PROGRAM PENANAMAN DISIPLIN PADA SISWA. MTs NUR IMAN MLANGI YOGYAKARTA
Teks penuh
(2) SURAT PERNYATAAN KEASLIAN. ii.
(3) SURAT PERNYATAAN BERJILBAB. iii.
(4) HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. iv.
(5) HALAMAN PENGESAHAN. v.
(6) MOTTO. 1. . صب ِْز ّ ص ْىا ِبال ِ صلِ َح ّ ا اِِل الّ ِذيْهَ ا َمىُ ْىا َوعَ ِملُىاال, ي ُخ سْ ٍز ْ ََوالْع َ ت َوت َ َىا ْ ِ ِإ ّن ا ْ ِِلوْ سَا نَ لَف, ص ِز. Demi masa, Sungguh manusia berada dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.. 1. Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an Terjemah dan Tajwid, (Jakarta Barat: Sygma Creative Media Crop), hlm. 601.. vi.
(7) HALAMAN PERSEMBAHAN. Kupersembahkan karya penuh kenangan, pengalaman, dan perjuangan ini untuk:. Almamater Tercinta Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. vii.
(8) KATA PENGANTAR والصالة. اشهد ان آل إله إِل هللا و اشهد ان دمحما رسىل هللا,بسم هللا الرحمن الرحيم الحمد هلل رب العلميه أما بعد,والسالم على اشزف األوبياء والمزسليه دمحم وعلى اله وأصحابه أجمعيه Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah Swt. atas rahmat hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “PROGRAM PENANAMAN DISIPLIN PADA SISWA MTs NUR IMAN MLANGI YOGYAKARTA”. Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhirat. Penyusunan skripsi ini dapat selesai dengan adanya bantuan, bimbingan, kerja sama, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya sampaikan salam hormat dan ucapan terima kasih kepada: 1. Dekan. Fakultas. Ilmu. Tarbiyah. dan. Keguruan. UIN. Sunan. Kalijaga. Yogyakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak Drs. H. Sarjono, M.Si., selaku Pembimbing skripsi. 4. Bapak Drs. Ahmad Hanany Naseh, M.A., selaku Penasehat Akademik. 5. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 6. Bapak Kepala, Bapak dan Ibu guru, beserta segenap siswa-siswi MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta yang membantu dan mendorong dalam penyelesaian skripsi. 7. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Multazim dan Ibu Martonah, yang selalu memberiku dukungan moral, material, semangat dan doa setiap hari. viii.
(9) 8. Saudara-saudaraku tersayang, Mbakku Siti Choirun Amala dan adek-adekku Khusnul Khuluqi, Preni Puji Mulyani, dan Khayun Yusrifu, yang selalu memberi semangat dan doa setiap hari. 9. Simbah putri dan simbah kakung, Simbah Rumini dan Zamroni, yang selalu mendoakan dan memberi dorongan dalam belajar. 10. Dewan pengasuh PP. Al-Miftah yang selalu mendoakan semoga saya mendapatkan ridho, berkah, dan manfaat ilmunya, beserta santri PP. AlMiftah teman berjuang dalam menuntut ilmu agama yang selalu memotivasi dan menyemangati. 11. Kakak. tingkat. Mbak. Rifa,. Mbak. Winda yang selalu menyemangati,. membantu, dan mendoakan dalam penyelesaian skripsi. 12. Teman-temanku satu angkatan PAI 2017 terutama zura dkk yang telah mengisi waktu bersama selama kuliah dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi. 13. Segenap pihak yang ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat saya sebut satu persatu. Semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah Swt. dan mendapat limpahan rahmat dari-Nya. Aamiin. Yogyakarta, 25 September 2020 Penyusun. Ala Asmaul Khusna NIM. 17104010110. ix.
(10) ABSTRAK. Ala Asmaul Khusna. Program Penanaman Disiplin Pada Siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2020. Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan agama berbasis pesantren yang memiliki program penanaman disiplin pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan program, hasil, dan faktor pendukung serta penghambat penanaman disiplin pada siswa di MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi lapangan di MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta. Subjek penelitian yaitu Kepala Madrasah, Waka Kesiswaan, Wali Kelas dan perwakilan siswa kelas VII, VIII, dan IX. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Program penanaman karakter disiplin pada siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta yaitu dengan menerapkan unsurunsur disiplin seperti peraturan; tata tertib madrasah, hukuman, kebiasaan; ekstrakurikuler wajib dan kegiatan rutin, keteladanan guru, ganjaran atau penghargaan, dan konsistensi; dalam penegakan hukuman. (2) Hasil dari program penanaman disiplin pada siswa bagi MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta sudah baik yaitu madrasah mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat atas perilaku disiplin siswa di berbagai hal walaupun belum maksimal namun dari madrasah terus diupayakan. (3) Faktor pendukung dalam penerapan program penanaman disiplin pada siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta adalah lokasi pondok pesantren sebagai asrama siswa yang tidak jauh sehingga memudahkan kerjasama yang baik antar madrasah dan pondok pesantren. Sedangkan faktor penghambatnya adalah latar belakang pondok pesantren yang berbeda dan kurangnya kesadaran serta keteladanan dari teman-teman sebaya. Kata Kunci: Program Penanaman Disiplin, Madrasah.. x.
(11) DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .............................................. ii HALAMAN SURAT PERNYATAAN BERJILBAB............................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................. vi HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................................viii HALAMAN ABSTRAK ......................................................................................... x HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................... xi HALAMAN DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ................................................xiii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xiv BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1 B. Rumusan Masalah ..............................................................................4 C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ......................................................5 D. Kajian Pustaka....................................................................................6 E. Landasan Teori.................................................................................12 F. Metode Penelitian ............................................................................27 G. Sistematika Pembahasan ..................................................................32. BAB II GAMBARAN UMUM MTs NUR IMAN MLANGI YOGYAKARTA33 A. Letak Geografis................................................................................33 B. Sejarah Berdiri .................................................................................34 C. Visi, Misi, dan Tujuan .....................................................................36 D. Struktur Organisasi ..........................................................................38 E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ................................................46 F. Peserta Didik ....................................................................................50 G. Sarana dan Prasarana .......................................................................51 BAB III PROGRAM DAN HASIL PENANAMAN DISIPLIN SISWA MTS NUR IMAN MLANGI YOGYAKARTA .............................................................54 A. P rogram Penanaman Karakter Disiplin Pada Siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta ..........................................................................54 B. Hasil dari Program Penanaman Disiplin Pada Siswa Bagi MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta.................................................................86 C. Faktor pendukung dan penghambat Program Penanaman Disiplin Pada Siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta..............................88 BAB IV PENUTUP ..............................................................................................93 A. Kesimpulan ......................................................................................93 B. Saran.................................................................................................94 C. Kata Penutup ....................................................................................94. xi.
(12) DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................96 LAMPIRAN...........................................................................................................99. xii.
(13) DAFTAR TABEL DAN GAMBAR Tabel I. : Daftar Struktur Organisasi Yayasan Nur Iman ........................41. Tabel II. : Daftar Struktur Organisasi MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta ...............................................................................43. Tabel III. : Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan...............................47. Tabel IV. : Data Guru Mata Pelajaran yang diampu ...................................48. Tabel V. : Daftar Peserta Didik MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta .......51. Tabel VI. : Sarana dan Prasarana ................................................................52. Gambar I. : Logo MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta................................54. Gambar II. : Tata Tertib................................................................................58. Gambar III. : Tata Tertib Berpakaian.............................................................58. Gambar IV. : Pembelajaran di Kelas..............................................................60. Gambar V. : Pelanggaran dan Sanksi............................................................64. Gambar VI. : Kegiatan MASTASIBA...........................................................66. Gambar VII. : Kegiatan Belajar di Kelas.........................................................68. Gambar VIII. : Presensi Kegiatan.....................................................................80. Gambar IX. : Kegiatan Studi Lapangan..........................................................84. Gambar X. : Pemberian Penghargaan Siswa Terdisiplin................................85. Gambar XI. : Pemberian Penghargaan Siswa Berprestasi................................87. Gambar XII. : Pementasan Tari Saman.............................................................90. xiii.
(14) DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I. : Pedoman Pengumpulan Data. Lampiran II. : Catatan lapangan. Lampiran III. : Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi. Lampiran IV. : Bukti Seminar Proposal. Lampiran V. : Berita Acara Seminar Proposal. Lampiran VI. : Kartu Bimbingan Skripsi. Lampiran VII. : Surat Izin Permohonan Penelitian untuk Sekolah. Lampiran VIII. : Sertifikat SOSPEM. Lampiran IX. : Sertifikat OPAC. Lampiran X. : Sertifikat ICT. Lampiran XI. : Sertifikat Lectora Inspire. Lampiran XII. : Sertifikat TOEFL. Lampiran XIII. : Sertifikat IKLA. Lampiran XIV. : Sertifikat PPL. Lampiran XV. : Sertifikat PLP KKN. Lampiran XVI. : Dokumentasi Foto. Lampiran XVII. : Daftar Riwayat Hidup. xiv.
(15) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin. sangat. penting. diterapkan. di. lembaga. pendidikan. terutama untuk membantu siswa dalam tingkah laku kesehariannya. Dengan disiplin siswa akan mudah beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. KBBI disiplin memiliki arti: 1. tata tertib, 2. ketaatan, 3. bidang. studi yang. memiliki objek,. sistem,. dan. metode tetentu. 2. Kedisiplinan merupakan salah satu perilaku yang mendasar dan sangat penting. dalam. kehidupan. sehari-hari,. karena. melibatkan. unsur. pembawaan pada diri dan lingkungan sosialnya. Kedisiplinan perlu ditanamkan. terhadap. siswa di sekolah sebagai salah satu upaya. menghindari terjadinya pelanggaran tata tertib. sekolah.. Kedisiplinan. memberi pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seseorang agar sesuatu yang direncanakan akan berjalan dengan baik dan tidak akan terjadi pelanggaran terhadap aturan. Dalam jurnalnya,. Heru Sutrisno menyatakan bahwa perilaku. setiap siswa disebabkan oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan dari luar siswa. Perilaku manusia merupakan respon timbal balik dengan. orang-orang. masyarakat.. Akibat. di sekitarnya. seperti,. dari. siswa. perilaku. keluarga, yang. sekolah,. sering. dan. melakukan. pelanggaran kedisiplinan di sekolah, maka siswa tidak dapat mengikuti 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari https: //KBBI.web.id/disiplin.html pada 13 April 2020 pukul 07.40 WIB..
(16) pembelajaran dengan baik, sering ketinggalan dalam mengikuti pelajaran, tidak memiliki nilai lengkap, sering tidak mengikuti ulangan harian, sering tidak menyelesaikan atau menunda tugas, dan memperoleh nilai tidak sesuai standar.3 Kedisiplinan memberi pengaruh terhadap prestasi siswa bahwa semakin. tinggi. kedisiplinan. maka. Sebaliknya semakin rendah. semakin. tinggi. prestasi. siswa.. tingkat kedisiplinan maka semakin rendah. pula prestasi siswa. Disiplin pada siswa yang muncul karena adanya kesadaran maka siswa akan berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah maka siswa akan terhambat dalam menggapai prestasinya.4 Disiplin di dalam lembaga pendidikan baik formal maupun non fomal perlu diterapkan dengan adanya program penanaman disiplin untuk tercapainya. tujuan. dari. lembaga. pendidikan. tersebut.. Lembaga. pendidikan seperti madrasah memiliki peran penting untuk kemajuan madrasah yang dibawahinya terutama dalam menanamkan disiplin pada siswa. Madrasah merupakan lembaga pendidikan berbasis Islam yang harus menyediakan lingkungan moral yang baik agar dapat mendukung berjalannya program yang diinginkan. Seperti halnya penanaman disiplin. 3. Heru Sutrisno, “ Kasus Pelanggaran Disiplin Sekolah Ditinjau dari kerangka Teori Sosiologi Fungsionalisme”, Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol. 4, No. 2, 0, (Maret, 2009), hlm. 64. 4 Eka S. Ariananda, Dkk, “ Pengaruh Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Teknik Pendidikan”, Journal of Mechanical Engineering Education , Vol. 1, No. 2, (Desember, 2014), hlm. 238.. 2.
(17) yang diterapkan di MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta. Madrasah tersebut merupakan madrasah berbasis pesantren yang terletak di tengahtengah kampung santri tepatnya di PP. Al-Huda Mlangi, yang mana sangat mendukung berjalannya program. penanaman karakter disiplin.. Selain itu, madrasah memiliki keunggulan maupun prestasi yang pernah diraih baik akademik maupun non akademik. yang menunjukkan bahwa. penanaman karakter disiplin MTs Nur Iman dapat berjalan. Prestasi tersebut meliputi Juara 1 Kejurkab silat Sleman 2019, Juara 2 PPGD Pelajar MTs/ SMP DIY 2019, Juara 3 Kejurkab silat Sleman 2019, Juara 3 KSM cabang IPS Kab. Sleman 2019, dan. lain-lain. Kejuaraan atau. prestasi tersebut diraih dengan adanya latihan secara disiplin, belajar secara disiplin, dan mengoptimalkan waktu sebaik mungkin. MTs Nur Iman berdiri di bawah naungan Yayasan Nur Iman yang mana yayasan tersebut merupakan gabungan dari semua pesantren yang ada di Dusun Mlangi. Namun, tidak semua pesantren bergabung dalam membentuk yayasan tersebut, tercatat terdapat delapan pesantren yang bergabung dalam Yayasan Nur Iman, yakni Pp. Al-Miftah, Pp. AlFalahiyyah, Pp. Darussalam, Pp. Aswaja Nusantara, Pp. Mahbubiyah, Pp. Mlangi Timur, Pp. As-Salimiyah, dan Pp. Al-Huda.5. Pihak madrasah. berupaya membuat program untuk menanamkan disiplin siswa-siswanya. Program. penanaman. disiplin. merupakan. seperangkat. sistem untuk. menanamkan disiplin pada siswa di lembaga pendidikan. Program. 5. Brosur MTs Nur Iman Mlangi Sleman.. 3.
(18) tersebut dapat dilakukan dengan adanya peraturan, hukuman, dan program yang ada di lembaga pendidikan yang dapat menanamkan disiplin. Tata tertib madrasah merupakan segala sesuatu yang mengatur dan harus dipatuhi oleh seluruh warga madrasah. Tata tertib madrasah merupakan salah satu program penanaman disiplin yang telah dibuat, disepakati, dan untuk dilaksanakan. Namun siswa MTs Nur Iman Mlangi masih ada yang melakukan pelanggaran, seperti datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, ramai di kelas saat pembelajaran langsung, ada yang tidak mengenakan sepatu, dan lain-lain. Dari hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi mengenai “Program Penanaman Disiplin Pada Siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta”. Melalui penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mengetahui program penanaman disiplin di MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta, mengetahui hasil dari Program penanaman disiplin pada siswa bagi MTs Nur Iman Mlangi. Yogyakarta,. dan. mengetahui. faktor. pendukung. maupun. penghambat dalam mendisiplinkan siswa secara terperinci dan terstruktur. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana program penanaman disiplin pada siswa di MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta?. 4.
(19) 2. Bagaimana hasil dari program penanaman disiplin pada siswa bagi MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta? 3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program penanaman disiplin pada siswa di MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta? C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Untuk. mengetahui dan. mendeskripsikan program penanaman. disiplin pada siswa di MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta. b. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil program penanaman disiplin pada siswa bagi MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta. c. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat program madrasah dalam menanamkan disiplin pada siswa di MTs Nur Mlangi Yogyakarta. 2. Kegunaan Penelitian Dengan pencapaian tujuan di atas, pada penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, di antaranya sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis 1) Untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan program penanaman disiplin pada siswa di MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta pada khususnya.. 5.
(20) 2) Menambah wawasan bagi peneliti dan keterampilan peneliti dalam. praktik. lapangan. yang. berhubungan. program. penanaman pendidikan disiplin pada siswa di madrasah. 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti lain. yang. ingin. mengkaji tentang. program menanamkan. disiplin pada siswa di madrasah. b. Manfaat Praktis 1) Memberikan. kontribusi dan. kepada. pihak. seluruh. pemikiran. madrasah. dan. dalam pendidikan orang. tua. agar. membimbing anak dalam menanamkan disiplin. 2) Memberikan upaya-upaya yang dilakukan madrasah untuk membimbing siswanya dalam menanamkan disiplin. 3) Menjadi bahan rujukan bagi sekolah lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam menanamkan disiplin di madrasah. D. Kajian Pustaka Berdasarkan. hasil penelusuran,. peneliti menemukan. beberapa. penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan, di antaranya sebagai berikut: 1) Skripsi yang ditulis Fadilah Khoirur Rohmah, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam. Negeri. Sumatera. Utara,. 2017. yang. berjudul “Strategi. Pembinaan Sikap Disiplin Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs Al-. 6.
(21) Hurriyah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun”.6 Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi sekolah dalam membina sikap disiplin siswa di MTs Hurriyah Pannei Tengah yaitu dengan cara: a. memberi contoh atau keteteladan pada peserta didik, b. memberikan hukuman dan ganjaran kepada peserta didik, c. menggunakan buku penghubung (sistem point). Hal itu menunjukkan bahwa di MTs Panei Tengah telah menerapkan multi strategi dalam menanamkan sikap disiplin kepada. peserta. didik.. Seluruh. bekerjasama dengan cara. tenaga. pendidikan. di sekolah. membiasakan diri menciptakan dan. menanamkan sikap disiplin dalam diri mereka dan juga peserta didik, sehingga peserta didik lebih disiplin tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. perbedaan. Dari hasil penelitian di atas, terdapat persamaan dan dengan. penelitian. yang. diambil.. Persamaannya yaitu. memiliki kesamaan meneliti tentang disiplin. Adapun perbedaannya yaitu objek yang diteliti peneliti yaitu meneliti tentang program penanaman disiplin di madrasah sedangkan skripsi yang peneliti jadikan rujukan lebih meneliti tentang strategi pembinaan sikap disiplin di madrasah. Selain itu, perbedaan terletak pada waktu penelitian dan tempat penelitian.. 6 Fadilah Khoirur Rahmah, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, “Strategi Pembinaan Sikap Disiplin Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs Al -Hurriyah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun”, 2017.. 7.
(22) 2) Skripsi yang ditulis oleh Nurul Kholipah, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto,. 2018. yang berjudul “Penanaman Karakter. Disiplin Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Karangpucung Kecamatan. Karangpucung Kabupaten Cilacap”. 7. Hasil penelitian. menunjukkan bahwa pelaksanaan penanaman karakter disiplin yaitu dalam ruang lingkup disiplin waktu, disiplin dalam bersikap, disiplin dalam mentaati peraturan, dan disiplin dalam beribadah. Dilaksanakan melalui aturan-aturan tertulis dalam tata tertib sekolah dengan baik. Sedangkan dalam internalisasi penanaman karakter disiplin di SMK Negeri Karangpucung menggunakan metode pengajaran, keteladanan, pembiasaan, teguran, dan peringatan, yang diintegrasikan ke dalam kegiatan-kegiatan di sekolah. Persamaan dengan peneliti yaitu samasama. meneliti penanaman. disiplin. siswa.. Perbedaannya. dengan. peneliti yaitu dalam rumusan masalah peneliti menambahkan faktor pendukung dan penghambat program dalam menanamkan disiplin pada siswa, sedangkan pada sumber rujukan tidak mencantumkan rumusan masalah tersebut. Selain itu perbedaan terletak pada waktu penelitian. 3) Skripsi yang ditulis oleh Liana Nabila, Jurusan. Pendidikan Agama. Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015 yang berjudul “Strategi 7. Nurul Kholipah, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, “Penanaman Karakter Disiplin Siswa di SMK Karangpucung Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap”, 2018.. 8.
(23) Pembinaan. Karakter. Disiplin. dan. Tanggung. Jawab. dalam. Meningkatkan Akhlak Mulia Siswa Kelas XI SMK Penerbangan Angkasa Ardhya Garini (AAG) Adisutjipto Yogyakarta”.8 Hasil penelitian. menunjukkan. bahwa. 1). Strategi pembinaan. karakter. disiplin dan tanggung jawab siswa kelas XI SMK Penerbangan AAG Adisutjipto adalah dengan strategi semi militer menerapkan Metode Hukuman yang di sekolah diistilahkan pembinaan meliputi pembinaan fisik dan mental; Metode Pengajaran; Metode Pemberian Ganjaran; Metode Inklusi Nilai (Pemberian nilai atau penilaian); Metode Nasehat;. Metode. Keteladanan. Nilai;. Metode. Fasilitas meliputi. anecdot record oleh guru BK dan absensi; Metode Pengembangan Keterampilan dilakukan. Akademik. dengan. dan. pendekatan. Sosial.. Metode Absensi di atas. individu,. pendekatan. kelompok,. pendekatan bervariasi, dan pendekatan edukatif secara keseluruhan juga didukung oleh kegiatan-kegiatan sekolah. 2) Hasil pelaksanaan strategi pembinaan karakter disiplin tanggung jawab kelas XI SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta adalah semakin meningkat akhlak mulia siswa kelas XI dalam bentuk rasa hormat kepada, rasa menghargai kepada sesama, jujur, amanah, sopan santun, pemaaf, berbuat baik terhadap sesama, kerja keras, dan tentunya menjadi pribadi yang disiplin dan tanggung jawab kepada siapapun dan di. 8 Liana Nabila, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, “Strategi Pembinaan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab dalam Meningkatka n Akhlak Mulia Siswa Kelas XI SMK Penerbangan Angkasa Ardhya Garini (AAG) Adisutjipto Yogyakarta”, 2015.. 9.
(24) manapun. Ini menunjukkan ada keberhasilan bagi sekolah dalam rangka pembinaan karakter disiplin dan tanggung jawab. Perbedaan yaitu penelitian ini fokus pembahasan mengenai strategi pembinaan karakter disiplin dan tanggung jawab untuk meningkatkan akhlak mulia siswa, sedangkan peneliti fokus pembahasan mengenai program penanaman. disiplin.. Adapun. persamaannya. yaitu. sama-sama. membahas disiplin. 4) Skripsi yang ditulis oleh Aditya Aris Dwi Wicaksono, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018 yang berjudul “Strategi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dalam Penanaman Nilai-nilai Kedisiplinan Siswa di SMK Muhammadiyah Patuk Gunung Kidul”9 . Hasil Penelitian menunjukkan bahwa. disiplin. peserta didik sudah cukup baik dan bervariasi sesuai dengan bobot dan jenis pelanggarannya. Perbedaannya adalah penelitian ini fokus membahas strategi waka bidang kesiswaan dalam penanaman nilainilai kedisiplinan,. sedangkan. peneliti fokus. membahas. program. penanaman disiplin. Adapun persamaannya yaitu membahas disiplin siswa. 5) Skripsi yang ditulis oleh Nurmilah Yusdiani, Jurusan Guru. Madrasah. Ibtidaiyah,. Fakultas. Tarbiyah. dan. Pendidikan Keguruan,. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018 yang berjudul. 9. .. 10.
(25) “Penanaman Budaya Disiplin Siswa di SMK Muhammadiyah Patuk Gunung Kidul”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1). bentuk. budaya disiplin diantaranya peserta didik menggunakan seragam lengkap, peserta didik masuk kelas tepat waktu, peserta didik berbaris sebelum masuk kelas, peserta membawa lengkap peralatan belajar; (2) kepala sekolah dan guru menanamkan budaya disiplin dengan memenuhi. unsur-unsur. disiplin. yaitu. membuat. peraturan,. mengajarkan kebiasaan, memberi hukuman, memberi penghargaan, dan memberi teladan; (3) faktor yang menghambat penanaman budaya disiplin yaitu faktor lingkungan keluarga, dan cara menanggulanginya yaitu dengan memberi hukuman, peringata dan memberi penghargaan agar. peserta. didik. termotivasi. untuk. berperilaku. disiplin.. Perbedaannya adalah penelitian ini fokus membahas penanaman budaya disiplin siswa, sedangkan peneliti fokus membahas program penanaman. disiplin.. Adapun. persamaannya. yaitu. membahas. kedisiplinan. 6) Skripsi yang ditulis oleh Rohmi Mardiati, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah. Ibtidaiyah,. Fakultas. Ilmu. Tarbiyah. dan. Keguruan,. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019 yang berjudul “Disiplin dan Tanggungjawab Peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Drum Band di SD Negeri 1 Bantul”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelatih nilai karakter yang perlu diterapkan kepada peserta meliputi disiplin, tanggungjawab, kerja keras, dan. 11.
(26) kerjasama. disiplin. Perbedaannya penelitian ini adalah fokus membahas. dan. ekstrakurikuler, penanaman. tanggungjawab sedangkan. disiplin. pada. peserta. peneliti siswa.. didik. fokus Adapun. dalam. kegiatan. membahas. program. persamaannya. adalah. membahas disiplin pada siswa. 7) Skripsi yang ditulis oleh Yunita Kurnia Sari, Jurusan. Bimbingan. Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018 yang berjudul “Penerapan Hukuman Berjenjang untuk Meningkatkan Disiplin Siswa di MTs N 9 Bantul”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa langkah Penerapan Hukuman Berjenjang untuk Meningkatkan Disiplin Siswa di MTs N 9 Bantul dengan lima langkah yaitu 1. teguran, 2. pemberitahuan orang tua, 3. pemanggilan orang tua, 4. skorsing, 5. dikeluarkan dari madrasah. Perbedaannya penelitian ini adalah fokus membahas Disiplin. Penerapan. Siswa,. Hukuman. sedangkan. Berjenjang untuk. peneliti fokus. Meningkatkan. membahas. membahas. program penanaman disiplin pada siswa. Adapun persamaanya adalah membahas disiplin. E. Landasan Teori 1. Program Penanaman Disiplin . Program merupakan bahan pertimbangan dalam mengatasi masalah.10. 10. Sri Wahyuning, ”Program Bimbingan Pribadi untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa”, dalam jurnal Program Studi Bimbingan Konseling 4, UNRIKA vol. 2, 2018, hlm. 9.. 12.
(27) Menurut KBBI program adalah 1. rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan, 2. urutan perintah yang diberikan pada komputer untuk membuat fungsi atau tugas tertentu. 11 . Penanaman secara etimologis berasal dari kata “tanam” yang berarti menabur benih, sedangkan arti dari kata penanaman yaitu proses, cara, perbuatan menanam, menanami, atau menanamkan. 12. . Disiplin a. Pengertian Disiplin Menurut. KBBI,. perilaku suatu bangsa. disiplin. memiliki. sikap. mental dan. ditinjau dari aspek kepatuhan, ketaatan,. terhadap ketentuan peratuan dan hukuman yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.13 Disiplin adalah suatu kondisi. yang. tercipta. dan. terbentuk. melalui. proses. dari. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,. keteraturan,. dan. ketertiban.14. Menurut. Wyckoff,. disiplin merupakan proses belajar mengajar kepada ketertiban dan pengendalian. diri.15. Menurut. 11. Mulyasa,. disiplin adalah suatu. Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari https://KBBI.web.id/ program..html pada 13 April 2020 pukul 07.40 WIB. http://kbbi.web.id . html 12 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm. 134. 13 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm. 268. 14 Soegeng Priyodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1992), hlm. 23. 15 Suryadi, Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia Dini, (Jakarta: Edsa Mahkota, 2007), hlm. 75.. 13.
(28) keadaan tertib, ketika orang-orang bergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati. 16 Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu sikap atau perilaku mentaati peraturan yang telah ada tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Adapun indikator disiplin di antaranya meliputi ketaatan pada tata tertib,. ketepatan hadir,. mengikuti proses belajar. mengajar, kerapihan dalam berpakaian, mengerjakan tugas dan aktif. dalam. kegiatan. sekolah,. berperilaku. sesuai. norma,. kesesuaian jadwal pulang sekolah, tidak melanggar peraturan sekolah.17 Dalam menekankan peraturan dan tata tertib, disiplin memiliki tiga aspek yaitu sebagai berikut:18 1) Sikap mental merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan. dari. latihan,. pengendalian. pikiran,. dan. pengendalian watak. 2) Pemahaman. yang baik. mengenai sistem aturan perilaku,. norma, kriteria, dan standar yang sedemikian rupa, sehingga pemahaman. tersebut. menumbuhkan. pengertian. yang. mendalam atau kesadaran, bahwa ketaatan akan aturan, norma,. 16. E. Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 191. 17 Martini, Pembelajaran Standar Proses Berkarakter, (Jakarta: Prenada, 2011), hlm. 2. 18 Soegeng Priyodarminto, ...., hlm. 24.. 14.
(29) kriteria, dan standar yang merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan. 3) Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib. b. Pentingnya Kedisiplinan Kedisiplinan siswa merupakan suatu perubahan tingkah laku yang sistematis dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan menerapkan bersosialisasi. perilaku baik. disiplin di. siswa. lingkungan. secara keluarga,. mudah sekolah,. dapat dan. masyarakat. Di lingkungan keluarga siswa dapat menunjukkan kebiasaan sikap yang baik dengan menjalankan tugas yang diberikan orang tua, melaksanakan shalat, belajar tepat waktu, dan menjaga. nama. baik. keluarga.. Di. lingkungan. masyarakat. menerapkan perilaku yang baik sesuai norma yang berlaku di masyarakat. Di lingkungan sekolah atau madrasah siswa secara mudah mampu bersosialisasi dengan budaya akademis sehingga siswa menjadi kritis, kreatif serta memiliki emosi yang stabil sehingga siswa mampu mengkontrol diri untuk tidak berperilaku yang menyimpang.19 Disiplin dalam belajar sangat diperlukan karena dengan disiplin dapat menumbuhkan rasa semangat dalam menghargai. 19. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Tentang Bebagai Proble m Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 96-98.. 15.
(30) waktu. Budaya jam karet merupakan musuh besar bagi yang tidak menghiraukan disiplin dalam belajar. c. Unsur kedisiplinan Disiplin. merupakan. perilaku. yang. mampu. membantu. berjalannya proses pendidikan atau pembelajaran baik di sekolah maupun. madrasah. diberlakukan.. melalui. strategi-strategi. Dalam memperlancar. yang. telah. proses kedisiplinan perlu. adanya empat unsur yang harus dipenuhi diantaranya sebagai berikut: 1) Peraturan Peraturan dan tata tertib yang. termasuk. ke. dalam. merupakan unsur disiplin pendidikan. preventif. atau. pencegahan. Peraturan merupakan pedoman atau standar yang bersifat umum yang harus dilaksanakan oleh siswa. Sedangkan tata tertib adalah sederetan peraturan yang harus ditaati dalam suatu situasi atau suatu tata kehidupan tertentu. 20 Dengan demikian peraturan dan tata tertib di sekolah merupakan sesuatu yang digunakan untuk menanamkan perilaku pada siswa agar tercipta ketertiban. Di lingkungan madrasah kepala madrasah dan guru memiliki tanggung jawab. untuk. mengarahkan yang baik,. memberi contoh yang baik, sabar, dan penuh pengertian dalam 20. Amir Daien Indrakusuma, Nasional, 1973), hlm. 141.. Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha. 16.
(31) menanamkan karakter siswa terutama kedisiplinan. Kepala madrasah bekerja sama dengan guru serta pihak sekolah dalam menanamkan karakter disipin. Dengan adanya peraturan maka kegiatan proses belajar mengajar di madrasah akan berjalan sesuai dengan harapan. Adapun peraturan yang berlaku baik secara umum atau khusus itu mencakup tiga hal, sebagai berikut:21 a) Perbuatan dan perilaku yang diharuskan atau diwajibkan dan yang dilarang. Contohnya: bagi siswa yang terlambat datang ke sekolah harap melaporkan diri ke guru piket untuk. mendapatkan surat keterangan terlambat sebagai. syarat dapat mengikuti pembelajaran yang berlangsung saat itu. b) Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku atau siswa yang melanggar tata tertib. Misalnya: siswa yang terlambat tidak. meminta surat keterangan maka tidak. diperbolehkan mengikuti pelajaran. c) Cara dan prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subjek yang dikenai peraturan tesebut. Misalnya: peraturan tata tertib sekolah disampaikan kepada siswa dan orang tua ketika awal pendaftaran masuk sekolah.. 21. Suharsimi Arikunto, ... , hlm. 122.. 17.
(32) Dalam pelaksanaan peraturan tersebut, terdapat tiga cara yang dapat dilaksanakan, yaitu:22 a) Otoriter adalah peraturan dan pengaturan yang keras dan bersifat memaksa agar siswa berperilaku disiplin. b) Kebebasan liberal adalah pandangan yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam berperilaku yang disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. c) Kebebasan. yang. terkendali. adalah. peraturan. yang. memberikan kebebasan pada siswa, namun tetap ada bimbingan dan pengawasan sehingga kebebasan yang diberikan tidak disalah gunakan. 2) Hukuman Hukuman adalah tindakan yang paling akhir terhadap adanya. pelanggaran-pelanggaran. yang. telah. berkali-kali. dilakukan siswa setelah diberikan pemberitahuan, teguran, dan peringatan.. Pada. dasarnya. terdapat. dua. prinsip. dalam. memberikan hukuman, yaitu: a) Hukuman. diberikan. karena. adanya. pelanggaran. atau. kesalahan yang dilakukan. b) Hukuman diberikan dengan bertujuan supaya tidak terjadi pelanggaran.23. 22. Soekarto Indra Fachrudi, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang, 1989), hlm. 109. 23 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar... ,hlm. 147.. 18.
(33) 3) Kebiasaan Kebiasaan adalah kegiatan dilakukan dalam rangka membiasakan perilaku yang dilakukan di kesehariannya. 24 4) Keteladanan Keteladanan adalah contoh baik yang bisa ditiru atau dilakukan orang lain agar berperilaku baik. 5) Ganjaran Ganjaran. dapat. digunakan. sebagai bentuk. untuk. memberikan motivasi yang bisa meningkatkan kinerja dan keaktifan siswa dalam melaksanakan tugas seperti yang biasa dilakukan. atau. kesehariannya.. Adapun. macam-macam. ganjaran sebagai berikut: a) Pujian yaitu suatu bentuk memberikan apresiasi, penilaian, dan. menghargai. suatu. usaha. yang. telah. dilakukan,. sehingga menimbulkan rasa bangga, percaya diri, mampu memperbaiki menjadi lebih baik. Adapun pujian dapat berupa kata-kata, seperti: pintar, cerdas, baik, bagus sekali, dan sebagainya, dan juga dapat berupa kata-kata yang bersifat sugestif. b) Hadiah. yaitu. barang,. bisa. ganjaran yang diberikan dalam bentuk berupa. piagam,. sebagainya.25. 24. Hurlock, Unsur-unsur kedisiplinan, 1978, Hlm. 152. 19. medali,. piala,. dan.
(34) 6) Konsistensi yaitu mengatasi suatu masalah secara bekelanjutan dengan langkah yang sama. Maka dari itu perlu adanya kesepakatan bersama dalam melaksanakan kedisiplinan. d. Upaya menanamkan kedisiplinan Suatu program akan berjalan dengan efektif apabila ada kepemimpinan dan pengelolaan yang baik. Dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, perlu adanya pengelolaan yang tidak hanya memberikan pengaruh namun juga perlu adanya contoh atau teladan yang baik. Ada beberapa langkah untuk mengembangkan kedisiplinan yang baik terhadap siswa, yaitu sebagai berikut: 1) Menyusun. perencanaan.. Perencanaan. meliputi. membuat. aturan dan prosedur, serta menentukan konsekuensi apabila melanggar aturan 2) Mengajari siswa untuk mengikuti aturan yang telah dibuat. Dalam hal ini kepala madrasah dan guru mengevaluasi dan menganalisis aktifitas yang dilakukan siswa secara langsung baik berupa sikap maupun perilaku. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Mempelajari pengalaman peserta didik di sekolah melalui kartu catatan kumulatif dan daftar hadir di kelas Menciptakan lingkungan madrasah yang kondusif. 25. Ibid, hlm. 159-161.. 20.
