• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-nya kepada kita semua.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Selamat bekerja dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-nya kepada kita semua."

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 (PBDT 2015) adalah kegiatan nasional untuk melakukan perbaikan terhadap data karakteristik rumah tangga Basis Data Terpadu (BDT). BDT merupakan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 dan sumber data lain yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dari 2012-2014,misalnya rumah tangga pengganti penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) hasil musyawarah desa/kelurahan (musdes/muskel). Kegiatan PBDT 2015 perlu dilakukan karena selama periode 2011-2015 besar kemungkinan telah terjadi perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat khususnya penerima bantuan program perlindungan sosial. Kegiatan PBDT 2015 dilaksanakan berdasarkan Inpres No. 7 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program

Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif.

Kegiatan serupa pernah dilaksanakan oleh BPS sebanyak tiga kali dengan nama yang berbeda, yaitu Pendataan Sosial Ekonomi tahun 2005 (PSE 2005), Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008 dan PPLS 2011. Data tersebut digunakan untuk menyusun rumah tangga sasaran penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai), Bantuan Langsung Subsidi Masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), Program pembagian beras untuk penduduk miskin (Raskin), Program Simpanan Keluarga Sejahtera 2015, Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat, Penerima Bantuan Iuran (PBI) 2014-2015, dan sebagainya.

Mekanisme pelaksanaan PBDT 2015 berbeda dengan tiga kegiatan sebelumnya yaitu dengan adanya keterlibatan masyarakat melalui kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP). FKP merupakan forum diskusi antar perangkat daerah dan tokoh masyarakat di tingkat desa/kelurahan yang bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan rumah tangga dalam BDT yang dipandu oleh seorang fasilitator dan asisten fasilitator. Kegiatan FKP ini dilakukan sebelum pelaksanaan pendataan lengkap rumah tangga.

Buku ini ditujukan sebagai panduan bagi Kepala BPS provinsi dan Kepala BPS kabupaten/kota beserta jajarannya dalam pengelolaan kegiataan PBDT 2015. Secara ringkas dituangkan dalam buku ini mengenai ruang lingkup kegiatan, mekanisme kegiatan, jenis keterangan yang dikumpulkan, proses pengolahan data di pusat dan di daerah, monitoring dan evaluasi. Buku ini dimaksudkan agar semua kegiatan yang terkait dengan PBDT 2015 berjalan dengan sebaik-baiknya dan menghasilkan data yang akurat.

Selamat bekerja dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-Nya kepada kita semua.

Jakarta, Mei 2015 Kepala Badan Pusat Statistik

Dr. Suryamin, M.Sc. NIP. 19560805 197903 1 001

(3)

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 1

1.3. Dasar Hukum 1

1.4. Jadwal Pelaksanaan PBDT 2015 2

BAB II. METODOLOGI DAN TAHAPAN KEGIATAN

2.1. Cakupan 3

2.2. Tahapan Kegiatan 3

2.3. Jenis Dokumen yang Digunakan 5

2.4. Pemutakhiran BDT di Provinsi Papua dan Papua Barat 6

2.5. Pengolahan Data 7

BAB III STRUKTUR ORGANISASI

3.1. Struktur Organisasi PBDT 2015 9

3.2. Wewenang dan Tugas Unsur Penanggung Jawab Pelaksanaan PBDT 2015 10

3.3. Persyaratan Petugas Lapangan PBDT 2015 13

BAB IV PELAKSANAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK

4.1 Penyiapan Dokumen Forum Konsultasi Publik 17

4.2 Mekanisme Forum Konsultasi Publik 17

4.3 Pengaturan Jadwal Forum Konsultasi Publik 19

4.4 Pengawasan dan Monitoring Forum Konsultasi Publik 20

BAB V PELAKSANAAN PENDATAAN RUMAH TANGGA

5.1 Penyiapan Dokumen Pendataan 23

5.2 Mekanisme Pendataan 23

5.3 Pengaturan Jadwal Pencacah 24

5.4 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Lapangan 25

BAB VI PENYELENGGARAAN PELATIHAN PETUGAS

6.1 Pelatihan Petugas FKP 27

6.2 Pelatihan Petugas Pendataan 27

6.3 Pelatihan Petugas Pengolahan 28

BAB VII SOSIALISASI PBDT 2015 TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA 29

Lampiran

1. Jumlah Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa, Lokasi FKP dan RTS menurut Provinsi 35 2. Jumlah Trainer FKP, Inda FKP, Fasilitator dan Asisten Fasilitator menurut

Provinsi

36

3. Jumlah Petugas Pendataan menurut Provinsi 37

(4)

iii

5. Daftar PBDT2015.Program 39

6. Daftar PBDT2015.Lainnya 40

7. Daftar PBDT2015.FKP 42

8. Berita Acara FKP 43

9. Daftar Hadir Peserta FKP

10. Lembar Rekapitulasi Manual Tingkat Desa 11. Lembar Rekapitulasi Manual Tingkat Kecamatan

45 47 48 12. Contoh Surat Undangan Kepada Ketua SLS (RW/ Dusun) dan Tokoh Masyarakat

untuk FKP dan Contoh Daftar Mutasi Rumah Tangga.

49

13. Daftar PBDT2015.RT 51

14. Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Fasilitator FKP 59

15. Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Petugas Pendataan untuk Mitra 61 16. Contoh Dokumen Perjanjian Kerja Petugas Pengawasan untuk Mitra 63

17. Jadwal Pelatihan Fasilitator 65

18. Jadwal Pelatihan Inda dan PCL/PML 66

19. Daftar Wilayah dengan Pelaksanaan FKP pada SLS Satu Tingkat di Bawah Desa 67 20. Daftar Wilayah dengan Pelaksanaan FKP pada Tingkat Desa yang lebih dari Satu

Gelombang

(5)
(6)

1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perlindungan sosial merupakan bagian dari visi, misi dan program dari pemerintah yang dikenal dengan ”Nawa Cita”, yang berarti 9 agenda perubahan. Salah satunya adalah mengenai peningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program perlindungan sosial. Berbagai program yang dimaksud adalah Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat, Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH) dan lain- lain.

Dalam melaksanakan program tersebut dibutuhkan data dan informasi mengenai sasaran dalam bentuk Basis Data Terpadu (BDT). Pemerintah menugaskan BPS untuk mengumpulkan dan mengolah data rumah tangga/keluarga sasaran melalui kegiatan Pemutakhiran Basis Data Tepadu (PBDT) 2015. BPS telah melakukan kegiatan serupa pada Pendataan Sosial Ekonomi 2005 (PSE05), Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008, dan PPLS 2011.

Metodologi PBDT 2015 berbeda dengan dengan kegiatan sebelumnya (PPLS 2011). Kegiatan PBDT 2015 dibagi menjadi dua tahap, pertama menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik (FKP) tingkat desa yang melibatkan ketua komunitas atau Satuan Lingkungan Setempat (SLS) satu tingkat di bawahnya. Tahap kedua adalah pendataan rumah tangga yang merujuk pada hasil tahap pertama (FKP).

1.2 Tujuan

Tujuan utama kegiatan PBDT 2015 adalah untuk memperoleh keterangan rumah tangga dan anggota rumah tangga BDT kondisi tahun 2015 sebagai data dan informasi mutakhir. Dengan tersedianya data tersebut kementerian/lembaga dan pemerintah daerah maupun swasta dapat menggunakannya untuk penetapan sasaran program.

1.3 Dasar Hukum

Pelaksanaan PBDT 2015 didasarkan pada :

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik,

b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik,

c. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif.

d. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

(7)

2

1.4 Jadwal Pelaksanaan PBDT 2015

Pelaksanaan PBDT 2015 mencakup berbagai kegiatan yang dilaksanakan di BPS Pusat dan daerah. Berikut adalah jadwal pelaksanaan mulai dari ujicoba instrumen sampai data siap diberikan kepada Kantor Wakil Presiden melalui Sekterariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

(8)

3

Metodologi dan

Tahapan Kegiatan

2.1. Cakupan

PBDT 2015 dilaksanakan di 34 provinsi, 511 Kabupaten/Kota, 7.074 kecamatan dan 82.190 desa/kelurahan di seluruh wilayah Indonesia. Target rumah tangga yang dikumpulkan datanya sekitar 27,2 juta rumah tangga, atau sekitar 40 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terbawah secara nasional. Data rumah tangga sasaran yang dikumpulkan dalam PBDT 2015 mencakup nama dan alamat rumah tangga sasaran, keterangan pokok rumah tangga dan keterangan sosial ekonomi setiap anggota rumah tangga.

Pemutakhiran pada BDT yang dimaksud mencakup memperbarui identitas tempat tinggal sesuai perkembangan wilayah terkini, mengumpulkan karekteristik sosial ekonomi dan mengumpulkan informasi baru yang belum ada sebelumnya. Pemutakhiran tersebut harus dilakukan di lapangan, sebagian keterangan diperoleh pada tingkat wilayah satuan lingkungan setempat (seperti Dusun, RW, RT, Dukuh, Lingkungan, Jorong, dsb.), dan sebagian keterangan harus diperoleh dari rumah tangga.

Lingkup isi data (keterangan) yang dikumpulkan adalah alamat, keterangan sosial ekonomi rumah tangga dan individu anggota rumah tangga, yang sifatnya umum sehingga dapat digali dengan pengamatan dan wawancara (pengakuan). Tidak dilakukan pendataan yang bersifat pengujian laboratorium, ataupun pembuktian legal formal, sehingga kebenaran isi data sangat tergantung pada kejujuran masyarakat serta kemampuan petugas dalam menggali keterangan.

2.2 Tahapan Kegiatan

Kegiatan PBDT 2015 ada dua tahapan kegiatan besar yang akan dilakukan, yaitu tahap pertama berupa Forum Konsultasi Publik (FKP) dan tahap kedua berupa pendataan ke rumah tangga. Berikut ini dijelaskan pengertian satu per satu tahapan tersebut.

a. Forum Konsultasi Publik (FKP)

Forum Konsultasi Publik (FKP) adalah forum pertemuan untuk bertanya-jawab bersama dengan publik/masyarakat. Agar konsultasinya efektif dan efisien maka konsultasi hanya melibatkan tokoh yang mewakili masyarakat, seperti ketua komunitas, Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT atau Ketua SLS atau tokoh yang mewakili. FKP dilaksanakan pada tingkat desa/kelurahan (Gambar 2.1) dengan mengundang perwakilan masyarakat dari wilayah setingkat di bawah desa/kelurahan. Tidak semua desa/kelurahan seragam dalam penamaan bagian wilayahnya, namun berdasarkan informasi dari PODES 2014 sebagian besar menggunakan Dusun atau RW (Rukun Warga) sebagai wilayah tingkat pertama di bawah desa/kelurahan. Secara khusus di Sumatera Barat mayoritas menggunakan Nagari sebagai Desa/Kelurahan dan di bawahnya ada Jorong.

Setiap kegiatan FKP akan difasilitasi oleh fasilitator, yang berfungsi sebagai pemandu diskusi, membimbing pemeriksaan dan pengesahan data (nama-alamat). Pada pokoknya kegiatan FKP hanya memeriksa apakah sejumlah nama dan alamat kepala rumah tangga di dalam daftar

(9)

4

tercetak (prelist) benar KEBERADAANNYA di wilayah ini, yakni tentang apakah masih tinggal di wilayah ini, sudah pindah ataukah sudah meninggal? Sedangkan perihal apa, dari mana dan untuk apa daftar tersebut, serta mengapa diperiksa, tentunya perlu dijelaskan fasilitator.

Gambar 2.1 FKP pada Tingkat Desa

Pada kota-kota tertentu yang memiliki jumlah penduduk besar dan padat, FKP dilaksanakan pada SLS satu tingkat di bawah desa/kelurahan seperti Dusun atau RW (Gambar 2.2). Peserta FKP pada SLS satu tingkat di bawah desa adalah ketua RT yang berada di wilayah dusun atau RW tersebut. Penentuan kota-kota ini berdasarkan keputusan BPS pusat.

Gambar 2.2 FKP pada SLS Satu Tingkat di Bawah Desa (RW/Dusun)

RW/Dusun

RT 01

RT ...

RT 15

FKP di RW/Dusun

Peserta FKP

RT 02

RT 14

Desa/Kelurahan

Dusun/RW

Dusun/RW

Dusun/RW

RT

01

RT

RT

RT

RT

RT

FKP di desa

Peserta FKP

RT

RT

RT

(10)

5

b. Pendataan Rumah Tangga.

Pada kegiatan ini petugas pencacah lapangan (PCL) akan mendata setiap rumah tangga yang telah tercetak pada daftar PBDT2015.FKP yang merupakan daftar nama dan alamat rumah tangga yang sudah dikonfirmasi keberadaannya melalui FKP. Petugas pencacah juga melakukan konsultasi dengan rumah tangga miskin untuk mendapatkan rumah tangga miskin yang belum masuk dalam daftar PBDT2015.FKP. Rumah tangga miskin hasil konsultasi ini dicatat sebagai rumah tangga tambahan pada daftar PBDT2015.FKP dan didata secara lengkap oleh petugas pencacah.

Pendataan ini bertujuan untuk memperoleh keterangan lengkap mengenai rumah tangga dan anggota rumah tangga. Dokumen yang dipakai dalam pendataan adalah Daftar PBDT2015.RT, yang memuat seluruh keterangan rumah tangga dan individu anggota rumah tangga.

Informasi yang dikumpulkan pada pendataan rumah tangga adalah: 1. Nama dan alamat kepala rumah tangga.

2. Keterangan perumahan mencakup status penguasaan bangunan,penguasaan lahan, luas lantai, jenis lantai, jenis dinding terluas, jenis atap terluas, sumber air minum, sumber penerangan utama, bahan bakar/energi utama untuk memasak, fasilitas tempat buang air besar, tempat pembuangan akhir tinja, kepemilikan aset, usaha mikro yang dimiliki, dan keikutsertaan berbagai program.

3. Keterangan sosial ekonomi setiap anggota rumah tangga (ART) yaitu nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, keluarga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, kepemilikan kartu identitas, kecacatan, penyakit menahun/kronis, kehamilan, pendidikan, dan kegiatan ekonomi ART.

2.3 Jenis Dokumen yang Digunakan

Jenis dokumen yang digunakan dalam PBDT 2015 meliputi buku pedoman dan instrumen yang digunakan dalam FKP dan pendataan rumah tangga. Dokumen dan daftar isian yang digunakan adalah:

Buku pedoman:

1. Pedoman Kepala BPS Provinsi/Kabupaten/Kota Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015

2. Pedoman Forum Konsultasi Publik (FKP) Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 3. Pedoman Pencacah Rumah Tangga Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015

4. Pedoman Pengawas/Pemeriksa Pendataan Lapangan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015

5. Pedoman Pengolah Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 6. Cue Card yaitu alat bantu fasilitator di dalam melakukan FKP.

Instrumen yang digunakan dalam FKP:

1. Daftar PBDT2015.PPLS, berisi nama dan alamat rumah tangga yang tercakup dalam PPLS 2011. Sebagian di antara mereka pernah menjadi rumah tangga penerima manfaat program, seperti Raskin dan PBI BPJS Kesehatan.

(11)

6

2. Daftar PBDT2015.Program berisi daftar nama dan alamat individu atau rumah tangga yang selama tahun 2012-2014 dimasukkan oleh sistem pengelolaan BDT sebagai orang/rumah tangga baru atau pengganti yang masuk melalui Musdes/Muskel, atau sistem layanan BPJS Kesehatan, atau hasil pendataan Pemda setempat. Data rumah tangga di daftar ini bersumber dari Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Kelengkapan daftar PBDT2015.Program sangat terbatas. Nama yang tercantum tidak hanya nama kepala rumah tangga, bisa hanya berisi nama anggota rumah tangga. Selain itu alamat yang tercantum kadang hanya nama desa/kelurahan.

3. Daftar PBDT2015.Lainnya. daftar ini dipegang oleh asisten fasilitator dan diisi bila ada usulan rumah tangga tambahan.

4. Lembar Berita Acara, adalah dokumen berisi catatan penting mengenai hasil FKP. 5. Daftar Hadir, adalah dokumen kehadiran peserta FKP.

6. Lembar rekapitulasi manual tingkat desa, adalah dokumen yang dipergunakan untuk merekap RTS apabila FKP dilakukan di level Dusun/RW.

7. Lembar rekapitulasi manual tingkat kecamatan, adalah dokumen yang dipergunakan untuk merekap RTS per desa/kelurahan.

Instrumen yang digunakan dalam pendataan rumah tangga:

1. Daftar PBDT2015.FKP, yaitu daftar preprinted berisi nama dan alamat rumah tangga hasil FKP di setiap SLS.

2. Daftar PBDT2015.RT, yaitu kuesioner yang digunakan untuk pendataan rumah tangga.

2.4 Pemutakhiran Basis Data Terpadu di Provinsi Papua dan Papua Barat

PBDT 2015 di wilayah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) dilakukan dengan mekanisme yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Seperti pada pelaksanaan PPLS 2011, pelaksanaan PBDT di wilayah ini dilaksanakan dengan metode negative list, yaitu mengeluarkan rumah tangga yang teridentifikasi sebagai rumah tangga mampu. Mekanisme ini dipilih dengan pertimbangan beberapa hal, seperti: kondisi geografis, keterbatasan sarana transportasi yang ada, mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk pendataan, serta keterbatasan waktu.

PBDT 2015 di wilayah Papua dilaksanakan dengan memanfaatkan data dari Administrasi Kependudukan (Adminduk). Data tersebut dipilih dengan pertimbangan:

1.Semua penduduk Indonesia mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta Nomor Kartu Keluarga (KK) yang dapat digunakan untuk identifikasi keluarga;

2.Terdapat informasi jenis pekerjaan yang dapat digunakan untuk identifikasi rumah tangga mampu;

3.Data Adminduk telah dimutakhirkan menjelang Pemilu 2014.

Pemeriksaan validitas data dilakukan dengan memanfaatkan informasi dari sumber data lainnya, seperti nama-nama Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari data Badan Kepegawaian Daerah (BKD), nama-nama anggota DPRD atau mantan anggota DPRD dari data Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan sebagainya. Kemudian, untuk menjaga konsistensi rumah tangga penerima bantuan program, maka hasil PBDT 2015 di wilayah Papua akan mencakup nama-nama rumah tangga dalam BDT 2011.

(12)

7

2.5 Pengolahan Data

Pengolahan data PBDT 2015 dilakukan dalam empat bagian. Semua aplikasi yang dipakai pada setiap bagian dipersiapkan oleh BPS pusat. Penjelasan dari masing-masing bagian adalah sbb.

1. Bagian pertama adalah penyiapan data BDT dari TNP2K . Data ini dijadikan prelist awal yang berisi nama kepala rumah tangga, nama anggota rumah tangga lain, dan alamat tempat tinggal rumah tangga. Daftar ini dinamai Daftar PBDT2015.PPLS untuk data berasal dari PPLS 2011 dan disebut Daftar PBDT2015.Program untuk data bersumber dari program lainnya.

2. Bagian kedua adalah pengolahan dokumen hasil FKP di BPS kabupaten/kota. Pengolahan hasil FKP dilakukan dengan sistem ban berjalan, artinya entry data dilakukan segera setelah FKP selesai dan dokumen hasil FKP diterima oleh tim pengolahan di BPS kabupaten/kota. Hasil pengolahan dokumen ini akan menjadi Daftar PBDT2015.FKP, berupa preprinted daftar nama dan alamat rumah tangga yang akan dipakai dalam kegiatan pendataan. Selain itu untuk kebutuhan dokumentasi, Lembar Berita Acara di-scan dan disimpan dalam file. 3. Bagian ketiga adalah pengolahan data rumah tangga yang dilaksanakan di BPS

kabupaten/kota. Dokumen yang diolah adalah PBDT2015.RT. Hasil pengolahan semua kabupaten/kota dikirimkan ke BPS provinsi untuk dilakukan kompilasi. Kemudian semua hasil pengolahan provinsi dikompilasi di BPS pusat.

4. Bagian keempat adalah pengolahan data untuk pemodelan PMT (Proxy Mean Test). Kegiatan ini dilakukan di BPS pusat bersama dengan tim ahli dalam koordinasi Direktorat Statistik Ketahanan Sosial.

(13)
(14)

9

Struktur Organisasi

3.1 Struktur Organisasi PBDT 2015

Struktur organisasi disusun dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan PBDT 2015 dapat berjalan sebaik-baiknya. Setiap unsur dalam organisasi mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan haknya masing-masing. Struktur organisasi lapangan PBDT 2015 dirancang secara berjenjang sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PBDT 2015

III

3

Kepala BPS Provinsi

Kabid. IPDS Kabid. Stat. Sosial Kabag. TU

Kepala BPS Sekretaris Utama Inspektur Utama Deputi Bidang Statistik Sosial Deputi Bidang Metodologi

dan Informasi Statistik

Kepala BPS Kab/Kota

Kasi. IPDS Kasi. Stat. Sosial Kasubbag. TU

Fasilitator + Asisten

Pengawas/Pemeriksa

Pencacah

(15)

10

Kelancaran kegiatan PBDT 2015 menjadi tanggung jawab bersama baik di BPS pusat, BPS provinsi, maupun BPS kabupaten/kota. Secara umum tanggung jawab kegiatan PBDT 2015 di setiap jenjang adalah sebagai berikut.

1. BPS Pusat

a. Penanggung jawab kegiatan PBDT 2015 secara keseluruhan adalah Kepala BPS. b. Penanggung jawab bidang pendataan adalah Deputi Bidang Statistik Sosial.

c. Penanggungjawab bidang pengolahan adalah Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik.

d. Penanggungjawab bidang administrasi adalah Sekretaris Utama.

e. Penanggungjawab bidang pengawasan administrasi adalah Inspektur Utama.

2. BPS Provinsi

a. Penanggung jawab kegiatan PBDT 2015 secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS provinsi.

b. Penanggung jawab teknis adalah Kepala Bidang Statistik Sosial.

c. Penanggung jawab pengolahan data PBDT 2015 adalah Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik.

d. Penanggung jawab administrasi adalah Kepala Bagian Tata Usaha.

3. BPS Kabupaten/Kota

a. Penanggung jawab kegiatan PBDT 2015 di tingkat kabupaten/kota adalah Kepala BPS kabupaten/kota.

b. Penanggung jawab teknis adalah Kepala Seksi Statistik Sosial.

c. Penanggung jawab pengolahan adalah Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik.

d. Penanggung jawab administrasi adalah Kepala Subbagian Tata Usaha.

3.2. Wewenang dan Tugas Unsur Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan PBDT 2015

Pelaksana kegiatan PBDT 2015 di BPS pusat, BPS provinsi, dan BPS kabupaten/kota mempunyai wewenang dan tugas sebagai berikut:

1. Kepala BPS

Kepala BPS mempunyai wewenang membagi tugas dan tanggung jawab kepada seluruh jajaran BPS agar kegiatan PBDT 2015 dapat berjalan dengan lancar.

2. Deputi Bidang Statistik Sosial

Deputi Bidang Statistik Sosial mempunyai wewenang membagi dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab bidang teknis antara lain: perencanaan, persiapan dan pelaksanaan lapangan PBDT 2015.

3. Deputi Bidang Diseminasi dan Informasi Statistik

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik mempunyai wewenang membagi dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab bidang teknis pengolahan data sehingga tersedia bahan BDT 2015.

(16)

11

4. Inspektur Utama

Inspektur Utama mempunyai wewenang membagi dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab bidang pengawasan administrasi PBDT 2015 agar dapat berjalan dengan lancar.

5. Sekretaris Utama

Sekretaris Utama mempunyai wewenang membagi dan mengarahkan tugas dan tanggung jawab bidang administrasi PBDT 2015.

6. Kepala BPS Provinsi

a. Kepala BPS provinsi memberikan arahan baik teknis maupun administrasi kepada Kepala Bidang Statistik Sosial, Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, Kepala Bagian tata Usaha dan Kepala BPS kabupaten/kota.

b. Memonitor dan mengevaluasi penyelenggaraan rekrutmen dan pelatihan petugas, pelaksanaan lapangan FKP, pendataan rumah tangga, dan pengolahan data PBDT di daerah.

c. Memonitor dan mengevaluasi jalannya koordinasi dan supervisi pelaksanaan lapangan.

7. Kepala Bidang Statistik Sosial

a. Melakukan koordinasi dengan kepala BPS kabupaten/kota dalam pelaksanaan PBDT 2015.

b. Memberi petunjuk teknis kepada Kepala BPS kabupaten/kota mengenai rekrutmen petugas FKP dan pendataan.

c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendataan serta pemeriksaan hasil PBDT 2015.

d. Membuat laporan teknis pelaksanaan PBDT 2015.

8. Kepala Bagian Tata Usaha

a. Mendistribusikan dokumen ke BPS kabupaten/kota.

b. Bersama-sama Kepala Bidang Statistik Sosial menyelenggarakan rekrutmen dan pelatihan petugas innas pendataan.

c. Membuat laporan administrasi.

d. Menyelesaikan administrasi pembayaran petugas.

9. Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

a. Menerima soft copy data prelist PBDT 2015 (PBDT2015.PPLS dan PBDT2015.Program) dari BPS pusat dan mendistribusikannya ke BPS kabupaten/kota. b. Menerima softcopy data clean dari BPS kabupaten/kota.

c. Mengkoordinir penggabungan data hasil pengolahan tingkat kabupaten/kota. d. Mengirimkan hasil penggabungan data clean berupa softcopy ke BPS pusat. e. Membuat laporan teknis pengolahan PBDT 2015.

10. Kepala BPS Kabupaten/Kota

a. Kepala BPS kabupaten/kota bertanggung jawab atas kegiatan PBDT 2015 secara keseluruhan di BPS kabupaten/kota.

b. Menyelenggaraan rekrutmen dan pelatihan petugas pendataan (PML dan PCL).

(17)

12

d. Membuat rekap jumlah RTS hasil FKP per kecamatan untuk disyahkan oleh Camat.

11. Kepala Seksi Statistik Sosial

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendataan.

b. Menyiapkan dokumen yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan FKP. c. Menerima dokumen dan melakukan pemeriksaan hasil PBDT 2015. d. Menyerahkan dokumen yang sudah diperiksa kepada Seksi IPDS. e. Membuat laporan teknis pelaksanaan PBDT 2015.

12. Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS)

a. Melakukan pengolahan data di tingkat kabupaten/kota.

b. Mencetak (print) daftar PBDT2015.PPLS dan PBDT2015.Program. c. Mencetak (print) daftar PBDT2015.FKP.

d. Mengirimkan hasil penggabungan data clean berupa softcopy ke BPS provinsi. e. Membuat laporan teknis pengolahan PBDT 2015.

13. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

a. Menerima dokumen dari BPS provinsi b. Mendistribusikan dokumen ke petugas.

c. Bersama-sama Kepala Seksi Statistik Sosial menyelenggarakan pelatihan petugas. d. Membuat laporan administrasi penyelenggaraan pelatihan.

e. Menyiapkan surat undangan bagi peserta FKP f. Menyelesaikan administrasi pembayaran petugas.

14. Fasilitator

a. Mengikuti pelatihan petugas FKP PBDT 2015.

b. Merencanakan dan mempersiapkan kegiatan konsultasi publik di wilayah yang menjadi tanggungjawabnya.

c. Bersama dengan asisten fasilitator menginformasikan Camat tentang rencana kegiatan FKP sekaligus meminta ijin melaksanakan FKP.

d. Bersama dengan asisten fasilitator melakukan koordinasi dengan kepala desa/lurah dalam melaksanakan FKP.

e. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab terhadap terlaksananya FKP di wilayah kerjanya.

f. Menjelaskan maksud dan tujuan PBDT 2015 kepada peserta FKP.

g. Menjelaskan tata cara pemeriksaan daftar awal (yang bersumber dari BDT 2011 dan daftar penerima program bantuan) kepada peserta FKP.

h. Membantu proses pemeriksaan daftar awal dalam kegiatan FKP. i. Menandatangani dokumen FKP setelah FKP selesai.

j. Menyelesaikan FKP di seluruh desa/kelurahan yang menjadi tugasnya.

15. Asisten Fasilitator

(18)

13

b. Mendampingi fasilitator dalam pelaksanaan FKP. c. Menyiapkan dokumen yang akan digunakan dalam FKP. d. Mendistribusikan dokumen FKP kepada peserta FKP.

e. Membantu fasilitator menjelaskan konsep dan dokumen yang diperlukan dalam FKP. f. Mengumpulkan dokumen hasil FKP dari peserta dan memeriksa kelengkapan isiannya. g. Membuat berita acara pelaksanaan FKP.

h. Memastikan dokumen FKP telah ditandatangani oleh kepala desa/lurah dan peserta FKP. i. Menandatangani dokumen FKP setelah FKP selesai.

j. Menyerahkan dokumen hasil FKP ke BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. k. Bertanggung jawab dalam penyelesaian administrasi FKP.

l. Mengirim SMS mengenai jumlah rumah tangga sasaran hasil FKP melalui SMS Gate

Way.

16. Pengawas/Pemeriksa (PML)

a. Seorang PML akan membawahi sekitar 6-8 PCL. b. Mengikuti pelatihan petugas lapangan PBDT 2015.

c. Mengkoordinir pelaksanaan pendataan pada semua PCL yang menjadi tanggungjawabnya.

d. Mendampingi PCL untuk melakukan pendataan pada awal pelaksanaan pendataan. e. Mengawasi pelaksanaan lapangan.

f. Membantu memecahkan masalah yang ditemui PCL dalam pelaksanaan pendataan. g. Mengkoordinir pertemuan PCL.

h. Memeriksa hasil pendataan yang diserahkan PCL. i. Melakukan pengecekan lapangan untuk setiap PCL.

j. Mengumpulkan dokumen hasil pendataan dan diserahkan kepada BPS kabupaten/kota cq. Seksi statistik sosial.

k. Mengirim SMS mengenai jumlah rumah tangga hasil pendataan yang telah diperiksa melalui SMS Gate Way.

17. Pencacah Lapangan (PCL)

a. Mengikuti pelatihan petugas lapangan PBDT 2015.

b. Melaksanakan pendataan sesuai dengan petunjuk dan jadwal yang telah ditentukan. c. Memeriksa kembali hasil pendataan (kelengkapan dokumen, kelengkapan isian, dan

kualitas data yang diperoleh).

d. Mengirim SMS mengenai jumlah rumah tangga hasil pendataan melalui SMS Gate Way e. Menyerahkan dokumen PBDT 2015 yang telah diisi dan diperiksa kepada pemeriksa.

3.3. Persyaratan Petugas Lapangan BPDT 2015

Petugas lapangan PBDT 2015 terdiri dari master trainer FKP, trainer FKP, fasilitator, asisten fasilitator, master intama pendataan, intama pendataan, innas pendataan, pengawas/pemeriksa (PML), pencacah lapangan (PCL), innas pengolahan, inda pengolahan dan petugas pengolahan. Syarat dan ketentuan bagi petugas tersebut adalah sebagai berikut:

(19)

14

1. Master Trainer FKP

a. Master Trainer FKP adalah eselon III baik dari BPS pusat maupun BPS provinsi serta kepala seksi di BPS pusat yang ditunjuk.

b. Master Trainer mengajar Trainer FKP.

c. Mengikuti workshop master trainer dalam rangka FKP.

2. Trainer FKP

a. Trainer FKP adalah Kepala Bidang Statistik Sosial, atau Kepala BPS kabupaten/kota, atau Kepala Seksi senior di lingkungan BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota yang berpengalaman mengajar, memimpin rapat, atau menyelenggarakan FGD (focus group

discussion), atau staf tertentu yang ditunjuk oleh BPS provinsi atau BPS

kabupaten/kota.

b. Trainer akan mengajar Fasilitator. c. Mengikuti TOT FKP

3. Fasilitator

Fasilitator adalah petugas yang akan memfasilitasi pertemuan tokoh komunitas dalam forum konsultasi publik. Ia bekerja selama 1 bulan dengan beban tugas antara 10-15 FKP atau sesuai dengan kondisi geografis. Kepala BPS kabupaten/kota mengatur pembagian beban kerja sehingga cukup merata antar fasilitator. Syarat-syarat pokok yang harus dipenuhi fasilitator adalah:

a. Berpendidikan minimal S1/DIV atau sederajat. b. Berusia tidak lebih dari 56 tahun.

c. Diutamakan pernah menjadi fasilitator PNPM.

d. Mempunyai pengalaman dalam memimpin suatu kelompok diskusi (FGD). e. Mengenal dengan baik keadaan sosial budaya masyarakat di wilayah kerjanya.

f. Mengikuti pelatihan sebagai fasilitator dan direkomendasikan oleh trainer layak untuk menjadi fasilitator FKP PBDT 2015.

g. Bersedia melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab sampai selesai.

4. Asisten Fasilitator

a. Asisten fasilitator diutamakan berasal dari organik BPS. b. Mengikuti pelatihan sebagai asisten fasilitator.

5. Intama Pendataan

Intama pendataan adalah Kepala seksi senior di lingkungan Bidang Statistik Sosial BPS provinsi atau Kepala Seksi Statistik Sosial BPS kabupaten/kota yang berpengalaman mengajar.

6. Innas pendataan

Innas pendataan diutamakan Kepala Seksi atau staf yang berpengalaman mengajar.

7. Pengawas/Pemeriksa (PML)

a. Berpendidikan minimal SMU atau sederajat.

b. Mampu berkomunikasi dan mengkoordinir pencacah. c. Mengenal wilayah pengawasan dengan cukup baik.

(20)

15

d. Mengikuti pelatihan petugas pendataan.

8. Pencacah Lapangan (PCL)

a. Berpendidikan minimal lulusan SMU atau sederajat.

b. Diutamakan pernah terlibat dalam PPLS 2011dan berprestasi baik dalam pelatihan petugas maupun pelaksanaan sensus/survei yang dilakukan oleh BPS.

c. Jujur dan patuh terhadap semua ketentuan pendataan yang telah ditetapkan. d. Mengenal wilayah pendataan dengan cukup baik.

e. Mengikuti pelatihan petugas pendataan.

9. Innas Pengolahan

Diutamakan Kepala Seksi di lingkungan Bidang Integrasi dan Pengolahan Data Statistik BPS provinsi atau Kepala Seksi IPDS di BPS kabupaten/kota yang berpengalaman mengajar.

10.Inda Pengolahan

a. Kepala seksi IPDS atau staf di BPS kabupaten kota. b. Mengikuti pelatihan inda pengolahan PBDT 2015.

11. Petugas Pengolahan

Petugas pengolahan adalah staf atau mitra BPS kabupaten/kota yang telah mengikuti pelatihan petugas pengolahan PBDT 2015.

Dalam pelaksanaan PBDT 2015, untuk komunikasi mengenai aspek teknis dan non-teknis, maka di BPS RI telah dibentuk Sekretariat PBDT 2015 dan diharapkan BPS provinsi dan kabupaten/kota juga membentuk Sekretariat PBDT 2015. Untuk koordinasi dan komunikasi dengan BPS RI, BPS provinsi dan BPS kabupaten/kota dapat menghubungi Sekretariat PBDT 2015 pusat.

Sekretariat Pemutakhiran BDT 2015 Pusat:

Alamat: Jalan dr. Sutomo No.6-8 Gedung 5 lantai 4

Telepon : 021- 3810291, ext 7456, 4340, 4320, 4310

Fax: 021-3507050

(21)
(22)

17

Pelaksanaan Forum

Konsultasi Publik

Sebagaimana dijelaskan pada Bab II, Forum Konsultasi Publik (FKP) adalah forum pertemuan untuk bertanya-jawab bersama dengan publik/masyarakat. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci yang bermanfaat bagi BPS provinsi dan BPS kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan lapangan.

4.1 Penyiapan Dokumen Forum Konsultasi Publik

Dokumen yang digunakan dalam FKP meliputi surat undangan peserta FKP, daftar PBDT2015.PPLS, PBDT2015.Program, PBDT2015.Lainnya, daftar hadir, lembar berita acara dan pelaksanaan FKP, lembar rekapitulasi manual tingkat desa serta lembar rekapitulasi manual tingkat kecamatan.

Penyiapan Daftar PBDT2015.PPLS dan PBDT2015.Program:

- Dicetak pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS kabupaten/kota. - Dibagikan kepada fasilitator di kantor BPS kabupaten/kota.

Penyiapan undangan peserta FKP, PBDT2015.Lainnya, daftar hadir, dan lembar berita acara dan FKP, lembar rekapitulasi manual tingkat desa serta lembar rekapitulasi manual tingkat kecamatan:

- Disiapkan di BPS kabupaten/kota.

- Fasilitator akan dibekali sebanyak lokasi dan jumlah undangan peserta FKP yang menjadi wilayah tugasnya.

- Dibagikan kepada fasilitator di kantor BPS kabupaten/kota.

4.2 Mekanisme Forum Konsultasi Publik

Salah satu tahapan dalam PBDT 2015 adalah Forum Konsultasi Publik (FKP). Dari kegiatan ini akan diperoleh daftar rumah tangga yang akan dimutakhirkan keberadaannya. Secara lengkap, tahapan/mekanisme pelaksanaan FKP sebagai berikut:

1. Tujuh hari sebelum jadwal FKP di suatu lokasi, fasilitator berkoordinasi dengan Kepala Desa/Lurah bahwa akan dilaksanakan kegiatan tersebut dan meminta bantuannya mengundang para Ketua SLS (RW/Dusun) atau yang dipandang mewakili masyarakat untuk hadir sebagai peserta.

2. Pada hari yang telah ditentukan, fasilitator akan memfasilitasi pelaksanaan konsultasi publik di setiap desa/kelurahan dengan membawa dokumen yang diperlukan.

3. Pada waktu pelaksanaan FKP, fasilitator didampingi oleh asisten fasilitator.

4. Pada waktu pelaksanaan FKP, seluruh peserta sudah membawa dokumen arsip (buku) warga yang berisi daftar nama Kepala Rumah Tangga atau Keluarga, baik warga tetap (de jure, mempunyai status kependudukan tetap) maupun warga yang hanya berdomisili (de facto, dengan status kependudukan sementara).

5. Pada waktu pelaksanaan FKP peserta harus mengisi daftar hadir. 6. Agenda acara FKP dapat diatur sebagai berikut:

a. Pembukaan oleh Kepala Desa/Lurah

(23)

18

b. Penjelasan fasilitator mengenai PBDT dan kegiatan yang akan dilakukan bersama dengan peserta dalam pertemuan ini

c. Pemeriksaan bersama nama dan alamat pada prelist d. Pengesahan prelist

e. Penutupan oleh Kepala Desa/Lurah

7. Setelah daftar telah diperiksa, selanjutnya daftar rumah tangga tersebut akan diolah di BPS kabupaten/kota untuk diprint lagi mejadi Daftar PBDT2015.FKP yang akan dipergunakan untuk pendataan rumah tangga.

Secara garis besar tahapan FKP dapat dilihat pada skema berikut:

Gambar 4.1. Mekanisme Forum Konsultasi Publik

Variasi Format Pelaksanaan FKP di Tingkat Desa/Kelurahan

Struktur dan jumlah Satuan Lingkungan Setempat (SLS) di bawah desa/kelurahan berbeda-beda antara desa/kelurahan yang satu dengan lainnya. Sebagai contoh: beberapa desa/kelurahan memiliki struktur SLS hingga 3 tingkat seperti Dusun, RW dan RT, sedangkan desa/kelurahan lainnya hanya memiliki satu tingkat SLS di bawah desa/kelurahan yaitu RT. Perbedaan struktur dan jumlah SLS di setiap desa/kelurahan memungkinkan adanya variasi format pelaksanaan FKP di tingkat desa/kelurahan. Variasi pelaksanaan bertujuan agar FKP bisa berjalan lancar dan efektif.

Beberapa format FKP berikut ini dapat dilaksanakan sebagai alternatif:

1. FKP dilaksanakan di desa/kelurahan dengan dihadiri para Ketua RW/Kepala Dusun/SLS satu tingkat di bawah desa/kelurahan. Format ini adalah bentuk yang umum.

Koordinasi dengan Kepala Desa/Lurah

o Jadwal pelaksanaan FKP o Undangan untuk peserta

Pelaksanaan FKP di desa/kelurahan

- Pengantar dari Lurah/Kepala Desa - Menerangkan tujuan FKP

- Menerangkan Daftar PBDT2015.PPLS dan PBDT2015.Program, - Memeriksa keberadaan nama-nama di dalam daftar

- Mengisi Berita Acara - Mengisi daftar hadir.

- Asisten fasilitator mengisi berita acara pelaksanaan FKP.

Penyerahan Hasil FKP ke BPS kabupaten/kota

o Seluruh dokumen per desa/kelurahan o Melaporkan perkembangan

(24)

19

2. FKP dilaksanakan di desa/kelurahan dengan dihadiri para Ketua RW/Kepala Dusun/SLS satu tingkat di bawah desa/kelurahan dan juga seluruh ketua SLS tingkat kedua (RT/Dukuh/dsb). Dalam hal ini harus dipertimbangkan ketersediaan dana untuk biaya konsumsi peserta.

3. FKP dilaksanakan di desa/kelurahan dengan dihadiri para ketua Ketua RT, jika strukturnya langsung dari desa/kelurahan ke RT.

Apabila banyaknya peserta di suatu lokasi FKP melebihi batas normal untuk efektif satu kali pertemuan (sekitar 10 - 15 peserta), maka FKP dapat dibagi menjadi beberapa pertemuan. Pengaturan banyaknya pertemuan harus direncanakan sebelumnya bersama dengan BPS kabupaten/kota, karena menyangkut keterbatasan pembiayaan.

4.3 Pengaturan Jadwal Forum Konsultasi Publik

Dalam pelaksanaan FKP banyak melibatkan para peserta, untuk itu pengaturan jadwal kegiatan harus dibuat dengan baik. Diawali pemberitahuan kepada kepala desa/lurah, dilakukan sekitar 7 hari sebelum rencana hari pelaksanaan FKP. Hal ini bertujuan agar desa/kelurahan dan peserta memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri untuk FKP.

Pengolahan dokumen hasil FKP dilakukan segera setelah dokumen diterima oleh pusat pengolahan data di BPS kabupaten kota. Sehingga penyerahan dokumen hasil FKP ke BPS kabupaten/kota dilakukan segera setelah FKP selesai dan dokumen telah diperiksa, tanpa menunggu seluruh FKP selesai dilaksanakan. Skema penjadwalan kegiatan FKP dapat dilihat pada Tabel 4.2.

(25)

20

Tabel 4.2 Skema Pengaturan Jadwal Forum Konsultasi Publik

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7

F F1 Desa#1 F1 Desa#2 F1 Desa#3 F1 Desa#4 F1 Desa#5

F2 Desa#1

AF

AF2 AF1 Desa1

Hari 8 Hari 9 Hari 10 Hari 11 Hari 12 Hari 13 Hari 14

F F1 Desa#6

F2 Desa#2 F1 Desa#7 F2 Desa#3 F1 Desa#8 F2 Desa#4 F1 Desa#9 F2 Desa#5 F1 Desa#10

AF AF1 Desa#2 AF1 Desa#3 AF1 Desa#4

AF2 AF1 Desa#5

Hari 15 Hari 16 Hari 17 Hari 18 Hari 19 Hari 20 Hari 21

F F1 Desa#11

F2 Desa#6 F1 Desa#12 F2 Desa#7 F1 Desa#13 F2 Desa#8 F1 Desa#14 F2 Desa#9 F2 Desa#10

AF AF1 Desa#6 AF1 Desa#7

AF2 AF1 Desa#8 AF1 Desa#9 AF1 Desa#10

Hari 22 Hari 23 Hari 24 Hari 25 Hari 26 Hari 27 Hari 28

F F1 Desa#15

F2 Desa#11 F2 Desa#12 F2 Desa#13 F2 Desa#14

AF AF1 Desa#11 AF1 Desa#12

AF2 AF1 Desa#13 AF1 Desa#14

Hari 29 Hari 30 F F2 Desa#15 AF AF1 Desa#15 AF2 Keterangan: F : Fasilitator AF : Asisten fasilitator

F1 : -Fasilitator memberitahu Kepala Desa/lurah mengenai pelaksanaan FKP dan

waktu pelaksanaan FKP

-Meminta Kepala Desa/lurah untuk mengundang Kepala Dusun/RW untuk menghadiri FKP

F2 : Fasilitator melaksanakan FKP

AF1 : Asisten Fasilitator mendampingi Fasilitator dalam FKP

AF2 : Asisten Fasilitator melakukan koordinasi dengan BPS Kab/Kota terkait penyiapan, penyerahan dokumen FKP dan urusan administrasi keuangan

4.4 Pengawasan dan Monitoring Forum Konsultasi Publik

Pengawasan dan monitoring FKP dilakukan melalui administrasi, supervisi atau melalui SMS gateway. Adapaun caranya dapat di jelaskan sebagai berikut:

a. Pengawasan melalui administrasi:

Pengawasan melalui administrasi dilakukan dengan memonitor alur dokumen. Dokumen diberikan secara bertahap, misalnya setiap fasilitator hanya boleh mengambil dokumen FKP untuk 5 desa. Pengambilan berikutnya dilakukan bila fasilitator telah menyerahkan dokumen hasil FKP yang telah selesai atau melaporkan perkembangan hasil

(26)

21

FKP yang telah dilaksanakan. Pengambilan biaya konsumsi FKP juga dilakukan secara bertahap seiring dengan pengambilan dokumen.

b. Pengawasan melalui supervisi:

Pengawasan melalui supervisi dilakukan oleh BPS pusat dan daerah. Pejabat BPS pusat yang melakukan supervisi diupayakan dapat meninjau pelaksanaan FKP di lapangan. Pemilihan daerah dan kecamatan yang di supervisi berdasarkan evaluasi hasil monitoring pelaksanaan di sekretariat.

c. Pengawasan dan monitoring melalui SMS Gate way.

Monitoring pelaksanaan FKP dilakukan melalui SMS Gateway. SMS dikirimkan oleh asisten fasilitator setiap selesai pelaksanaan FKP untuk setiap desa. Monitoring pelaksanaan SMS Gateway ini dikoordinir oleh Seksi Sosial di BPS kabupaten/kota. Tugas koordinator SMS gateway adalah sebagai berikut:

1. Mendaftarkan nomor telepon dari setiap asisten fasilitator di kabupaten/kota yang bersangkutan di sistem monitoring aplikasi SMS Gateway

2. Melakukan monitoring pelaksanaan FKP yang telah dilaporkan dalam sistem monitoring SMS Gateway

Informasi yang dikirimkan melalui SMS Gateway adalah: 1. Desa/kelurahan lokasi FKP

2. Informasi jumlah RTS pada lembar berita acara yang terdiri dari Jumlah RTS PBDT2015.PPLS, PBDT2015.Program dan PBDT2015.Lainnya.

(27)
(28)

23

Pelaksanaan Pendataan

Rumah Tangga

Pendataan rumah tangga merupakan kegiatan utama dari kegiatan PBDT 2015. Pelaksanaan pendataan yang baik tentunya akan menghasilkan data yang berkualitas. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci bagi BPS provinsi dan BPS kabupaten/kota dalam pelaksanaan pendataan rumah tangga.

5.1 Penyiapan Dokumen Pendataan

Penyiapan Daftar PBDT2015.FKP

- Dicetak pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS kabupaten/kota. - PCL akan dibekali sesuai SLS yang menjadi wilayah tugasnya. - Dibagikan kepada PCL pada saat pelatihan

Penyiapan Daftar PBDT2015.RT

- Daftar PBDT2015.RT merupakan daftar kosong dan dicetak di BPS provinsi - PCL akan dibekali sebanyak RTS yang menjadi beban tugasnya.

- Dibagikan kepada PCL pada saat pelatihan.

5.2 Mekanisme Pendataan

Pendataan rumah tangga calon RTS akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 1. Mengunjungi kepala desa/lurah untuk memberitahu akan adanya pencacahan 2. Mengunjungi ketua RT (SLS) untuk memberitahu akan adanya pencacahan

3. Melakukan pencacahan rumah tangga yang terdapat pada Daftar PBDT2015.FKP dengan menggunakan Daftar PBDT2015.RT.

Langkah-langkah yang dilakukan pada saat pencacahan rumah tangga adalah sebagai berikut: 1. PCL dengan atribut (tanda pengenal) datang ke kepala desa/lurah dengan membawa surat

tugas dari kepala BPS kabupaten/kota.

2. PCL memberitahu kepala desa/lurah mengenai adanya kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 hasil dari FKP yang telah dilaksanakan sebelumnya di wilayahnya.

3. PCL dengan atribut (tanda pengenal) datang ke ketua SLS terendah dengan membawa surat tugas dari kepala BPS kabupaten/kota.

4. PCL memberitahu ketua SLS bahwa akan melakukan kunjungan ke rumah tangga yang ada di Daftar PBDT2015.FKP dari hasil FKP.

5. PCL mengunjungi semua rumah tangga yang ada di PBDT2015.FKP untuk melakukan pencacahan dengan daftar PBDT2015.RT pada hari itu dan hari berikutnya.

6. Melakukan konsultasi dengan rumah tangga yang dianggap miskin, untuk menanyakan apakah masih ada rumah tangga dengan keadaan sosial ekonomi yang sama dengannya atau lebih buruk, dan tidak ada dalam daftar PBDT2015.FKP. Jika ada tambahkan dalam daftar PBDT2015.FKP dan lakukan pendataan dengan menggunakan daftar PBDT2015.RT. 7. PCL melakukan langkah 3-6 pada SLS berikutnya dalam satu desa/kelurahan.

(29)

24

5.3 Pengaturan Jadwal Pencacahan

Mekanisme pendataan menggunakan metode ban berjalan, yaitu pengolahan data dilakukan segera setelah dokumen hasil pencacahan diterima di pusat pengolahan data. Dalam minggu yang sama, dokumen hasil pencacahan sudah harus direkam (di-entry). Untuk itu dibutuhkan tingkat disiplin yang tinggi dari semua petugas pelaksana PBDT 2015. Skema pengaturan jadwal penyelesaian pencacahan per SLS disajikan pada Tabel 5.1.

Untuk desa-desa yang secara geografis sulit untuk dikunjungi dan terbatasnya sarana transportasi, pencacahan rumah tangga dapat dilaksanakan secara beriringan dengan pelaksanaan FKP. Menyikapi hal tersebut maka pelatihan petugas pencacah yang bertugas di desa-desa sulit tidak mengikuti jadwal normal dan akan dilakukan pelatihan secara terpisah.

Tabel 5.1. Skema Pengaturan Jadwal Penyelesaian Pencacahan per SLS

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6-13 Hari 14 Hari 15-30

PCL SLS #1 1.Memberitahu ke Ketua SLS akan melakukan pendataan 2.Pencacahan dengan PBDT2015.R T 1.Menyelesaikan pencacahan di SLS # 1 2. Kirim laporan via SMS Gate way SLS #2 1. Memberitahu ke Ketua SLS akan melakukan pendataan 2. Pencacahan dengan PBDT2015.R T 1.Menyelesaikan pencacahan di SLS # 2 2.Kirim laporan via SMS Gate way SLS #3 1.Memberitahu ke Ketua SLS akan melakukan pendataan 2.Pencacahan dengan PBDT2015.RT Melanjutkan pencacahan di SLS berikutnya 1.Melakukan pertemuan dengan PML 2.Melajutkan pencacahan Melanjutkan pencacahan di SLS berikutnya PML Mendampingi PCL 1-3 di lapangan Mendampingi PCL 4-6 di lapangan Melakukan pengecekan lapangan terhadap isian dokumen PBDT2015.RT untuk rumah tangga yang telah dicacah oleh PCL 1-6 di SLS # 1 dan # 2 Melanjutkan pengecekan lapangan yang telah dicacah oleh PCL 1-6 di SLS # 1 dan # 2 Melanjutkan pengecekan lapangan yang telah dicacah oleh PCL 1-6 di SLS # 1 dan # 2 Melakukan pengawasan lapangan Pada PCL berikutnya Mengadakan pertemuan dengan semua PCL yang berada dalam pengawasannya Melakukan pengawasan lapangan Pada PCL berikutnya 1. Mengambil dokumen PBDT2015.R T dari PCL 2. Memeriksa dokumen PBDT2015.R T 1.Mengambil dokumen PBDT2015.R T, dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT2015.R T 1.Mengambil dokumen PBDT2015.RT dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT2015.RT 1.Mengambil dokumen PBDT2015.R T dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT2015. RT 1. Mengambil dokumen PBDT2015. RT dari PCL 2. Memeriksa dokumen PBDT2015. RT 1.Mengambil dokumen PBDT2015. RT, dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT2015. RT 1.Mengambil dokumen PBDT2015. RT dari PCL 2.Memeriksa dokumen PBDT2015. RT Kirim laporan via

SMS Gate way Kirim dokumen PBDT2015.RT untuk SLS # 1 ke BPS kabupaten/kota

Kirim laporan via SMS gateaway Kirim dokumen PBDT2015.RT untuk SLS # 1 ke BPS kabupaten/kota Kirim laporan via SMS gateaway

Apabila ada pemekaran wilayah sehingga satu desa/SLS pecah menjadi beberapa

(30)

25

5.4 Monitoring dan Evaluasi Pencacahan

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pencacahan sangat penting untuk mengetahui perkembangan pencacahan dari waktu ke waktu dan mendeteksi permasalahan yang muncul. Tujuan dari monitoring dan evaluasi pencacahan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui perkembangan pencacahan setiap saat.

2. Memudahkan pemantau baik di pusat maupun di daerah untuk melihat secara ”real time” keseluruhan hasil monitoring yang telah dikirim datanya via SMS.

Monitoring dan evaluasi pencacahan menggunakan fasilitas website yang menerima laporan langsung dari petugas melalui SMS ke SMS Gate way setiap saat sehingga data, tabel dan grafik yang disajikan bersifat dinamis. Website tersebut dapat diakses oleh pemantau yang telah terdaftar, tetapi tidak dipublikasikan untuk umum.

Tim pemantau untuk kegiatan monitoring dan pelaksanaan lapangan terdiri dari:  Seluruh eselon I, eselon II dan eselon III terkait di BPS pusat.

 Kepala BPS provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala Bidang IPDS hanya dapat melihat provinsi di wilayahnya

 Kepala BPS kabupaten/kota hanya dapat melihat hasil monitoring kabupaten/kota wilayahnya. Jenis informasi yang dapat disajikan adalah:

1. Jumlah rumah tangga yang telah didata dengan PBDT2015.RT 2. Progress pengolahan data.

(31)
(32)

27

Penyelenggaraan

Pelatihan Petugas

Pelatihan petugas perlu dilaksanakan sebelum pelaksanaan lapangan, dengan tujuan untuk menyamakan persepsi tentang konsep dan definisi dari setiap tahapan kegiatan. Keberhasilan penyelenggaraan pelatihan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan lapangan. Oleh karena itu penyelenggaraan pelatihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

6.1 Pelatihan Petugas FKP 1. Trainer Fasilitator

Pelatihan trainer fasilitator dilaksanakan di BPS pusat selama 3 hari efektif pada 12-14 Mei 2015. Peserta pelatihan trainer adalah Kepala Bidang Statistik Sosial atau Kepala Seksi senior di lingkungan BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota yang berpengalaman mengajar, atau staf tertentu yang ditunjuk oleh BPS provinsi/kabupaten/kota. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan trainer fasilitator adalah Direktorat Statistik Ketahanan Sosial.

2. Fasilitator dan Asisten Fasilitator

Pelatihan fasilitator dan asisten fasilitator diselenggarakan oleh BPS provinsi selama 2 hari efektif pada Bulan Mei 2015. Peserta pelatihan adalah calon fasilitator dan asisten fasilitator. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan fasilitator dan asisten fasilitator adalah BPS provinsi.

6.2 Pelatihan Petugas Pendataan 1. Intama Pendataan

Pelatihan intama pendataan dilaksanakan di BPS pusat selama 3 hari efektif pada Bulan Mei 2015. Peserta pelatihan adalah Kepala seksi senior di lingkungan Bidang Statistik Sosial BPS provinsi atau Kepala Seksi Statistik Sosial BPS kabupaten/kota yang berpengalaman mengajar. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan intama pendataan adalah Direktorat Statistik Ketahanan Sosial BPS.

2. Innas Pendataan

Pelatihan innas pendataan dilaksanakan di BPS provinsi selama 2 hari efektif pada Bulan Juni 2015. Peserta pelatihan adalah Kepala Seksi di lingkungan Bidang Statistik Sosial atau Kepala Seksi Statistik Sosial di BPS kabupaten/kota yang berpengalaman mengajar. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah BPS provinsi.

3. Petugas Pendataan

Pelatihan petugas pendataan dilaksanakan di BPS kabupaten/kota selama 2 hari efektif pada Bulan Juni 2015. Peserta pelatihan adalah mitra statistik yang dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab sebagai pencacah lapangan. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah BPS kabupaten/kota.

(33)

28

6.3 Pelatihan Petugas Pengolahan 1. Innas Pengolahan

Pelatihan Innas pengolahan dilaksanakan di BPS Pusat selama 2 hari efektif pada Bulan April 2015. Peserta pelatihan adalah Kepala Seksi di lingkungan Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS provinsi. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah Direktorat Sistem Informasi Statistik.

2. Inda Pengolahan

Pelatihan inda pengolahan dilaksanakan di BPS provinsi selama 2 hari efektif pada Bulan April-Mei 2015. Peserta pelatihan adalah Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS kabupaten/kota. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah BPS Provinsi.

3. Petugas Pengolahan

Pelatihan petugas pengolahan dilaksanakan di BPS kabupaten/kota selama 2 hari efektif pada Bulan Mei 2015. Peserta pelatihan adalah staf seksi IPDS di BPS kabupaten/kota. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah BPS kabupaten/kota.

(34)

29

Sosialisasi PBDT 2015

Tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota

Partisipasi dan keterlibatan pemerintah daerah beserta jajarannya sangat menunjang kelancaran pelaksanaan PBDT 2015. Untuk meningkatkan peran serta dan keterlibatan pemerintah daerah, BPS provinsi dan BPS kabupaten/kota perlu melakukan sosialisasi kegiatan PBDT 2015 kepada pemerintah daerah. Sosialisasi dilakukan melalui Forum Konsultasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). BPS provinsi dan BPS kabupaten kota menginisiasi terselenggaranya forum konsultasi dengan TKPKD. Dalam forum tersebut kepala BPS provinsi dan BPS kabupaten/kota menyampaikan paparan mengenai PBDT 2015 dan pentingnya dukungan pemerintah daerah dan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.

Agenda Konsultasi TKPKD sebagai berikut:

o Dibuka oleh Gubernur/Bupati/Walikota atau yang mewakili o Pengantar oleh Gubernur/Bupati/Walikota atau Ketua TKPKD.

o Paparan tentang Rancangan PBDT 2015 oleh Kepala BPS provinsi/ BPS kabupaten/kota.. o Tanggapan dan masukan peserta.

o Penutup (arahan tindak lanjut) oleh Gubernur/Bupati/Walikota.

Peserta forum ini adalah para kepala SKPD yang menjadi anggota TKPKD. Untuk forum konsultasi di tingkat kabupaten/kota dan mengundang camat untuk turut hadir sebagai peserta dalam pertemuan tersebut. Hasil yang diharapkan dari forum konsultasi ini adalah keluarnya surat gubernur dan bupati/walikota yang menginstruksikan jajaran dibawahnya untuk mendukung terlaksananya kegiatan PBDT 2015.

Berikut ini adalah contoh paparan pelaksanaan PBDT 2015 pada forum konsultasi dengan TKPKD:

VII

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

35

Lampiran 1 Jumlah Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa, Lokasi FKP dan RTS menurut Provinsi

Provinsi Kabupaten/

Kota Kecamatan Desa Lokasi FKP

Perkiraan RTS (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Jambi 6. Sumatera Selatan 7. Bengkulu 8. Lampung 9. Bangka Belitung 10. Kepulauan Riau 11. DKI Jakarta 12. Jawa Barat 13. Jawa Tengah 14. D.I. Yogyakarta 15. Jawa Timur 16. Banten 17. Bali

18. Nusa Tenggara Barat 19. Nusa Tenggara Timur 20. Kalimantan Barat 21. Kalimantan Tengah 22. Kalimantan Selatan 23. Kalimantan Timur 24. Sulawesi Utara 25. Sulawesi Tengah 26. Sulawesi Selatan 27. Sulawesi Tenggara 28. Gorontalo 29. Sulawesi Barat 30. Maluku 31. Maluku Utara 32. Papua Barat 33. Papua 23 33 19 12 11 15 10 14 7 7 6 26 35 5 38 8 9 10 21 14 14 13 14 15 11 24 12 6 5 11 9 -289 440 179 164 138 231 127 225 47 66 44 626 573 78 664 155 57 116 306 176 136 152 153 167 172 306 209 77 69 113 115 -6.512 6.104 1.145 1.835 1.551 3.237 1.532 2.632 381 415 267 5.962 8.578 438 8.502 1.551 716 1.141 3.270 2.109 1.569 2.008 1.505 1.836 1.986 3.030 2.272 736 648 1.088 1.196 -6.839 6.419 1.272 2.033 1.689 3.650 1.602 3.038 405 450 2.723 10.738 11.113 1.123 11.182 2.633 794 1.202 3.438 2.367 1.995 2.667 1.985 2.085 2.179 3.729 2.493 757 711 1.511 1.311 -682.673 1.217.464 462.177 405.565 274.915 839.556 205.715 1.049.825 94.412 108.352 364.780 4.606.996 4.811.093 566.933 5.033.377 992.363 294.940 873.729 735.963 434.884 172.500 314.414 236.077 257.123 308.359 1.011.547 293.361 158.249 150.751 170.605 77.162 -Total 457 6.370 75.752 96.133 27.205.860

(41)

36

Lampiran 2 Jumlah Trainer FKP, Inda FKP, Fasilitator, dan Asisten Fasilitator menurut Provinsi

Provinsi Trainer FKP Pusat Daerah Total Fasilitator Asisten Fasilitator Ka Bid / intama Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Jambi 6. Sumatera Selatan 7. Bengkulu 8. Lampung 9. Bangka Belitung 10. Kepulauan Riau 11. DKI Jakarta 12. Jawa Barat 13. Jawa Tengah 14. D.I. Yogyakarta 15. Jawa Timur 16. Banten 17. Bali

18. Nusa Tenggara Barat 19. Nusa Tenggara Timur 20. Kalimantan Barat 21. Kalimantan Tengah 22. Kalimantan Selatan 23. Kalimantan Timur 24. Sulawesi Utara 25. Sulawesi Tengah 26. Sulawesi Selatan 27. Sulawesi Tenggara 28. Gorontalo 29. Sulawesi Barat 30. Maluku 31. Maluku Utara 32. Papua Barat 33. Papua 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 -1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -10 12 4 4 3 6 3 5 1 1 2 17 16 1 19 4 1 2 7 4 4 4 4 4 5 7 5 1 1 2 3 -12 14 5 5 4 7 4 6 2 2 3 20 19 3 22 5 2 3 9 5 5 5 5 5 6 9 6 2 2 3 4 -456 541 182 173 143 272 127 229 47 66 120 757 702 89 811 189 81 116 315 191 188 189 193 182 200 332 216 77 69 124 128 -456 541 182 173 143 272 127 229 47 66 120 757 702 89 811 189 81 116 315 191 188 189 193 182 200 332 216 77 69 124 128 -Total 10 32 162 204 7.505 7.505

(42)

37

Lampiran 3 Jumlah Petugas Pendataan menurut Provinsi

Provinsi Intama Innas PML Pencacah

(1) (2) (3) (4) (5) 1. Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Jambi 6. Sumatera Selatan 7. Bengkulu 8. Lampung 9. Bangka Belitung 10. Kepulauan Riau 11. DKI Jakarta 12. Jawa Barat 13. Jawa Tengah 14. D.I. Yogyakarta 15. Jawa Timur 16. Banten 17. Bali

18. Nusa Tenggara Barat 19. Nusa Tenggara Timur 20. Kalimantan Barat 21. Kalimantan Tengah 22. Kalimantan Selatan 23. Kalimantan Timur 24. Sulawesi Utara 25. Sulawesi Tengah 26. Sulawesi Selatan 27. Sulawesi Tenggara 28. Gorontalo 29. Sulawesi Barat 30. Maluku 31. Maluku Utara 32. Papua Barat 33. Papua 4 5 2 2 1 3 1 3 1 1 1 10 10 1 11 2 1 2 3 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 - 93 121 41 42 24 65 20 79 11 13 21 252 266 31 280 54 24 68 81 53 26 36 31 30 33 95 36 17 17 22 12 - 786 1,038 300 358 200 571 158 697 83 97 133 2,257 2,340 279 2,481 486 182 612 688 447 215 300 258 252 276 817 300 142 143 158 120 -5.599 7.285 2.097 2.500 1.324 4.000 1.001 4.921 568 615 1.216 15.800 16.382 1.951 17.371 3.403 1.280 4.311 4.782 3.134 1.414 2.094 1.713 1.715 1.951 5.713 2.072 1.001 1.005 1.052 519 -Total 80 1994 17.174 119.789

(43)

38

Lampiran 4

Daftar PBDT2015.PPLS

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK

FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015 PBDT2015.PPLS

BLOK I. IDENTITAS WILAYAH SLS

1 Provinsi 5 2

2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan

4 Desa/Kelurahan/Nagari *)

NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK BARAT SEKOTONG PELANGGAN 0 1 1 0 0 0 1 0

5 Nama SLS lengkap dibawah Desa/ Kelurahan/Nagari *)

6 Jumlah RTS pada kol (5) yg berkode 1 di SLS ini

Tingkat 2: RT 002

BLOK II. DAFTAR RTS

No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT)/Nomor Induk Kependudukan (NIK) Nama Anggota Rumah Tangga (ART) Lainnya (nama jalan/gang/lorong&nomor, RT/RW/dusun)Alamat lengkap

(1) (2) (3) (4)

2 SUPAWAN/ INAQ SUPAWAN/ DUSUN DASAN BARU RT 002 3 MADIL/ 5201070107720170 ATI/ DUSUN DASAN BARU RT 002 4 H AZHAR/ 5201010107720075 DUSUN DASAN BARU RT 002 5 MAENAH/ 5201137112470030 LAHMUDIN/ DUSUN DASAN BARU RT 002 6

1 MAISAH/ 5201074107790084 SANI/ DUSUN DASAN BARU RT 002

Nama : Tanda Tangan & Stempel:

*) Coret yang tidak sesuai 7

8 9 10

Tingkat 3:

Tingkat 1: DUSUN DASAN BARU

RAHASIA Telah diperiksa oleh asisten fasilitator (√ ) (7) Halaman 1 dari 1 Halaman

Apakah rumah tangga masih ada? 1. Ada 2. Tidak ada karena pindah 3. Tidak ada karena meninggal semua 4. Tidak dikenal (5) 1 2 3 4 Keterangan (6) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jabatan : (Lingkari KODE)

(44)

39

Lampiran 5

Daftar PBDT2015.Program

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK

FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015

(1) (2) (3)

2 AININ DUSUN DASAN BARU RT 003

3 BUHAIMIN DUSUN GILI GEDE RT 003

4 NI WAYAN ASTUTI DUSUN PALUH TINGGI RT 001 5 INAQ LENI DUSUN SELINDUNGAN RT 001 6

1 HAMZAH WADI DUSUN DASAN BARU RT 001

*) Coret yang tidak sesuai 7

8 9

Alamat

RAHASIA PBDT2015.Program

Halaman 1 dari 1 Halaman

(4) PMKSODK RASKIN PKH PBI PMKSODK (5) (6) (9) (10) 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2

BLOK I. IDENTITAS WILAYAH SLS

1 Provinsi 5 2

2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan

4 Desa/Kelurahan/Nagari *)

NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK BARAT SEKOTONG PELANGGAN 0 1 1 0 0 0 1 0

5 Nama SLS lengkap dibawah Desa/ Kelurahan/Nagari *)

6 Jumlah RTS pada kol (5) yg berkode 1 dan kol (8) berkode 2 di SLS ini Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 1: 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 Apakah ruta (NAMA) ada di SLS ini? 1. Ada 2. Tidak ada krn pindah 3. Tidak ada krn meninggal semua Sumber Data

Status (NAMA) dalam rumah tangga 1. Kepala rumah tangga 2. Anggota rumah tangga

(7) (8)

Nama

No. Nama lengkap

kepala rumah tangga

Apakah Nama kepala rumah tangga di Kol (7)

ada di daftar PBDT2015.PPLS? 1. Ada 2. Tidak ada Keterangan Telah diperiksa oleh asisten fasilitator (√ )

BLOK II. DAFTAR RTS

10 1 2 3 1 2 1 2 1 2

Nama : Jabatan : Tanda Tangan & Stempel:

JIKA KOLOM (5) BERKODE 1

(45)

40

Lampiran 6

Daftar PBDT2015.Lainnya untuk FKP Level Desa

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK

FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015

BLOK II. DAFTAR RTS LAINNYA No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT)(sesuai dokumen identitas)

*) Coret yang tidak sesuai

(1) (2)

Nama Anggota Rumah Tangga (ART) Lainnya

(sesuai dokumen identitas) (3)

RAHASIA

Alamat lengkap

(nama jalan/gang/lorong&nomor, RT/RW/dusun) (4) PBDT2015.Lainnya Keterangan (5) 1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota *) 4 Desa/Kelurahan/Nagari *) 5 Jumlah RTS lainnya di desa ini BLOK I. IDENTITAS WILAYAH SLS

3 Kecamatan

Nama dan Tanda Tangan Kepala Dusun/RW/SLS 1 Tingkat di

bawah Desa (6)

(46)

41

Daftar PBDT2015.Lainnya untuk FKP Level Dusun/RW

(47)

42

Lampiran 7

Daftar PBDT2015.FKP

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK

FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015

PBDT2015.FKP BLOK I. IDENTITAS WILAYAH SLS

1 Provinsi 5 2

2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan

4 Desa/Kelurahan/Nagari *)

NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK BARAT SEKOTONG PELANGGAN 0 1 1 0 0 0 1 0

5 Nama SLS lengkap dibawah Desa/ Kelurahan/Nagari *)

Tingkat 1: DUSUN DASAN BARU Tingkat 3:

BLOK II. DAFTAR RTS No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT)

1 MAISAH 3 MADIL 4 H AZHAR 5 MAENAH 6 HAMZAH WADI 7 2 SUPAWAN

*) Coret yang tidak sesuai 8

9 10

(1) (2)

6 Jumlah RTS di daftar ini

Tingkat 2: RT 002

Nama Anggota Rumah Tangga (ART) Lainnya (3) INAQ SUPAWAN SANI ATI LAHMUDIN RAHASIA Alamat lengkap

DUSUN DASAN BARU RT 002

DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002 DUSUN DASAN BARU RT 002

(4)

Keterangan (5)

(48)

43

Lampiran 8

Berita Acara untuk FKP level Desa

BERITA ACARA

FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015

Hari/Tanggal : Pukul : Tempat :

Nama SLS satu tingkat di bawah desa/ kelurahan Jumlah RTS PBDT2015. Program Jumlah Total RTS No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan 4 Desa/Kelurahan/Nagari *)

*) Coret yang tidak sesuai

Kepala Desa/Kelurahan/Nagari*)

Nama, tanda tangan & stempel

Fasilitator

Nama & tanda tangan

Nama Kepala Dusun/RW/SLS satu tingkat di bawah desa/kelurahan

Catatan Tanda tangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Dengan ini kami menyatakan:

Bahwa telah ikut berpartisipasi dalam Forum Konsultasi Publik dalam rangka Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 di wilayah ini dan memahami bahwa rumah tangga/keluarga hasil Forum Konsultasi Publik ini seluruhnya akan didata, tetapi penerima program bantuan akan ditetapkan oleh pemerintah.

Total

Jumlah RTS PBDT2015.

(49)

44

(50)

45

Lampiran 9

Daftar Hadir Peserta untuk FKP level Desa

Hari/Tanggal Pukul Tempat : : : DAFTAR HADIR

FORUM KONSULTASI PUBLIK PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015

*) Coret yang tidak sesuai

1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan

4 Desa/Kelurahan/Nagari *)

Kepala Desa/Kelurahan/Nagari*)

Nama, tanda tangan & stempel

Asisten Fasilitator

Nama & tanda tangan

Nama Jabatan Tanda tangan

1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. 8. 8. 9. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 12. 13. 13. 14. 14. 15. 15. 16. 16. 17. 17. 18. 18. No. Fasilitator

(51)

46

(52)

47

Lampiran 10

(53)

48

Lampiran 11

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Pemutakhiran BDT 2015
Gambar 2.1 FKP pada Tingkat Desa
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PBDT 2015
Gambar 4.1. Mekanisme Forum Konsultasi Publik
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lilis Ernawati,

[r]

Perancangan dari aplikasi ini khususnya pada pengenalan alat musik menggunakan Augmented Reality adalah ketika pengguna menscan marker maka objek 3D akan muncul objek alat musik

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

Masalah dari penelitian ini adalah apakah prosedur penagihan pajak kurang bayar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun

Dalam analisis perhitungan debit dan kecepatan penulis mengambil satu alat saja sebagai bahan kajian. Hal ini selain untuk mempermudah analisis juga lebih

Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat Percentage Population Aged 10 Years and Over Who