• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS HUKUM U N S O E D. Oleh : Dr. HIBNU NUGROHO, S.H.,M.H. (Dosen Fakultas Hukum UNSOED) SEMINAR NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKULTAS HUKUM U N S O E D. Oleh : Dr. HIBNU NUGROHO, S.H.,M.H. (Dosen Fakultas Hukum UNSOED) SEMINAR NASIONAL"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS HUKUM

U N S O E D

Oleh :

Dr. HIBNU NUGROHO, S.H.,M.H.

(Dosen Fakultas Hukum UNSOED)

SEMINAR NASIONAL

DISELENGGARAKAN DALAM RANGKA DIES NATALIS FAKULTAS HUKUM UNSOED YANG KE-31

(2)

PERKEMBANGAN ILMU HUKUM DAN IMPLIKASI

METODOLOGINYA

( Sebuah Kiat Untuk Meraih Dana Penelitian)

1

Oleh : Dr. Hibnu Nugroho, S.H,M.H.2

A. Pendahuluan

Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang seharusnya dapat mendarah daging bagi masyarakat perguruan tinggi, kegiatan ini tidah dapat dipisahkan dari kegiatan lain karena merupakan ekspresi intelektualitas seseorang. Suatu karya berbentuk tulisan baik berupa diktat, buku atapun laporan ilmiah yang dipubilkasikan akan menjadi menumen dalam perjalanan ilmiah seorang intelektual, sehingga sangat disayangkan apabila kemampuan mengembangkan kemampuan penulisan ilmiah tidak tergarap dengan baik sesuai kaidah-kaidah penulisan ilmiah.

Metodologi dalam suatu penulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri/syarat yang harus ada untuk membedakan suatu karya tulis apakah sebuah karya ilmiah atau bukan. Metode adalah suatu cara atau jalan, apabila dihubungkan dengan upaya ilmiah, maka

1

Disampaikan dalam Seminar Nasional Metodologi Penelitian, di Fak.Hukum Unsoed, Kamis, tanggal 14 Juni 2012.

2

(3)

metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Menurut Johnny Ibrahim 3 apabila akan melakukan suatu penelitian yang bersifat ilmiah, maka terlebih dahulu harus dipenuhi dua syarat utama yaitu memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang akan menjadi bahan penelitiannya tersebut dan yang kedua adalah metodologi penelitian dari disiplin ilmu yang akan diteliti.

Ilmu hukum merupakan salah satu ilmu tertua di dunia sehingga dianggap telah mencapai kemapanan dalam struktur pengkajiannya. Sebagai sebuah ilmu maka penelitian hukum telah mengenal metode normatif /doktriner yang biasa dipergunakan untuk mengkaji permasalahan hukum dalam bentuk-bentuk penulisan ilmiah. Menurut Paulus Hadisuprapto4 bersamaan dengan perkembangan kebutuhan akan pemahaman baru terhadap konsep hukum dari sisi social maka

metode normatif/doktriner mendapatkan partner baru yaitu

“pendekatan nondoktrinal/pendekatan sosiologis terhadap hukum”.

3

Johnny Ibrahim, 2007, Teori & MethodologiPenelitian Hukum Normatif, Banyu Media Publishing, Malang. Hlm. 26.

4

Paulus Hadisuprapto, 2008, Makalah Metode Penelitian Hukum, disajikan dalam Rangka DIKLAT MPH diselenggarakan Fak.Hukum Univ.Swadaya Gunung Jati Cirebon.

(4)

Kedua metode inilah yang biasa dipergunakan dalam penelitian hukum.

B. Pembahasan

Ilmu hukum memiliki karaktekristik sebagai ilmu yang bersifat doktrinal atau tentang apa yang “seharusnya/ seyognyanya” dan juga bersifat terapan. Karena sifatnya demikian maka ilmu hukum mempelajari tentang tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-norma hukum. Sedangkan sebagai ilmu maka ilmu hukum menentukan tentang

ukuran/kriteria standar prosedur dan rambu-rambu dalam

melaksanakan aturan hukum. Dari beberapa pengalaman yang telah penulis lakukan untuk membuat penelitian, terdapat beberapa langkah yang seyogyanya ditempuh seorang peneliti agar penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan dibuatnya penelitian tersebut. Adapun langkah-langkah tersebut adalah :

1. Mengidentifikasikan Isu Hukum

Tahap identifikasi tentang isu hukum merupakan pijakan awal yang sangat penting untuk memulai penelitian. Isu hukum yang

(5)

menarik minat penulis akan mendorong penulis berupaya untuk memecahkan isu hukum yang diminatinya itu. Berangkat dari hal ini akan memunculkan perumusan masalah yang akan diteliti lebih lanjut dalam penulisan ilmiah yang dituju.

Contoh : Pengadilan korupsi saat ini ada di setiap provinsi, hal ini

dilakukan dengan tujuan agar penyelesaian kasus-kasus korupsi yang berada di wilayah provinsi tersebut dapat tertangani dengan lebih cepat, sehingga

diharapkan target percepatan penanganan dan

pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia dapat tercapai sesuai dengan harapan seluruh masyarakat Indonesia. Namun dua tahun sejak lahirnya pengadilan khusus ini ternyata vonis yang dijatuhkan jauh dari harapan masyarakat.5

Dari isu hukum tentang “eksistensi pengadilan tipikor di daerah”, akan memunculkan banyak sekali permasalahan yang dapat dikaji. Seorang penulis dapat membatasi ruang lingkup yang

5

Naskah untuk hibah bersaing a.n. Dr. Hibnu Nugroho, S.H.,M.H. lolos seleksi tahun 2012

(6)

hendak diteliti misalnya hanya pada tahap proses penyidikan di kepolisian saja atau kepolisian dan kejaksaan, atau hanya pada tahap proses pemeriksaan di persidangan saja atau dilakukan penelitian secara menyeluruh dari tahap penyidikan sampai dengan vonis. Hal ini diserahkan pada keinginan penulis.

Dari hal-hal yang biasa bukan tidak mungkin menghasilkan suatu penelitian yang “luar biasa” karena yang terpenting bagi seorang penulis adalah bagaimana dirinya mampu “melihat dan jeli” memberikan sudut pandang yang berbeda pada suatu isu hukum yang sebenarnya telah ada sejak lama. Justru karena gerak kehidupan dalam masyarakat berjalan sangat cepat mendahului ketentuan perundangan maka akan lahir banyak kesenjangan yang selalu menarik untuk diteliti.

Pada penelitian yang diperuntukan bagi penelitian hibah atau penelitian-penelitian yang harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh penyandang dana, maka penulis harus mampu menterjemahkan apa yang dikehendaki oleh penyandang dana untuk kemudian disesuaikan dengan isu hukum actual yang

(7)

ada, pada umumnya topik-topik aktual ini akan mendapatkan respon baik dari pihak penyandang dana.

2. Memilih metodologi dalam suatu penelitian

Sebagaimana telah diuraikan didepan metode atau

metodologi merupakan suatu cara atau jalan, untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metodologi memilki fungsi untuk menentukan tipe pemikiran yang dipilih penulis pada saat akan penelitian dan penilaian terhadap pokok permasalahan, disamping itu juga dipergunakan sebagai cara untuk melaksanakan suatu prosedur.

Ada beberapa unsur yang masuk dalam metodologi, adalah : a. Metode pendekatan

b. Spesifikasi penelitian

c. Sumber data dan narasumber d. Lokasi penelitian

e. Teknik pengumpulan data f. Metode analisis

(8)

Unsur-unsur tersebut diatas harus diuraikan dengan cermat, menarik, aplikatif dan implementatif dalam proposal yang diajukan oleh seorang peneliti, sehingga pihak penilai dan atau penyandang dana dapat dengan mudah menilai keunggulan dari proposal penelitian yang diajukan tersebut.

Dalam penelitian hukum dikenal bermacam-macam katagori penelitian sebagaimana diuraikan oleh Soerjono Soekanto6 yaitu dari sudut sifatnya maka terdapat :

a. penelitian eksploratoris/penjelajahan b. penelitian deskriptif

c. penelitian eksplanatoris

Apabila dipandang dari sudut bentuknya, maka penelitian dapat dibedakan menjadi :

a. penelitian diagnostic, b. penelitian preskriptif, c. penelitian evaluatif.

Sedangkan dari sudut tujuan suatu penelitian maka dapat dibedakan menjadi :

6

(9)

a. penelitian “fact-finding”,

b. penelitian “problem-identification”. c. Penelitian “problem-solution”.

Dalam penelitian hukum pada umumnya dibedakan menjadi 2 metodologi yang sering dipergunakan, yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum sosiologis/empiris. Penelitian hukum yang menggunakan metodologi normatif, biasa digunakan untuk meneliti isu hukum yang berhubungan dengan :

a. penelitian terhadap asas-asas hukum, b. penelitian terhadap sistematika hukum, c. penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum, d. penelitian terhadap sejarah hukum,

e. penelitian perbandingan hukum.

Sedangkan penelitian hukum yang menggunakan metodologi yang bersifat sosiologis/empiris biasa digunakan untuk meneliti isu hukum yang berhubungan dengan :

a. penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis) b. penelitian terhadap efektivitas hukum.

(10)

Paulus Hadisuprapto7 memberikan gambaran mengenai metodologi penelitian hukum untuk memudahkan pemahaman kita, dalam bentuk bagan ragaan sebagai berikut :

ILMU HUKUM

UNSUR HUKUM

IDIEL RIEL

ETIKA & LOGIKA ALAM BUDAYA MANUSIA

ESTETIKA

NILAI PROSES SOSIAL ASAS METODIK

SISTEMATIK KAIDAH PENGERTIAN

Fils Ilmu : Ilmu : Ilmu :

Hukum Kaidah Pengertian Pokok Kenyataan Hukum Hukum Dalam Hukum

Masyarakat Hk

Subyek Hukum Sosiologi Hukum Peristiwa Hukum Psikologi Hukum Hubungan Hukum Perbandingan Hukum Obyek Hukum Sejarah Hukum Peranan Dalam Hk Antropologi Hukum

DOGMATIK HUKUM

POLITIK HUKUM

7

(11)

Dari bagan tersebut secara sederhana dapat diterangkan bahwa apabila kita memilih penelitian dalam ranah idiel (dogmatik hukum) maka pendekatanya adalah normatif preskriptif, sementara apabila kajian yang dipilih adalah dalam ranah riel maka pendekatan yang dilakukan bersifat empiris. Menurut penulis seyogyanya kedua pembagian tersebut diatas tidak bisa ditempatkan secara dikotomis apalagi dilawankan. Karena kedua pendekatan tersebut sebenarnya saling mengisi dan melengkapi, diterapkan secara proposional.

Gambaran secara lebih konkrit dapat diuraikan sebagai berikut :

Pada penelitian Hibah bersaing yang penulis ajukan, inti dari isu hukum yang ingin penulis kemukakan adalah “eksistensi pengadilan tipikor di daerah”. Berangkat dari hal ini maka langkah-langkah yang penulis lakukan adalah :

1. Menentukan dari sisi pandang mana penulis ingin mengkaji isu hukum tersebut, mengingat permasalahan yang memunculkan isu hukum tersebut adalah vonis pengadilan Tipikor daerah yang tidak sesuai dengan rasa keadilan masyarakat, maka patut

(12)

diduga bahwa ada yang kurang maksimal dalam proses penegakan hukumnya. Sehubungan dengan obyek penelitian yang diteliti adalah tentang hukum, maka penelitian ini merupakan penelitian yuridis, Karena fokus studinya pengungkapan perkara tipikor ditingkat penyidikan, maka hal ini termasuk metode yuridis dalam arti luas, sehingga metode pendekatan yang digunakan adalah metode empiris Untuk itulah penulis memilih pendekatan yang dilakukan dari sisi

yuridis sosiologis.

2. Spesifikasi penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitis. Hal ini disebabkan karena penelitian ini berupaya untuk menggambarkan fakta praktek penyelidikan dan penyidikan sampai persidangan serta kendala-kendala yang dihadapi sehingga pada akhirnya dapat menggambarkan tentang konsep penyidikan tindak pidana korupsi yang ideal untuk mempercepat pemberantasan Tipikor dan penguatan pengadilan Tipikor di daerah.

3. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa ungkapan-ungkapan

(13)

verbal (kata-kata) yang didapat dari informan/narasumber yang dipilih dalam penelitian ini (wawncara). Data sekunder bersumber pada peraturan perundangan yang berhubungan dengan putusan tindak pidana korupsi yang diputus bebas oleh pengadilan tipikor serta berbagai reverensi yang relevan dengan penelitian ini.

Adapun informan/narasumber dalam penelitian ini adalah hakim tipikor, penyidik Polisi, Kejaksaan dan penyidik KPK, disamping itu untuk dapat mereformulasi pengadilan tipikor di daerah dibutuhkan pula masukan dari penegak hukum yang lain serta pakar hukum. Dari informan kunci ini penggalian data akan dikembangan melalui “Snow bolling” artinya informasi itu terus bergulir dan akan berhenti apabila informasinya sudah tidak diperlukan lagi.

4. Seorang penulis harus dengan cermat untuk dapat menentukan lokasi penelitian yang dituju. Hal utama yang penting untuk diperhatikan adalah bukan luas atau banyaknya lokasi yang dipilih tetapi hendaknya lebih diutamakan yang tidak terlalu luas namun spesifik. Penulis tetap harus memperhatikan

(14)

efisiensi besarnya biaya dan lamanya waktu yang diperlukan dalam tahapan pengumpulan data. Dalam penelitian hibah tersebut, penulis menetapkan hanya satu wilayah saja yaitu pengadilan tipikor Jawa Tengah. Itupun bukan berarti hanya semata-mata di pengadilan tipikor, karena proses harus diingat sebelum berkas sampai di persidangan proses terpenting justru dimulai pada tahap penyidikannya, sehingga tentu saja lokasi penelitian juga harus dimulai dari Polres/kejaksaan negeri dari mana perkara tersebut berasal.

5. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada jenis data yang akan dicari. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan hakim tipikor, penyidik Kepolisian, Kejaksaan di wilayah hukum Pengadilan tipikor Jawa Tengah dan penyidik KPK Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara melakukan penelusuran dokumen dan kepustakaan di wilayah hukum Pengadilan Tipikor Jawa Tengah dan KPK.

6. Analisis bahan dalam penelitian ini menggunakan diskriptif

(15)

menggunakan penafsiran hukum, asas asas hukum dan teori-teori hukum. Analisis data diskriptif kualitatif digunakan untuk

menganalisis keberadaan Pengadilan Tipikor sebagai

pengadilan khusus dalam kerangka pemberantasan tindak pidana korupsi.

7. Menentukan indikator capaian penelitian, indicator ini dapat diukur dari apa yang telah ditargetkan dan hendak dilakukan atau yang disebut sebagai tujuan khusus dengan luaran (output) penelitian. Indikator ini biasanya disajikan dalam bentuk bagan yang disesuaikan dengan apa yang ingin dikterangkan oleh seorang penulis.

8. Menentukan roadmap penelitian yang pernah dilakukan oleh penulis sebelumnya juga merupakan suatu point penting yang patut untuk digambarkan dalam sebuah proposal penelitian. Karena hal ini dapat memberikan gambaran pada tim penilai, bahwa penelitian yang diusulkan tersebut telah mempunyai data-data awal yang cukup memadai. Namun demikian bagi para peneliti awal tentu saja hal ini belum perlu untuk dilakukan.

(16)

3. Merumusakan Permasalahan dan Judul Penelitian

Pada tahap ini, seorang penulis dapat menentukan permasalahan yang hendak diteliti terlebih dahulu atau bisa juga judul penelitiannya dahulu. Hal ini tidak menjadi masalah, karena antara judul dan permasalahan merupakan “sejoli” yang tidak bisa dipisahkan, harus serasi, terkait dan saling menggambarkan. Beberapa kiat penting untuk membuat suatu judul penelitian adalah :

a. Judul bersifat spesifik dan memancing minat. b. Judul menggambarkan isi

c. Judul tidak lebih dari 20 kata.

Untuk membuat perumusan masalah yang akan diteliti, kiat

yang terpenting harus diperhatikan adalah perumusan

permasalahan yang akan diteliti disampaikan kalimat yang jelas, permasalahan harus didefiniskan sejelas mungkin. Yang kedua berikan alasan yang dapat meyakinkan tentang nilai pentingnya penelitian yang akan dilakukan tersebut, sehingga tujuan dari penelitian ini dapat tergambar secara gamblang.

(17)

C. Penutup

Ilmu hukum merupakan salah satu ilmu yang

perkembangannya sangat pesat, kecepatan perkembangan utamanya dalam praktik di lapangan membawa dampak berupa kesenjangan terhadap ketentuan perundangan yang mengaturnya. Hal ini memberi ruang yang sangat luas untuk dapat dilakukan pengkajian oleh para peneliti.

Metedologi sebagai salah satu unsur terpenting sebuah karya ilmiah walaupun sedikit agak rumit, bukan berarti tidak dapat dipahami. Dengan sering mempraktikan teknik-teknik penulisan serta memperbanyak wacana melalui literatur-literatur ilmiah

akan memudahkan kita untuk cepat memahami dan

menguasainya. Karena pada hakikatnya metodologi bukanlah sebagai sebuah hambatan yang membuat seorang penulis menjadi sulit untuk menuangkan ide-idenya yang bisa jadi sebuah ide yang sangat cemerlang.

(18)

D. PUSTAKA RUJUKAN

Hadisuprapto, Paulus, 2008, Makalah Metode Penelitian

Hukum, disajikan dalam Rangka DIKLAT MPH diselenggarakan Fak.Hukum Univ.Swadaya Gunung Jati Cirebon

Ibrahim, Johnny, 2007, Teori & Methodologi Penelitian

Hukum Normatif, Malang : Banyu Media Publishing.

Marzuki, Peter Mahmud, 2007, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Nugroho, Hibnu, 2011, Proposal Hibah Bersaing. Purwokerto, Lemlit, Unsoed.

Soekanto, Soerjono, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press.

Dikti, 2012, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Di Perguruan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis tersebut juga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Hermosillo, Mexico, yang mendapatkan adanya hubungan spasial antara sakit TB BTA

Surabaya: Skripsi Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.. Daring

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Stleta &rtgada itu lr iega bcrpcrarpn : iir lGfrSat I fuhmn Pcnt*dblrrn lgrs taier aagar I. ' rii ecnfubll tlsdrtrn bEt

Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis (pengambilan cairan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

M PR PR (-) (-) yang yang ter ter masuk masuk tulangan pelat tulangan pelat didala didalam lebar e m lebar e ffek ffek tip balok , tip balok , akan hasilnya akan hasilnya yang

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul