• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK OBLIGASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DANINFLASI PADA IMBAL HASIL OBLIGASI PEMERINTAH DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KARAKTERISTIK OBLIGASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DANINFLASI PADA IMBAL HASIL OBLIGASI PEMERINTAH DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK OBLIGASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DANINFLASI PADA IMBAL HASIL OBLIGASI

PEMERINTAH DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

DEVI YULIAWATI NIM: 1306205027

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2017

(2)

i

PENGARUH KARAKTERISTIK OBLIGASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DANINFLASI PADA IMBAL HASIL OBLIGASI

PEMERINTAH DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI Oleh: DEVI YULIAWATI NIM: 1306205027 HALAMAN JUDUL Skripsiiniditulisuntuk memenuhisebagianpersyaratan

memperolehgelarSarjanaEkonomi di FakultasEkonomi Dan Bisnis UniversitasUdayana

Denpasar 2017

(3)

ii

SkripsiinitelahdiujiolehtimpengujidandisetujuiolehPembimbing, sertadiujipadatanggal: 8 Mei 2017.

Tim Penguji: Tandatangan

1. Ketua : A.A. GedeSuarjaya, S.E., M.M. ...

2. Sekretaris : Dra. Ni KetutPurnawati, M.S. ...

3. Anggota : Dra. Ni KetutSariyathi, M.M. ...

Mengetahui,

KetuaJurusanManajemen

Dr. Dra. I Gst. Ayu Kt. Giantari, M.Si NIP. 196110021986012002 Pembimbing A.A. GedeSuarjaya,S.E, M.M NIP. 196008011986031004 Dr Ni, M.S. HALAMAN PENGESAHAN

(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Sayamenyatakandengansebenarnyabahwasepanjangpengetahuansaya, di

dalamNaskahSkripsiinitidakterdapatkaryailmiah yang pernahdiajukanoleh orang

lain untukmemperolehgelarakademik di suatuPerguruanTinggi,

dantidakterdapatkaryaataupendapat yang pernahditulisatauditerbitkanoleh orang

lain, kecuali yang

secaratertulisdikutipdalamnaskahinidandisebutkandalamdaftarpustaka. Apabilaternyata di dalamnaskahskripsiinidapatdibutikanterdapatunsur-unsurplagiasi, sayabersediadiprosessesuaidenganperaturanperundang-undangan yang berlaku. Denpasar, 8 Mei 2017 Mahasiswa, Devi Yuliawati NIM. 1306205027

(5)

iv

KATA PENGANTAR

PujisyukurpenulispanjatkankehadiranTuhan Yang

MahaEsakarenaberkatrahmatdankarunia-Nya, skripsi yang

berjudul“PengaruhKarakteristikObligasi, Tingkat Suku BungaDan Inflasi PadaImbalHasilObligasiPemerintah di Bursa Efek Indonesia”

dapatdiselesaikansesuaidengan yang direncanakan. Padakesempatanini,

penulismenyampaikanterimakasihkepada:

1. Dr. I NyomanMahendraYasa, S.E., M.Si.

DekanFakultasEkonomidanBisnisUniversitasUdayana.

2. Prof. Dr. Ni NyomanKertiYasa, S.E., M.S. WakilDekan I

FakultasEkonomidanBisnisUniversitasUdayana.

3. Dr. Dra. I Gst. Ayu Kt. Giantari, M.Si. danAgoesGaneshaRahyuda, S.E.,

M.T., Ph.D. masing-masingsebagaiKetuadanSekertaris Program

StudiManajemenFakultasEkonomidanBisnisUniversitasUdayana.

4. A.A. GedeSuarjaya, S.E., M.M. selakudosenpembimbingataswaktu,

bimbingan, masukansertamotivasinyaselamapenyelesaianskripsiini.

5. Dra. Ni KetutPurnawati, M.S. selakudosenpembahasdalam seminar usulanpenelitian dan penguji skripsi yang telahmemberikanmasukandan saran, sehinggapenulisdapatmenyempurnakanpenelitianini.

6. Dra. Ni KetutSariyathi, M.M. selakudosenpembimbingakademik dan pengujiskripsi.

7. KeluargatercintaSudarsonodanSuwartiniselaku orang

tuadanArifBagusSetiawanselakuadik, atasdukungandandoanya yang

tulusdantiadahentinyaselamamenempuhstudi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasUdayana.

8. Sahabat-sahabat yang selalu setia dan memberi dukungan yaituAdiWijaya, Mari, Ira, Elsa, AzzyatiUmi, Dessy, Sri AyuNitasari, dan Ania.

9. Teman-temanManajemenAngkatan 2013 dansemuapihak yang

tidakdapatpenulissebutkansatupersatu yang telah member

dukungandanmotivasi.

10. Semuapihak yang telahmembantudalampenyusunanskripsiini.

Penulismenyadaribahwaskripsiinitidakakanberhasiltanpabimbingandanpe

ngarahandariberbagaipihak. Meskipun demikian,

penulistetapbertanggungjawabterhadapsemuaisiskripsi.

Penulisberharapsemogaskripsiinibermanfaatbagipihak yang berkepentingan. Denpasar, 8 Mei 2017

(6)

v

Judul : Pengaruh Karakteristik Obligasi, Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Pada Imbal Hasil Obligasi Pemerintah di Bursa Efek Indonesia Nama : Devi Yuliawati

NIM : 1306205027

ABSTRAK

Imbal hasil (yield) obligasi merupakan pendapatan obligasi yang dapat diperoleh dari hasil obligasi dan bunga obligasi dan salah satu tolak ukur yang digunakan oleh investor untuk memantau perkembangan pasar obligasi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur obligasi, tingkat suku bunga, dan inflasi pada imbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah obligasi pemerintah dengan kode FR yang tercatat dan aktif di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2012-2015 berjumlah 39 obligasi pemerintah, dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa umur obligasi berpengaruh tidak signifikan pada imbal hasil obligasi, karena dengan umur obligasi yang semakin panjang maka risiko ditimbulkan lebih besar akibat ketidakmampuan emiten dalam melunasi obligasi pada waktu yang telah ditetapkan pada kontrak obligasi sehingga dinilai gagal bayar (risk default). Tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan pada imbal hasil obligasi, karena semakin tingginya tingkat suku bunga maka penerbit obligasi akan menawarkan imbal hasil yang besar untuk menarik minat investor agar berinvestasi atau menanamkan dananya pada obligasi. Inflasi berpengaruh tidak signifikan pada imbal hasil obligasi karena perubahan inflasi dari tahun 2012 ke tahun 2013 cukup signifikan namun tidak diikuti oleh nilai Yield To Maturity yang rendah, sedangkan pada tahun 2013 dan tahun 2014 nilai inflasi mengalami kondisi yang stabil namun nilai Yield To Maturity pada obligasi pemerintah mengalami fluktuasi, dan pada tahun 2015 terjadi penurunan tingkat inflasi sangat rendah yaitu sebesar 0,59 persen.

Kata Kunci: Imbal Hasil Obligasi, Umur Obligasi, Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi.

(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ………... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv ABSTRAK ... v DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9 2.1.1 Investasi………... 9 2.1.2 Obligasi (Bond) ………... 11 2.1.3 Jenis Obligasi………... 12 2.1.4 Karakteristik Obligasi ... 14 2.1.5 Obligasi Pemerintah... 16

2.1.6 Imbal Hasil (Yield) Obligasi... 19

2.1.7 Yield To Maturity (YTM) ... 20

2.1.8 Faktor-faktor yang Memengaruhi Imbal Hasil Obligasi ………..… 21

2.8.1.1 Umur Obligasi ………. 21

2.8.1.2 Tingkat Suku Bunga ……… 22

2.8.1.3 Inflasi ……… 24

2.2 Kerangka Konsep... 26

2.3 Hipotesis Penelitian ... 27

2.3.1 Pengaruh Umur Obligasi Pada Imbal Hasil Obligasi... 27

2.3.2 Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pada Imbal Hasil Obligasi... 29

2.3.3 Pengaruh Inflasi Pada Imbal Hasil Obligasi ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 33

3.2 Lokasi Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 33

(8)

vii

3.4 Identifikasi Variabel ... 34

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.5.1 Imbal Hasil Obligasi(Y) ... 34

3.5.2 Umur Obligasi (X1) ... 35

3.5.3 Tingkat Suku Bunga (X2) ... 35

3.5.4 Inflasi (X3) ... 35

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel .. 35

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.9 Teknik Analisis Data ... 36

3.9.1 Uji Asumsi Klasik ... 37

3.9.1.1 Uji Normalitas ... 37

3.9.1.2 Uji Autokorelasi ... 38

3.9.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 38

3.9.1.4 Uji Multikolinearitas ... 39

3.9.2 Pengujian Hipotesis………... 39

3.9.2.1 Uji Parsial (Uji t) ... 39

3.9.2.2 Uji Simultan (Uji F) ... 41

3.9.4 Koefisien Determinasi (R2)... 41

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian. 42 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 43

4.2.1 Yield To Maturity (YTM)……… 43

4.2.2 Umur Obligasi ... 44

4.2.3 Tingkat Suku Bunga... 44

4.2.4 Inflasi…………... 44

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 45

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 46

4.3.1.1 Uji Normalitas ... 47

4.3.1.2 Uji Autokorelasi ... 47

4.3.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 48

4.3.1.4 Uji Multikolinieritas ... 49

4.3.2 Uji Hipotesis ... 50

4.3.2.1 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 50

4.3.2.2 Uji Simultan (Uji F) ... 51

4.3.2.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 52

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

4.4.1 Pengaruh Umur Obligasi Pada Imbal Hasil Obligasi ... 53

4.4.2 Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pada Imbal Hasil Obligasi... 54

4.4.3 Pengaruh Inflasi Pada Imbal Hasil Obligasi... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 57

(9)

viii

DAFTAR RUJUKAN ... 59 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 65

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Statistik Deskriptif ………... 43

4.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 45

4.3 Hasil Uji Normalitas ... 47

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 48

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 49

4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50

4.7 Nilai thitung dan ttabel pada Taraf Signifikansi 0,05... 50

4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F)... 52

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Sampel Obligasi Pemerintah di Bursa Efek Indonesia Tahun

2012-2015……… 65

2 Data Imbal Hasil Obligasi (Yield To Maturity), Umur Obligasi, Tingkat Suku Bunga, dan Inflasi Obligasi Pemerintah diBursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015……… 67

3 Analisis Statistik Deskriptif……… 72

4 Uji Normalitas………. 73

5 Uji Autokorelasi……….. 74

6 Uji Heteroskedastisitas……… 75

7 Uji Multikolinearitas………... 76

8 Regresi Linier Berganda……….. 77

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 di Indonesia telah mengakibatkan perekonomian mengalami krisis yang berkepanjangan.Salah satu penyebab krisis moneter pada tahun 1997 menurut para pakar ekonomi yaitu adanyajebakan ketidakseimbangan (Disequilibrium Trap), yaitu situasi dimana negara-negara terjebak ke dalam ketidakseimbangan antara pertumbuhan kuantitatif dengan perkembangan kualitatif proses produksi. Ketidakseimbangan dalam proses produksi mengakibatkan kecenderungan pemborosan dana untuk membiayai pola hidup yang konsumtif sehingga pengadaan modal dalam negeri menjadi sangat terbatas (Nugroho, 2015).

Krisis moneter tersebut membuat pemerintah Indonesia terbelit utang yang berat untuk membiayai perekonomian.Meningkatnya pinjaman luar negeri oleh sektor swasta, terutama yang berjangka pendek yang mengakibatkan pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup besar sehingga mengakibatkan pembengkakan pengeluaran negara.Dalam hal ini, negara di Asia termasuk Indonesia mengalami tekanan defisit dari dua sisi: dari sisi neraca pembayaran dan nationalsaving (tabungan nasional yaitu jumlah tabungan lebih kecil daripada jumlah yang dibutuhkan untuk investasi), sehingga dalam hal ini dibutuhkan obligasi pemerintah untuk membiayai defisit pada anggaran negara.

Obligasi pemerintah merupakan bagian dari Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia.Obligasi pemerintah dipilih

(14)

2

karena dipandang memiliki risiko investasi yang lebih rendah (default risk free), jika dibandingkan dengan obligasi korporasi.Dengan demikian hampir sebagian besar investor lebih memilih untuk menjadikan obligasi pemerintah sebagai salah satu komponen asetnya.Berbagai pihak yang berperan sebagai investor atas obligasi pemerintah berinvestasi guna memperoleh pendapatan bunga (interest income) dan keuntungan dari selisih harga beli jual obligasi (capital gain).Dari seluruh outstanding obligasi pemerintah, kepemilikan oleh pihak non bank terus mengalami peningkatan dari waktu kewaktu (Miraet al., 2013).

Salah satu tolak ukur yang digunakan investor untuk memantau perkembangan pasar obligasi pemerintah adalah dengan memperhatikan imbal hasil obligasi, yield obligasi yang tinggi menghasilkan yield yang kuat (Lindquist dan Cimarosa, 2014).Yieldmerupakan pendapatan yang diterima oleh pemegang obligasi.Ada dua istilah yang terkait dengan karakteristik pendapatan suatu obligasi, yaitu yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi (bond interest rate).Yield obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima investor, yang cenderung bersifat tidak tetap. Yield obligasi tidak bersifat tetap, sebagaimana layaknya bunga (kupon) obligasi, karena yield obligasi akan sangat terkait dengan tingkat return yang disyaratkan (Tandelilin, 2010).

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan investor dalam obligasi pemerintah adalah karakteristik obligasi berupa umur obligasi.Obligasi yang memiliki periode jatuh tempo lebih lama maka akan semakin lebih tinggi tingkat risikonya sehingga yield yang didapatkan juga berbeda dengan obligasi yang umur jatuh temponya cukup pendek. Jatuh tempo (maturity) suatu obligasiterhadap

(15)

3

yield obligasi adalahsemakin lama masa jatuh tempo obligasi, akan semakin tinggi tingkat risiko investasi. Menurut Lidya (2010) investor menyukai obligasi dengan umur obligasi yang semakin pendek karena emiten dianggap akan lebih mampu melunasi pokok pinjaman serta kupon obligasi. Karena semakin lama tingkat maturitas dari sebuah obligasi, maka harga obligasi akan turun lebih tajam apabila terjadi kenaikan pada YTM, dan akan naik lebih tajam jika terjadi penurunan pada YTM (Aisah, 2014). Penelitian terdahulu yang melakukan penelitian mengenai pengaruh umur obligasi terhadap yield obligasi antara lain dilakukan oleh Bhojraj dan Sengupta (2003) serta Purnamawati (2013) menyatakan bahwa umur obligasi (maturity) berpengaruh positif dan signifikan pada imbal hasil obligasi. Namun Lidya (2010), Puhwanto (2014), dan Rosayani (2015) menyatakan bahwa maturitas tidak berpengaruh terhadap Yield To Maturity.

Faktor kedua yang sangat berpengaruh terhadap naik turunnya yield obligasi yaitu tingkat suku bunga, karena perubahan suku bunga akan

memengaruhi nilai obligasi.Hartono (2009:174) menyatakan dengan

meningkatnya suku bunga, maka tabungan akan semakin menarik karena memberikan bunga tabungan yang tinggi, sehingga investor akan menjual obligasinya dan mengalihkan hasilnya ke tabungan dengan bunga yang lebih tinggi, akibatnya penawaran(supply) obligasi akan meningkat. Dengan naiknya tingkat suku bunga SBI mengakibatkan investor meminta imbal hasil yang lebih tinggi atas risiko di masa depan, sehingga imbal hasil obligasi yang ditawarkan akan meningkat dan diikuti dengan menurunnya harga obligasi (Purnamawati, 2013). Penelitian terdahulu yang melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat

(16)

4

suku bunga terhadap yield obligasi antara lain dilakukan oleh Kadir (2007), Budi dan Teguh (2011), Ichsan et al (2013), Purnamawati (2013), dan Kurniasih dan Restika (2015) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tingkat suku bunga terhadap tingkat yield obligasi. Sebaliknya, penelitian dari Nurfauziah dan Setyarini (2004), dan Anggraini (2012) menunjukkan hasil bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap yield obligasi.

Salah satu dari faktor ekonomi makro yang memiliki kontribusi terhadap perubahan yield obligasi yang diberikan oleh emiten atau yang diterima oleh investor adalah laju atau tingkat inflasi. Inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi permintaan yang berlebih terhadap barang-barang secara keseluruhan dalam perekonomian suatu wilayah (Razali, 2011).Menurut Nurfauziah dan Setyarini (2004), perubahan laju inflasi yang sangat fluktuatif berdampak pada investasi surat-surat berharga karena dengan inflasi yang meningkat berarti berinvestasi surat-surat berharga seperti obligasi dirasa makin berisiko karena kondisi pasar sedang mengalami kenaikan harga secara keseluruhan, sehingga dengan tingginya risiko yang diakibatkan oleh laju inflasi, investor mengharapkan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi atas investasinya, dengan kata lain laju inflasi memengaruhi besar kecilnya yieldobligasi yang diinginkan oleh investor. Penelitian terdahulu yang melakukan penelitian mengenai pengaruh inflasi terhadap yield obligasi antara lain dilakukan olehAng dan Piazzesi (2003),

(17)

5

Kurniasih dan Restika (2015), serta Linda (2015) yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap yieldobligasi.Namun hal sebaliknya diperoleh dari Lidya (2010) dan Sam’ani (2010) yang menyatakan bahwa hasil penelitian variabel inflasi berpengaruhnegatif dan tidaksignifikan terhadap yieldobligasi.

Berdasarkan uraian latar belakang dan research gap dari hasil penelitian sebelumnya, menjadikan peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Obligasi, Tingkat Suku Bunga, dan Inflasi pada Imbal Hasil Obligasi Pemerintah di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah umur obligasi berpengaruh positif dan signifikan pada imbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia?

2) Apakah tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan pada imbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia?

3) Apakah inflasi berpengaruh positif dan signifikan signifikan pada imbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan spesifik sesuai dengan latar belakang serta rumusan masalah yang telah diuraikan, antara lain:

1) Untuk mengetahui signifikansipengaruh umur obligasi padaimbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia.

(18)

6

2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh tingkat suku bunga pada imbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia.

3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh inflasi pada imbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadireferensi bagi peneliti di masa mendatangmengenai Pengaruh Karakteristik Obligasi, Tingkat Suku Bunga, dan Inflasi pada Imbal Hasil Obligasi Pemerintah di Bursa Efek Indonesia.

2) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada calon investor dalam melakukan analisis terhadap obligasi yang diperjualbelikan di pasar modal melalui karakteristik obligasi, tingkat suku bunga, dan inflasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap imbal hasilobligasi, sehingga calon investor dapat melakukan portofolio investasinya secara bijaksana.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan pembahasan penelitian ini akan disajikan dalam bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

(19)

7

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini menguraikan tentang konsep atau teori yang masalah yang ada sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pembahasan selanjutnya serta perumusan hipotesis penelitian yang didukung dengan penelitian sebelumnya.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum obligasi pemerintah, deskripsi data, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian yang secara spesifik berisikan uji hipotesis, serta interpretasi hasil penelitian.

(20)

8

Bab ini menguraikan simpulan tentang hasil yang diperoleh dari hasil analisis yang dibahas pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat direkomendasikan kepada pihak yang berkepentingan.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan adanya interaksi iklan yang ditayangkan di televisi, serta persepsi produk yang berbeda-beda yang dimiliki oleh konsumen, sehingga mempengaruhi

Argumentasi yang mendukung studi ini adalah kenyataan bahwa dalam perspektif manajemen strategi, faktor strategi seperti diferensiasi pemasaran, diferensiasi inovasi

Pada pengujian hipotesis Gender memoderasi pengaruh personality traits terhadap portfolio choice of ambiguity aversioin, hanya pada variabel high amibiguity aversion

Music Therapy is the specialized use of music in the service of individuals with needs in mental health, physical health, habilitation, rehabilitation or special education..

3) Guru memberikan beberapa permasalahan dan menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan. Contoh permasalahan: guru menanyakan kepada salah satu siswa, “Ketika

Dari keenam model diatas ternyata ARIMA (2,1,1) memiliki nilai SSR yang lebih kecil.Setelah mempertimbangkan faktor-faktor lainnya juga,dapat disimpulkan bahwa model

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS tidak pernah melakukan pemeriksan IVA, walaupun sudah ada dukungan dari petugas kesehatan karena wanita usia

Skripsi ini berjudul “Analisis Fatwa DSN MUI No.10/DSN- MUI/VI/2000 terhadap Akad Waka<lah pada Produk Layanan BSM Mobile Banking Di Bank Syariah Mandiri Kc Gresik”