(35) Pemberian tugas yang jelas, sederhana, dan mudah untuk dipahami oleh siswa. Membuat peraturan yang jelas dan tegas supaya dapat dilaksanakan oleh peserta didik dan warga sekolah dengan sebaik-baiknya.26 3) Melakukan tindakan pencegahan masalah. 4) Merespon secara tepat dan konstruktif ketika masalah muncul. 5) Memonitor atau memantau kegiatan siswa. Hal ini bertujuan untuk menghimpun informasi atau data secara terus menerus untuk memantau kemajuan dan perkembangan peserta didik sehingga menjadi lebih baik.27 Berdasarkan hal tersebut program penanaman disiplin adalah bahan pertimbangan untuk menanamkan disiplin dalam mengatasi masalah. 2. Madrasah a. Pengertian Madrasah Kata madrasah secara bahasa berasal dari bahasa Arab “darasa-yadrusu-darsan” yang berarti belajar. Kata madrasah jika sebagai isim makan, memiliki arti “tempat belajar”. Dalam bahasa Indonesia sama artinya dengan sekolah. Secara umum madrasah tidak merujuk pada tempat belajar saja, namun belajar yang dapat. 26 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 125. 27 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 125.. 21.
(36) dilakukan di mana saja, di surau, di rumah, di masjid, dan di tempat yang. disesuaikan. situasi kondisi.. Sedangkan. secara. khusus,. madrasah adalah suatu gedung atau bangunan yang memiliki sarana prasarana. dan. fasilitas. pendidikan. untuk. menunjang. keberlangsungan proses belajar baik ilmu agama maupun ilmu umum.28 Adapun tingkatan madrasah memiliki kesamaan dengan sekolah umum yaitu Madrasah Ibtidaiyyah (MI) setingkat Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah setinggkat Sekolah Menengah Pertama. (SMP),. Madrasah. Aliyah. (MA). setingkat. Sekolah. disimpulkan. bahwa. Menengah Akhir (SMA).29 Berdasarkan. hal. tersebut. dapat. madrasah adalah lembaga pendidikan islam yang berada dibawah naungan departemen agama. Adapun tingkatannya terdapat tiga jenjang yakni MI, MTs, dan MA. Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang disahkan pada 8 Juli 2003 bahwa kehadiran pendidikan keagamaan sebagai salah satu jenis pendidikan umum, kejuruan, profesi, vokasi, dan. 28. Supani, Sejarah Perkembangan Madrasah di Indonesia, Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, INSANIA, Vol. 14, Tarbiyah STAIN Purwokerto, SeptemberDesember 2009. 29 Faidah Alawiyah, Jurnal Pendidikan Madrasah di Indonesia, Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, Juni, 2014, hlm. 54.. 22.
(37) khusus.30. Sesuai. Undang-undang. tersebut. madrasah. memilah. menjadi tiga pola yaitu:31 1) Madrasah sebagai sekolah umum yang berciri khas Islam. Pelajaran umum dan agama tidak harus semua diajarkan setiap tatap muka. Namun hanya beberapa saja yang dianggap pokok, sehingga siswa lebih berkonsentrasi pada pelajaran yang pokok sesuai kompetensi yang diharapkan dan menghasilkan lulusan yang menguasai pengetahuan umum dan. sebagai muslim yang. baik. 2) Madrasah sebagai lembaga pendidikan keagamaan, di mana fokus utama adalah pelajaran agama. Sedangkan pelajaran umum dijadikan sebagai penunjang. Dalam hal ini harus ada perbedaan program dengan madrasah maupun sekolah lain. Sehingga menghasilkan lulusan yang menguasai pengetahuan agama dengan baik. Di sisi lain mampu memahami dasar ilmu dan teknologi sebagai pelengkap hidup. 3) Madrasah sebagai sekolah kejuruan, dimana fokus pelajaran pada keterampilan hidup namun sebagai muslim yang baik. Pola pendidikan mengikuti pola sekolah umum kejuruan dengan prinsip seperti pola madrasah. b. Klasifikasi Madrasah. 30. Departemen Agama RI, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama, 2005), hlm. 66-67. 31 Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.. 23.
(38) Seiring perkembangan pendidikan, madrasah senantiasa meningkatkan memadukan. kualitas. dengan. pengajaran. memiliki. pendidikan,. serta. keunggulan moralitas. dan luhur.. Pengajaran bahasa asing seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris, ilmu umum, dan agama yang dikaji secara inovatif. 32 Madrasah yang seratus persen mengajarkan materi agama disebut dengan Madrasah Diniyah. Madrasah tersebut biasanya berdiri dilingkungan pondok pesantren salaf. Sedangkan madrasah yang mengajarkan materi umum merupakan madrasah formal yang memiliki ijazah kelulusan diakui negara dan bisa digunakan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. 33 Madrasah formal memiliki tatanan struktur dan organisasi seperti sekolah pada umumnya dengan muatan pendidikan agama yang lebih banyak. Jenjang pendidikan madrasah formal sama halnya seperti sekolah umum yaitu sebagai berikut: 1) RA (Roudlatul Athfal) Raudlatul Athfal (RA) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan anak pra sekolah pada jalur pendidikan umum dan pendidikan keagamaan Islam untuk anak berusia. 32 Nanang Faturrohman, Pendidikan Madrasah Berbasis Enterpreneurship, (Depok: Lentera Hati Pustaka, 2012), hlm. 37. 33 Jamal Ma’mur Asmani, Kiat Melahirkan Madrasah Unggulan Merintis dan Mengelola madrasah yang Kompetitif, (Jogjakarta: Diva Press, 2013), hlm. 19.. 24.
(39) empat sampai enam tahun.34 RA merupakan jalur pendidikan formal yang setingkat dengan Taman Kanak-kanak (TK).35 Pada jenjang RA siswa diajarkan belajar sambil bermain. Pembelajarannya. meliputi. memahami. bentuk,. warna,. bernyanyi, bermain, menari, mewarnai, membaca, menulis, menggambar, merangkai, dan membuat keterampilan. 2) MI (Madrasah Ibtida‟iyah) Madrasah Ibtida‟iyah (MI) adalah satuan pendidikan formal yang. menyelenggarakan. pendidikan umum dengan. adanya pelajaran agama Islam dan terdiri atas enam tingkat jenjang pendidikan dasar. MI setara dengan sekolah dasar (SD) yang wajib ditempuh oleh anak-anak Indonesia.36 Pada jenjang. madrasah ibtida‟iyah siswa. mempelajari pelajaran. seperti di sekolah umum dengan ada tambahan pelajaran agama seperti, Quran Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Bahasa Arab, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Terdapat beberapa MI memiliki program wajib yang dilaksanakan secara rutin seperti tadarus. Al-Quran,. Sholat. Dhuha. berjamaah,. pembacaan. asmaul husna, hafalan surat-surat pendek, dan doa bersama.. 34. Departemen Agama Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Peaksanaan Kurikulum Raudlatu Athfal, (Jakarta: Depag RI Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2005), hlm. 4. 35 Zainal Aqib, Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak , (Bandung: Yrama Widya), hlm. 25. 36 Kementerian Agama RI, Madrasah Indonesia, Madrasah Prestasiku, Madrasah Pilihanku, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2015), hlm. 34.. 25.
