UJI STATISTIK PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI
PATIR – BATAN PERIODE 2004 s.d 2008
Leons Rixson
Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi – BATAN
ABSTRAK
UJI STATISTIK PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA PADA PEKERJA RADIASI PATIR – BATAN PERIODE 2004 s.d 2008. Telah dilakukan uji statistik penerimaan dosis eksterna pada pekerja radiasi PATIR –BATAN periode 2004 s.d 2008. Pembacaan hasil paparan radiasi setiap tahunnya dilakukan di Laboratorium Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi,( PTKMR – BATAN). Jumlah pekerja radiasi yang menjadi subyek evaluasi adalah 183 orang di tahun 2004, 180 orang di tahun 2005, 172 orang di tahun 2006, 170 orang di tahun 2007, dan 158 orang di tahun 2008. Variabel pengujian terdiri dari variabel bebas yaitu pekerja radiasi dan variabel tergantungnya adalah dosis paparan radiasi personil. Analisis statististk uji-t student dan analisis variansi (anova) digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan dengan taraf signifikasi (á ) = 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi penerimaan dosis tahunan personil mengalami kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 0,076 mSv. Hasil uji homogenitas dari varians nilai (sig) 0,003 < 0,05. berarti terdapat perbedaan varian dari kelima variabel tersebut. Hasil uji anova didapatkan nilai F-hitung 2,654 dan sig 0,032 sedangkan nilai F-tabel 2,382, oleh karena nilai F-hitung > F-tabel atau (sig) < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji Post Hoc Test (Analisis Komparatif/Multiple Comparisons) terdapat perbedaan rerata dosis radiasi yang berbeda nyata (siginifikan) di antara penerimaan tahun 2004 dengan tahun 2007, hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Penerimaan dosis rerata tertinggi dari masing – masing bidang / kelompok adalah: bidang Kebumian dan Lingkungan (KL) terjadi pada tahun 2005 sebesar 1.818 mSv, kelompok biologi tahun 2007 sebesar 1,21, bidang keselamatan pada tahun 2007 sebesar 1,189 mSv, bidang Iradiator Karet Alam (IRKA) tahun 2008 sebesar 1,099 mSv, bidang pertanian tahun 2007 sebesar 0,973 mSv bidang proses radiasi tahun 2008 sebesar 0,917 dan kelompok kimia tahun 2005 sebesar 0,8223 mSv Secara keseluruhan penerimaan dosis eksterna perorangan pada pekerja dari ketiga bidang yang dimonitor, masih di bawah Nilai Batas Dosis (NBD) yang direkomendasikan BAPETEN (SK No.01/Ka.BAPETEN/V/99) yang besarnya 50 mSv per tahun dan ICRP 1990 sebesar 20 mSv per tahun. Kata kunci : paparan radiasi personil, thermoluminisensi detektor.
ABSTRACT
THE STATISTICS TEST OF ACCEPTANCE EXTERNAL DOSE RADIATION WORKER IN PATIR - BATAN PERIOD FROM 2004 TO 2008. Statistical test has been performed on workers receiving doses of external radiation, ICRP PATIR-period from 2004 to 2008. The reading result of radiation exposure annually performed in the Laboratory Safety, Health and Environment, Safety and Technology Center for Radiation Metrology, (PTKMR - BATAN). The number of radiation workers who become the subject of evaluation is 183 people in the year 2004, 180 people in 2005, 172 persons in 2006, 170 people in 2007, and 158 people in 2008. The variables test consisted of independent variables that radiation workers and the dependent variable is the dose of radiation exposure of personnel. Statistic analysis of student-t test and analysis of variance (ANOVA) was used to test hypotheses that have been filed with the level of significance (á) = 0.05. The results show that the dose distribution accepted for radiation worker an average increase annually by 0.076 mSv. Homogeneity of variance test of the value (sig) 0.003 <0.05, that means there is a different variant of the five variables. Anova test results obtained F value sig-count 2.654 and 0.032 while the value of the F-table 2.382, because the value of the F-count> F-table or (sig) <0.05 that means there are significant differences in test results. With Post Hoc Test (Comparative Analysis / Multiple Comparisons) there was a difference in the average radiation dose was significantly different (significant) of revenue in 2004 to the year 2007, this is evidenced by the probability value (sig) 0.000 <0.05. Reception highest average dose of each - each sector / group are: the field of terrestrial and Environment (TOS) occurred in the year 2005 amounted to 1.818 mSv, biology group in 2007 amounted to 1.21, the field of safety in the year 2007 amounted to 1.189 mSv, the field of irradiation, Natural Rubber (IRKA) in 2008 amounted to 1.099
mSv, the agricultural sector in 2007 amounted to 0.973 mSv field of process radiation in 2008 for 0.917 and groups of chemicals in 2005 amounted to 0.8223 mSv. Overall acceptance of individual external doses to workers from the three areas that are monitored, still below the limit dose value (NBD) recommended BAPETEN (SK No.01/Ka.BAPETEN/V/99) the amount of 50 mSv per year and the ICRP in 1990 amounted 20 mSv per year.
Keywords : workers receiving doses, thermoluminicence detector.
I. PENDAHULUAN
PATIR BATAN adalah lembaga penelitian di bidang aplikasi isotop dan radiasi sesuai yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan aplikasi teknologi isotop dan radiasi. (PerKa. BATAN No.392 Tahun 2005). PATIR BATAN mempunyai visi terwujudnya teknologi isotop dan radiasi yang handal, mempunyai daya saing dan keselamatan tinggi serta berperan nyata dalam pembangunan pertanian, industri, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Selain bermanfaat untuk pengembangan dan aplikasi teknologi isotop dan radiasi di bidang kebumian dan lingkungan, di bidang proses radiasi, dan di bidang pertanian, penggunaan zat radioaktif mengandung bahaya radiasi (alpha, beta maupun gamma) dan juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia jika tidak mengikuti petunjuk dan tata cara pelaksanaan kerja penggunaan zat radioakitif dan/ atau sumber radiasi lainnya. Bahaya yang dimaksud adalah kemungkinan terjadinya akibat biologis yang merugikan bagi orang lain, dirinya dan
turunannya. Akibat biologis dimaksud seperti katarak, kerusakan sel pada sumsum tulang merah, kanker dan lain-lain. Oleh sebab itu faktor keselamatan pekerja harus mendapat prioritas utama. Salah satu cara untuk menghindari paparan radiasi pengion yang berlebihan terhadap tubuh manusia adalah dengan pemantuan rutin dosis perorangan pekerja radiasi. Dengan program pemantauan dosis pekerja secara ketat, penerimaan dosis oleh para pekerja radiasi akan tetap terkontrol dan dapat diambil tindakan proteksi secepat mungkin apabila jumlah penerimaan dosis akumulasinya melampaui nilai batas dosis yang telah ditetapkan.
Program pemantauan dosis pekerja yang dilaksanakan oleh bidang Keselamatan PATIR - BATAN memegang peranan yang penting dalam rangka pemanfaatan aplikasi isotop dan radiasi dalam berbagai bidang kegiatan dan harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendeteksi setiap kelainan operasional sekecil apapun yang dapat menjurus ke arah terjadinya kecelakaan sehingga menyebabkan terjadinya pemaparan radiasi yang berlebihan terhadap pekerja.
potensi terpapar radiasi dari sumber eksterna seperti bagi para pekerja radiasi yang menggunakan sumber radiasi baik itu yang terbungkus maupun terbuka yang beraktivitas tinggi atau sangat tinggi atau bekerja dengan mesin pembangkit radiasi dengan laju dosis yang besar. Pemantauan radiasi eksterna dimaksudkan agar dosis akumulasi dari sumber-sumber eksterna yang diterima pekerja selama menjalankan tugas tetap terkontrol. Untuk pemantauan dosis perorangan, manusia mengandalkan sepenuhnya pada dosimeter perorangan.
Pengertian Nilai Batas Dosis (NBD) di Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-1999 merupakan jumlah penyinaran eksterna selama masa kerja dan dosis terikat yang berasal dari permukaan zat radioaktif selama masa tersebut. NBD yang telah ditetapkan oleh BAPETEN di dalam SK tersebut, mengacu kepada International
Commission on Radiological Protection (ICRP) No. 26 tahun 1977, besarnya nilai
batas dosis ditentukan sebesar 50 mSv/tahun. Sementara berdasarkan aturan International
Atomic Energy Agency (IAEA) safety series
No.115 tahun 1996 yang mengacu kepada
International Commission Radiological Protection (ICRP) No. 60 Tahun 1990
besarnya NBD adalah 20 mSv/tahun rata - rata selama 5 tahun berturut – turut dengan tidak melebihi 50 mSv dalam 1 tahun tertentu Selanjutnya BAPETEN berencana akan mengeluarkan PERKA yang baru tentang Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi yang
besarnya NBD pekerja radiasi 20 mSv/tahun (merevisi SK Kepala BAPETEN nomor: 01/Ka-BAPETEN/V-1999).
Nilai Batas Dosis bukanlah merupakan pemisah antara aman dan bahaya tetapi jika NBD sedikit saja terlampaui, maka akan menunjukkan telah terjadi suatu kekeliruan dalam pengendalian radiasi, karena itu harus segera dievaluasi ulang atau dilakukan perbaikan. (Suratman, 1994). Apabila pekerja radiasi menerima dosis lebih besar dari nilai nilai batas dosis yang ditetapkan, maka dokter instalasi yang bertanggung jawab menafsirkan pengaruh penerimaan dosis tersebut terhadap kesehatan pekerja, dalam keadaan seperti ini bidang keselamatan yang menaungi masalah kesehatan pekerja harus melaporkan pemantuan dosis tersebut ke Kepala Pusat PATIR untuk selanjutnya laporan tersebut diteruskan ke BAPETEN.
Prinsip-prinsip proteksi radiasi yang harus dilakukan yaitu: justifikasi yang berarti setiap pemanfaatan sumber radiasi harus didasarkan pada azas manfaat, limitasi artinya adalah dosis ekivalen yang diterima harus di bawah NBD, sedangkan optimasi ialah penyinaran harus diusahakan serendah-rendahnya atau As Low As Reasonable
Achievable (ALARA). Dalam ALARA
diartikan sebagai keharusan untuk memperhatikan biaya yang diperlukan untuk menurunkan dosis disamping keuntungan yang diperoleh sebagai akibat berkurangnya resiko. Usaha menyeimbangkan biaya
terhadap resiko ini dikenal sebagai mengoptimalkan proteksi radiasi atau mengoptimalkan keselamatan radiasi.
Tulisan ini membahas mengenai pemantauan dosis eksterna pekerja radiasi di PATIR – BATAN dalam periode 2004 s.d 2008 dengan menggunakan dosimeter perorangan Thermoluminesence Detector
(TLD) buatan Harshaw yang berkemampuan
merekam radiasi beta (β) gamma (γ) neutron TLD ini terdiri 4 (empat) elemen filter dengan ketebalan masing-masing 0,015 inchi.
Thermoluminesence Detector (TLD) yang
digunakan oleh pekerja radiasi selalu di evaluasi 4 (empat) kali dalam setahun, pembacaan dosis pekerja ini di lakukan di Pusat Teknologi Keselamatan Dan Metrologi Radiasi (PTKMR – BATAN).
II TINJAUAN PUSTAKA
1. Thermoluminicense Dose (TLD)
Besaran radiasi yang diukur oleh peralatan radiasi sebenarnya adalah intensitas radiasi. Untuk keperluan proteksi radiasi nilai intensitas tersebut dikonversikan dan ditampilkan menjadi besaran dosis radiasi. Alat ukur proteksi terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok dosimeter perorangan, monitor area dan monitor kontaminasi. Dosimeter perorangan berfungsi untuk mencatat dosis radiasi yang mengenai seorang pekerja radiasi secara akumulasi. Monitor area digunakan untuk melakukan pengukuran pengukuran tingkat radiasi di suatu lokasi secara langsung sedangkan
monitor kontaminasi digunakan untuk mengukur tingkat kontaminasi pada pekerja, alat maupun lingkungan. Dosimeter perorangan terdiri dari empat jenis yaitu pen
dose, film badge, Thermoluminicense Dose (TLD), dan dosimeter digital.
Gambar 1. Dosimeter perorangan jenis
Thermoluminicense Dose (TLD).
Sebagai institusi pemerintah yang mengunakan sumber radiasi, PATIR – BATAN mewajibkan setiap pekerja radiasi yang bekerja / berada di daerah medan radiasi untuk menggunakan dosimeter perorangan yang berjenis Thermoluminicense
Dose (TLD). Bahan dasar dosimeter TLD
adalah kristal anorganik thermoluminensi. Pembacaan penerimaan dosis dari TLD dengan cara memanaskan kristal TLD sampai temperatur tertentu, kemudian mendeteksi percikan – percikan cahaya yang dipancarkannya. Alat yang digunakan untuk memproses dosimeter ini adalah TLD reader 2. ANOVA
Program aplikasi SPSS (Statistical
Product and Service Solution) merupakan
salah satu program aplikasi statistik yang digunakan oleh pengguna komputer. Program ini memiliki kemampuan analisis statistik yang cukup tinggi, salah satu kemampuan
analisisnya adalah ANOVA. Analisis ini digunakan untuk memperbandingkan rata- rata (compare means) atau tepatnya adalah
One – Way Anova. Prosedur One-Way Anova
merupakan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan analisis variansi satu arah untuk variable dependen dengan tipe data kuantitatif dengan suatu variable independent sebagai variabel faktor.
III. TATA KERJA
Data dosis TLD pegawai PATIR – BATAN dari tahun 2004–2008 yang diproses di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR – BATAN) diinventarisasi. Inventarisasi dilakukan bedasarkan kelompok / bidang yang bekerja di laboratorium aktif. Evaluasi dosimeter perorangan TLD diambil dari dosis rata – rata populasi pekerja radiasi yang dalam 1 (satu) tahun minimal 1 kali dosimeternya diproses di PTKMR.
Variabel penelitian terdiri dari Variabel bebas yaitu pekerja radiasi sedangkan Variabel terikatnya adalah dosis paparan radiasi personil dan kriteria tempat kerja. Analisis yang digunakan menggunakan program komputer (SPSS 11.5) pada taraf signifikasi (α) = 0,05. Analisis dilakukan dengan langkah-langkah ; 1) Analisis
univariabel, analisis yang dilakukan secara diskriptif dengan menggunakan gambar dan
tabel yang memuat besar paparan radiasi pada pekerja, dan 2) Analisis bivariabel, analisis ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan variabel bebas dengan masing-masing variabel terikat. Adapun Uji statistik yang digunakan adalah Uji-t Student
(student's t-test), adalah metode statistik
untuk menguji signifikasi perbedaan rerata antar pasangan kelompok dan Analisis Variansi (analysis of variance), yaitu untuk menguji perbedaan rerata antar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya (analisis
komparatif), (Hadi, 2000).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki catatan tentang kondisi peralatan untuk menjamin keselamatan pemakaian, merawat dan melakukan pengujian/kalibrasi secara berkala untuk memastikan alat masih sesuai dengan spesifikasinya.
Data hasil pembacaan dosis rata – rata Thermoluminescent Dosimeter (TLD) paparan radiasi eksterna untuk pekerja radiasi di PATIR – BATAN dalam periode tahun 2004 – 2008 digambarkan dalam bentuk grafik batang di bawah ini:
Gambar 2. Pembacaan Thermoluminescent Dosimeter (TLD) pegawai
Tabel 1. Analisa deskriptif Tahun N Mean Std. Devisi Std. Error 95% Confidence
Interval for Mean Minimum
Maximum Lower
Bound Bound Upper
2004 183 0,8227 0,61322 0,04533 0,7333 0,9122 0,05 4,98 2005 180 0,9512 0,96417 0,07187 0,8094 1,0930 0,14 5,93 2006 172 1,0145 1,06164 0,08095 0,8547 1,1743 0,15 9,40 2007 170 1,0867 0,52468 0,04024 1,0073 1,1661 0,13 4,54 2008 158 1,1268 1,46196 0,11631 0,8971 1,3566 0,21 11,45 Total 863 0,9954 0,97514 0,03319 0,9303 1,0606 0,05 11,45
Std Error (standar error of mean) adalah standar deviasi terhadap dari nilai rata-rata sampel. Nilai tersebut adalah sebagai hasil bagi dari standar deviasi terhadap akar dari jumlah data sampel
N
. Nilai batas selang kepercayaan 95% di dapat dari hasil pengurangan dan penambahan kepercayaan 95%, nilai tersebut di dapat dari hasil kali standar error dengan Tkritis yangnilainya pada derajat kebebasan N-1 pada level alpha (a) = 0,05 pada tabel t.
Dari grafik dan tabel terlihat bahwa semakin berkurangnya pemakaian TLD oleh pekerja radiasi di PATIR – BATAN menyebabkan kenaikan penerimaan dosis rata-rata setiap tahunnya, besar kenaikan penerimaan dosis rata - rata dapat di hitung dengan persamaan:
Kenaikan rerata dosis kemungkinan dikarenakan kegiatan pemanfaatan sumber
radiasi di PATIR – BATAN mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Test of Homogeneity of Variances
DOSISTLD
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3,957 4 858 0,003 Dari tabel test homogenity varians kita dapat mengecek apakah varian dari kelima variabel dosis/tahun adalah sama. Hal ini dilakukan karena salah satu dasar anova adalah bahwa variannya harus sama. Hipotesis yang diajukan adalah Ho = kelima varibel dosis/tahun mempunyai varian yang sama, Ha = kelima variabel mempunyai varian yang tidak sama. Pengambilan keputusan diambil jika probabilitas (sig) > 0,05 maka Ho diterima, tetapi jika probabilitas (sig) < 0,05 maka Ho ditolak. Pada tabel di atas besarnya levene statistik adalah 3,957 sedangkan kolom signifikannya adalah 0,003, dengan demikian nilai 0,003 < 0,005 memberi pengertian terdapat perbedaan varian dari kelima variabel tersebut.
Tabel 2. ANOVA
DOSISTLD
Squares Sum of df Square Mean F Sig. Between
Groups 10,017 4 2,504 2,654 0,032
Within
Groups 809,655 858 0,944
Total 819,672 862
Metode analisa Analisi Varian (ANOVA) betujuan untuk menguji apakah rata – rata kelima variabel dosis radiasi/tahun memiliki nilai yang sama. Tabel di atas terdiri dari 3 baris dan 5 kolom yaitu sum of
squares between (SSB), sum of squares within (SSW) dan sum of squares total (SST), dfbetween, dfwithin, dftotal, mean square between,
mean square within dan Fratio. Setiap nilai
didalam tabel tersebut diformulasikan dengan rumus – rumus berikut ini:
2 1 ) (x x n SSB i k i i
, 2 1 1 ) ( ij i n j k i x x SSW
j ,
k i n j ij i x x SST 1 1 2 ) ( , atau SST = SSB + SSW dengan :SSB = Sum of squares between adalah
penyebaran diantara mean sampel faktor (variasi factor)
SSW = Sum of squares within adalah
penyebaran yang terdapat diantara nilai data dalam sebuah level faktor tertentu (variasi random sampling)
SST = Total sum of squares k = jumlah populasi
ni = ukuran sampel dari populasi i i
x
= mean sampel dari populasi ix = mean keseluruhan (dari seluruh nilai
data)
xij = pengukuran ke-j dari populasi ke-i
df = degree of freedom MSW = Mean square within MSB = Mean square between
Dengan bantuan software SPSS perhitungan rumus – rumus di atas dapat diselesaikan dengan mudah sehingga didapatkan nilai mean square between 2,504 dan mean square within 0,944. sehingga didapatkanlah nilai F ratio 2,654 dengan probabilitas (sig) 0,032.
Hipotesis yang diajukan adalah Ho = selama periode lima tahun penerimaan rata – rata dosis pekerja radiasi adalah sama, Ha = selama periode lima tahun penerimaan rata – rata dosis pekerja radiasi adalah tidak sama. Pengambilan keputusan dari hipotesis tersebut adalah jika Fhitung<Ftabel atau
probabilitas (sig)>0,05 maka Ho diterima tetapi jika Fhitung>Ftabel atau probabilitas
(sig)<0,05 maka Ho ditolak. Ftabel dapat
dilihat pada α 0,05 dengan derajat bebas pembilang (k-1) = 4 dan drajat bebas pembilang (n-k) = (863 – 5) = 858, sehingga di didapatkanlah nilai Ftabel = 2,382, oleh
karena nilai Fhitung>Ftabel atau probabilitas
(sig) = 0,032 < 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya adalah terdapat perbedaan rata – rata dosis radiasi setiap tahunnya.
Pengujian selanjutnya adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Metode uji yang digunakan adalah Post Hoc Test (Analisis
Komparatif/Multiple Comparisons). Hasil uji
Tabel 3. Multiple comparisons
Tanda * mengandung arti bahwa perbedaan rerata dosis radiasi tersebut signifikan, dari tabel terlihat perbedaan rerata dosis radiasi yang berbeda nyata (siginifikan) di antara penerimaan tahun 2004 dengan tahun 2007, hal ini dibuktikan dengan nilai
probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Kontribusi penerimaan dosis pekerja radiasi di PATIR – BATAN di dapat dari kelompok / bidang di PATIR – BATAN terlihat dari grafik di bawah ini.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: DOSISTLD Tamhane -,1285 ,08497 ,756 -,3681 ,1111 -,1918 ,09278 ,333 -,4537 ,0701 -,2640* ,06062 ,000 -,4348 -,0932 -,3041 ,12483 ,146 -,6574 ,0492 ,1285 ,08497 ,756 -,1111 ,3681 -,0633 ,10825 1,000 -,3683 ,2417 -,1355 ,08236 ,656 -,3679 ,0969 -,1756 ,13672 ,893 -,5616 ,2104 ,1918 ,09278 ,333 -,0701 ,4537 ,0633 ,10825 1,000 -,2417 ,3683 -,0722 ,09040 ,996 -,3275 ,1832 -,1123 ,14170 ,996 -,5121 ,2875 ,2640* ,06062 ,000 ,0932 ,4348 ,1355 ,08236 ,656 -,0969 ,3679 ,0722 ,09040 ,996 -,1832 ,3275 -,0401 ,12307 1,000 -,3886 ,3084 ,3041 ,12483 ,146 -,0492 ,6574 ,1756 ,13672 ,893 -,2104 ,5616 ,1123 ,14170 ,996 -,2875 ,5121 ,0401 ,12307 1,000 -,3084 ,3886 (J) PK_RD 2005 2006 2007 2008 2004 2006 2007 2008 2004 2005 2007 2008 2004 2005 2006 2008 2004 2005 2006 2007 (I) PK_RD 2004 2005 2006 2007 2008 Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *. T ahun 2008 2007 2006 2005 2004 D osi s (m S v) 2,0 1,8 1,5 1,3 1,0 ,8 ,5 ,3 0,0 BIDANG KL IRKA KIMIA Kesel amatan Pertani an Proses Radi asi Bi ol ogi
Berdasarkan gambar grafik diatas penerimaan dosis rerata tertinggi dari masing – masing bidang / kelompok adalah sebagai berikut: Bidang Kebumian dan Lingkungan (KL) terjadi pada tahun 2005 sebesar 1,818 mSv, Kelompok Biologi tahun 2007 sebesar 1,21, Bidang Keselamatan pada tahun 2007 sebesar 1,189 mSv, Bidang Iradiator Karet Alam (IRKA) tahun 2008 sebesar 1,099 mSv, bidang pertanian tahun 2007 sebesar 0,973 mSv Bidang Proses Radiasi tahun 2008 sebesar 0,917 dan Kelompok Kimia tahun 2005 sebesar 0,8223 mSv.
Berdasarkan dosis rerata dari masing – masing bidang / kelompok di atas maka tingkat keselamatan radiasi harus terus dioptimalkan, pemanfaatan zat radioaktif yang mempunyai potensi bahaya radiasi harus menerapkan prosedur kerja yang benar, alat untuk menjamin bahwa alat ukur radiasi masih dalam batas spesifikasi yang telah ditetapkan. Dosis pekerja radiasi di PATIR – BATAN jika dibandingkan dengan nilai batas dosis yang berdasarkan dari SK. Ka BAPETEN No.1 tahun 1999 maupun ICRP No.60 tahun 1990 masih di bawah batas maksimumnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Dosis pekerja radiasi di PATIR – BATAN selama periode 2004 s.d 2008 mengalami kenaikan dosis rerata 0,076 mSv setiap tahunnya. Hasil uji statistik memberikan kesimpulan dosis rerata selama periode tersebut mempunyai varian yang
berbeda, oleh karena nilai Fhitung (2,654)
>Ftabel (2,382) atau probabilitas (sig) = 0,032
<0,05 maka Ho ditolak, yang artinya adalah terdapat perbedaan rata – rata dosis radiasi setiap tahunnya, hasil post hoct test didapat bahwa perbedaan rerata dosis radiasi yang berbeda nyata (siginifikan) di antara penerimaan tahun 2004 dengan tahun 2007, hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Dosis pekerja radiasi di PATIR – BATAN masih di bawah batas NBD yang berlaku.
Saran yang dapat direkomendasikan ialah dapat dilakukan pengembangan uji statistik dosis rerata pekerja radiasi antar bidang / kelompok di PATIR – BATAN. Pekerja radiasi hendaknya dapat mengoptimalkan penggunaan dosimeter perorangan agar pemonitoran radiasi pada pekerja dimonitor secara periodik, sehingga keselamatan dan kesehatan pekerja dapat terjamin.
DAFTAR PUSTAKA