. Nilai Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan Rp. 8.571.727.000.000 4. Jumlah UPH ( unit pengolahan hasil ) 12 unit

5. Volume Ekspor mencapai 104.619. ton, 6. Nilai Ekspor mencapai 255.525.000 US $,

3.3. Program dan Kegiatan Prioritas (Rumusan Usulan Program/Kegiatan Prioritas).

Dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan sampai dengan tahun 2014 sebagai penunjang untuk mewujudkan Visi dan Misi Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan beberapa Program beserta Kegiatan-kegiatannya.

Adapun Program-program dan Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan produksi, Produktivitas Tanaman Perkebunan Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan Produksi pada Lahan Perkebunan dengan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah :

1. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Tahunan 2. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Semusim,

3. Penyediaan Bibit dan Pembibitan Komoditi Unggulan Perkebunan, 4. Pembinaan dan Penyediaan Pupuk dan Pestisida,

5. Pembinaan dan Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan, 6. Pembinaan dan Konservasi Lahan dan Air,

7. Pembinaan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan Gangguan Usaha Perkebunan,

8.Pengamatan, Peramalan Hama, Penyakit dan Gulma Tanaman Perkebunan,

9. Penguatan Kelembagaan Petani dan Pembinaan Usaha Perkebunan, 10. Proteksi Tanaman, Pengawasan dan pengujian Mutu Benih, Sertifikasi

Benih Perkebunan,

11. Pengelolaan Kebun Bibit Dinas

(12)

12 2. Program Peningkatan Pasca Panen Dan Pemasaran Hasil Perkebunan

Program ini dimaksudkan untuk memulihkan produksi dan kualitas kakao di Sulawesi Selatan.

Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah :

1. Pembinaan Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perkebunan

2. Promosi Atas Hasil Produksi Perkebunan Unggulan Daerah 3. Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Perkebunan 3. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini dimaksudkan untuk mengadakan penyediaan barang dan jasa untuk kelancaran kegiatan dinas serta termanfaatkannya sarana mobilitas dan perkantoran dalam meningkatkan kinerja perkebunan serta melaksanakan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.

Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah : 1. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 2. Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi

4. Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan

Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah :

1. Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan 2. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Balai Proteksi Tanaman, Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan.

4. Pembangunan/Rehabilitasi Gedung Kantor (Lanjutan).

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD

1. Koordinasi Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan Perkebunan

(13)

13 3.4 Indikator Sasaran/Target Kegiatan (Untuk Setiap Kegiatan Pada Tahun

Rencana)

Indikator Sasaran/Target Kegiatan yang akan digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dari masing-masing program tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Perkebunan 1. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Tahunan

Indikator :

Input : Dana Rp. 3.463.240.000 Output :

- Intensifikasi Tanaman Lada dan sosialisasi 50 Ha - Intensifikasi Tanaman Kelapa dan Sosialisasi

Pertemuan Teknis/Koordinasi 100 Ha

- Intensifikasi Tanaman Jambu Mete dan Sosialisasi 100 Ha

- Intensifikasi Tanaman Kopi dan Sosialisasi 100 Ha - Rehabilitasi Tanaman Kopi dan Sosialisasi 10 Ha - Intensifikasi Tanaman Kakao dan Sosialisasi 200

Ha

- Pertemuan Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 150 Org

2. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Semusim Indikator :

Input : Dana Rp. 813.625.000 Output :

- Pertemuan Teknis di Provinsi 150 Org - Pertemuan Kelembagaan 200 Org.

- Pembinaan, Monev Pengembangan Tebu Rakyat 3.000 Ha

- Koordinasi Pengembangan tebu Rakyat 5 KPTR

(14)

14 - Sekolah Lapang Budidaya & Pasca Panen

Tembakau 450 Org

- Pendampingan dan Bimbingan Teknis Oleh Petugas Pendamping 9 Org

- Pertemuan Teknis dan Monev 4 Kali

3. Pembinaan dan Pengembangan Bibit Komoditi Unggulan Perkebunan Indikator :

Input : Dana Rp. 18.120.000.000 Output :

- Tersedianya Bibit Komoditi Unggulan Perkebunan : Kakao Sambung Pucuk 1.000.000 Phn, Cengkeh 339.000 Phn, Karet 30.000 Phn, Pala 125.000 Phn, Kopi Arabika 300.000 Phn, Kelapa Sawit 50.000 Phn, Lada 300.000 Phn, Kelapa Dalam 70.000 Phn, Jambu Mete 106.647 Phn,

- Pertemuan Kelompok Penangkar Benih 50 Org

4. Pembinaan dan Penyediaan Pupuk dan Pestisida Indikator :

Input : Dana Rp. 1.773.000.000 Output :

