BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Pemasaran
Menurut American Marketing Association, pemasaran diartikan sebagai
hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Sedangkan menurut Assauri (2007). Pemasaran merupakan usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu yang tepat.
Pemasaran atau Marketing menurut Kotler ( 2005 ) adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut:
1. Kebutuhan (needs), Keinginan (wants) dan Permintaan (demmands) 2. Produk (barang, jasa dan gagasan)
3. Nilai,biaya dan kepuasan 4. Pertukaran
5. Transaksi
6. Hubungan dan jaringan 7. Pasar
Pengertian lain yang menyatakan pemasaran sebagai usaha untuk
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat serta dengan harga dan dengan
promosi dan komunikasi yang tepat.
2.2. Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya , melalui usaha mencari dan
membina langganan serta menguasai pasar.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan dan aturan yang memberri arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan
internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan serta analisis ancaman dan kesempatan yang dihadapi. Perusahaan juga harus lebih dahulu
pemasaran dan bagaimana kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
dan sasaran tersebut.
Kotler (1997) mengemukakan bahwa strategi pemasaran terdiri dari
prinsip-prinsip dasar yang melandasi manajemen untuk mencapai tujuan bisnis dan permasalahannya dalam sebuah pasar sasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.
Menurut Assauri (2007) strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan,sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan dan acuan, serta alokasinya sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan yang selalu berubah.
Setiap perusahaan dalam memasarkan produk yang dihasilkannya menjalankan strategi pemasaran, sehingga dapat mencapai sasaran yang
diharapkannya. Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dan suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan, perusahaan harus lebih dulu melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai
posisisnya di pasar. Dengan menngetahui keadaan dan situasi pasar dari produknya, serta posisi perusahaan dalam memasarkan produknya, maka dapatlah ditentukan tujuan dan sasaran apa yang diharapkan untuk dapat dicapai dan
bagaimana kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Semua kegiatan ini terangkum dengan apa apa yang disebut perencanaan
Ada enam tahap dalam proses pemasaran, yaitu analisis
peluang/kesempatan pasar, pemilihan sasaran pasar, strategi peningkatan posisi persaingan, pengembangan sistem pemasaran, pengembangan rencana pemasaran
serta penerapan rencana dan pengendalian penerapannya. Gambar 2.1 Proses Pemasaran
Sumber : penulis ,2016
Strategi pemasaran yang berhasil sangat di tentukan oleh tingkat kepuasan
konsumen yang diperolehnya dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk produknya. Atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan dan sasaran
pemasaran produk adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, dimana perlu ditetapkan strategi pemasaran yang tepat. Untuk mengukur tingkat kepuasan
Analisis Peluang/ Kesempatan Pasar
Pemilihan/Penetapan sasaran pasar
Strategi peningkatan posisi persaingan
Pengembangan sistem pemasaran
Pengembangan/Penyusunan rencana Pemasaran
konsumen memerlukan kriteria tertentu. Kepuasan konsumen dapat diukur dari
sudut :
a. Suara Konsumen (consumer’s vote)
Kepuasan konsumen diukur dari suara-suara konsumen, yang dapat berupa kritikan atau keluhan terhadap strategi atau kegiatan pemasaran produk dari perusahaan itu. Keadaan ini akan menentukan
tingkat kerjasama konsumen. Makin konsumen bekerjaasama, berati semakin puas pula konsumen terhadap strategi atau kebijakan
pemasaran produk dari perusahaan itu.
b. Laba atau Keuntungan perusahaan (company’s profit)
Kepuasan konsumen diukur dari tingkat laba yang dicapai perusahaan. Semakin tinggi tingkat laba perusahaa, makin puas konsumen terhadap strategi atau kebijakan pemasaran produk
perusahaan itu. Hal ini karena konsumen telah bersedia membayar harga produk yang ditetapkan atau membeli produk yang ditetapkan maupun membeli produk dalam jumlah besar, sebab mereka merasa
puas dengan strategi atau kebijakan pemasaran perusahaan.
2.2.1. Bauran Pemasaran 1. Strategi Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
Faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah
mutu/kualitas,penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek (brand names), pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product
line) ,macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services). Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu :
1. Produk inti (core product) yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh
seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
2. Produk formal (formal product) yang merupakan bentuk, model,
kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut. 3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk
formal dengan berbagai jasa yang menyertainya seperti pemasangan
(instalasi), pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan cuma-cuma.
2. Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak
perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan maka harga tersebut dipengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan serta share pasar yang dicapai
oleh suatu usaha.
Tujuan penetapan strategi harga perlu ditentukan terlebih dahulu agar
atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran, termasuk
kebijakan penetapan harga. Ada beberapa tujuan penetapan harga yang diambil,yakni (Assauri : 2007) :
1. Memperoleh laba maksimum.
Dalam hal ini perusahaan menetapkan harga untuk memperoleh tingkat keuntungan (rate of return) yang maksimal paling memuaskan.
2. Mendapatkan share pasar tertentu
Strategi ini dilakukan perusahaan karena perusahaan percaya bahwa
jika share pasar bertambah besar maka tingkat keuntungan akan meningkat pada masa depan.
3. Memerah pasar
Dalam hal ini perusahaan menetapkan harga tinggi karena hendak menarik manfaat dari sekelompok besar pembeli yang bersedia
membayar harga tinggi yang disebabkan produk perusahaan tersebut mempunyai nilai sekarang (present value) yang tinggi bagi mereka. 4. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu
itu. Perusahaan menetapkan harga untuk memaksimumkan penerimaan penjualan pada masa itu. Tujuan hanya dapat dicapai apabila terdapat
kombinasi harga dan kualitas produk yang dapat menghasilkan pendapatan yang paling besar.
5. Mencapai keuntungan yang ditargetkan
6. Mempromosikan produk
Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah pada suatu waktu untuk suatu macam produk dengan maksud agar langganan membeli
juga produk lain yang dihasilkan perusahaan.
3. Strategi Distribusi
Saluran distribusi diperlukan oleh setiap usaha karena produsen
menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk (formutility) bagi konsumen setelah sampai ke tangannya sedangkan lembaga penyalur membentuk
atau memberi kegunaan waktu, tempat dan kepemilikan dari produk itu. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan atas :
1. Saluran Langsung : Produsen - Konsumen 2. Saluran Tidak Langsung ,yang dapat berupa :
a. Produsen - Pengecer - Konsumen
b. Produsen - Pedagang Besar/Menengah - Pengecer - Konsumen c. Produsen - Pedagang Besar - Pedagang Menengah – Pengecer -
Konsumen
Dalam menentukan pilihan terhadap saluran distribusi yang tersedia perlu dicari yang paling efektif untuk dapat membina dan mendekati pembeli sehingga
produk-produk dapat sampai kepada para konsumen dengan efektif. Setelah tujuan dan sasaran pasar ditentukan maka perusahaan kemudian menetapkan salutan distribusi yang digunakan. Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan
1. Jenis dan sifat produk
Meliputi apakah produk yang dihasilkan termasuk barang konsumsi atau barang industri,apakah produk itu produk tahan lama
atau tidak dan apakah nilai satuan produk itu tinggi atau rendah. 2. Sifat konsumen potensial
Jika jumlah konsumen atau pembeli potensial besar dan
terpencar atau tersebar dalam wilayah geografis yang luas maka harus digunakan jasa penyalur dengan distribusi yang intensif sehingga
semua pembeli atau konsumen dapat dilayani kebutuhan dan keinginannya dan begitu pula dengan sebaliknya.
3. Sifat persaingan
Sistem pemasaran langsung digunakan apabila perusahaan tidak ingin produknya ditiru oleh pesaing.
4. Saluran (channels) itu sendiri
Penyalur yang dipilih seperi agen penjual umumnya memiliki kelebihan berupa biaya relatif rendah,kelemahannya adalah kurang
intensif melakukan upaya penjualan ke konsumen.
4. Strategi Promosi
Suatu produk walaupun berkualitas baik namun jika tidak dikenali oleh konsumen maka produk tersebut tidak diketahui manfaat dan kemungkinan tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi
konsumen untuk menciptakan permintaan atas produk itu kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan promosi
dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan dan direncakan
akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan secara berarti dalam meningkatkan penjualan dan share pasar. Selain itu kegiatan
promosi ini juga dapat diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran merek
(brand) selama ini dan bahkan ditingkatkan bila menggunakan program promosi
yang tepat.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan promosi yang sesuai adalah sebagai berikut :
1. Besarnya jumlah dana yang disediakan untuk kegiatan promosi. 2. Luas dari pasar dan konsentrasi pasar yang ada.
3. Jenis dan sifat dari produk yang dipasarkan.
4. Tingkat atau tahap dari siklus usaha atau daur hidup promosi (product life cycle).
5. Tipe dan perilaku langganan.
2.3. Analisis Lingkungan Perusahaan 2.3.1. Faktor-Faktor Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan tersebut dan secara formal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perusahaan. Faktor internal perusahaan yang dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran adalah faktor yang terkait dengan pelaksanaan fungsi perusahaan. Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk
mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Lingkungan internal perusahaan dapat dianalisis dengan mengkaji aspek
pemasaran terdiri dari empat variable (4P), yakni produk (product), harga (price),
promosi (promotion), dan distribusi (place).
2.3.2. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
Faktor lingkungan yang dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan pemerintah, keadaan sosial budaya dan keadaan
politik. Masing-masing faktor ini dapat menimbulkan adanya kesempatan atau ancaman/hambatan bagi pemasaran produk suatu perusahaan.
Analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lingkungan
eksternal perusahaan. Peluang (oppotunities) merupakan tren positif yang berada di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan maka peluang tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan secara berkelanjutan. Sedangkan , ancaman (threats) adalah berbagai tren negatif yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila ancaman ini tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh perusahaan maka ancaman
tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Aspek luar/eksternal perusahaan biasanya dibagi dalam dua kelompok
utama, yaitu:
1. Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat
1. Demografis
Demografis kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara
geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, umur, jenis kelamin dan pekerjaan.
2. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekomomi yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dan daya beli masyarakat, sistem ekonomi yang diterapkan,
kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, dan lain-lain.
3. Teknologi
Menunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi yang memberi dampak terhadap pola konsumsi pasar yang berimplikasi
terhadap sistem pemasaran perusahaan. Perusahaan harus memahami lingkungan teknologi yang berubah, sehingga perusahaan dapat menambahkan penyesuaian-penyesuaian yang perlu bagi produk maupun
teknologi produksinya. 4. Politik
Politik terdiri dari undang-undang, lembaga pemerintahan dan golongan yang berpengaruh atau kelompok-kelompok pembela kepentingan publik.
5. Lingkungan Sosial/Budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat
dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang
merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sosial budaya berpengaruh sangat
kuat pada perusahaan.
Faktor-faktor lingkungan eksternal ini adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan (uncontrolable factors). Sedangkan faktor
internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan
(controlable factors) pada umumnya,yang terdiri dari produk, harga,
enyaluran/distribusi, promosi dan pelayanan.
2. Lingkungan Mikro
Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan
yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannyasecara langsung untuk melayani pasar, yaitu :
1. Pemasok
Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para
pesaing dalam memproduksi barang dan jasa tertentu. Perusahaan berhubungan dengan pemasok agar perusahaan dapat menyediakan produk
secara efisien kepada pasar. 2. Konsumen
Konsumen adalah faktor terpenting dalam lingkungan internal
3. Pesaing
Pesaing adalah organisasi/perusahaan lain yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Perusahaan harus memberikan nilai dan
kepuasan yang lebih besar kepada pelanggan disbanding para pesaingnya. 4. Para Perantara Pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu
perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang / jasa kepada
para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi :
a. Perantara adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan
untuk menemukan konsumen.
b. Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu
perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju
c. Para Agen Jasa Pemasaran seperti perusahaan atau lembaga penelitian
pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran.
d. Perantara Keuangan seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan
asuransi, dan perusahaanlain yang membantu dalam segi keuangan. e. Para Pelanggan, yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi
konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan baik individu-individu, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi dan sebagainya.
g. Masyarakat Umum. Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan
sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan- kegiatan perusahaan.
2.4. Beras
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam secara anatomi disebut palea (bagian yang ditutupi) dan lemma (bagian
yang menutupi). Menurut kamus besar Bahasa Indinesia, beras adalah biji padi yang telah terkelupas kulitnya dan menjadi nasi setelah ditanak. Pada tahap
pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk atau digiling sehingga kulit luarnya terlepas dari isinya, bagian isi inilah yang disebut beras.
Beras secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari aleuron sebagai lapisan terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit, endosperma merupakan tempat sebagian besar pati dan protein beras berada
dan embrio yang merupakan calon tanaman baru dalam beras yang tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dibantu dengan teknik tanam kultur jaringan.
Tanaman padi (sebelum menjadi beras) merupakan tanaman yang
umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1-1,8 meter. Daunnya panjang dan ramping dengan perkiraan panjang
50-100 sentimeter. Beras yang umumnya dikonsumsi berukuran panjang ±5-12 milimeter dengan ketebalan ±2-3 milimeter.
Beras adalah salah satu produk makanan pokok paling penting di dunia.
masyarakat). Benua Asia juga merupakan tempat tinggal dari para petani yang
memproduksi sekitar 90% dari total produksi beras dunia.
Budidaya beras cocok untuk wilayah-wilayah dengan iklim hangat, biaya
tenaga kerja murah dan curah hujan yang tinggi karena budidaya makanan pokok ini membutuhkan banyak tenaga kerja dan suplai air. Wilayah-wilayah yang memenuhi kriteria tersebut kebanyakan berada di Asia khususnya di Indonesia.
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok terpenting warga dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai
macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi jamu beras
kencur dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah arak dan air tajin. Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten dalam bentuk berondong.
Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen
makanan dengan sebutan tepung mata beras.
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna
merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski,
dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis para ahli menunjukkan nilai energi
lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan
tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg).
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per
100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang
tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak
membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai
potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
2.4.1. Jenis dan Warna beras
Ada beberapa jenis beras yang biasa di temukan di Indonesia antara lain :
1. Beras Pandan Wangi
Ciri khas beras pandan wangi adalah aromanya yang wangi pandan. Selain bulat beras pandan wangi juga berwarna sedikit
kekuningan tapi tidak putih namun bening dan terdapat bagian yang berwarna putih.
2. IR 64 / Setra Ramos
Beras IR 64 atau Setra Ramos adalah beras yang paling banyak
beredar di pasaran, karena harganya yang terjangkau dan relatif cocok dengan selera masyarakat perkotaan. Beras ini memiliki ciri fisik agak panjang / lonjong, tidak bulat. Beras ini tidak mengeluarkan aroma wangi
menambahkan zat kimia pemutih, pelicin dan pewangi pada beras ini.
Maka berhati-hatilah jika menemui beras dengan bentuk lonjong, namun mengeluarkan aroma wangi, bisa jadi beras tersebut telah ditambahkan
pewangi kimia. 3. Beras Rojolele
Beras Rojolele memiliki ciri fisik cenderung bulat, memiliki
sedikit bagian yang berwarna putih susu, dan tidak wangi seperti beras pandan wangi. Nama Rojolele biasanya adalah sebutan dari daerah Jawa
Tengah atau Jawa Timur, namun untuk daerah Jawa Barat dan beberapa daerah lain terkadang beras ini biasanya disebut Beras Muncul.
4. Beras IR 42
Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip dengan IR 64 namun ukurannya lebih kecil. Beras ini jika dimasak nasinya tidak pulen, namun
pera sehingga cocok untuk keperluan khusus seperti untuk nasi goreng, nasi uduk, longong, ketupat dan lain sebagainya. Biasanya harganya relatif lebih mahal daripada IR 64 karena beras ini jarang ditanam oleh petani.
5. Beras merah
Beras merah telah dikenal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib
saat itu benda ini dipercaya memiliki nilai-nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Banyak penulis di Asia Timur masa dahulu mengatakan bahwa beras merah merupakan jenis
makanan yang dapat menyembuhkan penyakit lantaran keseimbangan alamiahnya. Pada masa kini, para ahli makrobiotik telah pula menyatakan
digiling atau setengah digiling, jadi bisa dikatakan whole grain atau
berbutir utuh. Beras merah mempunyai rasa sedikit seperti kacang dan lebih kenyal daripada beras putih. Meskipun lebih cepat basi, tetapi beras
merah lebih bernutrisi.
Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada
endospermia. Adapun beberapa jenis beras yang di bedakan menurut warnanya, antara lain:
1. Beras putih, sesuai namanya, berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya
sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.
2. Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
3. Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
4. Ketan (beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
5. Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak. Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi.
2.5. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah salah satu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi suatu masalah berdasarkan faktor internal, serta
faktor internal dalam suatu perusahaan. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dijalankan.
Menurut Rangkuti (1997), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari lingkungan internal Strenghts dan Weaknesses serta
lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Unsur-unsur yang terdapat dalam analisis ini adalah :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan merupakan segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbaharui oleh perusahaan atau segala sesuatu karakteristik yang
memiliki kapabilitas penting. 2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan
perusahaan atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan. 3. Peluang (Opportunities)
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah tantangan ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan
penjualan.
Untuk mengelompokkan faktor-faktor yang menjadi golongan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan diperlukan adanya analisis lingkungan.
Laksana (2008) mengemukakan bahwa, analisis lingkungan adalah cara mengindentikasi faktor-faktor lingkungan perusahaan ke dalam golongan peluang,
ancaman, kekuatan dan kelemahan.
Adapun faktor-faktor yang ada dalam masing-masing lingkungan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang ada dalam
lingkungan internal meliputi : a. Pemasaran
b. Keuangan dan Akunting
c. Produksi,Operasi,dan Teknik d. Personalia
e. Manajemen Mutu f. Sistem Informasi
g. Organisasi dan Manajemen Umum
2. Lingkungan eksternal (Peluang dan Ancaman)
Faktor-faktor peluang dan ancaman yang terdapat pada lingkungan
a. Lingkungan Jauh:
1. Ekonomi 2. Sosial
3. Politik 4. Teknologi 5. Ekologi
b. Lingkungan Industri 1. Hambatan masuk
2. Kekuatan pemasok 3. Kekuatan pembeli
4. Ketersedian subtitusi
5. Persaingan antar Perusahaan c. Lingkungan Operasional Perusahaan
1. Pesaing 2. Kreditor 3. Pelanggan
4. Tenaga Kerja
2.6. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini, peneliti mencari referensi yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dengan melihat penelitian
terdahulu sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian.
Rahmat, Reny Maulidia (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis
dengan menggunakan analisis SWOT perusahaan dapat menghasilkan empat
kemungkinan alternatif strategi yaitu, strategi ST, WT, SO dan WO.
Setyawan, Robi (2015) dengan judul “Penerapan Analisis SWOT Sebagai
Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil AMAN-AMIN Transport Tours And Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta” menyimpulkan bahwa posisi perusahaan berada pada posisi kuadran I. strategi
yang dapat diterapkan usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta adalah strategi SO (strength
opportunities).
Silaban, Nico A.(2015) dengan judul skripsi “Stategi Pemasaran Pupuk
Organic Melalui Analisis SWOT Pada PT. Roma Asi Jaya Di Medan” menunjukkan bahawa PT. Roma Asi Jaya berada pada kuadran I dalam diagram
Cartesius, dimana kekuatan lebih besar dari kelemahan dan peluang lebih besar
dari ancaman. Oleh sebab itu, PT. Roma Asi Jaya perlu menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif, melalui strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk), serta alternatif
strategi SO.
Laurie.S, Leavany (2015) dengan judul “Analisis Bauran Pemasaran
Dalam Meningkatkan Penjualan Kain Tenun Tradisional Karo Pada Trias Tambun Kabanjahe”. Berdasarkan hasil penelitian, peranan bauran pemasaran pada Trias
Tambun dapt diterapkan melalui strategi SO yakni : (1) peningkatan kemampuan
Hikmawati, Rika (2002) dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pupuk
Urea Pada PT. Pupuk Kujang (Persero)” menyimpulkan bahwa strategi ST
merupakan strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan dalam jangka pendek.