• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 yang telah mengeluarkan data keuangan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI www.idx.co.id. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 43 perusahaan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yakni pengambilan sampel dengan kriteria tertentu, dengan kriteria sebagai berikut : 1) Perusahaan yang bergerak di industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Periode 2011 – 2015. 3) Mempublikasikan laporan keuangan periodik selama periode pengamatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dengan lengkap dan tidak mengalami loss atau kerugian. 4)Tidak memiliki ekuitas negatif dan memiliki data yang lengkap. 5) Perusahaan yang mengunakan mata uang Rupiah.

Berdasarkan kriteria diatas, maka yang menjadi sampel adalah sebanyak 24 perusahaan. Nama-nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian pada masing- masing tahun disajikan pada lampiran. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitability, growth, business risk, liquidity, size, dan age.

(2)

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah proses pengumpulan, penyajian dan peringkasan yang berfungsi untuk memberikan gambaran data yang diteliti secara memadai. Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian ini meliputi nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari satu variabel dependen yaitu leverage dan enam variabel independen yaitu profitability, growth, business risk, liquidity, size, dan age. Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data. Statistik deskriptif menggambarkan karakter sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 6

Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Leverage 121 0.809 0.940 0.87996 0.032071 Profitability 121 -0.076 0.045 0.01741 0.016096 Risk 121 0.131 2.826 0.84474 0.780587 Growth 121 -18.661 56.156 9.18089 9.261353 Age 121 13 120 49.90909 26.344196 Size 121 4.1139433 9.7844377 8.489568293 8.923298464 Liquidity 121 0.426 1.196 0.77897 0.131430

(3)

1. Leverage

Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 6, leverage memiliki nilai minimum 0.809 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Mandiri 2015, sedangkan nilai maksimum 0.940 kali yang dimiliki oleh perusahaan Bank Artha Graha Internasional Tbk tetapi pada tahun 2011. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0.87996 dan standar deviasi 0.032071.

2. Profitability

Pada profitabilitas perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 0.01741 kali dengan standar deviasi sebesar 0.032071. Nilai terkecil yaitu sebesar -0.076 kali yang dimiliki oleh perusahaan Bank JTrust Indonesia Tbk pada tahun 2013, sedangkan rasio profitability terbesar adalah sebesar 0.045 kali yang dimiliki oleh perusahaan Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk pada tahun 2013.

3. Business Risk

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif tersebut juga dapat diketahui bahwa nilai minimum business risk yakni sebesar 0.131 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Capital Indonesia Tbk sedangkan nilai maksimum 2.826 yang dimiliki oleh Bank JTrust Indonesia Tbk. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0.84474 dan standar deviasi 0.780587.

4. Growth

(4)

perusahaan Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 2015, dan pertumbuhan asset terbesar adalah sebesar 56.156 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Mayapada Internasional Tbk pada tahun 2011. Nilai rata-rata (mean) sebesar 9.18089 dan standar deviasi 9.261353.

5. Age

Lalu untuk age dapat diketahui bahwa nilai minimum age yakni sebesar 13 tahun yang dimiliki oleh perusahaan Bank Mandiri pada tahun 2011 sedangkan nilai maksimum 120 tahun yang dimiliki oleh perusahaan Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2015. Nilai rata-rata (mean) sebesar 49.90909 dan standar deviasi 26.344196.

6. Size

Kemudian size dapat diketahui memiliki nilai minimum 4.113943352  yang dimiliki oleh perusahaan Bank JTrust Indonesia Tbk, sedangkan nilai maksimum yakni 9.784437746  yang dimiliki oleh perusahaan Bank of India Indonesia Tbk. Nilai rata-rata (mean) sebesar 8.489568293  dan standar deviasi 8.923298464.

 

7. Liquidity

Pada liquidity dapat diketahui bahwa nilai minimum liquidity yakni sebesar 0.426 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Capital Indonesia Tbk pada tahun 2011 sedangkan nilai maksimum 1.196 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Victoria

(5)

Internasional Tbk pada tahun 2012. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0.77897 dan standar deviasi 0.131430.

4.3 Analisa Data

1. Multiple Linear Regression

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa :

1. Nilai konstan sebesar 0.898 artinya jika profitability, risk, growth, age, dan liquidity bernilai konstan (tetap), maka leverage sebesar 0.898

2. Koefisien regresi profitability sebesar – 0.810 menunjukan bahwa hubungan profitability terhadap leverage adalah negatif

3. Koefisien regresi risk sebesar 0.002 menunjukan bahwa hubungan risk terhadap leverage adalah positif

4. Koefisien regresi growth sebesar 0.001 menunjukan bahwa hubungan growth terhadap leverage adalah positif

5. Koefisien regresi age sebesar 0.000 menunjukan bahwa hubungan age terhadap leverage adalah positif

6. Koefisien regresi size sebesar – 6.898E-12 menunjukan bahwa hubungan size terhadap leverage adalah negatif

7. Koefisien regresi liquidity sebesar – 0.039 menunjukan bahwa hubungan liquidity terhadap leverage adalah negative

Leverage = 0.898 - 0.810 Profitability + 0.002 Risk + 0.001 Growth + 0.000 Age - 6,898E-12 Size - 0.039 Liquidity

(6)

2. Uji Regresi secara Individu (Uji t)

Uji-t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen yaitu pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terdiri profitability, growth, tangibility, liquidity, size, dan operating leverage terhadap leverage Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hasil uji-t dalam penelitian ini yakni :

Hasil uji T adalah sebagai berikut :

Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis

Variabel Koefisien Sig.

Profitability -0.810 0.000 Risk 0.002 0.000 Growth 0.001 0.559 Age 0.000 0.001 Size -6.898E-12 0.000 Liquidity -0.039 0.041

Berdasarkan hasil uji T, maka dapat diketahui sebagai berikut :

H1 : terdapat pengaruh antara Profitability terhadap leverage

Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari profitability sebesar 0.000 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh profitability terhadap leverage adalah sebesar -0.810, sehingga terdapat pengaruh negatif profitability terhadap leverage.

(7)

H2 : terdapat pengaruh antara Business Risk terhadap leverage

Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari business risk sebesar 0.000 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh business risk terhadap leverage adalah sebesar 0.002, sehingga terdapat pengaruh positif business risk terhadap leverage.

H3 : terdapat pengaruh antara Growth terhadap leverage

Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari growth sebesar 0.559 > 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan, sehingga tidak terdapat pengaruh growth terhadap leverage.

H4 : terdapat pengaruh antara Age terhadap leverage

Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari age sebesar 0.001 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh age terhadap leverage adalah sebesar 0.000, sehingga terdapat pengaruh positif age terhadap leverage.

H5 : terdapat pengaruh antara Size terhadap leverage

Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari size sebesar 0.000 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh size terhadap leverage adalah sebesar -6.898E-12 , sehingga terdapat pengaruh negatif size terhadap leverage.

(8)

H6 : terdapat pengaruh antara Liquidity terhadap leverage

Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari liquidity sebesar 0.041 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh liquidity terhadap leverage adalah sebesar -0.039, sehingga terdapat pengaruh negatif liquidity terhadap leverage.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 1. Profitability

Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas (profitability) berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (imtiaz 2016) yang sejalan dengan pecking order theory yang menunjukan bahwa adanya hubungan negatif antara profitability dan leverage, karena perusahaan-perusahaan dengan profitability yang lebih tinggi diharapkan lebih sedikit dalam menggunakan leverage untuk kegiatan investasi mereka. Hal ini disebabkan return yang tinggi akan menyediakan sejumlah dana internal yang relatif besar yang dapat diakumulasikan sebagai laba ditahan. Semakin tinggi porsi dana yang tersedia untuk membiayai operasionl perusahaan dan kesempatan investsi dari laba ditahan, maka tingkat utang akan semakin kecil. Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu mencari pinjaman lagi dari pihak luar. Dengan demikian profitability memiliki pengaruh negatif terhadap leverage. Tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan trade off theory yang menyatakan profitability berhubungan positif terhadap leverage. Meningkatnya profitability meningkatkan daya tarik pihak eksternal (investor dan kreditor), dan jika

(9)

kreditor semakin tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan, sangat memungkinkan leverage juga semakin meningkat (dengan asumsi peningkatan leverage relatif lebih tinggi daripada peningkatan modal sendiri). perusahaan yang memiliki profitability yang lebih tinggi akan menggunakan lebih banyak leverage karena pajak yang berasal dari peningkatan leverage (Myers, 1984). Bankruptcy costs dan agency cost juga dapat mendorong profitability dari dana untuk mengambil lebih banyak leverage. Perusahaan yang memiliki profitability lebih telah meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban tetap untuk pembayaran leverage. Oleh karena itu, mereka akan memiliki lebih banyak leverage untuk mengambil profitability dari peningkatan manfaat pajak dengan lebih menarik biaya leverage.

2. Business Risk

Hasil pengujian menunjukkan bahwa business risk berpengaruh positif signifikan terhadap leverage. Berbeda dengan penelitian sebelumnya Chipeta et al. (2016) yang menyatakan hubungan negatif antara business risk terhadap leverage telah dijelaskan dalam Trade–off theory bahwa semakin banyak leverage semakin tinggi beban atau risiko yang ditanggung perusahaan seperti : agency cost, biaya kebangkrutan, keengganan kreditur untuk memberi pinjaman dalam jumlah besar (Turnbull, 1979). Sebagai implikasinya, perusahaan dengan business risk besar harus menggunakan leveage lebih kecil dibanding perusahaan yang mempunyai business risk rendah, karena semakin besar business risk, penggunaan leverage yang besar akan mempersulit perusahaan dalam mengembalikan leverage mereka (Mutamimah,

(10)

2003).

Yuniningsih menemukan bahwa variabel bussines risk berhubungan negatif secara signifikan terhadap leverage yang dalam hal ini konsisten dengan hasil penelitian Bayless et.al (1994) sedangkan hasil ini sesuai dengan penelitian Syukriy (2001) yang menemukan bahwa variabel risiko secara statistik signifikan berpengaruh positif terhadap tingkat leverage perusahaan.

3. Growth

Dari hasil pengujian pada hipotesis ketiga ini diperoleh dari pengujian variabel growth dimana growth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap leverage. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya Imtiaz et al (2016) mengatakan adanya pengaruh negatif antara growth dan leverage. Trade off theory menunjukan bahwa untuk menghindari subtitusi asset dan investasi yang dapat menimbulkan agency problem pemegang saham dapat menyebabkan investasi yang kurang maksimal. Titman dan Wessel (1988) menyebutkan bahwa agency cost perusahaan berkembang cenderung lebih tinggi mengakibatkan tingginya biaya leverage. Dengan demikian, perusahaan yang berkembang menghadapi tingginya biaya leverage akan menggunakan lebih pembiayaan leverage yang lebih kecil. Namun hasil yang tidak signifikan terjadi pada model capital structure (long-term leverage), hal ini sama dengan hasil penelitian Ramlall (2009). Dalam hal ini penggunaan hutang jangka panjangnya tidak dipengaruhi oleh growth secara signifikan. Hasil ini disebabkan karena semakin besar pertumbuhan aset perusahaan maka perusahaan

(11)

akan lebih menggunakan modal internal yaitu retained earnings sebagai modal perusahaan, dari pada menggunakan hutang jangka panjang yang lebih berisiko.

4. Age

Hasil pengujian menunjukkan bahwa age berpengaruh positif signifikan terhadap leverage. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Abor et al. (2016) yang menyatakan hubungan positif signifikan antara age dengan leverage. Age suatu perusahan adalah perhitungan yang standard pada struktur modal. Dari prespektif siklus kehidupann, perusahaan menetapkan dirinya sebagai bisnis yang berkelanjutan dan biasanya meningkatkan kapasitasnya untuk mengambil leverage yang lebih. Petersen dan Rajan (1994) menemukan bahwa perusahaan yang lebih tua memiliki rasio leverage yang lebih tinggi karena mereka harus memberikan kualitas perusahaan yang lebih tinggi.

5. Size

Hasil pengujian menunjukkan bahwa size berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya Imtiaz et al (2016) mengatakan semakin besar ukuran perusahaan, kecenderungan untuk memakai dana eksternal juga semakin besar. Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dananya adalah dengan menggunakan dana eksternal yaitu dengan menggunakan hutang. Oleh sebab itu perusahaan besar cenderung memiliki tingkat leverage yang lebih

(12)

besar dari perusahaan kecil (Saidi 2004). Dengan demikian ukuran perusahaan memiki pengaruh positif terhadap leverage.

6. Liquidity

Hasil pengujian menunjukkan bahwa liquidity berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya Imtiaz et al (2016) mengatakan adanya hubungan positif sesusai dengan trade off theory yang menyatakn sebaliknya, perusahaan dengan liquidity yang lebih tinggi diharapkan untuk menggunakan lebih banyak leverage. Logika di balik argumen ini dikarenakan perusahaan dengan liquidity yang lebih banyak (current asset yang lebih) cenderung menggunakan pinjaman eksternal lebih banyak, karena kemampuan mereka dalam melunasi kewajiban mereka tepat waktu (Sheikh dan Wang, 2011).

Gambar

Tabel 7  Hasil Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Desa Mattiro Baji memiliki potensi sebagai destinasi minawisata adapun rinciannya adalah potensi kesesuaian lahan kegiatan perikanan yang sesuai sebanyak 201 Ha

Dampak lain yang diharapkan adalah peningkatkan kesejahteraan pengrajin bersama- sama, untuk itu perancangan alat bantu teknologi penyayat anyaman bambu untuk

Tanaman padi membutuhkan air yang volumenya berbeda untuk setiap fase pertumbuhan. Variasi kebutuhan air tergantung juga pada varietas padi dan sistem pengelolaan lahan

Protocol kedua inilah yang menjadi dasar bagi negara-negara untuk memberantas kejahatan perdagangan manusia khususnya wanita dan anak-anak, di mana kejahatan ini

Dari beberapa pendapat mengenai pertanian dan hortikultura tersebut dapat disimpulkan bahwa produk pertanian hortikultura adalah semua hasil yang berasal dari

a) Melakukan rapat persiapan pelaksanaan investigasi dengan KTPB dan/atau tim investigasi internal di wilayah PSPE atau wilayah kerja. b) Penentuan sarana dan prasarana

peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar permukiman di perkotaan dan perdesaan akan dilakukan melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan air minum

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Lilimori. Kelas yang dijadikan objek penelitian yaitu kelas IV. Subyek penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah