• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Beras Pada CV. Rejeki Jaya Panombeian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Beras Pada CV. Rejeki Jaya Panombeian"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Pemasaran

Menurut American Marketing Association, pemasaran diartikan sebagai

hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Sedangkan menurut Assauri (2007). Pemasaran merupakan usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu yang tepat.

Pemasaran atau Marketing menurut Kotler ( 2005 ) adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut:

1. Kebutuhan (needs), Keinginan (wants) dan Permintaan (demmands) 2. Produk (barang, jasa dan gagasan)

3. Nilai,biaya dan kepuasan 4. Pertukaran

5. Transaksi

6. Hubungan dan jaringan 7. Pasar

(2)

Pengertian lain yang menyatakan pemasaran sebagai usaha untuk

menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat serta dengan harga dan dengan

promosi dan komunikasi yang tepat.

2.2. Strategi Pemasaran

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya , melalui usaha mencari dan

membina langganan serta menguasai pasar.

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang

kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan

sasaran, kebijakan dan aturan yang memberri arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan

internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan serta analisis ancaman dan kesempatan yang dihadapi. Perusahaan juga harus lebih dahulu

(3)

pemasaran dan bagaimana kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

dan sasaran tersebut.

Kotler (1997) mengemukakan bahwa strategi pemasaran terdiri dari

prinsip-prinsip dasar yang melandasi manajemen untuk mencapai tujuan bisnis dan permasalahannya dalam sebuah pasar sasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.

Menurut Assauri (2007) strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan,sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan dan acuan, serta alokasinya sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan yang selalu berubah.

Setiap perusahaan dalam memasarkan produk yang dihasilkannya menjalankan strategi pemasaran, sehingga dapat mencapai sasaran yang

diharapkannya. Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dan suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan, perusahaan harus lebih dulu melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai

posisisnya di pasar. Dengan menngetahui keadaan dan situasi pasar dari produknya, serta posisi perusahaan dalam memasarkan produknya, maka dapatlah ditentukan tujuan dan sasaran apa yang diharapkan untuk dapat dicapai dan

bagaimana kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Semua kegiatan ini terangkum dengan apa apa yang disebut perencanaan

(4)

Ada enam tahap dalam proses pemasaran, yaitu analisis

peluang/kesempatan pasar, pemilihan sasaran pasar, strategi peningkatan posisi persaingan, pengembangan sistem pemasaran, pengembangan rencana pemasaran

serta penerapan rencana dan pengendalian penerapannya. Gambar 2.1 Proses Pemasaran

Sumber : penulis ,2016

Strategi pemasaran yang berhasil sangat di tentukan oleh tingkat kepuasan

konsumen yang diperolehnya dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk produknya. Atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan dan sasaran

pemasaran produk adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, dimana perlu ditetapkan strategi pemasaran yang tepat. Untuk mengukur tingkat kepuasan

Analisis Peluang/ Kesempatan Pasar

Pemilihan/Penetapan sasaran pasar

Strategi peningkatan posisi persaingan

Pengembangan sistem pemasaran

Pengembangan/Penyusunan rencana Pemasaran

(5)

konsumen memerlukan kriteria tertentu. Kepuasan konsumen dapat diukur dari

sudut :

a. Suara Konsumen (consumer’s vote)

Kepuasan konsumen diukur dari suara-suara konsumen, yang dapat berupa kritikan atau keluhan terhadap strategi atau kegiatan pemasaran produk dari perusahaan itu. Keadaan ini akan menentukan

tingkat kerjasama konsumen. Makin konsumen bekerjaasama, berati semakin puas pula konsumen terhadap strategi atau kebijakan

pemasaran produk dari perusahaan itu.

b. Laba atau Keuntungan perusahaan (company’s profit)

Kepuasan konsumen diukur dari tingkat laba yang dicapai perusahaan. Semakin tinggi tingkat laba perusahaa, makin puas konsumen terhadap strategi atau kebijakan pemasaran produk

perusahaan itu. Hal ini karena konsumen telah bersedia membayar harga produk yang ditetapkan atau membeli produk yang ditetapkan maupun membeli produk dalam jumlah besar, sebab mereka merasa

puas dengan strategi atau kebijakan pemasaran perusahaan.

2.2.1. Bauran Pemasaran 1. Strategi Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk

(6)

Faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah

mutu/kualitas,penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek (brand names), pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product

line) ,macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services). Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu :

1. Produk inti (core product) yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh

seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.

2. Produk formal (formal product) yang merupakan bentuk, model,

kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut. 3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk

formal dengan berbagai jasa yang menyertainya seperti pemasangan

(instalasi), pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan cuma-cuma.

2. Strategi Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak

perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan maka harga tersebut dipengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan serta share pasar yang dicapai

oleh suatu usaha.

Tujuan penetapan strategi harga perlu ditentukan terlebih dahulu agar

(7)

atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran, termasuk

kebijakan penetapan harga. Ada beberapa tujuan penetapan harga yang diambil,yakni (Assauri : 2007) :

1. Memperoleh laba maksimum.

Dalam hal ini perusahaan menetapkan harga untuk memperoleh tingkat keuntungan (rate of return) yang maksimal paling memuaskan.

2. Mendapatkan share pasar tertentu

Strategi ini dilakukan perusahaan karena perusahaan percaya bahwa

jika share pasar bertambah besar maka tingkat keuntungan akan meningkat pada masa depan.

3. Memerah pasar

Dalam hal ini perusahaan menetapkan harga tinggi karena hendak menarik manfaat dari sekelompok besar pembeli yang bersedia

membayar harga tinggi yang disebabkan produk perusahaan tersebut mempunyai nilai sekarang (present value) yang tinggi bagi mereka. 4. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu

itu. Perusahaan menetapkan harga untuk memaksimumkan penerimaan penjualan pada masa itu. Tujuan hanya dapat dicapai apabila terdapat

kombinasi harga dan kualitas produk yang dapat menghasilkan pendapatan yang paling besar.

5. Mencapai keuntungan yang ditargetkan

(8)

6. Mempromosikan produk

Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah pada suatu waktu untuk suatu macam produk dengan maksud agar langganan membeli

juga produk lain yang dihasilkan perusahaan.

3. Strategi Distribusi

Saluran distribusi diperlukan oleh setiap usaha karena produsen

menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk (formutility) bagi konsumen setelah sampai ke tangannya sedangkan lembaga penyalur membentuk

atau memberi kegunaan waktu, tempat dan kepemilikan dari produk itu. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan atas :

1. Saluran Langsung : Produsen - Konsumen 2. Saluran Tidak Langsung ,yang dapat berupa :

a. Produsen - Pengecer - Konsumen

b. Produsen - Pedagang Besar/Menengah - Pengecer - Konsumen c. Produsen - Pedagang Besar - Pedagang Menengah – Pengecer -

Konsumen

Dalam menentukan pilihan terhadap saluran distribusi yang tersedia perlu dicari yang paling efektif untuk dapat membina dan mendekati pembeli sehingga

produk-produk dapat sampai kepada para konsumen dengan efektif. Setelah tujuan dan sasaran pasar ditentukan maka perusahaan kemudian menetapkan salutan distribusi yang digunakan. Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan

(9)

1. Jenis dan sifat produk

Meliputi apakah produk yang dihasilkan termasuk barang konsumsi atau barang industri,apakah produk itu produk tahan lama

atau tidak dan apakah nilai satuan produk itu tinggi atau rendah. 2. Sifat konsumen potensial

Jika jumlah konsumen atau pembeli potensial besar dan

terpencar atau tersebar dalam wilayah geografis yang luas maka harus digunakan jasa penyalur dengan distribusi yang intensif sehingga

semua pembeli atau konsumen dapat dilayani kebutuhan dan keinginannya dan begitu pula dengan sebaliknya.

3. Sifat persaingan

Sistem pemasaran langsung digunakan apabila perusahaan tidak ingin produknya ditiru oleh pesaing.

4. Saluran (channels) itu sendiri

Penyalur yang dipilih seperi agen penjual umumnya memiliki kelebihan berupa biaya relatif rendah,kelemahannya adalah kurang

intensif melakukan upaya penjualan ke konsumen.

4. Strategi Promosi

Suatu produk walaupun berkualitas baik namun jika tidak dikenali oleh konsumen maka produk tersebut tidak diketahui manfaat dan kemungkinan tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi

konsumen untuk menciptakan permintaan atas produk itu kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan promosi

(10)

dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan dan direncakan

akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan secara berarti dalam meningkatkan penjualan dan share pasar. Selain itu kegiatan

promosi ini juga dapat diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran merek

(brand) selama ini dan bahkan ditingkatkan bila menggunakan program promosi

yang tepat.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan promosi yang sesuai adalah sebagai berikut :

1. Besarnya jumlah dana yang disediakan untuk kegiatan promosi. 2. Luas dari pasar dan konsentrasi pasar yang ada.

3. Jenis dan sifat dari produk yang dipasarkan.

4. Tingkat atau tahap dari siklus usaha atau daur hidup promosi (product life cycle).

5. Tipe dan perilaku langganan.

2.3. Analisis Lingkungan Perusahaan 2.3.1. Faktor-Faktor Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan tersebut dan secara formal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perusahaan. Faktor internal perusahaan yang dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran adalah faktor yang terkait dengan pelaksanaan fungsi perusahaan. Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk

mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Lingkungan internal perusahaan dapat dianalisis dengan mengkaji aspek

(11)

pemasaran terdiri dari empat variable (4P), yakni produk (product), harga (price),

promosi (promotion), dan distribusi (place).

2.3.2. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal

Faktor lingkungan yang dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan pemerintah, keadaan sosial budaya dan keadaan

politik. Masing-masing faktor ini dapat menimbulkan adanya kesempatan atau ancaman/hambatan bagi pemasaran produk suatu perusahaan.

Analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lingkungan

eksternal perusahaan. Peluang (oppotunities) merupakan tren positif yang berada di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan maka peluang tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi

perusahaan secara berkelanjutan. Sedangkan , ancaman (threats) adalah berbagai tren negatif yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila ancaman ini tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh perusahaan maka ancaman

tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Aspek luar/eksternal perusahaan biasanya dibagi dalam dua kelompok

utama, yaitu:

1. Lingkungan Makro

Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat

(12)

1. Demografis

Demografis kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara

geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, umur, jenis kelamin dan pekerjaan.

2. Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekomomi yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dan daya beli masyarakat, sistem ekonomi yang diterapkan,

kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, dan lain-lain.

3. Teknologi

Menunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi yang memberi dampak terhadap pola konsumsi pasar yang berimplikasi

terhadap sistem pemasaran perusahaan. Perusahaan harus memahami lingkungan teknologi yang berubah, sehingga perusahaan dapat menambahkan penyesuaian-penyesuaian yang perlu bagi produk maupun

teknologi produksinya. 4. Politik

Politik terdiri dari undang-undang, lembaga pemerintahan dan golongan yang berpengaruh atau kelompok-kelompok pembela kepentingan publik.

5. Lingkungan Sosial/Budaya

Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat

(13)

dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang

merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sosial budaya berpengaruh sangat

kuat pada perusahaan.

Faktor-faktor lingkungan eksternal ini adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan (uncontrolable factors). Sedangkan faktor

internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan

(controlable factors) pada umumnya,yang terdiri dari produk, harga,

enyaluran/distribusi, promosi dan pelayanan.

2. Lingkungan Mikro

Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan

yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannyasecara langsung untuk melayani pasar, yaitu :

1. Pemasok

Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para

pesaing dalam memproduksi barang dan jasa tertentu. Perusahaan berhubungan dengan pemasok agar perusahaan dapat menyediakan produk

secara efisien kepada pasar. 2. Konsumen

Konsumen adalah faktor terpenting dalam lingkungan internal

(14)

3. Pesaing

Pesaing adalah organisasi/perusahaan lain yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Perusahaan harus memberikan nilai dan

kepuasan yang lebih besar kepada pelanggan disbanding para pesaingnya. 4. Para Perantara Pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu

perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang / jasa kepada

para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi :

a. Perantara adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan

untuk menemukan konsumen.

b. Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu

perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju

c. Para Agen Jasa Pemasaran seperti perusahaan atau lembaga penelitian

pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran.

d. Perantara Keuangan seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan

asuransi, dan perusahaanlain yang membantu dalam segi keuangan. e. Para Pelanggan, yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi

konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan baik individu-individu, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi dan sebagainya.

(15)

g. Masyarakat Umum. Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan

sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan- kegiatan perusahaan.

2.4. Beras

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam secara anatomi disebut palea (bagian yang ditutupi) dan lemma (bagian

yang menutupi). Menurut kamus besar Bahasa Indinesia, beras adalah biji padi yang telah terkelupas kulitnya dan menjadi nasi setelah ditanak. Pada tahap

pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk atau digiling sehingga kulit luarnya terlepas dari isinya, bagian isi inilah yang disebut beras.

Beras secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari aleuron sebagai lapisan terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit, endosperma merupakan tempat sebagian besar pati dan protein beras berada

dan embrio yang merupakan calon tanaman baru dalam beras yang tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dibantu dengan teknik tanam kultur jaringan.

Tanaman padi (sebelum menjadi beras) merupakan tanaman yang

umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1-1,8 meter. Daunnya panjang dan ramping dengan perkiraan panjang

50-100 sentimeter. Beras yang umumnya dikonsumsi berukuran panjang ±5-12 milimeter dengan ketebalan ±2-3 milimeter.

Beras adalah salah satu produk makanan pokok paling penting di dunia.

(16)

masyarakat). Benua Asia juga merupakan tempat tinggal dari para petani yang

memproduksi sekitar 90% dari total produksi beras dunia.

Budidaya beras cocok untuk wilayah-wilayah dengan iklim hangat, biaya

tenaga kerja murah dan curah hujan yang tinggi karena budidaya makanan pokok ini membutuhkan banyak tenaga kerja dan suplai air. Wilayah-wilayah yang memenuhi kriteria tersebut kebanyakan berada di Asia khususnya di Indonesia.

Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok terpenting warga dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai

macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi jamu beras

kencur dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah arak dan air tajin. Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten dalam bentuk berondong.

Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen

makanan dengan sebutan tepung mata beras.

Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna

merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski,

dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis para ahli menunjukkan nilai energi

(17)

lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan

tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg).

Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per

100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang

tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak

membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai

potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

2.4.1. Jenis dan Warna beras

Ada beberapa jenis beras yang biasa di temukan di Indonesia antara lain :

1. Beras Pandan Wangi

Ciri khas beras pandan wangi adalah aromanya yang wangi pandan. Selain bulat beras pandan wangi juga berwarna sedikit

kekuningan tapi tidak putih namun bening dan terdapat bagian yang berwarna putih.

2. IR 64 / Setra Ramos

Beras IR 64 atau Setra Ramos adalah beras yang paling banyak

beredar di pasaran, karena harganya yang terjangkau dan relatif cocok dengan selera masyarakat perkotaan. Beras ini memiliki ciri fisik agak panjang / lonjong, tidak bulat. Beras ini tidak mengeluarkan aroma wangi

(18)

menambahkan zat kimia pemutih, pelicin dan pewangi pada beras ini.

Maka berhati-hatilah jika menemui beras dengan bentuk lonjong, namun mengeluarkan aroma wangi, bisa jadi beras tersebut telah ditambahkan

pewangi kimia. 3. Beras Rojolele

Beras Rojolele memiliki ciri fisik cenderung bulat, memiliki

sedikit bagian yang berwarna putih susu, dan tidak wangi seperti beras pandan wangi. Nama Rojolele biasanya adalah sebutan dari daerah Jawa

Tengah atau Jawa Timur, namun untuk daerah Jawa Barat dan beberapa daerah lain terkadang beras ini biasanya disebut Beras Muncul.

4. Beras IR 42

Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip dengan IR 64 namun ukurannya lebih kecil. Beras ini jika dimasak nasinya tidak pulen, namun

pera sehingga cocok untuk keperluan khusus seperti untuk nasi goreng, nasi uduk, longong, ketupat dan lain sebagainya. Biasanya harganya relatif lebih mahal daripada IR 64 karena beras ini jarang ditanam oleh petani.

5. Beras merah

Beras merah telah dikenal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib

saat itu benda ini dipercaya memiliki nilai-nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Banyak penulis di Asia Timur masa dahulu mengatakan bahwa beras merah merupakan jenis

makanan yang dapat menyembuhkan penyakit lantaran keseimbangan alamiahnya. Pada masa kini, para ahli makrobiotik telah pula menyatakan

(19)

digiling atau setengah digiling, jadi bisa dikatakan whole grain atau

berbutir utuh. Beras merah mempunyai rasa sedikit seperti kacang dan lebih kenyal daripada beras putih. Meskipun lebih cepat basi, tetapi beras

merah lebih bernutrisi.

Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada

endospermia. Adapun beberapa jenis beras yang di bedakan menurut warnanya, antara lain:

1. Beras putih, sesuai namanya, berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya

sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.

2. Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.

3. Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.

4. Ketan (beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.

5. Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.

Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak. Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi.

(20)

2.5. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah salah satu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi suatu masalah berdasarkan faktor internal, serta

faktor internal dalam suatu perusahaan. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dijalankan.

Menurut Rangkuti (1997), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari lingkungan internal Strenghts dan Weaknesses serta

lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Unsur-unsur yang terdapat dalam analisis ini adalah :

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan merupakan segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbaharui oleh perusahaan atau segala sesuatu karakteristik yang

memiliki kapabilitas penting. 2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan

perusahaan atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan. 3. Peluang (Opportunities)

(21)

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan

penjualan.

Untuk mengelompokkan faktor-faktor yang menjadi golongan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan diperlukan adanya analisis lingkungan.

Laksana (2008) mengemukakan bahwa, analisis lingkungan adalah cara mengindentikasi faktor-faktor lingkungan perusahaan ke dalam golongan peluang,

ancaman, kekuatan dan kelemahan.

Adapun faktor-faktor yang ada dalam masing-masing lingkungan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang ada dalam

lingkungan internal meliputi : a. Pemasaran

b. Keuangan dan Akunting

c. Produksi,Operasi,dan Teknik d. Personalia

e. Manajemen Mutu f. Sistem Informasi

g. Organisasi dan Manajemen Umum

2. Lingkungan eksternal (Peluang dan Ancaman)

Faktor-faktor peluang dan ancaman yang terdapat pada lingkungan

(22)

a. Lingkungan Jauh:

1. Ekonomi 2. Sosial

3. Politik 4. Teknologi 5. Ekologi

b. Lingkungan Industri 1. Hambatan masuk

2. Kekuatan pemasok 3. Kekuatan pembeli

4. Ketersedian subtitusi

5. Persaingan antar Perusahaan c. Lingkungan Operasional Perusahaan

1. Pesaing 2. Kreditor 3. Pelanggan

4. Tenaga Kerja

2.6. Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini, peneliti mencari referensi yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dengan melihat penelitian

terdahulu sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian.

Rahmat, Reny Maulidia (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis

(23)

dengan menggunakan analisis SWOT perusahaan dapat menghasilkan empat

kemungkinan alternatif strategi yaitu, strategi ST, WT, SO dan WO.

Setyawan, Robi (2015) dengan judul “Penerapan Analisis SWOT Sebagai

Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil AMAN-AMIN Transport Tours And Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta” menyimpulkan bahwa posisi perusahaan berada pada posisi kuadran I. strategi

yang dapat diterapkan usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours

and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta adalah strategi SO (strength

opportunities).

Silaban, Nico A.(2015) dengan judul skripsi “Stategi Pemasaran Pupuk

Organic Melalui Analisis SWOT Pada PT. Roma Asi Jaya Di Medan” menunjukkan bahawa PT. Roma Asi Jaya berada pada kuadran I dalam diagram

Cartesius, dimana kekuatan lebih besar dari kelemahan dan peluang lebih besar

dari ancaman. Oleh sebab itu, PT. Roma Asi Jaya perlu menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif, melalui strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk), serta alternatif

strategi SO.

Laurie.S, Leavany (2015) dengan judul “Analisis Bauran Pemasaran

Dalam Meningkatkan Penjualan Kain Tenun Tradisional Karo Pada Trias Tambun Kabanjahe”. Berdasarkan hasil penelitian, peranan bauran pemasaran pada Trias

Tambun dapt diterapkan melalui strategi SO yakni : (1) peningkatan kemampuan

(24)

Hikmawati, Rika (2002) dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pupuk

Urea Pada PT. Pupuk Kujang (Persero)” menyimpulkan bahwa strategi ST

merupakan strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan dalam jangka pendek.

Gambar

Gambar 2.1 Proses Pemasaran

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dapat diketahui bahwa nilai signifikasi yang diperoleh sebesar 0,715

Penentuan lokasi pe- nelitian dilakukan secara purposive dengan bebe- rapa pertimbangan, yaitu mahasiswa yang tinggal di asrama putra TPB IPB adalah siswa lulusan SMA yang

Suatu proses indentifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menelai

Dampak dari usulan ini adalah HR Information tidak perlu melakukan revisi jika ada error dan tidak ada waktu tunggu yang disebabkan oleh proses update yang beragam

pemantauan (kesesuaian dengan CP yang diharapkan)/materi kuliah dengan kurikulum yg ada di buku pedoman pendidikan. 2) Belum ada proses validasi metode penilaian yang

ANALGESIA PREVENTIF PARECOXIB 40 MG INTRAVENA MENEKAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN DAN LEUKOSIT PASCABEDAH EKSTREMITAS BAWAH DENGAN ANESTESI. EPIDURAL DI RSUP

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan

PIO adalah kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh apoteker kepada