BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien menjadi sangat dibutuhkan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya pengelolaan sistem informasi pada klinik. Klinik sebagai salah satu institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi klinik digunakan untuk memudahkan dalam pengelolaan data pada klinik. Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses pengolahan data menjadi mudah, cepat dan akurat.
terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. (Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan)
Pada saat ini di Indonesia terdapat 3 (tiga) model pengelolaan sistem informasi kesehatan, yaitu : (1) pengelolaan secara manual, dimana pengelolaan informasi di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan secara manual atau paper based melalui proses pencatatan pada buku register, kartu, formulir khusus, mulai
dari proses pendaftaran sampai dengan pembuatan laporan. (2) Pengelolaan secara komputerisasi offline, pada jenis ini pengelolaan informasi di pelayanan kesehatan sebagian besar/seluruhnya sudah dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer, baik itu dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) maupun dengan aplikasi perkantoran elektronik biasa, namun masih belum didukung oleh jaringan internet ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi/bank data kesehatan nasional. (3) Pengelolaan secara komputerisasi online, pada jenis ini pengelolaan informasi di pelayanan kesehatan sebagian
besar/seluruhnya sudah dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer, dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan sudah terhubung secara online melalui jaringan internet ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi/bank data kesehatan nasional untuk memudahkan dalam komunikasi dan sinkronisasi data.
kesehatan pada klinik dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one day care) dan/atau home care. Klinik biasanya hanya mengobati penyakit-penyakit ringan seperti demam dan sebagainya, sedangkan kasus-kasus yang lebih parah dirujuk ke rumah sakit. (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9/Menkes/Per/I/2014 tentang Klinik)
Klinik sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada dinas kesehatan. Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan pelayanan kesehatan. Output dari pencatatan dan pelaporan adalah berupa data dan informasi yang terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Pelaporan klinik memuat laporan data penyakit, laporan kunjungan, dan laporan obat dengan menggunakan formulir standar yang ditetapkan oleh dinas kesehatan.
terdapat pada lembar rekam medis pasien secara manual ke dalam formulir laporan.
Dengan pengelolaan sistem informasi secara manual sering ditemui kelemahan-kelemahan pada klinik Tabita Gunungsitoli seperti ketidakefisienan waktu pembuatan laporan. Tidak jarang petugas dinas kesehatan yang mendatangi klinik untuk mengambil laporan bulanan dan bahkan membantu petugas administrasi apabila laporan belum selesai. Kemudian, kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan dan pengolahan data yang disebabkan oleh human error tidak dapat dihindari. Dengan adanya kesalahan dalam pencatatan dan pengolahan data dapat dipastikan bahwa data dan informasi yang dihasilkan tidak berkualitas.
Berdasarkan kondisi di atas, tepat jika sistem informasi pelaporan data di klinik Tabita Gunungsitoli mengadakan kemajuan dibidang komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Untuk memudahkan petugas administrasi Klinik Tabita Gunungsitoli dalam melakukan pencatatan dan pembuatan laporan bulanan klinik kepada Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Perangkat lunak yang digunakan untuk merancang sistem informasi pelaporan data penyakit di klinik Tabita Gunungsitoli adalah Microsoft Office Excel 2007 dengan menggunakan Macro (Visual Basic for Application).
lunak lain yang biasa digunakan oleh programmer untuk membuat sistem informasi. Selain karena perangkat lunak ini sangat sederhana dan sangat familiar bagi pengguna, perangkat lunak ini juga mudah digunakan bahkan oleh programmer pemula. Pembuatan aplikasi dengan perangkat lunak ini hanya
membutuhkan satu perangkat lunak saja yaitu Microsoft Office Excel 2007, tanpa perlu penambahan perangkat lunak lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang terdapat pada sistem informasi data pasien di Klinik Tabita Gunungsitoli adalah ketidakefisienan waktu pembuatan laporan dan kesalahan dalam pencatatan dan pengolahan data yang disebabkan oleh human error dengan metode pengelolaan sistem informasi yang ada saat ini.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Membuat rancangan sistem informasi data pasien di klinik Tabita Gunungsitoli dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007.
1.3.2 Tujuan Khusus 1. Membuat form login
2. Membuat form identitas pasien
3. Membuat form pendaftaran pasien rawat inap. 4. Membuat form pasien keluar ruang rawat inap. 5. Membuat form pendaftaran pasien rawat jalan.
7. Membuat laporan bulanan kunjungan pasien rawat jalan. 8. Membuat laporan bulanan data penyakit.
1.4 Manfaat