Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodetabek (q-t-q) :
• Terjadi penambahan pasokan baru yang cukup pesat pada properti komersial khususnya perkantoran, ritel dan apartemen
• Membaiknya kondisi usaha di Jakarta menyebabkan tingkat hunian/tingkat penjualan properti komersial meningkat terutama pada perkantoran sewa, ritel, apartemen dan hotel
• Meskipun tingkat hunian meningkat, namun rata-rata kenaikan harga jual/tarif sewa properti komersial melambat dari triwulan sebelumnya akibat ketatnya persaingan
Perkembangan Properti Komersial di wilayah Bandung (q-t-q) :
• Pasokan perkantoran sewa, apartemen dan hotel di Bandung meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya
• Meskipun pasokan bertambah, namun tingkat hunian/tingkat penjualan properti komersial juga meningkat akibat tingginya permintaan
• Tingginya permintaan menyebabkan rata-rata harga jual/tarif sewa properti komersial di Bandung meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya
GEDUNG PERKANTORAN GEDUNG PERKANTORAN GEDUNG PERKANTORAN GEDUNG PERKANTORAN Perkantoran Sewa (
Perkantoran Sewa ( Perkantoran Sewa (
Perkantoran Sewa ( leased leased leased leased----office office office office ) ) ) ) di Jakarta di Jakarta di Jakarta di Jakarta
• Pada triwulan II-2007, perkantoran sewa di Jakarta mengalami penambahan pasokan baru seluas 76.840 m
2atau naik 1,44% (q-t-q) dan 6,17% (yo-y). Penambahan pasokan berasal dari selesainya pembangunan Menara Satrio, Wisma Pondok Indah 2, Mutiara Building, dan Gedung Bank Harda .
• Penyerapan perkantoran sewa menunjukkan perkembangan yang lebih baik, tercatat sebanyak 49.860 m
2ruang kantor tersewa selama triwulan II-2007, terutama kantor berukuran kecil dan menengah. Sementara itu, tingkat hunian sedikit meningkat 0,61%
(q-t-q) menjadi 81,59%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi bisnis terutama di Jakarta mengalami perkembangan yang cukup baik mengingat tingkat hunian masih mengalami kenaikan meskipun terjadi penambahan pasokan baru yang cukup tinggi.
• Tarif sewa perkantoran di Jakarta relatif stabil dari triwulan I s.d. triwulan II 2007, yaitu berkisar Rp 125.000,-/m
2/bulan, sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tarif sewa mengalami kenaikan sebesar 1,60%. Semakin ketatnya persaingan membuat para developer atau pemilik gedung cenderung untuk tidak menaikkan tarif sewa meskipun terjadi tekanan yang cukup tinggi akibat meningkatnya biaya konstruksi dan biaya perawatan gedung.
• Perkembangan gedung perkantoran sewa di masa mendatang akan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi terutama di kawasan bisnis primer. Dalam tiga tahun ke depan, diperkirakan akan terdapat sekitar 1.000.000 m
2ruang perkantoran baru atau tumbuh 18% yang berdampak pada semakin ketatnya persaingan di wilayah Jakarta.
SURVEI SURVEI SURVEI SURVEI PROPERTI KOMERSIAL
PROPERTI KOMERSIAL PROPERTI KOMERSIAL PROPERTI KOMERSIAL
Triwulan I Triwulan I Triwulan I
Triwulan IIIII ---- 2007 2007 2007 2007
Metodologi
Survei Properti Komersial merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Maret 1999 oleh pihak ketiga terhadap sekitar 242 perusahaan properti (purposive sampling) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mulai triwulan I -2006, cakupan survei diperluas menjadi sekitar 706 perusahaan properti di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Banten (Tangerang, Serang, Cilegon, Pandeglang) dan 60 perusahaan di wilayah Bandung.
Survei tersebut mencakup 5 jenis properti komersial, yaitu : pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, apartemen, dan lahan industri. Pengumpulan data dilakukan oleh pihak ketiga (outsourcing) dengan menghubungi responden secara langsung (face to face) dan melakukan pencatatan data atas tingkat hunian, harga jual, dan tarif sewa properti komersial.
Pengolahan data dilakukan dengan metode rata-rata tertimbang terhadap luas atau jumlah unit masing-masing properti. Survei tersebut bertujuan untuk mengetahui secara dini arah dan tekanan harga properti komersial sebagai salah satu indikator perkembangan inflasi harga aset.
Note :
Jakarta: pasokan perkantoran bertambah tetapi tingkat hunian masih meningkat dengan tarif sewa yang stabil, sedangkan tingkat penjualan, dan harga jual menurun
Bandung: penambahan pasokan
membuat tingkat hunian
perkantoran sedikit
menurun, tetapi tarif sewa
mengalami kenaikan
Grafik 1
Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Perkantoran di Jakarta
70%
74%
78%
82%
86%
90%
I II III IV I II
2006 2007
Rp121.800 Rp122.500 Rp123.200 Rp123.900 Rp124.600 Rp125.300
Tingkat Hunian (%) Tarif Sewa (Rp)
Perkantoran Jual Perkantoran Jual Perkantoran Jual
Perkantoran Jual (strata title) (strata title) (strata title) (strata title) di Jakarta di Jakarta di Jakarta di Jakarta
• Pasokan perkantoran strata title pada triwulan II-2007 bertambah 17.850 m
2, naik 4%
(q-t-q) dan 46,82% (y-o-y). Penambahan pasokan berasal dari selesainya pembangunan Gapura Prima Office Tower, sehingga total pasokan di Jakarta mencapai 463.660 m
2.
• Sementara itu, penyerapan kantor strata title tercatat sebanyak 10.300 m
2yang sebagian besar berasal dari Gapura Prima Office Tower. Dengan adanya pasokan baru yang belum terserap, secara umum tingkat penjualan kantor strata title sedikit menurun dari 88,48%
menjadi 87,06%. Sementara itu, harga jual perkantoran strata title sedikit mengalami penurunan (-1,19% secara q-t-q).
Perkantoran Se Perkantoran Se Perkantoran Se
Perkantoran Sewa ( wa ( wa ( wa ( leased leased leased leased----office) office) office) office) di Bandung di Bandung di Bandung di Bandung
• Perkantoran sewa di Bandung juga mengalami penambahan pasokan baik secara triwulan maupun tahunan, masing-masing naik sebesar 5,47% (q-t-q) dan 6,18% (y-o-y).
Penambahan pasokan ini menyebabkan tingkat hunian perkantoran sewa di Bandung sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 96,16% menjadi 96%.
• Sementara itu, tarif sewa perkantoran di Bandung pada triwulan II-2007 mengalami kenaikan (2,70% secara q-t-q) menjadi Rp 95.000,-/m
2/bulan.
PUSAT PERBELANJAAN PUSAT PERBELANJAAN PUSAT PERBELANJAAN
PUSAT PERBELANJAAN (((( RITEL RITEL RITEL RITEL ))))
Ritel Sewa di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) Ritel Sewa di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) Ritel Sewa di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) Ritel Sewa di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)
• Pada triwulan II-2007, terdapat penambahan pasokan baru seluas 206.400 m
2pada ritel sewa di wilayah Jabodetabek yang berasal dari selesainya pembangunan proyek prestisius Grand Indonesia Mall, penambahan ruang di Plaza Senayan dan Plaza Pondok Gede 2 serta mulai beroperasinya Summarecon Mall Serpong.
• Secara umum tingkat hunian ritel sewa di wilayah Jabodetabek masih cukup tinggi yaitu 89,29%, dan sedikit meningkat (0,92% secara q-t-q).
• Meskipun permintaan ruang ritel sewa masih cukup tinggi, ketatnya persaingan antar ritel sewa maupun dengan retailer hypermarket yang membangun gedungnya sendiri membuat para developer atau pemilik gedung cenderung untuk menurunkan tarif sewa, tercatat dalam triwulan II-2007 terjadi penurunan tarif sewa sebesar 4,92% (q-t-q).
Jabodetabek: Tingkat hunian dan tingkat penjualan masih meningkat meskipun terjadi penambahan pasokan ritel, harga jual sedikit meningkat tetapi tarif sewa menurun
Bandung: Terbatasnya pasokan membuat tingkat hunian/penjualan meningkat, dan memacu kenaikan tarif sewa dan harga jual.
Banten: Tingkat hunian ritel sewa menurun akibat banyaknya pasokan yang tidak terserap, tarif sewa terjadi kenaikan.
Sementara itu harga jual relatif stabil meskipun terjadi peningkatan penjualan
Survei Properti Komersial
Grafik 2
Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Ritel di Jabodebek
80%
83%
86%
89%
92%
95%
I II III IV I II
2006 2007
Rp350.000 Rp362.000 Rp374.000 Rp386.000 Rp398.000 Rp410.000
Tingkat Hunian (%) Tarif Sewa (Rp)
• Pembangunan ritel sewa masih akan terus berlanjut di masa mendatang. Dalam tiga tahun ke depan, diperkirakan akan terdapat sekitar 1.040.000 m
2ruang ritel sewa baru atau tumbuh 36,5%. Melihat perkembangan tersebut, wilayah Jabodetabek masih cukup menarik bagi para pengembang mengingat pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat pada wilayah tersebut cukup tinggi dibanding wilayah lainnya.
Ritel Jual Ritel Jual Ritel Jual
Ritel Jual (strata (strata----title) (strata (strata title) title) title) di Jabodetabek di Jabodetabek di Jabodetabek di Jabodetabek
• Pada triwulan II-2007, pasokan baru ruang ritel jual di Jabodetabek hanya bertambah 5.250 m
2yang berasal dari Fresh Market di Pantai Indah Kapuk.
• Sementara itu, penyerapan ruang ritel jual pada triwulan II-2007 tercatat sebanyak 8.688 m
2, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Tingginya penyerapan dan pasokan baru yang terbatas membuat tingkat penjualan ritel jual di Jabodetabek meningkat 1,54%
(q-t-q) menjadi 78,16%.
• Harga jual ritel pada triwulan II-2007 mengalami kenaikan baik secara triwulan maupun tahunan yaitu 0,06% (q-t-q) dan 2,73% (y-o-y). Re-concept mewarnai perkembangan bisnis ritel sebagai bagian dari strategi untuk meraih pasar dan meningkatkan penjualan agar dapat bertahan menghadapi semakin ketatnya persaingan. Sebagai informasi, sampai dengan triwulan II-2007 tercatat sedikitnya 15 pusat perbelanjaan melakukan re- concept dan menggandeng tenant-tenant ternama.
• Pertumbuhan ruang ritel jual baru di Jabotabek masih akan terus berlanjut di masa mendatang. Dalam tiga tahun ke depan diperkirakan pasokan baru mencapai 1.610.000 m
2atau akan tumbuh sekitar 91,77%. Rencana pengembangan ritel jual lebih banyak tersebar di luar kawasan primer.
Ritel Sewa di Bandung Ritel Sewa di Bandung Ritel Sewa di Bandung Ritel Sewa di Bandung
• Pada triwulan II-2007, pasokan ritel sewa di Bandung sedikit menurun dari triwulan sebelumnya (-4,85%) sehingga tingkat hunian mengalami kenaikan yang cukup tinggi (10,51%) menjadi 62,88%.
• Seiring dengan meningkatnya permintaan ruang ritel sewa di Bandung sementara jumlah pasokan semakin berkurang, maka tarif sewa pada triwulan II-2007 naik tajam yaitu 7,87% (q-t-q) menjadi sekitar Rp 212.500,-/m
2/bulan.
Ritel Jual Ritel Jual Ritel Jual
Ritel Jual (strata (strata----title) (strata (strata title) title) title) di Bandung di Bandung di Bandung di Bandung
• Secara triwulanan (q-t-q), tingkat penjualan ritel jual di Bandung mengalami peningkatan yang cukup tinggi (13,88%). Sementara itu, jumlah pasokan ritel jual cenderung tetap.
Akibatnya harga jual ritel jual di Bandung sedikit meningkat (1,28% secara q-t-q) menjadi Rp 2.244.100,-/m
2.
Survei Properti Komersial
Ritel Sewa Ritel Sewa Ritel Sewa
Ritel Sewa di Banten (Tangerang, Sera di Banten (Tangerang, Sera di Banten (Tangerang, Sera di Banten (Tangerang, Serang dan Cilegon) ng dan Cilegon) ng dan Cilegon) ng dan Cilegon)
• Pasokan ritel sewa di wilayah Banten hanya bertambah 71.500 m
2yang berasal dari Tangerang, sementara di Serang dan Cilegon tidak terdapat pasokan baru. Total ruang ritel sewa sampai dengan triwulan II 2007 di wilayah Banten adalah 210.475 m
2, meningkat tajam 51,45% dibandingkan triwulan sebelumnya.
• Tingkat hunian di wilayah Banten mengalami penurunan sebesar 4,79% (q-t-q) menjadi 87,43%. Penurunan tingkat hunian disebabkan oleh rendahnya penyerapan pasokan ritel sewa baru di Tangerang, sedangkan tingkat hunian di Serang dan Cilegon meningkat.
• Sementara itu, rata-rata tarif sewa ritel di Banten mengalami kenaikan sebesar 3,29%
dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi sekitar Rp 318.300,-/m
2/bulan.
Ritel Jual Ritel Jual Ritel Jual
Ritel Jual (((( strata strata strata strata----title title title title )))) di Banten di Banten di Banten di Banten
• Selama triwulan II-2007 di wilayah Banten tidak ada penambahan pasokan ruang ritel jual baru. Meskipun demikian, dalam waktu dua tahun mendatang di wilayah Banten diperkirakan akan terdapat sekitar 287.000 m
2ruang ritel baru yang tersebar di daerah Cengkareng, Pamulang, Cikupa dan Tangerang.
• Tingginya permintaan ruang ritel sementara pasokan tetap menyebabkan tingkat penjualan ruang ritel jual pada triwulan II-2007 meningkat sebesar 5,81% (q-t-q) menjadi
76,07%. Sementara itu, harga jual ritel jual di wilayah Banten relatif stabil (Rp 38.634.000,-/m
2) meskipun terjadi peningkatan penjualan.
APARTEMEN APARTEMEN APARTEMEN APARTEMEN Apartemen Sewa ( Apartemen Sewa ( Apartemen Sewa (
Apartemen Sewa ( leased apartment leased apartment leased apartment leased apartment ) di Jakarta ) di Jakarta ) di Jakarta ) di Jakarta
• Jumlah pasokan apartemen sewa baru di jakarta pada triwulan II-2007 tetap akibat terlambatnya penyelesaian proyek apartemen.
• Tingkat hunian apartemen sedikit meningkat (0,44% secara q-t-q). Sementara itu, harga sewa apartemen naik 3,64% (q-t-q) menjadi sekitar Rp 129.900,-/m
2/bulan akibat semakin meningkatnya biaya operasional dan perawatan apartemen.
Grafik 3
Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Apartemen
65%
68%
71%
74%
77%
80%
I II III IV I II
2006 2007
Rp110.000 Rp118.000 Rp126.000 Rp134.000 Rp142.000 Rp150.000
Tingkat Hunian (%) Tarif Sewa (Rp)
Jakarta: Tingginya permintaan membuat tingkat hunian/penjualan sedikit meningkat. Tarif sewa dan harga jual mengalami kenaikan.
Bandung: Seiring dengan meningkatnya tingkat hunian, tarif sewa apartemen mengalami kenaikan. Sementara tingkat penjaualan dan harga jual relatif stabil.
Survei Properti Komersial
Apartemen Jual Apartemen Jual Apartemen Jual
Apartemen Jual (Strata (Strata (Strata (Strata----title) title) title) title) di Jakarta di Jakarta di Jakarta di Jakarta
• Pada triwulan II-2007, terdapat pasokan baru apartemen jual sebanyak 1.695 unit atau meningkat 3,65% (q-t-q) yang berasal dari selesainya pembangunan Margonda Residence, Mediterania Marina Residence (Tower B), The Capital Residence dan Senayan Residence 3.
• Sementara, tingkat penjualan apartemen cenderung stabil, secara triwulanan penjualan hanya meningkat 0,66% (q-t-q) menjadi 87,26%. Tetapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menurun 2,10%. Trend masyarakat yang bekerja di Jakarta mulai berubah, sebelumnya mereka memilih untuk mencari tempat tinggal di pinggiran kota kini lebih memilih untuk mencari tempat tinggal di Jakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin meningkatnya peminat apartemen jual Grade C di Jakarta.
• Harga jual apartemen mengalami tekanan akibat adanya tekanan dari kenaikan biaya konstruksi dan juga meningkatnya permintaan pasar, namun terkendali oleh tingkat persaingan yang semakin ketat, sehingga harga jual apartemen hanya mengalami sedikit kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya (0,51% secara q-t-q).
• Di masa yang akan datang, perkembangan proyek apartemen diperkirakan masih akan terus tumbuh. Semakin langka dan mahalnya tanah di Jakarta membuat para developer lebih memfokuskan diri pada bangunan tingkat tinggi dengan kepadatan tinggi.
Apartemen Sewa (leased apartment) di Bandung Apartemen Sewa (leased apartment) di Bandung Apartemen Sewa (leased apartment) di Bandung Apartemen Sewa (leased apartment) di Bandung
• Tingkat hunian apartemen sewa di Bandung baik secara triwulanan maupun tahunan mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 4,38% (q-t-q) dan 26,26% (y-o-y). Lokasi yang strategis dan tingkat pelayanan yang cukup tinggi menjadikan apartemen sewa di Bandung semakin diminati.
• Sementara itu, tarif sewa apartemen di Bandung secara triwulanan sedikit mengalami kenaikan (1,39%), yaitu dari sekitar Rp 359.000,-/m
2/bulan menjadi Rp 364.000,-/m
2/bulan.
Apartemen Jual (Strata Apartemen Jual (Strata Apartemen Jual (Strata
Apartemen Jual (Strata----title) di Bandung title) di Bandung title) di Bandung title) di Bandung
• Secara triwulanan, tingkat penjualan apartemen jual cenderung stabil dari triwulan I s.d.
triwulan II 2007 tetap yaitu 70,94%, tetapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menurun 6,66%.
• Seperti halnya tingkat penjualan, harga jual apartemen selama dua triwulan terakhir cenderung stabil sekitar Rp 911.760.800,-/unit, tetapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menurun 8%.
HOTEL HOTEL HOTEL HOTEL
Hotel di Jabodetabek Hotel di Jabodetabek Hotel di Jabodetabek Hotel di Jabodetabek
• Pasokan hotel di Jabodetabek selama satu tahun terakhir tidak mengalami perubahan.
Dalam 3 tahun mendatang, diperkirakan akan terdapat pasokan baru sebanyak 2.400 kamar di Jabodetabek.
• Tingkat hunian hotel bintang 3, 4 dan 5 di Jabodetabek mengalami peningkatan sebesar 20,50% dibandingkan triwulan sebelumnya (q-t-q) yaitu dari 59,35% menjadi 71,52%.
Naiknya tingkat hunian hotel di Jabodetabek terutama disebabkan oleh meningkatnya aktifitas bisnis di pertengahan tahun, seperti business meeting baik tamu lokal maupun asing, serta adanya musim liburan sekolah.
• Secara umum tarif kamar hotel di Jabodetabek mengalami kenaikan sebesar 33,01%
dibandingkan triwulan sebelumnya (q-t-q), yaitu dari sekitar Rp 547.500,-/malam menjadi Rp 728.300,-/malam seiring dengan meningkatnya permintaan dan jumlah tamu di hotel.
Kenaikan tarif terbesar terjadi pada hotel bintang 5.
Jabodetabek: Tingginya permintaan membuat tingkat hunian meningkat dan memacu kenaikan tarif sewa kamar.
Bandung: Tingginya permintaan membuat tingkat hunian meningkat, tetapi tarif sewa hanya meningkat tipis.
.
Banten: Tingginya permintaan membuat tingkat hunian meningkat dan memacu kenaikan tarif sewa kamar.
Survei Properti Komersial
Grafik 4
Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Kamar Hotel Jabodetabek
50%
55%
60%
65%
70%
75%
I II III IV I II
2006 2007
Rp500.000 Rp550.000 Rp600.000 Rp650.000 Rp700.000 Rp750.000
Tingkat Hunian (%) Tarif Sewa (Rp)
Hotel di Bandung Hotel di Bandung Hotel di Bandung Hotel di Bandung
• Tingkat hunian hotel bintang 3, 4 dan 5 di Bandung pada triwulan II-2007 mengalami peningkatan sebesar 5,45% (q-t-q) yang disebabkan oleh adanya musim liburan sekolah pada triwulan II-2007. Masyarakat luar Bandung, terutama dari Jakarta banyak melakukan liburan ke Bandung.
• Meskipun terjadi kenaikan permintaan kamar hotel di Bandung, tarif kamar hotel di Bandung hanya meningkat tipis sebesar 1,21% dibandingkan triwulan sebelumnya (q-t-q).
Hotel di Banten Hotel di Banten Hotel di Banten Hotel di Banten
• Selama triwulan II-2007, jumlah kamar hotel bintang 3, 4 dan 5 di Banten tetap sama dengan triwulan sebelumnya yaitu 1.798 kamar.
• Namun, dengan adanya musim liburan sekolah pada triwulan II-2007 menyebabkan tingkat hunian hotel bintang 3, 4 dan 5 di Banten meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (40,73%).
• Meningkatnya permintaan hotel bintang 3, 4 dan 5 di Banten memacu kenaikan tarif sewa hotel di Banten sebesar 10,03% (q-t-q), dari sekitar Rp 593.500,-/malam menjadi Rp 653.000,-/malam.
LAHAN INDUSTRI LAHAN INDUSTRI LAHAN INDUSTRI LAHAN INDUSTRI
Lahan Industri di Jabotabeka (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Karawang) Lahan Industri di Jabotabeka (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Karawang) Lahan Industri di Jabotabeka (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Karawang) Lahan Industri di Jabotabeka (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Karawang)
• Selama triwulan II-2007, di Jabotabeka tidak terjadi penambahan pasokan lahan industri baru (tetap sebesar 7.593 ha).
• Secara umum tingkat hunian lahan industri di Jabotabeka mengalami kenaikan sebesar 0,51% (q-t-q) dari sebesar 64,77% menjadi 65,10%. Rendahnya permintaan lahan
industri baru membuat tarif sewa industri di Jabotabeka juga stabil, yaitu Rp 29.620,-/m
2/bulan.
• Tingkat penjualan lahan industri sedikit menurun (0,41% secara q-t-q) yaitu dari 75,49%
menjadi 75,18%, sementara harga jual lahan industri meningkat tipis (1,07% secara q-t-q) menjadi sekitar Rp 634.500,-/m
2.
Jabotabeka: Pasokan lahan industri tetap membuat tingkat hunian sedikit meningkat dengan tarif sewa stabil, sementara tingkat penjualan sedikit menurun dan harga jual meningkat tipis
Banten: Dengan jumlah pasokan yang tetap, tingkat penjualan dan harga jual mengalami kenaikan.
Survei Properti Komersial
Grafik 5
Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Lahan Industri di Jabotabeka
50%
55%
60%
65%
70%
75%
I II III IV I II
2006 2007
Rp26.000 Rp27.000 Rp28.000 Rp29.000 Rp30.000 Rp31.000
Tingkat Hunian (%) Tarif Sewa (Rp)
Lahan Industri di Banten Lahan Industri di Banten Lahan Industri di Banten Lahan Industri di Banten
• Jumlah pasokan lahan industri tetap sama dengan triwulan sebelumnya yaitu masih 5.388 ha. Rencana pasokan baru dimasa mendatang berasal dari kawasan industri Jababeka Bojonegara Cilegon dan pengembangan Millenium Indutrial Estate di Tigaraksa Tangerang.
• Tingkat penjualan lahan industri di Banten sedikit mengalami peningkatan sebesar 2,32%
dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu menjadi 68,97%. Sementara itu harga jual mengalami kenaikan sebesar 6,33% (q-t-q) menjadi sekitar Rp 522.800,-/m
2.
Pesatnya pertumbuhan properti komersial yang tercermin dari banyaknya penambahan pasokan baru tidak lepas dari peranan pembiayaan perbankan yang tercermin dari meningkatnya pertumbuhan kredit di sektor properti pada triwulan II-2007 sebesar 8,42%
(q-t-q) yaitu dari Rp 120.771 miliar menjadi Rp 130.935 miliar, dan merupakan pertumbuhan tertinggi selama 6 triwulan terakhir. Alokasi kredit di sektor properti masih didominasi oleh kredit KPR dan KPA (62,98%), diikuti oleh kredit konstruksi (23,72%) dan kredit Real Estate (13,29%).
Grafik 6
Perkembangan Realisasi Kredit Perbankan Terhadap Properti Nasional
Rp0 Rp20.000 Rp40.000 Rp60.000 Rp80.000 Rp100.000 Rp120.000 Rp140.000
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II
2006 2007
Properti (total) -Konstruksi -Real Estate -KPR dan KPA (Milliar)