• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun, Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM & PTSP) Provinsi Sulawesi Selatan ini disusun dengan menganut prinsip-prinsip yang visioner yang berorientasi pada pelayanan prima, output bukan input, sifatnya proaktif bukan reaktif, akomodatif, adaptif, serta komunikatif

Dinas Penanaman Modal dan PTSP (DPM & PTSP) Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu instansi pemerintah yang menangani penanaman modal atau investasi, dinas ini memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mendorong peningkatkan investasi dan memberikan pelayanan dan pembinaan terhadap investor yang akan maupun telah berinvestasi di Provinsi Sulawesi Selatan, dan didalam melaksanakan tugas dan fungsinya, organisasi ini menghadapi perkembangan strategis yang berubah sangat cepat dan mendasar sehingga strategi dan kebijaksanaan yang dikembangkan selama ini telah mengalami perubahan yang juga sifatnya sangat mendasar.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan menyusun rencana strategis yang merupakan penjabaran dari dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 - 2023 dan Rencana Strategis BKPM Tahun 2015 - 2019, dan kemudian dijadikan sebagai acuan didalam pelaksanaan tugas dan fungsi sekaligus sebagai bahan pertanggung jawaban atas kinerja yang akan dicapai lima tahun kedepan (2019-2023). Sejalan dengan hal ini maka pemerintah menekankan pada akuntabilitas kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penyusunan Renstra DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan 2019 - 2023 didasarkan pada kondisi internal dan eksternal yang lebih memfokuskan pada penanganan isu-isu strategis dengan sasaran yang dinamis serta lebih berorientasi tindakan.

(3)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

1.2 Landasan Hukum


1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 
Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 


2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara) 3. Rancangan Awal RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 I-3 4. Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438); 


5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 


6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 


7. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Provinsi;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar Dalam Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 
 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 


(4)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 


12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); 15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 


16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 


17. Rancangan Awal RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 I-4 18. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2016 tentang Tata Cata Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941); 


19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

20. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2018
Tentang
Pedoman Dan Tata Cara Perizinan Dan Fasilitas Penanaman Modal

(5)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

21. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2009

tentang Penanaman Modal Daerah;

22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 - 2023;

23. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

24. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2028; 


25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009); 26. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 85 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan 2019 - 2023 dimaksudkan agar dokumen ini menjadi pedoman dan tuntunan dalam dalam peningkatan kinerja penyelenggaraan bidang urusan penanaman modal untuk mewujudkan visi dan misi daerah yang telah disepakati dalam kinerja penyelenggaraan perangkat daerah, selanjutnya penyusunan Renstra DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 – 2023 bertujuan untuk:

• Penjabaran strategi yang akan dilaksanakan oleh DPM PTSP untuk mewujudkan tujuan dan sasaran daerah di sektor penanaman modal

• Penyusunan acuan dalam upaya pembangunan/peningkatan penanaman modal

(6)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

1.4 Sistematika Penulisan

Secara sistematis Renstra DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 - 2023 dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I merupakan bab pendahuluan yang memuat hal-hal substansial penyusunan Renstra OPD, seperti Latar Belakang Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, dan Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Bagian ini memuat hal-hal antara lain Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Sumber Daya Perangkat Daerah Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH Bagian ini memuat tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ; Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala; Telaahan Renstra K/L dan Renstra; Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; dan Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Bagian ini memuat hal tentang Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bagian ini memuat rumusan hal tentang strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan selama periode Renstra

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Bagian ini memuat rumusan hal tentang rencana program dan kegiatan serta kerangka pendanaan dalam melaksanakan program dan kegiatan yang akan dilakukan selama periode Renstra

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bagian ini memuat rumusan hal tentang target kinerja penyelenggaraan bidang urusan penanaman modal selama periode Renstra

(7)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Dasar hukum pembentukan kelembagaan DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan adalah melalui Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, kemudian diturunkan kedalam Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 85 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Penanaman Modal Daerah berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal daerah yang meliputi pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal, dan pengendalian dan pengawasan.

2. Pengoordinasian penyusunan perencanaan penanaman modal daerah meliputi pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal, dan pengendalian dan pengawasan.

3. Pembinaan dan penyelenggaran tugas dalam bidang pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal, dan pengendalian dan pengawasan

4. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Selanjutnya tugas pokok dan fungsi masing-masing komponen unit kerja dalam lingkup DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan, dijabarkan sebagai berikut:

(8)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

Kepala Dinas

1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.

2) Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

d. pelaksanaan administrasi Dinas; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan fungsinya.

3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas; d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani

naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis bidang perencanaan pengembangan iklim penanaman modal, promosi penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan, dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal;

g. mengoordinasikan dan menyelenggarakan kebijakan teknis di bidang perencanaan pengembangan iklim penanaman modal, promosi penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan, dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal;

(9)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

h. mengoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan terpadu satu pintu; i. mengoordinasikan dan menyelenggarakan pengembangan iklim penanaman modal yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi;

j. menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

k. menyelenggarakan fasilitasi penerbitan izin bidang penanaman modal berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;

l. menyelenggarakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan izin bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;

m. menyelenggarakan perencanaan kebijakan program, kegiatan, keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian dalam lingkungan dinas;

n. menyelenggarakan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi;

o. menyelenggarakan dan memberikan dukungan fasilitasi pelayanan penanaman modal yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi;

p. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi;

q. menyelenggarakan pengelolaan data dan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dalam daerah provinsi;

r. menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, dan lembaga lainnya dalam rangka penyelenggaraan urusan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu; dan

s. menilai hasil kerja pegawai aparatur sipil negara dalam lingkungan Dinas.

