• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah singkat dan profile Perusahaan Daerah Air Minum Bekasi

PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi lama dikenal sebagai penyedia jasa air bersih bagi area industri, area bisnis maupun pemukiman penduduk di wilayah operasional Tirta Bhagasasi, meliputi Kabupaten Bekasi dan sebagian Kota Bekasi. Tirta Bhagasasi senantiasa berupaya memberikan pelayanan terbaik berupa jasa penyedia kebutuhan akan air yang terjamin kualitas dan kuantitasnya. Hal ini adalah bagian langkah kecil Tirta Bhagasasi untuk menyehatkan masyarakat Bangsa Indonesia.

Semua usaha ini dilakukan oleh Tirta Bhagasasi untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Tirta Bhagasasi menyadari pula bahwa pelanggan setia adalah urat nadi dari majunya bisnis yang telah dirintis selama ini.

Sejak tahun 1979 Tirta Bhagasasi mendapat konsesi untuk melakukan usaha dari Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dengan Nomor: 036/KPTS/CK/VI/1979, dengan bentuk lembaga Badan Pengelolaan Air Minum (BPAM) Kabupaten Bekasi dibawah pengawasan Proyek Air Bersih Jawa Barat.

(2)

41 Setelah berjalan 2 tahun kemudian terjadi penggabungan BPAM dan PDAM berdasarkan Perda No.: 04/HK-D/PU.013.1/VIII/81, yang kemudian mengalami dua kali perubahan Perda yaitu Nomor 8 Tahun 1988 dan Nomor 2 Tahun 1992.

Tahun 1998 Pelayanan 2 wilayah Kab & Kota Bekasi berdasarkan Kesepakatan bersama PEMDA Kota dan Kabupaten Bekasi tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistim Penyediaan Air Bersih Wilayah Kotamadya Bekasi oleh PDAM Kabupaten DT. II Bekasi Nomor : 690/244A/PDAM 690/191/PDAM 690/Kep.457-HOR/XII/2002.

Tahun 2002 dengan nama PDAM Bekasi berdasarkan Keputusan bersama PEMDA Kota dan Kabupaten Bekasi tentang kepemilikan dan pengelolaan PDAM Bekasi Nomor : 503/Kep.389.B-PDAM/2002 690/Kep.457-HOR/XII/2002.

Visi dan Misi Perusahaan Visi

Mewujudkan PDAM Bekasi yang Profesional, Sehat dan Siap Melayani. Misi

1. Mewujudkan entitas bisnis yang profesional berdasarkan tata nilai unggulan

2. Mewujudkan perusahaan yang memberikan nilai bagi pemilik, karyawan dan masyarakat Bekasi

(3)

42 3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan suatu proses yang dilakukan dalam perencanaan dalam pelaksanaan penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai dampak kompensasi, kepemimpinan, terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah-langkah penelitian dilakukan, penelitian ini menggunakan metode asosiatif korelasi. Menurut Sugiyono (2009: 56), asosiatif korelasi berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variable dengan variable lainnya. Dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Bekasi. Dengan pengujian validitas dan reliabilitas akan diketahui apakah kepemimpinan dan kompensasi mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Berdasarkan proses penelitian yang sudah dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber masalah

Peneliti menentukan masalah masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian.

(4)

43 2. Perumusan masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika msalah tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya didalam tahap penelitian. Pada penelitian ini masalah masalah dirumuskan melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara menguji hipotesis. 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan.

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (hipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan dapat digunakan juga sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada

(5)

44 pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah budaya berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

5. Metode penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan teknik asosiatif korelasi.

6. Menyusun instrument penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrument ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument pada penelitian ini berbentuk kuisioner, untuk pedoman wawancara dan observasi. Sebelum instrument digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument penelitian harus terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistika tertentu. Pada penelitian ini untuk menguji adanya dampak kepemimpinan (variable X) dengan kepuasan kerja

(6)

45 (variable Y) digunakan regresi linier sederhana, sedangkan untuk menguji adanya hubungan kompensasi (variable X) dengan kepuasan kerja (variable Y) digunakan korelasi Pearson.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

3.3 Definisi Operational Variable

Tabel 3.1 Definisi Operational Variable

Variable Dimensi Indikator

Kompensasi 1. Kompensasi langsung. 2. Kompensasi tidak langsung. 1. Gaji. 2. Insentif. 3. Upah. 4. Komisi. 5. Bonus. 1. Program asuransi tenaga kerja. 2. Pembayaran rumah sakit. 3. Pertolongan social. 4. Cuti.

Kepemimpinan 1. Energi jasmaniah & mental.

2. Kesadaran akan arah & tujuan. 3. Antusiasme. 4. Keramahan & kecintaan. 5. Integritas. 1. Ulet.

2. Memiliki daya tahan. 1. Mengetahui arah &

tujuan organisasi. 1. Semangat. 2. Kegembiraan yang besar. 1. Down to earth. 2. Dedikasi Pimpinan. 1. Jujur. 2. Menyadari kekurangan &

(7)

46

Variable Dimensi Indikator

6. Penguasaan teknis. 7. Ketegasan. 8. Kecerdasan. 9. Keterampilan mengajar. 10. Kepercayaan kelebihan dirinya. 1. Berinovasi. 2. Mampu menguasai keseluruhan bidang pekerjaan. 1. Mampu mengambil keputusan dgn tepat & cepat. 1. Berpendidikan yang memadai untuk jabatannya 2. Mampu mengimplemetasikan ilmu nya. 1. Mampu menuntun, mendidik, & mengarahkan. 1. Memiliki kepercayaan dari bawahannya. 2. Keyakinan bawahan terhadap pemimpin agar bersama-sama mencapai tujuan yg sama.

Kepuasan kerja 1. Kerja yang secara mental menantang.

2. Ganjaran yang pantas.

3. Kondisi kerja yang mendukung. 4. Rekan kerja yang

mendukung. 5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. 1. Memberi kesempatan menggunakan keterampilan. 2. Kebebasan. 3. Kesenangan pribadi. 1. Keadilan sistem upah. 2. Kepuasan kesamaan harapan & kenyataan. 1. Kenyamanan pribadi. 2. Kemudahan mengerjakan tugas. 1. Perilaku atasan. 2. Efisiensi waktu pengerjaan tugas. 1. Keberhasilan pekerjaan.

2. Kepuasan yang tinggi dari dalam kerja.

(8)

47

Sumber : (Hasibuan, 2003:118), (Kartini Kartono 2003:37-41), Kreitner dan Kinicki (2005)

3.4 Jenis Data

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya tanpa media perantara (Umar, 2002:95). Sedangkan respondennya adalah karyawan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi.

3.4.2 Metode pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data primer ini digunakan kuesioner. Kuesioner merupakan proses pembagian seperangkat pertanyaan dari peneliti kepada responden penelitian dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yang meliputi ; kepuasan kerja, kepemimpinan dan kompensasi.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Sugiyono, 2009:115). Yang dimaksud populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

(9)

48 dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan karyawati PDAM Bekasi sebanyak 543 orang.

3.5.2 Sampel

Sampel menurut (Sugiyono, 2009:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut pendapat (Ridwan, 2009:56), sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Salah satu cara menentukan besaran sampel yang memenuhi hitungan itu adalah yang dirumuskan oleh Slovin dalam (Umar, 2004:108) sebagai berikut : n = N 1 + N e2 Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

(10)

49 e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10% maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar :

n = 543 (jumlah karyawan PDAM Bekasi) 1 + 543 x 0,12

= 543 1 + 543 x 0,12

= 99 orang (dibulatkan menjadi 100 orang)

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan prosedur sampling yakni proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Sedangkan metode yang digunakan adalah convenience sampling, yaitu sebuah metode statistik menggambar data yang representatif dengan memilih orang karena kemudahan relawan atau memilih unit mereka karena ketersediaan atau akses mudah. Untuk menghindarkan subyektivitas dalam penentuan sampel, maka sampel diambil dari populasi dengan menggunakan bantuan program SPSS.

(11)

50 3.6 Uji Validitas dan Realibitas Kuesioner

3.6.1 Uji Validitas Kuesioner

Analisa validasi digunakan untuk menguji sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur (Singariumbun, 1995;124). Uji validitas digunakan untuk mengethaui apakah kuesioner dapat mengungkap data-data yang ada pada variabel-variabel penelitian secara tepat. Untuk mengukur validitas, digunakan teknik correlation product moment dengan cara mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Rumus teknik correlation product moment dari Karl Pearson adalah (Umar, 2011;133):

Dimana :

r = Angka korelasi

N = Jumlah responden

= Jumlah skor butir

= Jumlah skor butir kuadrat

= Jumlah skor total

= Jumlah kuadran skor total keseluruhan nilai butir soal

(12)

51 Pengujian Validitas :

a. Apabila r hitung > r tabel, artinya terdapat korelasi antara variabel x dengan variabel y dan dikatakan valid.

b. Apabila r hitung < r tabel, artinya tidak terdapat korelasi antara variabel x dengan variabel y dan dikatakan tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas Kuesioner

Uji realibilitas adalah derajat ketetapan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran (Umar, 2001:57). Dalam penelitian ini teknik mencari realibilitas menggunakan rumus alpha melalui perhitungan dengan menggunakan komputer dengan program SPSS (Azwar, 1998:6). Cara perhitungan reliabilitas suatu data yaitu menggunakan Cronbach Alpha (α) yang dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

= Koefisien reliabilitas

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

(13)

52 Ukuran reliabilitas adalah :

a. Apabila nilai α lebih besar dari 0,5 maka item pertanyaan x tersebut dapat dinyatakan reliable.

b. Apabila nilai α lebih kecil dari 0,5 maka item petanyaan x tersebut dapat dinyatakan tidak reliable.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

1) Pengujian normalitas, merupakan pengujian asumsi kenormalan dari kekeliruan pengukuran dalam model regresi linear. Variabel ini tidak terukur, sehingga pengujian kenormalan data dilakukan terhadap variabel terikat (Y) yang merupakan manifestasi dari kekeliruan pengukuran. Pengujian asumsi normalitas menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov;

( )

( )

( )

(

)

0 i n i , 0 i n i1 D=Max F yS y F yS y 3.12 dengan : yi : pengamatan ke-i, i = 1, 2, ..., n

Sn(yi) : fungsi distribusi kumulatif observasi

Jika f(D) merupakan p-value dari statistik Kolmogorov-Smirnov D yang mengikuti distribusi normal baku, maka data dikatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika p-value > taraf signifikansi 5%.

(14)

53 2) Pengujian Multikolinearitas, yaitu pengujian ada atau tidaknya hubungan linear antarvariabel bebas. Asumsi model regresi linear berganda mensyaratkan tidak adanya hubungan kombinasi linear antara variabel bebas yang satu dengan yang lainnya. Pengujian multikolinearitas dengan menggunakan Variance Influence Factor (VIF). Apabila nilai VIF lebih kecil dari 10, tidak terdapat multikolinearitas;

3) Pengujian Homoskedastisitas, yang bertujuan untuk mengukur apakah terdapat homogenitas varians residual antar-pengamatan. Pengujian homoskedastisitas di antaranya dengan melihat pola sebaran data antara nilai prediksi (ŷi = f(x)) dengan nilai residual (e = yi – ŷi). Apabila sebaran data terlihat acak, tidak mengikuti suatu pola tertentu seperti mengumpul, menyempit dan kemudian melebar, dapat disimpulkan bahwa dalam data pengamatan bersifat homoskedastisitas;

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis deskriptif

Analisa deskriptif adalah analisa yang didasarkan pada jawaban-jawaban dari responden yang selanjutnya dikelompokkan ke dalam tabel-tabel yang sesuai, kemudian sebagai langkah terakhir adalah menginterprestasikan data-data tabel tersebut (Umar, 1997:170). Analisis deskriptif dilakukan dengan analisis rentang skala. Dalam menentukan rentang skala digunakan rumus sebagai berikut :

(15)

54 Penilaian dari seluruh variabel diklasifikasikan kedalam 2 kategori:

Rata - rata Kategori

30-90 Rendah

91-150 Tinggi

3.7.2 Analisis inferensial

Analisa inferensial adalah analisis terhadap perhitungan angka-angka yang diperoleh dari kuesioner karyawan PDAM. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan data-data yang telah dikumpulkan tersebut untuk menganalisis dan mengukur kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja berdasarkan item-item pertanyaan. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda denga bantuan program SPSS.

Adapun rumus analisis regresi linear berganda yang dipakai, yaitu :

Dimana :

Yi = Kepuasan kerja

= Kompensasi

(16)

55 α = Konstanta

= Koefisian regresi

Dalam hal ini digunakan 2 jenis pengujian, yaitu uji t (ttest) untuk melihat

sejauh mana pengaruh variabel-variabel independen (kompensasi dan kepemimpinan) terhadap variabel dependen (kepuasan kerja) secara parsial, dan uji F(Fisher test) untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel independen (kompensasi dan kepemimpinan) terhadap variabel dependen secara simultan. Dalam penelitian ini seluruh proses komputerisasi analisa regresi linear berganda memanfaatkan bantuan SPSS. Untuk melakukan pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha):

1) H0 : = 0 : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kompensai terhadap kepuasan kerja.

H1: >0 : Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi kompensasi terhadap kepuasan kerja.

2) H0 : = 0 : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kompensai terhadap kepuasan kerja.

(17)

56 H2: >0 : Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi kompensasi terhadap kepuasan kerja.

b. Menentukan taraf signifikansi : 5% c. Kriteria pengujian hipotesis

1) Jika sig. < 0,005 maka H0 ditolak Ha diterima 2) Jika sig. ≥ 0,005 maka H0 diterima Ha ditolak d. Menentukan kesimpulan:

1) Kompensasi

H0 diterima Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan kompensasi terhadap kepuasan kerja.

H0 ditolak Ha diterima, berarti ada pengaruh positif dan signifikan kompensasi terhadap kepuasan kerja.

2) Kepemimpinan

H0 diterima Ha ditolak,berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan terhadap kepuasaan kerja.

H0 ditolak ha diterima, berarti ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

2. Untuk menguji hipostesis 3, langkah- langkah pengujiannya sebagai berikut:

(18)

57 H0 : = 0 : tidak ada pengaruh positif dan signifikan kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

H2: >0 : Ada pengaaruh positif dan signifikan motivasi kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

b. Menentukan taraf signifikansi : 5% c. Kriteria pengujian hipotesis

Jika sig. < 0,005 maka H0 ditolak Ha diterima

Jika sig. ≥ 0,005 maka H0 diterima Ha ditolak

d. Menentukan kesimpulan: Kompensasi

H0 diterima Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan kompensasi terhadap kepuasan kerja.

H0 ditolak Ha diterima, berarti ada pengaruh positif dan signifikan kompensasi terhadap kepuasan kerja.

Kepemimpinan

H0 diterima Ha ditolak,berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan terhadap kepuasaan kerja.

H0 ditolak Ha diterima, berarti ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operational Variable

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

Masalah yang akan diselesaikan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bioetanol dengan

Apabila kita melakukan eksplorasi terhadap beberapa macam interaksi makhluk hidup, banyak contoh telah di kemukakan para peniliti pada bidang perilaku hewan.Suatu

pengaruh yang signifikan latihan pliometrik single-leg tuck jump dan double-leg tuck jump terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada pemain sepakbola mahasiswa FIK UNM

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Hal ini dibuktikan dengan Fhitung&gt; Ftabel, yaitu 13,538&gt;1,79 dengan tingkat signifikansi 0,000 &lt; 0,05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh

Dalam menentukan perencanaan peng- gunaan lahan untuk menentukan proporsi penggunaan lahan terbaik di DTA waduk, harus dilakukan analisis sensitivitas pengaruh

Pengukuran risiko dengan menggunakan standard deviasi hanya dapat melihat penyimpangan dari return saham, tetapi tidak dapat mengukur berapa kira-kira jumlah kerugian yang