• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jilid-09 Depernas 24

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jilid-09 Depernas 24"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

(1)

R A N T J A N G A N

Dasar Undang­Undang Pembangunan Nasional­

Semesta­Berentjana delapan tahun 1961­1969

Disusun oleh Dewan Perantjang Nasional

Republik Indonesia

­­­­­­­­­­­­

BUKU  KE – TIGA Bidang Mental/Ruhani

Dan Penelitian

­­­­­­­­­­

DJILID XVII : Pola Pendjelasan Bidang Penelitian Paragrap :  1036 – 1048 Halaman :  1869 – 2082

(2)

R A N T J A N G A N

DASAR UNDANG-UNDANG PEMBANGUNAN NASIONAL, - SEMESTA - BERENTJANA

DELAPAN TAHUN : 1961 – 1969

DJILID IX

(3)
(4)

R A N T J A N G A N

Dasar Undang-undang Pembangunan

Nasional-Semesta-Berentjana delapan tahun : 1961-1969

Disusun oleh Dewan Perantjang Nasional

Republik Indonesia

TERDIRI ATAS :

BUKU KE — SATU : Pokok-pokok Pembangunan

Nasional-Semesta-Berentjana.

BUKU KE — DUA Rantjangan Bidang Pokok Projek

Pem-bangunan Nasional-Semesta-Berentjana.

BUKU KE — TIGA : Bidang Mental/Ruhani dan Penelitian

BUKU KE — EMPAT Bidang Kesedjahteraan, Pemerintahan

dan Keamanan/Pertahanan.

BUKU KE — LIMA : Bidang Produksi.

BUKU KE — ENAM : Bidang Distribusi.

BUKU KE — TUDJUH : Bidang Keuangan.

(5)
(6)

B U K U K E — T I G A

BIDANG MENTAL/RUHANI

DAN PENELITIAN

DJILID IX:

POLA PENDJELASAN BIDANG PENELITIAN

ISINJA :

Hal

§ 1036. Balai Penjelidikan Perkebunan Besar Bogor,

Djember ...1875

§ 1037. Balai Penjelidikan Perusahaan Gula di Pasuruan ...1883.

§ 1038. Balai Penjelidikan Gabungan Pengusaha Perkebunan

Sumatera (Gappersu) ...:...1896

§ 1039. Badan Urusan Tembakau ...1903 § 1040. Penjelidikan dilapangan Perikanan oleh Djawatan

Perikanan Laut Pusat : ...1913 a. Bagian Penjelidikan Teknik Penangkapan dan Pertjobaan. b. Bagian Penjelidikan Pengawetan Hasil-hasil Laut.

§ 1041. Balai Penjelidikan Perikanan Darat ...1937

§ 1042. Lembaga Pusat Penjelidikan Kehutanan, dengan 4

lembaga :...1946 a. Lembaga Penjelidikan Hutan.

b. Lembaga Penjelidikan Hasil Hutan.

c. Lembaga Penjelidikan Teknologi Kimia Hasil Hutan.

d. Lembaga Penjelidikan Kerdja Hutan.

§ 1043. Institut Teknologi dan Pendidikan (Djawatan Balai-balai Penjelidikan dan Pendidikan) dengan 7 Balai.

Penjelidikan : ... 2013 a. Balai Penjelidikan Keramik.

(7)

d. Balai Penjelidikan Bahan-bahan. e. Balai Penjelidikan Batik.

f. Balai Penjelidikan Industri.

g. Balai Penjelidikan Kimia, (tjabang-tjabang di Surabaja dan Makassar).

§1044. a. Bagian Research. dari Biro Landreform (Biro

Reorganisasi Pemakaian Tanah) ...2052

§1045. b. Balai Penjelidikan Masalah Air,

dungan Besar, Hidrologi dan Hidrometri ...2053

§1046. Balai Penjelidikan Tanah dan Djalan ...2074

§1047. Balai Tata Ruangan Pembangunan/Pembangunan

Kota ...2077

(8)

§ 1036. Balai Penjelidikan Perkebunan Besar Bogor-Djember Pendjelasan tentang keadaan sekarang

1. Nama :

Balai Penjelidikan Perkebunan Besar (B.P.P.B.)

Research Institute for Estate Crops (R.I.E.C.)

(dahulu Proef-station der C.P.V.).

2. Tempat :

(a) B.P.P.B. Taman Kentjana 1 Bogor.

(1) Kebun Pertjobaan Tjiomas (± 45 ha karat).

(2) K.P. Paring Pant jang (± 18 ha karat).

(3) K.P. Pasir Sarongge (± 60 ha teh).

(4) K.P. Cinchona-Tjibeureum (± 42 ha teh dan

kina).

(5) K.P. Tjibodas (± 42 ha karat).

(b) B.P.P.B. Dj. Moh. Serudji 2 Djember.

(1)Kebun Pertjobaan Kaliwining (± 160 ha

karat, kopi, tjoklat, tembakau).

(2)K.P. Sumber Asin (± 125 ha kopi).

(3)K.P. Kedung Pane (± 50 ha

tjoklat).

3.Tugas :

Mengadakan penjelidikan (research) dengan

tudjuan mempertinggi produksi/output per ha

dari perkebunan

2

besar dengan djalan :

(a) Mengadakan pemilihan (seleksi) dan

mengandjurkan pemakaian bibit jang

bermutu tinggi

(b) Mengadakan/mengandjurkan tindakan budi

daja (kultur-tehnis) jang tertentu (misalnja :

pemupukan,

pengolahan

tanah,

pemberantasan hama/penjakit d.l.s),

(c) Memperbaiki kwalitet dengan menjelidiki

dan mengan- djurkan perbaikan dibidang

pengolahan

dan

pengang-kutan bahan (kimia/tehnologis)

Dalam hal ini B.P.P.B. Bogor merupakan balai

pusat jg. terdiri dari :

(9)

(b)Bagian Botani Pusat (untuk seluruh

wilajah).

(c) Bagian Tehnik Kimia Pusat (untuk

seluruh wilajah) dan B.P.P.B. Djember

merupakan tjabang dengan tugas Bagian

Pertanian Djawa Tengah dan Djawa Timor

(termasuk penjelidikan tembakau krosok).

(10)

4. Lapangan pekerdjaan:

Menjelidiki tanah dan tumbuh

2

an serta

pengolahan hasil (tanaman keras/tahunan) jang

diusahakan oleh para perke-bunan besar

(karat

)

,

tab, kopi, tjoklat, kina, tembakau krosok)

diseluruh Indonesia, ketjuali Atjeh, Sumatera

Timur dan Ta-panuli (daerah RISPA).

5. Pengurus:

B.P.P.B. Bogor mempunjai Direksi jang terdiri

dari Ir A. Garot, Pendjabat Direktur I. Ir R.

Surdjawoko Danusastro, Pendjabat Direktur II.

B.P.P.B. Djember dipimpin oleh Ir Ong An Pang,

Pendjabat Kepala.

6. Tenaga

2

Ahli :

(Bogor + Djember) : 37

orang

7. Djumlah biaja setahun dan sumbernja :

Untuk tahun 1960 direntjanakan Anggaran

Belandja jang meliputi djumlah pengeluaran Rp.

12.500.000,—;

sendiri Rp. 4. 500.000,— dan pemungutan cess

sebesar Rp. 8.000.000,

8. Kegiatan

2

jang telah didjalankan :

(a)

Mengadakan

penjelidikan

untuk

mempertinggi mutu bibit dengan tjara

seleksi dalam karat, tell, kopi, tjoklat, kina

dan tembakau.

(b)

Mengadakan penjelidikan dan pemetaan

tanah perkebunan-perkebunan untuk

mengetahui keperluan pupuk di-masing

2

perkebunan.

(c)

Mengadakan tukar-menukar publikasi

dengan research institutes

dan

perpustakaan di Luar Negeri.

(d)

Mengadakan tukar-menukar bibit karat,

kopi, tjoklat dan teh dengan research

institutes diluar negeri, jang sederadjat.

(11)

budidaja, pemberan-tasan Hama dan

penjakit, tanaman penutup tanah dll.

di-kebun pertjobaan sendiri dan perdi-kebunan2

besar sesuai dengan kemadjuan tehnik dan

kebutuhan masjarakat.

(f)

Mengadakan tjeramah

2

, pertundjukan film

pada perte-muan para pemimpin

perkebunan besar untuk meluaskan

pengetahuan.

(12)

(g) Mengadakan kerdja-sama dengan balai2 didalam negeri dan instansi2 pendidikan pertanian didalam lapangan pendidikan dean penjelidikan tanaman keras.

(j) Mengadakan pertjobaan chasiat obat2

, baru jang

(1) Mengadakan kerdja-sama dengan beberapa research insti-tute di luar negeri untuk Technical Classified Rubber Testing.

(m) Mengadakan penjuluhan setjara lisan, dengan

surat maupun berupa karangan2 jang dimuat dalam madjalah berkala, siaran dan publikasi2 lain (buku2 dan archives) dan eksposisi.

(n) Mengadakan analisis untuk menentukan kadar

(percen-tage) element2 jang dikehendaki dalam pupuk buatan, obat2an, chemicalien jang baru diimpor atau dibuat, sebelum pemakaian oleh perkebunan2 besar.

(o) Mengadakan perpustakaan jang bermutu tinggi

untuk kepentingan perkebunan besar.

(p) Mengadakan kerdja-sama dengan Lembaga

Radiologi untuk menjinari bibit2 dengan sinar Cobalt 60 dan menjelidiki hasil pertumbuhan dan hasil produksi.

9. Hasil-hasil jang ditjapai :

Seperti sudah diberitahukan tudjuan dari B.P.P.B. ialah me-ninggikan output/ha, misalnja pada karat sudah tertjapai mutu2 bibit dengan kapasitet lebih dari 2000 kg/ha kadar karat dengan 1ain2nja. Dengan penjelidikan penjuluhan dilapangan teknik kimia hendaknja ditjapai kemadjuan supaja perkebun-an-perkebunan jang menghasilkan, kwalitet kurang baik men-djadi baik dan djika mungkin kwalitet sempurna.

Tjara2 teknik dan budidaja jang ditemukan dan segera perlu diketahui oleh umum disiarkan melalui siaran kilat.

(13)

Hingga kini telah diterbitkan siaran kilat sbb : Tentang Karat : 10 buah.

Tentang Kopi : 2 buah. Mengenai Umum : 6 buah

Pertjobaan/penjelidikan jang telah selesai ditulis sebagai ka-rangan untuk dimuat dalam madjalah berkala dahulu bernama De Bergcultures dan sekarang bernama Menara Perkebunan. Tiap tahun madjalah ini merupakan suatu djilid (volume) dan tahun 1960 merupakan djilid jang ke 29.

Karangan2 jang bermutu tinggi diclassifisir dalam publikasi berupa Archives. Hingga kini diterbitkan Archives of Rub-ber-cultivation, Archives of Teacultivation dan Archives of Cacao, Coffee and Cinchona cultivation. Rata2 tiap tahun di-terbitkan satu djilid/nomor dari masing2 archives.

Lain daripada itu telah diterbitkan buku2 sebagai berikut: Karet/Rubber :

Identicatiekenmerken v/d voornaamste in de practijk aangeplant Hevea-clonen (1939)

Handleiding voor de Rubberbereiding.

Ziekten en plagen van Hevea Brasilieisis (1955). Teh/Tea:

Handleiding voor de Theebereiding, Deel II, oleh Ir H.A. Leniger (Deel I habis).

10. Rentjana2 jang telah disusun, objek dan bidangnja:

Telah disusun rentjana applied research, pertjobaan djangka pandjang untuk semua (enam) tanaman tahunan/keras (per-kebunan besar) dibidang-bidang sebagai berikut:

Pemilihan/pemurnian

(seleksi/plant-(a) Penjelidikan breeding)

Genetica Penjelidikan sifat2 sekonder jang

menun-djukkan kemutu jang tinggi. Peremadjaan

(b) Penjelidikan Kesuburan

Budidaja Plant protection

(kultur-tehnis) Tehnik memungut hasil (c) Penjelidikan Penjelidikan setjara tehnis,

(14)

11. Kesulitan2 umum jang dialami :

(a) Kekurangan tenaga ahli/sardjana penjelidik.

Kebutuhan pertjobaan dan penjelidikan untuk menjesuai-kan pada perkembangan perkebunan besar pada waktu ini ialah merupakan 7 — 8 sardjana jaitu 5 ahli pertanian (teh, karet, kopi dan 2 tembakau), 1 Botanist, 1 Geneticus dan 1 Ahli tehnik, jang sukar terdapat pada waktu ini.

(b) Gangguan ternak liar pada tempat2 pertjobaan.

Seringkali pertjobaan tidak dapat didjalankan setjara sem -purna karena gangguan ternak/binatang liar,

(c) Keamanan masih belum sempurna, sehingga perkebunan2 jang letaknja didaerah2 kurang aman belum dapat dikun-djungi.

(d) Kekurangan devisen untuk menarik tenaga luar negeri atau mengadakan perdjalanan keluar negeri dan pembelian ba-han-bahan impor (chemicalien dan laboratorium glaswerk). (e) Alat2 sudah tua, perlu ditambah dan diperbaharui.

12. Kerdja-sama dengan lembaga2/balai2 lain dan masjarakat dalam

dan luar negeri :

(a) Mengadakan kerdja-sama dengan lembaga2/balai2 penjeli-dikan didalam maupun diluar negeri jang lapangan peker-djaannja sedjenis dengan tugas B.P.P.B. Hampir semua lem-baga dan balai penjelidikan jang ada di Bogor ditjari hubungannja, karena masing2 dalam beberapa segi/sudut balai2 itu sang membutuhkan. Bagi Fakultas2 Pertanian (Gama dan Univ. Ind.) dan S.P.M.A., B.P.P.B. merupakan lapangan praktek jang penting : Lain daripada itu diada -kan kerdja-sama dengan RISPA (AVROS), Balai Penjelidi-kan Gula di Pasuruan dan Lembaga Meteorologi dll.

Dengan luar negeri selalu diadakan penukaran2 publikasi, keterangan tehnis dan kadang2 diadakan penukaran bibit dilapangan karet dengan balai2 penjelidikan di Malaya, Ceylon, Thailand, Vietnam; Brazil, Congo, Nigeria, U.S.A. dll.

Teh dengan Ceylon, India, Pakistan, Japan.

Tjoklat dengan U.S.A., Nederland, Australia, Negara2 di Amerika Tengah dan Selatan.

Kopi dengan Arabia, Negara2 di Afrika, India, Brazil, Hawaii. Mengenai kina dan tembakau hubungan dengan luar negeri sangat dibatasi.

(b) Mengadakan service kepada masjarakat perkebunan dalam negeri sesuai dengan tugasnja, melajani tamu2 jang mem-punjai minat terhadap soa12 perkebunan/tanaman keras. Terhadap masjarakat luar negeri ialah melajani tamu2 asing jang mempunjai minat terhadap pekerdjaan B.P.P.B. jaitu

(15)

Corps Diplomatique dan bangsa asing jang telah mendapat izin dari Departemen Pertanian.

b. Pendjelasan tentang keadaan jang mendjadi tudjuan 13. (a) Kordinasi antara lembaga2/balai2 jang ada:

Hingga kini B.P.P.B. sebagai Balai Penjelidikan Swasta mengadakan kerdja-sama dan kordinasi sebagai tsb. pada angka 12.

Dihari kemudian kordinasi ini tetap diselenggarakan, di-tambah dengan kerdjasama/kordinasi dengan lembaga2/ balai tsb. di 13 b. atau lainnja jang baru didirikan dan mempunjai sudut lapangan pekerdjaan jang ada hubungan-nja dengan B.P.P.B.

(b) Djumlah dan djenis lembaga2/balai2 jang perlu ditambah :

Mengingat peranan perkebunan besar sebagai sumber devisee untuk negara jang penting lagi pula mengingat per -kembangan perkebunan besar waktu ini, maka :

(1) Penjelidikan tembakau krosok jang sekarang diselenggara -kan di B.P.P.B. Djember perlu diintensifir, diperluas dan djika perlu didjadikan bagian tembakau tersendiri.

Penjelidikan tembakau krosok sekarang diselenggarakan oleh seorang jang selain melajani permintaan perkebunan besar (onderneming) djuga melajani permintaan rakjat melalui B.U.T.

Dari pihak PERRIN dikehendaki supaja diadakan penjeli -dikan tembakau Virginia jang menurut pendapat B.P.P.B. dapat ditampung di Djember djika tenaganja ada.

(2) Perkembangan Ilmu Radiologi untuk pertanian/perkebunan berdjalan pesat. Maka sudah pada waktunja diadakan Lem-baga Radiologi di Indonesia jang melulu melajani pertanian/ perkebunan dengan tjara menjinari bibit2 dengan Cobalt 60 atau mengadakan penjelidikan dengan isotopen.

Dengan djalan demikian bibit2 dalam negeri dapat disinari setjara radiologis untuk mentjapai bibit jang lebih unggul mutunja.

(3) Tiara penambahan hasil dalam keadaan sekarang : Hasil penjelidikan dapat diperpesat dengan tjara2 sbb :

a) Menambah tenaga untuk memperlengkapi formasi balai2/ bagian2 jang sekarang pegawainja belum tjukup.

b) Staf penjelidik jang sekarang "onderbetaald" supaja diberikan gadji jang lebih tinggi dari pada diperusaha-an negara atau swasta lainnja, karena mereka merupakdiperusaha-an

(16)

brain power dari negara. Dengan djalan

demikian dapat diadakan seleksi dan staf

penjelidik hanja terdiri dari para ahli jang

terpilih. Selain daripada itu supaja mereka

tidak lekas lari kelain perusahaan/lembaga

jang mempu-njai peraturan gadjih lebih

tinggi.

c) Memperlengkapi alat

2

jang kurang dan

memperbaharui alat

2

jang telah tua

(verouderd).

(4) Penundjukan Tempat

2

penjelidikan jang

dianggap baik :

a) Selain daripada jang telah aria, Djember

dapat

diperluas dengan penjelidikan

tembakau Virginia untuk melajani

perkebunan

2

jang letaknja di Djawa-Tengah

(karat, tjoklat, teh d11.).

c) Disalah satu perkebunan di Sumatera Selatan

(C.O. Kedaton) dianggap perlu untuk

didirikan Bg. Pertanian dari B.P.P.B. untuk

melajani perkebunan

2

jang berada di

Su-tuatara Selatan (karet, kopi, teh dll).

Mengenai b dan c dikemukakan, bahwa perlu

ditekankan pada alasan2 mengapa diminta

preferansi pada letaknja dalam kebun, ialah

untuk menambah observasi research-worker

(ditengah pertjobaan/kebun).

d) Disalah suatu tempat jang letaknja ditindjau

dari sudut perhubungan (udara/darat/laut)

strategis, dapat didirikan lembaga radiologi

penambahan 7 a 8 orang sardjana ahli

2

sebagai

tab. 11 (a) diatas untuk mem-perlengkapi

formasi B.P.P.B. Bogor dan Djember.

Dalam tahun 1963 djika pembukaan Bg.

Pertanian di Djawa Tengah dan Sumatera

Selatan terselenggara, dibutuhkan untuk

masing

2

tempat 4 orang sardjana/ahli Pertanian.

(6) Peranan Pemerintah/Swasta dalam

pelaksanaan.

(17)

Bantuan Pemerintah dalam penetapan dan

pemungutan cess. dan djika perlu ditambah

dengan subsidi pemerintah dipandang sangat

perlu untuk kontinuitet sehingga kelandjutan

research

tidak

terganggu

karena

keuangan/pembiajaan.

Rentjana biaja jang diperlukan dari tahun

ketahun:

Andaikata harga barang

2

dan nilai rupiah tetap

sebagai keadaan dalam Pebruari 1960 maka

kebutuhan cess untuk 1961

(18)

dan 1962 banjak berbeda dengan 1960. ( ± Rp. 8.000.000,—). Dengan rentjana pembukaan Bagian2 baru di Djawa Tengah dan Sumatera Selatan dalam tahun 1963 rentjana pengeluaran bertambah dengan Rp. 5.000.000,—. Untuk eksploitasi selan-djutnja (1964 & 1965) diperlukan penambahan pengeluaran 15. Rentjana chusus dalam target pelaksanaan :

Dalam tahun 1960, 1961, 1962 ialah : rehabilitasi (memperleng -kapi tenaga menurut kebutuhan, memperleng-kapi dan memper-baharui alat”.

Dalam tahun 1963:

(a) memperluas penjelidikan tembakau di Djember. (b) mendirikan Bg. Pertanian di Djawa Tengah. (c) mendirikan Bg. Pertanian di Sumatera Selatan.

1964 dan 1965 melandjutkan perlengkapan dan eksploitasi.

16. Kemungkinan2 lapangan baru jang perlu dikerdjakan :

(a) Kerdja sama dengan lembaga radiologi untuk mendapatkan bibit jang bermutu tinggi (dengan djalan mutasi).

(b) Kerdja-sama dengan lembaga penjelidikan kehutanan dan AURI untuk aireal photography dalam penjelidikan "de-ficiency".

17. Soa12 lain :

Pada waktu ini para penjelidik („research workers") adalah "onderbetaald" (menerima gadji jang tidak seimbang dengan tugas dan kedudukannja dalam masjarakat). Mereka jang meru-pakan brain power dari negara harus dipelihara demi kemadjuan negara. Karena gadjih tidak seimbang (kurang), kebanjakan dari research workers mendjalankan pekerdjaan lain diluar waktu kerdja. Djika hal ini tidak mungkin sering mereka lari

(19)

usahaan lain. Disana mereka dapat bekerdja tenang

§ 1037. Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula

di Pasuruan.

a. Pendjelasan tentang

keadaan sekarang :

Lembaga

2

/balai

2

research jang ada dilingkungan

Departemen Pertanian dengan keterangan

mengenai:

1. Nama : Proefstation v/d Java-Suikerindustrie

(Balai Penjelidikan Perusahaan

2

Gula).

2.

Tempat:

Pasuruan.

3.

Tugas :

Tudjuannja adalah : dalam arti

se-luas

2

nja membantu dan memberi penerangan

setjara ilmiah kepada perindustrian gula.

4:

Lapangan pekerdjaan:

Penjelidikan untuk

,perindustrian gula baik dilapangan pertanian,

maupun dilapangan kimia dan tehnik.

5.

Perusahaan

(susunan, nama) : Ketua : Ir

Kaslan A. Tohir.

6. Tenaga

2

ahli : 17 orang.

7. Djumlah biaja setahun dan sumbernja :

Biaja menurut A. B. 1960 :

(20)

mengenai perindustrian gula.

(21)

9. Hasil2 jang ditjapai :

Dimuat dalam penerbitan2 dari madjalah2 B.P.P.P.G : (a) Handboeken ten dienste v/d Java Suikerindustrie (b) Archief v/d Java Suikerindustrie

(c) Verhandelingen v/d Leden

(d) Mededelingen v/d Java Suikerindustrie (e) Jaarverslagen

(f) Maandberichten (g) Warta Bulanan

(h) Berita2 dari Perusahaan2 Gula, (i) Laporan tahunan

(j) dll.

10. Rentjana- jang telah disusun, objek bidangnja :

Rentjana Kerdja untuk Tahun 1959. Pendahuluan:

Meskipun Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula Pasuruan sesudahnja pengambilan alih mengalami kekurangan tenaga ahli dan dari enam ahli pertanian hanja tinggal dun, konsep rentjana kerdja 1958 dipertahankan, oleh karena dimaksud akan menerus-kan penjelidimenerus-kan sesuai dengan konsep rentjana kerdja tsb. bi-lamana dalam tahun j.a.d. penarikan ahli2 baru berhasil.

Sambil menunggu kedatangan ahli2 tsb. penjelidikan2 akan diu-tamakan pada pemu1iaan tebu, dan penjelidikan2 lain untuk se-mentara waktu akan ditangguhkan. Untuk susunan pegawai2 staf lihat daftar jang dilampirkan.

Dalam tahun 1958 Halal telah berhasil menarik ahli kimia, ahli tehnik, asisten penguasa kebun, as. seleksionis dan bengkel, tetapi ahli tehnik itu karena kesehatannja terganggu telah meletakkan djabatannja.

11. Kesulitan-kesulitan umum jang dialami :

Penarikan tenaga ahli terutama tenaga akademis, mendapat-kan madjalah2 luar negeri dan bahan2 kimia & tehnik.

12. Kerdjasama dengan lembaga-lembaga/balai-balai lain dan mu-sjawarat dalam dan luar negeri :

Dengan Sugar Experiment Stations diseluruh dunia dengan

tukar menukar penerbitan2 dsb. Ada hubungan erat dengan

(22)

pabrik2 gula dimana pertjobaan2 jang diperlukan oleh

(1). Mempertahankan serta memperluas koleksi klon jang ada. Pada penjelenggaraan memperluas koleksi2 dengan bahan dari luar negeri akan "diperhatikan pula terhadap pemasukan klon2 jang akan diudji disini tentang nilainja dalam praktek.

Klon2 jang dibutuhkan untuk maksud tersebut dalam tempo jang dipertjepat akan disediakan kepada praktek, guna diudji. Ini diselenggarakan chusus dalam pertjobaan2 orientasi Varietas ekstra. Hal ini djika mungkin djuga dikerdjakan pada sari nobilisasi S. robustum.

(4). Mempeladjari tentang beberapa metode persilangan.

Jang disebut metode Hawaii, dimana malai2 (pluimen) djantan maupun betina untuk persilangan dipangkas dan kemudian disimpan dalam larutan2 SO

2. Bila waktu memperkenankan akan

terus diselidiki, karena metode ini akan dapat berguna untuk djenis2 jang oleh keadaan tidak dilakukan penjilangan melalui tiara lain. Karena alasan jang bersamaan itu, maka akan diper-hatikan pula metode mentjangkok jang dilakukan di India.

(5). Mempengaruhi berbunganja tebu.

Bermatjam ragam tjara dapat dilakukan untuk memperlambat dan/atau mempertjepat berbunganja tebu, hal mana dapat dikatakan penting, bilamana kith ingin menjilang klon2 jang berbunga tjepat dengan jang lambat. Bila waktu dan bahan mengizinkan, maka beberapa tjara tersebut akan dipeladjari.

1885

Depernas IX.

(23)

(6). Mempeladjari populasi.

Guna memperoleh pandangan jang lebih luas mengenai nilai dari matjam klon2 tua akan diadakan penjelidikan mengenai susunan dari berbagai populasi.

(7). Melaksanakan penjilangan.

Pada waktunja penjilangan akan diturut garis kelakuan jang telah dibuat dalam rentjana tahun jang lampau.

Ketjuali di Pasuruan penjilangan diselenggarakan pula di Sem-palwadak.

(8). Seleksi hasil2 penjilangan dalam kebun2 B.P.P.P.G.

Penjeleksian dalam seri2 akan dilangsungkan menurut bagan (schema) jang selain dikehendaki tuntutan2 normal bagi klon2 baru, djuga akan diperhatikan perihal resistensi terhadap pe-njakit mosaic, pepe-njakit gom dam pokkahbung.

Sebagaimana halnja dengan tahun2 jang lalu, maka akan perkebunan2 dan diselenggarakan dengan membuat pertjobaan2 seleksi — varietas-desentralisasi, pertjobaan2 orientasi varie-tas dan pertjobaan2 varietas-ZA (atau djika perlu pertjobaan2 varietas jang lengkap).

(24)

Diusahakan selandjutnja, supaja tiap

perkebunan dapat membuat sedikitnja satu

pertjobaan seleksi-varietas-desentralisasi, dua

pertjobaan orientasi varietas dan dua

pertjobaan varietas Z.A.

(10).

Mempeladjari metodik kebun-pertjobaan

jang

diselenggarakan pada pertjobaan

seleksi.

Karena djumlah pertjobaan

2

varietas jang dapat

diperoleh relatip sedikit, maka pentinglah untuk

lebih menaikkan ketelitian dari tiap

2

pertjobaan.

Guna mempeladjari ini akan diteruskan

bidang penggilingan pertjobaan

2

(gilingan

tjontoh, faktor rendement dan faktor

pemerasan) akan dipela-djari segera sesudah

aparatur (schredder, disintegrator, dsb) jang

dibutuhkan untuk &tu telah lengkap semua.

(11).

Penjelidikan tentang resistensi

terhadap penjakit.

Penjelidikan resistensi terutama akan terdiri dari

pelaksanaan bagan jang telah dibuat untuk

tudjuan tersebut, dimana dalam dua tahun jang

pertama setelah penjebaran benih klon

2

jang

suatu tjara jang memungkinkan untuk mengudji

hasil

2

seleksi pada ke-pekaannja terhadap

Djawa dan/atau strain

2

penjakit jang sudah ada.

Penjelidikan lainnja.

(14).

Mempeladjari sifat

2

nja tanaman dari

djenis

2

POJ jang baru.

Dalam stadia seleksi

jang kemudian akan dipeladjari sifat

2

nja klon

2

(25)

keterangan

2

dari djenis tersebut sebanjak

2

nja.

Dari tiap2 djenis baru akan diutamakan

mengenai sifat

2

tanamannja.

(15).

Penjelidikan Phytopathologis.

Akan ditjurahkan banjak waktu terhadap

pelaksanaan praktis-nja dari pengudjian

resistensi penjakit (lihat bab 11).

(26)

lidikan dalam bidang ratoom stunting disease, penjakit gom dan penjakit mosaic akan diteruskan.

Akan dibahas betapa terdjadinja penjakit ke4 di Djawa de -wasa ini, oleh karena ada kemungkinan bahwa penjakit ini didalam praktek dikira sebagai penjakit gom.

(16). Penjelidikan entomologis.

Agar supaja metode infeksi-penggerek buatan bisa ditjapai hingga dapat dipertjajai, maka perlulah kiranja untuk mem-peladjari ,biologi dari pembangkit2 kerugian dengan seksama. Akan ditjari sedapat mungkin hubungan antara resistensi peng-gerek dan anatomi tangkai tebu ditempat, &mana ulat itu

(17). Penjelidikan mengenai pengaruh dari kesuburan tanah terha-dap produksi. kati dari lain2 djurusan.

Tugas2 atas permintaan pars anggauta.

(19). Memberi penerangan2.

Akan diusahakan agar semua penerangan2 jang diminta oleh

para anggauta mengenai masalah pertanian diberikan

seleng-kap mungkin. Bilamana pengalaman dari anggauta2 staf jang

sudah ada masih kurang, maka apabila waktu mengizinkan mereka dapat menggunakan literatur jang ada pada B.P.P.P.G.

(20). Determinasi tjontoh tebu.

Dari perkebunan- diterima setjara teratur tjontoh2 dari dje-nis-djenis tebu, jang identitetnja tidak diketahui. Djenis2 ini kemudian dideterminasikan oleh B.P.P.P.G. Dari djenis2 POJ

(27)

baru jang terpenting akin disusun apa jang dinamakan ,,tan-da-tanda. petundjuk "(gidskenmerken).

(21). Identifikasi dari penjakit2 tebu, kerusakan tebu dan serangga2 tebu.

Kadang2 diperkebunan2 timbul tanda2 penjakit, jang tidak da-pat diidentifisir setemda-pat. Tjontoh2 tebu demikian untuk dapat diidentifisir lebih landjut dari pembangkit-penjakitnja diki-rimkan ke B.P.P.P.G.

Bila penjerangannja dianggap demikian mengchawatirkan, maka kerusakan- kadang2 oleh seorang ahli phytopathologi/ entomologi ditindjau ditempat terdjadinja.

(22). Menjusun bagan2 kebun pertjobaan.

Apabila diperkebunan2 diselenggarakan pertjobaan2 kebun, maka sejogijanja rentjana itu dibitjarakan terlebih dahulu dengan ahli kebun pertjobaan, jang tudjuannja selain untuk mendapatkan rentjana jang lebih rasionil, tetapi djuga karena bila pertjobaan2 jang makin besar djumlahnja diselenggarakan dengan tudjuan jang sama, bertalian dengan ringkasan hasil2 sebaiknja semua pertjobaan diselenggarakan menurut satu ba-gan jang sama.

Bagian Kimia dan Teknik.

Bagian Kimia.

(23). Mempeladjari tjara analisa baru.

Insinjur kimia jang baru diangkat akan ditugaskan untuk mem-peladjari tjara2 analisa gula jang terbaru.

(24). Mempeladjari tjara pembuatan gula didalam negeri.

Pendjabat tugas tersebut diatas disampingnja djuga diberi kesempatan untuk mempeladjari tjara pembuatan gula jang dipakai didalam negeri, misalnja dengan mengalami sebagian dari masa giling dalam beberapa pabrik gula dan dengan mempeladjari literatur.

(25). Mempeladjari literatur dari tjara pembuatan gula jang ter-baru dan dipakai diluar negeri.

(28)

sesuai dengan kebutuhan praktek soal mina jang harus dida-hulukan penjelidikannja lebih landjut.

(26). Permohonan analisa2 dari anggauta dan pihak ketiga.

Jang diperiksa ialah tjontoh2 bahan bantuan (kapur, belirang, rabuk, dsb.nja) dan tjontoh2 gula dan tetes. Penentuan2 jang harus dilakukan dari tjontoh2 disebutkan dalam surat edaran Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula (Proefstations-curculaire) tertanggal 27 Djanuari 1953. Dad tjontoh gula-kias Wanda jang baru akan ditentukan sifat2 warnanja.

(27). Permohonan pembetulan, pemeriksaan dan peneraan alat2 la-boratorium dari anggauta dan pihak ketiga.

Permohonan ini terutama mengenai pembetulan dan pene -raan dan polarimeter2, alat optik jang lain, barang2 penakar dan gelas, timbangan2, batu2 timbangan dan termometer.

(28). Pemeriksaan meteorologis.

Pemeriksaan2 meteorologis untuk Lembaga Moteorologi dan Geofisik diteniskan. Penghitungan, persentasi tjahaja mataha-ri damataha-ri duapuluh delapan perkebunan ditentukan tiap2 bulan.

(29). Pemeriksaan mengenai pengukuran2 refleksi dalam tjontoh

gala.

Bertalian dengan hasil2 pengukuran refleksi dan penentuan dengan penglihatan dari beberapa tjontoh2 gala akan ditjoba untuk menentukan pula garis putih/tidak putihnja gulag putih.

(30). Pendidikan ahli gala.

Insinjur kimia, kepala laboratorium analisa dan sep labora-torium akan mempergunakan paling sedikit dua hari kerdja setiap minggu untuk praktikum analisa selama kursus ahli gula diadakan.

(31). Mengurus pendidikan tambahan untuk laboratorium.

Pendidikan ini dimulai dalam tahun 1956, dan akan diteruskan dalam tahun 1959.

(32). Pekerdjaan2 untuk lain2 bagian dari Balai Penjelidikan Per-usahaan-perusahaan gula.

Laboratorium analisa membuat larutan2 untuk bagian2 lain dari Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula.

Bagian Tehnik.

(33). Organisasi kursus ahli mesin.

Insinjur mesin jang akan diangkat pertama-tama akan (ditu-gaskan untuk mengatur dan memimpin kursus ahli mesin.

(29)

Pendidikan ini berlangsung tiap2 tahun dari Oktober/Nopem-ber s/d April.

(34). Mempeladjari ekonomi uap.

Pendjabat tugas tersebut diatas selandjutnja akan mempela-djari soal2 ekonomi uap, penjelidikan2 dalam lapangan pelbagai api2 ketel, tjara menambah minjak, penghitungan pemakaian uap pada tiap2 stasiun, dsb.nja.

(35). Mempeladjari alat2 jang terbaru.

Selandjutnja insinjur mesin akan mempeladjari alat2 jang ter-baru dari literatur luar negeri; brosur2, berhubung dengan pe-ngusaha-pengusaha pabrik dsb.nja. Djika mungkin alat2 itu diudji pada tingkat semi-tehnik tentang kemungkinan pema-kaiannja dalam industri gula di Indonesia.

(36). Memperbaharui bengkel.

Insinjur mesin jang akan diangkat akan ditugaskan untuk me-ngawasi bengkel.

Ia akan menjelidiki kemungkinan2 memperbaharui bengkel.

(37). Pembetulan, pemeriksaan dan peneraan dari pelbagai alat2 dan alat2 pengukur atas permohonan anggauta dan pihak ketiga.

Hal ini terutama mengenai pembetulan dan peneraan dari alat pengukur tekanan dan pakum, alat pengukur air dan lain2 alat, jang disebutkan dalam surat edaran Balai Penjelidikan Per-usahaan-perusahaan Gula (Proefstationscirculaire) ttg. 2.7 Djanuari 1953.

(38). Pekerdjaan2 untuk Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula.

Pemeliharaan dan pembetulan2 jang tak sulit dari gedung2 dan inpentaris dikerdjakan oleh bagian bengkel.

Pemeliharaan kendaraan2 bermotor. djuga diserahkan pada bengkel.

Umum.

(39). Reproduksi dari gambar2 dan pate. untuk anggauta dan pihak

ketiga.

Atas permintaan pada Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula dapat direproduksikan gambar2 dan peta2 jang sudah ada.

(40). Pekerdjaan2 menggambar untuk Balai Penjelidikan

Perusaha-an-perusahaan Gula.

Guna penerangan digambar grafik2. Dari gedjala2 penjakit jang ber-matjam2 dibuatkan gambar2 berwarna.

(30)

(41). Menerbitkan warta2 bulanan.

Tiap2 bulanan diterbitkan warta bulanan jang berisi laporan mengenai tanaman dan panen, ichtisar dari analisa gula dan hasi12 kebun pertjobaan, dan djuga hasil2 dari penjelidikan atau literatur studie jang penting untuk industri gula di Indonesia.

(42). Menerbitkan pengumuman2 lain.

Disamping laporan2 roneo dari hasil2 kebun pertjobaan dari Ba-lai Penjelidikan Perusahaan2 Gula dalam tahun 1959 akan di-Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula.

Akan diusahakan penerbitan penjakit2 tebu serta satu . seri gambar2 berwarna dari penjakit2 jang sering terdapat.

(43). Memberikan penerangan2 kepada anggauta.

Akan diichtiarkan amok mendjawab- sebanjak mungkin per-tanjaan-pertanjaan jang diadjukan kepada Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula, baik soa12 mengenai perusahaan gula mau-pun soal2 lain. Bilamana pengalaman dari anggauta2 staf masih kurang, maka akan ditjarikan dalam literatur dan arsip2 jang ada di Balai Penjelidikan Perusahaan2' Gula, djika waktu mengizinkan.

(44). Berhubungan dengan ahli2 praktek.

Pada pokoknja tiap2 triwulan akan diadakan satu kali permu-sjawaratan dengan ahli praktek. Dalam permupermu-sjawaratan triwu-Ian terachir akan diitindjau rentjana kerdja untuk tahun beri-kutnja

b. Pendjelasan tentang keadaan jang mendjadi tudjuan.

1. Kordinasi antara lembaga-lembaga/balai-balai jang ada tidak ada, ketjuali tukar-menukar penerbitan dsb. (Karena penje-lidikan gula mempunjai sifat jang chas).

2. Djumlah dan djenis lembaga-lembaga/balai-balai jang diperlu-kan/jang perlu ditambah: Satu

3. Tjara menambah hasil dalam keadaan sekarang (usaha, tenaga, biaja dan lain-lain):

Penarikan tenaga ahli jang sekarang, kurang untuk matjam2 usaha jang mendjadi tudjuan B.P.P.P.G.

4. Tempat-tempat penilikan (research) jang dianggap baik ialah Pasuruan.

(31)

5. Keperluan tenaga (djenis, djumlah, sjarat-sjarat, dsb,-nja) untuk usaha dari tahun ketahun : Tenaga2 jang paling sedikit diperlukan untuk mengerdjakan penjelidikan seperti tertjan-tum dalam konsep rentjana kerdja 1960 dari B.P.P.P.G. dapat dipakai pula untuk tahun 1961 dst.

Bagian Pertanian.

Untuk pembasteran tebu (mentjari djenis2 unggul) diperlukan suatu team jang paling sedikit hendaknja terdiri dari 5 orang tenaga ahli (akademis) :

1 seleksionis (botanikus atau ahli pertanian) 1 ahli pertjobaan" (proefveldeskundige) 1 phytopatholoog

1 ahli pertanian (= "verbindingsman" dengan praktek).

Disamping team tab. diatas masih diperlukan dua akademisi ialah dengan ahli tanah (bodemkundige) untuk menjelidiki soar" tanah, dengan seorang tenaga ahli (fisioloog) untuk me -njelidiki factor' jang mempengaruhi rendement tebu.

Untuk membantu tenaga akademi tersebut diatas masih di-butuhkan 4 a,5 tenaga menengah.

Ditiap unit hendaknja ada suatu ahli pertanian (akademikus) sebagai "verbindingsman" antara praktek dan proefstation. Untuk tudjuan hit kepada para penasehat dari unit2 dapat diberikan tugas tsb. atau B.P.P.P.G. sendiri mengangkat tenaga-tenaga tsb. Dalam hal jang terachir B.P.P.P.G. masih mem-butuhkan 5 ahli pertanian.

Bagian Kimia

Bagian ini-sebaiknja terdiri dari 2 tenaga akademis (ahli kimia) dan 4 a 5 tenaga menengah (analysten).

Bagian Tehnik.

Hendaknja terdiri dari suatu tenaga akademis (ahli mesin) dan suatu tenaga menengah (S.T.M. atau sederadjat).

6. Peranan Pemerintah/Swasta dalam pelaksanaannja : Sekarang praktis dalam penguasaan pemerintah.

7. Rentjana biaja jang diperlukan dalam tahun 1961 -- 1969 (dalam rupiah dan devisen) :

Biaja jang diperlukan dalam tahun 1960 (lihat A. 7) dapat dipakai sebagai pedoman untuk tahun" 1961—1969 dengan pengertian bahwa nilai rupiah tidak akan berobah.

(32)

8. Rentjana chusus dalam target pelaksanaan pada tahun 1961-1969.

Pemuliaan tebu (cane breeding)

Pemberantasan hama2 (terutama penggerek2) dan penjakit2 (terutama Ratoon Stunting Disease).

Penjelidikan rendement tebu dan tanah. Targets tertentu tidak dapat ditetapkan.

9. Kemungkinan-kemungkinan lapangan-lapangan baru jang ha-rus dikerdjakan dan pelaksanaannja (penggunaan lembaga jang ada atau mendirikan jang tiara dan rentjana pembiaja-nja):

Belum ada, sedang tugas sekarang sadja belum dapat dilak-sanakan dengan sempurna.

(33)

Bagan Pegawai Staf Balai Penjelidikan Perusahaan

2

Gula

1) Diberikan tugas beladjar pada Fakultas Pertanian di Bogor sedjak 19 September 1958. 2) Akan meletakkan djabatannja pada tg. 1 Mei 1959.

(34)

§ 1038. Balai Penjelidikan Gabungan Pengusaha Perkebunan Suma-tera (Gappersu) (Rispa).

Balai Penjelidikan Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera (GAPPERSU) mempunjai rentjana 7 tahun (Bagian dari rentjana 8 th.) ini jang terdiri atas 2 bagian besar, jakni:

a. Rentjana kerdja biasa.

b. Rentjana pengluasan RISPA.

a. Rentjana kerdja biasa.

Rentjana kerdja biasa adalah merupakan landjutan dari usaha² tahun2 jang lain, sebagaimana tertera dalam werkplan 1959, dan rentjana kerdja 1960.

Rentjana itu bertalian dengan tugas utama dari RISPA, jakni mem-bantu Perkebunan- maskapai2 jang tergabung dalam Gappersu, baik dalam soal kultura (perbudidajaan) maupun dalam soal pengo-lahan/teknologi dari hasil, perkebunan.

Lapangan pekerdjaan dapat dibagi dalam :

1. Penjelidikan (research) atas dasar ilmu pengetahuan menge-nai teknik perkebunan/pertanian serta pengolahan hasil per-kebunan untuk mentjapai produksi jang tinggi dengan harga pokok (kostprijs) jang rendah dan kwalitet bahan produksi jang tinggi.

2. Penjuluhan.

Dengan memberikan petundjuk² dan nasehat² dengan djalan mengundjungi perkebunan², menerima tamu' dari perkebun-an². Selandjutnja melalui siaran2 kilat, sirkuler dan publi-kasi2 lain guna mentjapai tjara penjelenggaraan perkebunan jang sesempurna-sempurnanja dan agar para pengusaha me-naruh kepertjajaan atas kebenaran dari tjara² kerdja menurut ilmu pengetahuan.

Untuk tahun 1960 telah direntjanakan untuk menerbitkan pu-blikasi² sebagaimana tersebut dalam lampiran No. 1. Dalam tahun² berikutnja dapat diharapkan penerbitan² dalam djum-lah jang lebih besar.

3. Menjediakan bahan² tanaman jang bernilai tinggi.

RISPA senantiasa berusaha agar hanja tanam²an jang bernilai tinggi ditanam oleh para pengusaha perkebunan. Dengan dja-lan pemuliaan tanam²an dan seleksi diichtiarkan memperoleh varietas, klon atau hybrida jang lebih unggul (superieur) dari pada jang sudah ada. Kemudian bahan- jang unggul itu didi-stribusikan kepada perkebunan² untuk ditanam.

(35)

Didalam rentjana biasa terdapat pengluasan2, tetapi peng-luasan itu adalah sedemikian rupa, sehingga tidak sampai terlalu memberatkan dan pelaksanaannja dilakukan selangkah demi selangkah. Terlepas dari perobahan2 jang datang dengan tiba2, pelaksanaan dari rentjana biasa ini rasanja dapat terwudjud.

Pengluasan sebagaimana ,diuraikan selandjutnja pada bagian b, rasanja dapat djuga terlaksana melalui rentjana biasa, hanja akan meliputi djangka waktu jang lebih lama.

b. Rentjana pengluasan RISPA.

Mengingat peristiwa perkembangan2 perkebunan2 tergantung dari kehidupan ekonomi Indonesia dan pertanian rakjatnja, sedjak ta-hun 1952 RISPA sudah memberikan bantuan kepada djawatan2 Pemerintah dan usaha2 rakjat dalam lapangan pertanian dan in-dustri. Hal ini bukan sadja dalam soal pemberian nasehat2, mala-han sampai kepada penjediaan bamala-han2 tanaman jang bernilai, djuga obat²an jang lazim dipergunakan dalam lapangan pertanian. Lebih2 achir2 ini dalam pelaksanaan „rice project” Pemerintah dan dari badan2 lain, tidak kurang bantuan jang dimintakan ke-pada RISPA.

Mengingat peristiwa hal² jang tersebut diatas akan meluas, maka dalam rentjana ini sebaiknja djuga dimasukkan pembentukan ba-gian pertanian rakjat guna melajani darn mengadakan research dalam lapangan

Pelaksanaan rentjana pengluasan ini tentu sadja akan membe-rati iuran pada para anggota. Maka perwudjudannja tergantung dari kesediaan para anggota untuk -membajar iuran lebih tinggi

ataupun bila Dewan Pengusaha Gappersu dapat memperoleh dana2

dari sumber² lain.

Terkandung maksud untuk mengadakan pengluasan mengenai : 1. Pembentukan kembali Bagian Kultura Teh.

2. Pengluasan Bagian Tanah dan Analisa Daun beserta penje-lidikan milcro-elemen2, dan Kartering-Tanah.

3. Pembentukan Bagian Pertanian Umum jang meliputi djuga Mekanisasi Pertanian.

4. Pembentukan Biro Statistik. 5. Pengluasan Bagian Penjakit/Hama.

6. Pembentukan Balai Padi dengan kebun pertjobaan chusus untuk penjelidikan padi dan sebagai perusahaan teladan dan lembaga penjelidikan.

(36)

peng-olahan jang lebih tinggi daripada tingkat jang ada sekarang mengenai bahan2 mentah sebagai bahan ekspor; umpamanja pengolahan SP-Rubber. Disamping itu djuga akan diadakan penjelidikan mengenai kemungkinan pengolahan minjak kelapa sawit sampai sedemikian ru-pa, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan konsumsi dalam ne-geri dan sebagai benda siap untuk diekspor.

Rentjana ini mengandung maksud pertama untuk serta mentjari djalan keluar dari kesulitan mengenai kebutuhan minjak konsumsi di-perkebunan2 jang sebagaimana diketahui merupakan bagian dari

bingkisan makanan. Disamping menudju djaminan bagi perkebunan2,

usaha tersebut djuga dapat memperluas lapangan kerdja didaerah ini. Untuk tudjuan ini RISPA perlu memesan „pilot plans”.

Dewasa ini sudah banjak industri jang ada disekitar kedudukan RISPA meminta bantuan teknik dan nasehat. Dapat diduga, bahwa per-mintaan2 bantuan sedemikian akan banjak, maka staf Bagian Kimia/ Teknologi sejogianja harus ditambah.

Djika ketentuan2 tersebut digits dapat diwudjudkan maka susu-nan RISPA pada achir pelaksanaan rentjana 5 tahun ini akan bertjorak sebagai berikut :

1. (a) Departemen Umum jang meliputi :

(1) Administrasi, (2) Sekretariat,

(3) Perbengkelan/Auto Pool.

(b) Departemen Perkebunan jang meliputi : (1) Bagian Kultura Karet,

(2) „ ,, Kelapa Sawit, (3) ,, ,, Teh/Cacao.

(c) Departemen Tanah jang meliputi :

(1) Bagian Tanah, Pemupukan dan Makanan Tumbuh2an be-serta Laboratorium untuk Analisa Tanah dan daun terma-suk element micro,

(2) Agrogeologi dan Perpetaan Tanah.

(d) Departemen Penjakit/Hama jang meliputi : (1) Bagian Entomologi,

(2) „ Phytopathologi,

(3) „ Pemberantasan rumput, lalang d.1.1.,

(4) „ Meteorologi d.l.l.

(e) Departemen Pertanian Umum jang meliputi : (1). Bagian Mekanisasi Pertanian,

(2). „ Balai Padi/Palawidja,

(3). „ Perkebunan Rakjat (Karet, Tjengkeh d.l.l.),

(37)

(f). Departemen Kimia/Teknologi jang meliputi: (1). Bagian Teknologi Kelapa Sawit,

(2). „ ,, Karet beserta Balai Pemeriksaan Karet,

(3). „ Lembaga Kimia,

(4). ,, Teknologi Umum.

(g).Departemen Bantuan Penjelidikan jang meliputi: (1). Biro Statistik,

(2). Bagian Dokumentasi/Perpustakaan, (3). Bagian Redaksi/Publikasi

(4). „ Terdjemahan.

2. Personalia.

Untuk pelaksanaan diperlukan tenaga2 staf sebagai berikut:

Keperluan ada sekarang KekuranganJang

Academici 17 8 9

Staf lainnja 24 18 6

Djumlah 41 26 15

Berhubung tenaga akademisi jang diperlukan belum mentjukupi di Indonesia, perlu ditarik tenaga2 luar negeri. Dalam hal ini perlu adanja pengertian dari Pemerintah, terutama sekali dalam soal djaminan transfer uang simpanan tenaga2 luar negeri.

3. Pembangunan.

Berhubung dengan pengluasan2 bagian2 sebagaimana diuraikan diatas perlu untuk menambah ruangan jang ada sekarang dengan membangun satu sajap baru bertingkat dua. Ruangan2 bawah akan dipergunakan untuk Departemen Tanah dan Pertanian Umum, se-dangkan ruangan atas untuk Departemen Bantuan Penjelidikan, ruangan besar diatas akan dipergunakan sebagai ruangan tjera -mah, rapat d.l.1.

Penambahan tenaga2 staf berarti penambahan perumahan, alat2 pengangkutan d.1.1.

4. Anggaran biaja.

Untuk mendapat gambaran umum tentang keperluan biaja rentja -na 7 tahun, lihat lampiran No. 2.

Perlu didjelaskan disini, bahwa taksiran biaja itu merupakan tak -siran jang sangat kasar dan sulit sekali untuk mengadakan pene-tapan anggaran biaja jang mendekati kepada kenjataan sebenar-nja, mengingat ketidak stabilan dalam soal harga.

(38)

5. Pengurus RISPA.

RISPA dipimpin oleh seorang Direktur, Ir Tan Hong Tong jang didampingi oleh seorang penasehat, Ir M.G. Westenberg. Pimpin-an RISPA bertPimpin-anggung djawab kepada BadPimpin-an pengawas RISPA BadPimpin-an ini bertanggung djawab selandjutnja kepada Dewan Pengu-rus Gappersu (S.P.A.). Setjara bagan susunan tersebut diatas da-pat dilihat dalam lampiran No. 3.

Disamping Badan Pengawas RISPA telah dibentuk oleh Dewan Pengurus Gappersu Panitia2 Pertanian, Karet, Kelapa Sawit dan Teh. Dalam panitia2 ini duduk para ahli dari perkebunan2 jang pada waktu2 tertentu setjara teratur mengadakan pertukaran pikiran dengan ahli2 RISPA mengenai masalah2 jang bertalian baik mengenai masalah2 teknis pertanian maupun masalah2 peng-olahan kelapa sawit, karet dan teh.

Panitia Pertanian, diketahui oleh Ir Tan Hong Tong (direktur RISPA).

Panitia Kelapa Sawit dan Panitia Karet pun diketuai oleh direk-tur RISPA Ir Tan Hong Tong.

6. Kesulitan2.

Kesulitan2 jang dihadapi dewasa ini adalah mengenai hal2 berikut:

(a). Abonemen madjalah2 ilmiah luar negeri dan pembelian buku2 ilmiah luar negeri.

(b). Penindjauan perkembangan penjelidikan dan menjertai kongres2 ilmiah diluar negeri.

(c). Keduanja ini adalah disebabkan sukar sekali untuk memper -oleh keizinan devisen dari L.A.A. P.L.N.

(d). Penarikan tenaga2 ahli luar negeri.

7. Hasi12 penjelidikan a.l. dikeluarkan berupa karangan. Dalam tahun 1960 akan diadakan publikasi jang meliputi 40 buah karangan.

(39)

Taksiran Kasar Anggaran Belandja Rispa

1. Rentjana biasa. 1960 1961 1962 1963 1964 1965

a. Pembiajaan RISPA

be-serta kebun2 pertjobaan 13 djuta 14.5 djuta 16 djuta 17.5 djuta 19 djuta 20.5 djuta

b. Penerimaan RISPA ter-masuk dari hasil2 kebon2

pertjobaan. 7 djuta 7.5 djuta 8 djuta 8.5 djuta 9 djuta 9.5 djuta

Harus ditutup sebagian dari tiap iuran

anggau-ta-anggauta Gappersu 6 djuta 7 djuta 8 djuta 9 djuta 10 djuta 11 djuta

2. Rentjana pengluasan. ― 3 „ 3.5 „ 4 ,, 4.5 „ 5 „

(40)
(41)
(42)

1039. Badan Urusan Tembakau (B.U.T.) a.

Pendjelasan tentang keadaan sekarang

1. N a m a : Badan Urusan Tembakau djuga menjumbang dengan

uang dalam bidang penjelidikan. Tidak mempunjai Lembaga Penjelidikan sendiri tetapi sekedar mem-beri sumbangan untuk mengadakan penjelidikan2 untuk perbaikan mutu tembakau.

2. Tempat : D j a k a r t a .

3. Tugas : Mengambil tindakan- untuk memperbaiki produksi

dan pengolahan, perdagangan dan pasar krosok. 4. Lapangan pekerdjaan ; Memperbaiki mutu tembakau baik

da-lam pertanaman maupun. dada-lam pengolahannja

de-ngan memberikan sumbade-ngan kepada Balai2

Penjeli-dikan jang sudah ada a.l. C.P.V., Balai Besar Penje-lidikan Pertanian, Fakultas Pertanian U.N.G.M. 5. Pengurus (Susunan, nama): Pengurus harian :

Moh. Ambyah Hadiwinoto : Wk. Ketua

6. Tenaga2 ahli (djumlah, nama djenis) : Ir Tjipto Prawirowasito.

7. Djumlah biaja setahun dan sumbernja. Rp. 500.000,—

Sumber :

(a). sebagian dari Cass. tembakau jang diterima dari exporteur tembakau jang terdaftar.

(b). sebagian dari sumbangan pabrik2 rokok putih Nasional. 8. Kegiatan2 jang telah didjalankan : menjumbangkan uang

ke-pada Balai Penjelidikan.

9. Hasil jang ditjapai : Oleh Balai2 Penjelidikan jang telah diberi sumbangan. Lihat lampiran.

10. Rentjana2 jang disusun, objek dan bidangnja a.l. oleh Fakultas Pertanian U.N.G.M. sbb.:

(a). Varieteiten proef, untuk mengudji varietas- jang masih ada terhadap mutt Vorstenlands.

(b). Seleksi dalam Varietas Timor Vorstenlands.

(c). Memperbaiki nervatur dan bentuk daun dari Timor Vors-tenlands dengan djalan Combinatie-seleksi.

(d)..Mentjari djenis tembakau Vorstenlands jang resident ter-hadap mozaik dengan djalan Combinatie-seleksi.

(e). Mengudji varietas Timor Vorstenlands mengenai resis-tensi terhadap phytophtara nicotiana.

(43)

(f). Mentjari varietas baru berdasarkan merobah sifat2 dari varietas tembakau Vorstenlands dengan djalan penjinaran. (g). Mentjari djenis tembakau Virginia jang resistant terhadap

phytophtara Nicotiana dengan djalan Combinatie-seleksi. Oleh Balai Besar Penjelidikan Pertanian.

1) Usaha menemukan kembali djenis Krungsung.

2) Djenis2 tembakau Virginia jang lebih baik daripada djenis-djenis jang telah ada.

3) Memperbaiki mutu tembakau Vorstenlands.

11. Kesulitan2 umum jang dialami : tenaga ahli dan keuangan. 12. Kerdjasama dengan lembaga2/balai2 lain dan masjarakat

da-lam dan luar negeri, oleh Balai2/Fakultase jang diberi sum-bangan.

b. Pendjelasan tentang keadaan jang mendjadi tudjuan 1. Kordinasi antara lembaga2/balai2 jang ada.

2. Djumlah dan djenis lembaga2/balai2 jang diperlukan jang per-lu ditambah.

3. Tjara menambah hasil dalam keadaan sekarang (usaha, tena-ga, biaja dan lain2 tambahan Cass).

4. Penundjukan tempat2 penilikan (research) jang dianggap baik, lihat O.P.V. dan B.B.P. Pertanian dan Fakultas Pertanian U.N. G.M.

5. Keperluan tenaga (djenis) djumlah, sjarat2, dsb.nja untuk usa-ha dari tahun ketahun.

6. Peranan Pemerintah/Swasta dalam pelaksanaannja.

7. Rentjana biaja jang diperlukan dalam tahun 1960-1969, (da-lam rupiah dan devisen) Rp. 500.000 setahun.

8. Rentjana chusus dalam target pelaksanaan pada tahun 1961-1969 memerlukan Rp. 500.000 setahun.

9. Kemungkinan2 lapangan2 baru jang harus dikerdjakan dan pe-laksanaannja (penggunaan lembaga jang ada atau mendirikan jang balm dan rentjana ,pembiajaannja).

c. Penjelidikan tembakau.

Berhubungan dengan belum adanja tenaga ahli tingkat sardjana dan biaja jang mentjukupi maka penjelidikan2 jang serieus belum dapat diselenggarakan. Untuk mengisi kekosongan ini, B.U.T.

se-dang berusaha untuk mendapatkan tenaga2 tersebut dengan

pem-berian boa siswa kepada beberapa mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Sebagai pendahuluan telah dilakukan penjelidikan2 atas biaja Ba -den Urusan Tembakau -dengan bekerdja sama -dengan Dinas

(44)

tanian Rakjat, Fakultas Pertanian Universitas

perang mem-punjai Hama jang harum dipasaran

dunia berkat djenis krungsung, jang kini hampir

lenjap penanamannja.

Ini disebabkan karena waktu pendudukan

Djepang, Pemerin- tah tidak mengadakan ekspor

dan hanja mengutamakan penanaman tembakau

dimulailah dengan penjelidikan

2

. Diantara djenis

tembakau jang termasuk type krungsung itu

terdapat djenis jang telah diseleksi jakni : Sb. 4

dan Lb 5 dan seleksi ini dikerdjakan oleh Dinas

Pertanian Rakjat Luma-djang serta kerdja-sama

dengan Balai Penjelidikan Pertanian Bogor.

(a).Pada tahun

1954

diantara tanaman tembakau

rakjat di Pasuruan dapat dikemukakan

menurut habitats djenis

2

jang mendekati

type krungsung. Djenis ini dipelihara dan

dipertengkarkan dengan baik

2

sehingga

dalam tahun

1956

ini telah didapat tjukup

,benih untuk mengadakan seleksi jang lebih

teliti.

Pekerdjaan

2

pelaksanaan seleksi ini dimulai

pada pertengahan bulan Desember 1956.

Pada bulan Djuni 1957 dikirim 1 peti tjontoh

tembakau krungsung dari kwalitet ABCD

hasil seleksi selama 3 tahun kepada

Perwakilan B.U.T. di Amsterdam guna

dimin-takan pendapat beberapa makelar dan

Loemadjang nl de zachte aro-matische geur

en de gewenste heldere blonde kleuren en

mist total het wollige type van Goedsoortige

Loema-djang”. Harga dari party tembakau

jang demikian ditaksir antara 145/150

et/1/2 kg.

(45)

(1). Meneruskan seleksi galur tembakau

krungsung

(4e

generasi) didesa

Sumberdjati (Lumadjang) seluas ± 0,50

ha.

(46)

M 3 — 1 (Maduredjo) M 6 — 2 (Maduredjo) M 1 — 1 (Maduredjo) Lp 2 — 1 (Lumpeni)

dengan ditambah djenis kasturi, dengan bentuk „toetsingsproef” sampai dengan pengolahannja ex-portready, didesa Pandanwangi (Lumadjang) diatas tanah tegal. tempat didesa Sukosari seluas 0,50 ha.

Pada tanggal 14 Maret 1958 dikirimkan lagi tjontoh2 ke Amsterdam sebanjak 15 bal = 1.466 kg. hasil panenan tahun 1957 guna dinilai kwalitet serta har-ganja (ter beoordeling).

Tjontoh2 itu terdiri dari beberapa djenis ialah :

a). Djanerta/Djembel/1957, jang sebetulnja asalnja dari djenis Djembel -tang pada tahun 1954 dida-patkan didaerah Lumpeni.

b). Diaperta/krunesur/BP/1957, jang asalnja be-ritanja dari CPV Djember.

c). Djaperta/krungsung/M/1957, jang asal berita-nja mula2 dari M 6, ialah hasil seleksi dari Pendapat mengenai tjontoh2 ini menjatakan bahwa dua djenis Djaperta krungsung dan djembel, habitus dan aromanja mendekati krungsung

da-1906

(47)

hulu, walaupun pengolahannja belum memuas-kan.

(c). Dengan memperhatikan „beoordeling” dari luar negeri maka rentjana tahun 1958/1959 adalah sebagai berikut : (1). Merentjanakan menanam sendiri 3 ha. tembakau diberi nama sistim Djaperta baru.

(2). Melandjutkan seleksi beberapa djenis, jang telah di-perdapat.

(3). Mulai mengadakan hubungan dengan fihak partikelir untuk mentjoba menanam tembakau ekspor krung-sung. Pada tgl. 12 Desember 1958 dikirim ke Ant-werpen sebanjak 13 baal = 1.245 kg. hasil pertjoba-an djenis (Djaprta/Djembel/1958, Djaperta/M 6/ 1958, Djaperta/MI/1958, Djaper/M3/1958, Dja-perta/Kas/1958, Djaperta/BP/1958 dan Djaperta/ Sisa/1958), karena itu sukar sekali untuk

(48)

(e). Biaja2 jang telah diberikan oleh B.U.T. adalah sebagai

(a). Sudah sedjak tahun 1955 B.U.T. bermaksud untuk turut serta dalam usaha2 penjeleksian tembakau na-oogst. Da-lam tahun 1955 telah dikirimkan uang liwat Dinas Perta-nian Rakjat Besuki sebesar Rp. 50.000,— untuk diguna-kan sebagai sumbangan dalam usaha penjeleksian tersebut kepada B.E.B.T.O.

Akan tetapi ternjata uang tersebut tidak diterima oleh B.E.B.T.O. dengan alasan, bahwa sebelum B.E.B.T.O. mempunjai seorang insinjur untuk keperluan seleksi, maka B.E.B.T.O. tidal suka ditolong B.U.T. Ternjata dalam usahanja untuk

mendapatkan seorang insinjur hing-ga pengoperan2

perusahaan2 asing gagal, malahan B.E. B.T.O. kehilangan seorang ahlinja (Sdr. E.J. Her keluar) jang diserahi mempertahankan nomer2 jang unggul.

(b). Pada bulan Pebruari 1958 Sdr. Soejoedi dari DPR Be-suki mengadjukan rentjana penjeleksian tembakau N.O.

ber-sama2 Sdr. E.J. Her dengan maksud agar pekerdjaan

ini djangan matjet.

Karena dengan matjetnja pekerdjaan seleksi untuk tem -bakau N.O., maka harapan sangat sedikit sekali djenis unggul Besuki dapat dipertahankan.

(c). Pada bulan Oktober 1958 kepada D.P.R. Besuki dikirimkan uang sebesar Rp. 25.000,— untuk keperluan pembia -jaan usaha memperbanjak bidji2 tembakau Besuki N.O. resmi antara proefstation C.P.V. dan B.U.T.  dan ada bantuan uang dari B.U.T. kepada proefstation untuk ber -sama2 menjelenggarakan penjeleksian tembakau.

(e). Setelah diadakan pembitjaraan2 dengan fihak proefsta -tion C.P.V., maka didapat persetudjuan sebagai berikut: (1). Untuk tahun 1960 B.U.T. dapat menerima 50 gram bibit

murni tembakau N.O. jang terdiri atas : 20 gram Hybride 382

15 „ „ 362, dan

15 „ 103.

(49)

(2). Sumbangan jang mendjadi beban B.U.T. untuk ta-hun 1960 adalah sebesar Rp. 100.000,

(f). Sumbangan sebesar Rp. 100.000,— itu akan diberikan dalam bulan Pebruari 1960 ini.

3. Klaten/Jogjakarta (Tembakau Vorstenlanden).

(a). Atas permintaan B.U.T. pada tahun 1957, Fakultas Per-tanian Univ. Gadjah Mada untuk penjelidikan. tanaman tembakau Vorstenlanden mengadjukan rentjana sebagai berikut :

(1). Varieteitenproef, untuk mengudji varietas2 jang ma-sih ada terhadap mutu Vorstenlands.

(2). Seleksi dalam varietas Timor Vorstenlands.

(3). Memperbaiki nervatum dan bentuk daun dari

Ti-mor Vorstenlands dengan djalan combinatie-selec-tie.

(4). Mentjari djenis tembakau Vorstenlands jang resis-tent terhadap mozaik dengan djalan combinatie-se-lectie.

(5). Mengudji Varietas Timor Vorstenlands mengenal

resistentie terhadap phytophthora nicotiana.

(6). Mentjari varietas2 baru berdasarkan merobah sifat2 dari

varietas tembakau Vonstenlands2 dengan

dja-lan besiraling.

(50)

dja: Baru setelah mendapat 1os pengeringan (atas bantuan keuangan B.U.T.) pada tahun 1958 dapat mengadakan pengamatan sewadjarnja, karena pe-ngamatan dilakukan pada daun jang telah masak (gefermenteerd).

(2). Pekerdjaan jang diutamakan dalam tahun 1958/ 1959 ialah mengetahui kwalitas daun jang telah ma-sak dari nomor2 seleksi jang pada tahun2 jang lalu

memberi harapan mengenai bentuk luarnja.

Seluruhnja jang ditanam adalah 87 buah nomor pa -da Sawah seluas 2 ha -dan disebar -dalam 2 seri, masing2 pada tanggal 23 Djuli 1958 dan tanggal 6 Agustus 1958 jang disesuaikan dengan ramalan hu-djan pada tahun itu.

(3). Semua nomor ini dapat dibagi dalam lima golong-an, jaitu :

I. Djenis2 Vorstenlands No. 1 — 15

II. Keturunan R749 (Medan) 16 — 23

III. Keturunan Kr/11.9 (resisten

terhadap mozaik) 24 — 43

IV. Keturunan Kedua Hybride 44 — 68

V Keturunan mutant alam dan buatan 69 — 87 (4). Dari hasil pengamatan2 dapat dilihat, bahwa pada

tiap2 golongan terdapat nomor2 jang memberi harap-an, walaupun pandjang daun agak kurang

me-(6). Karena penjelidikan sematjam ini baru diadakan

sekali sadja, jaitu pada tahun 1958/1959, maka be-baik dan daja tahannja jang tinggi terhadap penjakit La-nag, walaupun Baja hasilnja agak kurang. Tetapi djika pengolahan tanahnja dan pemeliharaanja di -lakukan se-baik2nja, maka penanaman djenis ini (T.V.) akan tetap lebih menguntungkan dari pada djenis2 lainnja, karena krosoknja telah lama dike nal dan sangat digemari dipasar Eropa.

(51)

(8). Tetapi disamping itu selalu berusaha

untuk menda-dapatkan djenis lainnja

jang lebih unggul daft meli-hat hasil

sementara dari penjelidikan ini, maka

dji-ka pekerdjaan ini dapat diteruskan,

diharapkan akan mendapat hasil dalam 3

a 5 tahun ini.

50 kg Oxford 402 harga Rp. 20.000,―

65 .

„ H.S.

„ „ 2 6 . 0 0 0 , ―

0,050 „

20,―

115,050 kg.

harga Rp. 46.020, ―

Jang dibagikan kepada:

(1). Diperta Djawa Timur

50,030

kg.

(2).

Djawa Tengah

65,020 „

115,050 kg.

Untuk tiap

2

kg. pembelian benih ini BUT.

memberikan tundjangan sebesar Rp.

100,-sehingga untuk 115,050 kg. telah dibajarkan

Rp. 11,050,—. Untuk biaja pembenihan

(zaad-

vermeerdering) telah diberikan uang kerdja sebesar :

a). Diperta Djawa Timur

Rp. 62.500,

b).

Djawa Tengah :

30.743,85

Djumlah: Rp.

93.243,85

Disamping itu usaha tersebut dilengkapi djuga

dengan

3

buah

"Seedcleaner"

(zaadblaastoestel) seharga Rp. 10.162,01 jang

ditempatkan didaerah:

1. Modjosari (Bodjonegoro).

2. Surakarta.

3. Surabaja.

(52)

dengan mempergunakan 9 matjam djenis

ditambah 5 matjam djenis sebagai reserve.

(53)

Adapun matjam djenis jang dimaksud adalah sebagai berikut: (1). 0 b j e k :

a). S 54 Harrison's Special. b). S 456 Oxford 1

c). S 374 Oxford 26 d). S 412 Broadleaf Hicke e). S 415 Virginia Gold f). S 566 Dixie Bright 26 g). S 574 Virginia Special h). S 579 (Oxford) 402 i). S 551 Dixie Bright 101.

(2). R e s e r v e :

a). S 465 (Oxford) 402 untuk S 579 (Oxford) 402

b). S 274 Harrison's Special -untuk S 551 Dixie Bright 101

c). S 280 Oxford .1 untuk S 546 Oxford 1 d). S 414 Golden Cure

o). S 6 Yoyner.

Untuk pertjobaan ini B.U.T. telah memberikan biajanja se-besar Rp. 8.500,— Hasil Penjelidikan ini belum diterima.

(c.). Pertjobaan djenis tembakau Virginia di Kebomas (Gersik).

Pertjobaan varietas tembakau Virginia ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Rakjat Djawa Timur dalam tahun 1958 dikebun bibit Sumberkembangan Gersik dengan biaja Rp. 4.000,

Djenis jang disemaikan ialah : Sumberedjo 54

„ 86

„ 412

„ 415

„ 551

„ 566

„ 574

„ 579

5. L a i n - l a i n .

(a). Selain hal jang tersebut diatas untuk keperluan penjelidikan /pertjobaan tembakau jang B.U.T. djuga membelikan alat2 untuk keperluan tersebut jang ditempatkan dikebun pertjobaan Sumberedjo Bodjonegoro jang berupa :

(1). Humidity oven jang dilengkapi dengan hygrometers seharga Rp. 65.340,76

(2). Diesel Generating set seharga Rp. 25.000,—

Referensi

Dokumen terkait

Area tengah kampung yaitu area dimana lokasi bale dan masjid kampung naga berada pada pusat perkampungan dengan memiliki area lapangan luas di depannya, lapangan luas

Pembelajaran dengan menggunakan media gambar sebagai bahan diskusi siswa pada materi dampak pengangguran, peningkatan mutu dan peran pemerintah dalam

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.. PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA V

Rights (1948) adalah sebuah pernyataan dari seluruh umat manusia mengenai HAM.. Pengertian HAM yang dimaksudkan di sini adalah HAM dalam arti universal atau HAM yang

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA V KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN

karena sifatnya transformatif, dan juga mirip perdebatan karena kesimpulan yang dicapai benar-benar dipikirkan. Prosesnya sendiri menarik orang terlibat, seperti kalau

[r]

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.. PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA IV