(40) 3) MTs (Madrasah Tsanawiyah) Madrasah Tsanawiyah adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan. pendidikan. umum. dengan. tambahan. muatan pelajaran agama Islam yang terdiri atas tiga jenjang pendidikan. dasar. sebagai. lanjutan. dari. sekolah. dasar,. madrasah ibtida‟iyah, atau pendidikan yang setara dengan SD atau MI. Pendidikan MTs ditempuh selama tiga tahun, mulai dari kelas tujuh sampai kelas sembilan. Kurikulum MTs sama dengan kurikulum sekolah menengah pertama, hanya saja pada MTs muatan pendidikan agama Islam memiliki porsi lebih banyak. Muatan pendidikan agama Islam tersebut meliputi Quran Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.37 4) MA (Madrasah Aliyah) Madrasah menyelenggarakan. Aliyah. adalah satuan pendidikan yang. pendidikan. umum. dengan. tambahan. pelajaran agama Islam, pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah mengah pertama, MTs atau pendidikan yang setara dengan SMP maupun MTs. Pada jenjang. aliyah. terdapat. beberapa. jurusan. yakni. Ilmu. Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu Keagamaan Islam, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga. 37. Ibid., hlm. 40.. 26.
(41) yaitu kelas dua belas, siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (UN) yang akan menentukan Kelulusan siswa. Lulusan Madrasah Aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi umum, perguruan tinggi agama Islam, atau langsung bekerja. MA sebagaimana SMA, terdapat madrasah aliyah umum yang dinamakan MA dan terdapat madrasah aliyah kejuruan di SMA disebut SMK, sedangkan di madrasah aliyah disebut MAK.38 Berdasarkan. uraian. tersebut. bahwa. klasifikasi madrasah. dimulai dari jenjang paling rendah ke yang paling tinggi yaitu RA, MI, MTs, dan MA. Setelah itu dilanjutkan ke jenjang perguruan tinggi bagi yang akan melanjutkan. Madrasah yang akan peneliti jadikan objek penelitian yaitu madrasah tsanawiyah. F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis. penelitian. melakukan studi. ini. yaitu. penelitian. kualitatif. dengan. lapangan yakni penelitian yang dilakukan dengan. menggunakan data deskriptif berupa data tertulis dan lisan dari narasumber, perilaku yang dapat diamati, dan fenomena-fenomena yang terjadi atau muncul pada makna, penalaran, dan definisi terhadap situasi tertentu yang lebih banyak diteliti di kehidupan sehari-hari.39. 38. Ibid., hlm. 40 Lexing J Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 13. 39. 27.
(42) Adapun. pendekatan. penelitian. yang. digunakan. yaitu. psikologi. pendidikan. Pendekatan psikologi pendidikan merupakan pendekatan yang menggunakan teori-teori psikologi dalam membahas masalah penelitian. 2. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTs Nur Iman PP Al-Huda Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakata. b. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 pada bulan Juni-selesai 2020. 3. Subjek Penelitian Penentuan subjek diperlukan metode yakni sebagai bentuk usaha penentuan sumber data, dimana peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan saat penelitian. Penentuan sumber data dilakukan secara purposive, yaitu penentuan subjek yang dipilih berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu untuk mengetahui secara mendalam mengenai objek. penelitian.40. Sumber. data atau subjek. dalam. penelitian ini sebagai berikut: a. Kepala Madrasah sebagai pemimpin madrasah b. Wakil Kepala bidang kesiswaan c. Guru wali kelas VII, VIII, dan IX 40. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: CV.Alfabaeta, 2010), hlm. 299.. 28.
(43) d. Perwakilan siswa kelas VII, VIII, dan IX. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan. untuk. mengumpulkan. pengamatan dan pengindraan.41. data. penelitian. melalui. Dalam penelitian ini metode. obsevasi digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi penanaman karakter disiplin di MTs Nur Iman. b. Wawancara Metode wawancara merupakan metode pengambilan data untuk mengetahui penelitian pendahuluan atau penelitian yang lebih. mendalam. pendahuluan. terhadap. peneliti. objek. berusaha. peneitian.. mendapatkan. Pada. penelitian. informasi. awal. mengenai permasalahan yang ada pada objek Strategi Penanaman Karakter Disiplin di MTs Nur Iman. Sedangkan penelitian lebih mendalam dilakukan dengan mewawancarai subjek. penelitian. untuk mendapatkan informasi mengenai madrasah secara lengkap. c. Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dan pendukung dari metode pengumpulan data sebelumnya, bisa berbentuk tulisan, arsip, gambar, peraturan, kebijakan, berkasberkas, foto kegiatan madrasah, dan sebagainya. 41. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 115.. 29.
(44) 5. Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan data, mengorganisasi data, memilah menjadi satuan unit yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan hal yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat. kesimpulan.42. Berikut. langkah-langkah. analisis. data. penelitian kualitatif yaitu:43 a. Reduksi data Reduksi data dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai proses menganalisis data pada saat merangkum, memilah hal-hal pokok, memfokuskan hal-hal penting, mencari tema dan pola. Sehingga data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah dalam mengumpulkan data selanjutnya. b. Penyajian data Penyajian. data. yaitu. sekumpulan. informasi. yang. menyajikan data sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan proses selanjutnya. c. Penarikan kesimpulan Langkah verifikasi.. selanjutnya. Kesimpulan. dalam. yaitu. penarikan. penelitian. kesimpulan. kualitatif. yaitu. dan hasil. temuan baru yang belum ada sebelumnya. Temuan dapat berisi. 42 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 247. 43 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitan, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2014), hlm. 186.. 30.
(45) deskripsi suatu objek yang sebelumnya belum jelas atau setelah diteliti menjadi jelas dan berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori.44 6. Uji Keabsahan Data Uji Keabsahan data adalah usaha untuk meningkatkan derajat kepercayaan data. Apabila peneliti melaksanakan pemeriksaan data secara cermat, maka hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. 45 Untuk. menetapkan. keabsahan. data,. penguji. menguji. data. menggunakan uji kredibilitas. Uji kredibilitas kepercayaan terhadap data hasil penelitian dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, dan teknik triangulasi. 46 Pada penelitian ini triangulasi yang digunakan yaitu: a. Triangulasi sumber Triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan dan mengecek. ulang. derajat. kepercayaan. suatu. informasi yang. diperoleh melalui waktu dan metode yang berbeda. b. Triangulasi teknik Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengungkapkan data. melalui. observasi,. kemudian. dilakukan. cek. dengan. wawancara dan dokumentasi data yang telah diperoleh.. 44. Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, ... hlm.. 245-253. 45. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 171. 46 Ibid, hlm. 178.. 31.
(46) G. Sistematika Pembahasan Secara garis besar, sistematika pembahasan dalam penelitian ini disusun. secara. sistematis untuk. mempermudah pembahasan.. Sistematika pembahasan penelitian ini yaitu: Bagian awal terdiri atas halaman judul skripsi, halaman surat pernyataan, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto,. halaman persembahan,. halaman kata pengantar,. halaman abstrak, halaman daftar isi, transliterasi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab. I. tediri atas pendahuluan yang memaparkan latar. belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka,. landasan. teori,. metode. penelitian,. dan. sistematika. pembahasan. Bab II berisi gambaran umum tentang MTs Nur Iman Mlangi tekait letak geografis, sejarah, visi dan misi, tujuan, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, sarana dan prasarana. Bab III berisi hasil penelitian dan pembahasan atas rumusan masalah yang terkait program penanaman disiplin siswa MTs Nur Iman Mlangi dan disertai analisis data. Bab IV berisi penutup yang terdiri atas kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berisi saran-saran. Serta tercantum daftar pustaka, daftar riwayat hidup, dan lampiran- lampiran.. 32.
(47) BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah. peneliti. memaparkan. hasil. penelitian. mengenai. strategi. penananam karakter disiplin pada siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta maka peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Program penanaman disiplin pada siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta yaitu dengan penerapan unsur-unsur disiplin seperti peraturan; tata tertib madrasah, hukuman, kebiasaan; ekstrakurikuler wajib. dan. kegiatan. rutin,. keteladanan. guru,. ganjaran atau. penghargaan, dan konsistensi; dalam penegakan hukuman. 2. Hasil program penanaman disiplin pada siswa bagi MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta yaitu madrasah mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat atas perilaku disiplin siswa di berbagai hal walaupun belum maksimal akantetapi terus diupayakan. 3. Faktor pendukung dalam penerapan program penanaman disiplin pada siswa MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta adalah lokasi pondok pesantren. sebagai. asrama. siswa. yang. tidak. jauh. sehingga. memudahkan kerjasama yang baik antar madrasah dan pondok pesantren. Sedangkan faktor penghambatnya adalah latar belakang pondok pesantren yang berbeda dan kurangnya kesadaran dan keteladanan dari teman-teman sebaya..
(48) B. Saran Berdasarkan. hasil penelitian. dan. simpulan. di atas. maka. dapat. disampaikan saran sebagai berikut: 1. Bagi MTs Nur Iman Mlangi Yogyakarta, penerapan program penanaman disiplin pada siswa di madrasah sudah cukup baik, sebaiknya lebih ditingkatkan program penanaman disiplin dengan adanya perbaikan sarana prasarana madrasah, seperti pemasangan poster motivasi untuk berperilaku disiplin. Kemudian kepada guru dan. karyawan. memberikan. madrasah. keteladanan. sebaiknya pentingnya. selalu disiplin,. mengingatkan serta. dan. memberikan. teguran kepada siswa yang kurang atau tidak disiplin. 2. Bagi siswa, sebaiknya mematuhi peraturan dan tata tertib madrasah dengan sebaik mungkin untuk menjaga dan membawa nama baik madrasah dan membantu tercapainya tujuan madrasah. C. Kata Penutup Alhamdulillahi rabbil „alamin. Segala puji bagi Allah Swt. atas segala karunia. dan. kasih sayang-Nya,. sehingga penulis dapat menyelesaikan. penyusunan skripsi dengan judul “PROGRAM PENANAMAN DISIPLIN PADA SISWA MTS NUR IMAN. MLANGI YOGYAKARTA” dengan. lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Rasa syukur atas nikmat-Nya yang diberikan atas kemudahan, ketekunan, dan kekuatan tekad dapat terselesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi. 94.
(49) Agung Muhammad Saw semoga kita termasuk umatnya yang mendapatkan syafaat di yaumul akhir. aamiin Penulis menyadari bahwa manusia merupakan tempat salah dan lupa, sehingga dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini tidak luput dari kekurangan karena keterbatasan kemampuan peneliti dalam menyusun tugas akhir. Oleh sebab itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca mengenai penulisan dan penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi yang ditulis dan disusun oleh penulis ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi pendidik untuk mengembangkan karakter generasi penerus agama, nusa, dan bangsa.. 95.
(50) DAFTAR PUSTAKA. Amir Daien Indrakusuma, Nasional, 1973.. Pengantar Ilmu. Pendidikan, Surabaya: Usaha. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Tentang Berbagai Problem Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya), Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Departemen Agama RI, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama, 2005. Eka S. Ariananda, Dkk. “Pengaruh Kedisiplinan Siswa di Sekolah Terhadap Pestasi Belajar Siswa Teknik Pendidikan”, Journal of Mechanical Engineering Education, Vol, 1, No. 2, (Desember, 2014). E. Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008. Fadilah Khoirur Rahmah, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, “Strategi Pembinaan Sikap Disiplin Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs Al-Hurriyah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun”, 2017. Faidah Alawiyah Jurnal Pendidikan Madrasah di Indonesia, Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, Juni, 2014. Gunawan H, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, Bandung: Alfabeta, 2014. Handari Nawawi, Manajemen Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan: dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, Yogyakarta: Gajah Mada University, 2012. Heru Sutrisno, “Kasus Pelanggaran Disiplin Sekolah Ditinjau dari Kerangka Teori Sosiologi Fungsionalisme”, Journal Inovatif. Vol. 4. No. 2, 0, (Maret, 2009). Jamal Ma’mur Asmani, Kiat Melahirkan Madrasah Unggulan Merintis dan Mengelola madrasah yang Kompetitif, Jogjakarta: Diva Press, 2013.. 96.
(51) Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari https: //KBBI.web.id/program.html pada 13 Apil 2020 pukul 07.40 WIB. Kementerian Agama RI, Madrasah Indonesia, Madrasah Prestasiku, Madrasah Pilihanku, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2015. Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996. Liana Nabila, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, “Strategi Pembinaan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab dalam Meningkatkan Akhlak Mulia Siswa Kelas XI SMK Penerbangan Angkasa Ardhya Garini (AAG) Adisutjipto Yogyakarta”, 2015. Lickona T, Pendidikan Karakter: Panduan lengkap mendidik siswa menjadi pintar dan baik, Bandung: Nusa Media, 2014. M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014. Martini, Pembelajaran Standar Proses Berkarakter, Jakarta: Prenada, 2011. Mathe B. Milles dan Michael A. Huberman, Analisis Data Kalitatif, Jakarta: UI Press, 1992. Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam; Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga, dan masyarakat. (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta). Nanang Faturrohman, Pendidikan Madrasah Berbasis Enterpreneurship, Depok: Lentera Hati Pustaka, 2012. Novan Ardy Wiyani, Membumikan Pendidikan Karakter di SD, Jogjakarta: ARRuzz Media, 2013. Nurul Kholipah, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, “Penanaman Karakter Disiplin Siswa di SMK Karangpucung Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap”, 2018. Rusni Bil Ma’ruf, “Manajemen Peningkatan Mutu Madrasah Swasta”, Kajian Penelitian dan Pendidikan Islam, Juni, 2016.. 97. Jurnal.
(52) Soegeng Priyodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1992. Soekarto Indra Fachrudi, Administrasi Pendidikan, Malang: IKIP Malang, 1989. Sri Judiana, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Pengamatan Pelaksanaan Kurikulum, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, Oktober, 2010. Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2004. Sri Wahyuning, ”Program Bimbingan Pribadi untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa”, dalam jurnal Program Studi Bimbingan Konseling 4, UNRIKA vol. 2, 2018, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: CV.Alfabaeta, 2010. Supani, Sejarah Perkembangan Madrasah di Indonesia, Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, INSANIA, Vol. 14, Tarbiyah STAIN Purwokerto, September-Desember 2009. Suryadi, Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia Dini, Jakarta: Edsa Mahkota, 2007. Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.. 98.
(53)
Garis besar
Dokumen terkait
Penelitian ini untuk mengetahui 1) pelaksanaan penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan pramuka di SDIT Nur Hidayah Surakarta, 2) Hambatan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta salah satu lembaga yang mempunyai tujuan diantaranya yaitu menghasilkan sarjana, magister, dan doktor
Skripsi karya Kurnia Putri mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun
Erik Eka Saputra, Pendidikan Toleransi ( Studi Komparasi ) Pemikiran Nurcholis Madjid dan Mahatma Gandhi, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Suprapmi, NPM 13485234, 2014, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
ii Nama : Candra Aji Prastya NIM : 16490034 Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Menyatakan bahwa
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MTS Nurul Falah Al-Huda ini dapat disimpulkan bahwa untuk mendukung tercapainya keberhasilan nilai karakter disiplin di sekolah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/R0 SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI Hal : Skripsi Saudara Zainal Mutaqin Kepada Yth, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN