BAB 105. SJARATSJARAT KEBUTUHAN UNTUK MELAKSANA KAN POLITIK PERTAHANAN NEGARA R.I.
§ 1184. Tjiritjiri chusus Pertahanan Negara R.I.
Tjiritjiri chusus Pertahanan Negara R.I. jang dapat disimpulkan berdasarkan azatazas Politik Pertahanannja dan penilaian geografis adalah sbb.:
1. Rentjana Utama.
a. Sedjauh mungkin dan setjara berangsurangsur dalam batas kemampuan Negara, kemampuan Pertahanan Negara R.I. akan dibangun selaras dengan sjaratsjarat peperangan mo dern.
b. Sedjauh mungkin dan setjara berangsurangsur pula, harus diusahakan supaja kebutuhankebutuhan untuk Pertahanan Negara dipenuhi didalam Negeri sendiri, sehingga dalam hal kebutuhankebutuhan itu, kita tidak perlu menggantung kan dirt kepada dari pihak lain.
2. Rentjana Kedua.
a. Diterima kenjataan, bahwa dalam suatu peperangan mengha dapi kekuatan militer utama, tidak akan mungkin kebebasan perhubungan antarpulau tak akan dapat dipertahankan lamalama, sehingga tjorak perang wilajah dengan taraftaraf nja sampai perang gerilja dipakai sebagai dasar Pertahanan Negara.
b. Konsep Perang Wilajah rmengharuskan suatu usaha kearah selfsufficiency wilajah pertahanan masingmasing, baik di bidang kebutuhankebutuhan jang bersifat material maupun sumber tenaga manusia.
§ 1185. Faktorfaktor Universal dan faktorfaktor Chusus jang mem pengaruhi tingkat kemampuan strategis Negara R.I.
1. Tjiritjiri peperangan modern.
a. Ruang lingkup dan tudjuantudjuan peperangan makin meluas. Kemadjuankemadjuan pesat dilapangan tehnologi dan tjabangtjabang ilmiah lainnja banjak mempengaruhi tjorak peperangan modern, dan fikiranfikiran mengenai pelaksa naan azas•azas taktik dan strategi.
b. Sjaratsjarat jang dibutuhkan untuk melakukan peperangan modern makin meluas dan kompleks serta mewadjibkan pengerahan setjara maksimal seluruh potensi Negara. Masja rakat makin banjak terlibat dalam berbagai kewadjiban dan kegiatan jang bertudjuan membantu usaha perang.
2. Faktorfaktor jang perlu diperhitungkan untuk menilai taraf ke mampuan Negara dibidang pertahanan.
Untuk menilai tingkat kemampuan suatu Negara dibidang perta hanannja, faktorfaktor jang berpengaruh diluar unsur Angkatan Perang ialah :
a. Apresiasi tjiri geografi Negara itu.
b. Djumlah tenaga manusia jang tersedia jang tjukup „weer baar” (tjukup umur, terlatih dan keadaan fisik tjukup terpe lihara).
c. Kedudukannja dalam hal penghasilan dan persediaan bahan makanan.
d. Kedudukannja dalam hal sumbersumber serta penghasilan bahanbahan jang bersifat vitalstrategis.
e. Tingkat kapasitet produksinja disektor perindustrian. f. Kapasitet untuk penjelidikan dan perkembangan ilmiah g. Tingkat keadaan transport dan perhubungantermasuk per
hubungan telekomunikasi.
h. Keadaan mental dan moril Rakjatnja. i. Keunggulan dalam bidang diplomasi. 3. Hubungan kausal untuk pedoman mutlak.
Pengertian akan adanja hubungankausal antara faktorfaktor di bidang Pertahanan Negara dan faktorfaktor dibidang Ekonomi dan Sosial ini, jang dapat disimpulkan dari uraian diatas, meru pakan pedoman mutlak, jang harus diperhatikan oleh semua pi hak jang berwenang, baik pada tingkatan pekerdjaan perentja naan, maupun pada taraf penjelenggaraan.
§ 1186. Pembahasan faktorfaktor tsb. pada § 1185 angka 2) jang terdapat di Indonesia dan sjaratsjarat mengenai faktorfak tor itu jang perlu diperhatikan untuk memenuhi terlaksana nja azasazas Politik Pertahanan Negara
a. Apresiasi tjiritjiri geografis. 1. Tjiritjirinja :
(a) Negara kepulauan jang terpisahpisah oleh lautan.
(b) Pulaupulau jang dipisahpisahkan olehberbagai benda alam jang merupakan rintanganrintangan jang menjulitkan lalu lintas perhubungan didarat.
(c) Taraf perkembangan/kemadjuan jang tidak sama. (d) Penjebaran penduduk jang tidak sama.
2. Appresiasi.
(a) Mentjegah lawan memasuki keperairan wilajah Republik In donesia dengan menggunakan kesatuankesatuan A.L.R.I. dan A.U.R.I. jang dapat bergerak djauh diluar wilajah Re publik Indonesia. Kesatuankesatuan tsb. segera melantjar kan penjerangan pembalasan (offensif) terhadap musuh, bila perlu diwilajahnja sendiri (strategis).
(b) Konsep Perang Wilajah, berdasarkan perhitungan apabila ad (a) diatas ta' dapat dilaksanakan lagi dan bahwa kebebas an perhubungan antar pulau tidak dapat lamalama diper tahankan, dalam menghadapi kekuatan militer jang utama. (c) Pulaupulau dan bagian pulaupulau jang terpisahpisah oleh
bendabenda alam tidak boleh memperhitungkan bantuan dari luar dimasa hubungan terputus.
(d) Wilajahwilajah tidak mempunjai kedudukan jang mengun tungkan jang sama untuk memenuhi sjaratsjarat berdiri sendiri dimasa darurat/perang.
(e) Beberapa daerah menghadapi kesulitan berupa sumber tenaga untuk meningkatkan produksi dan untuk pekerdjaan pekerdjaan dibidangbidang lain jang panting untuk usaha usaha Pertahanan Negara.
3. Kebutuhan.
(a) Penjempurnaan sistim dan organisasi Transport didarat, laut dan udara untuk memperketjil isolasi dimasa damai dan mempertahankan selama mungkin hubungan dimasa perang/ darurat.
(b) Usaha kearah selfsufficiency daerah sedjauh mungkin. (c) Penjebaran penduduk setjara merata.
b. Kedudukan Indonesia dalam hal produksi dan persediaan bahan makanan serta bahanbahan jang bersifat vitalstrategis.
1 Keadaan sekarang.
(a) Indonesia masih mengimport bahan makan dari luar Negeri.
(b) Indonesia memiliki banjak sumbersumber bahanbahan strategis baik bahanbahan mineral, seperti bauxit, timah, besi, minjak, mangaan dll. dan bahanbahan alam basil perkebunan seperti karat dll.
Akan tetapi banjak sumbersumber bahan itu belum dieksploi tasikan atau telah menderita kerusakankerusakan dimasa jang lampau.
(c) Pengolahan bahanbahan mentah belum banjak dikerdjakan didalam Negeri.
Demikian pula usahausaha dibidang angkutan laut (tjontoh : tankervloot), hingga dapat menjulitkan kedudukan kita dima sa perang/darurat.
(e) Fasilitetfasilitet untuk penimbunan (stockpiling), distribusi dan transport bahanbahan jang penting seperti minjak dll. belum mentjapai taraf jang dapat mengatasi kebutuhankebu tuhan.
2. Kebutuhankebutuhan.
Usahausaha untuk memperkuat kedudukan Indonesia dalam hal bahan makanan dan bahanbahan vitalstrategis lainnja ialah : (a) Mentjapai tingkatan selfsufficiency Nasional dan selfsufficiency
wilajah dalam produksi bahan makanan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan selebihnja untuk stockpiling menghadapi masamasa darurat/perang.
(b) Penjelidikan untuk penjempurnaan tehnik dan sistim pe nimbunan (stockpiling) dan pengawetan bahan makanan jang berkelebihan.
(c) Penemuan dan eksploitasi sumbersumber bahan mineral barn dan perluasan, modernisasi, rehabilisasi sumbersumber jang telah ada.
(d) Pendirian fasilitetfasilitet untuk pengolahan didalam Negeri sendiri dari bahanbahan mentah jang sangat vital untuk industri seperti timah, bauxit, bensin.
(e) Penindjauan jang seksama mengenai kedudukan perusahaan perusahaan asing jang mengeksploitasikan sumbersumber mineral dan mengusahakan perkebunanperkebunan jang menghasilkan bahanbahan vital agar dimasa darurat/perang kita tidak dihadapkan pada kesulitankesulitan setjara men dadak.
(f) Penjempurnaan sistim distribusi, dan penguasaan oleh Ne gara dari usahausaha transport jang vital a.1 transport minjak, jang 'kini sebagian bestir masih ditangan perusahaan perusahaan asing (trankervloot).
c. Kapasitet produksi disektor perindustrian. a. Keadaan sekarang.
(1). Negara R.I. pada waktu sekarang masih harus mendatangkan hampir semua alatalat perlengkapan jang diperlukan untuk penjelenggaraan pertahanan, jang selaras dengan sjarat sjarat peperangan modern, dari luar Negeri.
Djelaslah bahwa hal ini akan menempatkan kita dalam ke dudukan jang amat sulit apabila sumbersumber dart mana kebutuhankebutuhan itu didatangkan, pada suatu waktu ter tutup semuanja.
(2). Sebagian besar bahanbahan jang diperlukan untuk berbagai sektor industri jang telah ada, harus pula didatangkan dari luar Negeri.
Negara R.I. hampir tidak memiliki fasilitetfasilitet untuk mengolah 'bahanbahan mentah.
(3). Keadaan diberbagai tjabang industri akibat masamasa pen dudukan Djepang dan Perang Kemerdekaan jang lampau, memerlukan mempertjepat usaha modernisasi, rehabilisasi dan perluasan sangat perlu dipertjepat untuk mengembalikan kemampuan produksi pada taraf sebelum perang dunia II. (4) Pendirian tjabangtjabang industri baru, sekalipun membe
rikan perbaikan diberbagai sektor kebutuhan, masih helum dapat dilaksanakan setaraf dengan kebutuhan jang semes tinja dan membawa pengaruh kemadjuan jang penting bagi kemampuan Pertahanan Negara.
b. Kebutuhankebutuhan.
Jang sangat essensiil diperlukan untuk Pertahanan Negara R.I ialah :
(1). Usaha kearah selfsufficiency Nasional dibidang industri, jaitu : — Alatalat otomotif.
— Alatalat pengangkutan didarat, taut dan udara.
—Fasilitet untuk pemeliharaan dan pembetulan alatalat tersebut diatas.
—Alatalat persendjataan. —Alatalat perhubungan.
—Obatobatan dan bahanbahan Kimia d11..
(2). Sedjalan dengan usahausaha kearah selfsufficiency Nasional itu, sektor jang perlu diperhatikan untuk membantu projek projek tersebut diatas, ialah pembangunan :
—Projekprojek untuk menambah tenaga Iistrik, sebagai tenaga penggerak jang ekonomis.
—Projekprojek pengolahan bidji besi, bauxit, timah dll. Bahan mentah jang penting.
d. Transport dan Perhubungan.
a. Keadaan transport dan perhubungan.
(1). Keadaan perhubungan darat dikepulauan diluar Djawa masih sangat terbelakang dan memaksakan suatu kea daan isolasi antara daerah jang satu terhadap jang lain. Keadaan ini sangat tidak menguntungkan bagi perkem bangan perhubungan perekonomian antardaerah dan kepentingan pertahanan Negara, jang untuk gerakan gerakan operasi memerlukan suatu sistim jang sesem purnasempurnanja.
(2). Perhubungan dilaut belum sepenuhnja dikuasai oleh negara, sedangkan tenaga perkapalan jang ada masih berada dibawah kebutuhan jang minimum.
(3). Perhubungan diudara telah mentjapai kemadjuankema djuan jang pesat akan tetapi masih berada pula dibawah kebutuhan jang semestinja.
(4). Fasilitetfasilitet untuk melajani lalulintas perhubung an didarat, taut dan udara dan fasilitetfasilitet untuk memelihara, memperbaiki kerusakankerusakan pada alatalat perhubungan itu, masih sangat kurang.
b. Kebutuhankebutuhan.
(1). Rehabilisasi, modernisasi, perluasan fasilitetfasilitet pe labuhan, bengkelbengkel, dokdok, lapanganlapangan terbang perlu diusahakan untuk menampung kebutuhan jang akan makin bertambah.
(2). Pembuatanpembuatan lapanganlapangan terbang baru, pelabuhanpelabuhan baru, djaringan djalan, terutama dikepulauankepulauan diluar Djawa.
(3). Dalam menentukan djenis alatalat transport dan alat alat perhubungan didarat, but maupun diudara wadjib di utamakan type dan sifatsifat kemampuannja jang seda pat mungkin memudahkan konversinja kearah penggu naannja bagi kepentingankepentingan pertahanan.
(4). Demikian pula dalam membangun fasilitetfasilitet tehnis, pembukaanpembukaan djaringan djalan dll., faktor ke pentingan pertahanan wadjib turut diperhatikan.
Adakalanja perlu dibuka hubunganhubungan baru de ngan daerahdaerah tertentu jang sekalipun dipandang dari sudut ekonomis tidak akan membawa laba, tetapi dipandang dari sudut kepentingan pertahanan mempu njai anti jang vital.
(5). Usaha membimbing pelajaran niaga ketjil jang memper gunakan kapalkapal hasilhasil produksi Rakjat diba gianbagian tertentu di Indonesia seperti Madura, Makas sar, Bandjarmasin, akan sangat membantu fungsi pela jaran pantai dan antar pulau. Hal ini akan lebihlebih di rasakan, apabila kebebasan perhubungan laut tidak lagi dapat dipertahankan, disebabkan sifatsifat kapalkapal itu jang tidak memperlukan fasilitet banjak dan dapat digunakan untuk menjusur dan menjusup.
(6). Untuk menjederhanakan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan alatalat perhubungan ini, azas standardisasi jang sedjauh mungkin adalah faktor jang penting pula dimasa keadaan perang/darurat.
5. Masalah telekomunikasi. a. Keadaan sekarang.
(1). Keadaan djaringan perhubungan dan sistim telekomu nikasi pada umumnja banjak mendekati kebutuhan. (2). Beberapa daerah jang terpentjil, tetapi mempunjai ke
dudukan jang penting dalam rangka pertahanan Negara, masih belum dimasukkan dalam sistim dan djaringan perhubungan.
(3). Beberapa perusahaan asing, berdasarkan peraturanper aturan jang lama, masih mempunjai keleluasaan dalam menjelenggarakan perhubungan, jang dapat merugikan keamanan.
(4). Industri alatalat perhubungan telekomunikasi dalam Ne geri praktis belum ada.
b. Kebutuhankebutuhan.
(1). Modernisasi peralatan dan perluasan sistim perhubung an telekomunikasi perlu terus diusahakan untuk mentja pai suatu keadaan jang sepenuhnja dapat melajani baik kepentingankepentingan dimasa damai, maupun kepen tingankepentingan dimasa darurat/perang.
(2) Daerahdaerah tertentu jang terpentjil dan mempunjai arti penting sebagai "outpost" pertahanan Negara, perlu dimasukkan dalam djaringan sistim telekomunikasi, seka lipun dipandang dari sudut kepentingan ekonomis tidak banjak artinja.
(3). Peraturanperaturan lama tentang izin penggunaan alat alat perhubungan, telekomunikasi oleh pihakpihak
partikelir perlu ditindjau kembali, agar pengawasan security dapat lebih terdjamin, (saluran, djenis dan taraf frekwensi).
(4). Dalam rangka pengawasan ini sistim penggunaan ter minals merupakan suatu usaha untuk memaksakan peng gunaan perhubungan itu setjara saluran saluran terpu sat.
(5). Penambahan „Luisterposten” jang sifatnja „mobile” ser ta penggunaan alatalat jang modern untuk mengim bangi pemakaian djenisdjenis pesawat jang berfrekwen si sangat tinggi dan ultra tinggi akan memudahkan pula pengawasan keamanan pemberitaan,
(6). Usahausaha pembangunan industri jang dapat mengha silkan alatalat telekomunikasi untuk kebutuhan sendiri, sifatnja akan melepaskan kita dari keadaan „tergan tung” dari pihak luar. Sedapat mungkin dalam produksi alatalat ini harus diichtiarkan standardisasi.
6. Keadaan mental dan fisik masjarakat. a. Keadaan sekarang.
(1). Tingkat kehidupan Rakjat Indonesia umumnja masih amat rendah akibat masa pendjadjahan dahulu, pende ritaan penderitaan dimasa perdjuangan kemerdekaan, gangguan gangguan keamanan dan tidak stabilnja keadaan perekonomian dan kehidupan politik.
(2). Dajatahan rakjat untuk menghadapi penderitaanpenderitaan jang lebih berat akibat suatu peperangan modern, akan lebih terudji lagi apabila taraf keadaannja dibiarkan terus seperti sekarang.
(3). Perpetjahan akibat ideologiideologi politik, akan mem bahajakan persatuan Nasional, lebihlebih dimasa lojalitet Nasional itu harus diutamakan. Sekarang sudah diusahakan untuk menghimpun kekuatan Nasional dalam Front Nasional. b. Kebutuhankebutuhan.
Untuk mendjadikan masjarakat sumber landasan moril dan fisik, jang merupakan sjarat dalam usahausaha Pertahanan Negara, perlu:
(1). Diadakan usahausaha untuk mempertinggi kemakmuran dan kesedjahteraan sebagaimana al dimaksud dengan program „SandangPangan
(2). Diadakan usahausaha jang luas untuk mempertinggi taraf ketjerdasan dan pendidikan agar masjarakat lebih mudah dapat mengikuti dan memahami kebidjaksana an kebidjaksanaan Nasional jang membutuhkan hubung an.
(3). Diadakan usahausaha pemberantasan penjakit Rakjat setjara intensif untuk menambah kondisi fisik.
(4). Diadakan usahausaha bimbingan dan penerangan untuk mempertinggi kesehatan Nasional.
(5). Disempurnakan usahausaha transmigrasi jang akan memberikan lapangan hidup jang lebih baik, sambil mengisi kekurangan tenaga manusia didaerah jang penduduknja masih sangat kurang.