BANK NAGARI KANTOR CABANG SYARIAH BUKITTINGGI
SKRIPSI
Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar
Oleh : AZZAHARA NIM : 16 304 010 32
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
1441 H / 2020 M
ABSTRAK
Azzahara NIM. 16 304 010 32 judul skripsi : “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Laba pada Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi”.Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar 2020.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah dari data perkembangan dana pihak ketiga (DPK) pada Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittingi yang setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, namun masih ada pembiayaan dari piutang murabahah dan pembiayaan musyarakah yang mengalami fluktuasi (naik,turun), kemudian dari pembiayaan yang disalurkan mendapatkan laba yang setiap tahunnya cenderung meningkat hal ini bertentangan dengan teori yang mengatakan bahwa semakin besar dana pihak ketiga maka semakin banyak pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat, dari pembiayaan yangdisalurkan tersebut diharapkan mendapatkan keuntungan / laba yang juga meningkat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap laba. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisa data menggunakan program SPSS versi 22 melalui Uji Korelasi, Uji T,Uji Koefisien Determinasi (R
2), dan Analisis Regresi LinearSederhana.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh terhadap laba di Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi. Berdasarkan analisis pengujian hipotesis yang menunjukkan uji t pada pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu t
hitung> t
tabeldimana t
hitung7,759 dan t
tabel1,67155 sehingga keputusannya adalah H
0-ditolak dan H
aditerima, yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap laba pada Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi. Besar pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap laba adalah sebesar 50,9% dan sisanya 49,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Laba
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii
BIODATA ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat dan Luaran Penelitian ... 9
G. Definisi Operasional ... 9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Landasan Teori. ... 11
1. Kelembagaan Bank Syariah ... 11`
2. Dana Pihak Ketiga ... 30
3. Laba ... 38
B. Penelitian Relevan ... 40
C. Kerangka Berpikir ... 42
D. Hipotesis ... 42
E. Hubungan Antar Variabel... 43
F.
BAB III : METODE PENELITIAN ... 45
A. Jenis Penelitian ... 45
B. Tempat Dan Waktu Penelitian... 45
C. Sumber Data. ... 46
D. Teknik Pengumpulan Data ... 46
E. Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Gambaran Umum Instansi / Lembaga ... 51
B. Hasil Analisis Data ... 69
1. Uji Korelasi ... 69
2. Uji Signifikan (t-test) ... 70
3. Koefisien Determinasi (R
2) ... 71
4. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 72
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
BAB V : PENUTUP ... 75
A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Nagari Kantor Cabang
Syariah Bukittinggi Periode 2015-2019 ... 4
Tabel 1.2 Perkembangan Piutang Murabahah dan Pembiayaan Musyarakah Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi Periode 2015-2019 ... 5
Tabel 1.3 Laba Bersih Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi Periode 2015-2019 ... 6
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 21
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 45
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment ... 48
Tabel 4.2 Hasil Uji Korelasi... 69
Tabel 4.3 Hasil Uji Signifikan (t-test) ... 70
Tabel 4.4 Hasil Koefisien Determinasi (R
2) ... 71
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ... 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bank Umum Syariah ... 24 Gambar 2.2 StrukturOrganisasi Unit Usaha Syariah ... 27 Gambar 2.3Kerangka Berfikir ... 42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Nagari Kantor Cabang Syariah
Bukittinggi ... 61
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang paling dikenal masyarakat karena aktivitas utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan.
Di Indonesia terdapat dua jenis bank yaitu bank konvensional dan bank syariah. (Kasmir, 2015: 24) Bank konvensional adalah sebuah institusi bisnis yang bernafaskan atas dasar prinsip ekonomi barat, sehingga keuntungan hanyalah diterjemahkan dalam tataran dan aspek material belaka. (Sumar’in, 2012: 58) Sedangkan bank syari’ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-qur’an dan Hadis Nabi SAW. Dengan kata lain, bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. (Muhammad, 2005: 1)
Dasar pemikiran terbentuknya bank syari’ah bersumber dari adanya larangan riba didalam al-qur’an dan al-hadist sebagai berikut :
Surat Al-Baqarah ayat 275-276 :
Artinya : 275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
276. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
Perbankan syariah diarahkan untuk berperan sebagai agen pembangunan yang bertujuan untuk membangun pelaksanaan pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat. Diantara perbankan yang ada di Indonesia terdapat Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dimana tersebar cabang dan cabang pembantu, diantaranya yaitu Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi.