- Rapat Koordinasi Pupuk dan Pestisida 50 Org - Pupuk NPK 160.973 Kg

- Pupuk Organik Cair 1.875 Ltr - Pupuk Granuler 43.640 Kg

- Analisis pengujian Pupuk & Pestisida di Lab. 25 Sampel

5. Pembinaan dan Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan Indikator :

Input : Dana Rp. 750.000.000

(15)

15 Output :

- Tersedianya alat Tebang dan Angkut Tebu 8 paket - Pertemuan Teknis Alsin 50 orang

- Sinkronisasi Data Alsin 22 Kab/Kota

6. Pembinaan dan Konservasi Lahan dan Air Indikator :

Input : Dana Rp. 750.000.000 Output :

- Denplot Konservasi Lahan Terintegrasi Ternak 100 Ekor

- Demplot Konservasi Air dan Antisipasi Anomali Iklim 2 Embung

- Terlaksananya Pertemuan Teknis 50 Org.

- Pertemuan Teknis Petugas Konservasi Lahan dan Air 75 Org

- Pelatihan Teknis dan Demplot Konservasi Lahan dan Air 400 Org.

7. Pembinaan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan Gangguan Usaha Perkebunan

Indikator :

Input : Dana Rp. 750.000.000 Output :

- Pertemuan Koordinasi Pengendalian OPT 80 Org - Pertemuan Koordinasi Pengendalian GUP 80 Org - Pengendalian OPT (Jambu Mete & Kopi) 150 Ha

8. Pengamatan, Peramalan Hama, Penyakit dan Gulma Tanaman Perkebunan

(16)

16 Indikator :

Input : Dana Rp. 750.000.000 Output :

- Pengamatan dan Peramalan Hama Penyakit dan Gulma Tanaman Perkebunan di 22 Kab.

- Sosialisasi Pestisida Nabati 250 Org - Pertemuan Evaluasi 85 Org

- Pertemuan Peningkatan Pengetahuan Hama dan Penyakit 85 Org

9. Penguatan Kelembagaan Petani, Pendampingan dan Pembinaan Usaha Perkebunan

Indikator :

Input : Dana Rp. 200.000.000 Output :

- Pertemuan Pembinaan Usaha Perkebunan 50 Org.

- Pembinaan Usaha Perkebunan bagi Perusahaan PBS/PBN 30 Perusahaan

- Pengendalian OPT (Jambu Mete dan Kopi) 150 H

10. Proteksi Tanaman, Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan

Indikator :

Input : Dana Rp. 793.092.500 Output :

- Bimbingan Teknis Kebun Sehat Percontohan Pd Kelompok Tani, Komoditi Kakao, Kopi dan Cengkeh Sebanyak 3 Komoditi

(17)

17 - Pengawasan Mutu Benih, Sertifikasi dan Pengujian Mutu Benih Tanaman perkebunan 10 Komoditi

- Pertemuan Teknis/Koordinasi 90 Org.

- Sosialisasi Peraturan Perbenihan 500 org.

11. Pengelolaan Kebun Bibit Dinas Indikator :

Input : Dana Rp. 1.862.042.500 Output :

- Terpeliharanya Kebun Bibit Dinas Kelapa Sawit di Bone-Bone & Katulungan 295 Ha.

- Terpeliharanya Kebun Bibit Dinas Kakao Sambung Pucuk di Seriti & Buntuasa 3 Ha.

- Terpeliharanya kakao Sambung Samping di Kebun Dinas Tirowali dan Seriti 2 Ha - Terpeliharanya Tanaman Cengkeh di

Buntuasa, Salubarani dan Mannanti 3 Ha - Terpeliharanya Kebun Entris Kakao di Kebun

Dinas Bone-Bone 8 Ha

- Terpeliharanya Kebun Kemiri Sunan di kebun Dinas Tonra 3 Ha

- Terbangunnya Kebun Kelapa sawit di Kebun Dinas Tirowali, Seriti dan Katulungan 20 Ha.

- Pemagaran Kebun Dinas di Bikeru 1.100 M.

- Pembinaan Pengelolaan Kebun Dinas 21 Kebun

(18)

18 2. Program Peningkatan Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Perkebunan

1. Pembinaan Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perkebunan

Indikator :

Input : Dana Rp. 5.027.926.167 Output :

- Tersedianya Alat Pengolahan Cengkeh & Kakao serta Alat Mesin Pulper 78 Unit

- Terlaksananya Sekolah Lapang 125 Org - Pelatihan Wanita Tani 250 Org

2. Promosi Atas Hasil Produksi Perkebunan Unggulan Daerah Indikator :

Input : Dana Rp. 500.000.000 Output :

- Terlaksananya Promosi Produk Unggulan Melalui Pameran/Ekspo 9 Keg.

3. Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Perkebunan Indikator :

Input : Dana Rp. 650.000.000 Output :

- Pelatihan Statistik Perkebunan Pada 6 jenis Pelatihan 245 Org

3. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Indikator :

Input : Dana Rp. 700.000.000 Output :

- Tersusunnya Laporan Bulanan,Semesteran dan Tahunan (LRA, Neraca dan CALK) serta Laporan Tindak Lanjut

(19)

19 Hasil-hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional 16 Laporan

2. Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi Indikator :

Input : Dana Rp. 2.200.000.000 Output :

- Pemeliharaan Kebersihan,Telepon,Air,Listrik,Ruang Kerja,AC dll 1 Tahun

- Tersedianya Pakaian Dinas Harian, Olah Raga, Korpri, Pakaian Sipil Lengkap, Sispil Resmi dan Polisi Pamong Praja 243 Pasang

- Terpeliharanya Kendaraan Roda 4 sebanyak 8 Unit - Tersedianya Alat Tulis Kantor pada Bidang Unit kerja 7

Unit

4. Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja 1. Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan Indikator :

Input : Dana Rp. 150.000.000 Output :

- Pembinaan Kegiatan Aparatur 1 Keg.

- Publikasi Kegiatan-Kegiatan Dinas 1 Keg.

2. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Indikator :

Input : Dana Rp. 300.000.000 Output :

- Tersedianya Kendaraan Roda 4 Sebanyak 1 Unit - Tersedianya Kendaraan Roda 2 Sebanyak 2 Unit

3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Balai Proteksi Tanaman dan pengawasan, Pengujian Mutu Benih dan Sertifikasi Benih Perkebunan

(20)

20 Indikator :

Input : Dana Rp. 2.653.145.000

Output : Tersedianya Sarana & Prasarana Balai Proteksi Tanaman dan Pengawasan, pengujian Mutu benih dan Sertifikasi Benih Perkebunan 1 Unit

4. Pembangunan/Rehabilitasi Gedung Kantor (Lanjutan) Indikator :

Input : Dana Rp. 1.856.679.000

Output : Tersedianya Bangunan Kantor UPTD Balai Proteksi Tanaman dan Pengawasan, Pengujian Mutu Benih dan Sertifikasi Benih Perkebunan (Lanjutan) 1Unit

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja

1. Koordinasi Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan Perkebunan Input : Dana Rp. 600.000.000

Output :

- Terlaksananya Pengelolaan Program SKPD (Renja, RKA SKPD, Lakip, Laporan Tahunan dan Pertemuan Koordinasi serta Forum SKPD 5 Paket

(21)

21 IV. PENUTUP

4.1. Kaidah Pelaksanaan

Kaidah Pelaksanaan Renja Dinas Perkebunan Provinsi Selatan berdasarkan pada Arah Kebijaksaan Umum Sulawesi Selatan tahun 2014, RPJMD Dan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008-2013.

4.2. Penutup

Salah satu upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat kinerja yang sudah dicapai adalah dengan membuat rencana kerja (Renja).

Proses rencana kerja dapat dijadikan wahana untuk membuat dan melaksanakan strategi-strategi yang lebih rinci.

Keberhasilan pembangunan sub sektor perkebunan di Sulawesi Selatan sangat tergantung pada penetapan setiap program dan berkaitan antara program.

Rencana ini merupakan acuan dalam melaksanakan pembangunan dan untuk menilai kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan selama kurun waktu 1 (satu) tahun (2014).

Jumlah anggaran yang diharapkan dapat tersedia pada tahun 2014 untuk membiayai program dan kegiatan dana APBD sebesar Rp. 44.662.750.167.

(PR/H23.6)

(22)

22

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Houglum (2005), prinsip rehabilitasi harus memperhatikan prinsip- prinsip dasar sebagai berikut: 1) menghindari memperburuk keadaan, 2) waktu, 3) kepatuhan, 4)

c) tingginya rata-rata waktu yang digunakan pemira (konsumen) untuk menonton program siaran televisi. 6.2.11 Bahwa sebagaiman telah dijabarkan pada penjelasan 6.2.3 program

Hasil penelitian terdapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan brand image produk, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dan

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

 Panteisme : Panteisme, berasal dari kata pan (seluruh) dan teisme (paham ketuhanan), suatu kepercayaan bahwa Tuhan berada dalam segala sesuatu, dan bahwa segala sesuatu adalah

Bentuk AI yang sangat patogen sampai saat ini secara eksklusif ditimbulkan oleh subtipe H5 dan H7, mampu menimbulkan penyakit sistemik yang ganas dan mematikan secara cepat,

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat