• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN LIMBAH BESI SEBAGAI BAHAN MODIFIKASI KENDARAAN RODA DUA DI BENGKEL USAHA MUDA DESA SAPPEWALIE KABUPATEN BONE SKRIPSI Diajukan untuk Memenu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN LIMBAH BESI SEBAGAI BAHAN MODIFIKASI KENDARAAN RODA DUA DI BENGKEL USAHA MUDA DESA SAPPEWALIE KABUPATEN BONE SKRIPSI Diajukan untuk Memenu"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

YAHYA RAMADHAN 10541087115

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iii

MOTTO

“Jadikan hidupmu bermanfaat bagi orang lain walaupun dengan hanya memberi semangat ”.

(YAHYA RAMADHAN)

Kupersembah tulisan ini

untuk kedua orangtuaku

yang tak bisa didefenisikan

rasa sayangku dan ungkapan

terima kasih kepada

orang-orang yang terlibat dalam

proses pengerjaan karya

ilmiah ini khususnya 3Sappo

dan sahabat-sahabat lainnya

yang memberi dukungan.

Semua perjuangan, kasih

sayang , cinta yang tulus,

pengorbanan serta doa yang

selama ini dilakukannya

demi kebahagiaan dan

(7)

iv

ABSTRAK

Yahya Ramadhan, 2020. Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone. Skripsi. Dibimbing oleh Andi Baetal Mukaddas, M. Pd. dan. Soekarno Buchari Pasyah, S. Pd., M. Sn.Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaiamana proses mengolah dan memanfaatkan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di Desa Sappewalie Kabupaten Bone. 2) Bagaimana hasil dari proses mengolah dan pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di Desa Sappewalie Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah eksperimen.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sappewalie Kabupaten Bone, menjelaskan bahwa : Proses pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “usaha muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone, Andi Eri Pauliadi selaku pemilik bengkel “usaha muda” mengatakan bahwa sisa besi yang masih layak digunakan dimanfaatkan dengan cara mendaur ulang limbah besi sebagai bahan berkarya selain itu bisa menjadi peluang usaha.

(8)

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada fakultas keguruan dan ilmu pendiddikan jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada sang pemimpin yang patut kita teladani yakni Rosulullah Muhammad Saw, para sahabat dan keluarga yang patut kita jadikan sebagi uswatu hasanah dalam melaksanakan segala aktivitas kesejahteraan dan kemakmuran hidup dunia dan akhirat kelak.

Penulis menyadari berbagai kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini sebagai akibat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, sehubung dengan hal tersebut, penulis selalu membuka diri untuk menerima koreksi atau kritik yang konstruktif dari berbagai pihak sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Koreksi atau kritik tersebu tdapat berguna untuk memperbaiki karya penulis dan juga berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang penulis geluti selama ini.

Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak akan selesai tanpa bantuan, dorongan, semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak yang sangat penulis hargai. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Bapak Andi Baetal Mukaddas, M. Pd. selaku ketua prodi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

(9)

vi

Makassar dan Pembimbing I yang penuh keihklasan telah meluangkan waktu,tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

Bapak Soekarno Buchary Pasyah, S. Pd., M. Sn. selaku Pembimbing II yang penuh keikhlasan telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

Teman-teman sejawat khususnya kelas VIII C Pendidikan Seni Rupa angkatan 2015 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih kepada ke dua orang tuaku dialah sala satu motivator saya dalam menyusun skripsi dan mengingatkan saya sebagai mahasiswa yang berkeinginan cepat mendapatkan gelar sarjana.

Buat Gusti Randa dan Aldian Arman, terima kasih atas ide-ide/gagasan,dan bantuan sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan kesyukuran.

Semoga bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak tersebut, mendapat balasan dari Allah SWT. Akhir harapan dan doa penulis mampu melangkah ketahap selanjutnya, semoga sumbangsi dalam bentuk moril maupun material dari semua pihak mendapat ridha dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua, serta bernilai ibadah disisi-Nya Insya Allah Amin Ya Rabbal ‘Alamin dan semoga kesalahan atas kekurangan dalam penyususnan skripsi ini semakin memotivasi penulis dalam belajar dan berguna bagi pembaca yang budiman. Untuk itu sangat diperlukan kritik dan saran untuk memperbaiki tulisan ini.

Makassar, September 2020

(10)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN…... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

MOTTO ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Estetika Penulisan ………... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP ... 9

A. Tinjauan Pustaka ... 9

B. Penelitian Relevan ... 9

(11)

viii

BAB III. METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Variabel Penelitian ... 27

C. Desain Penelitian... 31

D. Defenisi Operasional Variabel... 32

E. Lokasi Penelitian... 33

F. Subjek Penelitian... 31

G. Teknik Pengumpulan Data……….. 31

H. Teknik Analisis Data……….. 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Penyajian Hasil Penelitian………... 35

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 3.1 Jadwal Penelitian ……… 34

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Vespa Modifikasi Tank ………... 13

2.2 Vespa Modifikasi Panjang ……….. 13

2.3 Vespa Mad Max……….. ……….... 14

3.4 Peta Lokasi Penelitian……….. 30

4.4 Proses Awal Pemotongan ……… 38

4.5 Proses Pemotongan ……….… 38

4.6 Hasil Dari Limbah Besi ………. 39

4.7 Gurinda...….………... .... 40

4.8 Gergaji Besi………… ………... 41

4.9 Bor………. ... 41

4.10 Las Dan Kawat Las... 42

4.12 Mistar Dan Meteran…...………. 43

4.13 Limbah Besi………... ………... 44 4.14 Amplas ……… 44 4.15 Kawat Las ……… 46 4.16 Vespa Drum………. 46 4.17 Vespa Gokard……...……… 46 4.18 Vespa Tank ……….. 47 4.19 Vespa Sespan……… 47 4.20 Vespa Panjang ………. 48

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Usulan Judul Proposal Penelitian/Skripsi ... 75

2. Persetujuan Judul dan Calon Pembimbing ... 76

3. Evaluasi Perbaikan ( Kartu Kontrol)... 77

4. Pengesahan Judul Skripsi ... 78

5. Permintaan Izin Melaksanakan Penelitian dari Fakultas ... 79

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan merupakan ciri dari kemajuan zaman atau peradaban apalagi dalam bidang seni khusunya pada seni rupa yang mengikuti pekembangan zaman atau seni kontemporer dimanfaatkan sebagian orang dalam menciptakan sebuah karya atau benda yang dapat digunakan. Salah satu masalah yang ada pada lingkungan masyarakat adalah meningkatnya besi atau logam. Adanya kejadian seperti ini maka limbah besi akan menjadi permasalahan baru untuk kelangsungan hidup manusia jika penangannya tidak tepat akan menjadi limbah. Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak digunakan kembali, apabila limbah ini terlalu banyak di lingkungan maka akan berdampak buruk bagi kesehatan dari masyarakat sekitar.

Lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi ini. Dengan lingkungan yang sehat maka manusia akan terhindar dari penyakit dan dengan lingkungan yang baik maka bumi ini akan jauh dari bencana alam yanga akan berdampak fatal pada kelangsungan hidup manusia. Masalah mengenai lingkungan menjadi perhatian berbagai kalangan sebab dampak dari kerusakan lingkungan sudah semakin terasa.

(16)

2

Salah satu penggunaan dari limbah besi adalah dengan menggunakan kembali limbah tersebut menjadi benda yang layak digunakan. Seiring berkembangnya waktu pengguna motor vespa lebih menonjolkan kreatifitas dalam memodifikasi, seperti vespa yang di buat secara imaginatif dari konsep pemilik bengkel menyerupai Tank dan jenis modifikasi lainya. Modifikasi vespa mereka dibuat dengan benda-benda aneh namun juga menampilkan kreatifitas sehingga para penguna vespa tersebut lebih ingin dipandang sebagai pengguna modifikasi vespa.

Prinsipnya modifikasi kendaraan dengan bahan dari limbah besi merupakan perpaduan antara perancang dan kemampuan menggunakan alat dan bahan sesuai dengan kreativitas dalam mengelolah dan menciptakan desain sebagai tuntunan fungsi pakai.

Selain limbah besi yang dipergunakan untuk membuat jenis-jenis vespa diambil dari beberapa limbah besi seperti potongan dari besi sisa pembuatan pagar, limbah besi dari kendaraan dan besi bekas lainnya dimanfaatkan dari salah satu bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone yang menggunakan limbah besi sebagai bahan dalam memodifikasi kendaraan roda dua dengan teknik merakit, membangun dan membentuk menggunakan las listrik. Sekarang ini sudah banyak jenis modifikasi vespa yang bermunculan seperti modifikasi penambahan panjang ke belakang atau pun melebar kesamping dan jenis modifikasi lainnya.

Merancang kendaraan dan memodifikasi dari bahan besi banyak aspek yang perlu ditinjau karena memodifikasi body kendaraan roda dua bukan

(17)

sesuatu yang bisa dikatakan mudah, walaupun didukung dengan alat dan bahan yang memadai. Tidak dapat dipungkiri bahwa dangan pemahaman rancangan yang dibuat maka industry pun akan tetap berjalan, begitu pula manusia yang semakin memiliki kesempatan untuk bisa maju dan tetap mempertahankan keberadaannya.

Tulisan ini akan mengamati dalam proses pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua khususnya Vespa di Desa Sappewalie. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik meneliti kegiatan tersebut dengan judul: Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

(18)

4

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisikan sesuatu masalah pokok yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian, maka timbul beberapa masalah yang perlu dicari pemecahannya anatara lain sebagai berikut :

1. Bagaiamana proses mengolah dan memanfaatkan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di Desa Sappewalie Kabupaten Bone?

2. Bagaimana hasil dari proses mengolah dan pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di Desa Sappewalie Kabupaten Bone?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan ini dimaksudkan untuk menjawab masalah pokok yang telah dirumuskan di atas. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana mengolah limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis dan bentuk desain kendaraan dengan pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua. D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis, untuk mengembangkan hasil dari pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua, meningkatkan kreatifitas dan produktivitas pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di Desa Sappewalie Kabupaten Bone dan memperkaya

(19)

khazanah pengetahuan dan wawasan tentang cara pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua yang terdapat di Desa Sappewalie dan di sekitarnya.

2. Bermanfaat untuk peneliti sebagai referensi dalam proses pembuatan desain kendaraan dengan menggunakan limbah besi untuk pengetahuan dimasa depan.

3. Sebagai panduan untuk berinovasi dan berkreatifitas kemudian menciptakan lapangan pekerjaan agar dapat mengurangi angka pengangguran.

(20)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka

Pada dasarnya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran penelitian secara teoritis. Landasan yang dimaksud ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.

1. Penelitian Relevan

a. Judul Penelitian Amirullah Yunus, (2013) Dalam Skripsinya “Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Media Berkarya Seni Kriya Pada Siswa Kelas VIII Pesantren/MTS Madani Alauddin Pao-Pao Sungguminasa Kabupaten Gowa” Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif.

Penelitian ini membahas tentang bahan, alat, proses, warna, motif dan jenis. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa alat yang digunakan dalam proses pemanfaatan limbah tempurung kelapa yaitu, lem kayu, tangkel (tempurung kelapa), dempul, geregaji, melamin, amplas dan cat. Selain itu texwood juga dibutuhkan untuk dijadikan rangka kerajinan seperti produk meja dan lemari kecil yang bagian luarnya ditempeli tangkel. Agar artistik, serat dari tempurung kelapa harus ditonjolkan.

b. Judul penelitian Juwandi Afrianto, 2011“Pembelajaran Seni Kriya Berbahan Logam Bekas Di Kelas X Tkr 2 Smk Palapa Semarang”

(21)

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini membahas tentang alat yang digunakan dalam berkarya ialah, las,geregaji besi sedangkan bahan yang digunakan ialah besi,seng,tembaga dan plat. Hasil kriya logam bekas dapat dilihat dari ide/gagasan, penguasaan teknik, kesesuaian bentuk aslinya dan daya kreatifitas masing-masing siswa dalam kelompok. Objek bentuk miniatur yang dipilih dari kebanyakan kelompok adalah alat transportasi roda dua dengan bermacam bentuknya.

Pada kegiatan pra tindakan ini daya kreatifitas, siswa terlihat dengan adanya kemampuan siswa dalam mengolah bahan logam bekas sehingga menjadi karya yang menarik Misalnya, siswa mampu membuat penggambaran bentuk roda, dengan memanfaatkan rantai, ger, dan laker.Namun demikian, bentuk miniatur kendaraan bermotor roda dua pada kegiatan pra tindakan ini belum memiliki detail yang menyerupai bentuk objek aslinya.Secara umum hanya merupakan bentuk globalnya saja. Bahkan pada bagian tertentu hanya merupakan rangkaian dari berbagai logam bekas yang disatukan tanpa mengolahnya terlebih dahulu menjadi bentuk yang dikehendaki.

c. Judul Penelitian Les pingon, 2014 “Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Membuat Patung Harimau” Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Penelitian ini membahas

(22)

8

tentang alat yang digunakan dalam berkarya ialah, las,geregaji besi dan amplas sedangkan bahan yang digunakan ialah besi.

Sebelum masuk pada proses perakitan, penulis membuat sketsa harimau terlebih dahulu dan mulai mencari titik mana yang akan Terlebih dahulu dirangkai, dengan menggunakan limbah besi Shockbreaker kendaraan bermotor, bermobil, penulis merangkai terlebih dahulu kerangka harimau dengan bagian sepasang kaki depan serta tulang punggung, untuk memudahkan membuat patung harimau. Setelah pembuatan kerangka cukup menyerupai gerakan yang diinginkan, penulis memilih bermacam-macam limbah besi seperti limbah kendaraan mobil (tank bahan bakar, kanvas, rem cakram, kopling, laher, dan lain sebagainya), yang cukup unik dan mudah didapat untuk dirangkai menjadi patung harimau. Proses perangkaian atau penempelan limbah besi pada kerangka, ada beberpa item limbah yang bentuknya dipotong dan ada pula item limbah yang tidak mengalami pemotongan sama sekali.

2. Pengertian Pemanfaatan

Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah, laba, untung. Sedangkan pemanfaatan mempunyai arti proses, cara, perbuatan, memanfaatkan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga (2003:992) dijelaskan bahwa pemanfaatan adalah proses atau cara pembuatan.

(23)

Pengertian dari pemanfaatan dalam kamus besar bahasa Indonesia yaitu: hal, cara, hasil kerja memanfaatkan, membuat suatu menjadi berguna, memakai sesuatu agar bermanfaat (Bedudu Zain, 1994:858). Jadi peneliti menarik kesimpulan bahwa pemanfaatan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan seseorang agar dapat memiliki nilai guna dan nilai fungsi bagi manusia.

3. Limbah Sebagai Bahan Modifikasi

Kekhawatiran akan efek pencemaran lingkungan mengalihkan pemikiran manusia kembali kea lam (back to nature). Sejalan dengan fenomena tersebut, penggunaan bahan anorganik mulai dipertimbangkan manfaat lanjutannya, setelah produk tersebut habis masa pakainya atau ketika sudah tidak berguna lagi. Untuk menyiasatinya dapat dilakukan dengan cara memanfaatkannya sebagai produk benda berdaur ulang (recycling product).

Limbah atau sampah yaitu kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika di proses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti, sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan penyakit

(24)

10

padahal dengan pengelolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini sebagai benda ekonomis.

Menurut (Yunus, A 2013:7). Limbah yang tidak diolah akan menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan juga masih banyak jenis polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit. Pada lingkungan tempat pembuangan limbah bisa dipastikan udara sekitar tidak sehat dengan bau yang tidak sedap dari limbah, sumber air sekitar lingkungan akan tercemar dengan resapan limbah dan tanah yang ada di lingkungan ini akan terkontaminasi dengan zat kimia limbah sehingga tanah akan tandus.

4. Bahan Pembuatan Mofifikasi Roda Dua (Vespa)

Pembuatan karya seni tentunya sangat membutuhkan sebuah material atau bahan baku dalam prosesnya. Karya seni rupa dibuat menggunakan berbagai macam bahan yang disesuaikan dengan tujuan pembuatan karyanya.

Menurut Rondhi (2002: 25) mengatakan bahwa, bahan adalah material yang diolah atau diubah menjadi barang yang dapat berupa karya seni atau barang lainnya. Dalam hal ini maka bahan yang dimaksud adalah, bahan-bahan baik yang berasal dari alam maupun bahan sinstetsis atau buatan yang layak dan dapat diolah menjadi sebuah karya seni maupun barang lain yang dapat digunakan oleh manusia.

Bahan-bahan yang dapat diolah menjadi karya seni dibedakan menjadi dua, yaitu bahan yang berasal dari alam dan benda buatan. Bahan berasal dari alam dapat dikategorikan menjadi dua yakni bahan hayati dan bahan makhluk hidup (organik) dan benda non-hayati atau (anorganik), sementara itu ada pula bahan yang berasal dari hasil buatan manusia yang dikategorikan sebagai bahan anorganik. Bahan yang digunakan untuk berkarya seni bisa berasal dari alam, misalnya batu, kayu, pasir dan

(25)

tumbuh-tumbuhan. “Selain bahan dari alam kita dapat menggunakan bahan dari olahan manusia, misalnya, kertas, kain, kanvas, pensil, cat minyak, berbagai jenis logam, semen plastik dan masih banyak lagi” (Rondhi, 2002: 25). Bahan yang berasal dari limbah logam dikategorikan sebagai bahan anorganik, karena berasal dari benda berbahan logam yang proses terbentuknya terdapat campur tangan manusia secara fisik dan kimiawi.

Bahan dalam lingkup seni rupa biasanya dikelompokkan menjadi satu dengan alat, dan teknik yang dikenal dengan istilah media. Media memiliki arti sebagai perantara atau sarana. Bentuk tunggal dari kata media adalah medium,yang artinya tengah atau perantara. Susanto (2002:73) menjelaskan ‘’bahwa medium adalah perantara atau penengah.Biasanya dipakai untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam karya seni’’. Sementara menurut Rondhi (2002:22) ‘’medium dalam konteks ilmu bahan sebagai zat pengikat yaitu bahan yang berfungsi untuk mengikat bahan yang lain menjadi satu’’. Antara alat bahan dan teknik dalam pengorganisasiannya senantiasa saling berkesinambungan, sehingga pemilihan alat,bahan dan teknik sangat menetukan keberhasilan pembuatan karya.

Pengetahuan, pemahaman, serta penguasaan terhadap bahan harus dimiliki seorang dalam berkarya.Karena setiap bahan memerlukan teknik penggarapan yang berbeda. Rasjoyo (1996:117) menyatakan bahwa

(26)

12

“karakter setiap bahan tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda”. Sebelum melakukan pembuatan karya,seniman hendaknya terlebih dahulu memilah-milah bahan agar dapat diolah sesuai karakter dan fungsinya ketika proses produksi. Noor (2009:25) menyatakan bahwa “,bahan itu dibedakan menjadi dua yaitu bahan baku, adalah bahan utama dalam pembuatan sebuah karya seni atau barang”.

a. Bahan pembantu, adalah bahan yang digunakan sebagai pelengkap. Biasanya bahan pelengkap ini berfungsi menghiasi karya seni pada proses finisshingnya.

Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, bahan merupakan salah satu unsur media pembuatan karya seni rupa yang terdiri dari atas bahan organik dan anorganik untuk dapat diolah menjadi sebuah benda seni yang bernilai estetis maupun diolah menjadi benda yang lain.

5. Vespa Ekstrim Sebagai Karya Seni Dan Totem Representasi Komunitas

Sebagai kreativitas kelompok yang merupakan wujud aktualisasi dari anggota komunitas dengan pedoman nilai “Jiwa Vespa” Nilai-nilai yang dimiliki digunakan untuk mengembangkan aktualisasi diri mereka dengan berkreativitas menciptakan suatu yang baru.

(27)

a. Vespa Modifikasi Tank

Gambar 2.1 : Vespa Modifikasi Tank

(Sumber: https://otomotif.tempo.co/read/1123607/vespa-tank-buatan-yogi-hermawan-seharga-motor-matik-bekas)

b. Vespa Modifikasi Panjang

Gambar 2.2 : Vespa Modifikasi Panjang

(Sumber: https://modifikasimotor2019.blogspot.com/2017/12/gambar-modifikasi-vespa-otopet.html.

(28)

14

c. Vespa Mad Max

Gambar 2.3: Vespa Modifikasi Mad Max

(Sumber: http://lawangmotor.blogspot.com/2018/01/download-koleksi-100-foto-modifikasi.html).

6. Desain bentuk kendaraan roda dua a. Pengertian desain

Menurut Widagro (Faisal Muh 2016:1) mengatakan bahwa desain dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional , dan pragmatis. Jagat desain senantiasa dinamis, penuh gerak, dan perubahan. Hal itu karena peradaban dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan lahirnya industrialisasi. Sebagai produk kebudayaan yang terkait dengan system sosial dan ekonomi, desain juga berhadapan pada konsekuensi sebagai produk missal dan konsumsi massa.

1) Manfaat Desain

Pada dasarnya desain merupakan kebutuhan dasar hidup manusiasekaligus sebagai sebuah repsentase sosial budaya. Olehnya manfaat desain bagi manusia adalah:

a) Untuk memenuhi kebutuhan material manusia. Pada umunya barang kebutuhan sehari-hari manusia terutama barang-barang pakai yang proses penciptaannya melalui desain yang

(29)

baik ternyata memenuhi fungsinya disamping itu indah dipandang mata. Misalnya alat rumah tangga (meubal), alat-alat dapur (panci, sendok, egarpu, cangkir, dan sebagainya), alat-alat transportasi (sepeda motor, mobil dan pesawat terbang), demikian pula alat-alat elektronika (radio, televisi, taperecorder, dan sebagainya), dan lain-lainnya.

b) Untuk memenuhi kebutuhan kejiwaan manusia melalui kegiatan praktik atau latihan menciptakan desain dapat dibina antara lain: (1) Perasaan keindahaan atau kepekaan artistik;

(2) Kemampuan mencipta atau kreativitas;

(3) Kemampuan berekspresi atau menyatakan perasaan, pikiran,tanggapan

(4) Ketekunan dan ketelitian; dan

(5) Kemampuan memanfaatkan waktu luang dengan mengisinya kegiatan-kegiaatan yang berguna atau produktif.

(6) Unsur-unsur desain

Menurut Faisal, Muh (2015:10) “Keberadaan suatu benda pasti selalu diwujudkan oleh unsur-unsurnya, demikian pula kelahiran sebuah desain. Unsur-unsur untuk mewujudkan desain ini sering pula disebut unsur-unsur visual disamping unsur-unsur visual disamping unsur-unsur estetiknya”.

(30)

16

1. Bentuk

Bentuk dalam pengertian seni rupa yang paling sederhana Menurut Djelantik (Ashari, M 2016:47) mengatakan bahwa adalah titik. Titik tidak memiliki ukuran atau dimensi, titik sendiri belum memiliki arti tertentu.Kumpulan dari beberapa titik akan mempunyai arti dengan menempatkan titik-titik itu secara tertentu”. Kalau titik berkumpul dekat sekali dalam suatu lintasan, mereka akan bersama-sama menjadi bentuk garis. Beberapa garis bersama bias menjadi bentuk bidang. Beberapa bidang bersama bias menjadi bentuk bidang. Beberapa bidang bersama bias menjadi bentuk ruang, maka, titik, garis, bidang dan ruang adalah bentuk-bentuk yang mendasar bagi seni rupa. Pada dasarnya apa yang dimaksud dengan bentuk (from) adalah merupakan totalitas daripada karya seni itu sendiri. Bentuk itu merupakan organisasi atau suatu kesatuan dari komposisi dengan unsur pendukung karya lainnya.Ini dijelaskan lebih lanjut oleh Dharsono (2004) mengatakan bahwa “kategori bentuk dalam mendukung karya seni ada dua macam, yang pertama adalah bentuk visual (visual from) yaitu bentuk fisik dari sebuah karya atau kesatuan dari unsure-unsur pendukung karya seni tersebut”. Selanjutnya adalah bentuk khusus (special from), yaitu bentuk yang 5tercipta karena adanya hubungan timbal balik antara nilai-nilai yang dipancarkan oleh fenomena bentuk fisik terhadap tanggapan kesadaran emosionalnya. 2. Prinsip-prinsip desain

Prinsip-prinsip desain digunakan sebagai pedoman untuk menyusun unsur-unsur visual dalam karya seni rupa yang paling mendasar. Menurut Rondhi (2002: 34) “ada empat unsur desain yang perlu diperhatikan oleh para desainer dalam mendesain,yaitu kesatuan

(31)

(unity)Keseimbangan (balance), irama (rhythm) dan proporsi (proportion)”. Sedangkan Suryano (2002: 31) menyatakan bahwa “prinsip-prinsip desain terdiri dari prinsip kesatuan (unity), keserasian (harmony), irama (rhytm), dominasi (point of interest), dan kesebandingan (proportain)”.

7. Pengertian dan Fungsi Modifikasi a. Pengertian Modifikasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), modifikasi adalah melakukan pengubahan dari keputusan sebelumnya. Modifikasi motor yaitu merubah dari satu atau bagian seluruh parts motor dari keadaan standar. Memodifikasi dilakukan oleh seseorang untuk memperindah penampilan motor atau menambah performa motor. Mesin pada kendaraan bermotor dapat bekerja dengan optimal bila dalam penyetelanya menggunakan alat yang benar (Muarif 2018:19). Secara sederhana modifikasi merupakan suatu kegiatan untuk mengubah suatu benda. Dalam lingkup otomotif sebagian orang yang akrab dengan modifikasi beranggapan bahwa modifikasi merupakan suatu kepuasan tersendiri ketika dapat menghasilkan atau memiliki kendaraan yang memiliki perbedaan dengan kendaraan orang lain.

Setiap pengguna jalan dan mencegah terjadinya kekeliruan yang disebabkan oleh kendaraan yang dimodifikasi maka pemerintah dalam hal ini telah menetapkan peraturan-peraturran yang secara khusus mengatur modifikasi. Seperti yang diatur dalam hal ini telah menetapkan peraturan-peraturan yang secara khusus mengatur tentang modifikasi. Seperti yang diatur dalam pasal 1 angka 12 PP No. 55 Tahun 2012

(32)

18

Tentang Kendaraan, telah dijelaskan mengenai Modifikasi Kendaraan Bermotor merupakan perubahan terhadap spesifikasi teknis dimensi, mesin, dan/atau kemampuan daya angkut Kendaraan Bermotor. Selanjutnya setiap kendaraan bermotor yang dimodifikasi yang menyebabkan perubahan-perubahan tipe berupa dimensi, mesin, dan kemampuan daya angkut akan dilakukan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor.Yang mana penelitian tersebut meliputi beberapa aspek, diantaranya:

1) Rancangan teknis. 2) Susunan.

3) Ukuran. 4) Material.

5) Kaca, pintu, engsel, dan bumper.

6) Sistem lampu dan alat pemantul cahaya dan

7) Tempat pemasangan tanda nomor Kendaraan Bermotor. b. Modifikasi kendaraan yang dapat dilakukan meliputi:

1) Modifikasi dimensi yang hanya dapat dilakukan pada perpanjangan atau pemendekan landasan (chassis) tanpa mengubah jarak sumbu dan konstruksi Kendaraan Bermotor.

2) Modifikasi pada mesindilakukan dengan mengganti mesin dengan mesin merk dan tipenya sama.

3) Modifikasi daya angkut yang dapat dilakukan pada Kendaraan Bermotor dengan menambah sumbuh bagian belakang tanpa

(33)

mengubah jarak sumbu aslinya dan sumbu yang ditambahkan harus memiliki material yang sama dengan daya dukung jalan yang dilalui.

Kebanyakan orang lebih mengutamakan tampilan dari kendaraan yang did modifikasinya, sehingga melupakan aspek-aspek penting dalam berkendara. Umunya modifikator kendaraannya dengan mengubah lampu utama, sampu sein, kaca spion, sampai identitas nomor kendaraan.Modifikasi kendaraan bermotor haruslah memenuhi syarat layak jalan dan juga harus memenuhi aspek keselamatan dalam berkendara.

Modikasi kendaraan seringkali dilakukan masyarakat dengan merubah atau menambahkan perlengkapan tertentu misalnya dengan menggunakan lampu rotator atau strobo dan juga serine di kendaraannya.Yang mana seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa penggunaan lampu isyarat berupa rotator, storobo, dan serine telah diatur dalam peraturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pengertian lampu rotator tersebut ialah lampu yang memancarkan cahaya terang dengan warna-warna tertentu untuk petugas-petugas dalam kewenangan-kewenangan tertentu.

c. Modifikasi Motor

Modifikasi motor merupakan gabungan dua kata yang terdiri ”modifikasi berarti ubah, pengubahan, perubahan,perubahan” dan

(34)

20

sepeda yang digerakkan oleh mesin sehingga dapat berjalan dengan pengendaraan orang.

Apabila dua kata modifikasi dan motor digabungkan maka menimbulkan makna yang baru yaitu pengubahan kendaraan bermotor. Makna dari pengubahan kendaraan bermotor. Makna dari pengubahan .

Kendaraan bermotor yaitu sepeda motor standar pabrikan menjadi bentuk baru dengan melakukan inovasi pada bagian tertentu sesuai dengan desain atau konsep perancangannya atau pemodifannya. Sementara menurut Wawan Setiawan dalam bukunya teknis praktis merawat dan mereparasi motor, menjelaskan tentang modifikasi motor adalah” mengubah motor dari bentuk standar pabrikan menjadi bentuk baru namun dalam perubahan tersebut tanpamengubah kenyamanan dalam berkendara” (Mahdi, I 2016:14). Dalam memodifikasi sebuah kendaraan bermotor khususnya sepeda motor ada beberapa klasifikasi atau jenis modifikasi motor sepeda yang dikupas dalam Tabloid Motor diantaranya adalah: 1) Modifikasi Sedang

Modifikasi Motor yang dilakukan dengan merubah beberapa motor secara sedang atau menengah yaitu dengan cara mengganti beberapa bagian pokok motor seperti mengganti veleg, ban, stang, suspense, memasang fairing, serta pengecatan beberapa bagian atau seluruhnya.

2) Modifikasi Berat

Modifikasi Motor yang dilakukan dengan merubah keseluruhan bagian motor sehingga menjadi bentuk baru. Pada kategori Modifikasi

(35)

Besar, hampir bagian-bagian penting sebuah motor mengalami perombakan, seperti suspense depan sampai belakang, stang, veleg, ban, tangki bensin bahkan rombakan dapur pacu atau mesin motornya termasuk perubahan kerangka motor.

3) Modifikasi Ekstrim

Modifikasi Motor untuk kategori ini hamper sama dengan kategori besar, namun perubahan yang dilakukan terlihat ekstrim atau agak menyimpang bahkan tidak mengindahkan kesalamatan berkendara. Modifikasi seperti ini dilakukan dengan merubah keseluruhan bagian motor sehingga menjadi bentuk baru yang aneh, ganjil, unik dan sejenisnya.

Pada kategori Modifikasi Ekstrim, hamper bagian-bagian penting sebuah motor mengalami perubahan, seperti suspense depan sampai belakang, stang, veleg, ban, tangki bensin bahkan rombakan dapur pacu atau mesin motornya termasuk perubahan kerangka motor. Akibatnya dari perubahan ini membuat bentuk motor menjadi bentuk yang baru dan berkesan sangar, antik, unik, ganjil, serta yang lainnya.

Menurut Mahdi, I (2016:15) Modifikasi kendaraan bermotor adalah perubahan terhadap spesifikasi teknis dimensi, mesin, dan atau kemampuan daya angkut kendaraan bermotor, dimodifikasi yang menyebabkan perubahaan tipe berupa dimensi, mesin dan kemampuan daya angkut akan dilakukan penelitian rancang bangunan rekayasa kendaraan bermotor Fungsi Modifikasi Motor

(36)

22

Fungsi modifikasi kendaraan bermotor :

1) Meningkatkan kinerja kendaraan yang dimiliki. 2) Merubah penampilan motor lebih bagus. 3) Menjadikan motor tampak elegan.

4) Meningkatkan kenyamanan ketika berkendara. d. Kendaraan roda dua

1) Perkembangan Industri Sepeda Motor

Kendaraan roda dua dengan perkembangan industri sepeda motor agak berbeda meskipun bengkel resmi mengharuskan perawatan berkala selama masa garansi. Banyak pemilik sepeda motor yang tidak memilih bengkel resmi sejak tahun pertama. Hal ini dikarenakan pemilik sepeda motor umunya didominasi kalangan menengah ke bawah yang sensitive terhadap harga. Kondisi tersebut membuat memilih bengkel umum untuk merawat kendaraanya karena lebih murah. “Teknologi motor banyak beredar pun tidak terlalu sulit, sehingga kualitas pengerjaan antara bengkel resmi dengan bengkel umum dianggap sama” (Utomo, M 2010).

2) Perkembangan sepeda motor

Untuk bengkel sepeda motor sendiri, berlaku hal yang hampir sama dengan mobil. Dahulu, unsur terpenting dalam kendaraan bermotor adalah iritnya konsumsi bahan bakar. Saat ini sudah bergeser menjadi kendaraan bermotor yang lebih bertenaga dengan Cylinder Capacity (CC) atau kapasitas silinder lebih besar, karena perbedaan konsumsi bahan bakarnya tidak signifikan, namun tenaga dan

(37)

mobilitas yang dihasilkannya cukup besar. Selanjutnya, yang menjadi tren saat ini adalah sepeda motor bergaya skuter bertransmisi otomatis, dimana bentuknya lebih dinamis dan mudah dikendarai,serta mobilitas yang sangat tinggi dalam lalu lintas yang semakin padat. Otomatis bengkel-bengkel yang jeli melihat peluang segera menyediakan jasa layanan perawatan dan modifikasi skuter bertransmasi otomatis. Bengkel tersebut akan langsung mendulang emas, karena akan menjadi market leader dalam persaingan usaha yang masih longgar.

(38)

24

B. Kerangka Pikir

Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai acuan konsep berfikir tentang pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di desa Sappewalie Kabupaten Bone. Dengan melihat konsep yang telah disebutkan di atas maka skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 1. Kerangka Pikir Pengumpulan data tentang limbah

besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua

Pengumpulan data tentang faktor penunjang dan penghambat dalam pembuatan/pemanfaatan limbah besi

sebagai bahan modifikasi

Pengumpulan data mengenai proses berkarya dengan memanfaatkan limbah besi sebgai media

untuk melanjutkan konsep desain modifikasi

(39)

25 A. Jenis Penelitian

Penelitiasn ini adalah penelitian Kualitatif dan sifatnya deskriptif, sebab, peneliti berusaha mengungkapkan sesuatu atau memberi gambaran secara objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya mengenai pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “usaha muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

B. Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel (Setyosari, 2010:108) adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Melihat judul tersebut maka variabel penelitian ini adalah “pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “usaha muda” di Desa Sappewalie, Kabupaten Bone”. Adapun keadaan variabel-variabel sebagai berikut : a. Pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua

di bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

b. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

c. Jenis-jenis bentuk yang dihasilkan dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

(40)

26

d. Faktor penunjang dan penghambat dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data proses pemanfaatan limbah, alat dan bahan yang digunakan, jenis-jenis karya yang dihasilkan, serta faktor penunjang dan penghambat dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian (Setyosari, 2010:148) merupakan rencana atau struktur yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian.

Adapun bentuk Desain penelitian ini digambarkan dalam skema seperti di bawah ini :

Bagan 1. Desain Penelitian Rancangan bentuk modifikasi

Konsep

Hasil penelitian

Pengumpulan alat dan bahan Pemanfaatan limbah besi

(41)

D. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefinisian operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan.Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik. Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie, Kabupaten Bone.

Yang dimaksud di sini ialah bagaimana pekerja seni menuangkan kreativitasnya dalam pembuatan dan penciptaan bentuk modifikasi kendaaran dengan pemanfaatan limbah besi, mulai dari awal hingga akhir.

2. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

Yang dimaksud di sini adalah alat dan bahan yang digunakan oleh para pekerja seni dalam rangka proses pembuatan modifikasi bentuk kendaraan roda dua, mulai dari alat dan bahan yang terkecil hingga alat dan bahan yang sangat urgen.

3. Konsep karya yang dihasilkan dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

Yang dimaksud di sini ialah jenis bentukyang dibuat dalam modifikasi kendaraan roda dua sesuai dengan alat dan bahan yang ada dalam rangka mengaplikasikan kreatifitasnya.

(42)

28

4. Faktor penunjang dan penghambat dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

Yang dimaksud di sini ialah apa yang menjadi penunjang berhasilnya pembuaatan kendaraan dalam hal ini pemanfaatan limbah besi yang dihasilkan oleh para pekerja seni, serta apa yang menjadi penghambat dalam pembuatan bentuk dan proses penciptaan bentuk modifikasi kendaraan roda dua.

E. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di desa Sappewalie, kecamatan ulaweng Kabupaten Bone. Adapun alasan penulis memilih tempat ini yaitu: tempat tersebut merupakan bengkel yang memberdayakan limbah sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua.

(43)

U B T

S Lokasi penelitian di bengkel Usaha Muda Sappewalie

Bengkel Usaha Muda

Masjid Nurul Ikhzan

Jl.Poros Bone-Makassar

keterangan:

Masjid Nurul Ikhzan

Bengkel Usaha Muda

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

Jl . P or os A m al i

(44)

30

F. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam tulisan ini salah satu masyarakat Kecamatan Ulaweng yang bernama Andi Eri Pauliyadi . Subjek pada penelitian ini adalah para pekerja seni di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik lapangan

Memperoleh data primer pada penelitian ini, dimana peneliti langsung pada tempat atau lokasi penelitian dengan menggunakan tiga macam teknik.Adapun ketiga macam teknik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap :

1. Pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone. 2. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemanfaatan limbah besi

sebagai bahan modifikasi kendaraan roda duadi bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

3. Jenis-jenis karya yang dihasilkan dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

(45)

4. Faktor penunjang dan penghambat dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda” di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dapat pula dikatakan sebagai “pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan seperti gambar-gambar dan sebagainya”. (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 211). Teknik ini dilakukan untuk memperkuat data-data sebelumnya.Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dan dokumen atau catatan dengan menggunakan kamera foto untuk pengambilan gambar yang dapat dilakukan sewaktu pembuatan kendaraan dengan pemanfataan limbah besi sebagai tolak ukur untuk berkarya.

(46)

32

H. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut :

1. Proses analisa ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah seluruh data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

2. Kategorisai data dan membuat rangkuman dari data - data yang dianggap penting yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. 3. Data-data tersebut di atas disusun menjadi bagian serta menyusun

uraian-uraian dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

(47)

33 A. Penyajian Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sappewalie Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone pada Tahun 2019 ditemukan data. Nama pemilik bengkel “Usaha Muda” Andi Eri Pauliyadi bengkel ini berdiri pada awal Tahun 2018 terletak di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

Awal mula berdirinya bengkel ini karena pemilik aktif dalam komunitas motor vespa modifikasi di Kabupaten Bone sehingga mendalami berbagai jenis bentuk dan didasari keterampilan khusus. Perkembangan vespa modifikasi ini terbilang cepat karena peminatnya bukan hanya di satu daerah tapi disetiap daerah di Sulawesi masing-masing punya komunitas ditambah lagi para komunitas vespa modifikasi ini sering mengadakan touring dan berkumpul di satu daerah sehingga komunitas ini bisa dibilang sangat solidaritas antara sesama para pengguna vespa karena termasuk komunitas yang peminatnya terbanyak.

Kendala selama mendirikan bengkel selain keterbatasan alat dan bahan yang sulit ditemukan juga masalah kerusakan pada mesin. Pemasarannya juga masih terbilang terbatas karena yang memesan rata-rata antara para pengguna vespa modifikasi karena masih dipandang sebelah mata bagi orang-orang awam. Bentuk yang sudah dibuat cukup banyak dan menarik.

(48)

34

Diantaranya; ada jenis vespa sespan, tank, vespa panjang, vespa drum, vespa gokard dan masih banyak lagi.

Penyajian hasil penelitian dimaksudkan untuk memaparkan secara objektif tentang hasil pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua atau penelitian yang diperoleh di lapangan melalui instrumen yang digunakan dalam penelitian.

Dalam penyajian ini menggunakan data kualitatif, data yang telah diolah dan dianalisa disajikan dalam bentuk deskriptif yaitu penggambaran data secara apa adanya berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan, sesuai dengan indikator dalam variabel penelitian.

Berdasarkan rincian masalah yang telah diajukan peneliti meliputi: bagaimana pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua, bagaimana hasil dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua, dan faktor penunjang dan penghambat dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua.

Sekilas letak lokasi penelitian :

Bengkel Usaha Muda. Terletak di Kabupaten Bone Kecamatan Ulaweng Desa Sappewalie yang berjarak ± 3 kilometer dari Pasar Taccipi.

(49)

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini, peneliti akan menguraikan hasil kegiatan penelitian tentang pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di bengkel usaha muda Desa Sappewalie yang berdasarkan penyajian hasil analisa data yang telah dikemukakan sebelumnya. Adapun pembahasan hasil yang telah dikemukakan meliputi : 1. Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda

Dua Di Bengkel Usaha Muda Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

2. Sehubungan dengan banyaknya ditemukan sisa-sisa besi atau limbah besi disekitar kita yang hanya berserakan selain itu ada juga yang menjualnya di kolektor besi, padahal dari sisi yang lain itu dapat dijadikan sebuah karya seni yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh banyak masyarakat di Indonesia, sehingga dapat dijadikan sebuah karya yang sangat mengagumkan yang indah dan mempunyai nilai jual yang tinggi, sehingga dapat menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat. selain itu juga dalam rangka meningkatkan kreativitas seseorang yang sekarang ini banyak dijumpai masalah yaitu sering terjadinya kelangkaan bahan yang akan dibuat karya seni.

Dari sinilah kita dapat memperbanyak keanekaragaman karya seni,tidak hanya memanfaatakan satu jenis atau media saja,tetapi kita juga dapat menggunakan bahan yang lainnya seperti limbah besi ini yang dalam pemanfaatanya kurang maksimal.

(50)

36

Gambar 4.4. Proses Awal Pemotongan

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019)

Gambar 4.5. Proses Pemotongan

(51)

Gambar 4.6. Hasil Dari Limbah Besi

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019)

3. Alat dan Bahan Yang Dibutuhkan Dalam Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

4. Dari penganalisasian data bahwa kegiatan yang paling pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan, karena tanpa alat dan bahan untuk mengerjakan sesuatu kerajinan tidak akan berhasil. Oleh karena itu alat dan bahan merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan suatu kegiatan dalam hal ini pemanfaatan limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone. Adapun alat dan bahannya sebagai berikut :

(52)

38

a. Alat

1) Gurinda yang biasanya digunakan untuk menghaluskan namun disini lebih dominan menggunakan gurinda untuk memotong plat-plat besi seperti bekas body vespa dan pipa besi. Sebenarnya yang membedakan mana gurinda pemotong dan penghalus hanya dilihat dari jenis mata gurinda yang digunakan. Untuk memotong besi biasanya mata gurinda yang digunakan adalah mata gurinda yang tipis dan jika untuk menghaluskan, mata gurinda yang digunakan adalah yang tebal.

Gambar 4.7. Gurinda

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019)

2) Gergaji besi, berfungsi untuk memotong atau mengurangi ketebalan suatu benda tertentu. Gergaji Besi ini sangat berguna untuk memotong benda yang terbuat dari besi dan baja, tapi untuk pemanfaatan limbah tempurung kelapa sangat diperlukan gergaji

(53)

besi karena mata gergajinya yang sangat halus dan hal itu yang membuat hasil akhir dari pemanfaatan limbah ini.

Gambar 4.8 Gergaji Besi

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019)

3) Bor, berfungsi untuk melubangi benda dalam hal ini besi yang akan digunakan.

Gambar 4.9. Bor

(54)

40

4) Las, berfungsi untuk merekatkan besi-besi yang sudah dipotong.

Gambar 4.10 Las

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019) 5) Kacamata Las, berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya las.

Gambar 4.11. Kacamata Las

(55)

6) Mistar siku dan meteran, berfungsi untuk mengukur besi yang ingin digunakan.

Gambar 4.12. Mistar Siku dan Meteran

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019) b. Bahan

1) Besi, adalah limbah yang akan di daur ulang oleh pemilik bengkel dalam pemanfaatan besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua di Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

(56)

42

Gambar 4.13. Limbah Besi

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019)

2) Amplas, berfungsi untuk membuat permukaan benda-benda menjadi lebih halus dengan cara menggosokkan pada sisi besi yang akan dihaluskan.

Gambar 4.14. Amplas

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019)

3) Kawat Las, Kawat las adalah alat perekat besi dan kawat las yang penulis gunakan ada dua macam ada yang besar dan ada yang kecil, namun yang besar hanya sedikit saja karena kawat las yang besar sulit

(57)

digunakan ketika ada bagian dalam besi yang akan dilas dan harus masuk melalui celah kecil.

Gambar 4.15. Kawat Las

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan 22 Desember 2019)

5. Jenis-Jenis Bentuk Yang Dihasilkan Dalam Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone.

Dalam pembahasan ini akan diuraikan tentang jenis-jenis bentuk yang dihasilkan dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua, pada dasarnya jenis-jenis bentuk yang dihasilkan tidak terlepas dari berbagai pertimbangan pola pikir dan inspirasi seni sekelopok remaja di bengkel “Usaha Muda” yang diterapkan dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua. Sebelum dimulai proses pemanfaatan limbah besi ini terlebih dahulu melihat referensi sebagai acuan untuk merakit agar bentuk yang diciptakan nantinya lebih kreatif dari referensi yang dilihat karena sudah ada perbandingan bentuk.

(58)

44

Adapun jenis-jenis bentuk yang dihasilkan dalam pemanfaatan limbah besi sebagai berikut :

a. Vespa Drum

Gambar 4.16. Vespa Drum

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 19 Desember 2019) b. Vespa Gokard

Gambar 4.17. Vespa Gokard

(59)

c. Vespa Tank

Gambar 4.18. Vespa Tank

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 22 Desember 2019) d. Vespa Sespan

Gambar 4.19. Vespa Sespan

(60)

46

e. Vespa Panjang

Gambar 4.20. Vespa Panjang

(Dokumentasi : Yahya Ramadhan, 24 Desember 2019)

6. Faktor Penunjang dan Penghambat Dalam Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone. Faktor penunjang dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua merupakan hal-hal yang dapat menunjang dalam kelancaran proses pemanfaatan limbah besi, agar pelaksanaannya dapat berhasil dengan baik. Adapun yang menjadi faktor penunjang dalam pemanfaatan limbah besi antara lain:

a) Alat dan bahan yang digunakan mudah didapatkan dan relative terjangkau.

b) Adanya kesadaran sekelompok orang-orang tentang nilai-nilai seni, dengan pemanfaatan limbah besi agar lingkungan tetap terjaga kebersihannya sekaligus mendaur ulang limbah.

(61)

c) Meningkatkan jiwa seni yang dimiliki seseorang yang terpendam dari dulu, dengan memanfaatkan limbah besi yang relatif mudah didapat serta alat dan bahannya pun lebih mudah didapatkan untuk persediaan proses membuatnya.

Faktor penghambat dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan roda dua merupakan hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran proses pemanfaatan limbah besi. Adapun faktor penghambat dalam pemanfaatan limbah besi antara lain:

a) Kurangnya dukungan dari pihak pemerintah daerah setempat dalam penyediaan alat kerja.

b) Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat dalam penyediaan ruang dalam mendaur ulang limbah.

c) Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan limbah besi.

d) Kurangnya pemahaman pihak masyarakat tentang nilai estetik yang terkandung dalam karya seni.

e) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara mendaur ulang limbah besi.

(62)

48 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone”. maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Limbah besi yang biasanya pemanfaatannya kurang maksimal kini dapat dimanfaatkan menjadi barang berdaya guna selain memiliki nilai jual. 2. Seperti yang telah dikemukakan pada penyajian hasil analisa data bahwa

pemanfaatan limbah besi yang harus dipersiapkan adalah alat dan bahan, karena tanpa alat dan bahan untuk mengerjakan sesuatu tidak mungkin berhasil. Adapun alat yang digunakan adalah las, gurinda, palu dan bor . Dan adapun bahannya adalah limbah besi, amplas dan kawat las.

3. Jenis-jenis karya yang dihasilkan dalam pemanfaatan limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone yaitu : Vespa Tank, Vespa Drum, Vespa Gokard, Vespa Panjang dan Vespa Sespan.

Faktor penunjang dalam pemanfaatan limbah besi yaitu : alat dan bahan yang digunakan mudah didapatkan dan harga relative terjangkau. Adanya kesadaran sekelompok remaja tentang nilai-nilai seni yang berdaya guna selain itu memiliki nilai jual. Pemanfaatan limbah besi bisa berdampak pada lingkungan dengan cara mendaur ulang limbah besi sehingga lingkungan tetap

(63)

sehat. Meningkatkan jiwa seni yang dimiliki setiap seseorang yang terpendam dari dulu, dengan memanfaatkan limbah besi yang relatif mudah didapat serta alat dan bahannya pun lebih mudah didapatkan untuk persediaan proses membuatnya. Dan adapun faktor penghambat dalam pemanfaatan limbah besi yaitu : sulitnya mendapatkan bahan baku yang hanya banyak dijumpai saat ada membuang sisa-sisa besinya di sekitar rumah, tidak tersedianya alat dan bahan yang lengkap sehingga menunjang dalam pemanfaatan limbah besi sebagai bahan modidikasi kendaraan roda dua di bengkel “Usaha Muda”.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas tentang “Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone”. Maka dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Agar sisa-sisa besi yang masih layak untuk digunakan lagi dapat dimanfaatan dengan cara mendaur ulang limbah besi sebagai bahan berkarya kepada semua unsur yang terkait khususnya bagi generasi muda. Serta dapat mempelajarinya dan mengetahui pemanfaatan limbah besi itu sendiri.

2. Agar hasil pemanfaatan limbah besi sebagai bahan berkarya dapat lebih ditingkatkan dengan membuat jenis-jenis bentuk dari limbah besi yang lebih kreatif, sehingga dapat lebih berkembang selain itu memiliki nilai jual bahkan jika lebih digeluti lagi bisa menjadi ladang usaha bagi seseorang.

(64)

50

3. Setelah meneliti tentang “Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Modifikasi Kendaraan Roda Dua Di Bengkel “Usaha Muda” Desa Sappewalie Kabupaten Bone”. maka patut mendapatkan perhatian lebih dari mereka yang merasa ingin mengkaji kembali lebih mendalam tentang limbah besi sebagai bahan modifikasi kendaraan.

(65)

51

DAFTAR PUSTAKA

Afriyanto, J. 2011.Pembelajaran Seni Kriya Berbahan Logam Bekas Di Kelas X Tkr 2 Smk Palapa Semarang. Jurnal Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang. (Online)

Amir, P., Y. 2018.Memahami Dunia Gagasan.

Ashari Meisar. 2016. Kritik Seni Sarana Apresiasi Dalam Wahana Kontemplasi Seni.

Badudu, J., & Zain, S. M. (1994).Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Bayu, D.,A. 2011. Seni Kriya Miniature Kendaraan Tradisional Ud.Permadi Desa Pohlandak Rembang Kajian Proses Pembuatan Dan Bentuk Estetis. Jurnal Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Faisal, M,.& Andi B., M. 2015. Desain-Desain Dwimatra. Universitas Muhammadiah Makassar.

Ibnu faizal Muhammad.2016. Kajian Tentang Besi Dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Dalam Perspektif Sains Dan QS. Al-Hadid/57:27. Jurnal. Medan: Universitas Islam Negerisumatera Utara.

Ika, dkk.2012. Analisis Logam Timbal (Pb) Dan Besi (Fe) Dalam Air Laut Di Wilayah Pesisir Pelabuhan Ferry Taipa Kecamatan Palu Utara.Jurnal. Palu: Universitas

Tadulako.

Mahdi,.Imam, dkk. 2016. Alasan Modifikasi Motor Ditinjau dari Pasal 132 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 Dan Maslahah Mursalah (Studi Kasus Di Bengkel Andi Speed Di Desa Tanjungsari Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungangung. Jurnal Skripsi: Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Muarif, Muh. 2018. Perilaku Remaja Dalam Memodifikasi Sepeda Motor Dalam Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus Di Desa Gayau Sakti, Kec. Seputih Agung, Kab. Lampung Tengah). Jurnal Skripsi. Metro.Institut Agama Islam Negeri (Iain) (Online).

Nisa, A., H. 2017. Identifikasi Logam Besi (Fe) Pada Zonasi Radius 1-5 Km Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Makassar Terhadap Pengaruh Kualitas Air Sumur Gali. Jurnal Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

(66)

52

Pingon, Les. 2014. Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Bahan Membuat Patung Harimau. Jurnal Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ridwanul Hakim Asep.2019. Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas Oleh kendaraan Modifikasi (Studi Di Kabupaten Sleman). Jurnal Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Rondhi, Moh dan Anton Sumartono. 2002. Tinjauan Seni Rupa 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Rasjoyo. 1996. Pendidikan Seni RupaUntuk SMU Kelas1. Jakarta : Erlangga Saifuddin, Azwar. Metode Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998.

Setyosari, Punaji, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta.

Sutrisno, T dan Suciastuti, E. 2002. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta. Jakarta.

Utomo, Mikha. 2010. Mengenal Usaha Bengkel.

Yunus, A. 2013.Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Media Berkarya Seni Kriya pada Siswa Kelas VII Pesantren/MTS Madani Alauddin Pao-Pao Sungguminasa Kabupaten Gowa.Skripsi ini Diterbitkan. Makassar: Univesitas Muhammadiyah Makassar.

Sumber Gambar:

Hari tri wasono. 2018. Vespa Tank Buatan Yogi Hermawan Seharga Motor Matik Bekas. (Online), https://otomotif.tempo.co/read/1123607/vespa-tank-buatan-yogi-hermawan-seharga-motor-matik-bekas/full&view=ok , diakses 20-November 2019.

Gunardi Gunawan. 2017. Vespa Panjang. (Online),https://modifikasimotor2019.bl ogspot.com/2017/12/gambar-modifikasi-vespa-otopet.html, diakses 20-November- 2019.

Kesha Bynum. 2018.Vespa Mad Max. (Online) http://lawangmotor.blogspot.com/ 2018/01/download-koleksi-100-foto-modifikasi.html,diakses

(67)

Gambar

Gambar 2.1 : Vespa Modifikasi Tank
Gambar 2.3: Vespa Modifikasi Mad Max
Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian
Gambar 4.5. Proses Pemotongan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Desain dari context diagram sistem informasi food court ini dapat dilihat pada Gambar 5 terdapat lima external entity , yaitu pembeli, penyewa, admin, terminal

Penelitian ini hanya menjelaskan tentang bagaimana mekanisme survival pekerja seks komersial pasca ditutupnya loklasisai Kremil Tambak Asri Surabaya, dengan

 Pengembangan Bank Soal dapat dilakukan dengan lebih mudah, Pengembangan Bank Soal dapat dilakukan dengan lebih mudah,. karena adanya sistem feedback yang dapat memberikan

Dari teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingakat ROE maka keuntungan pemegang saham akan meningkat sehingga membuat saham tersebut diminati oleh

mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan

Program Pencegahan adalah upaya pencegahan agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host

Price Dari Engulf Low Akan Menaik Untuk Melengkapkan Setup QM... Jika Market Manaik Dalam Keadaan Sideway Sangat2 Cantik Untuk Kita Sell di Zon Sideway... Jika Market Manaik