Keberadaan serta peranan perbankan syariah sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan bank syariah ini tentunya memerlukan dana untuk proses pengoperasiannya yang dihimpun dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat.
Sumber dana bank bisa diperoleh dari modal kerja dan utang. Dana
bank adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank sisi
pasiva yang dipergunakan sebagai modal operasi bank dalam rangka
penyaluran atau penempatan dana. Kegiatan penyaluran atau penempatan
dana tersebut dapat berupa pemberian pembiayaan kepada masyarakat,
pembelian surat-surat berharga dalam rangka memperkuat likuiditas bank,
penyertaan ke badan usaha lain maupun penempatan sebagai modal
operasional dalam kegiatan usaha tersebut dapat bersumber dari :
1. Dana Sendiri (Dana Pihak Pertama)
Dana sendiri terdiri dari : modal yang disetor, cadangan-cadangan dan laba yang ditahan.
2. Dana Pinjaman dari Pihak Luar Bank (Dana Pihak Kedua)
Dana pinjaman terdiri dari : pinjaman dari bank lain di dalam negeri, yang lebih dikenal dengan pinjaman antar bank, pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri, yang biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah, pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB), pinjaman dari bank sentral (Bank Indonesia).
3. Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga)
Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrument produk simpanan yang dimiliki bank.
Dana masyarakat merupakan dana terbesar yang dimiliki oleh bank dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat.
Dana masyarakat tersebut dihimpun oleh bank dengan produk-produk simpanan yaitu giro, deposito dan tabungan (Ayus Ahmad Yusuf dan Abdul Aziz, 2009 : 50)
Bagi bank konvensional,selain modal, sumber dana lainnya cenderung bertujuan untuk “menahan” uang. Hal ini sesuai dengan pendekatan yang dilakukan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang utnuk kegunaan : transaksi, cadangan (jaga-jaga), dan investasi. Oleh karena itu, produk penghimpunan dana pun disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan dan deposito. Pada dasarnya, dilihat dari sumbernya, dana bank syariah terdiri atas : modal, titipan dan investasi.
(Muhammad Syafi’i Antonio, 2001 : 146)
Sebagaimana halnya dengan bank konvensional, bank syariah juga
mempunyai peran sebagai lembaga perantara (intermediary) antara satuan-
satuan kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami
kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit lain yang mengalami
kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank, kelebihan dana-dana tersebut
akan disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak. Dana pihak ketiga tersebut terdiri dari : titipan atau wadi’ah yaitu dana titipan masyarakat yang dikelola oleh bank dan investasi atau mudharabah adalah dana masyarakat yang diinvestasikan.
(Amir Mahmud dan Rukmana, 2010: 26) Perkembangan dana pihak ketiga (DPK) yang ada di Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 1.1
Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi
Periode 2015-2019
Tahun Dana Pihak Ketiga Kenaikan
2015 21.345.736.194 -
2016 28.147.970.825 6.802.234.631
2017 34.136.421.358 5.988.450.533
2018 45.341.727.293 11.205.305.935
2019 113.835.804.361 68.494.077.068
Jumlah 242.807.660.031 92.490.068.167
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi, data diolah
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu tahun 2015 hingga 2019 jumlah dana pihak ketiga (DPK) di Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi yang meliputi tabungan, giro dan deposito cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015-2016 mengalami kenaikan sebesar 6.802.234.631, tahun 2016-2017 mengalami kenaikan sebesar 5.988.450.533, kemudian tahun 2017-2018 mengalami kenaikan sebesar 11.205.305.935 dan 2018-2019 juga mengalami kenaikan sebesar 68.494.077.068.
Setelah dana masyarakat atau yang sering disebut dengan dana pihak
ketiga terkumpul barulah bank menyalurkan kembali kepada masyarakat
dalam bentuk pembiayaan. Pemberian pembiayaan diperoleh dari besarnya
dana yang terkumpul.
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berbeda dengan kredit yang diberikan oleh bank konvesional.
Dalam perbankan syariah, return atas pembiayaan tidak dalam bentuk bunga, akan tetapi dalam bentuk lain sesuai dengan akad-akad yang disediakan di bank syariah. (Ismail, 2017 : 105-106) Perkembangan pembiayaan (piutang murabahah dan pembiayaan musyarakah ) yang ada di Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 1.2
Perkembangan Piutang Murabahah dan Pembiayaan Musyarakah Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi
Periode 2015-2019
Tahun Piutang Murabahah Pembiayaan Musyarakah
2015 183.193.768.660 532.189.942
2016 179.789.690.583 1.614.861.109
2017 185.388.976.789 2.733.229.182
2018 187.139.135.276 2.638.557.182
2019 216.878.311.271 4.637.988.065
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi
Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pembiayaan yang ada di Bank
Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi periode 2015 hingga 2019
mengalami fluktuasi, pada piutang murabahah tahun 2015-2016 mengalami
penurunan dari 183.193.768.660 menjadi 179.789.690.583, kemudian pada
tahun 2016-2019 piutang murabahah yang ada cenderung meningkat. Dalam
pembiayaan musyarakah tahun 2015-2017 cenderung mengalami kenaikan,
namun pada tahun 2017-2018 pembiayaannya mengalami penurunan dari
2.733.229.182 menjadi 2.638.557.182 kemudian kembali naik pada tahun
2019.
Pembiayaan yang telah disalurkan kepada masyarakat untuk melakukan suatu usaha, tentunya ada keuntungan / laba yang diperoleh oleh bank maupun nasabah, dengan istilah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.
Keuntungan / laba yang diperoleh dari pendapatan perolehan bagi hasil ini masuk dalam kas bank, sehingga bank mendapatkan tambahan kas guna mencukupi kegiatan operasional bank. Oleh karena itu bank harus dapat memanfaatkan sumber-sumber dana secara optimal.
Laba bersih merupakan selisih positif atas penjualan dikurangi biaya- biaya dan pajak. Pengertian laba yang dianut oleh organisasi akuntansi saat ini adalah laba akuntansi yang merupakan selisih postif antara pendapatan dan biaya. Laba merupakan kelebihan total pendapatan dibandingkan total bebannya, disebut juga pendapatan bersih (net earning). Laba bersih adalah laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan pengembangan.
Laba bersih disajikan dalam laporan rugi-laba dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya. (Muhammad, 2005: 154) Berikut laba bersih yang ada di Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 1.3
Laba Bersih Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi Periode 2015-2019
Tahun Laba Bersih Kenaikan
2015 3.975.748.393 -
2016 4.121.882.896 146.134.503
2017 4.784.756.332 662.873.436
2018 5.199.605.617 414.849.285
2019 5.230.852.484 31.246.867
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi
Dari tabel 1.3 dapat dilihat bahwa laba bersih pada Bank Nagari
Kantor Cabang Syariah Bukittinggi periode 2015-2019 cenderung
meningkatsetiap tahunnya. Pada tahun 2015-2016 mengalami kenaikan
sebesar 146.134.503, tahun 2016-2017 mengalami kenaikan sebesar
662.873.436kemudian tahun 2017-2018 mengalami kenaikan sebesar 414.849.285 dan pada tahun 2018-2019 juga mengalami kenaikan sebesar 31.246.867.
Melihat data perkembangan dana pihak ketiga (DPK) pada Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittingi yang setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, namun tidak diiringi dengan peningkatan pembiayaan dari piutang murabahah dan pembiayaan musyarakah yang disalurkan kepada masyarakat karena pembiayaan yang ada terjadi fliktuas (naik, turun), sedangkan laba yang dihasilkan dari penyaluran dana berupa pembiayaan yang dihimpun dari dana masyarakat tersebut setiap tahunnya cenderung meningkat.
