11 A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Secara umum penelitian kualitaif menurut Strauss dan Corbin (2003) adalah sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Pendekatan yang digunakan adalah studi deskriptif yaitu berusaha mengungkapkan dan menggambarkan miskonsepsi atau kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal-soal persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel yang meliputi mencari himpunan penyelesaian dan daerah penyelesaian. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan pemanfaatan dokumen berupa pemberian tes. B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan unsur yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Salatiga. Pemilihan sekolah ini karena sebagian besar siswa masih sering mengalami kesalahan dalam mengerjakan soal matematika.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Untuk memperoleh sampel, terlebih dahulu melakukan penyelidikan (observasi) mengenai ciri-ciri populasi yang akan diteliti dalam hal ini siswa kelas X SMK Negeri 1 Salatiga. Penyelidikan mengenai ciri-ciri populasi yaitu dengan melakukan pra penelitian melalui wawancara dengan guru matematika dan siswa kelas X disekolah ini. Wawancara dan observasi dilakukan pada tanggal 19 april 2012. Langkah selanjutnya adalah dengan mengambil salah satu kelas yang cocok untuk mewakili populasi. Kelas yang dipilih adalah kelas X Administrasi Perkantoran 3 dengan jumlah siswa 35 siswa perempuan, penelitian ini dilanjutkan dengan pemberian tes kepada sampel yang telah ditentukan, pemberian tes dilaksanakan pada tanggal 17 mei 2012 pukul 11.45 WIB sampai dengan pukul 13.15 WIB. Pada saat pemberian tes terdapat satu siswa yang sakit jadi keseluruhan siswa yang mengikuti tes adalah 34 siswa. Melakukan wawancara dan observasi kepada beberapa siswa sebagai perwakilan yang
melakukan kesalahan sama untuk mengetahui pemikiran dibalik kesalahan siswa setelah tes dikoreksi. Wawancara dan observasi dilakukan pada tanggal 4 juni 2012.
C. Langkah-langkah Penelitian
Langkah yang dilakukan untuk menganalisa kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan adalah membuat beberapa soal yang akan diteskan kepada siswa, melakukan pengambilan data dengan jumlah sampel yang besar, menganalisa hasil pekerjaan siswa antara yang benar dan yang salah, kemudian jawaban siswa yang salah diidentifikasikan kedalam jenis-jenis kesalahan yang dialami oleh siswa kemudian yang terakhir menarik kesimpulan. D. Teknik Pengumpulan Data
Pendapatan data penelitian yang diperoleh, metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Tes
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berupa tes uraian yang berisi soal-soal matematika materi persamaan dan pertidaksamaan yang khususnya pada mencari himpunan penyelesaian dan daerah penyelesaian. Menurut James S Cangelosi (1995 : 21) tes adalah pengukuran terencana yang dipakai guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi para siswanya untuk memperlihatkan prestasi mereka dalam kaitannya dengan tujuan yang telah ditentukan. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen di uji dahulu untuk mengetahui validitasnya. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi yaitu menyiapkan soal-soal yang dapat mewakili materi tentang persamaan dan pertidaksamaan linear. Penelitian ini dibagi menjadi 6 item soal yang mencakup 3 soal materi persamaan linear dan 3 soal materi pertidaksamaan linear. Teknik pengujian validitas ini adalah menggunakan expert judgment (penelitian yang dilakukan oleh pakar). Pakar yang melakukan pengujian adalah P.S (salah satu dosen UKSW) dan W.N (Guru matematika SMK Negeri 1 Salatiga).
Berikut ini adalah tabel mengenai kisi-kisi soal tes dan soal tes yang telah diuji validitasnya. Soal-soal ini kemudian akan diteskan kepada siswa guna memperoleh data penelitian
Tabel I Kisi – kisi soal tes Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X AP3 / 2
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel Alokasi Waktu : 90 Menit
Kompetensi
Dasar Indikator Indikator Soal
Tingkat Kesukaran Jenis/no soal Muda h Sed ang Sulit Menyelesaikan sistem persamaan linear dan sistem persamaan campuran linear dan kuadrat dalam dua variabel Menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear Siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear √ Uraian/ 1 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear Menentukan penyelesaian model matematika dari masalah yang berhubungan dengan sistem persamaan linear Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berhubungan dengan sistem persamaan linear √ Uraian/ 2
Kompetensi
Dasar Indikator Indikator Soal
Tingkat Kesukaran Jenis/no soal Muda h Sed ang Sulit Menyelesaikan pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan aljabar Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel Siswa dapat menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel √ Uraian/ 3 √ Uraian/ 4 Menentukan Daerah Penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dengan menggunakan grafik Siswa dapat menentukan Daerah Penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dengan menggunakan grafik √ Uraian/ 5 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel dan penafsirannya Menentukan penyelesaian model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel √ Uraian/ 6
Tabel II Soal Tes
Persamaan Linear
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – y = 4 dan 2x + 3y = 12, dengan menggunakan a. Metode Grafik
b. Metode Eliminasi c. Metode Subtitusi d. Metode Gabungan
2. Di suatu toko Andi membeli 4 buku tulis dan 3 pensil dengan harga Rp 9.750,00 dan Budi membeli 2 buku tulis dan 1 buah pensil dengan harga Rp 4.250,00. Jika Ida membeli 5 buku tulis dan 2 pensil, berapakah harga yang harus dibayar Ida?
Pertidaksamaan Linear
3. Tentukan nilai x dari 4 ( 2x + 3 ) < 6 ( x + 4 ) ! 4. Hitunglah nilai dari -2x - 10 ≤ 2 !
5. Tunjukan dengan grafik daerah penyelesaian dari pertidaksamaan 2x + 3y 6 , x € B (bilangan bulat)!
6. Pak Yusuf akan membuat 2 kandang terbuka, dengan ukuran panjang tiga kali lebarnya. Jika ia hanya memiliki bambu tidak lebih dari 52 m.
a. Buatlah model matematikanya x x b. Tentukan ukuran luar kandang
3x
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2010) dalam teknik pengumpulan data ada dua jenis wawancara yaitu wawancara bersruktur dan wawancara tak bersruktur. Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstuktur karena subyek penelitian diberi kebebasan menguraikan jawaban. Penggunaan Wawancara tak berstuktur maka lebih mudah mengungkap pemikiran dibalik kesalahan siswa dalam mengerjakan soal persamaan dan pertidaksamaan linear.
Pedoman wawancara kepada siswa dan guru adalah sebagai berikut :
Wawancara kepada siswa
a. Pendapat siswa tentang pelajaran matematika. b. Kesan siswa saat guru mengajar dikelas.
c. Apa saja yang dilakukan siswa saat guru mengajar dikelas.
d. Cara siswa mengerjakan soal.
e. Tanggapan siswa tentang soal tes yang diberikan oleh peneliti.
f. Penjelasan dari jawaban siswa.
g. Kenyakinan siswa atas jawaban soal yang dikerjakan. h. Pengajaran matematika yang seperti apa yang
diinginkan siswa. Wawancara kepada guru
a. Apa yang menjadi penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswanya.
b. Bagaimana cara untuk meremidiasi kesalahan yang dilakukan oleh siswanya.
3. Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan pengadaan wawancara. Observasi dan wawancara dilakukan agar pemikiran dibalik siswa bisa langsung terungkap dan lebih akurat. Observasi memiliki kelemahan yaitu menghasilkan data yang banyak dan tidak sistematis.
Berikut ini adalah pedoman observasi saat siswa mengerjakan tes adalah :
a. Tanggapan siswa mengenai soal tesnya..
b. Kemauan siswa untuk mengoreksi kembali jawabannya. c. Kemampuan siswa untuk mengoreksi jawabannya.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian deskriptif kualitatif, data yang diperoleh diklasifikasikan dengan jawaban siswa yang salah dan yang benar. Selanjutnya setiap jawaban yang salah digolongkan kedalam 3 jenis-jenis kesalahan menurut Subanji dan mulyoto (2000:13-14). Pada setiap jenis-jenis kesalahan, siswa yang melakukan kesalahan yang sama dikelompokan menjadi satu kelompok. Wawancara dilakukan kepada salah satu perwakilan siswa pada satu kelompok kesalahan untuk mengetahui pemikiran dibalik siswa.
penelitian ini, kesalahan dikelompokan kedalam jenis-jenis kesalahan menurut Subanji dan Mulyoto yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu:
Tabel III
Tabel Pedoman Pengkategorian Tipe-Tipe Kesalahan menurut Subanji dan Mulyoto
I Kesalahan interpretasi bahasa
Kesalahan yang terjadi karena salah dalam mengatakan bahasa sehari-hari dalam bahasa matematika
II Kesalahan teknis
Kesalahan yang terjadi karena salah dalam perhitungan atau komputasi saat mengerjakan soal-soal matematika
III Kesalahan konsep
Kesalahan yang terjadi karena salah dalam menentukan atau menerapkan rumus untuk menjawab suatu masalah.