Sekretaris

1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan koordinasi kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan program, pelaporan, umum, kepegawaian, hukum, dan keuangan dalam lingkungan Dinas.

(10)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

a. pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas; b. pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan;

c. pengoordinasian urusan umum, kepegawaian, dan hukum; d. pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan; dan e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan Dinas sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;

g. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan Dinas;

h. mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum, kepegawaian dan hukum;

i. mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan; j. mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga Dinas; k. mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan

tatalaksana;

l. mengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan; m. mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan

(11)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

n. mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan,

penyajian data dan informasi serta fasilitasi pelayanan informasi; o. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi

keuangan;

p. melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang;

q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretariat dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal

(1) Bidang Perencanan Pengembangan Iklim Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal untuk mengoptimalkan pengolahan potensi penanaman modal daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Perencanan Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang perencanan pengembangan iklim penanaman modal;

b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang perencanan pengembangan iklim penanaman modal;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perencanan pengembangan iklim penanaman modal;

d. pelaksanaan administrasi bidang perencanan pengembangan iklim penanaman modal; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan bidang perencanan pengembangan iklim penanaman modal sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

(12)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan bidang perencanan pengembangan iklim penanaman modal untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang perencanaan pengembangan iklim penanaman modal;

g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang meliputi seksi perencanaan dan sistem informasi penanaman modal, regulasi penanaman modal, dan pemberdayaan usaha daerah; h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang

perencanan pengembangan iklim penanaman modal;

i. mengoordinasikan dan melaksanakan pembuatan peta potensi investasi provinsi;

j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Perencanan Pengembangan Iklim Penanaman Modal dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Promosi Penanaman Modal

(1) Bidang Promosi Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan market survey dan inteligent, melaksanakan promosi, menyiapkan sarana dan prasarana promosi serta merencanakan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan penanaman modal.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang Promosi Penanaman Modal; b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang Promosi Penanaman Modal;

(13)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Promosi Penanaman

Modal;

d. pelaksanaan administrasi bidang perencanan Promosi Penanaman Modal; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Bidang Promosi Penanaman Modal sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Promosi Penanaman Modal untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang Promosi Penanaman Modal;

g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang meliputi seksi pengembangan promosi penanaman modal, pelaksanaan promosi penanaman modal, dan sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang Promosi Penanaman Modal;

i. mengoordinasikan dan melaksanakan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi;

j. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal;

k. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal;

l. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal;

m. melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknis bidang Promosi Penanaman Modal;

(14)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

n. melakukan evaluasi dan analisis kegiatan Bidang Promosi

Penanaman Modal;

o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Promosi Penanaman Modal dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan

(1) Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan administrasi, memfasilitasi, mengolah, menganaalisis, memverifikasi, merumuskan, merancang, mengevaluasi, memimpin, memonitoring, pengolahan data pelayanan perizinan dan nonperizinan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan;

d. pelaksanaan administrasi bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

(15)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan;

g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang meliputi seksi administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan, pelayanan perizinan dan non perizinan, dan pengaduan perizinan penanaman modal;

h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan;

j. mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;

k. mengoordinasikan dan melaksanakan evaluasi pelaksanaan izin bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;

i. melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknis bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan;

l. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di seksi administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan;

m. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di seksi pelayanan perizinan dan non perizinan;

n. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di seksi pengaduan, kebijakan dan pelaporan;

o. melakukan evaluasi dan analisis kegiatan bidang penyelengaraan pelayanan perizinan.

p. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

(16)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

(1) Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan pemantauan, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal serta penggunaan fasilitas dan penilaian laporan kegiatan penanaman modal.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

d. pelaksanaan administrasi bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

sehingga berjalan lancar;

c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

(17)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

f. menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang Pengendalian

Pelaksanaan Penanaman Modal;

g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal meliputi seksi pemantauan penanman modal, pembinaan penanaman modal, dan pengawasan penanaman modal;

h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

i. melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknis bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal; j. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di seksi pemantauan

penanaman modal;

k. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di seksi pembinaan penanaman modal;

l. menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan di seksi pengawasan penanaman modal;

m. melakukan evaluasi dan analisis kegiatan bidang pengendalian pelaksanaan penanaman modal;

n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan menempati gedung kantor berlantai 7 dan beralamat di Jl. Bougenville No. 5 Makassar, Urusan penanaman modal di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah pegawai 82 orang (Januari 2019) yang terdiri dari 38 orang laki-laki dan 44 orang perempuan.

Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai negeri sipil di DPM & PTSP Prov. Sulsel, yang berpendidikan S2 atau Magister sebanyak 27 orang, berpendidikan S1 atau Sarjana sebanyak 41 orang, Diploma atau sederajat sebanyak 7 orang dan berpendidikan SLTA sebanyak 7 orang.

(18)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

Berdasarkan struktur eselon, Eselon II sebanyak 1 Orang, Eselon III sebanyak 5 Orang, Eselon IV sebanyak 15 Orang, dan Staf sebanyak 61 Orang.

Rekapitulasi pegawai di DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan:

NO KLASIFIKASI PNS

BERDASARKAN: LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH A. GOLONGAN - GOLONGAN IV 7 6 13 - GOLONGAN III 25 37 62 - GOLONGAN II 6 1 7 - GOLONGAN I - - - B ESELON - ESELON II 1 - 1 - ESELON III 3 2 5 - ESELON IV 6 9 15 - FUNGSIONAL - - - - STAF 28 33 61 C PENDIDIKAN - S3 - - - - S2 12 15 27 - S1 18 23 41 - DIPLOMA 4 3 7 - SLTA 8 - 8 - SLTP - - - - SD - - - TOTAL 38 44 82

(19)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

2.2.1 Aset Tetap DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan

Daftar Aset Tetap

DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan

No

Aset

Nilai (Rp.)

1 Tanah

1,275,000,000

2 Peralatan dan mesin

7,662,275,480

- Alat angkutan

2,236,469,812

- Alat kantor & RT

4,721,116,668

- Alat studio & komunikasi

514,609,000

- Alat keamanan

190,080,000

3 Bangunan Gedung

17,034,541,000

- Bangunan gedung

17,034,541,000

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

1,000,500,000

- Instalasi

629,500,000

- Jaringan

371,000,000

5 Aset Tetap Lainnya

633,750,000

- Barang bercorak

kesenian/kebudayaan

10,000,000

- Aset tak berwujud

623,750,000

(20)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

2.2.2 Struktur Organisasi DPM & PTSP Provinsi Sulawesi Selatan

Nomor : 85 Tahun 2016 Tanggal : 28 Desember 2016

(21)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Tabel T-C.23.


Pencapaian Kinerja Pelayanan DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan

NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Tar get IK K Target Indikato r Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 I PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Persentase tingkat kepuasan pelayanan internal dan pelayanan publik Persent ase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 1 Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor

Jumlah sarana dan prasarana kantor Lapora n 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 2 Peningkatan Pelayanan Administrasi Umum Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan administrasi perkantoran yang telah dilaksanakan Lapora n 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

(22)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

II PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS DAN KINERJA SKPD Persentase cakupan aparatur SKPD yang mendapatkan pelatihan kompetensi di bidangnya Persentase capaian kinerja dalam Perjanjian Kinerja PD Persent ase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1 Penatausahaan Administrasi Keuangan Jumlah laporan/dokumen administrasi keuangan Lapora n 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100% 100% 100% 100% 100% 2 Peningkatan Sumberdaya Aparatur BKPMD Meningkatnya kualitas dan wawasan aparatur PNS DPM PTSP (81 orang) Jumlah aparatur yang ikut diklat, bimtek, dan pelatihan, dan kursus

Lapora n Orang 1 10 1 10 1 15 1 30 1 35 1 10 1 10 1 15 1 30 1 35 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

(23)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

III PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGA N SISTEM PERENCANAAN DAN SISTEM EVALUASI KINERJA Persentase kesesuaian Renja PD dan RKPD Persentase kesesuaian Renja dan Renstra PD 100% 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1 Penyusunan Renstra, RKA dan RKA Perubahan

Jumlah dokumen RKA, RKAP, DPA, DPPA, Renja yang disusun Lapora n 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100% 100% 100% 100% 100% 2 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja (LAKIP) dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Jumlah dokumen LAKIP, LPPD, LKPJ, dan Laporan Triwulan Lapora n 6 6 5 4 4 6 6 5 4 4 100% 100% 100% 100% 100% 3 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di kab/kota maupun di luar Provinsi Sulsel

Lapora

(24)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

4 Penyusunan Buku Statistik dan Penyempurnaan SOP Jumlah dokumen buku statistik dan dokumen SOP Lapora n 2 - - - - 2 0 - - - 100% - - - - IV PROGRAM PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN REALISASI INVESTASI Jumlah Nilai Realisasi Investasi (Triliun Rp.) Triliun Rupiah 7 7 8 9 10 8 12.1 8.4 11.5 114% 173% 105% 128% 0% 1 Pengembangan Promosi Investasi Dalam dan Luar Negeri

Jumlah kesepakatan antara pemerintah dengan Lembaga swasta dalam dan luar negeri 0 0 0 2 2 0 0 0 2 2 100% 100% 2 Penyusunan Mitra Bisnis Potensial Sulsel Jumlah buku mengenai data dan informasi UMKM untuk penyusunan mitra bisnis lokal di Sulawesi Selatan Kegiata n Baru 0 0 0 50 50 0 0 0 50 50 100% 100% 3 Peningkatan Kapasitas Sistem dan SDM Dalam Rangka Jumlah sistem informasi berbasis website berdasarkan data instansi teknis

(25)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

Pemanfaatan SIPID

pusat, provinsi dan kab/kota 4 Penyelenggaraan Pameran investasi Jumlah kegiatan pameran investasi yang dilaksanakan Pamera n 8 11 10 10 10 8 11 10 10 10 100% 100% 100% 100% 100% 5 Temu Usaha Jumlah kegiatan temu usaha yang dilaksanakan Kegiata n 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 100% 100% 100% 100% 100% 6 Penyediaan sarana dan prasarana promosi investasi

Jumlah paket sarana dan prasarana untuk promosi yang disiapkan Pamera n 8 10 10 7 10 8 10 10 7 10 100% 100% 100% 100% 100% 7 Koordinasi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal Jumlah kegiatan koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal yang dilaksanakan 1 Kegiata n 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100% 100% 100% 100% 100% 8 Pengawasan Ketentuan Pelaksanaan Penanaman Modal Jumlah kabupaten/kota yang diawasi Kab/kot a 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 100% 100% 100% 100% 100%

(26)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

9 Kajian Pemetaan Potensi Daerah

Jumlah buku kajian peta investasi berdasarkan data dari instansi pusat, provinsi, dan kab/kota 0 0 0 100 100 0 0 0 100 100 100% 100% 10 Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan yang berlokasi di kab/kota Lapora n 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100% 100% 100% 11 Sosialisasi, Bimbingan, Workshop bagi PDKPM, PDPPM dan Perusahaan Jumlah peserta sosialisasi, bimtek,/workshop yang diselenggarakan di kab/kota Orang 400 800 600 400 400 400 800 600 400 400 100% 100% 100% 100% 100% 12 Penyusunan Peraturan Gubernur di Bidang Penanaman Modal Jumlah peraturan gubernur yang dihasilkan berdasarkan bahan regulasi dari kab/kota

Peratur

(27)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

13

Koordinasi Pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Terpadu

Jumlah laporan pelaksanaan pelayanan perizinan dan non perizinan yang berlokasi di kab/kota Lapora n 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100% 100% 100% 14 Pemantauan Perkembangan Penanaman Modal Jumlah perusahaan PMDN/PMA yang terpantau pada kab/kota Perusa haan 100 100 100 110 110 100 100 100 110 110 100% 100% 100% 100% 100% 15 Pembinaan Perusahaan Penanaman Modal Jumlah perusahaan PMA/PMDN yang terfasilitasi di kab/kota Perusa haan 5 5 5 5 6 5 5 5 5 6 100% 100% 100% 100% 100% 16 Pengaduan Perizinan Penanaman Modal Jumlah laporan penanganan pengaduan perizinan dan non perizinan dari kab/kota

0 0 0 5 5 0 0 0 5 5 100% 100%

17 Profil Investasi Sulawesi Selatan

Jumlah buku potensi dan peluang investasi berdasarkan data instansi pusat, provinsi dan kab/kota

Buku

(28)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

18 Penyusunan Database Penanaman Modal Asing Jumlah aplikasi database PMA di Sulawesi Selatan Jumlah kegiatan sosialisasi untuk kab/kota Databa se 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 19 Koordinasi pelaksanaan pelayanan perizinan terpadu Jumlah laporan pelaksanaan pelayanan perizinan terpadu Lapora n 5 5 5 0 0 5 5 5 0 0 100% 100% 100% 20 Peta Investasi Komoditi Pangan, Energi, dan Infrasktruktur

Jumlah peta investasi bidang komoditi pangan, energi dan infrastruktur 0 100 150 0 0 0 100 150 0 0 100% 100% 21 Kebijakan Penanaman Modal di Bidang Perizinan Jumlah buku inventaris perizinan pusat dan daerah

Jumlah pelaksanaan kegiatan (seminar, pertemuan) 1 0 1 0 1 3 0 0 0 0 1 0 1 0 1 3 0 0 0 0 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

(29)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

22 Peningkatan Kualitas Pelayanan Penanaman Modal Jumlah kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perizinan

(sosialisasi /seminar)

Jumlah buku inventarisasi izin- izin persektor Pertem uan Buku 0 1 2 1 3 1 0 0 0 0 0 1 2 1 3 1 0 0 0 0 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 23 Fasilitasi Pelayanan Penanaman Modal Asing Jumlah E-book pelayanan untuk memfasilitasi PMA dan PDKPM E-book PMA 100 100 100 0 0 100 100 100 0 0 100% 100% 100% 24 Kerjasama di bidang investasi dengan lembaga pemerintah /swasta Jumlah kesepakatan kerjasama di bidang investasi Kesepa katan 3 2 2 0 0 3 2 2 0 0 100% 100% 100% Tabel T-C.24.


(30)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan DPM & PTSP

Provinsi Sulawesi Selatan

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan

Anggaran(Persen) Rata-rata Pertumbuhan 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Belanja Langsung (Rp. Miliar)

14,51 15,92 15,13 11,3 4,21 14,25 15,12 14,34 10,8 4,04 98,25 94,99 94,77 95,57 95,96 -92,75

Belanja Tidak Langsung (Rp. Miliar)

5,24 6,13 6,27 6,8 10,99 4,96 5,40 6,00 6,1 10,11 94,76 88,06 95,81 89,83 91,99

TOTAL (Rp. Miliar)

(31)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

BAB III

PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS

PERANGKAT DAERAH

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DAERAH

Dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023, permasalahan permasalahan utama Provinsi Sulawesi Selatan adalah Sulawesi Selatan belum sampai pada kondisi ideal yang diinginkan dan diharapkan oleh masyarakat. Indikasi lebih lanjut atas permasalahan utama dimaksud dan menjadi perhatian utama dalam perumusan kebijakan pembangunan dalam lima tahun mendatang dijabarkan dalam permasalahan pokok sebagai berikut:

1. Masih rendahnya pertumbuhan investasi PMA dan PMDN;

2. Belum meratanya penyebaran investasi di wilayah kabupaten/kota; 3. Minimnya sarana dan prasarana pendukung investasi;

4. Belum kondusifnya iklim investasi;

5. Belum memadainya sarana dan prasarana pelayanan perizinan; 6. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi belum optimal berkembang; 7. Keterbatasan sumber daya manusia pelayanan yang profesional;

8. Produktivitas dan daya saing produk sumberdaya alam yang masih rendah; 9. Belum optimalnya pencatatan investasi berbasis Laporan Kegiatan

Penanaman Modal (LKPM)

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi yang mempengaruhi permasalahan pada Provinsi Sulawesi Selatan tersebut, antara lain :

1. Terbatasnya personil yang memiliki kemampuan teknis dalam bidang IT yang terkait dalam pengolahan data kependudukan;

2. Belum meratanya kapasitas/kemampuan pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta dalam pengelolaan kegiatan;

(32)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

4. Keterbatasan kewenangan yang tercantum pada Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, di mana kewenangan Provinsi hanya pada penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan Daerah. 5. Pola komunikasi dan koordinasi antar unit kerja yang masih harus terus

dibangun.

6. Terbatasnya daya dukung anggaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Penelaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019-2023. Proses telaah tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM & PTSP) yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 - 2023.

Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019-2023, visi pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 – 2023 adalah “Sulawesi Selatan Yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif Dan Berkarakter”

Penjabaran makna dari Visi Sulawesi Selatan di atas adalah sbb:

Inovatif adalah kemampuan menciptakan gagasan baru, produk baru, dan layanan baru yang memberikan nilai tambah yang signifikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kompetitif adalah kemampuan menghasilkan SDM, Produk Barang, dan Jasa yang mampu terserap oleh pasar.

Produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan produk dan jasa yang berdaya saing dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Inklusif adalah kondisi sistem dan lingkungan yang ramah untuk semua tanpa hambatan dengan cara melibatkan partisipasi masyarakat tanpa kecuali.

Berkarakter adalah Spirit pembangunan berdasarkan agama dan budaya masyarakat Sulawesi Selatan.

(33)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

Adapun misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah didasarkan pada 4 (empat) fungsi utama pemerintahan, yakni melayani (services), membangun

(development), memberdayakan (empowerment), dan mengatur (regulating).

Berdasarkan fungsi utama tersebut maka dijabarkan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai berikut:

1. Pemerintahan yang berorientasi melayani, inovatif, dan berkarakter; 2. Peningkatan Infrastuktur yang berkualitas dan aksesibel;

3. Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru yang produktif; 4. Pembangunan Manusia yang Kompetitif dan Inklusif;

5. Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Produk Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan.

Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sesuai tugas pokoknya yaitu menyelenggarakan urusan pemerintahan di Bidang Penanaman Modal melaksanakan tugas-tugas yang meliputi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal daerah yang meliputi pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal, dan pengendalian dan pengawasan.

2. Pengoordinasian penyusunan perencanaan penanaman modal daerah meliputi pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal, dan pengendalian dan pengawasan.

3. Pembinaan dan penyelenggaran tugas dalam bidang pengembangan penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal, dan pengendalian dan pengawasan

4. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah, secara khusus, tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka tatakelola pemerintahan yang baik dan berkontribusi langsung dalam mendukung pencapaian misi ke 1 (satu) yaitu Pemerintahan yang berorientasi melayani dan inovatif, serta misi ke 3 (empat) yaitu Mewujudkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif.

(34)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

Faktor-faktor pendorong yang dapat meningkatkan kinerja pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam upaya mendukung kinerja program pembangunan untuk pencapaian visi dan misi kepala daerah utamanya pada kedua misi tersebut antara lain :

a. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan perundang-undangan berwenang dalam perumusan kebijakan, penyusunan perencanaan,dan pembinaan pelaksanaan urusan penanaman modal di kabupaten/kota;

b. Tingkat pendidikan SDM yang mayoritas cukup baik; c. Komitmen dan etos kerja pegawai yang tinggi;

d. Koordinasi yang telah terjalin cukup baik dengan perangkat daerah kabupaten/ kota khususnya penyelenggara urusan admindukcapil; Sedangkan faktor-faktor yang dapat menghambat kinerja pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam mendukung kinerja program pembangunan untuk pencapaian visi dan misi pembangunan Sulawesi Selatan antara lain :

1. Rendahnya dukungan anggaran dari APBD untuk penyelenggaraan urusan penanaman modal

2. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pelayanan masyarakat 3. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM

dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

4. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan urusan penanaman modal dengan perangkat daerah kabupaten/kota khususnya penyelenggara urusan tersebut;

5. Belum optimalnya ketersediaan, validitas, pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data potensi investasi berbasis teknologi informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat;

3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA

Visi BKPM tahun 2015-2019 adalah Visi Pemerintahan Kabinet Kerja yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. BKPM menjabarkan dan melaksanakan Visi dan Misi Presiden sesuai dengan Tugas dan Fungsi BKPM yang diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Penjabaran Visi sesuai dengan peran yang dapat dilakukan BKPM adalah sebagai berikut:

(35)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

Pertama, berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan yang terbaik bagi bangsanya. Bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. UUD 1945 mengamanatkan prinsip demokrasi dalam pembangunan ekonomi untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi. Untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi diperlukan kegiatan penanaman modal untuk mentransformasikan potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan modal, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri dengan semangat gotong royong. Untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi, BKPM bersama Kementerian/Lembaga terkait akan lebih berperan aktif dalam forum kerjasama ekonomi internasional untuk melindungi kepentingan Indonesia. Berbagai kesepakatan internasional khususnya Bilateral Investment Agreement/BIT (Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal/P4M) akan dievaluasi untuk dilakukan penyesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kepentingan Indonesia khususnya hak negara untuk mengatur perekonomiannya. Perjanjian internasional meskipun ditujukan untuk mendorong penanaman modal namun tidak boleh mengurangi kedaulatan negara dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi untuk kepentingan nasional.

Kedua, kemandirian di bidang ekonomi adalah kemampuan negara untuk antara lain memenuhi sendiri kebutuhan pembangunannya, pembiayaan pembangunan, dan kebutuhan dasar. Kemandirian tidak berarti terisolasi tetapi didasarkan pada saling ketergantungan antar bangsa. Kemandirian ekonomi nasional yang mempunyai daya saing ditandai dengan peningkatan produksi dalam negeri, kedaulatan energi, kedaulatan pangan, berkembangnya ekonomi dan industri kreatif serta manufaktur yang didukung oleh peningkatan kapasitas SDM nasional, dan terlindunginya ekonomi rakyat. UU Nomor 25 Tahun 2007 mengamanatkan bahwa asas kemandirian dalam penyelenggaraan penanaman modal yaitu mengedepankan potensi bangsa dan negara dengan tidak menutup diri pada masuknya modal asing demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi. Kemandirian dalam penanaman modal tercermin dari makin tingginya peran PMDN. Kemampuan berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemandirian dan pembangunan dengan semangat gotong royong.

(36)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

Ketiga, bangsa yang berkepribadian adalah bangsa yang memiliki karakter dan memegang teguh nilai-nilai budaya yang tinggi. Pembangunan pada hakikatnya adalah pembangunan manusia antara lain karakter dan kualitas. Untuk itu, kegiatan penanaman modal tidak boleh merusak nilai- nilai kepribadian bangsa. Bidang usaha yang bertentangan dengan nilai-nilai kepribadian bangsa (moral dan budaya) tertutup bagi penanaman modal berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2007 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penananam Modal. Beberapa bidang usaha yang berlandaskan nilai-nilai kepribadian yang baik seperti berwawasan lingkungan dan berkelanjutan akan terus didorong dengan berlandaskan semangat gotong royong. Semangat gotong royong dalam kegiatan ekonomi dapat diwujudkan dalam bentuk kerjasama dua pihak atau lebih pelaku usaha berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan sehingga dapat memperkuat keterkaitan diantara berbagai skala pelaku usaha (misalnya Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi/UMKMK dengan Usaha Besar baik PMA maupun PMDN). Kegiatan penanaman modal di beberapa bidang bidang usaha telah diwajibkan bermitra dengan UMKMK sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. Untuk mendorong pelaksanaan ketentuan tersebut lebih efektif, BKPM akan lebih intensif menginventarisasi UMKMK yang potensial, memfasilitasi promosi dan mempertemukan dengan mitra Usaha Besar potensial.

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi BKPM mengacu pada 3 (tiga) dari 7 (tujuh) Misi Kabinet Kerja periode 2015-2019 yang selanjutnya dijabarkan sesuai tugas dan fungsi BKPM adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera Kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera dari sisi ekonomi tercermin antara lain dari pendapatan per kapita yang tinggi, rendahnya tingkat pengangguran, kualitas pekerjaan atau produktivitas tenaga kerja, pengurangan tingkat kemiskinan serta distribusi pendapatan yang lebih merata. RPJMN 2015-2019 menargetkan pendapat per kapita tumbuh dari Rp 43,4 juta tahun 2014 menjadi Rp 72,2 juta pada tahun 2019; tingkat pengangguran terbuka

(37)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

turun dari 5,94% menjadi 4,0-5,0%; tingkat kemiskinan turun dari 10,96% menjadi 7,0-8,0%; serta Indeks Gini turun dari 0,41 menjadi 0,36.

Penanaman modal merupakan bagian penting untuk mewujudkan misi tersebut. Melalui penanaman modal akan tercipta pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan pendapatan yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kemampuan perekonomian untuk menciptakan lapangan kerja, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh kualitas kegiatan penanaman modal.

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

Bangsa yang berdaya saing adalah bangsa yang memiliki kapasitas untuk menghadapi tantangan persaingan internasional. Persaingan antar bangsa tidak dapat dihindari mengingat semakin terbukanya perdagangan internasional. Dari salah satu sisi, persaingan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Sementara itu, di sisi yang lain, tanpa persiapan untuk meningkatkan kapasitas yang baik persaingan dapat menghancurkan perekonomian. Kerjasama ekonomi internasional yang dihasilkan pemerintah harus berkualitas yaitu dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya.

Kegiatan penanaman modal pada sektor-sektor yang produktif dan memperkuat struktur ekonomi akan dapat meningkatkan daya saing bangsa. Peningkatan daya saing bangsa tidak hanya pada kapasitas untuk bersaing dalam memproduksi serta memperdagangkan barang dan jasa namun juga dalam menarik arus penanaman modal. Daya saing bangsa dalam menarik penanaman modal ditentukan oleh banyak faktor antara lain iklim usaha, kondisi ekonomi, stabilitas politik dan keamanan, potensi market, ketersediaan sumber daya alam, kualitas dan ketersediaan sumber daya manusia, ketersediaan infrastruktur dan energi, sistem perpajakan dan insentif.

3. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional

Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, tantangan yang dihadapi antara lain mengembangkan industri kelautan, industri perikanan, perniagaan laut, membangun konektivitas maritim melalui tol laut serta meningkatkan pendayagunaan potensi laut dan dasar laut. Untuk itu peran

(38)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

penanaman modal sangat diperlukan dalam upaya memanfaatkan sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Peran ekonomi maritim dalam struktur perekonomian Indonesia belum berkembang dengan baik bila dibandingkan dengan potensi kelautan Indonesia. Pertumbuhan PDB bidang kelautan memerlukan dukungan kebijakan melalui peraturan yang mendorong para pelaku bisnis tertarik melakukan penanaman modal pada bidang ekonomi yang berbasiskan maritim. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kebijakan fiskal dan moneter yang progresif berbasiskan kepentingan nasional sehingga penanaman modal dapat berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di bidang kemaritiman. 3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2009-2029, disebutkan bahwa tujuan penataan ruang wilayah di daerah adalah untuk menata ruang wilayah Sulawesi Selatan termasuk pesisir dan pulau-pulau kecilnya menjadi simpul transportasi, industri, perdagangan, pariwisata, permukiman, pertanian, lahan pangan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan daerah dan aliran sungai, secara sinergitas antar sector maupun antar wilayah, partisipatif, demokratis, adil dan seimbang dalam system tata ruang wilayah nasional, yang bermuara pada proses peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya warga Sulawesi Selatan yang berkelanjutan.

Lebih lanjut tujuan khusus penataan ruang wilayah provinsi adalah: a. Mengembangkan fungsi Sulawesi selatan sebagai simpul transportasi,

industri, perdagangan dan konvensi;

b. Mengarahkan peran Sulawesi selatan sebagai lahan pangan berkelanjutan dengan mengarahkan pengembangan agrobisnis dan agroindustri khususnya komoditi-komoditi unggulan Sulawesi selatan, yang sekaligus sebagai penggerak ekonomi rakyat;

c. Mengarahkan pengembangan kawasan serta prasarana wisata budaya, wisata alam, wisata bahari, wisata agro, maupun wisata belanja;

d. Memulihkan daya dukung lingkungan, terutama DAS kritis sebagai dukungan proaktif terhadap fenomena perubahan iklim dunia, dengan menciptakan keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan lindung

(39)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

dengan kawasan budidaya dalam satu ekosistem darat, laut dan udara, serta terpadu antara wilayah kabupaten/kota;

e. Meningkatkan sinergitas, efektifitas dan efisiensi penataan ruang lintas sektor dan lintas wilayah kabupaten/kota yang konsisten dengan kebijakan nasional dan daerah, termasuk pengembangan prasarana wilayah sesuai daya dukung wilayahnya;

f. Secara khusus mengarahkan penataan ruang wilayah pesisir dan kepulauan menjadi lebih produktif, lebih terpenuhi pelayanan social, ekonomi dan budaya, serta lebih terlayani system transportasi, informasi dan komunikasi agar terbangun ekonomi wilayah kelautan secara terpadu dan berkelanjutan;

g. Menjadi dasar bagi penyusunan rencana yang bersifat lebih operasional dalam pembangunan dan pemanfaatan ruang di wilayah provinsi Sulawesi selatan.

Agar tujuan penataan ruang wilayah provinsi tersebut tercapai, dilakukan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah dalam pengembangan struktur ruang maupun pola ruang wilayah Provinsi. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi:

a. Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah darat maupun laut dan pulau-pulau kecil secara merata dan berhierarki;

b. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, informasi, telekomunikasi, energy dan sumberdaya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah provinsi; dan

c. Pengembangan kawasan strategis provinsi.

Apabila ditelaah rencananya, maka terlihat adanya keseimbangan rencana penataan ruang antar wilayah provinsi Sulawesi selatan termasuk pesisir dan pulau-pulau kecil baik antar sektor dan antar wilayah yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Namun dalam implementasinya berbeda, sehingga masih terdapat berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara sistematis dalam kaitan dengan penataan ruang ini. Isu tersebut diantaranya berkaitan dengan semakin meningkatnya konversi lahan pertanian ke non pertanian dan konversi lahan di kawasan lindung. Hal ini terjadi karena pengaruh kegiatan ekonomi seperti kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman, perkembangan penduduk maupun kondisi sosial budaya, berubahnya fungsi

(40)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

sawah menjadi fungsi permukiman. Alih fungsi yang terjadi umumnya mengabaikan rencana tata ruang yang telah direncanakan sebelumnya. Kondisi ini harus dapat direspon dengan baik oleh Dinas Penaman Modal dan PTSP Provinsi Sulawesi Selatan untuk dapat lebih memfasilitasi dan dorongan kepada perangkat daerah Kabupaten/kota untuk memberikan pelayanan penanaman modal yang maksimal kepada masyarakat.

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana strategis untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis . Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isu-isu strategis adalah telaahan terhadap Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih. Hal tersebut bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Berdasarkan telaahan terhadap Visi, Misi Kepala Daerah tersebut setelah dilakukan penilaian terhadap berbagai isu-isu strategis, maka yang menjadi isu strategis pembangunan 5 (lima) tahun kedepan, tahun 2018-2023 adalah :

1. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Selatan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan harus memastikan perekonomian terus bertumbuh secara cepat. Posisi Sulawesi Selatan yang secara historis menjadi penghubung Kawasan Indonesia Timur menjadi kekuatan yang tidak dimiliki daerah lain, namun hal tersebut tidaklah cukup. Kemudahan dalam berinvestasi, mendapatkan izin, dan kondisi yang stabil serta kondusif menjadi pra syarat utama sebuah perekonomian yang dinamis dan mendatangkan kesejahteraan bagi warganya. Kondisi Pemerintahan yang cenderung birokratis, tidak

(41)

RENCANA STRATEGIS

DPM & PTSP PROV. SULAWESI SELATAN TAHUN 2019 - 2023

melayani, dan kaku hal ini membuat Sulawesi Selatan tidak menjadi pilihan utama untuk membuka usaha. Dalam survey tahun 2017 yang dibuat oleh lembaga penelitian Asia Competitiveness Institute, Sulawesi Selatan berada di Posisi ke-9 terkait kemudahan berbisnis, tertinggal dari Provinsi lain seperti Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

2. Kualitas Infrastruktur yang menunjang kegiatan perekonomian. Sulawesi Selatan memiliki luas 46.000 KM persegi, dengan daratan yang luas dan gugusan pulau-pulau. Untuk menunjang perekonomian, dibutuhkan interkonektivitas antar daerah yang ditunjang oleh Infrastruktur yang mumpuni. Saat ini di Sulawesi Selatan terdapat 62 Pelabuhan Laut dan 13 Bandara, namun karena kualitas yang kurang baik di daerah lain, satu-satunya yang menjadi tumpuan untuk pertumbuhan ekonomi adalah Kota Makassar. Selain itu, keberadaan infrastruktur berkualitas di bidang sumber daya air juga masih sangat dibutuhkan, mengingat Sulawesi Selatan sampai saat ini masih menjadi Provinsi yang rawan terdampak bencana banjir.

3. Pemerataan Perdapatan bagi warga Sulawesi Selatan.

Selain fokus terhadap pertumbuhan ekonomi, sebuah pemerintahan tidak bisa melupakan pemerataan pendapatan warganya. Pendapatan per kapita warga Sulawesi Selatan saat ini memang sudah meningkat mencapai 44 juta per tahunnya, tetapi jika dianalisa lebih mendalam, pendapatan ini belum dirasa oleh semua warga Sulawesi Selatan. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, pada tahun 2017 Sulawesi Selatan menjadi Provinsi yang memiliki ketimpangan pendapatan warga tertinggi kedua di Indonesia (0,429). Selain itu, jumlah orang miskin di Sulawesi Selatan masih cukup tinggi sebesar 9,48 % pada tahun 2016, diatas target yang ingin dicapai oleh Pemprov Sulawesi Selatan pada akhir masa periode tiga RPJPD, yaitu 6%.

4. Keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Untuk mengakselerasi pembangunan, kunci utama yang harus dimiliki adalah keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, Sulawesi Selatan, seperti Indonesia pada umumnya, memiliki potensi pertembuhan yang sering dinamakan oleh bonus demografi, di mana mayoritas warga berada pada usia produktif. Di Sulawesi Selatan pada tahun 2016, jumlah penduduk yang berada pada usia produktif (15-64

Gambar

TABEL T-IV.C.27

Referensi

Dokumen terkait

masa remaja dan tidak punya tujuan yang jelas semasa kuliah dan sekolah dapat membuat orang dewasa berisiko tidak menemukan potensi diri dan tidak menemukan tujuan hidup yang

Bagian luar roti kita oleskan margarin juga ya teman-teman..Nah, sekarang kita siapkan wajan diatas kompor…hati-hati ya teman-teman saat memasaknya..kita masukkan roti ke

Apabila didapatkan kadar d-dimer yang rendah pada infeksi dengue, kemungkinan cenderung mengalami infeksi dengue yang ringan (dalam klasifikasi WHO 2009 adalah

Apakah Anda pernah merasa tidak nyaman (sakit, pegal-pegal, kram, ngilu) pada otot dan tulang Anda.. 

Pada akhir 2016, WIKA mendapatkan proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda dengan nilai kontrak Rp6,0 triliun dan akan berakhir pada Oktober 2019.. Proyek tol di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penga- turan dengan lama penyeduhan 12 menit yang diawali penyeduhan 3 menit mempunyai indeks kesegaran tertinggi yaitu 22,71

II Kegiatan Pemberdayaan Kelurahan Terlaksananya Partisipasi masyarakat dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di kelurahan. 12 Bulan 85% Rp

Mampu memasang, setting dan bekerja dengan infokus Responden cukup mampu dalam memanfaatkan fasilitas infokus untuk kepentingan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik yang menjadi