• Tidak ada hasil yang ditemukan

Estimasi Jarak Genetik dan Faktor Peubah Pembeda Antara Kambing Kacang, Muara dan Samosir Melalui Analisis Kraniometri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Estimasi Jarak Genetik dan Faktor Peubah Pembeda Antara Kambing Kacang, Muara dan Samosir Melalui Analisis Kraniometri"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Afifi A, A. & V. Clark. 1996. Computeraided Multivariate Analysis. 3rd Edit. Chapman and Hall, New York.

Agung Prabowo. 2010. Budidaya Ternak Kambing. BPTP. Sumatera Selatan.

Banjarnahor Netro. 2014. Estimasi Jarak Genetik Dan Faktor Peubah Pembeda Bangsa Babi (Berkshire, Duroc, Landrace Dan Yorkshire)Melalui Analisis Morfometrik.Universitas Sumatera Utara. Medan.

Batubara Aron. 2011. Studi Keragaman Fenotipik dan Genetik Beberapa Sub Populasi Kambing Lokal Indonesia dan Strategi Pemanfaatannya Secara Berkelanjutan. IPB. Bogor.

BPS. 2013. Tapanuli Utara Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara. Tarutung.

BPS. 2013. Samosir Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Tapanuli Utara. Aek Bolon Jae.

Chamdi A.N. 2005. Karakteristik sumberdaya genetik ternak sapi Bali (Bos- bibos banteng) dan alternatif pola konservasinya (Review). Biodiversitas 6(1):7075.

Diah Safitri dan Paramita Indrasari. 2009. Analisis Kanonik Pada Peril- aku Kesehatan dan Karakteristik Sosial Ekonomi di Kota Pati. UNDIP. Jawa Tengah.

Dinas Peternakan Kabupaten Solok. 2009. Data Base Peternakan Tahun 2009.

Dolok Saribu ; M., A. Batubara dan S. Elieser.2006. Karakteristik Morfologi Kambing Spesifik Lokal di Kabupaten Samosir,Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor,4-5 Agustus 2006. Pusat Penelitian danPengembangan Peternakan. Bogor. (in-press).

Fahmy M.M. dan Bernard C.S. 1972. Interrelations between some reproductive traits in swine. Can. J. Anim. Sci. 52:39.

Falconer D. S. Dan Mackay T. F. C.. 1996. Quantitative Genetics. 4th Edition. Longman Group Ltd., England.

Freeman S. Dan J.C. Herron. 2004. Evolutioner Analysis. 3rd Edition. Pearson prentice Hall, New Jersay.

Gazpers V. 1992. Teknik Analisis dalam Perancangan Percobaan penelitian. Penerbit Tarsito, Bandung.

(2)

Ginting Simon dan Mahmilia Fera. 2008. Kambing Boerka, Kambing TipePedaging Hasil Silangan Boer X Kacang. Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih. Galang.

Gunawan A, dan C Sumantri. 2008. Pendugaan nilai campuran fenotipik dan jarak genetik domba garut dan persilangannya. J Indon Trop Anim Agric 33(3): 176-185.

Hamdani Dani. 2005. Kraniometri Beruk (Macaca Nemestrina). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Siabagariang Heridianto. 2015. Estimasi Jarak Genetik Dan Faktor Peubah Pembeda Dari Beberapa Bangsa Kambing Di Sumatera Utara (Boer, Boerka, Kacang, Muara dan Kambing Putih Samosir). Universitas Sumatera Utara. Medan.

Herrera M ; E. Rodero; M. J. Gutierrez, F. Pena, dan J. M. Rodero.1996. Application of multifactorial discriminant analysisin the morphostructural diff erentiation of Andalusiancaprine breeds. J. Small Rum. Res. 22:39-47.

Ilham Fahrul., 2012. Keragaman Fenotip Kambing Lokal Kabupaten Bone Bolango. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.

Komenes P.A. 1999. Alfa-casein and beta-lactoglobulin and growth hormone alleles frequencies and genetik distances in Nelore, GYR, Guzera, Caracu, Charolais, Chanchim and Santa Getrudis cattles. Gen Mol Biol 22:539-541.

Lasley T.J. 1978. Genetic of Livestock Improvement. 3rd Ed. Prentice Hall of India Private Ltd. New Delhi.

Mirabella F.M. 2012. Pendekatan Pohon Dalam Filogenik. ITB. Bandung.

Mulyona dan Sarwono. 2004. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Natsir M. 1985. Metode Penelitian. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia.

