BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
[if !supportLists]
[if !supportLists]1.1. [endif][endif]Latar BelakangLatar Belakang
Adenoid merupakan massa yang terdiri dari jaringan limfoid pada dinding posterior Adenoid merupakan massa yang terdiri dari jaringan limfoid pada dinding posterior nasofaring di atas batas palatum molle dan termasuk dalam cincin waldeyer. Secara nasofaring di atas batas palatum molle dan termasuk dalam cincin waldeyer. Secara fis
fisioliologiogik k padpada a anak-ananak-anak, ak, adeadenoinoid d dan dan tonsil tonsil menmengalgalami ami ipipertertrofrofi. i. AdAdenoienoid d iniini membesar pada anak usia taun dan kemudian mengecil dan mengilang sama sekali membesar pada anak usia taun dan kemudian mengecil dan mengilang sama sekali pada
pada usia usia "# "# taun.Apabila taun.Apabila sering sering terjadi terjadi infeksi infeksi pada pada saluran saluran napas napas bagian bagian atas, atas, makamaka dap
dapat at teterjrjadi adi iipepertrtrorofi fi adadenoenoid id yayang ng akan akan memengangakikibatbatkan kan sumbsumbatatan an padpada a koakoanana,, sumbatan tuba eustacius.
sumbatan tuba eustacius. Aki
Akibat bat sumsumbatbatan an koankoana a paspasien ien akan akan berbernapnapas as melmelalualui i mulmulut ut seseingingga ga terterjadjadi i fasfasiesies adenoid, faringitis dan broncitis serta sinusitis kronik. Akibat sumbatan tuba $ustacius adenoid, faringitis dan broncitis serta sinusitis kronik. Akibat sumbatan tuba $ustacius akan terjadi otitis media akut berulang dan akirnya dapat terjadi otitis media supuratif akan terjadi otitis media akut berulang dan akirnya dapat terjadi otitis media supuratif kro
kroniknik. . AkAkibat ibat ipipertertrofrofi i adeadenoinoid d jugjuga a dapadapat t menmenimbimbulkulkan an ganggangguan guan tidtidur, ur, ngorngorok,ok, retardasi mental dan pertumbuan fisik berkurang.
retardasi mental dan pertumbuan fisik berkurang.""
BAB II BAB II
TINJAUAN
TINJAUAN PUSTAPUSTAKAKA [if !supportLists]
[if !supportLists]1.1. [endif][endif]AnatomiAnatomi [if !supportLists]
[if !supportLists]A.A. [endif] [endif]TonsilTonsil %o
%onsilla nsilla palatina palatina adala adala dua dua massa massa jaringan jaringan limfoid limfoid berbentuk berbentuk o&oid o&oid yang yang terletak terletak pada
pada dinding dinding lateral lateral orofaring orofaring dalam dalam fossa fossa tonsillaris. tonsillaris. %iap %iap tonsilla tonsilla ditutupi ditutupi membranmembran mukosa dan permukaan medialnya yang bebas menonjol kedalam faring. 'ermukaannya mukosa dan permukaan medialnya yang bebas menonjol kedalam faring. 'ermukaannya tam
tampak pak berberlublubangang-lu-lubang bang keckecil il yanyang g berjalberjalan an ke ke daldalam am ((Cryptae Cryptae ToTonsillaresnsillares) yang) yang berjumla *-+
berjumla *-+ kripte. 'ada kripte. 'ada bagian atas bagian atas permukaan medial permukaan medial tonsilla terdapat sebua tonsilla terdapat sebua celacela intratonsil dalam. 'ermukaan lateral tonsilla ditutupi selapis jaringan
intratonsil dalam. 'ermukaan lateral tonsilla ditutupi selapis jaringan fibrosa yang disebutfibrosa yang disebut (
(CapsulaCapsula) tonsilla palatina, terletak berdekatan dengan tonsilla lingualis.) tonsilla palatina, terletak berdekatan dengan tonsilla lingualis. Adapun struktur yang terdapat disekitar tonsilla palatina adala
Adapun struktur yang terdapat disekitar tonsilla palatina adala ".
". Anterior Anterior arcus arcus palatoglossuspalatoglossus +.
+. 'osterior 'osterior arcus arcus palatoparyngeuspalatoparyngeus .
#. nferior "/ posterior lida 0. 1edial ruang orofaring
*. Lateral kapsul dipisakan ole m. constrictor paryngis superior ole jaringan areolar longgar. A. carotis interna terletan +,0 cm dibelakang dan lateral tonsila.
2askularisasi tonsil diperole Arteri terutama masuk melalui polus caudalis, tapi juga bisa melalui polus cranialis. 1elalui polus caudalis rr. tonsillaris a. dorsalis linguae, a. palatina ascendens dan a. facialis. 1elalui polus cranialis rr. tonsillaris a. paryngica
ascendens dan a. palatina minor. Semua cabang-cabang tersebut merupakan cabang dari a. carotis eksterna.
3ara &enous dari tonsil terutama dibawa ole r. tonsillaris &. lingualis dan di sekitar kapsula tonsillaris membentuk pleksus &enosus yang mempunyai ubungan dengan pleksus paryngealis. 2ena paratonsillaris dari palatum mole menuju ke bawa lewat pada bagian atas tonsillar bed untuk menuangkan isinya ke dalam pleksus paryngealis.
4airan limfe dituangkan ke lnn. subma5illaris, lnn. cer&icalis superficialis dan sebagian besar ke lnn. cer&icalis profundus superior terutama pada limfonodi yang terdapat di
dorsal angulus mandibular 6lnn. tonsillaris7. 8odus paling penting pada kelompok ini adala nodus jugulodigastricus yang terletak di bawa dan belakang angulus mandibulae.+
9.Adenoid
Adenoid / tonsila faringea adala jaringan limfoepitelial berbentuk triangular yang terletak pada aspek posterior nasofaring. Adenoid terletak pada dinding posterior nasofaring, berbatasan dengan ka&um nasi dan sinus paranasalis pada bagian anterior, kompleks tuba eustacius-telinga tenga-ka&um mastoid pada bagain lateral.
2askularisasi adenoid diperole melalui cabang faringeal a.carotis eksternal, beberapa cabang minor berasal dari a.ma5ilaris interna dan a.fasialis. ner&asi sensible merupakan cabang dari n.glosofaringeus dan n.&agus. Anatomi mikro dan makroskopik dari adenoid menggambarkan fungsinya dan perbedaannya dengan tonsila palatine. Adenoid adala organ limfoid yang mengalami in&aginasi dalam bentuk lipatan yang dalam, anya terdiri
beberapa kripte berbeda dengan tonsila palatine yang memiliki jumla kripte lebi banyak.+
:kuran adenoid ber&ariasi pada masing-masing anak. 'ada umumnya adenoid akan mencapai ukuran maksimal antara usia -; taun kemudian akan mengalami regresi.,#
<ambar anatomi adenoid
2. [endif]isiologi
[if !supportLists]A. [endif]Tonsil
%onsil membentuk cincin jaringan limfe pada pintu masuk saluran napas dan saluran pencernaan yang dikenal sebagai cincin =aldeyer. 'ada cincin =aldeyer, tonsil terdiri
dari tiga jenis yaitu tonsil lingualis berjumla satu pasang yang terletak dibawa lida, satu bua tonsil adenoid yang terletak di belakang idung, dan tonsil palatina yang terletak disebela kanan-kiri rongga mulut. 4incin =aldeyer ini mampu mengeluarkan imunoglobulin jenis <, A, 1 , 3 , dan $.+
[if !supportLists]B. [endif]Adenoid
>ungsi adenoid adala bagian imunitas tubu. Adenoid merupakan jaringan limfoid bersama dengan struktur lain dalam cincin =aldeyer. Adenoid memproduksi gA sebagai bagian penting sistem pertaanan tubu garis depan dalam memproteksi tubu dari in&asi
kuman mikroorganisme dan molekul asing.
'roses imunologi pada adenoid dimulai ketika bakteri, &irus atau antigen makanan memasuki nasofaring mengenai epitel kripte yang merupakan kompartemen adenoid pertama sebagai barier imunologis. ?emudian akan diabsorbsi secara selektif ole makrofag, sel @LA dan sel 1 dari tepi adenoid. Antigen selanjutnya diangkut dan dipresentasikan ke sel % pada area ekstra folikuler dan ke sel 9 pada sentrum germinati&um ole follicular dendritic cells 6>347.
nteraksi antara sel % dengan antigen yang dipresentasikan ole A'4 bersama dengan L-" akan mengakibatkan aktifasi sel % yang ditandai ole pelepasan L-+ dan ekspresi reseptor L-+. Antigen bersama-sama dengan sel % dan L-+, L-#, L-* sebagai aktifator dan promotor bagi sel 9 untuk berkembang menjadi sel plasma. Sel plasma akan
didistribusikan pada ona ekstrafolikuler yang mengasilkan immunoglobulin 6g< *0B, gA +B, sisanya g1, g3, g$7 untuk memeliara flora normal dalam kripte indi&idu yang seat.
[if !supportLists]!. [endif]Histologi [if !supportLists]A. [endif]Tonsil
'ermukaan tonsila palatina yang dilapisi mukosa terdiri dari epitel berlapis pipi yang mempunyai daya taan yang lebi baik daripada jenis epitel yang lain dimana mukosa tonsila palatina ini selalu mendapat gesekan dalam tubu seingga memerlukan perlindungan yang lebi baik agar lebi taan teradap trauma.
?ripte pada tonsila palatina dalam dan bercabang-cabang dan terdapat kripte dalam jumla yang banyak. 'ada kripte ini bermuara kelenjar-kelenjar submukosa yang terdapat
di sekitar tonsil.+
[if !supportLists]B. [endif]Adenoid
Secara istologis, adenoid tersusun atas jenis epitel pada permukaannya epitel kolumnar bertingkat dengan silia, epitel berlapis skuamous dan epitel transisional. nfeksi kronik atau pembesaran adenoid cenderung akibat peningkatan proporsi epitel berlapis skuamous 6aktif untuk proses antigen7 dan berkurangnya epitel respirasi 6aktif untuk klirens mukosilier7.
[if !supportLists]". [endif]De#inisi
Adenoid merupakan jaringan limfoid yang terletak pada dinding posterior nasofaring, termasuk dalam rangkaian cincin waldeyer. 'embesaran adenoid adala membesarnya ukuran adenoid pada nasofaring yang dapat diketaui dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan klinik %@% dan pemeriksaan foto polos lateral.
[if !supportLists]$. [endif]E%idemiologi
3i ndonesia, data nasional mengenai jumla operasi tonsilektomi atau tonsiloadenoidektomi belum ada. 8amun, data yang didapatkan dari CS:'841 selama 0 taun terakir 6"DDD-+7 menunjukkan kecenderungan penurunan jumla operasi tonsilektomi. >enomena ini juga terliat pada jumla operasi tonsiloadenoidektomi dengan puncak kenaikan pada taun kedua 6+;0 kasus7 dan terus menurun sampai taun
+ 6"0+ kasus7. Sedangkan data dari ruma sakit >atmawati dalam taun terakir 6++-+#7 menunjukkan kecenderungan kenaikan jumla operasi tonsilektomi dan penurunan jumla operasi tonsiloadenoidektomi.
[if !supportLists]&. [endif]Etiologi
$tiologi pembesaran adenoid dapat di ringkas menjadi dua yaitu secara fisiologis dan faktor infeksi. Secara fisiologis adenoid akan mengalami ipertrofi pada masa puncaknya yaitu -; taun. 9iasanya asimptomatik, namun jika cukup membesar akan menimbulkan gejala. @ipertrofi adenoid juga didapatkan pada anak yang mengalami infeksi kronik atau rekuren pada saluran pernapasan atas atau S'A. @ipertrofi adenoid terjadi akibat adenoiditis yag berulang kali antara usia #-"# taun.,0
[if !supportLists]'. [endif]Pat(ogenesis
'ada balita jaringan limfoid dalam cincin waldeyer sangat kecil. 'ada anak berumur # taun bertamba besar karena akti&itas imun, karena tonsil dan adenoid 6paryngeal tonsil7 merupakan organ limfoid pertama di dalam tubu yang menfagosit kuman-kuman patogen. Earingan tonsil dan adenoid mempunyai peranan penting sebagai organ yang kusus dalam respon imun umoral maupun selular, seperti pada bagian epitelium kripte, folikel limfoid dan bagian ekstrafolikuler. Fle karena itu, ipertrofi dari jaringan merupakan respons teradap kolonisasi dari flora normal itu sendiri dan mikroorganisme patogen.
Adenoid dapat membesar seukuran bola ping-pong, yang mengakibatkan tersumbatnya jalan udara yang melalui idung seingga dibutukan adanya usaa yang keras untuk bernafas sebagai akibatnya terjadi &entilasi melalui mulut yang terbuka. Adenoid dapat
menyebabkan obstruksi pada jalan udara pada nasal seingga mempengarui suara.
'embesaran adenoid dapat menyebabkan obstruksi pada tuba eustacius yang akirnya menjadi tuli konduktif karena adanya cairan dalam telinga tenga akibat tuba eustacius yang tidak bekerja efisien karena adanya sumbatan.#
)e*ala Klinis
'embesaran adenoid menimbulkan beberapa gangguan [if !supportLists]". [endif]Fbstruksi nasi
'embesaran adenoid dapat menyumbat parsial atau total respirasi idung seingga terjadi ngorok, percakapan iponasal, dan membuat anak akan terus bernapas melalui mulut.
9eberapa peneliti menunjukkan korelasi statistic antara pembesaran adenoid dan kongesti idung dengan rinoskopi anterior.
[if !supportLists]+. [endif]>acies Adenoid
Secara umum tela diketaui bawa anak dengan pembesaran adenoid mempunyai tampak muka yang karakteristik.
Tampakan klasik tersebut meliputi
1ulut yang terbuka, gigi atas yang prominen dan bibir atas yang pendek. 8amun sering juga muncul pada anak-anak yang minum susu dengan mengisap dari botol dalam jangka panjang. @idung yang kecil, maksila tidak berkembang/ ipoplastik, sedut
al&eolar atas lebi sempit, arkus palatum lebi tinggi.
[if !supportLists]. [endif]$fek pembesaran adenoid pada telinga
@ubungan pembesaran adenoid atau adenoiditis rekuren dengan otitis media efusi tela dibuktikan baik secara radiologis dan penelitian tentang tekanan ole 9luestone.
[if !supportLists]#. [endif]Sleep apnea
Sleep apnea pada anak pertama kali diperkenalkan ole <astatut, berupa adanya episode apnea saat tidur dan ipersomnolen pada siang ari. Sering juga disertai dengan ipoksemia dan bradikardi. $pisode apnea dapat terjadi akibat adanya obstruksi, sentral atau campuran.+
9ila ipertrofi adenoid berlangsung lama, akan timbul waja adenoid, yaitu pandangan kosong dengan mulut terbuka. 9iasanya langit-langit cekung dan tinggi. ?arena pernapasan melalui idung terganggu akibat sumbatan adenoid pada koane, terjadi gangguan pendengaran, dan penderita sering beringus. 'ada pemeriksaan tepi anterior adenoid yang ipertrofi terliat melalui lubang idung bila sekat idung lurus dan konka mengerut, dengan cermin dai, adenoid juga terliat melalui mulut. 3engan meletakkan ganjal di antara deretan gigi atas dan bawa, adenoid yang membesar dapat diraba.*
[if !supportLists]+. [endif]Diagnosa Hi%ertro%, Adenoid 3iagnosis ditegakkan berdasarkan
[if !supportLists]". [endif]%anda dan gejala klinik.
[if !supportLists]+. [endif] 'emeriksaan rinoskopi anterior dengan meliat tertaannya gerakan &elum palatum mole pada waktu fonasi.
[if !supportLists]. [endif] 'emeriksaan rinoskopi posterior 6pada anak biasanya sulit7. [if !supportLists]#. [endif] 'emeriksaan nasoendoskopi dapat membantu untuk meliat ukuran adenoid secara langsung.
[if !supportLists]0. [endif] 'emeriksaan radiologi dengan membuat foto polos lateral dapat meliat pembesaran adenoid.
Prosedur Pemeriksaan Radiologi:
'osisi 'asien 'emeriksaan dilakukan pada pasien dengan posisi berdiri tegak pada film sejau "G cm.
'engukuran adenoid -A AH adala titik kon&eks maksimal sepanjang tepi inferior bayangan adenoid. <aris 9 adala garis yang ditarik lurus dari tepi anterior basisoksiput.
Earak A diukur dari titik AH ke perpotongannya pada garis 9.
'engukuran ruang nasofaring / Cuang nasofaring dikukur sebagai jarak antara titik 4H, sudut posterior-superior dari palatum durum dan 3H 6sudut anterior-inferior sincondrosis sfenobasioksipital.
Eika sinkondrosis tidak jelas, maka titik 3H ditentukan sebagai titik yang melewati tepi posterior-inferior pterigoidea lateralis dan lantai tulang nasofaring.
Casio adenoid nasofaring diperole dengan membagi ukuran adenoid dengan ukuran ruang nasofaring, yaitu Casios A8 I A/8.
3engan kriteria sebagai berikut
[if !supportLists]J [endif]Casio Adenoid K 8asofaring K ,0+ tidak ada pembesaran.
[if !supportLists]J [endif]Casio Adenoid K 8asofaring ,0+ K ,;+ pembesaran sedang K non obstruksi.
[if !supportLists]J [endif]Casio Adenoid K 8asofaring ,;+ pembesaran dengan obstruksi.
[if !supportLists]*. [endif]4%-Scan merupakan modilitas yang lebi sensitif daripada foto polos untuk identifikasi patologi jaringan lunak, tapi kekurangannya karena biaya yang maal.",
[if !supportLists]0. [endif]Tatalaksana
obstruksi idung, obstruksi tuba $ustacius, atau yang menimbulkan penyulit lain. Fperasi dilakukan dengan alat kusus 6adenotom7. ?ontraindikasi operasi adala cela palatum atau insufisiensi palatum karena operasi ini dapat mengakibatkan rinolalia
aperta.*
ndikasi adenoidektomi
[if !supportLists]". [endif]Sumbatan M sumbatan idung yang menyebabkan bernapas melalui mulut, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara, kelainan bentuk waja muka dan gigi 6 adenoid face 7.
[if !supportLists]+. [endif]nfeksi M adenoiditis berulang/kronik, otitis media efusi berulang/kronik, otitis media akut berulang.
[if !supportLists]. [endif]?ecurigaan neoplasma jinak / ganas."
%eknik adenoidektomi terbagi atas dua cara yaitu [if !supportLists]". [endif] $ksisi melalui mulut
[if !supportLists]N [endif]merupakan teknik yang paling banyak di gunakan. Adenoid di keluarkan melalui mulut setela mulut dibuka dengan menggunakan suatu alat dan menarik langit-langit mulut. Suatu cermin digunakan untuk meliat adenoid karena adenoid terletak pada rongga idung bagian belakang melalui pendekatan ini beberapa instrumen dapat dimasukkan.
[if !supportLists]a. [endif]Cold Surgical Technique
O 4urette adenoid 1erupakan patokan dan metode kon&ensional yang sukses dilakukan. Alat adenoid currete mempunyai sisi yang tajam dan bengkok. :ntuk mengangkat adenoid digunakan mata pisau yang tajam setela terlebi daulu memposisikan nasofaring. 'erdaraan dapat dikontrol dengan elektrocauter.
O Adenoid 'unc 'enekanan pada adenoid dengan menggunakan satu instrumen bengkok yang mempunyai cela dan ditempatkan di atas adenoid kumudian cela itu
ditutup dan pisau beda mengangkat adenoid.
O 1agill >orceps Adala suatu instrumen yang berbentuk bengkok yang digunakan untuk mencabut jaringan sisa pada adenoid.
[if !supportLists]b. [endif] Elektrocauter dengan suction bovie %eknik kedua dengan menggunakan elektrocauter dengan suatu suction bo&ie yang berfungsi untuk mencabut jaringan adenoid.
[if !supportLists]c. [endif] Surgical microdebrider / Ali beda lain suda menggunakan metode microdebrider, sebagian orang menganggapnya lebi efektif. 'erdaraan pasti terjadi pada pengangkatan tetapi sebagian besar dilaporkan perdaraan dengan menggunakan tradisional currete. 1ikrodebrider memindakan jaringan adenoid yang sulit di jangkau ole teknik lain.
[if !supportLists]+. [endif]$ksisi melalui idung.
[if !supportLists]N [endif]Satu-salunya teknik bermanfaat untuk memindakan adenoid melalui rongga idung dengan menggunakan alat mikrodebrider. 3engan prosedur ini, jika terjadi perdaraan dikontrol dengan menggunakan cauter suction.*,;
?omplikasi adenoidektomi
?omplikasi tindakan adenoidektomi adala perdaraan bila pengerokan adenoid kurang bersi. 9ila terlalu dalam menguretnya akan terjadi kerusakan dinding belakang faring. 9ila kuretase terlalu ke lateral maka torus tubarius akan rusak dan dapat mengakibatkan oklusi tuba $ustacius dan akan timbul tuli konduktif.",#
[if !supportLists]1. [endif]Prognosis
Adenotonsillektomi merupakan suatu tindakan yang kuratif pada kebanyakan indi&idu. Eika pasien ditangani dengan baik diarapkan dapat sembu sempurna, kerusakan akibat cor pulmonal tidak menetap dan sleep apnea dan obstruksi jalan nafas dapat diatasi.#,G
BAB III PENUTUP Kesim%lan
%onsil adala bagian dari jaringan limfoid yang berfungsi menangkis infeksi yang menyerang tubu. Eika seseorang mengalami infeksi maka terjadi pembengkakan jaringan limfoid dalam tubu, termasuk tonsil sebagai upaya pertaanan tubu.
dibawa lida, satu bua tonsil adenoid yang terletak di belakang idung, dan tonsil palatina yang terletak disebela kanan-kiri rongga mulut.
Adenoid merupakan massa yang terdiri dari jaringan limfoid pada dinding posterior nasofaring di atas batas palatum molle dan termasuk dalam cincin waldeyer. Secara fisiologik pada anak-anak, adenoid dan tonsil mengalami ipertrofi. Adenoid ini membesar pada anak usia taun dan kemudian mengecil dan mengilang sama sekali pada usia "# taun.Apabila sering terjadi infeksi pada saluran napas bagian atas, maka dapat terjadi ipertrofi adenoid yang akan mengakibatkan sumbatan pada koana, sumbatan tuba eustacius.