• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. KAK Perencanaan Kawasan GOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. KAK Perencanaan Kawasan GOR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED) KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED) PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA. PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA.

KOTA MADIUN KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012 TAHUN ANGGARAN 2012 1 1.. LLAATTAAR R BBEELLAAKKAANNG G :: Kawa

Kawasan san StadStadionion WillisWillis dan dan GelaGelanggnggang ang Olah Olah RagRagaa Kota Kota MadiMadiunun sersertata lingkungannya merupakan satu kesatuan kawasan yang tidak dapat lingkungannya merupakan satu kesatuan kawasan yang tidak dapat d

diippiissaahhkkaan yn yaanngg mmeennuurruut ft fuunnggssi di daann mmaannfafaaattnnyyaa aaddaallaahh uunnttuukk meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang Olah Raga, yang meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang Olah Raga, yang men

mengargarah dah dan man membembententukuk mamanusnusia mia menjenjadi adi sehsehat baat baik ik jasjasmanmanii maup

maupunun dan dan rohrohani.ani.

Dilihat dari lingkungan kawasan Stadion dan GOR dengan kondisi Dilihat dari lingkungan kawasan Stadion dan GOR dengan kondisi yang ada saat ini perlu adanya penataan kawasan sehingga dapat yang ada saat ini perlu adanya penataan kawasan sehingga dapat tertata dengan baik, dengan menambah/membangun sarana dan tertata dengan baik, dengan menambah/membangun sarana dan prasana yang dapat menjadikan lingkungan yang sehat, nyaman, prasana yang dapat menjadikan lingkungan yang sehat, nyaman, aman, kondusif.

aman, kondusif.

Oleh karena itu upaya-upaya menciptakan hal di atas, dalam Oleh karena itu upaya-upaya menciptakan hal di atas, dalam penataanny

penataannyaa diperlukan diperlukan PerencaPerencanaan Tnaan Teknis eknis (DED) (DED) pada kapada kawasanwasan GOR di Kota Madiun menyesuaikan dengan anggaran yang ada pada GOR di Kota Madiun menyesuaikan dengan anggaran yang ada pada alokasi tahun 2012.

alokasi tahun 2012. 2

2.. MMAAKKSSUUD D DDAAN N TTUUJJUUAAN N ::

Maksudnya agar kawasan Stadion dan GOR serta lingkungannya Maksudnya agar kawasan Stadion dan GOR serta lingkungannya tertata dengan baik dengan fasilitas tempat Olah Raga disamping tertata dengan baik dengan fasilitas tempat Olah Raga disamping Sepak Bola dan fasilitas olah raga yang lain serta ada tempat belanja Sepak Bola dan fasilitas olah raga yang lain serta ada tempat belanja di

disesekikitatarrnynya.a. DeDengngan an memendndasasarar kekerarangngka ka acacuauan inn ini Koi Konsnsulultatann Perencana membuat suatu dokumen perencanaan teknis yang Perencana membuat suatu dokumen perencanaan teknis yang lengkap sehingga ada satu dokumen Kegiatan Perencanaan Teknis lengkap sehingga ada satu dokumen Kegiatan Perencanaan Teknis (DED

(DED)) PenatPenataan Kawaan Kawasan Gasan GOR dan sekOR dan sekitaritarnya.nya.  Adapun

 Adapun tujuan tujuan pembuatan pembuatan dokumen dokumen tersebut tersebut adalah adalah sebagai sebagai acuanacuan dalam melaksanakan kegiatan fisik di lapangan sehingga diperoleh dalam melaksanakan kegiatan fisik di lapangan sehingga diperoleh efisiensi dan e

efisiensi dan efektifitas dan bafektifitas dan bangunanngunan yang hanyang handal.dal. 3

3.. SSAASSAARRAAN N KKEEGGIIAATTAANN

Sasaran Perencanaan Teknis (DED) Penatan Kawasan GOR dan Sasaran Perencanaan Teknis (DED) Penatan Kawasan GOR dan sekitarnya

sekitarnya adalah terwuadalah terwujudnya suatu perjudnya suatu perencanaan yaencanaan yang kompreheng komprehensif nsif  baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek ekonomis serta tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan ekonomis serta tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan Ruko dan bisa menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan teknis Ruko dan bisa menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan teknis yang yang berlaku.

yang yang berlaku. 4

4.. LLOOKKAASSI I KKEEGGIIAATTAANN Lingkungan

(2)

5. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan anggaran dengan pagu dana Rp.195.000.000,00. yang dibiayai dari APBD Tahun Anggaran 2012.

6. NAMA DAN PROYEK /SATUAN KERJA PENGGUNA ANGGARAN. Nama PA. : PURWANTO AR, ST.

Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kota Madiun

Nama Kegiatan : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Nama Pekerjaan : Kegiatan Perencanaan Teknis (DED) Penataan Kawasan GOR dan Sekitarnya..

Tahun anggaran : 2012.

Sumber Anggaran : APBD Kota Madiun . 7. DATA PENUNJANG :

DATA DASAR

Untuk penyusunan Kegiatan Perencanaan Teknis (DED)Penataan Kawasan GOR dan sekitarnya di Jl. Setiaki Kota Madiun adalah dilokasi tersebut diperlukan data tentang batas-batas tanahnya yang syah serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang berlaku pada bangunan sipil maupun arsitektur antara lain :

 Persyaratan peruntukan dan intensitas :  Persyaratan arsitektur dan lingkungan  Persayaratan struktur bangunan

 Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran

 Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan sistem

peringatan bahaya

 Persyaratan instalassi listrik, penangkal petir dan komunikasi  Persyaratan sanitasi dalam banguna

 Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara  Persyaratan pencahayaan

 Persyaratan kebisingan dan getaran.

 Persyaratan keamdalan bangunan gedung.  Persyaratan kemudahan/aksebilitas.

 Persyaratan kenyamanan/keamanan dalam bangunan gedung. DATA TEKNIS :

Dalam penyusunan Kegiatan Perencanaan Teknis (DED) Penataan Kawasan GOR dan sekitarnya di Jl. Setiaki tersebut mengacu pada standar teknis antara lain :

 Peraturan beton bertulang Indonesia ( PBI 1991 ), SKNI T-15.1919.03.  Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995

 Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia loading code 1987 (

(3)

 Standar Nasional Indonesia Nomor 2837 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

 Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995  Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5

 Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984

 Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987  Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8

 Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10  Peraturan plumbing Indonesia

 Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

 Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

 Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

 Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

 Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

 Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

 Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

 Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin Mendirikan

Bangunan Gedung ;

 Permendagri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau

Kawasan Perkotaan ;

 Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan

Perawatan Bangunan/Gedung ;Teknis Ijin Mendirikan Bangunan Gedung ;

 Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan

Eksebilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan ;

 Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung SNI 03-2407-1991  Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI

(4)

 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat

yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan

 Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan

pekerjaan bangunan yang direncanakan ;

8. STUDI TERDAHULU :

Pengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama akan berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dalam mengembangkan suatu karya perencanaan, sehingga menghasilkan karya perencanaan yang optimal dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis profesional ;

9. REFERENSI HUKUM :

Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar pada referensi hukum :

Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standart yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesia secara umum dan khusus ;

10. RUANG LINGKUP : LINGKUP KEGIATAN.

Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan penyedia jasa antara lain adalah :

 Perencanaan arsitektur ;

 Perencanaan kios pada bawah tribun Stadio ;  Perencanaan lapangan bulu tangkis ;

 Prencanaan lapangan tenis ;

 Perencanaan lapangan lompat jauh ;  Perencanaan mekankal elektrikal ;

 Perencanaan tempat parkir dan landscape ;

 Perencanaan joging tracke.dan lain-lain yang terkait dengan penataan

kawasan GOR dsn sekirtarnya ;

11. PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Lingkup data yang harus dilaksanakan penyedia jasa antara lain adalah :

  Analisa data lapangan;

 Desain,gambar dan penysunan RAB dan jenis-jenis pekerjaan yang

merupakan rangkaian penataan kawasan tersebut ) ;

 Setiap tahapan perencanaan melaksanakan rapat koordinasi  Selama melaksanakan kegiatan perencanaan selalu berkoordinasi

dengan dinas instansi terkait bilamana diperlukan;

12. KELUARAN :

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

1. Dokumen RAB, Gambar Rencana Teknis, Daftar Harga Satuan Upah Bahan, Analisa Harga Satuan swejumlah 5 (Lima) buku, 1 (satu) asli, 4 (empat ) copy ;

2. Dokumen pengadaan barang dan jasa yang disertai :  Instruksi kepada peserta lelang ;

(5)

 Syarat-syatrat umum dan syarat-syarat khusus kontrak ;  Spesifikasi teknis ;

 Gambar rencana teknis;

 Perhitungan rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ) ;

Ukuran kertas F4 dan untuk gambar A3 hasil karya perencanaan dimasukkan ke dalam Cakram Padat (CD) ;

13. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PENGGUNA ANGGARAN

Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna anggaran yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :

1. Laporan dan data ;

2. Staf pendamping perencanaan ; 3. Konsultasi unsur teknis .

14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA Peralatan yang disediakan penyedia jasa anatara lain :

1. Kendaraan survey milik sendiri/sewa ;

2. Peralatan survey dan perencanaan milik sendiri/sewa ; 3. Kantor milik sendiri/sewa ;

4. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang ; 5. Materi dan penggadaan laporan ;

6. Biaya-biaya rapat ; 7. Biaya perjalanan ;

8. Jasa dan overhead perencanaan ; 9. Pajak-pajak ;

15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

Penyedia jasa mempunyai hak dan kewenangan yang meliputi :

 Membuat suatu design perencanaan yang sesuai dengan standart nasional Indonesia dan aturan teknis yang ada sebagai bentuk pengembangan sumber daya manusia ;

 Mendapat informasi dan konsultasi teknis dari pengguna jasa ;

 Mendapatkan suatu kontrak yang jelas sesuai dedengan aturan konsultansi Indonesia ;

16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Pekerjaan perencanaan ini harus diselesaikan dalam waktu paling lama 60 (enam puluh ) hari kalender terhitung sejak dilakukankannya SPMK dikeluarkan ;

(6)

17. TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah: a. Ketua Tim (Team Leader )

Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik sipil / arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan bidang sipil/struktur dengan kompetensi madya Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah:

- Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim

kerja/ tenaga perencana dalam pelaksanaan pekerjaan selama waktu pelaksanaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

- Memimpin rapat koordinasi dengan pihak pelaksana dan dinas

yang dilaksanakan 2 kali dalam sebulan, atau koordinasi lapangan.

- Menetapkan metode kerja untuk menyesuaikan waktu

konstruksi.

- Menyelaraskan desain arsitektural dengan perhitungan struktur  - Memastikan progres perencanaan sesuai dengan jadwal

b. Tenaga Ahli Struktur 

Tenaga Ahli Struktur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan struktur dengan kompetensi madya. Sebagai Tenaga Ahli Struktur, tugas utamanya adalah:

- Merencanakan seluruh pekerjaan struktur beton dan struktur 

baja berdasarkan standart dan acuan yang berlaku.

- Merekomendasikan metode pekerjaan pembetonan dan

pembesian serta struktur baja yang telah lolos uji kepada team leader.

(7)

c. Tenaga Ahli Arsitektur 

Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 2 (dua) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan arsitektur dengan kompetensi muda. Sebagai Tenaga Ahli Arsitektur, tugas utamanya adalah :

- Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan arsitektural

berdasarkan acuan yang berlaku dan relevan.

- Merekomendasikan metode pekerjaan arsitektural dan

landscape yang telah lolos uji kepada team leader.

- Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan arsitektur 

d. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal

Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik elektro/ Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan Mekanikal Elektrikal dengan kompetensi muda. Sebagai Tenaga Mekanikal Elektrikal, tugas utamanya adalah :

- Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan mekanikal dan

elektrikal pada bangunan berdasarkan acuan yang berlaku dan relevan.

- Merekomendasikan metode pekerjaan mekanikal dan elektrikal

yang telah lolos uji kepada team leader.

- Merekomendasikan model lampu dan bahan pekerjaan

mekanikal dan elektrikal yang telah lolos uji kepada team leader.

- Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan Mekanikal

(8)

e. Tenaga Pengukuran Lapangan (Surveyor) Bidang sipil/ gedung

Tenaga yang disyaratkan adalah minimal STM Teknik Sipil lulusan negeri atau yang disamakan yang berpengalaman sesuai bidang pekerjaan tersebut di atas yaitu pengukuran dan perencanaan bidang konstruksi bangunan gedung sebanyak 3 (tiga) orang. Adapun tugas dari Tenaga Ahli Perencanaan adalah mengawasi, mengarahkan serta membantu dalam pengendalian kualitas, kuantitas, waktu serta administrasi kegiatan. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat Tepat Mutu  – Tepat Waktu – Tepat Biaya dan tidak terjadi masalah

18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku yaitu standar nasional Indonesia (SNI) Konstruksi dan Bangunan Sipil yang terdiri :

a. Tahap Konsep rencana dan pra rencana teknis :

1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi,  jumlah dan kwalitas tim perencana, metode pelaksnaan, dan

tanggung jawab waktu perencanaan ; 2. Laporan data dan informasi lapangan ;

3. Gambar-gambar pra rencana bangunan/konstruksi ; 4. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat .

b. Tahap pengembangan rencana teknis : 1. Uaraian konsep rencana teknis ; 2. Draft rencana anggaran biaya ;

3. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ; c. Tahap Rencana Detail :

1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap ; 2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat ;

3. Rencana kerja volume pekerjaa (BQ) ; 4. Rencana Anggaran Biaya ( RAB) ; 5. Laporan Perencanaan ;

d. Tahap Pelelangan :

1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan ;

2. Laporan bantuan teknis dan adminstrasi pada waktu pelelangan . 19. LAPORAN :

LAPORAN PENDAHULUAN :

Laporan pendahuluan minimal memuat antara lain :

1. Pendahuluan ;

(9)

3. Gambaran umum ;

4. Draft/Konsep Rencana sesuai dengan study yang ada ; 5. Permasalahan-permasalahan lapangan ;

6. Lain-lain; 7. Penutup.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh ) kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan, dengan surat pengantar kepada Dinas PU Kota Madiun.

19. LAPORAN DRAFT FINAL :

1. Kondisi Eksisting dan analisa ; 2. Draft final dipresentasikan ; 20. LAPORAN AKHIR :

Laporan akhir minimal memuat :

1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap dengan detailnya ; 2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat ;

3. Rencana kerja dan volume pekerjaan 9 BQ) ; 4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ;

5. Jenis konstruksi masing-masing bangunan ; 6. Penentuan jenis bangunan penunjang ; 7. Biaya konstruksi fisik + PPn ;

8. Jadwal kegiatan (time schedule) perencanaan sampai pekerjaan 100% ; 9. Tahapan pelakssanaan ;

10. Kesimpulan ;

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh ) buku laporan.

21. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarakan KAK ini harus dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri, hal ini dilakukan sebagai pemberdayaan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Selaku Pengguna Anggaran

Kota Madiun

Ir. PURWANTO AR. ST. Pembina Tk. I

Referensi

Dokumen terkait

Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada Ibu PKK,remaja putus sekolah dan ibu rumah tangga dalam hal keterampilan yang

Kemudian mengenai Implementasi Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Mengenai Labelisasi Halal Pada Produk Makanan di Kota Langsa menurut

Secara teoritis, panas pelarutan suatu senyawa harus diukur pada proses  pelarutan tak terhingga, tetapi dalam prakteknya, pelarut yang ditambahkan jumlahnya terbatas,

Pengujian sistem ini dilakukan dengan 3 pengujian yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan perhitungan debit air dengan pembacaan sensor Water Flow sebagai

Kecenderungan ini oleh Lazarus dan Folkman (dalam Carver, dkk, 1989) disebut dengan penilaian kembali secara positif. Namun demikian, kecenderungan ini tidak

Diharapkan dengan dibuatnya game ini dapat menjadi upaya penyadaran perlindungan kepada remaja dengan tema Gajah Sumatera.. Atas dasar hal itulah game tentang

Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedangkan pada tanah sawah waktu yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen..

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis ragam peubah jumlah tunas dan jumlah akar pada perlakuan formulasi media dengan subkultur pada 4 minggu setelah tanam (mst), 8