Nawawi, 2008. Genetika Ternak. Ed ke-4. Depok: PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nei M. 1987. Moleculer Evolutionary Genetic. Columbia University Press. USA.

Noor R.R. 2008. Genetika Ternak, Cet. ke-4. Pebar Swadaya. Jakarta.

Noor R.R. 1995. Genetika Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.

(3)

Pradeni Nensi; Maria Bernadheta dan Adi Loekitos. 2011. Analsis KomponenUtama RobustDengan Metode Reweighted Minimum Covariance Determinant. UNBRA. Malang

Prasetia Arif. 2011. Studi Ukuran Dan Bentuk Tubuh Sapi Pesisir, Sapi Bali Dan Sapi Peranakan Ongole Jantan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Ridley M. 1991. Masalah-masalah Evolusi. Terjemahan. Penerjemah A.F. Saifuddin. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Rizal Fakhrul, 2013. Karakteristik Morfologi dan Keragaman Sifat-Sifat Kualitatif Sapi Aceh. USU. Medan

Salako, A.E., dan L. O Ngere. 2002. Application of multifactorial discriminant analysis in the morphometric structural differentiation of the WAD and Yankasa sheep in the humid southwest Nigeria. Nig. J. Anim. Prod. 29(2):163-7.

Safitri Diah dan Paramita Indrasari. 2009. Analisis Kanonik Pada Perilaku Kesehatan dan Karakteristik Sosial Ekonomi di Kota Pati. UNDIP. Jawa Tengah

Sibagariang Heridianto. 2015. Estimasi Jarak Genetik dan Faktor Peubah Pembeda Beberapa Bangsa Kambing Di Sumatera Utara Melalaui Analisis Morfometri. USU, Medan.

Simanjuntak; P Novitri; Dwi Melani; Nurul Kurniawati; Dena Rahayu dan Naom Nessyana. 2009. Analisis Komponen Utama. UPI. Jakarta.

Sinar Tani. 2007. Tujuh Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia. Edisi 25 April -1 Mei.

Saparto. 2004. Studi Kraniometri Sapi Jawa dari Beberapa Bangsa Sapi Potong di Indonesia. UNDIP. Semarang.

Suryani, H, F; Purbowati dan Kurnianto, E. 2013. Multivariate Analysis On Cranium Measurements Of Trhee Breeds Of Goat In Central Java.

UNDIP. Semarang.

Syawal Muhammad. 2010. Karakteristik Morfologi dan Produksi Kambing Boer, Kacang dan Persilangannya Pada Umur 0-3 bulan (Prasapih). Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih. Galang.

Walpole R. 1982. Pengantar Statistika. Terjemahan : B. Sumantri. P.T. Gramedia, Jakarta.

(4)

Wiley, E. O. 1981. Phylogenetics: The Theory and Practice of Phylogenetic Systematics. Jhon Wiley dan Sons Inc., Canada.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diperoleh bahwa pendugaan bobot badan untuk kambing Boerka, kambing Kacang, kambing Muara, kambing Peranakan Etawa dan kambing Samosir dengan menggunakan pita

Judul Penelitian : Pendugaan Parameter Genetik Kambing Boerka (F2) Berdasarkan Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Bobot Umur 6 Bulan di Loka Penelitian Kambing Potong

RINALDI, 2015: “Pendugaan Parameter Genetik Kambing Boerka (F2) Berdasarkan Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Bobot Umur 6 Bulan di Loka Penelitian Kambing Potong Sumatera Utara..

Analisis morfologi dengan pendekatan teknik diskriminan dan canonical digunakan untuk menduga jarak genetik dan peubah pembeda antar bangsa dan kelompok domba di Indonesia

Penelitian ini dilaksanakan di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa Klambir Lima Kampung, kecamatan Hamparan Perak, kabupaten Deli Serdang, desa Batu Binumbun,

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman gen fekunditas (BMPR1B dan BMP15) pada tiga kambing lokal Indonesia, yaitu kambing Kacang, Samosir dan Muara

Berdasarkan ukuran morfologik tubuh, bahwa kambing spesifik lokal Samosir ini hampir sama dengan kambing Kacang yang ada di Sumatera Utara, yang membedakannya terhadap kambing

Laju pertumbuhan kambing Boerka-1 (hasil persilangan antara kambing Kacang betina dengan pejantan Boer) dari lahir sampai sapih lebih tinggi dibandingkan dengan kambing