EVALUASI POLA PENGELOLAAN
TAMBAK INTI RAKYAT (TIR)
YANG BERKELANJUTAN
(KASUS TIR TRANSMIGRASI JAWAI
KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT)
BUDI SANTOSO
C 25102021.1
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
EVALUASI POLA PENGELOLAAN TAMBAK INTI RAKYAT
(TIR) YANG BERKELANJUTAN
(KASUS TIR TRANSMIGRASI JAWAI
KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT)
BUDI SANTOSO
C 25102021.1
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
Dosen Penguji:
1. Dr. Ir. Luky Adrianto
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Evaluasi Pola Pengelolaan Tambak Inti Rakyat (TIR) Yang Berkelanjutan (Kasus TIR Transmigrasi Jawai Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat) adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, 17 Juli 2007
Budi Santoso
ABSTRAK
BUDI SANTOSO. Evaluasi Pola Pengelolaan Tambak Inti Rakyat (TIR) Yang Berkelanjutan (Kasus TIR Transmigrasi Jawai Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat). Dibimbing oleh ERNAN RUSTIADI dan KADARWAN SOEWARDI.
Proyek TIR Transmigrasi Jawai adalah proyek pemerintah yang merupakan program transmigrasi umum dengan pola perikanan usaha tambak yang pertama dilakukan di Indonesia. Proyek ini dimulai pada tahun 1990 namun sejak tahun 1996 proyek ini mengalami stagnasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang tepat tentang kondisi proyek saat ini dan memberikan arahan dalam rangka upaya untuk mengoperasikan kembali proyek TIR transmigrasi Jawai. Hasil penelitian ini dari analisis bioteknis didapatkan kesesuaian lahan lokasi proyek TIR tansmigrasi Jawai adalah layak untuk budidaya udang dan dari daya dukung kawasan diperoleh luas tambak lestari adalah 93.23 ha atau setara dengan 207 petak tambak. Hasil analisis finansial untuk komoditas udang Vaname dengan kepadatan tebar 80 ekor/m2 dengan menggunakan analisis biaya dan manfaat (cost benefit analysis) dengan kriteria
net present value, net benefit cost ratio dan internal rate of return menunjukkan layak usaha. Hasil analisis kelembagaan menunjukan perlu dibentuk lembaga yang dinamakan forum komunikasi yang merupakan wadah sebagai tempat bermusyawarah untuk membuat peraturan, kesepakatan, sanksi dan lain-lain. Output dari forum komunikasi ini digunakan sebagai pedoman baku bagi semua pihak dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proyek. Langkah-langkah yang dapat diambil dalam upaya untuk mengoperasikan kembali proyek TIR transmigrasi Jawai adalah dikelola oleh pemerintah daerah, kerjasama operasional (KSO), dan disewakan.
@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007
Hak cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
PRAKATA
Salah satu pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah pesisir dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah melalui kegiatan budidaya udang di tambak. Sampai saat ini usaha tambak udang masih merupakan salah satu komoditas unggulan dari sektor perikanan, hal terbukti dengan dipilihnya komoditas udang oleh Departemen Kelautan dan Perikanan dalam mewujudkan program revitalisasi perikanan. Proyek Perintis Tambak Inti Rakyat Transmigrasi Jawai (TIR Trans. Jawai) adalah proyek transmigrasi umum berskala nasional yang pertama kali dilakukan dengan usaha utama (main project) yaitu tambak udang. Proyek ini didisain dengan pola Tambak Inti Rakyat yang melibatkan swasta sebagai perusahaan inti dan transmigran sebagai plasma. Penelitian ini berjudul Evaluasi Pola Pengelolaan Tambak Inti Rakyat (TIR) Yang Berkelanjutan (Kasus TIR Transmigrasi Jawai Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat). Ulasan didalam penelitian ini adalah 1) memberikan gambaran yang tepat tentang kondisi proyek perintis TIR Transmigrasi Jawai dan 2) memberikan arahan dalam rangka upaya untuk mengoperasikan kembali kegiatan usaha budidaya tambak di proyek perintis TIR Transmigrasi Jawai.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, masukan dan arahan sehingga diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka pengembangan pola TIR Transmigrasi dalam upaya pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir.
Bogor, 17 Juli 2007 Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ... 1 1.2. Perumusan masalah... 2 1.2.1. Bioteknis... 2 1.2.2. Finansial... 2 1.2.3. Kelembagaan... 3
1.3. Maksud dan tujuan penelitian... 3
1.4. Kegunaan penelitian... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis bioteknis... 5
2.1.1. Kesesuaian lahan ... 5
2.2.2. Daya dukung kawasan ... 7
2.2. Analisis finansial... 8
2.3. Analisis kelembagaan... 9
2.3.1. Konsep kelembagaan ... 9
2.3.2. Spatial autocorrelation ... 11
2.3.3. Konsep kemitraan... 11
2.3.4. Konsep tambak inti rakyat (TIR) ... 14
2.3.5. Konsep bagi hasil (contract farming)... 16
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan batasan penelitian... 19
3.2. Kerangka pemikiran ... 19
3.3. Metode pengumpulan data ... 20
3.3.1. Pengumpulan data sekunder ... 20
3.3.2. Pengumpulan data primer ... 21
3.4. Analisis bioteknis... 21
3.4.1. Kesesuaian lahan ... 21
3.4.2. Daya dukung kawasan ... 21
3.5. Analisis kelayakan usaha... 22
3.5.1. Net present value (NPV) ... 23
3.5.2. Net benefit cost ratio ( Net B/C)... 24
3.5.3. Internal rate of return (IRR) ... 25
3.6. Analisis kelembagaan... 25
3.6.1. Kelembagaan... 25
3.6.2. Karakteristik produktifitas plasma ... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran umum lokasi ... 29
ix
4.2.1. Profil stakeholder ... 30
4.2.2. Pelaksanaan proyek ... 32
4.2.3. Pembinaan plasma ... 33
4.3. Gambaran fisik proyek ... 34
4.3.1. Sarana/prasarana pendukung... 34 4.3.2. Fisik tambak ... 35 4.4. Model Pengelolaan ... 41 4.4.1. Aspek bioteknis ... 41 4.4.2. Analisis finansial ... 44 4.4.3. Analisis kelembagaan ... 46
V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan... 72
5.2. Saran... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
x
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Parameter kualitas air untuk budidaya udang ... 6
2. Parameter kualitas tanah untuk budidaya udang ... 7
3. Metoda pengukuran dimensi konstruksi tambak ... 23
4. Dimensi saat awal pembangunan konstruksi tambak ... 38
5. Dimensi konstruksi tambak pada saat pengamatan ... 39
6. Hasil inventarisasi barang di lokasi proyek ... 40
7. Parameter kesesuaian lahan dari data lapangan ... 42
8. Perencanaan pola tanam budidaya udang dalam satu tahun ... 43
9. Realisasi hasil panen terhadap pencapaian target produksi ... 46
10. Hasil panen plasma berdasarkan daerah asal transmigran ... 47
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Skema kerangka pemikiran ... 20
2. Peta lokasi penelitian ... 30
3. Sistematika pembinaan teknis budidaya ... 34
4. Tata air tambak untuk satu blok ... 36
5. Elevasi tata air tambak saluran pemasukan (supply canal) ... 36
6. Elevasi tata air tambak saluran pembuangan (drainage canal) ... 37
7. Skema alur pelaksanaan proses pencairan kredit ... 57
8. Skema alur pencairan kredit yang direkomendasikan ... 58
9. Mekanisme pelaksanaan pengelolaan proyek TIR transmigrasi Jawai ... 59
10. Mekanisme pengelolaan proyek sebelum lunas kredit ... 61
11. Mekanisme koordinasi sistim kerja antar seksi ... 62
12. Prosedur pengesahan anggaran... 63
13. Mekanisme pengelolaan pasca lunas kredit ... 64
14. Struktur organisasi badan pengelola ... 65
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Data hasil panen proyek perintis TIR transmigrasi Jawai ... 77
2. Analisis daya dukung kawasan ... 86
3. Sketsa lay out design tambak ... 87
4. Sketsa rencana rehabilitasi lay out design tambak ... 88
5. Analisis harga satuan pekerjaan mekanis ... 89
6. Analisis harga satuan pembangunan saluran tersier pemasukan ... 90
7. Total biaya investasi pembangunan proyek TIR transmigrasi Jawai ... 91
8. Perhitungan laba/rugi udang Vaname intensif per petak ... 92
9. Jadwal depresiasi dan amortisasi ... 93
10. Dasar perhitungan produksi dan penjualan ... 94
11. Dasar perhitungan biaya produksi tambak ... 95
12. Dasar perhitungan overhead tambak ... 96
13. Dasar perhitungan biaya utilitas (solar dan oli) per petak per musim tanam ... 97
14. Total biaya overhead tambak ... 98
15. Total biaya produksi tambak ... 99
16. Proyeksi modal kerja ... 100
17. Total biaya proyek ... 101
18. Jadwal pengembalian pokok dan pembayaran bunga ... 102
19. Proyeksi laba/rugi ... 103
20. Proyeksi cash flow ... 104
21. Proyeksi nilai NPV, B/C Ratio dan IRR ... 105
22. Grafik rata-rata panen per petak tambak... 106
23. Surat kontrak kerjasama antara perusahaaan inti dengan plasma ... 107
24. Surat perjanjian kerjasama antara perusahaan inti dengan KUD ... 110
25. Surat perjanjian tentang kesepakatan pembelian sarana produksi dan hasil tambak udang ... 114
26. Tata tertib persidangan forum musyawarah petani tambak udang ... 118
27. Peta lokasi proyek ... 121
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Purworejo, pada tanggal 14 Oktober 1963 dari ayah Sri Hartono Tirtoprodjo (Almarhum) dan ibu Wantiyah. Penulis merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Pendidikan sarjana ditempuh di Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya Malang dan lulus pada tahun 1987. Kesempatan untuk melanjutkan ke program magister pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan lautan Institut Pertanian Bogor diperoleh pada tahun 2002. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas Kalimantan Barat.
Sebelum menjadi pegawai negeri sipil, penulis bekerja pada tambak udang perorangan di Eretan Kabupaten Indramayu Jawa Barat pada tahun 1987 sampai 1990. Penulis ikut terlibat dalam pengelolaan proyek perintis TIR Transmigrasi Jawai dari tahun 1990 sampai 1995. Penulis bekerja sebagai Kepala Sub Seksi Pengolahan dan Bina Mutu sejak tahun 1995 dan sebagai Kepala Seksi Pengawas Sumberdaya Ikan sejak tahun 2001 di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat.