4 ABSTRAK
Lapis Beton Aspal adalah lapisan penutup konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai nilai struktural. Salah satu jenis lapis beton aspal tersebut adalah Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) sebagai lapisan yang paling atas dalam perkerasan lentur. Material utama penyusun adalah agregat dan aspal, termasuk jenis filler dalam penggunaannya. Penelitian ini mencoba menggunakan limbah serbuk besi dengan variasi kadar yang berbeda sebagai bahan campuran aspal panas jenis AC-WC yang diharapkan menambah daya tahan lapis perkerasan beton aspal terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca dan beban lalu lintas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai karakteristik Marshall pada campuran beton aspal dengan menggunakan limbah serbuk besi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu dengan suatu percobaan untuk mendapatkan hasil, dengan demikian akan terlihat pemanfaatan serbuk besi pada konstruksi beton aspal dengan variasi kadar serbuk besi dihitung sebesar 0%; 10%; 15%; 20% dari berat agregat halus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serbuk besi akan mempengaruhi karakteristik campuran beton aspal. Semakin banyak serbuk besi yang digunakan, menyebabkan nilai stabilitas semakin meningkat.
. Dari data Marshall Test yang didapatkan, semua variasi kadar serbuk besi memenuhi persyaratan Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 revisi 3. Dimana diperoleh nilai tertinggi stabilitasnya sebesar 1375 kg, flow sebesar 3,75 , MQ sebesar 367 kg/mm, VIM sebesar 3,06% , VMA sebesar 16,17%, dan VFB nya sebesar 81,10%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kandungan serbuk besi 20%, 15%, 10% memenuhi seluruh persyaratan Marshall Test.
Kata kunci : agregat halus, limbah serbuk besi, lapisan AC-WC, campuran panas (hot mix).