• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SDN 10 Tolangohula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SDN 10 Tolangohula"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum SDN 10 Tolangohula

SDN 10 Tolangohula adalah salah satu Sekolah Dasar Negeri yang ada Di Kec. Tolangohula, tepatnya di Desa Bina Jaya Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo. Untuk menjadikan mutu sekolah yang unggul Sekolah ini mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut : Visi : Memberdayakan sekolah untuk menciptakan tamatan yang berdaya saing

Misi :

1. Mengoptimalkan sumber daya sekolah

2. Mengoptimalkan kerja sama dengan mitra sekolah

3. Mengoptimalkan pencapaian nilai rata-rata ujian nasional 75,00

4. Meningkatkan prestasi olahraga dan kesenian serta kualitas siswa.

2. Keadaan Fisik Sekolah

1. NPSN/ NSS : 1012902110250 2. Jenjang Akreditas : C

3. Tahun Beroperasi : 1986 4. Status Tanah : Hak Milik

(2)

5. Luas tanah : 1.750 M2 6. Status Bangunan : Permanen 7. Luas Seluruh Bangunan : 450 M2

Tabel 4

Jumlah Sarana Sekolah

No Sarana Gedung Jumalah Ket

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang Dewan Guru 1

3 Ruang Tata Usaha 1

4 Ruang Kelas Teori 5

5 Perpustakaan 1

6 Ruang UKS 1

7 Gedung Serba Guna (Aula) 1

8 Ruang Alat Elektronik -

9 Gudang -

10 Kamar Mandi /WC Guru 1

11 Kamar Mandi/WC Siswa 2

12 Perumahan 3

13 Lapangan Volly 1

14 Lapangan Badminton 1

15 Lapangan Sepak Takraw 1

(3)

Tabel 5

Keadaan Ruang Kelas

Jumlah Ruang Kelas Asli (d)

Jlh ruang yang digunakan untuk ruang kelas (e) Jlh ruang yang digunakan untuk ruang kelas (f) = (d + e) Ukuran 7x9m2(a) Ukuran >63m2(b) Ukuran <63m2(c) Ukuran (d) (a + b + c) Ruang Kelas 7 x 8 56 56 560 - -

Sumber data : Tata usaha SDN 10 Tolangohula 2013

Tabel 6

Peralatan Fisik Sekolah

No Nama Alat

Jumlah

Ket Ada Butuh Kurang

1 Leptop 2 3 1 Kurang

2 Tape Recorder 1 1 - Cukup

3 Sound System 1 1 - Cukup

4 Digital Camera 1 2 1 Kurang

5 LCD 1 1 - Cukup

6 Mesin Tik Manual 3 3 - Cukup

7 Komputer (Desktop) 1 20 19 Kurang

8 Hand Camera DIgital 1 1 - Cukup

9 KeyBord Yamaha 1 1 - Cukup

(4)

3. Keadaan Lingkuangan Sekolah a. Keadaan sekeliling sekolah

Utara : Tanah Milik Warga Timur : Poskesdes

Selatan : Tanah Milik Perusahaan PT.PG. Rajawali Tolangohula Barat : Tanah Milik Perusahaan PT.PG. Rajawali Tolangohula

sDengan demikian dapat diketahui bahwa SDN 10 Tolangohula dihimpit oleh tanah milik warga, tanah milik perusahaan PT.PG Pabrik Gula Tolangohula dan Poskesdes yang dibatasi oleh pagar pembatas.

b. Kondisi Lingkungan Sekolah

Kondisi keadaan sekolah SDN 10 Tolangohula sangat baik, sejuk, aman dan nyaman.

4. Penggunaan Sekolah

Seluruh bangunan yang ada hanya di sekolah ini digunakan sepenuhnya oleh SDN 10 Tolangohula.

Tabel 7

Data Guru SDN 10 Tolanguhula Jumlah Guru / Staf SD

Negeri

Jmlh Guru /

Staf SD Swasta Ket

Guru Tetap (PNS) 4 Orang Aktif

Guru Bantu & GTT 9 Orang Aktif

Stat Tata Usaha 1 Orang Aktif

Jumlah Jumlah

(5)

Tabel 8

Data Siswa SDN 10 Tolangihula

No Kelas Keadaan siswa jumlah

L P 1 I.a 11 13 24 2 I.b 9 11 20 3 I.c 9 8 17 4 II.a 8 10 18 5 II.b 9 7 16 6 II.c 7 6 15 7 III.a 10 14 24 8 III.b 11 11 22 9 III.c 9 13 22 10 IV.a 10 14 24 11 IV.b 12 11 23 12 IV.c 14 8 22 13 V.a 13 15 28 14 V.b 14 13 27 15 V.c 13 15 28 16 VI.a 8 12 20 17 VI.b 5 9 14 18 VI.c 5 8 13 Jumlah 377

Sumber data : Tata usaha SDN 10 Tolangohula 2013

5. Program Akademik Sekolah

1) Program Kulikuler : Mengajar dan Sebagainya

2) Program Ekstra Kurikuler : Pramuka, Pesantren, Kesenian, dan Olah Raga

(6)

4.1.2 Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menyajikan materi Peran Indonesia di Asia Tenggara dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas kelas VI di SDN 10 Tolangohula yang telah berlangsung pada hari Senin 1 Juli untuk siklus I pertemuan 1 dan hari Senin tanggal 8 Juli 2013 untuk siklus I pertemuan 2.

Materi Peran Indonesia di Asia Tenggara akan disajikan dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagaimana yang akan dilampirkan pada lampiran 1. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran setiap siswa dalam kelompok dibagikan materi dan tugas yang berbeda, dengan ketentuan siswa harus menguasai materi yang diberikan keadaannya sekaligus mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Berikut diurakan hasil pelaksanaan tindakan kelas pada sitiap siklus pembelajaran.

4.1.3 Siklus I Pertemuan 1

Hasil pengamatan pada kegiatan pembelajaran siklus I pertenuan 1 adalah hasil pengambilan data yang dilakukan pada proses pembelajaran belangsung. Siklus I pertemuan 1 dilakukan bersama-sama oleh peneliti dan guru pengamat pada hari Senin tanggal 1 Juli 2013. Kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran belangsung diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Lembar pengamatan tersebut dirumuskan secara terpadu oleh peneliti dan pengamat. Dengan menggunakan rentan nilai 10 sampai 100, sedangkan keriteria yang digunakan adalah sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K).

(7)

Dari data hasil pengamatan guru maupun aktivitas siswa dalam proses pembelajran dapat diuruaikan data sebagai berikut :

1) Hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus I pertemuan 1

Adapun acuan yang dijadikan standar dalam pengamatan dan penilaian kegiatan guru dalam proses pembelajaran adalah lembar pengmatan yang disusun secara kolaboratif oleh guru dan peneliti.

Berdasarkan pengamatan dan penilaian yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sejenis yang bertidak sebagai pengamat dan penilai dapat diuraikan bahwa, dari aspek kegiatan guru yang diamati / dinilai selama pelaksanaan proses pembeajaran dengan menggunakan model pembelajaran jiksaw, 10 aspek (76,92 %) dengan skor 75 keatas atau kriteria (B), dan 3 aspek (23,07 %) dengan skor kurang dari 75 atau kriteria cukup (C). Akumulasi rata-rata kegiatan guru dalam proses pembelajaran adalah 73,8 atau kriteria (C).

Untuk lebih lengkapnya mengenai hasil pengamatan kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada lampiran 2.

2) Hasil pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran siklus I pertemuan 1

Pengamatan dan penilaian terhadap aktifitas siswa pada pembelajaran siklus I pertemuan 1 dilakukan dengan mengacu pada lembar pengamatan siswa yang telah disiapkan dan disusun bersama-sama antara peneiti dan guru mata pelajaran yang bertindak sebagai pengamat. Instrumen penilaian tersebut berisikan

(8)

14 aspek penilaian siswa yang digunakan selama mereka menjalani proses pembelajaran.

Dari hasil pengamatan aktifitas siswa yang dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran sejenis dapat diketahui bahwa, dari 14 aspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai, 8 aspek atau (57,1 %) yang memperoleh nilai 75 keatas atau kriteria baik (B) antara lain : Motivasi belajar siswa, memperhatikan materi/ringkasan materi yang disampaikan guru, membentuk kelompok-kelompok kecil, mengawasi sesama siswa dalam klompok, mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberikan guru, mendiskusikan materi yang diberikan guru dalam kelompok kecil, mempersiapkan diri mengikuti evaluasi belajar, menyalin pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri mengikuti pelajaran selanjutnya.

Sedangkan 6 aspek lainnya (42,9 %) hanya memperoleh nilai kurang dari 75 atau kriteria cukup (C) antara lain : mengajukan beberapa pertanyaan lisan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan guru, memperhatikan penjelasan guru tentang aturan-aturan jigsaw yang dijalani, bertanya pada guru mengenai materi yang belum dimengerti, meminta bimbingan dan arahan guru ketika menemui kesulitan belajar, menyampaikan kepada guru bagian-bagian materi yang belum dimengerti, mengejukan pertanyaan prihal materi yang belum dipahami.

Sehingga dalam akumulasi rata-rata pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung hanya mencapai nilai 73,2 atau masuk dalam kriteria cukup (C).

(9)

Uraian lebih lengkap mengenai pengamatan dan penilaian aktifitas siswa dapat dilihat pada lampiran 3.

3) Hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1

Agar dapat mengukur daya serap siswa dalam proses pembelajaan pada materi peran Indonesia di Asia Tenggara , maka pada pembelajaran siklus I pertemuan 1, yaitu pada hari senin tangga 1 Juli dilakukan evaluasi tertulis dengan menggunakan soal essay/ uraian sebagaimana terdapat pada lampiran 4. Soal tersebut berjumlah 5 (lima) butir dengan skor maksimum yang dicapai siswa adalah 50. Hal ini berarti siswa yang memperoleh skor 32,5 atau nilai 65 dinyatakan tuntas.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat diperoleh data hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

Tabel 9

Data Hasil Belajar Siswa SDN 10 Tolangohula Pada Siklus I pertemuan 1

Sumber data : hasil evaluasi tindakan siklus I pertemuan 1

Memperhatikan data tabel diatas diketahui bahwa 14 dari 20 atau 70 % dari keseluruhan siswa yang dikenakan ada pembelajaran siklus I pertemuan 1 memperoleh skor ketuntasan 32,5 ke atas atau nilai 65 ke atas, sedangkan 6 orang siswa (30%) memperoleh ketuntasan skor kurang 32,5 atau tidak mencapai hasil No Rentang skor Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Ketuntasan

1 1-32 2-64 6 30% Tidak

2 32,5-50 65-100 14 70% Tuntas

(10)

belajar minimal yang diterapkan nilai rata-rata kelas 64,1, sedangkan 3 dari 5 butir soal yang digunakan pada evaluasi siklus I dinyatakan tuntas.

Uraian lebih lengkap data hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I pertemuan1 dapat dilihat pada lampiran 4a.

4) Repleksi Pada Pembelajaran Siklus I pertemuan 1

Refleksi dilakukan melalui diskusi dan pengamatan pada proses pembelajaran dengan guru mata pelajaran yang sejenis bertindak sebagai pengamat. Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui dengan jelas apakah tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan aturannya serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peran Indonesia di Asia Tenggara.

Dari hasil refleksi yang dilakukan melalui diskusi tersebut serta memperhatikan data hasil pengamatan dan hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa tidakan kelas yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 belum terlaksana secara optimal, sehingga belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Mengenai kegiatan guru pada proses pembelajaran masih ditemui beberapa aspek yang belum optimal sehingga hanya memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria cukup (C). Begitu pula halnya dengan pengamatan aktifitas belajar siswa masih terdapat beberapa aspek yang belum dilaksana secara optimal oleh siswa. Sementara menyangkut capaian hasil belajar siswa, hanya 14 dari 20 siswa atau 70 % yang dinyatakan tuntas, demikian pula menyangkut ketuntasan materi, 2 dari 5 butir soal yang dinyatakan belum tuntas, yaitu no. 4 dan no. 5.

(11)

Dari kegiatan refleksi di atas dapat diketahui beberapa aspek kegiatan guru yang belum optimal dalam menerapkan model pembelajaran jigsaw adalah sebagai berikut : Penjelasan tentang aturan-aturan model pembelajaran jiksaw yang dilaksanakan belum dilakukan secara optimal oleh guru, sehingga ada beberapa kelompok yang kurang memahami apa yang harus mereka lakukan setelah dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, setelah setiap orang dari kelompok berbeda dengan pembahasan yang sama membentuk kelompok ahli untuk berdiskusi, kelompok tersebut kurang menguasai hasil yang didiskusikan, pengawasan dan pembimbingan terhadap anggota kelompok kurang, sehinggga ada anggota kelompok yang tidak mampu mengerjakan tugas dalam kelompok.

Selain itu ada beberapa aspek pada aktifitas siswa yang belum dilaksanakan secara optimal antara lain : Mengajukan beberapa pertanyaan lisan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan guru, memperhatikan penjelasan guru tentang aturan-aturan jigsaw yang dijalani, bertanya pada guru mengenai materi yang belum dimengerti, meminta bimbingan dan arahan guru ketika menemui kesulitan belajar, menyampaikan kepada guru bagian-bagian materi yang belum dimengerti, mengejukan pertanyaan prihal materi yang belum dipahami.

Berdsarkan hasil refleksi tersebut, maka melalui diskusi disepakati bahwa tindakan dilanjutkan ke pertemuan 2 disertai dengan perbaikan dan penyempurnaan mengenai beberapa aspek yang belum terlaksana secara optimal pada pembelajaran siklus I pertemuan 1.

(12)

4.1.4 Siklus I pertemuan 2

Pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 merupakan perbaikan serta penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus I pertemuan 1. Dengan berpedoman pada refleksi pembelajaran siklus I pertemuan 1, maka pada pembelajaran siklus I pertemuan 2, peneliti dan dan guru mata pelajaran yang dalam hal ini bertindak sebagai pengamat melakukan pengkajian serta perencanaan untuk penyempurnaan aspek-aspek pada pembelajaran yang belum terlaksana secara optimal pada siklus I pertemuan 2, baik menyangkut kegiatan guru maupun akifitas siswa serta sosal-soal yang belum tuntas pada pembelajaran siklus I pertemuan 1.

Adapun aspek-aspek kegiatan yang direncanakan untuk diperbaiki dan disempurnakan pada pembelajaran siklus I pertemuan 2, antara lain sebagai berikut : Penjelasan tentang aturan-aturan jigsaw/guru berusaha menjelaskan dengan baik kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelompok nantinya, membantu siswa untuk bisa memahami materi-materi yang diberikan setiap orang dalam kelompok, membimbing siswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas apabila siswa mengalami kesulitan.

Selain itu ada beberapa aspek aktifitas siswa yang perlu dioptimalkan antara lain : memelihara suasana belajar agar tetap kondusif serta menajaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada penjelasan-penjelasan materi yang disampaikan guru, merangsang keinginan siswa untuk bertanya serta melakukan umpan balik kepada siswa yang mampu untuk memberikan pertanyaan.

(13)

Adapun mengenai hasil belajar siswa terdapat beberapa soal pada pembelajaran siklus I pertemuan 1 yang tidak tuntas perlu diberikan penjelasan dan pemahaman yaitu menyangkut materi yang berkaitan dengan soal no.4 dan no. 5.

1) Hasil pengamatan kegiatan guru pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 Sebagaimana yang dilakukan pada pembelajaran siklus I pertemuan 1, acuan yang digunakan dalam mengamati/ menilai kegiatan guru pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 yaitu lembar pengamatan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian terhadap kegiatan guru pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 diperoleh data bahwa 13 aspek kegiatan guru yang diamati/ dinilai oleh guru pengamat selama pembelajaran siklus I pertemuan 2, ke 13 aspek tersebut antara lain : Menyampaikan tujuan pembelajaran untuk menumbuhkan motvasi belajar siswa, menyampaikan informasi materi/ringkasan materi, mengajukan beberapa pertanyaan lisan serta memberikan kesempatan kepada sisiwa untuk mengajukan pertanyaan, menginformasikan dengan jelas aturan-aturan jigsaw yang akan dilaksanakan, membentuk siswa menjadi beberapa kelomok yang terdi dari 3 atau 4 orang siswa, memberikan kesempatan yang memadai kepada siswa saat proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa dalam proses kerja sama kelompok, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan, memberikan kesemppatan kepada siswa untk bernalar dan berlatih, memberikan penegasan materi, tanya jawab dan meminta siswa

(14)

mencatat hal-hal penting dalam materi., persiapan dan pelaksanaan evaluasi, memberikan pekerjaan rumah (PR) dan menutup pelajaran. Sedangkan 5 aspek (38,47%) memperoleh nilai 90 atau kriteria sangat baik (SB), aspek tersebut antara lain : Menyampaikan tujuan pembelajaran untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa., menyampaikan informasi materi/ringkasan materi, memberikan kesempatan yang memadai kepada siswa saat proses pembelajaran, membentuk siswa menjadi beberapa kelomok yang terdi dari 3 atau 4 orang siswa, memberikan pekerjaan rumah (PR) dan menutup pelajaran.

Sementara 8 aspek (61,53%) yang mencapai kriteria baik (B) yaitu : Mengajukan beberapa pertanyaan lisan serta memberikan kesempatan kepada sisiwa untuk mengajukan pertanyaan, menginformasikan dengan jelas aturan-aturan jigsaw yang akan dilaksanakan, memberikan kesempatan kepada siswa dalam proses kerja sama kelompok, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan, memberikan kesemppatan kepada siswa untk bernalar dan berlatih, memberikan penegasan materi, tanya jawab dan meminta siswa mencatat hal-hal penting dalam materi, persiapan dan pelaksanaan evaluasi.

Hal ini berarti bahwa keseluruhan aspek kegiatan guru memperoleh nilai 75 keatas dengan kriteria sangat baik (SB) dan kriteria (B), dengan nilai pengamatan rat-rata 83,6 atau kriteria (B).

Uraian mengenai kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada lampiran 5.

(15)

2) Hasil pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran siklus I pertemuan 2

Pengamatan yang dilakukan pada aktifias siswa selama pembelajaran siklus I pertemuan 2 dilakukan secara klasikal oleh guru pengamat. Aspek-aspek yang diamati terdiri dari 14 Aspek-aspek. Dari hasil pengamatan yang dilakukan guru pengamat diperoleh data bahwa, dari 14 aspek aktifitas siswa yang diamati dan dinilai 2 aspek (14,28 %) mencapai kriteria sangat baik (SB) yaitu : memperahatikan materi/ ringksan materi yag disampaikan guru, mendiskusikan materi yang diberikan guru dalam kelompok kecil.

Sementara 9 aspek (64,29) memperoleh nilai baik (B) antara lain : Motivasi belajar siswa, mengajukan beberapa pertanyaan lisan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan guru, memperhatikan penjelasan guru tentang aturan-aturan jigsaw yang dijalani. membentuk kelompok-kelompok kecil, mengawasi sesama siswa dalam kelompok, mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberkan guru, meminta bimbingan dan arahan guru ketika menemui kesulitan belajar, mempersiapkan diri mengikuti evaluasi belajar, menyalin pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri mengikuti pelajaran selanjutnya.

Sedangkan 3 (21,43) memperoleh nilai cukup (C) sebagai berikut : bertanya pada guru menenai materi yang belum dimengerti. menyampaikan kepada guru bagian-bagian materi yang belum dimengerti, mengajukan pertanyaan prihal materi yang belum dipahami.

(16)

Hal ini berarti bahwa hasil dari keseluruhan aktifitas siswa mencapai kriteria baik (B).

Untuk lebih lengkapnya mengenai hasil pengamatan aktifitas siswa dapat dilihat pada lampiran 6.

3) Hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 2

Sebagaimana halnya pada siklus I pertemuan 1, maka untuk mengukur daya serap siswa selama proses pembelajaran pada akhir pembelajaran siklus I pertemuan 2 dilakukan evaluasi dengan menggunaka soal essey/ uraian sebagaiman terdapat pada lampiran 7a. Soal-soal tersebut adalah bagian dari soal yang tidak tuntas pada pembelajaran siklus I pertemuan 1.

Soal tersebut berjumlah 5 (lima) butirdengan skor 50 serta skor ketuntasan siswa adalah 32,5. Hal ini berarti siswa yang dinyatakan tuntas pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 adalah siswa yang meperoleh skor minimal 32,5 atau nilai paling kurang 65.

Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh data hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 sebagai berikut :

Tabel 10

Data Hasil Belajar Siswa kelas VI SDN siklus I pertemuan 2

No Rentang skor Nilai Jumlah

siswa Presentase Ketuntasan 1 2 1-3 32,5-50 2-64 65-100 2 18 10 90 Tidak Tuntas Jumlah 20 100

(17)

Memperhatikan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa 18 dari 20 atau 90 % dari keseluruhan siswa yang dikenakan tindakan pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 32,5 ke atas, sedangkan 2 orang siswa atau 10% memperoleh skor kurang dari 32,5 atau tidak mencapai tingkat hasil minimal yang diharapkan.

Nilai rata-rata kelas pada pebelajaran siklus I pertemuan 2 adalah 77,3 sedangkan dari 5 butir soal uraian yang digunakan pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 dinyatakan tuntas. Uraian lengkap mengenai hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada lampiran 7b. 5) Refleksi pada pemblajaran siklus I pertemuan 2

Refleksi yang dilakukan pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 dilakukan melalui diskusi antara peneliti dan pengamat pada akhir pembelajaran siklus I pertemuan 2. Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilaksanakan dalam hal ini penerapan model pembelajaran jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Peran Indonesia Di Kawasan Asia Tenggara.

Dari refleksi yang dilakukan melalui diskusi tersebut dapat diketahui bahwa tidakan kelas yang dilakukan pada siklus I pertemuan 2 telah terlaksana sebagaimana diharapkkan dan telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, dalam hal ini peningkatan kualitas belajar mengajar dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan, 18 orang siswa atau 90% yang dinyatakan tuntas belajar dengan hasil 65 keatas. Demikian

(18)

pula dengan soal evaluasi yang diberikan pada siklus I pertemuan 2, seluruhnya dinyatakan tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dalam diskusi bersama guru pengamat dan peneliti dapat diketahui bahwa tindakan kelas dinyatakan selesai sehinggga guru dapat melanjutkan pembelajaran untuk menyajikan materi berikutnya.

4.2 Pembahasan

A. Perencanaan tindakan kelas siklus I pertemuan 1

Pada tahap persiapan dan perencanaan ada beberapa kegiatan yang akan peneliti laksanakan yakni sebagai berikut :

1. Lembar observasi pengamatan kegiatan pembelajaran 2. Lembar pengamatan kegiatan guru

3. Lembar pengamatan siswa

Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus ini dilakukan dengan mengacu pada prosedur pelaksanaan tindakan seperti persiapan perangkat pembelajaran, tindakan, observasi, refleksi. Selanjutnya dilaksanaakan proses pembelajaran bersama guru pengamat untuk memeperoleh data hasil tindakan.

B. Pelaksanaan tindakan kelas 1. Pendahuluan

 Berdoa

 Pengecekan kehadiran  Menanyakan kabar siswa  Apersepsi

(19)

 Memotivasi siswa 2. Kegiatan inti

 Membagikan kepada siswa materi dan tugas yang berbeda

 Mengarahkan kepada anggota tim yang mendapat materi yang sama membentuk kelompok ahli dan setelah berdiskusi kembali ke kelompok asal.

 Membimbing siswa dalam kelompok  Mengawasi kegiatan tiap-tiap kelompok 3. Kegiatan penutup

 Memberikan penegasan-penegasan materi  Tanya jawab

 Memberikan pekerjaan rumah  Memberikan pekerjaan rumah

 Menutup pelajaran dan menyiapkan siswa menerima materi selanjutnya.

C. Observasi dan evaluasi

Berdasarkan pengamatan dan penilaian yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sejenis yang bertidak sebagai pengamat dan penilai dapat diuraikan bahwa, dari aspek kegiatan guru yang diamati / dinilai selama pelaksanaan proses pembeajaran dengan menggunakan model pembelajaran jiksaw, 10 aspek (76,92 %) dengan skor 75 keatas atau kriteria (B), dan 3 aspek (23,07 %) dengan skor

(20)

kurang dari 75 atau kriteria cukup (C). Akumulasi rata-rata kegiatan guru dalam proses pembelajaran adalah 73,8 atau kriteria (C).

D. Analisis dan refleksi

Dari hasil refleksi yang dilakukan melalui diskusi tersebut serta memperhatikan data hasil pengamatan dan hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa tidakan kelas yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 belum terlaksana secara optimal, sehingga belum mencapai indikator keberhasilan yang sdiharapkan. Mengenai kegiatan guru pada proses pembelajaran masih ditemui beberapa aspek yang belum optimal sehingga hanya memperoleh nilai pengamatan denggan kriteria cukup (C). Begitu pula halnya dengan pengamatan aktifitas belajar siswa masih terdapat beberapa aspek yang belum dilaksana secara optimal oleh siswa. Sementara menyangkut capaian hasil belajar siswa, hanya 14 dari 20 siswa atau 70 % yang dinyatakan tuntas, demikian pula menyangkut ketuntasan materi, 2 dari 5 butir soal yang dinyatakan belum tuntas, yaitu no. 4 dan no. 5.

Berdsarkan hasil refleksi tersebut, maka melalui diskusi disepakati bahwa tindakan dilanjutkan ke pertemuan 2 disertai dengan perbaikan dan penyempurnaan mengenai beberapa aspek yang belum terleksana secara optimal pada pembelajaran siklus I pertemuan 1.

Pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 merupakan perbaikan serta penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus I pertemuan 1. Dengan berpedoman pada refleksi pembelajaran siklus I pertemuan 1, maka pada pembelajaran siklus I pertemuan 2, peneliti dan dan guru mata pelajaran yang

(21)

dalam hal ini bertindak sebagai pengamat melakukan pengkajian serta perencanaan untuk penyempurnaan aspek-aspek pada pembelajaran yang belum terlaksana secara optimal pada siklus I pertemuan 2, baik menyangkut kegiatan guru maupun akifitas siswa serta sosal-soal yang belum tuntas pada pembelajaran siklus I pertemuan 1.

Adapun aspek-aspek kegiatan yang direncanakan untuk diperbaiki dan disempurnakan pada pembelajaran siklus I pertemuan 2, adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus I pertemuan 2 antara lain sebagai berikut : A. Perencanaan tindakan kelas siklus I pertemuan 2

Persiapan dan perencanaan kelas ini peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Lembar observasi pengamatan kegiatan pembelajaran 2. Lembar pengamatan kegiatan guru

3. Lembar pengamatan siswa

Pelaksanan proses pembelajaran pada siklus ini dilakukan dengan mengacu pada presedur pelaksanaan tindakan seperti persiapan perangkat pembelajaran, tindakan, observasi, refleks. Selanjutnya dilaksanaakan proses pembelajaran dimana guru mata pembelajaran bertindak sebagai pengamat untuk memeperoleh data tentang hasil tindakan. Perencanaan ini dilakukan untuk mennyempurnakan aspek-aspek pada siklus I pertemuan 1 yang belum optimal.

B. Pelaksanaan tindakan 1. Pendahuluan

(22)

 Pengecekan kehadiran  Menanyakan kabar siswa  Apersepsi

 Memotivasi siswa 2. Kegiatan inti

 Membagikan kepada siswa materi dan tugas yang berbeda

 Mengarahkan kepada anggota tim yang mendapat materi yang sama membentuk kelompok ahli dan setelah berdiskusi kembali ke kelompok asal.

 Membimbing siswa dalam kelompok  Mengawasi kegiatan tiap-tiap kelompok 3. Kegiatan penutup

 Memberikan penegasan-penegasan materi  Tanya jawab

 Memberikan pekerjaan rumah  Memberikan pekerjaan rumah C. Observasi dan evaluasi

Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian terhadap kegiatan guru pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 diperoleh data bahwa 13 aspek kegiatan guru yang diamati/ dinilai oleh guru pengamat selama pembelajaran siklus I pertemuan 2, ke 13 aspek tersebut antara lain : Menyampaikan tujuan pembelajaran untuk menumbuhkan motvasi belajar siswa, menyampaikan informasi materi/ringkasan materi, mengajukan beberapa pertanyaan lisan serta memberikan kesempatan

(23)

kepada sisiwa untuk mengajukan pertanyaan, menginformasikan dengan jelas aturan-aturan jigsaw yang akan dilaksanakan, membentuk siswa menjadi beberapa kelomok yang terdi dari 3 atau 4 orang siswa, memberikan kesempatan yang memadai kepada siswa saat proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa dalam proses kerja sama kelompok, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan, memberikan kesemppatan kepada siswa untk bernalar dan berlatih, memberikan penegasan materi, tanya jawab dan meminta siswa mencatat hal-hal penting dalam materi., persiapan dan pelksanaan evaluasi, memberikan pekerjaan rumah (PR) dan menutup pelajaran. Sedangkan 5 aspek (38,47%) memperoleh nilai 90 atau kriteria sangat baik (SB), aspek tersebut antara lain : Menyampaikan tujuan pembelajaran untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa., menyampaikan informasi materi/ringkasan materi, memberikan kesempatan yang memadai kepada siswa saat proses pembelajaran, membentuk siswa menjadi beberapa kelomok yang terdi dari 3 atau 4 orang siswa, memberikan pekerjaan rumah (PR) dan menutup pelajaran.

Sementara 8 aspek (61,53%) yang mencapai kriteria baik (B) yaitu : Mengajukan beberapa pertanyaan lisan serta memberikan kesempatan kepada sisiwa untuk mengajukan pertanyaan, menginformasikan dengan jelas aturan-aturan jigsaw yang akan dilaksanakan, memberikan kesempatan kepada siswa dalam proses kerja sama kelompok, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan, memberikan kesemppatan kepada siswa untk bernalar dan berlatih, memberikan penegasan materi, tanya jawab dan meminta siswa mencatat hal-hal penting dalam materi, persiapan dan pelaksanaan evaluasi.

(24)

Hal ini berarti bahwa keseluruhan aspek kegiatan guru memperoleh nilai 75 keatas dengan kriteria sangat baik (SB) dan kriteria (B), dengan nilai pengamatan rat-rata 83,6 atau kriteria (B).

D. Refleksi dan hasil penelitian tindakan

Dari refleksi yang dilakukan melalui diskusi bersama guru pengamat dapat diketahui bahwa tidakan kelas yang dilakukan pada siklus I pertemuan 2 telah terlaksana sebagaimana diharapkkan dan telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, dalam hal ini peningkatan kualitas belajar mengajar dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan, 18 orang siswa atau 90% yang dinyatakan tuntas belajar dengan hasil 65 keatas. Demikian pula dengan soal evaluasi yang diberikan pada siklus I pertemuan 2, seluruhnya dinyatakan tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dalam diskusi bersama guru pengamat dan peneliti dapat diketahui bahwa tindakan kelas dinyatakan selesai dan tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan grafik hubungan pengembangan dengan waktu di titik C pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6, tanah tanpa perkuatan kolom T-shape, mengalami pengembangan

Deskripsi jenis tumbuhan makroepifit dari Famili Orchidaceae yang ditemukan di kawasan hutan Kelurahan Kanarakan Tangkiling Kota Palangka

Penelitian ini menemukan bahwa terdapat delapan tupoksi dari 10 tupoksi TN yang penjabaran pelaksanaannya berupa pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan

Hal ini disebabkan adanya beberapa aspek yang masih belum optimal dan memperoleh nilai skor 3 (cukup) bahkan skor 2 (kurang), yaitu: Dalam kegiatan awal, guru hanya

Adapun aspek yang masih belum optimal dan perlu dimaksimalkan pada pertemuan berikutnya masih belum optimal karena masih memperoleh nilai skor 3 (cukup) bahkan skor 2 (kurang),

kebijakan bidang kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak;i) melaksanakan fasilitasi urusan kegiatan bidang kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak; j)

93 Tabel 4.2 Usiaو…………...………..ووووووو94 Tabel 4.3 Statusو…………...………ووووووو95 Tabel 4.4 PendidikanوTerakhirو…………...……….ووووووو96 Tabel

diberikan. 2) Akomodasi : Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Pasien yang mandiri harus dilibatkan