• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCEMARAN TANAH DAN AIR. MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar-dasar Lingkungan Yang Dibina Oleh Drs. I Wayan Sumberartha, M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENCEMARAN TANAH DAN AIR. MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar-dasar Lingkungan Yang Dibina Oleh Drs. I Wayan Sumberartha, M."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENCEMARAN TANAH DAN AIR

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar-dasar Lingkungan Yang Dibina Oleh Drs. I Wayan Sumberartha, M.Sc

Disusun oleh: Kelompok 3

Dies Naris Pudjafinisya 160342606263 Dina Nur Rahmawati 160342606274 Dyah Ayu Pitaloka 160342606 236 Muhammad Shoumul M. 130342615324

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.

Dewasa ini, air dan tanah menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air dan tanah sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Dari hari ke hari bila diperhatikan, makin banyak berita-berita mengenai pencemaran air. Pencemaran air maupun ini terjadi dimana-mana. Pencemaran air di banyak wilayah di Indonesia, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganannya untuk melakukan

(3)

penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Apa pengertian pencemaran air dan tanah?

2. Apa saja sumber pencemaran air dan tanah? 3. Apa macam atau jenis pencemaran air dan tanah? 4. Bagaimana dampak dari pencemaran air dan tanah? 5. Bagaimana kategori pencemaran air dan tanah? 6. Apa indikator pencemaran air dan tanah?

7. Apa saja faktor yang menyebabkan pencemaran air dan tanah?

8. Bagaimana upaya dalam pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dan tanah

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diberi tujuan sebagai berikut. 1. Menjelaskan pengertian pencemaran air dan tanah

2. Menjelaskan sumber pencemaran air dan tanah 3. Menjelaskan macam pencemaran air dan tanah 4. Menjelaskan dampak pencemaran air dan tanah 5. Menjelaskan kategori pencemaran air dan tanah 6. Menjelaskan indikator pencemaran air dan tanah 7. Menjelaskan faktor pencemaran air dan tanah

8. Menjelaskan pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dan tanah

1.4 Manfaat

1. Bagi pembaca dapat mengetahui penjelasan pencemaran air dan tanah, baik dari sumber pencemaran, dampak pencemaran dan upaya yang perlu dilakukan untuk menangani pencemaran air dan tanah untuk menambah wawasan serta dapat menerapkanya dalam kehidupan.

(4)

2 Bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti dapat mengetahui permasalahan lingkungan yang kemudian dapat dikembangkan dan dapat melakukan riset untuk mendalami masalah lingkungan.

(5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Air

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hiduptidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.

Dalam PP No. 20/1990 tentang PengendalianPencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).

2.2 Sumber Pencemaran Air

Adanya logam berat dalam lingkungan perairan telah diketahui dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada

(6)

kehidupan air. Di samping itu terdapat fakta bahwa logam berat membunuh mikroorganisme. Hampir semua garamgaram logam berat dapat larut dalam air dan membentuk larutan sehingga tidak apat dipisahkan dengan pemisahan fisik. Seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk, maka semakin meningkat pula usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang mengikutinya. Sehingga semakin variatif pula aktivitas manusia. Salah satunya aktivitas industri. Akan tetapi pertumbuhan industri ini memiliki efek samping yang kurang baik. Sebab industri-industri kecil tersebut pada umumnya membuang limbahnya langsung ke selokan / badan air tanpapengolahan terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran air karena dalam limbah tersebut mengandung unsur toksik yang tinggi.

Menurut Josua (2013), ada 3 jenis limbah rumah tangga yaitu limbah pertama berupa sampah, kemudian limbah kedua berupa air limbah yang dihasilkan dari kegiatan mandi dan mencuci, kemudian limbah ketiga adalah kotoran yang dihasilkan manusia. Limbah-limbah ini, jika tak dikelola dengan baik, dapat berpotensi tinggi mencemari lingkungan sekitar.

a) Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. Berdasarkan sumbernya : 1) Sampah alam 2) Sampah manusia 3) Sampah konsumsi 4) Sampah nuklir 5) Sampah industri 6) Sampah pertambangan Berdasarkan sifatnya :

(7)

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos

2) Sampah anorganik tidak terurai (undegradable)

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.

b) Air limbah.

Air Limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses pruduksi industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

c) Sampah manusia.

Sampah manusia (human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.

2.3 Jenis Pencemaran Air

1. Pencemaran mikroorganisme dalam air. Pencemaran jenis ini adalah kuman sebagai penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa dan paras.

2. Pencemaran air oleh anorganik nutrisi tanaman. Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat pada bidang pertanian telah dilakukan sejak dulu dan meluas. Pupuk kimia ini memang menghasilkan produksi tanamanya yang bagus sehingga menguntungkan petani, tetapi di lain pihak kedua bahan kimia itu dapat mencemari danau, sungai dan lautan.

3. Pencemaran oleh bahan kimia anorganik. Bahan kimia anorganik seperti garam, asam dan bahan toksik logam seperti timbale, cadmium, merkuri dalam kadar tinggi yang dapat menyebabkan air tidak enak lainnya. Pencemaran bahan-bahan

(8)

tersebut dapat menurunkan produksi tanaman pangan dan bisa merusak peralatan yang dilintasi air karena korosif.

4. Pencemar bahan kimia organik. Bahan kimiawi organik, seperti plastik, minyak, peptisida, larutan pembersih, detergen dan beberapa bahan kimia yang bersifat organik yang dapat terlarut dalam air dapat digunakan manusia tetapi dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organism yang hidup di air.

2.3 Dampak Pencemaran Air

Pencemaran air memilik dampak yang luas terhadap segala bidang. Misalnya pada bidang kesehatan, air yang sudah tercemar bisa meracuni air minum, meracuni makanan hewan.Dampak yang lebih parah pada pencemaran air adalah pengrusakan hutan akibat hujan asam.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004) 1. Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.

2. Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan

(9)

 Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen  Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

 Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri

 Air sebagai media untuk hidup vector penyakit

 Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau

 Penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.

4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

2.4 Kategori Pencemaran Air

Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu: sumber langsung dan sumber tidak langsung. Sumber – sumber langsung adalah buangan yang berasal dari sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian,serta sampah. Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung di buang ke dalam badan air, (system) seperti sungai , kanal, parit atau selokan. Sedangkan Sumber – sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestik.

(10)

2.5 Indikator Pencemaran Air 1. Indikator Fisika

Indikator fisika merupakan indikator yang dapat teramati dengan panca indera, contohnya rasa bau, warna, suhu dan tekstur 2. Indikator Kimia

Indikator kimia merupakan indikator yang diamai karena adanya reaksi-reaksi senyawa yang terjadi pada media. Contohnya, pH pada air, kandungan senyawa pada udara, salinitas “tingkat keasinan atau kadar garam pada air”, BOD “Biochemical Oxygen Demand” pada air.

3. Indikator Biologi

Indikator biologi merupakan indikator yang berasal dari makhluk hidup atau mikroorganisme yang ada didalam media.Contohnya , cacing tanah, lumut kerak, fitoplankton, zooplankton, diatom dan dinoflagellata.

2.6 Faktor Pencemaran Air

Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelompokkan sebagai bahan buangan:

1. Padat

Menurut wardhana (1995) dalam warlina (2004). Yang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal. Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air.

2. Organik dan olahan bahan makanan

Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan

(11)

naik. Tidak tertutup kemungkinan dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi manusia. Demikian pula untuk buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga bahan buangan organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal. NH3).

3. Anorganik

Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan unsure-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll.

4. Cairan berminyak

Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu.

5. Berupa panas

Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan 14 hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem

6. Zat kimia

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini akan dikelompokkan menjadi :

a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya), b. Bahan pemberantas hama (insektisida),

(12)

2.7 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air

Menurut (warlina 2004) Penanggulangan pencemaran air pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri kita sendiri.

2.8 Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami (Veegha, 2008). Darmono (2001) menyatakan bahwa ada dua sumber utama kontaminasi tanah yaitu kebocoran bahan kimia organik dan penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat sumber air tanah.

(13)

2.9 Sumber Pencemaran Tanah

Menurut (amzani 2012). Sumber Pencemaran Tanah Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.

Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.

2.10 Macam Pencemaran Tanah

a. Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

1. Limbah padat .Berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik,

(14)

kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.

2. Limbah cair .Berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

b. Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.

c. Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang.

2.11 Dampak Pencemaran Tanah

1. Adanya bahan kimia beracun/berbahaya (meskipun dosis rendah perubahan kimiawi tanah yang radikal menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme yang hidup di lingkungan tanah dan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan yang berakibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

2. Konsentrasi rendah efek kimia pada piramida bawah lama kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Misal konsentrasi DDTpada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anak burung dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

3. Penurunan hasil pertanian yang menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.

(15)

4. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

5. Pada ekosistem . Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

2.12 Kategori Pencemaran Tanah

1. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.

2. Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

(16)

2.13 Indikator Pencemaran Tanah

1. Indikator fisik yang menunjukkan kualitas tanah, antara lain warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas dan tekstur tanah, dan endapan pada tanah.

2. pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organik, fosfor nitrogen, logam berat, dan radioaktif merupakan contoh indikator kimia bagi tingkat polusi tanah.

3. Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada pengukuran tingkat polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan menyuburkan tanah. Populasi cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah habitatnya, seperti kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi, dan tekstur tanah.

2.14 Faktor Pencemaran Tanah

Tanah dikatagorikan subur apabila tanah mengandung cukup nutrisi bagi tanaman maupun mikro organisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Tanah dapat rusak karena terjadinya pencemaran tanah. Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana materi fisik, kimia, maupun biologis masuk dan merubah alami lingkungan tanah. Pencemaran dapat terjadi karena kegiatan rutin manusia maupun akibat keceroban, seperti kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan yang tercemar dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan armada pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah. Apabila diklasifikasikan maka pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini, yaitu:

1. Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya terjadi karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.

2. Pencemaran melalui air : Air yang tercemar (mengandung bahan pencemar/polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.

3. Pencemaran melalui udara : Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.

(17)

Bahan-bahan kimia termasuk pestisida dan berbagai bentuk detergen disamping bermanfaat apabila dipergunakan secara berlebihan akan menimbulkan berbagai bentuk pencemaran terhadap lingkungan termasuk tanah. Beberapa jenis polutan tersebut menyebabkan jenis pencemaran yang relatif permanen karana bersifat sulit terurai di alam

2.15 Pencegahan dan penanggulangan Pencemaran Tanah

Menurut (amzani 2012).Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah Limbah domestik, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampahsampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.

(18)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa air merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Sedangkan tanah adalah tempat dimana air itu berada. Jadi jika terjadi pencemaran air dan tanah yang disebabkan oleh manusianya sendiri,maka muncul dampak-dampak negatif yang mengganggu keseimbangan makhluk hidup lain disamping manusianya sendiri dan lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan dan penanggulangan sedari dini.

3.2 Saran

Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran air dan tanah, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.

3.2 Daftar Pustaka

Achmadi, Umar Fachmi.Prof. Dr.MPH, Ph.D, Peranan Air Dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat, http://www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200104/lap-perananair.pdf. Diakses pada 20 Februari 2017 Amzani, Fuad. 2012. Pencemaran Tanah Dan Cara Penanggulangannya.

Politeknik Negeri Lampung.

Effendi, Hefni. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.Penerbit: Kanisius. Yogyakarta.

Faktor https://nurkholifasriwidiyah.wordpress.com/2013/05/17/pencemaran-tanah/. Diakses pada 20 Februari 2017

http://agroteknologi.web.id/berikut-beberapa-indikator-polusi-tanah/. Diakses pada 20 Februari 2017

Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta.

(19)

Setiawan, Hendra. Agustus 2001. Pengertian Pencemaran Air Dari Perspektif Hukum.

Wardhana,Wisnu Aria. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit :Andi Offset .Jogyakarta.

Warlina, Lina. 1985. Pengaruh Waktu Inkubasi BOD Pada Berbagai Limbah. FMIPA Universitas Indonesia, Jakarta.

Warlina, Lina. 2004. Pencemaran Air: Suber, Dampak Dan Penanggulangannya.Institut Pertanian Bogor.

https://hortikulturapolinela.files.wordpress.com/2012/10/fuad-amzani.pdf. Diakses pada 20 Februari 2017

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, pepohonan juga dapat mencegah terjadinya erosi dan juga banjir.Bayangkan yang terjadi apabila kita tidak mencegah kerusakan yang

Air limbah merupakan sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang

Merupakan proses difusi yaitu molekul-molekul substansi benih .hal ini terjadi karena perbedaan tekanan difusi (potensial air),tekanan difusi (potensial air) di

Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainya, dan pada umumnya mengandung zat-zat yang dapat

Tubuh tumbuhan lumut berupa tallus seperti lembaran-lembaran daun (hepaticae), atau telah mempunyai habitus seperti pohon kecil dengan batang dan daun-daunnya (pada

Misalnya ilmu hadis bercampur dengan ilmu ushhul fiqh, seperti dalam kitab Ar-Risalah yang ditulis oleh Asy-Syafi‟i atau cmapur dengan fiqh seperti kitab Al-Umm dan solusi