Berdasarkan hal ini, dengan ketidaksesuaian antara teori dengan
prakteknya yang mana dalam jurnal ekonomi Islam mengatakan bahwa
diantara beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah keuntungan yang
diterima bank syari’ah adalah jumlah dana pihak ketiga yang mampu
dihimpun bank, dimana semakin besar dana nasabah yang dihimpun produk
bank syari’ah maka aset yang dimiliki pun akan semakin besar yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pembiayaan dan salah satu tolak ukur
kesehatan bank. Faktor lainnya adalah pembiayaan yang disalurkan bank,
dimana semakin besar pembiayaan yang disalurkan bank syari’ah maka
margin bagi hasil yang diterima pihak bank juga semakin besar. (Tisa Arifi
Putriani, Alimatul Farida, 2019: 3) Dengan kata lain bahwa semakin besar
dana pihak ketiga yang diperoleh bank dalam menghimpun dana di berbagai
produk semakin besar pula pembiayaan yang dilakukan dalam penyaluran
dana kepada masyarakat sehingga laba yang diperoleh dari margin bagi hasil
tersebut juga semakin besar. Untuk itu, penulis tertarik untuk penelitian lebih
lanjut dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Laba pada
Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1. Perkembangan dana pihak ketiga (DPK) Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi tidak diikuti dengan peningkatan pembiayaan yang disalurkan.
2. Perkembangan pembiayaan yang disalurkan Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi yang fliktuasi diikuti dengan peningkatan laba.
3. Perkembangan dana pihak ketiga (DPK) Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi diikuti dengan peningkatan laba,namun dengan pembiayaan yang fluktuasi.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, makabatasan masalah dalam penelitian adalah pengaruh dana pihak ketiga terhadap laba pada Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi. Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk memperjelas pemasalahan yang ingin diteliti.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan penelitian “Seberapa besar pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap laba pada Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk menjelaskan pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap laba
pada Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi.
F. Manfaat dan Luaran Penelitian 1. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam pengembangan dan pembinaan ilmu ekonomi islam serta menambah wawasan yang berkaitan dengan dana pihak ketiga (DPK).
2) Sebagai sumbangan terhadap almamater sekaligus tambahan referensi bagi perpustakaan IAIN Batusangkar.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Instansi dan Pihak Terkait
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi instansi dan pihak terkait dalam mengambil keputusan dan penetapan kebijakan mengenai dana pihak ketiga (DPK).
2) Bagi Peneliti
Sebagai sarana dalam menambah pengetahuan dan wawasan serta penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan serta menuangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah (skripsi), serta sebagai acuan dari peneliti berikutnya.
2. Luaran Penelitian
Target yang ingin peneliti capai dari temuan ini adalah diterbitkan sebagai jurnal ilmiah IAIN Batusangkar dan bermanfaat sebagai bacaan di perpustakaan IAIN Batusangkar.
G. Definisi Operasional
1. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun oleh bank yang
berasal dari masyarakat, yang terdiri dari simpanan giro, simpanan
tabungan dan simpanan deposito. (Kasmir, 2014: 53)
Dana pihak ketiga dalam penelitian ini adalah jumlah sumber dana yang dihimpun Bank Nagari Kantor Cabang Syariah Bukittinggi dari masyarakat berupa produk tabungan mudharabah, tabungan wadi’ah, giro wadi’ah, giro mudharabah dan deposito mudharabah.
2. Laba
Laba bersih merupakan selisih positif atas penjualan dikurangi biaya-biaya dan pajak. Pengertian laba yang dianut oleh organisasi akuntansi saat ini adalah laba akuntansi yang merupakan selisih postif antara pendapatan dan biaya. Laba merupakan kelebihan total pendapatan dibandingkan total bebannya, disebut juga pendapatan bersih (net earning). Laba bersih adalah laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan pengembangan. Laba bersih disajikan dalam laporan rugi- laba dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya.
(Muhammad,2005:154)
Laba dalam penelitian ini adalah laba bersih pada Bank Nagari
Kantor Cabang Syariah Bukittinggi.
11