• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tu"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN LOGISTIK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Logistik

Oleh :

Virgilio D.J.M.C Pinto

2143055

MANAJEMEN INFORMATIKA

POLITEKNIK POS INDONESIA

BANDUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala petunjuk dan bimbingannya serta hidayah-Nya, makalah ini dapat penulis selesaikan dengan baik, tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak sekali mendapat masalah, namun penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak yang senantiasa memotivasi dan kritik membangun. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih sedalam – dalamnya kepada :

1. Bapak Agung Adiono, SE, M.SI, AK yang telah bersedia menjadi guru dalam mata kuiah pengantar Logistik.

2. Teman-teman yang telah dengan caranya sendiri memotifasi saya dan mendoakan saya agar makalah ini dapat selesaikan tepat waktu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan krituk dan saran yang konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.

Meskipun ini sifatnya sederhana semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI... 3

BAB I... 4

PENDAHULUAN... 4

1.1 LATAR BELAKANG...4

1.2 RUMUSAN MASALAH...4

1.3 TUJUAN PENULISAN...5

1.4 METODE PENELITIAN...5

BAB II... 6

PEMBAHASAN... 6

2.1 MANAJEMEN INFORMATIKA...6

2.1.1 PENGERTIAN...6

2.1.2 FUNGSI MANAJEMEN INFORMATIKA...7

2.2 LOGISTIK... 11

2.2.1 PENGERTIAN LOGISTIK...11

2.2.2 FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK...12

2.2.3 RUANG LINGKUP MANAJEMEN LOGISTIK...20

BAB III... 21

PENUTUP... 21

3.1 KESIMPULAN...21

3.2 USUL-SARAN...21

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Manusia telah berada dalam era teknologi yang begitu canggih. Hampir semua hal yang dilakukan manusia dititik beratkan pada sebuah alat. Dengan keingintahuannya, manusia terus menerus menciptakan segala sesuatu agar pekerjaannya lebih mudah. Sisitem Informasi Manajemen menjadi salah satu pilihan utama dalam pembuatan berbagai hal yang nantinya akan menunjang pekejaan seseorang.

Bagi orang yang belum pernah belajar tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM), banyak orang yang mengartikan Sistem Informasi dengan keinginan mereka sendiri. Itulah yang menyebabkan seringnya pengertian SIM menjadi rancu sehingga sangat sulit di mengerti. Oleh karena itu, pada saat ini banyak sekali universitas yang telah banyak menitikberatkan pada mata kuliah Manajen Informatika. Semua itu semata-mata agar semua masalah tentang sumber daya manusia yang selama ini menjadi masalah dapat teratasi.

Pada saat yang sama pula Logistik menjadi suatu masalah yang besar pula, banyak sekali produk-produk lokal yang ada tidak bisa di distribusikandengan baik. Semua itulah yang menyebabkan banyaknya angka pengangguran yang merajalela di negara ini.

Untuk itu makalah ini dibuat dengan judul “MANAJEMEN INFORMATIKA DAN LOGISTIK”; agar dapat terealisasilah negara yang makmur.

1.2

RUMUSAN MASALAH

 Apa itu Manajemen Informatika?

 Apa itu Logistik?

 Apa hubungan timbal balik antara Manajemen Informatika dan Logistik?

1.3

TUJUAN PENULISAN

o Untuk mengetahui hubungan timbal balik antara MI dan Logistik.

(5)

o Untuk mendapatkan nilai mata kuliah Pengantar Logistik.

1.4

METODE PENELITIAN

Dalam pembuatan makalah sederhana ini, penulis menggunakan beberapa metode penulisan yaitu metode kepustakaan dan juga pengambilan data melalui internet.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1

MANAJEMEN INFORMATIKA

2.1.1

PENGERTIAN

(6)

dengan melalui orang lain. Sehingga arti manajemen berarti bahwa seorang manajer bertugas untuk mengarahkan dan mengatur orang lain guna mencapai tujuan perusahaan agar memperoleh hasil yang optimal dan mampu menyelesaikan segala permasalahan serta mengambil kebijakan di dalam perusahaan demi mencapai target dan sasaran.

Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari. Informatika (Inggris: Informatics) mencakup beberapa macam bidang, termasuk di dalamnya: ilmu komputer, ilmu informasi, sistem informasi, teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer.

Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari bidang informatika.

(7)

yang diharapkan secara maksimal. Namun demikian jikalau Manajemen Informatika dipisahkan katanya menurut kata penyusunnya yaitu kata manajemen disini berarti segala penggunaan dan pemanfaatan sumber daya yang telah tersedia secara efektif guna mencapai sasarannya.

2.1.2

FUNGSI MANAJEMEN INFORMATIKA

Berbagai fungsi Manajemen dikemukakan para ahli dengan persamaan dan perbedaan. Untuk memperjelas pendapat para ahli, masing-masing fungsi manajemen tersebut sebagai berikut :

1. Louis Allen (POLC)

 Planning (Merencanakan) Organizing (Menyusun) Leading (Memimpin)

Controlling (Mengawasi/meneliti)

2. Harold Koontz and Cyril O’Donnell (POSDLC)

Planning (Perencanaan)

Organizing (Pengorganisasian) Staffing (Penyusunan Pegawai) Directing (Pengarahan)

Leading (Memimpin) Controlling (Pengendalian)

3. Luther Gulick (POSDiCoRB)

Planning (Perencanaan)

(8)

Staffing (Penyusunan Pegawai) Directing (Pengarahan)

Coordinating (Pengkoordinasian) Reporting (Pembuatan laporan) Budgeting (Penganggaran)

4. George R. Terry (POAC)

Planning (Perencanaan)

Organizing (Pengorganisasian) Actuating (Pelaksanaan) Controlling (Pengendalian)

Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

Planning termasuk Budgeting perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diingin-kan. Fungsi perencanaan sudah termasuk didalamnya penetapan budget. Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi. Jadi dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksudkan fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang harus dituruti, dan menetap-kan ikhtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan dilakukan.

Organizing

(9)

wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

Staffing atau Assembling resources

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi. Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.

Leading

Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni 1) mengambil keputusan, 2) mengadakan komunikasi, 3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, 4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud mencapai tujuan yang sudah yang sudah digariskan semula.

(10)

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Directing atau Commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Dengan demikian di dalam prakteknya pendapat George R Terry lebih banyak dijadikan acuan, hal itu dikarenakan fungsi2 dasar manajemen yang dikemukakan para ahli lainnya sudah tercakup didalam keempat fungsi dasar manajemen yang dikemukakan oleh George R terry.

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

2.2

LOGISTIK

2.2.1

PENGERTIAN LOGISTIK

 Pengertian Logistik Menurut Para Ahli

Logistik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Logistikos yang berarti terdidik atau pandai dalam meperkirakan atau berhitung.

(11)

Logistik didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang srategis terhadap pemindahan dan peyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier kepada para langganan.

2. Menurut Council of Logistic Management (Ballou, 1992)

Logistik didefinisikan sebagai proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian efisiensi, aliran biaya yang efektif dan penyimpanan bahan mentah, bahan setengah jadi, barang jadi dan informasi-informasi yang berhubungan dari asal titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.

3. Menurut Yolanda M. Siagian (2005)

Logistic didefinisikan sebagai bagian dari proses rantai suplai (supply chain) yang berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayanan dan informasi mulai dari titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Menurut Sondang P Siagian (2003)

Logistik didefinisikan sebagai keseluruhan bahan, barang, alat dan sarana yang diperlukan dan dipergunakan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya.

5. Menurut Christopher (1992)

(12)

perusahaan dan koneksi pemasaran untuk kepentingan mendapatkan keuntungan secara maksimal dengan biaya yang efisien dan dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen.

6. Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari H.S (2004)

Logistik didefinisikan sebagai segala sesuatu atau benda yang berwujud dan dapat diperlakukan secara fisik (tangible), baik yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pokok maupun kegiatan penunjang (administrasi).

Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa logistik adalah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian faktor produksi secara efektif da efisien dalam rangka memperoleh barang atau jasa sejak dari titik permulaan ke titik konsumsi sesuai dengan harapan pelanggan.

2.2.2

FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK

Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk skema siklus kegiatan logistik sebagai berikut:

1. Fungsi perencanaan

Proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai atau user kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi. Menurut Subagya (1994), ”perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan.”

(13)

monitoring, evaluasi dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk tindakan pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi.

Suatu rencana harus didukung oleh semua pihak. Rencana yang dipaksakan akan sulit mendapatkan dukungan bahkan akan berakibat tidak lancar dalam pelaksanaannya.

Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan pencapaian tujuan (sasaran) diperlukan kerjasama yang terus menerus antara pimpinan, perencana, pelaksana dan pengawas dengan masing-masing kegiatan yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan untuk mencapai sasaran organisasi.

Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai berikut: a. Rencana jangka panjang (long range)

b. Rencana jangka menengah (mid range)

c. Rencana jangka pendek (short range)

Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan menghasilkan antara lain: a. Rencana Pembelian

b. Berapa yang dibutuhkan untuk menentukan jumlah yang tepat (how much,

how many)

c. Kapan menentukan waktu yang tepat (when)

d. Dimana dibutuhkan untuk menentukan tempat yang tepat (where)

e. Siapa yang mengurus untuk menentukan orang atau unit yang tepat (who)

f. Bagaimana diselenggarakan untuk menentukan proses yang tepat (how)

g. Mengapa dibutuhkan pengecekan apakah keputusan yang diambil

(14)

2. Fungsi Penganggaran

Penganggaran (budgetting) adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata uang dan jumlah biaya (Subagya, 1994).

Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaan dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang tepat.

Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali dan diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan, maka penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan terpaksa.

Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat membantu kegiatan.

Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain :

a. Peraturan–peraturan terkait

b. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan teknologi

c. Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran

d. Pengaturan anggaran seperti sumber biaya pendapatan sampai dengan

pegaturan logistik

Sumber anggaran di suatu rumah sakit bermacam-macam tergantung pada institusi yang ada apakah milik pemerintah atau swasta. Pada rumah sakit pemerintah, sumber anggaran dapat berasal dari dana subsidi (Bappenas, Depkes, Pemda) dan dari penerimaan rumah sakit. Sedangkan pada rumah sakit swasta sumber anggaran berasal dari dana subsidi (Yayasan dan Donatur), penerimaan rumah sakit dan dana dari pihak ketiga.

Alokasi anggaran logistik rumah sakit 40 % - 50 % dalam bentuk obat-obatan dan bahan farmasi, alat tulis kantor, cetakan, alat rumah tangga, bahan makanan, alat kebersihan dan suku cadang.

(15)

Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi (Subagya, 1994).

Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan organisasi. Cara–cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan

Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan dan penentuan kebutuhan

b. Penyususnan dokumen tender

c. Pengiklanan/penyampaian undangan lelang

d. Pemasukan dan pembukuan penawaran

Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi teknis yang menyangkut pihak luar maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pengadaan barang adalah Keppres No. 80 tahun 2003.

(16)

a. Kode etik pengadaan

Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain: 1. Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang

pembeli harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan. 2. Tidak boleh ada keterangan orang dalam kepada siapapun.

3. Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika.

b. Pelelangan pengadaan barang

Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk panitia pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai berikut:

1. Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari perencana,

pemikir pekerjaan yang bersangkutan, penaggung jawab keuangan, penanggung jawab perlengkapan, penanggung jawab teknis.

2. Dilarang duduk sebagai anggota panitia sepert kepala kantor/satuan

pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-unit yang berfungsi sebagai pemeriksa.

3. Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin

proyek. sebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.

Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah: a. Pemilihan lokasi

Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang yang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.

(17)

Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam :

 Barang biasa: kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi

roda dll.

 Barang khusus: obat-obatan, alat-alat medis dll.

c. Pengaturan ruang

Bentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaan ruang secara efisien dan pengawasan ruangan.

d. Prosedur/sistem penyimpanan

Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara pengambilan barang, pengawetan dll.

e. Penggunaan alat bantu

f. Pengamanan dan keselamatan

Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap kecelakan, gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan.

5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)

Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya, 1994). Faktor yang mempengaruhi penyaluran barang antara lain:

a. Proses Administrasi

b. Proses penyampaian berita (data-data informasi)

c. Proses pengeluaran fisik barang

d. Proses angkutan

e. Proses pembongkaran dan pemuatan

f. Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan

Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

6. Fungsi Penghapusan

(18)

a. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,

administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan. b. Teknis dan ekonomis

Nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya yang disebabkan beberapa faktor:  Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki

d. Tidak bertuan yaitu barang-barang yang tidak diurus

e. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara

Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain: a. Aspek yuridis, administrasi dan prosedur

Dalam aspek yuridis mencakup pembentukan panitia penilai, identifikasi dan inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau ketentuan terhadap barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.

b. Aspek rencana pelaksana teknis

Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut. Cara-cara penghapusan yang lazim dilakukan antara lain:

1. Pemanfaatan langsung yaitu usaha merehabilitasi/merekondisi

komponen-komponen yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai barang persediaan baru.

2. Pemanfaatan kembali yaitu usaha meningkatkan nilai ekonomis dari

barang yang dihapus menjadi barang lain.

3. Pemindahan yaitu mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka

pemanfaatan langsung.

4. Hibah yaitu pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan

atau pihak di luar instansi (pemerintah).

(19)

6. Pemusnahan yaitu menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan.

7. Fungsi Pengendalian

Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung.

Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:

a. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma,

instruksi dan prosedur lain.

b. Melaksanakan pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan, guna

mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana.

c. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan

dalam rangka pencapaian tujuan. d. Melakukan supervisi

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan sarana-sarana pengendalian sebagai berikut:

a. Struktur organisasi yang baik

b. Sistem informasi yang memadai

c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi

d. Pendidikan dan pelatihan

e. Anggaran yang cukup memadai

2.2.3

RUANG LINGKUP MANAJEMEN LOGISTIK

Manajemen Logistik adalah serangkaian kegiatan dalam perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan atas kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan stock guna mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

(20)

terkait dari titik permulaan (point of origim) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.

BAB III

PENUTUP

3.1

KESIMPULAN

(21)

perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.

Manajemen Logistik adalah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian faktor produksi secara efektif da efisien dalam rangka memperoleh barang atau jasa sejak dari titik permulaan ke titik konsumsi sesuai dengan harapan pelanggan.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungannya terletak pada kegiatan bekerja sama dalam membangun sebuah perusahaan dimana setelah tersedia segala hal yang diperlukan sebagai informasi perusahaan, maka akan sangat dibutuhkan orang yang dapat mengelola dan mengontrolnya agar dapat berjalan lancar dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Manajemen informatika dan Logistik merupakan 2 manajemen yang saling membutuhkan dan beketergantungan.

3.2

USUL-SARAN

Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini maka penulis meminta maaf. Maka dari itu penulis membutuhkan adanya saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

artikata.com/arti-338771-logistik.html

http://d-p-y.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-manajemen.html http://dwisholeharini.blogspot.com/

http://rinatnunay.com/2013/07/02/beberapa-pengertian-tentang-logistik/ http://rinatnunay.com/2013/07/01/apa-sih-logistik-itu/

mli.web.id/perihal/pengertian-logistik

(22)

Referensi

Dokumen terkait

didasarkan banjir historis yang pernah terjadi di outlet Bendung Sampean Lama adalah 2400 m 3 /detik yang setara dengan debit banjir rancangan Q 50th. Rencana

Dropshoot (pukulan drop ) dipukul rendah, tepat di atas net, dan pelan, sehingga shuttlecock langsung jatuh ke lantai. Shuttlecock dipukul di depan tubuh dengan

Pola penggunaan pestisida untuk setiap jenis komoditas subsektor hortikultura berbeda, dengan kata lain terdapat perbedaan dasar pertimbangan pelaksanaan

Pemecahan masalah dalam pengajaran matematika diartikan sebagai penggunaan berbagai konsep, prinsip, dan keterampilan matematika yang telah atau sedang dipelajari

Hal ini kembali menguatkan adanya hubungan yang lebih signifikan antara konsep diri orang tua dengan proses pengambilan keputusan terutama dalam pemilihan sekolah

Perbandingan Debt To Equity menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kinerja perusahaan yang diukur dengan Debt To Equity antara periode sebelum

Apabila media e-learning dikembangkan sebagai bahan ajar kimia anorganik, ilmu yang abstrak dari materi kimia anorganik dapat dikongkritkan dengan menggunakan gambar ilustrasi,