KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL
PERBENDAHARAAN
KAJIAN
FISKAL
REGIONAL
Triwulan I
2018
Penyusun:
Penanggung Jawab: Dedi Sopandi I Ketua Tim: Made Cana I Editor:
Pahlevie I Desain Grafis: Sugiarsana I Anggota: Darusalam I Wardana I
DAFTAR ISI
I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL ... A. Produk Domestik Regional Bruto ... B. Inflasi ... C. Indikator Kesejahteraan ...
II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN ... A. Pendapatan Negara ...
1. Penerimaan Perpajakan ... a. Pajak Penghasilan (PPh) ... b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ... d. Pendapatan Pabean dan Cukai ... 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak ... a. Penerimaan PNBP ... b. Penerimaan PNBP Pendapatan Jasa ... c. Penerimaan PNBP Pendapatan Administrasi dan Penegakan
Hukum ... 3. Pendapatan Hibah ... B. Belanja Negara ... 1. Belanja Pemerintah Pusat ... 2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa ... 3. Pengelolaan BLU ... 4. Manajemen Investasi Pusat ... a. Kredit Usaha Rakyat (KUR) ... C. Prognosis Realisasi APBN ...
III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ... A. Pendapatan Daerah ...
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... a. Penerimaan Pajak Daerah ... b. Penerimaan Retribusi Daerah ... c. Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ... 2. Pendapatan Transfer ... 3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ... B. Belanja Daerah ...
1. Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal dan Belanja Bantuan Sosial ... 2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan ... C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2017 ...
IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) ... A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian ... B. Pendapatan Konsolidasian ... 1. Analisis Proporsi dan Perbandingan ...
Halaman 1 1 2 3 5 6 6 6 6 7 7 7 7 8 9 9 9 9 10 10 11 11 11 12 13 13 13 13 14 14 15 16 16 16 17 19 19 19 19
ii
2. Analisis Perubahan ... 3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian ... C. Belanja Konsolidasian ... 1. Analisis Proporsi dan Perbandingan ... 2. Analisis Perubahan ... 3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi
Regional ... D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) ...
V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH ... Penutupan Galian C di Kabupaten Karangasem ...
20 21 21 21 22 22 23 25 25
Perkembangan dan Analisis
- 1 -
I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
A. Produk Domestik Regional Bruto
Perekonomian Bali Tahun 2017 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp215,36 triliun (ADHB) atau sebesar Rp144,96 triliun (ADHK). Apabila dilihat secara spasial tahun 2017 PDRB Bali ditambah Nusa Tengggara memberikan kontribusi relatif rendah sebesar 3,3% dari PDB Nasional.
Perekonomian Tahun 2017 tumbuh 5,59%, lebih lambat dibanding tahun 2016 (6,32%), tetapi masih diatas pertumbuhan nasional (2016-2017). Pelambatan pertumbuhan Tahun 2017 disebabkan dampak erupsi Gunung Agung pada triwulan IV (terjadi kontraksi menjadi 4,01%) yang berpengaruh pada sektor pariwisata.
Grafik Laju Pertumbuhan PDRB di Provinsi Bali (dalam %) (berdasarkan harga konstan dan/atau harga berlaku)
Sumber: BPS Provinsi Bali *) Data Tidak diterbitkan BPS
**) Estimasi (Data BPS direncanakan akan diterbitkan September 2018)
Sampai dengan saat ini belum ada release terbaru untuk Triwulan I Tahun 2018.
PDRB Bali menurut lapangan usaha pada triwulan IV tahun 2017 didominasi oleh 3 (tiga) lapangan usaha utama yaitu penyediaan akomodasi dan makan minum (22,7%), pertanian, kehutanan dan perikanan (14,35%) serta transportasi dan pergudangan (9,20%). Pertumbuhan tercatat hampir pada seluruh lapangan usaha, tertinggi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,25%, diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8,44%, serta informasi dan komunikasi sebesar 8,14%.
Pada triwulan IV-2017 Ekonomi Bali tercatat sebesar 4,01%. Pertumbuhan negatif terbesar tercatat di lapangan usaha pertambangan dan penggalian (10,49%). Sedangkan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha
0 1 2 3 4 5 6 7 I II III IV I II III IV Tahun 2016 Tahun 2017 Provinsi Bali (PDRB) Nasional (PDB)
pengadaan listrik dan gas sebesar 13,50%, diikuti lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh sebesar 9,06%, konstruksi tumbuh sebesar 8,94%. Perekonomian Bali tahun 2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB sebesar Rp215,36 triliun, sementara PDRB ADHK tercatat sebesar Rp144,96 triliun. Dengan proyeksi jumlah penduduk Bali tahun 2017 sebesar 4,25 juta jiwa, PDRB perkapita mencapai Rp50,71 juta, sedikit dibawah nasional yakni sebesar Rp52 juta (diperoleh dari PDB Nasional ADHB sebesar Rp13.588 triliun dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia mencapai 261 juta jiwa).
B. Inflasi
Tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) untuk kota sample di Bali yakni Denpasar dan Singaraja menunjukkan trend positif dan secara umum berada pada tingkat yang lebih rendah dari target nasional yang diasumsikan oleh pemerintah sebesar 3,5 persen (±1), pada triwulan I-2018.
Grafik Tingkat Inflasi Bulanan Provinsi Bali dan Nasional Tahun 2018
Sumber: BPS Provinsi Bali dan BPS (diolah)
Pergerakan inflasi di Provinsi Bali triwulan I dari (Januari-Maret) 2018 (m to m) mengalami sedikit peningkatan, dan berbanding terbalik dengan tingkat inflasi secara nasional yang justru melandai di Triwulan I. Gejolak perekonomian terasa pada sektor pariwisata, pertanian, perkebunan dan pertambangan (pasir, batu).
Meningkatnya inflasi di Kota Denpasar pada Bulan Januari ditunjukkan oleh naiknya indeks pada semua kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan; kelompok sandang; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga; serta kelompok kesehatan. Pada Bulan Februari ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok bahan makanan; kelompok makanan
0 1 2 3 4 5
Januari Februari Maret
Denpasar Singaraja Nasional
Target Plus Nasional Target rata-rata Nasional
- 3 -
jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok kesehatan; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga. Kelompok yang mengalami penurunan indeks/deflasi adalah kelompok sandang. Pada Bulan Maret ditunjukkan oleh naiknya indeks pada empat kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok kesehatan tercatat mengalami inflasi; kelompok sandang tercatat inflasi; kelompok bahan makanan tercatat inflasi; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks/deflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.
Meningkatnya inflasi di Kota Singaraja pada Bulan Januari ditunjukkan naiknya indeks pada kelompok bahan makanan; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan; kelompok sandang; kelompok kesehatan; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Pada Bulan Februari ditunjukkan naiknya indeks pada kelompok sandang; kelompok kesehatan; kelompok bahan makanan; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Pada Bulan Maret ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan; kelompok kesehatan sebesar; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan; kelompok sandang serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga.
C. Indikator Kesejahteraan
Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) pada bulan September 2017 di Bali mencapai 176,48 ribu orang (4,14 persen), turun sebesar 3,65 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2017 yang berjumlah 180,13 ribu orang (4,25 persen). Selama periode Maret 2017 – September 2017, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 3,58 persen, turun menjadi 3,46 persen pada September 2017. Demikian juga persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 5,45 persen pada Maret 2017 menjadi 5,42 persen pada September 2017.
Grafik Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Bali Menurut Kabupaten/ tahun 2016 dan 2017
Sumber: BPS Provinsi Bali (data estimasi), sampai dengan saat ini belum ada release terbaru untuk Tw I-2018 Selama periode Maret 2017 – September 2017, Garis Kemiskinan naik sebesar 0,74 persen, yaitu dari Rp 361.387,- per kapita per bulan pada Maret 2017 menjadi Rp 364.064,- per kapita per bulan pada September 2017. Hal ini merupakan dampak negatif dari persaingan sektor pariwisata karena semakin banyak pilihan bagi wisatawan mengunjungi daerah tujuan wisata diluar Bali, yang berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja, tingkat kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.
Dibandingkan Agustus 2016, penduduk Bali paling banyak bekerja pada sektor pariwisata dengan status pekerjaan sebagai buruh/karyawan/pegawai (sektor formal). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bali pada Bulan Agustus 2017 mengalami peningkatan (0,20 poin) jika dibandingkan dengan Bulan Februari 2017, dan lebih rendah (0,41 poin) dibandingkan kondisi Bulan Agustus 2016.
Struktur lapangan pekerjaan secara umum masih dikuasai oleh sektor perdagangan, hotel, dan rumah makan yang menggambarkan kinerja sektor pariwisata masih menyerap tenaga kerja terbesar, disamping itu sektor pertanian dan jasa kemasyarakatan memiliki peranan yang cukup penting dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Bali untuk menekan angka pengangguran. - 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 Kab . J em b ra n a Kab . T ab an an Kab . Bad u n g Kab . G ian yar Kab . Kl u n gku n g Kab . Ban gli Kab . Kara n gas em Kab . Bu le le n g K ot a De n p as ar 2016 2017
Perkembangan dan Analisis
Pelaksanaan APBN
II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Perkembangan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Bali sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 mencapai 21,81% untuk Pendapatan dan 21,78% untuk Belanja, cenderung mengalami peningkatan dilihat dari nominalnya jika dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017.
Tabel Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Bali s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2017 dan Tahun 2018
(dalam Miliar Rupiah)
Uraian Tahun 2017 Tahun 2018 Pagu Realisasi Pagu Realisasi A. PENDAPATAN NEGARA 11.895,71 2.322,56 11.434,17 2.493,40
I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 11.895,71 2.322,56 11.434,17 2.493,40 1. Penerimaan Pajak 10.827,35 2.060,70 11.256,36 2.018,05
2. PNBP 1.068,36 261,86 177,81 475,35
II. HIBAH 0 0 0 0
B. BELANJA NEGARA 20.183,51 4.467,65 20.702,97 4.509,64 I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 9.220,30 1.246,15 9.953,15 1.420,97 1. Belanja Pegawai 3.904,93 776,03 4.007,46 798,70 2. Belanja Barang 3.579,30 383,04 4.030,11 535,88 3. Belanja Modal 1.725,75 86,03 1.903,79 84,74 4. Belanja Bantuan Sosial 10,32 1,05 11,79 1,65
5. Belanja Lain-lain - - - -
II. TRANSFER KE DAERAH DAN
DANA DESA 10.963,21 3.221,50 10.749,82 3.088,67 1. Transfer ke Daerah 10.425,95 3.221,50 10.219,61 2.857,00 a. Dana Perimbangan 10.224,19 3.105,62 9.774,11 2.739,75 1) Dana Alokasi Umum 7.075,62 2.383,70 7.092,13 2.348,19 2) Dana Bagi Hasil 1.102,38 206,03 590,07 111,90 3) Dana Alokasi Khusus 1.022,12 - 629,11 - b. Dana Otonomi Khusus 2.046,19 515,89 2.091,91 279,67 c. Dana Keistimewaan
Yogyakarta 201,76 115,88 445,50 117,25
d. Dana Transfer Lainnya - - - -
2. Dana Desa 537,26 - 530,21 231,67
C. SURPLUS DEFISIT (8.287,79) (2.145,09) (9.268,80) (2.016,24)
Sumber: Kanwil DJBC Bali, NTB, NTT; Kanwil DJP Bali, Simtrada DJPK, SPAN (diolah)
Kenaikan target penerimaan pajak dilatarbelakangi oleh upaya optimalisasi bidang perpajakan Tahun 2018 dengan tetap menjaga iklim investasi dan target penerimaan perpajakan yang realistis berdasarkan basis data terkini. Sedangkan di sisi belanja,
- 6 -
pemerintah berupaya mengalihkan belanja yang konsumtif menjadi belanja produktif dalam rangka akselerasi pertumbuhan ekonomi dan mendukung program prioritas.
A. Pendapatan Negara
1. Penerimaan Perpajakan a) Pajak Penghasilan (PPh)
Grafik Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Bali Tahun 2018 (dalam Juta Rupiah)
Sumber: Kanwil DJP Provinsi Bali (diolah)
Penerimaan PPH Triwulan I Tahun 2018 di Provinsi Bali mencapai Rp1.385,08 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp41,63 miliar atau sekitar 2,92% dari capaian PPH Triwulan I Tahun 2017. Penurunan ini merupakan akibat dari berakhirnya periode pengampunan pajak (tax amnesty).
b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Grafik Realisasi Penerimaan PPN Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Bali Tahun 2018 (dalam Juta Rupiah)
Sumber: Kanwil DJP Provinsi Bali (diolah)
Penerimaan PPN Triwulan I Tahun 2018 di Provinsi Bali mencapai Rp442,79 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp94,89 miliar atau sekitar 17,65% dari capaian PPN Triwulan I Tahun 2017 yang disebabkan adanya restitusi PPN khususnya pada bulan Februari 2018.
470.859 405.374 508.854 - 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000
Januari Februari Maret
Provinsi Bali
Kota Denpasar (KPP Denbar, Dentim + Madya)
Kab. Badung (KPP Badung Selatan + Badung Utara)
Kab. Singaraja (KPP Singaraja) Kab. Tabanan + Jembrana (KPP Tabanan)
Kab. Gianyar + Klungkung + Bangli + Karangasem (KPP Gianyar) 200.686 74.813 167.292 (100.000) (50.000) - 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000
Januari Februari Maret
Provinsi Bali
Kota Denpasar (KPP Denbar, Dentim + Madya)
Kab. Badung (KPP Badung Selatan + Badung Utara)
Kab. Singaraja (KPP Singaraja) Kab. Tabanan + Jembrana (KPP Tabanan)
Kab. Gianyar + Klungkung + Bangli + Karangasem (KPP Gianyar)
c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Grafik Realisasi Penerimaan PPnBM Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Bali Tahun 2018 (dalam Juta Rupiah)
Sumber: SPAN (diolah)
Penerimaan PPnBM Triwulan I Tahun 2018 di Provinsi Bali mencapai Rp549,08 juta, mengalami penurunan sebesar Rp214,66 juta atau sekitar 28,11% dari capaian PPnBM Triwulan I Tahun 2017 yang disebabkan oleh tidak sesuainya jumlah perkiraan transaksi PPnBM serta adanya restitusi di bulan Maret 2018. d) Penerimaan Pabean dan Cukai
Grafik Penerimaan Pabean dan Cukai
Lingkup Provinsi Bali Tahun 2018 (dalam Juta Rupiah)
Sumber: Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT (diolah)
Penerimaan Pabean dan Cukai Triwulan I Tahun 2018 di Provinsi Bali mencapai Rp161,95 miliar atau sekitar 22,49% dari target yang ditetapkan di Tahun 2018.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan PNBP untuk triwulan I tahun 2018 di Bali sebesar Rp475,35 miliar. Pada bulan Januari tahun 2018 sebesar Rp86,51 miliar, Bulan Februari tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi Rp221,75 miliar, ini dikarenakan paling banyak terjadi kenaikan di sektor Pendapatan Jasa Layanan Umum pada bulan Januari tahun 2018 dari Rp20,66 miliar menjadi Rp170,56 miliar pada bulan Februari tahun 2018. 283 460 (194) (37) 343 (120) 364 49 (7) (400) (200) - 200 400 600
Januari Februari Maret
Provinsi Bali
Kota Denpasar (KPP Denbar, Dentim + Madya)
Kab. Badung (KPP Badung Selatan + Badung Utara)
Kab. Singaraja (KPP Singaraja) Kab. Tabanan + Jembrana (KPP Tabanan)
Kab. Gianyar + Klungkung + Bangli + Karangasem (KPP Gianyar) 32.921 52.978 76.050 5.365 6.701 4.761 27.556 46.278 71.290 0 20.000 40.000 60.000 80.000
Januari Februari Maret
Pabean + Cukai Pabean Cukai
- 8 -
Grafik 2.7. Realisasi PNBP Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Bali Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: SPAN 30 April 2018 (diolah)
Bulan Maret mengalami penurunan menjadi Rp167,14 miliar, ini dikarenakan paling banyak terjadi penurunan di sektor Pendapatan Jasa Layanan Umum pada bulan Februari tahun 2018 dari Rp221,75 miliar menjadi Rp117,51 miliar pada bulan Maret tahun 2018. PNBP terbesar untuk Triwulan I tahun 2018 bersumber dari Pendapatan Jasa Layanan Umum.
Grafik Realisasi Pendapatan Jasa Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Bali Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: SPAN 30 April 2018 (diolah)
Bulan Februari tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp149,90 miliar dikarenakan kenaikan terbesar ada pada Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan sebesar 130,95 miliar, yakni pembayaran uang semesteran mahasiswa negeri.
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Jan Feb Mar
Pendapatan Jasa Layanan Umum
Pendapatan Administrasi Dan Penegakan Hukum Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi
Pendapatan Kesehatan, Perlindungan Sosial, Dan Keagamaan
Pendapatan Lain-Lain
Pendapatan Jasa Transportasi, Komunikasi dan Informatika
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan, dan Pengelolaan Keuangan
Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN, dan Iuran Badan Usaha
Pendapatan Jasa Lainnya Pendapatan BLU Lainnya
Pendapatan Hasil Kerja Sama BLU Pendapatan Denda
0 100 200
Jan Feb Mar
Pendapatan Jasa Layanan Umum
Grafik Realisasi Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum Kabupaten/KotaLingkup Provinsi Bali Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: SPAN 30 April 2018 (diolah)
Bulan Maret tahun 2018 mengalami penurunan sebesar Rp2,48 miliar dikarenakan penurunan terbesar ada pada Pendapatan Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) sebesar Rp1,34 miliar, yakni perpnjangan STNK tiap tahun.
3. Pendapatan Hibah
Pendapatan Hibah lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Bali sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 tidak ada realisasi.
B. Belanja Negara
1. Belanja Pemerintah Pusat
Grafik Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Bali Tahun 2018
Sumber: SPAN (diolah)
Secara umum, pada Triwulan I 2018 realisasi anggaran setiap jenis Belaja Pemerintah Pusat mengalami peningkatan setiap bulannya. Belanja dengan realisasi tertinggi adalah Belanja Pegawai yakni sebesar Rp798,70 miliar atau sekitar 19,93%, sebaliknya Belanja Modal merupakan belanja dengan realisasi terendah yakni sebesar Rp84,74 miliar atau sekitar 4,45%. Hal ini menunjukkan bahwa belanja yang bersifat konsumtif lebih tinggi dibandingkan belanja produktif. Total keseluruhan Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Bali adalah sebasar Rp1.420,97 miliar atau sekitar 14,28%.
0 4 8 12 16 20 24
Jan Feb Mar
Pendapatan Administrasi Dan Penegakan Hukum 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00%
Januari Februari Maret
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial
- 10 - 2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Grafik Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Bali Tahun 2018
Sumber: SIMTRADA DJPK dan LRA Pemerintah Daerah (diolah)
Sampai dengan Triwulan I Tahun 2018, capaian realisasi dana transfer dan dana desa telah mencapai 3.088,67 Miliar Rupiah (28,73%) dengan realisasi tertinggi pada realisasi transfer Dana Desa yakni sebesar 231,67 Miliar Rupiah (43,69%). Secara umum realisasi dana transfer sudah sesuai dengan target dan ketentuan yang diatur dalam peraturan terkait. Hal ini menunjukkan komitmen pemda untuk memenuhi dokumen yang dipersyaratkan dalam pencairan Dana Transfer dan Dana Desa.
3. Pengelolaan BLU
Profil dan jenis layanan satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU) pusat Profil dan Jenis Layanan BLU Pusat di Provinsi Bali Tahun 2017 (dalam Miliar Rupiah)
No Jenis
Layanan Satker BLU Nilai Aset
Pagu BLU Pagu RM Jumlah Pagu
1. Pendidikan Universitas Udayana 2.327,82 383,23 309,98 693,21
2. Pendidikan Universitas
Pendidikan Ganesha 1.746,34 80,52 103,09 183,61
3. Pendidikan
Balai Pendidikan Dan Pelatihan Transportasi Darat Bali
229,84 8,41 68,1 76,51
4. Kesehatan RSUP Sanglah
Denpasar 790,23 620,87 228,33 849,19
5. Kesehatan Rumkit Bhayangkara
Denpasar 53,80 19,78 10,10 29,88
Sumber: Laporan masing-masing BLU di Bali tahun 2017
Data dari Laporan Keuangan triwulan I tahun 2018 masing-masing BLU di Bali belum dapat ditampilkan dikarenakan BLU belum melakukan rekon ke KPPN untuk SAIBA 2018.
Seluruh BLU sampai dengan tahun 2017 masih mengalami defisit. Tetapi sebagian besar memiliki kecenderungan menurun, seiring dengan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Hal ini juga berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini perlu mendapat perhatian dan pembinaan terus menerus agar kenaikan pagu PNBP dan tingkat kemandirian BLU dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. BLU yang memiliki trend kenaikan pagu PNBP 10% keatas juga perlu ditingkatkan lagi. Dengan pelayanan yang lebih baik diharapkan juga dapat meningkatkan pendapatan satker BLU.
0% 10% 20% 30% 40%
Januari Februari Maret
Dana Alokasi Umum Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi Khusus (Fisik) Dana Alokasi Khusus (Non Fisik)
4. Manajemen Investasi Pusat
Tabel Penyaluran KUR per Wilayah Kanwil DJPb Provinsi Bali Tahun 2017
NO KABUPATEN /
KOTA AKAD OUTSTANDING DEBITUR
RATA-RATA PER DEBITUR 1 Provinsi Bali 10.000.000 - 1 10.000.000 2 Jembrana 33.949.000.000 9.583.990.493 957 35.474.399 3 Kab. Tabanan 83.644.700.000 54.753.565.401 1.234 67.783.387 4 Kab. Badung 73.973.200.000 48.772.379.573 1.042 70.991.555 5 Kab. Gianyar 82.532.200.000 46.861.722.335 1.351 61.089.711 6 Kab. Klungkung 41.236.000.000 18.855.771.566 884 46.647.059 7 Kab. Bangli 38.266.900.000 16.689.629.629 942 40.623.036 8 Kab. Karangasem 40.318.700.000 17.316.919.575 987 40.849.747 9 Kab. Buleleng 97.186.800.000 40.877.077.655 1.922 50.565.453 10 Kota Denpasar 119.579.100.000 79.136.995.611 1.525 78.412.525
Sumber: SIKP (diolah)
Penyaluran KUR di Provinsi Bali sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 terdiri dari akad yang mencapai 610,70 Miliar Rupiah, outstanding mencapai 79,14 Miliar Rupiah dengan 10.845 debitur.
C. Prognosis Realisasi APBN
Berdasarkan kebijakan fiskal terkait optimalisasi penerimaan negara dengan tetap menjaga iklim investasi, target penerimaan negara yang lebih realistis, serta dengan capaian realisasi pendapatan Triwulan I Tahun 2018 dan melihat tren realisasi pendapatan dari tahun-tahun sebelumnya maka diperkirakan capaian realisasi pendapatan negara sampai dengan Triwulan IV Tahun 2018 sekitar 92,72%. Sedangkan untuk belanja negara dengan kebijakan efisiensi belanja dan peningkatan belanja produktif untuk mendukung program prioritas, serta tren realisasi belanja dari tahun-tahun sebelumnya maka diperkirakan realisasi belanja negara sampai akhir tahun 2018 mencapai 94,19%.
Tabel Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Bali s.d. Triwulan IV Tahun 2018
(dalam Miliar Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi s.d. Triwulan I Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV Rp % Realisasi Thd Pagu Rp % Perkiraan Realisasi Thp Pagu Pendapatan Negara 11.434,17 2.493,40 21,81% 10.601,76 92,72% Belanja Negara 20.702,97 4.509,64 21,78% 19.500,94 94,19% Surplus/Defisit (9.268,80) (2.016,24) 21,75% (8.898,78) 96,01%
Perkembangan dan Analisis
Pelaksanaan APBD
III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
APBD Lingkup Pemda Provinsi Bali diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan, menekan pengangguran, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dana APBD digunakan untuk pembangunan tata kelola pemerintahan yang baik yang dapat meningkatkan efektivitas serta sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Tabel Realisasi APBD Lingkup Provinsi Bali
s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2017 dan Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Uraian Tahun 2017 Tahun 2018
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
PENDAPATAN 23.237,27 4.334,12 22.417,44 4.926,59 PAD 9.763,42 1.697,96 8.965,88 1.950,76
Pajak Daerah 7.712,66 1.447,30 6.553,38 1.619,43
Retribusi Daerah 355,56 64,81 412,34 85,44
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan 440,85 1,92 497,79 1,73
Lain-Lain PAD yang Sah 1.254,36 183,93 1.502,38 244,15
Pendapatan Transfer 13.120,20 2.634,87 13.047,55 2.954,88
Transfer Pemerintah Pusat - Dana
Perimbangan 10.738,16 2.533,99 10.432,20 2.675,67
Dana Bagi Hasil Pajak
574,52 95,96 580,13 106,18
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 8,86 2,22
Dana Alokasi Umum 7.285,05 2.003,66 7.092,13 2.161,25
Dana Alokasi Khusus 2.878,58 434,36 9.697,98 2.420,27
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 755,42 100,88 893,95 270,75
Dana Otonomi Khusus - - - -
Dana Penyesuaian 755,42 100,88 893,95 270,75
Transfer Pemerintah Provinsi 1.088,83 - 1.001,83 -
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 1.088,83 - 1.001,83 -
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - - -
Transfer Bantuan Keuangan 537,79 - 719,57 8,46
Bantuan Keuangan dari Pemerintah
Prov./Kabupaten/Kota Lainnya 537,79 - 719,57 8,46
Lain-lain pendapatan daerah yang sah 353,64 1,28 404,00 20,95
Pendapatan Hibah 288,74 1,28 364,34 12,17
Pendapatan Dana Darurat - - - -
Pendapatan Lainnya 64,90 - 39,66 8,78 JUMLAH PENDAPATAN 23.237,26 4.334,11 22.417,44 4.926,59 BELANJA 21.261,01 1.964,73 23.214,76 2.392,01 Belanja Pegawai 8.782,73 1.343,08 8.963,10 1.401,43 Belanja Barang 5.715,86 428,48 6.932,34 670,12 Belanja Bunga 8,29 1,86 16,95 2,21 Belanja Subsidi 19,34 - 19,53 - Belanja Hibah 1.832,64 138,27 2.409,58 263,28
Belanja Bantuan Sosial 136,02 6,40 289,64 4,25
Belanja Bantuan Keuangan - - - -
Belanja Modal 4.724,99 43,53 4.523,32 50,72
Belanja Tidak Terduga 41,14 3,11 60,30 -
- 13 -
Uraian Tahun 2017 Tahun 2018
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
Transfer/Bagi Hasil ke Desa 1.706,01 82,91 1.959,65 5,40
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah
1.706,01 82,91 1.807,05 3,60
Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 152,60 1,79
Transfer Bantuan Keuangan 2.510,59 84,56 2.618,16 449,18
Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah
Daerah Lainnya 2.510,59 84,56 1.962,14 366,51
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 635,92 82,67
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya - - 20,10 -
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 25.477,61 2.132,20 27.792,56 2.846,58 SURPLUS/DEFISIT (2.240,34) 2.201,92 (5.375,13) 2.080,00
Sumber: LRA Pemerintah Daerah (diolah)
A. Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
PAD Pemda Lingkup Provinsi Bali sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 mencapai Rp1.950,76 miliar, bersumber dari pendapatan pajak, pendapatan retribusi, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
a) Penerimaan Pajak Daerah
Pajak Daerah Pemerintah Daerah Lingkup Provinsi Bali digunakan untuk membiayai rumah tangga daerahnya sesuai amanat Undang-undang No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Pendapatan pajak daerah lingkup Provinsi Bali per Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota
Lingkup Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: LRA Pemerintah Daerah (diolah)
b) Penerimaan Retribusi Daerah
Pendapatan retribusi daerah tertinggi sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 diperoleh Pemda Kabupaten Badung mencapai Rp31,30 miliar bersumber dari sektor pariwisata seperti retribusi tempat penjualan minuman beralkohol, retribusi tempat rekreasi, dan retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
- 200,00 400,00 600,00 800,00
Pendapatan Pajak Daerah Triwulan I 2018
659,22 23,42 7,74 10,44 90,06 16,69 2,79 660,61 17,62 130,82 Provinsi Bali Kab. Buleleng Kab. Jembrana Kab. Klungkung Kab. Gianyar Kab. Karangasem Kab. Bangli Kab. Badung Kab. Tabanan
Grafik Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: LRA Pemerintah Daerah (diolah)
c) Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Sampai dengan Triwulan I Tahun 2018, hanya terdapat tiga Pemda yang memperoleh realisasi pendapatan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan yakni Kabupaten Gianyar (Rp1,69 miliar), Klungkung (Rp0,03 miliar) dan Jembrana (Rp0,02 miliar).
Grafik Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: LRA Pemerintah Daerah (diolah)
2. Pendapatan Transfer
Pendapatan transfer Pemerintah Daerah Se-Provinsi Bali sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 adalah sekitar Rp2.954,88 miliar, bersumber dari Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan, Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya, Transfer Pemerintah Daerah Lainnya/Provinsi, dan Transfer Bantuan Keuangan.
- 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00
Penerimaan Retribusi Daerah Triwulan I 2018
9,05 4,42 1,95 6,07 9,53 2,50 3,87 31,30 5,31 11,44 Provinsi Bali Kab. Buleleng Kab. Jembrana Kab. Klungkung Kab. Gianyar Kab. Karangasem 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00
Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Triwulan I 2018 0,00 0,00 0,02 0,03 1,69 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Provinsi Bali Kab. Buleleng Kab. Jembrana Kab. Klungkung Kab. Gianyar Kab. Karangasem Kab. Bangli Kab. Badung Kab. Tabanan Kota Denpasar
- 15 -
Sumber: LRA Pemerintah Daerah (diolah)
Pemerintah Daerah Provinsi Bali memperoleh pendapatan transfer tertinggi yakni mencapai Rp630,88 miliar, akan tetapi jika dilihat dari perbandingan dengan pagu maka Kabupaten Klungkung memiliki realisasi yang paling tinggi yakni sebesar 27,40%.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari Penpadatan Hibah, Pendapatan dari Dana Darurat dan Pendapatan Lainnya. Sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Se-Provinsi Bali mencapai Rp20,95 miliar.
Sumber: LRA Pemerintah Daerah (diolah)
Pemda dengan realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah tertinggi adalah Kabupaten Karangasem yakni mencapai Rp11,72 miliar, sedangkan Provinsi Bali memperoleh persentase realisasi tertinggi jika dibandingkan dengan pagu anggarannya yaitu sebesar 27,55%.
24,01% 22,15% 24,53% 27,40% 25,51% 24,71% 14,71% 16,70% 22,37% 21,49% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% - 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 Pendapatan Transfer % Realisasi 27,55% 0,01% 11,27% 20,60% - 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% - 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
B. Belanja Daerah
1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal
Sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 Belanja Pegawai merupakan belanja dengan nominal realisasi paling tinggi, yaitu sebesar Rp1.401,43 miliar atau sekitar 16% dari pagu anggarannya.
Grafik Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal Lingkup Provinsi Bali s.d. Triwulan I Tahun 2018
(dalam Miliar Rupiah)
Sumber: LRA Pemerintah Daerah (diolah)
Rasio belanja pegawai terhadap total belanja daerah mencapai 64,49%, sedangkan belanja modal dengan realisasi paling rendah yaitu sekitar Rp50,72 miliar memiliki rasio hanya sebesar 2,33%. Ini menandakan bahwa di Provinsi Bali pada periode Triwulan I Tahun 2018, belanja yang bersifat konsumtif jauh lebih tinggi dibandingkan belanja produktif.
2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Secara keseluruhan pemerintah daerah lingkup Provinsi Bali telah mengalokasikan anggaran bidang pendidikan sebesar 20,68% dari belanja daerahnya, anggaran ini telah sesuai dengan amanat UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No 48/2008 tentang Pendanaan Fungsi Pendidikan. Sedangkan untuk bidang kesehatan telah dialokasikan anggaran sebesar 12,96%, anggaran ini juga telah sesuai amanat Pasal 171 ayat (2) UU No 36/2009 tentang Kesehatan yang mewajibkan alokasi anggaran kesehatan minimal 10% dari total anggaran di luar gaji.
16% 10% 1% 18% 0% 5% 10% 15% 20% - 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 Belanja Pegawai
Belanja Barang Belanja Modal Belanja
Bantuan Sosial
Pagu Realisasi Persentas e
- 17 -
Grafik Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi) Lingkup Provinsi Bali s.d. Triwulan I Tahun 2018
(dalam Miliar Rupiah)
Sumber : LRA Pemerintah Daerah (diolah)
Realisasi belanja daerah berdasarkan klasifikasi urusan sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 dengan nominal tertinggi adalah belanja urusan Pendidikan yakni sekitar Rp4.801,66 miliar, sedangkan belanja urusan Kebudayaan merupakan belanja dengan persentase realisasi tertinggi jika dibandingkan dengan pagu anggarannya yakni sebesar 18%.
C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2018
Pada APBD 2018, anggaran pendapatan daerah sebesar Rp22.417,44 miliar bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, mengalami penurunan sebesar Rp819,83 miliar (3,35%) dibandingkan dengan pendapatan daerah tahun 2017 sebesar Rp23.237,27 miliar. Realisasi pendapatan daerah sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 sebesar Rp4.926,59 miliar (21,98%) lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan daerah periode yang sama di Tahun 2017 yaitu sebesar Rp4.334,12 miliar (18,65%). Peningkatan pendapatan daerah terutama didorong oleh peningkatan realisasi pendapatan dari komponen dana transfer dan dana perimbangan, komponen PAD juga mengalami peningkatan seiring dengan kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan sumber pendapatan yang bersumber dari Pajak Hotel dan Restauran, Pajak Air Tanah. Berdasarkan target pendapatan daerah, realisasi pendapatan Triwulan I, dan juga ditambah dengan pelaksanaan kegiatan IMF-WB Annual Meetings 2018 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2018 mendatang diperkirakan akan meningkatkan realisasi pendapatan daerah Provinsi Bali.
11% 10% 3% 17% 18% 0% 5% 10% 15% 20% - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000
Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Lingkungan Hidup Kebudayaan
Pagu Realisasi Persentase
Anggaran belanja daerah Tahun 2018 sebesar Rp27.792,56 miliar mengalami peningkatan Rp2.314,95 miliar (9,09%) dari anggaran belanja Tahun 2017 yakni sebesar Rp25.477,61 miliar. Meskipun realisasi belanja Triwulan I masih sekitar 10,24%, mengingat bahwa Tahun anggaran 2018 merupakan tahun terakhir implementasi RPJMD Provinsi Bali tahun 2013-2018, anggaran yang disusun telah berorientasi pada akselerasi penuntasan program dengan tetap berpegang pada prinsip efektivitas dan efisiensi, serta memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Tabel Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Bali Sampai Dengan Tw I Tahun 2018
Uraian
Pagu (dalam
Miliar Rupiah)
Realisasi s.d. Triwulan I* Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV Rp (dalam miliar) % Realisasi Terhadap Pagu Rp (dalam miliar) % Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu** Pendapatan Daerah 22.417,44 4.926,59 21,98% 21.462,46 95,74% Belanja Daerah 27.792,56 2.846,58 10,24% 24.023,89 86,44% Surplus/Defisit (5.375,13) 2.080,00 (38,70%) (2.561,43) 47,85%
Keterangan: *) Hanya untuk periode pelaporan sampai dengan Triwulan I **) Persentase realiasi terhadap pagu Tahun 2017
Perkembangan dan Analisis
IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN
Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Tingkat Wilayah Provinsi Bali s.d. Triwulan I Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Uraian 2018 2017
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 2.493,40 5.158,26 4.562,99 12% 4.071,17 Pendapatan Perpajakan 2.018,05 1.619,43 3.637,48 4% 3.508,00 Pendapatan Bukan Pajak 475,35 331,33 806,68 57% 512,52 Hibah 0 20,95 20,95 1537% 1,28 Transfer 0 3.188,55* 97,88 98% 49,37 Belanja Negara 4.509,64 2.846,58 4.267,55 16% 3.665,45 Belanja Pemerintah 1.420,97 2.392,01 3.812,98 19% 3.210,88 Transfer 3.088,67* 454,57 454,57 0% 453,57 Surplus/(Defisit) (2.016,24) 2.311,68,00 295,44 (27)% 405,72 Pembiayaan 0 731,68 731,68 64% 445,75 Penerimaan Pembiayaan Daerah 0 744,22 744,22 64% 452,76 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 12,54 12,54 79% 7,01 Sisa Lebih (Kurang)
Pembiayaan Anggaran (2.016,24) 3.043,36 1.027,12 21% 851,47
Sumber: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018(diolah)
*) Seluruh Pengeluaran Transfer pemerintah pusat dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemerintah Daerah
B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Bali s.d. Triwulan I Tahun 2018 dan Tahun 2017
Sumber: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018(diolah)
Pendapatan konsolidasian Triwulan I Tahun 2018 mencapai Rp4.562,99 miliar, meningkat sebesar Rp491,82 miliar atau sekitar 12,08% dibandingkan pada
- 20 -
periode yang sama di Tahun 2017. Peningkatan pendapatan konsolidasian ini terutama bersumber dari peningkatan PNBP sebesar Rp249,16 miliar dan Pajak sebesar Rp129,48 miliar.
Grafik Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah thd Penerimaan Konsolidasian Provinsi Bali s.d. Triwulan I Tahun 2018 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018(diolah)
Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dengan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian Provinsi Bali, tercermin bahwa penerimaan pendapatan daerah memang memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap penerimaan konsolidasian, namun kontribusi tersebut lebih dominan bersumber dari pendapatan transfer. Jika dilihat dari pendapatan pajak dan PNBP, Pemerintah Pusat memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan Pemerintah Daerah.
2. Analisis Perubahan
Grafik Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah thd Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Bali s.d. Tw I Tahun 2018
(dalam Miliar Rupiah)
Sumber: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018(diolah)
Sama seperti periode tahun sebelumnya, penerimaan perpajakan Pemerintah Pusat memberikan share yang lebih besar dibandingkan share penerimaan
perpajakan Pemerintah Daerah terhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Bali.
3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap kenaikan realisasi pendapatan konsolidasian
Pada Tahun 2017 PDRB Provinsi Bali terealisasi sebesar Rp215,36 triliun (ADHB) atau Rp144,96 triliun (ADHK) dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,59%. Sedangkan pada periode yang sama, pendapatan yang diterima pemerintah daerah dan pemerintah pusat terealisasi sebesar Rp4.444,16 miliar atau naik sebesar 10,54%. Dengan adanya selisih angka pertumbuhan ekonomi dan kenaikan pendapatan tersebut, menunjukkan masih adanya potensi penerimaan sebagai akibat pertumbuhan ekonomi yang belum dioptimalkan oleh khususnya pemerintah daerah. Namun secara umum pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi Bali berpengaruh positif terhadap kenaikan pendapatan konsolidasian.
Tabel Realisasi Pendapatan Konsolidaian Pempus dan Pemda di wilayah Provinsi Bali Tahun 2017 dan 2017 (dalam Miliar Rupiah)
S
Sumber: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018 (diolah)
C. BELANJA KONSOLIDASIAN
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Secara keseluruhan belanja dan transfer Pemerintah Pusat memberikan porsi lebih besar terhadap belanja konsolidasian dibandingkan Pemerintah Daerah. Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat memberikan kontribusi sebesar 61% sedangkan Belanja Dan Transfer Pemerintah Daerah sebesar 39%. Transfer Pemerintah Pusat menempati posisi paling besar yakni Rp3.088,67 miliar atau sekitar 42% dari keseluruhan belanja dan transfer konsolidasian.
Uraian 2017 2018
Realisasi Realisasi Kenaikan
Penerimaan Perpajakan 3.508,00 3.637,48 3,69% PNBP 512,52 806,68 57,39% Total 4.020,52 4.444,16 10,54% PDRB (ADHB)/Pert. Ekonomi 215,36 T N/A N/A PDRB (ADHK)/Pert. Ekonomi 144,96 T N/A N/A
- 22 -
Grafik Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian pada Provinsi Bali Tahun 2018
Sumber: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018(diolah)
2. Analisis Perubahan
Realisasi Belanja dan Transfer sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 sebesar Rp4.267,56 mengalami kenaikan sebesar Rp602,10 miliar atau sekitar 16,42% jika dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017. Peningkatan yang terjadi hampir disetiap jenis belanja konsolidasian, khususnya belanja barang yang secara nominal mengalami kenaikan paling tinggi yakni sebesar Rp394,47 miliar atau naik sekitar 48,6% dari periode sebelumnya, dengan porsi sebesar 16% dari keseluruhan belanja konsolidasian.
Tabel Tabel
Komposisi Belanja Konsolidasian Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018 Provinsi Bali Triwulan I 2017
Sumber: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2018(diolah)
3. Analisis dampak kebijakan fiskal kepada indikator ekonomi regional
Tema kebijakan fiskal tahun 2018 adalah "Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk Mengakselerasi Pertumbuhan yang Berkeadilan". Untuk menjalankannya terdapat tiga strategi fiskal yang digunakan. Target pertama adalah optimalisasi pendapatan negara dengan tetap menjaga iklim investasi. Kedua adalah efisiensi belanja dan peningkatan belanja produktif untuk mendukung program prioritas
serta ketiga adalah mendorong pembiayaan yang efisien inovatif dan berkelanjutan. Dampak kebijakan fiskal yang diambil pemerintah pusat di Tahun 2018 ini secara signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara umum di Provinsi Bali yang dapat dilihat dari realisasi pendapatan (naik sekitar 12,08%) dan belanja (naik sekitra 16,43%) dalam periode sampai dengan Triwulan I Tahun 2018. Kebijakan tersebut mempengaruhi pertumbuhan beberapa indikator ekonomi dari sisi permintaan, sehingga pertumbuhan ekonomi regional cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
D. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
Berikut adalah ringkasan Laporan Operasional sebagai salah satu komponen Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi Bali s.d. Triwulan IV Tahun Pelaporan 2017 (unaudited):
Transaksi yang mempengaruhi kekayaan netto:
Pendapatan 32.533.724.934.597 Pajak 17.023.797.342.862 Kontribusi Sosial 0 Hibah 0 Pendapatan Lainnya 15.509.927.591.735 Beban 28.954.125.676.460 Kompensasi Pegawai 12.590.951.074.118
Penggunaan Barang dan Jasa 6.673.675.171.388
Konsumsi Aset Tetap 0
Bunga 3.602.774.477
Subsidi 17.476.567.750
Hibah 2.260.847.169.391
Manfaat Sosial 198.668.567.131
Beban Lainnya 7.208.904.352.205
Keseimbangan operasi bruto/netto 3.579.599.258.137
TRANSAKSI ASET NON KEUANGAN :
Akuisisi Aset Non Keuangan Neto (47.684.609.480)
Aset Tetap (30.462.338.810)
Perubahan Persediaan Barang Berharga
Aset Non Produksi (17.222.270.670)
Saldo Peminjaman / Pinjaman Neto (1-2+NOBz-31) TRANSAKSI ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN
(PEMBIAYAAN): (42.837.998.448)
Akuisisi Neto Aset Keuangan (42.837.998.448)
Dalam Negeri Luar Negeri
Emas Moneter dan Hak Tarik Khusus (SDRs)
Keterjadian Kewajiban Neto 48.539.861.822
Dalam Negeri 48.539.861.822
Luar Negeri
Net Lending/Borrowing 3.625.322.267.869
- 24 -
Belanja Pemerintah tercermin dari Nilai Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar Rp19,46 triliun dan investasi yang dicerminkan dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat sebesar (Rp30,46 triliun).
Dengan PDRB (ADHB) sebesar Rp215,36 triliun, maka kontribusi pemerintah terhadap PDRB dapat dihitung sebagai berikut:
1. Kontribusi belanja Pemerintah terhadap PDB : 19,46/215,36 = 9,04% 2. Kontribusi investasi Pemerintah terhadap PDB : (30,46)/215,36 = (14,14%) Belanja Pemerintah memiliki efek jangka pendek dalam perekonomian dibandingkan dengan investasi, terutama terkait dengan pengadaan aset tetap dilihat dari tingginya alokasi dana yang disediakan untuk pembentukan aset melalui pembelian barang dan jasa jika dibandingkan dengan dana untuk investasi. Kontribusi belanja Pemerintah lebih dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi perekonomian terutama dalam kondisi perekonomian yang melambat. Namun sebaliknya dalam kondisi perekonomian yang stabil, investasi pemerintah dirasakan lebih baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang. Kontribusi investasi pemerintah terhadap PDRB minus dikarenakan beban kerugian pelepasan aset pemerintah pusat.
- 25 -
V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Penataan Tempat Pembuangan Akhir Sarbagita Jelang Pertemuan IMF-WB 2018
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional untuk Kota Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) di Suwung, Kelurahan Pedungan, Denpasar, ditata dalam kaitan persiapan Bali sebagai tempat pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (International Monetary Fund-World Bank), bulan Oktober 2018. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengalokasikan anggaran sebesar Rp250 miliar untuk merevitalisasi dan menyiapkan pengelolaan TPA Regional Sarbagita dengan pola sanitary landfill dilanjutkan dengan proyek pemanfaatan sampah sebagai sumber energi.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pekerjaan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali, TPA Sarbagita ditargetkan rapi sebelum acara IMF-WB pada bulan Oktober 2018, sedangkan proyek revitalisasi TPA Sarbagita direncanakan selesai pada bulan Oktober 2019. Proyek lain yang dikerjakan adalah pengerjaan terowongan simpang Tugu Ngurah Rai di Badung. Dari 32,46 hektar luas lahan TPA yang akan ditata, seluas 22,46 hektar akan dihijaukan dengan konsep terasering yang dilengkapi jalur pedestrian. Seluas 5 hektar lahan digunakan untuk penampungan sampah dengan konsep sanitary landfill dan 5 hektar lahan dipakai untuk proyek pemanfaatan sampah menjadi energi. Sebelum pertemuan IMF dan Bank Dunia, ditargetkan lahan TPA Sarbagita sudah terlihat hijau. (Sumber: Kompas tanggal 18 April 2018)
Dampak Posistif
Penyelenggaraan pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali akan membawa dampat positif bagi Indonesia pada umumnya dan Provinsi Bali pada khususnya. Tidak hanya dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga dari sisi persiapannya. Bali mendapat perhatian dan alokasi anggaran dari pemerintah pusat dalam rangka persiapan menyambut penyelenggaraan pertemuan IMF dan Bank Dunia itu. Penataan TPA Sarbagita diambil alih oleh pemerintah pusat, dan tugas pemerintah daerah adalah mengelola agar TPA berfungsi dengan baik.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH PROVINSI BALI
GEDUNG KEUANGAN NEGARA I
JL. Dr. Kusumaatmadja. Niti Mandala Renon Denpasar 80235
Telepon (0361) 235051,225292. SMS Center 08123806113 Faksimile (0361) 222844 W ebsite : www.kanwilbali.djpbn.kem enkeu.go.id. Email: bidangppa2bali@ gmail.com