• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERLEKATAN JULO-JULO DALAM MEMBANTU PEREKONOMIAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERLEKATAN JULO-JULO DALAM MEMBANTU PEREKONOMIAN MASYARAKAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KETERLEKATAN JULO-JULO DALAM MEMBANTU

PEREKONOMIAN MASYARAKAT

(Kasus: Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat Nagari Kinali

Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat)

ARTIKEL

NETRA YUNITA

12070198

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI PADANG SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

1

Embedded saving group in Help Economic Community (Case: Dusun Tampunik Jorong West IV Koto Nagari Kinali district of Kinali WestPasaman)

Netra Yunita1 Marleni, M. Pd2 Ariesta, M. Si3 Sociology of education courses

STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

Economic issues is a matter of each individual who is never-ending, but to react to the many ways that has provided both formal and informal financial institutions, Dusun Tampuniak people chooses to do-Julo Julo to help their economies. So, that the formulation of the problem in this research are; 1). What is the cause of Dusun Tampunik society at Jorong IV West Koto Nagari Kinali subdistrict Kinali West Pasaman- use the system Julo Julo to helping the economy. 2). How are shape embedded saving group in helping the economy Dusun Tampunik community at Dusun Tampunik Jorong IV West Koto Nagari Kinali subdistrict Kinali West Pasaman.

The theory used social action by Max Weber. This study used a qualitative approach and descriptive. Informant selection was technique by purposive sampling with the number of informants as 20 people. Methods of data collection in this study used nonparticipant observation, interview and document study. Then that becomes the unit of analysis was the individual. Data analysis performed in this study used an interactive model developed by Milles and Huberman.

Based on the results, this study concluded that the factors causing Dusun Tampunik people using the system saving group to help their economy, they are; 1. A system of kinship in the implementation process saving group, easy access for borrowing money, the encouragement of the people to save themselves, benefits of their saving group. 2. Porticoed embedded saving group in helping the economy of the community , do saving group was an option that is used to helping the economy . Actions taken by the Dusun Tampunik community is strong embedded due to the iteration between the chairman to members and members with other member.

Key word: embedded, saving group,economy

1

Student Of Sociology Education STKIP PGRI West Sumatra Force In 2012

2

Supervisor I and lecturers STKIP PGRI Sumbar

(4)

2

Keterlekatan Julo-julo dalam Membantu Perekonomian Masyarakat (Kasus: Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman

Barat)

Netra Yunita1 Marleni, M. Pd2 Ariesta, M.Si3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Masalah penelitian ini adalah untuk mengatasi atau membatu perekonomian masyarakat lembaga keuangan formal telah menjamur ditengah-tengah masyarakat namun masyarakat Dusun Tampunik tidak memanfatkan itu, akan tetapi mereka lebih memilih melakukan julo-julo untuk membantu perekonomian mereka. Adapun tujuan penelitian ini adalah, 1). Mendeskripsikan faktor penyebab masyarakat Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat menggunakan sistem julo-julo untuk membantu perekonomian, 2). Mendeskripsikan bentuk keterlekatan julo-julo-julo-julo dalam membantu perekonomian masyarakat Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Teori yang digunakan adalah teori tindakan sosial oleh Max Weber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 20 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan, wawancara mendalam dan studi dokumen. Kemudian yang menjadi unit analisisnya adalah individu. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan model interaktif dikembangkan oleh Milles dan Huberman.

Hasil penelitian dapat menunjukan bahwa, 1). faktor penyebab masyarakat Dusun Tampunik menggunakan sistem julo-julo untuk membantu perekonomian mereka sebagai berikut: adanya sistem kekeluargaan dalam proses pelaksanaan julo-julo, akses yang mudah dalam peminjaman uang, adanya motivasi bagi informan untuk menabung, manfaat dari adanya julo-julo, 2). Bantuk Keterlekatan julo-julo dalam membantu perekonomian masyarakat, melakukan julo-julo adalah pilihan yang digunakan untuk membantu perekonomian. Tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Tampunik merupakan keterlekatan kuat karena terjadi interaksi antara ketua dengan anggota dan anggota dengan anggota lainnya.4

Kata kunci: keterlekatan, julo-julo, ekonomi

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2012 2 Pembimbing I Dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

3

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, yang mana semakin hari semakin bertambahnya penduduk Indonesia namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang maju, keadaan ekonomi Indonesia tetap dalam keadaan menurun dari waktu ke waktu. Persoalan ekonomi dapat dikatakan sama tuanya dengan sejarah manusia itu sendiri, ia telah ada semenjak diturunkannya nenek moyang munusia.

Upaya mengatasi masalah perekonomian masyarakat menurut Wodjono ada program kredit mikro. Program kredit mikro ini dapat dengan mudah diakses oleh orang miskin pelaku ekonomi mikro ini dari sumber-sumber informal. Bentuk sumber-sumber informal beragam, mulai dari pelepas uang (renternir), hingga berkembang dalam bentuk simpan pinjam, koperasi, lembaga keuangan perempuan dalam bentuk-bentuk lainnya (Ariesta, 2012:6). Selain itu berdasarkan observasi peneliti juga menemukan cara lain yang tersedia yaitu dapat diuraikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.1. Data Tentang Lembaga Keuangan yang Bisa Dimanfaatkan Oleh

Masyarakat Dusun Tampunik Untuk Membantu Perekonomian No Nama Lembaga yang Tersedia Jum lah Jarak dengan Ibu Kota Kecamatan 1 BRI 1 ±10 km 2 BPR 2 ± 10 km 3 KBPR Ophir 1 Dipusat Ibu Kota 4 Bank Mandiri Syariah 1 Dipusat Ibu Kota 5 Bank Nagari 1 Dipusat Ibu Kota 6 KUD 2 ± 14 km 7 Koperasi Simpan Pinjam 1 ± 14 km 8 Pegadaian 1 ± 10 km

(Sumber: Hasil Observasi Tanggal 06 Mei 2016)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 10 lembaga yang bisa

dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat untuk membantu perekonomian mereka. Sekian banyak lembaga-lembaga formal maupun informal yang tersedia seharusnya masyarakat memilih cara-cara yang telah disediakan tersebut namun kenyataannya masyarakat lebih memilih julo-julo untuk membantu perekonomian mereka karena selalu ada anggota yang bisa dikumpulkan untuk melakukan julo-julo. Sehingga masyarakat selalu terfikir untuk melakukan julo-julo ketika saat sedang membutuhkan uang (Hasil Observasi Tanggal 31 Januari

2016).

Julo-julo di Indonesia sudah tidak asing lagi, julo-julo ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang pekonomian rumah tangga. Seluruh provinsi yang ada di Indonesia salah satu yang menggunakan julo-julo adalah Sumatera Barat. Julo-julo sangat berkembang di Sumatera Barat, mulai dari para pelajar sampai orang tua yang menjadi pelaku julo-julo. Salah satu Kabupaten yang menggunakan sistem julo-julo adalah di Kabupaten Pasaman Barat, tepatnya di Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Di Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat ini banyak melakukan julo-julo daripada dusun-dusun lain yang ada di jorong tersebut. Dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.2. Perbandingan Jumlah Kelompok Julo-julo di Jorong IV Koto Barat No Nama Dusun dalam Jorong IV Koto Barat Jumlah Kelompok Julo-Julo 1 Rambah 5 2 Durian Batu 3 3 Air Putih 0 4 Tampunik 8 5 Padang Rajo 6

(Sumber: Data Primer Wawancara Tanggal 06 Mei 2016)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa di Jorong IV Koto Barat terdapat 5 Dusun yaitu Rambah, Durian Batu, Air Putih, Tampunik, dan Padang Rajo. Dari

(6)

4

kelima Dusun yang ada di Jorong IV Koto Barat yang paling banyak terdapat kelompok julo-julo adalah Dusun Tampunik yaitu 8 kelompok. Julo-julo dilakukan sebagai alternatif untuk membantu perekonomian masyarakat. Bentuk julo-julo yang dilakukan beragam seperti berbentuk uang dan barang. Kelompok julo-julo yang ada di Dusun Tampunik terdapat 8 kelompok antaranya ada 6 kelompok yang berbentuk uang dan 2 kelompok yang berbentuk barang. Dari 8 kelompok tersebut terdapat 3 kelompok yang waktu penerimaannya setiap pesta. Jadi yang waktu penerimaan setiap pesta ini tidak boleh menerima julo-julonya kalau tidak ada acara pesta dirumah

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang memahami fenomena-fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll (Moleong, 2013: 6). Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka (Moleong: 2013: 11). Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini mendeskripsikan keterlekatan julo-julo dalam membantu perekonomian masyarakat Dusun Tampunik Jorongan IV Koto Barat Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan prosedur proposive sampling dimana informan dalam penelitian

ini ditentukan secara sengaja (purposive

sampling). Para informan dicari berdasarkan

kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti dan peneliti mengetahui identitas orang-orang yang pantas menjadi informan dan keberadaan mereka diketahui oleh peneliti (Afrizal, 2008: 100).

Kriteria informan dalam penelitian ini adalah:

1. Anggota yang telah bergabung dengan julo-julo selama 2 tahun.

2. Masyarakat yang pernah bergabung dalam kelompok julo-julo.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumen yang mencari data secara kompleks. Model analisis data penelitian ini adalah analisis data Miles dan Huberman.

HASIL PENELITIAN

5.1. Faktor Penyebab Masyarakat Dusun Tampunik Melakukan Sistem Julo-julo dalam Membantu Perekonomian Masyarakat.

Julo-julo merupakan salah satu cara pengumpulan uang dengan jumlah tertentu pada waktu yang telah ditetapkan, julo-julo yang dilakukan masyarakat merupakan bentuk kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Tampunik. Pelaku dari julo-julo ini adalah masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai petani, dan wirausaha. Julo-julo yang ada di Dusun Tampunik waktu pelaksaanannya sangat beragam ada yang perminggu, satu kali dua minggu, perbulan dan setiap pesta. Julo-julo yang dilakukan ini merupakan wujud dari bentuk kepedulian atau tolong menolong antar sesama mereka jika ada yang sangat membutuhkan.

5.1.1. Adanya Sistem Kekeluargaan dalam Proses Pelaksanaan Julo-julo

Julo-julo adalah suatu organisasi ekonomi yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Tampunik untuk membantu perekonomian mereka. Para peserta julo-julo tidak hanya mementingkan keuntungan (utility) untuk diri mereka sendiri namun juga memikirkan orang lain. Ada rasa untuk membantu orang lain. Masyarakat selalu kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi mereka. Membantu masalah perekonomian tersebut masyarakat memilih melakukan julo-julo karena dalam julo-julo memiliki sistem kekeluargaan bukan profesional. Sistem kekeluargaan disini maksudnya adalah peserta julo-julo dapat menerima julo-julo mereka berdasarkan siapa yang butuh, atau siapa yang lebih memerlukan uang maka merekalah yang dapat menerima julo-julo.

Sistem kekeluargaan yaang ada pada julo-julo maka maka masyarakat menjadi

(7)

5

tertarik melakukan julo-julo. Masyarakat juga dapat memperoleh uang pada saat mereka sangat membutuhkan namun tetap ditentukan pada saat awal terbentuknya julo-julo tersebut. Akan tetapi jika pada awal terbentuknya julo-julo mereka tidak membutuhkan uang dengan cepat, namun pada saat berjalannya julo-julo mereka memiliki kebutuhan yang mendesak maka juga bisa dibicarakan dengan ketua dan sesama anggota lain.

5.1.2. Akses yang Mudah dalam Peminjaman Uang

Masyarakat melakukan julo-julo karena ada kebutuhan yang mendesak sehingga masyarakat membutuhkan tempat untuk meminjam. Julo-julo adalah pilihan bagi masyarakat untuk tempat meminjam karena bergabung dengan julo-julo tidak memiliki persyaratan dan keberadaannya ada di tengah-tengah masyarakat sehingga prosesnyapun cepat. Julo-julo yang ada dalam masyarakat Dusun Tampunik hanya memanfaatkan kepercayaan (trust) untuk membangun julo-julo tersebut. Kepercayaan

(trust) yang dimaksud oleh Robert. M.Z.

Lawang adalah hubungan sosial antara dua orang atau lebih, termasuk dalam hubungan ini adalah institusi, yang dalam pengertian ini diwakili orang. Harapan yang akan terkandung dalam hubungan itu, yang kalau direalisasi tidak akan merugikan salah satu atau kedua belah pihak. Interaksi yang memungkinkan hubungan dan harapan itu berwujud dalam (Damsar, 2009: 186).

Julo-julo yang ada tidak harus memiliki jaminan yang harus dipenuhi oleh para anggota julo-julo untuk bergabung dengan julo-julo. Hanya dengan kepercayaan (trust) yang terjalin dalam hubungan dengan para anggota maka mereka dapat bergabung dengan anggota julo-julo. Berbeda dengan peminjaman di lembaga keuangan formal yang mengharuskan adanya agunan dan membutuhkan waktu yang lama.

Jadi, salah satu faktor penyebab masyarakat Dusun Tampunik melakukan julo-julo karena akses yang mudah dalam peminjaman uang, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan persyarakatan dan proses pencairan dana yang lama.

Berdasarkan observasi syarat-syarat yang dibutuhkan untuk peminjaman di lembaga keungan lain adalah Foto Copy

KTP, Foto Copy Kertu Keluarga, Surat Keterangan Usaha, Agunan, sedangkan untuk bergabung dengan julo-julo hanya membutuhkan kepercayaan, kejujuran, saling menghargai, dan kerja sama. Masyarakat yang ingin bergabung dengan kelompok julo-julo tidak ada dibebani dengan syarat-syarat formalitas yang ada di lembaga keuangan lain (Observasi, Tanggal 23-24 Mei 2016).

Kepercayaan (trust) memang satu hal yang sangat penting dalam menjalankan julo-julo, namun dengan memanfaatkan kepercayaan dalam menjalankan julo-julo tidak selalu berjalan dengan baik. Para angggota terkadang ada juga yang melanggar kepercayaan tersebut. pelanggaran yang dilakukan seperti membayar tidak tepat waktu, dan ada juga yang curang yaitu tidak mau membayar julo-juo lagi karena sudah menerima. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar kepercayaan tersebut yaitu tidak diikut sertakan lagi pada julo-julo berikutnya tidak hanya pada kelompok julo-julo yang mereka langgar saja namun kelompok julo-julo yang lainpun tidak mau mengikut sertakannya.

5.1.3. Adanya Motivasi bagi Informan Untuk Menabung

Menabung adalah sesuatu yang dapat membantu perekonomian masyarakat. Jika individu berhemat dan bisa menabung maka perekonomian mereka pada masa yang akan datang dapat terbantu. Menabung memang sesuatu yang harus dilakukan, namun tidak semua orang bisa melakukannya, salah satunya akibat tidak adanya rasa kewajiban dalam diri mereka untuk menabung secara berkala. Mengatasi hal tersebut masyarakat Dusun Tampunik memilih melakukan julo-julo.

Julo-julo dijadikan masyarakat sebagai wadah untuk menabung. Karena dengan julo-julo masyarakat akan merasa memiliki kewajiban untuk membayarnya. Masyarakat yang memanfaatkan julo-julo sebagai wadah untuk menabung mereka biasanya memilih untuk menerima julo-julo mereka pada urutan terakhir, karena pada para anggota yang memilih menerima julo-julo mereka pada urutan terakhir mereka tidak perlu mengeluargan uang lagi untuk anggota berikutnya. Uang yang telah terkumpul dapat mereka manfaatkan seutuhnya untuk keperluan perekonomian mereka.

(8)

6

Masyarakat memilih melakukan julo-julo karena mereka sudah memiliki kewajiban untuk membayar julo-julo mereka dengan jumlah yang telah ditetapkan dan pada waktu yang telah disepakati bersama. Berbeda jika masyarakat menabung sendiri ataupun pada lembaga keuangan formal. Mereka tidak diharuskan untuk menabung pada tiap-tiap minggu ataupun tiap bulan. Mereka menabung pada saat mereka mau saja, tidak ada kewajiban bagi masyarakat untuk menabung.

5.1.4. Manfaat dari Adanya Julo-julo

Masyarakat Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat melakukan julo-julo karena banyaknya manfaat dari adanya julo-julo. Adapun manfaat julo-julo sebagai berikut:

1. Sebagai Tambahan Modal Usaha Masyarakat bisa memanfaatkan hasil dari julo-julo untuk modal usaha. Semakin banyak julo-julo yang diikuti maka semakin banyak pula dana yang diperoleh dan bisa dimanfaatkan sebagai modal usaha.

2. Untuk Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga

kebutuhann rumah tangga sangat beragam,bahkan kebutuhan antara keluarga satu dengan keluarga lainnya dapat berbeda-beda, namun, apapun bentuk kebutuhannya harus sama-sama terpenuhi dengan baik. Jadi, jika ada kebutuhan keluarga yang tidak terpenuhi, keluarga tersebut harus berupaya untuk memenuhinya. Salah satu cara yang bisa dimanfaatkan keluarga adalah hasil dari julo-julo. Salah satu bentuk kebutuhan rumah tangga adalah keperluan dapur seperti beras, minyak, dan sebagainya.

3. Memenuhi Biaya Pendidikan Anak Biaya pendidikan anak adalah biaya yang banyak namun jangka waktunya juga tidak setiap hari, jadi masyarakat suka memanfaatkan julo-julo untuk biaya pendidikan anak, banyak anggota julo-julo yang memanfaatkan uang julo-julo untuk membantua biaya pendidikan anak mereka. 4. Untuk Modal Awal Membangun Rumah Selain modal usaha, keperluan rumah tangga, dan biaya pendidikan anak, juga bisa dimanfaatkan oleh anggota julo-julo untuk modal dasar membangun rumah.

5. Sebagai Modal Pesta

Selain mmafaat diatas, masih ada manfaat dari julo-julo yang sangat membantu perekonomian masyarakat, biasanya julo-julo ini berbentuk barang namun juga ada yang berbentuk uang yaitu untuk modal pesta. Melakukan pesta masyarakat biasa harus habis-habisan jika mereka ingin melihat pesta yang mereka adakan tampak bagus atau mewah. Biaya yang dikeluarkan tidak hanya sedikit. Masyarakat biasanya mempersiapan biaya pesta mereka dari waktu yang telah lama, dan ada pula yang meminjam kesana-kemari untuk biaya pesta tersebut. namun, masyarakat Dusun Tampunik sudah memiliki cara mereka sendiri dalam mempersiapkan pesta mereka bahkan biaya pesta yang paling mahal atau membutuhkan biaya yang banyak adalah pesta perkawinan. Masyarakat Dusun Tampunik sudah memilih melakukan julo-julo untuk mempersiapkan pesta yang akan mereka lakukan meskipun mereka belum tau waktunya kapan.

6. Meningkatkan Rasa Solidaritas Masyarakat

Julo-julo yang ada di Dusun Tampunik juga memiliki manfaat yaitu untuk meningkatkan rasa solidaritas masyarakat. Julo-julo ini memprioritaskan masyarakat yang lebih membutuhkan. Tindakan masyarakat Tampunik adalah wujud dari rasa solidaritas atar masyarakat. Jika masyarakat membatu atau menyumbang untuk membantu kebutuhan orang lain maka itu akan memberatkan masyarakat sehingga masyarakat memilih julo-julo untuk membantu tetangga mereka yang sedang membutuhkan uang.

5.2. Bentuk Keterlekatan Julo-julo dalam Membantu Perekonomian Masyarakat.

Granovetter (1985) menjelaskan bahwa keterlekatan merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan melekat dalam jaringan sosial personal yang sedang berlangsung diantara para aktor (Damsar, 2009: 139). Artinya tindakan yang dilakukan para aktor tidak hanya dialokasikan pada personal atau individu yang menentukan seleranya. Para aktor ekonomi tersebut, dalam aktivitas ekonomi ditentukan oleh masyarakat luas (Zusmelia, dkk, 2015: 108).

(9)

7

Masalah perekonomian adalah masalah yang terus berlangsung selama hidup manusia, tidak akan pernah lepas dari masalah ekonomi. Untuk itu masyarakat Dusun Tampunik memilih untuk melakukan julo-julo. Jika tidak ada julo-julo maka masyarakat Dusun Tampunik kesulitan dalam membantu masalah ekonomi mereka. Tindakan yang dilakukan Masyarakat Dusun Tampunik tidak hanya berdasarkan kebutuhan personal atau individu saja, namun julo-julo tersebut dapat terbentuk karena adanya kebutuhan dari masyarakat luas. Jika hanya kebutuhan individu saja maka julo-julo tersebut tidak akan terbentuk dengan mudah pada masyarakat Dusun Tampunik.

Geanovetter dan Swedberg menjelaskan dua bentuk keterlekatan yang terjadi pada masyarakat yaitu keterlekatan lemah dan keterlekatan kuat. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Tampunik yaitu melakukan julo-julo merupakan keterlekatan kuat. Keterlekatan kuat yang dikatakan oleh Granovetter dan swedberg karena adanya interaksi yang terjadi antara individu satu dengan yang lain. Julo-julo yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Tampunik adalah keterlekatan kuat karena dalam proses berjalannya julo-julo terjadi interaksi yang baik antara ketua dengan anggota, dan anggota dengan anggota lainnya. Namun, hubungan yang dijalin tidak hanya karena adanya hubungan dengan julo-julo semata tetapi diluar julo-julo juga terjalin hubungan baik di antara mereka.

Sistem julo-julo yang ada di Dususn Tampunik yaitu sistem kekeluargaan maksudnya ialah julo-julo lebih mendahulukan para anggota yang memiliki kebutuhan yang mendesak. Sistem ini dapat berjalan dengan baik karena adanya interaksi yang baik terjalin oleh para anggota, sehingga mereka tahu mana yang lebih membutuhkan dan mana yang tidak sedang membutuhkan, tindakan yang dilakukan masyarakat Dusun Tampunik ini keterlekatan yang terjadi lebih kuat dari pada kegiatan julo-julo dengan sistem lot, yaitu berdasarkan nomor urutan yang dicabut, interaksi yang terjadi pada sistem lot ini lebih lemah dibandingkan dengan sistem kekeluargaan, karena pada sistem lot ini para

anggota harus patuh denagn nomor lot yang mereka dapatkan, tidak ada yang harus dimusyawarahkan lagi karena waktu penerimaannya sudah ditentukan oleh nomor lot. Keterlekatan yang terjadi dengan menggunakan sistem lot merupakatan keterlakatan lemah jika dibandingkan dengan sistem kekeluargaan.

Selain itu, julo-julo yang ada di Dusun Tampunik memiliki manfaat yaitu meningkatkan rasa solidaritas antar masyarakat seperti yang dijelaskan sebelumnya. Hubungan baik ini terjalin karena adanya interaksi antar anggota ataupun dengan ketua sehingga mereka saling bersilaturrahmi dan saling bantu membantu seperti ketika ada pesta mereka saling bertemu, bersalaman, bercerita. Maka kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam berjulo-julo adalah keterlekatan kuat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa,

1). Faktor penyebab masyarakat Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat menggunakan sistem julo-julo untuk membantu perekonomian. a. Adanya sistem kekeluargaan dalam

proses pelaksanaan julo-julo

Julo-julo yang ada tidak berdasarkan nomor lot ataupun undian namun berdasarkan siapa yang paling membutuhkan uang atau siapa yang sedang kesusahan.

b. Akses yang mudah dalam peminjaman uang

Masyarakat Dusun Tampunik bergabung menjadi anggota julo-julo hanya dengan kepercayaan (trust), kejujuran, saling menghargai tidak memiliki syarat formalitas.

c. Adanya Motivasi bagi informan untuk menabung

Masyarakat memiliki keinginan untuk menabung, tetapi dengan menabung sendiri ataupun di lembaga keuangan lain tidak bisa karena tidak ada keharusan sehingga masyarakat memilih melakukan julo-julo karena melakukan julo-julo

(10)

8

sudah ada kewajiban untuk membayarnya.

d. Manfaat dari adanya julo-julo

Manfaat yang terdapat dalam julo-julo adalah sebagai berikut: Sebagai tambahan modal usaha, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, untuk biaya pendidikan anak, untuk modal awal membangun rumah, sebagai modal pesta, meningkatkan rasa solidaritas masyarakat.

2). Bentuk Keterlekatan julo-julo dalam membantu perekonomian masyarakat, melakukan julo-julo adalah pilihan yang digunakan untuk membantu perekonomian. Tindakan yang dilakukan masyarakat Dusun Tampunik tidak hanya berdasarkan kebutuhan personal namun julo-julo dapat terbentuk karena adanya kebutuhan dari masyarakat luas. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Tampunik meruapakan keterlekatan kuat karena adanya interaksi yang terjadi antara ketua dengan anggota dan anggota dengan anggota lainnya.

Daftar pustaka

Afrizal. 2008. Penelitian Kualitatif dari

Pengantar Sampai Membuat

Laporan. Padang: Labor Sosiologi.

FISIP Unand.

Ariesta.2012. Aksestibilas Dan Sustanabilitas LKP LP2M Terhadap Pengentasan Kemiskinan.

Tesis. Padang: Pasca Sarjana

Universitas Andalas.

Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Moleong. J. Lexy. 2013. Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Zusmelia, Ariesta & Irwan. 2015. Buku Ajar

Sosiologi Ekonomi. Yogyakarta:

Gambar

Tabel 1.1. Data Tentang Lembaga  Keuangan yang Bisa Dimanfaatkan Oleh

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis tindakan yang dapat dikemukakan dalam penelitan ini adalah penerapan model pembelajaran Reseptif untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SDIT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi dan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bandar Lampung pada tahun 2006-2015 dan penyerapan

modeling siswa dapat diajak untuk mempelajari perilaku-perilaku baru yang akan diberikan oleh model. Di sini peran modeling adalah untuk membina melalui latihan, pendidikan,

Perancangan perangkat lunak menggunakan jaringan saraf tiruan Backpropagation dengan masukan berupa citra EKG yang telah diolah sehingga didapat nilai tegangan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai maximum power density dari suatu PMFC dengan melakukan variasi jenis material anoda seperti carbon felt, besi, dan seng serta

Dari tujuan dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa inokulasi ganda CMA + Rhizobium memberikan pengaruh kepada pertumbuhan semai sengon yang lebih baik daripada inokulasi

Dari total luas kawasan budidaya tersebut yang berpotensi untuk areal pertanian adalah sebesar 101 juta hektar yang meliputi lahan basah sebesar 25.6 juta hektar dan lahan