• Tidak ada hasil yang ditemukan

permendikbud tahun2012 nomor011 lampiran a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "permendikbud tahun2012 nomor011 lampiran a"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

NOMOR 11 TAHUN 2012 TANGGAL 29 MARET 2012

STANDAR PELAYANAN MINIMUM

PADA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

1. PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Standar Pelayanan Minimum

Standar Pelayanan Minimum (SPM) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) adalah seperangkat acuan normatif minimum yang harus dipenuhi oleh UNDIKSHA sebagai institusi pendidikan tinggi dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi untuk mewujudkan misi kelembagaannya. Perlu ditegaskan bahwa SPM yang dirumuskan ditujukan kepada masyarakat luas pengguna jasa layanan UNDIKSHA. Artinya, SPM itu akan membingkai interaksi UNDIKSHA secara eksternal dengan masyarakat pengguna jasa layanan UNDIKSHA. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam pemberian pelayanan wajib berusaha keras agar sekurang-kurangnya mencapai SPM yang telah ditetapkan.

1.2 Ruang Lingkup SPM

SPM UNDIKSHA merupakan pedoman untuk memandu memberikan pelayanan berkaitan dengan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Dalam pelaksanaannya, pelayanan tersebut akan terlaksana dengan baik bila mendapat dukungan secara maksimal dari sektor sumber daya manusia, sarana prasarana, keuangan, dan pelayanan sebagaimana yang diuraikan dalam rencana strategis UNDIKSHA.

SPM UNDIKSHA mencakup empat komponen utama atau bidang yang meliputi: pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan layanan administrasi.

(2)

Pelayanan subkomponen mahasiswa meliputi: (1) sistem penerimaan, (2) proses penerimaan, dan (3) registrasi mahasiswa. Pelayanan subkomponen tenaga dosen meliputi: (1) penyediaan dosen sesuai kualifikasi, (2) penyediaan dosen, dan (3) pengembangan kompetensi dosen. Pelayanan subkomponen tenaga kependidikan meliputi: (1) Penyediaan tenaga kependidikan sesuai kualifikasi, dan (2) penyediaan tenaga kependidikan berbanding mahasiswa. Pelayanan subkomponen sarana dan prasarana meliputi : (1) penyediaan ruang kuliah, (2) penyediaan sarana ruang kuliah, (3) penyediaan ruang dosen, (4) penyediaan sarana ruang dosen, (5) penyediaan ruang adminsitrasi, (6) penyediaan sarana ruang administrasi, (7) penyediaan buku dan jurnal, (8) waktu layanan perpustakaan, (9) penyediaan sarana ruangan perpustakaan, (10) kapasitas ruang baca perpustakaan, (11) penyediaan ruang laboratorium, (12) penyediaan alat dan bahan praktikum per prodi, (13) penyediaan sarana ruangan laboratorium, (14) penyediaan ICT, dan (15) penyediaan sarana/prasarana ibadah, olahraga, balai pengobatan dll. Pelayanan subkomponen pembiayaan meliputi: (1) penyediaan pembiayaan pendidikan, dan (2) pembebanan biaya pendidikan pada mahasiswa.

Pelayanan subkomponen kurikulum meliputi: (1) penyediaan kurikulum dan silabus per prodi sesuai dengan program pendidikan, (2) beban studi perprogram pendidikan, (3) penyediaan kalender akademik, dan (4) pembaharuan dan pengembangan kurikulum. Pelayanan subkomponen perkuliahan meliputi: (1) pelaksanaan perkuliahan, (2) kehadiran mahasiswa, (3) kehadiran dosen, (4) praktikum, (5) tugas mandiri, dan (6) asistensi. Sedangkan pelayanan subkomponen penilaian meliputi: (1) ujian, (2) bimbingan tugas akhir, (3) pengujian tugas akhir, dan (4) praktek kerja lapangan/praktek pengalaman lapangan. Pelayanan subkomponen lulusan meliputi: (1) penerbitan ijazah, (2) penyediaan sistem penyaluran lulusan, dan (3) alumni.

(3)

penelitian yang dipublikasikan, (2) memfasilitasi hasil penelitian yang diaplikasikan, (3) desiminasi hasil penelitian, dan (4) pendaftaran HaKI/paten.

Komponen SPM bidang pengabdian kepada masyarakat meliputi subkomponen input, proses, dan output. Pelayanan subkomponen input pengabdian kepada masyarakat meliputi: (1) keterlibatan dosen dalam pengabdian kepada masyarakat, (2) penyediaan kesempatan bagi mahasiswa dalam pengadian kepada masyarakat, (3) penyediaan sarana pengabdian kepada masyarakat, (4) penyediaan sistem informasi pengabdian kepada masyarakat, dan (5) penyediaan dana pengabdian kepada masyarakat. Pelayanan subkomponen proses pengabdian kepada masyarakat meliputi: (1) pelatihan metodologi pengabdian kepada masyarakat, penyusunan proposal, dan penulisan laporan pengabdian kepada masyarakat dan artikel, (2) penerimaan dan seleksi proposal, (3) seminar proposal, (4) penetapan dan pengiriman proposal, (5) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas, (6) pemantauan dan bantuan pelaksanaan, dan (7) penyelenggaraan seminar. Sedangkan pelayanan subkomponen output pengabdian kepada masyarakat meliputi: (1) memfasilitasi hasil pengabdian kepada masyarakat, dan (2) memfasilitasi hasil penelitian untuk pengabdian kepada masyarakat yang dipublikasikan.

Komponen SPM bidang layanan administrasi dibedakan menjadi: (1) layanan administrasi akademik, (2) layanan administrasi kemahasiswaan, (3) layanan administrasi keuangan, (4) layanan administrasi kepegawaian, (5) layanan administrasi perlengkapan, dan (6) layanan administrasi umum.

(4)

Layanan administrasi kepegawaian meliputi : (1) penyediaan sarana, (2) penyediaan tenaga yang kompeten, (3) penyusunan formasi pegawai, (4) pelaksanaan penerimaan pegawai, (5) pemrosesan mutasi pegawai, (6) disiplin dan pengembangan pegawai, (7) monitoring administrasi kepegawaian, dan (8) pelaporan administrasi kepegawaian. Layanan administrasi perlengkapan meliputi : (1) penyediaan sarana, (2) penyediaan tenaga kompeten, (3) penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana, (4) pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana, (5) penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, dan perawatan sarana dan prasarana, (6) monitoring dan evaluasi pengelolaan perlengkapan, dan (7) pelaporan administrasi perlengkapan. Sedangkan layanan administrasi umum meliputi: (1) penyediaan sarana, (2) penyediaan tenaga yang kompeten, (3) layanan persuratan/kearsipan, (4) layanan kerumah-tangaan, (5) layanan keprotokolan, (6) layanan hukum dan peraturan perundang-undangan, (7) layanan organisasi dan ketatalaksanaan, dan (8) pelaporan administrasi umum.

1.3 Pendekatan Penyusunan dan Strategi Pencapaian SPM

SPM dikembangkan berdasarkan pengalaman empirik masa lalu, kondisi saat ini dan prediksi masa depan masing-masing unit atau sub unit yang ada di UNDIKSHA dengan memperhatikan kecenderungan perkembangan dan kebijakan yang relevan. Dalam menysun SPM ini digunakan pendekatan secara sistematik dari unit paling kecil sampai tingkat institusi untuk mendapatkan kondisi real saat ini dan membuat prediksi lima tahun kedepan dengan menggunakan berbagai asumsi. Dengan memperhatikan pengalaman empirik masa lalu, keadaan saat ini dan prediksi masa akan datang diharapkan SPM yang ditetapkan benar-benar realistis untuk dilaksanakan.

Dengan adanya SPM bukan berarti bahwa pelayanan di UNDIKSHA bersifat minimalis. Adanya SPM diharapkan justru mendorong semua pihak dilingkungan UNDIKSHA untuk bekerja lebih baik dan berusaha secara optimal untuk mencapai target sekurang-kurangnya seperti yang tertuang dalam indikator SPM. Dengan demikian, adanya SPM diharapkan layanan di UNDIKSHA menjadi lebih akuntabel, transparan, dan terukur sehingga pihak-pihak eksternal yang membutuhkan layanan jasa UNDIKSHA akan memperoleh layanan prima (excellence in service) dalam setiap urusan.

(5)

2. DASAR PENGEMBANGAN SPM

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993, pelayanan instansi pemerintah diartikan sebagai pelayanan publik, pelayanan umum, atau pelayanan administrasi pemerintah, dan istilah ini merupakan terjemahan dari konsep public service. Kepmenpan tersebut telah disempurnakan menjadi Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan, mendefinisikan pelayanan umum sebagai segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketetentuan peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang perubahan IKIP Negeri Singaraja menjadi Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) menyatakan bahwa UNDIKSHA adalah institusi pendidikan tinggi negeri yang melaksanakan tridharma perguruan tinggi, yaitu: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Atas dasar Peraturan Pemerintah tersebut maka Standar Pelayanan Minimum (SPM) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) merupakan seperangkat acuan normatif minimum yang harus dipenuhi oleh UNDIKSHA sebagai institusi pendidikan tinggi dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi dalam mewujudkan misi kelembagaannya. Dalam Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003 tersebut, pelayanan pendidikan, termasuk di UNDIKSHA, dikatagorikan ke dalam kelompok pelayanan jasa.

2.1 Dasar Hukum Penyusunan SPM

Dalam penyusunan SPM, UNDIKSHA mengacu pada:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301),

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2005),

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

(6)

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2006 tentang Perubahan IKIP Negeri Singaraja Menjadi Universitas Pendidikan Ganesha. 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan,

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014,

10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Pendidikan Ganesha,

11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 tentang Statuta Universitas Pendidikan Ganesha,

12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimum Bagi Perguruan Tinggi Negeri Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, dan

13.Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan.

2.2 Prinsip Dasar Penyusunan SPM

Prinsip dasar penyusunan SPM UNDIKSHA ditetapkan berdasarkan pada tata aturan dan prinsip-prinsip penyelenggaraan pelayanan publik. Sebagai penyelenggara pelayanan publik, UNDIKSHA telah dan akan memperhatikan sepuluh prinsip penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003. Kesepuluh prinsip penyelenggaraan pelayanan publik dimaksud adalah sebagai berikut.

(7)

2. Kejelasan. Kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal: a.persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik.

b.unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/ sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik, dan

c. rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

3. Kepastian Waktu. Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4. Akurasi. Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah. 5. Keamanan. Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman

dan kepastian hukum.

6. Tanggung Jawab. Pimpinan penyelenggaraan pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. 7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana. Tersedianya sarana dan prasarana

kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika). Sarana dan prasarana serta akses khusus bagi penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil serta balita wajib disediakan pula oleh penyelenggara pelayanan untuk memudahkan pemberian pelayanan.

8. Kemudahan Akses. Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

9. Kedisiplinan, Kesopanan, dan Keramahan. Pemberi pelayan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

10.Kenyamanan. Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain.

Di samping itu, juga merujuk prinsip-prinsip pelayanan publik yang dipaparkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990) dalam bukunya yang berjudul Delivering Quality Services: Balancing Customer Perceptions and Expectations, sebagaimana terangkum dalam tabel berikut.

Tabel. Sepuluh Dimensi Pelayanan Prima

No Dimensi Definisi

1 Tangibles Penampilan dan fasilitas fisik, peralatan, personalia, dan

sarana komunikasi

2 Realibility Pemberian jasa yang dijanjikan dengan akurat dan

terpercaya

3 Responsiveness Kesediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan

(8)

4 Competence Pemberian layanan berbasis pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang layanan dengan mengedepankan mutu dan bersungguh-sungguh (rigorous)

5 Courtesy Menunjukkan kesopanan, rasa hormat, bikjaksana,

kolaboratif, dan bersahabat sebagai orang yang dihubungi/dibutuhkan/ dikontak

6 Credibility Layak dipercaya dan menjunjung tinggi kejujuran dalam

layanan

7 Security Pemberian jaminan rasa aman, bebas dari segala bahaya,

risiko, dan kekecewaan

8 Access Mudah dijangkau, didekati dan ditemui/dihubungi.

9 Communication Memberi informasi pada pelanggan dengan bahasa yang

mudah dimengerti dan didengar

10 Understanding the

Customer

Berusaha memahami pelanggan dan mengetahui kebutuhannya

Dimensi tersebut telah (atau belum sepenuhnya) menjadi perhatian pimpinan UNDIKSHA dalam rangka meningkatkan kualitas layanan yang memuaskan. Perhatian tersebut diwujudkan dalam bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, sistem pengelolaan, dan infrastruktur.

2.3 Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggara pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi pelayanan dan/atau penerima pelayanan. Standar dibutuhkan oleh unit (satuan kerja) sebagai acuan dasar dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misinya. Acuan dasar tersebut antara lain meliputi kriteria minimum dan indikator kinerja dari berbagai aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan yang berkualitas. Selain itu, standar juga dimaksudkan memacu unit-unit kerja agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan yang bermutu dan sebagai perangkat untuk mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan tugas pokoknya.

Dalam mengembangkan standar pelayanan, UNDIKSHA merujuk pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003, yang sekurang-kurangnya mencakup enam hal.

1. Prosedur pelayanan, yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

(9)

3. Biaya pelayanan, yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan. Biaya (termasuk rinciannya) ini ditetapkan dengan memperhatikan tingkat kemampuan daya beli masyarakat, nilai/harga yang berlaku atas barang dan/atau jasa, serta ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dengan memperhatikan prosedur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Produk pelayanan, yang akan diterima oleh penerima layanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

5. Sarana dan prasarana, yang secara memadai perlu disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan, yang harus ditetapkan secara tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan prilaku yang dibutuhkan.

Dalam upaya peningkatan layanan yang berkelanjutan, standar perlu dimonitor, dievaluasi dan direvisi/ditingkatkan melalui benchmarking. Standar tersebut ditegaskan kembali pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum, pasal 3 ayat 4, yang menyatakan bahwa standar pelayanan minimal bersifat sederhana, kongkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau, dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki batas waktu pencapaian.

Untuk meningkatkan kualitas layanan secara terus menerus dan berkelanjutan di UNDIKSHA telah ditetapkan standar akademik oleh senat Universitas, yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan standar ditingkat unit sesuai dengan tugas dan fungsinya. Standar-standar yang telah ditetapkan oleh UNDIKSHA berkaitan dengan tri dharma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

(10)

merupakan upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan (iii) upaya penataan sistem pelayanan yang berbasis pada budaya mutu.

2.4 Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 juga menyebutkan empat pola penyelenggaraan pelayanan publik. UNDIKSHA juga menggunakan Kepmenpan tersebut sebagai rujukan mengembangkan pola penyelenggaraan pelayanan publik, dimana ke empat pola tersebut adalah:

1. Fungsional, pelayanan publik diberikan oleh UNDIKSHA sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.

2. Terpusat, pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh UNDIKSHA berdasarkan tugas, fungsi dan kewenangannya untuk menyelenggarakan pelayanan jasa pendidikan tinggi.

3. Terpadu, yaitu pola pelayanan administrasi diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu pintu.

4. Gugus Tugas, yaitu pelayanan publik diberikan dengan pembagian tugas, baik secara perorangan atau dalam bentuk unit kerja (fakultas, lembaga, dan unit pelaksana teknis) pada lokasi-lokasi tententu.

Selain pola-pola di atas, penyelenggara pelayanan di tingkat fakultas, lembaga, dan Unit Pelaksana Teknis dapat mengembangkan sendiri pola penyelenggaraan pelayanannya dalam upaya peningkatan pelayanan publik, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip yang telah menjadi ketentuan.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, tidak tertutup kemungkinan penerima layanan merasa tidak puas atas layanan yang diperolehnya dan mengadukan ketidakpuasan tersebut kepada penyelenggara pelayanan. Adalah wajib bagi pimpinan unit penyelenggara untuk menyelesaikan setiap laporan/pengaduan masyarakat sesuai dengan kewenangannya. Dengan rujukan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003, dalam menyelesaikan setiap pengaduan masyarakat, pimpinan UNDIKSHA memperhatikan hal-hal penting berikut ini:

(1) prioritas penyelesaian pengaduan,

(2) penentuan pejabat yang menyelesaikan pengaduan, (3) prosedur penyelesaian pengaduan,

(4) rekomendasi penyelesaian pengaduan,

(5) pemantauan dan evaluasi penyelesaian pengaduan,

(6) pelaporan proses dan hasil penyelesaian pengaduan kepada pimpinan, (7) penyampaian hasil penyelesaian pengaduan kepada yang mengadukan,

dan

(11)

Apabila pengaduan penerima layanan tidak dapat diselesaikan oleh penyelenggara pelayanan publik yang bersangkutan, bisa jadi pengaduan tersebut berkembang menjadi sengketa. Jika sengketa muncul, penyelesaian dilakukan melalui jalur hukum.

3. RUANG LINGKUP SPM

Sebagai lembaga pendidikan tinggi milik Negara, UNDIKSHA mengemban tugas pokok tridharma perguruan tinggi, yaitu menyelenggarakan pendidikan jenjang pendidikan tinggi, menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu, seta menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu bidang pelayanan UNDIKSHA diutamakan pada tiga bidang tridharma perguruan tinggi tersebut. Di samping layanan pada tridharma perguruan tinggi UNDIKSHA juga menyelenggarakan pelayanan pendukung dalam rangka mewujudkan visi UNDIKSHA sebagai perguruan tinggi unggul yang berorientasi budaya lokal.

Berdasarkan hal di atas, secara garis besar, ruang lingkup pelayanan UNDIKSHA dikelompokkan menjadi pelayanan utama dan pelayanan pendukung. Pelayanan utama mencakup pelayanan tridharma perguruan tinggi yaitu pelayanan pada bidang pendidikan, pelayanan pada bidang penelitian dan pelayanan pada bidang pengabdian kepada masyarakat. Pelayanan pendukung meliputi segala bentuk pelayanan lain yang perlu dilakukan UNDIKSHA untuk memperluas cakupan pelayanan kepada masyarakat, antara lain: program pendidikan dasar, pemagangan dosen, pertukaran dosen, humas, dan akses fasilitas untuk masyarakat luar kampus. Sehubungan dengan itu berikut diuraikan masing-masing bidang dan sub bidang layanan.

3.1 SPM Bidang Pendidikan

SPM bidang pendidikan dirancang untuk memberikan layanan secara optimal kepada seluruh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, sarana prasarana, pembiayaan, kurikulum, perkuliahan, penilaian dan lulusan.

3.1.1 SPM Sub Bidang Mahasiswa

Beberapa jenis layanan yang berkaitan dengan sub bidang pendidikan adalah layanan yang berkaitan dengan sistem penerimaan, proses penerimaan, dan registrasi mahasiswa.

(12)

PMJK); kesempatan bagi calon mahasiswa berprestasi dari masyarakat yang tidak mampu untuk saat ini hanya 10% namun target 5 tahun ke depan adalah 20%; dan kesempatan bagi calon mahasiswa asing untuk kuliah di UNDIKSHA adalah 0,1% namun target 5 tahun ke depan adalah 1%.

SPM proses penerimaan dimaksudkan untuk memberi informasi kepada calon mahasiswa tentang jurusan/prodi dan fakultas serta program pascasarjana yang ada di UNDIKSHA beserta kualitas masing-masing jurusan/prodi, fakultas dan program pascasarjana sehingga calon mahasiswa tidak salah pilih dan setelah diterima mereka dapat menyukai jurusan/prodi sesuai pilihannya. Sehubungan dengan itu UNDIKSHA melakukan beberapa upaya untuk memenuhinya antara lain: penyebaran informasi yang saat ini hanya dominan dilakukan melalui media cetak untuk 5 tahun ke depan akan dikembangkan dengan menggunakan tidak saja media cetak, tetapi juga media elektronik dan lewat website secara nasional dan internasional; seleksi dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan UNDIKSHA untuk PMJK dan PMJL, sedangkan untuk SNMPTN ditetapkan oleh rayon; pengumuman hasil seleksi dilakukan dengan menempelkan hasil seleksi pada papan pengumuman di kampus UNDIKSHA, melalui website UNDIKSHA (www.UNDIKSHA.ac.id) dan media masa Koran.

SPM regristrasi mahasiswa. Regristrasi administrasi merupakan proses untuk memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa UNDIKSHA. Regristrasi mahasiswa dilakukan dengan tata cara, persyaratan, dan waktu yang telah ditentukan yaitu telah membayar biaya pendidikan dan melengkapi berkas registrasi.

Registrasi akademik adalah proses untuk memperoleh hak mengikuti perkuliahan. Registrasi akademik berisi kegiatan pendaftaran mata kuliah yang berupa Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa. Dalam pendaftaran mata kuliah tersebut mahasiswa melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dalam hal ini penasehat akademik (PA) masing-masing. Setelah mengikuti registrasi akademik, mahasiswa memperoleh jaminan mengikuti perkuliahan sampai memperoleh nilai akhir seluruh mata kuliah yang ditempuh.

(13)

kedepan 100 % pelayanan registrasi online ditargetkan telah terdistribusi ke fakultas.

3.1.2 SPM Sub Bidang Tenaga Dosen

SPM sub bidang tenaga dosen dimaksudkan untuk memperlancar perkuliahan dan untuk menjamin kualitas perkuliahan. Aspek yang dipandang sebagai Standar Pelayanan Minimal untuk tenaga dosen terdiri atas: kualifikasi akademik, kesesuaian spesifikasi dengan penugasan dosen, rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik, dan rasio guru besar. Berkaitan dengan kualifikasi dosen, saat ini 16,36 % telah berkualifikasi S3,dan 74% berkualifiaksi S2. dan masih 9,64 % S1. Dalam lima tahun kedepan ditargetkan 35% tenaga dosen berkualifikasi S3, dan 100% berkualifikasi S2. Jika dilihat dari kesesuaian spesifikasi akademik/bidang keahlian dosen dengan bidang penugasan, 70% dosen telah ditugaskan sesuai dengan bidang spesifikasinya. Dalam lima tahun kedepan ditargetkan 95% dosen ditugaskan sesuai dengan spesifikasi akademiknya. Rasio dosen mahasiswa UNDIKSHA saat ini adalah 1: 29. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan rasio dosen mahasiswa adalah 1:30.

Untuk mencapai target di atas dilakukan upaya-upaya seperti:

pemagangan, short visite, dan studi lanjut sesuai dengan bidang ilmu yang diampunya. Sehubungan dengan itu UNDIKSHA perlu membiayai sebagian atau keseluruhan pengembangan dosen yang dimaksud.

Kualitas penyelenggaraan pendidikan di UNDIKSHA sangat dipengaruhi oleh jumlah guru besar yang dimiliki. Saat ini 10,6% staf edukatif UNDIKSHA telah memangku jabatan guru besar. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 12% staf edukatif UNDIKSHA memangku jabatan guru besar.

3.1.3 SPM Sub Bidang Tenaga Kependidikan

(14)

Rasio tenaga kependidikan berbanding mahasiswa dimaksudkan untuk menjamin pelayanan maksimal terhadap kelancaran pendidikan mahasiswa dalam menempuh pendidikan di UNDIKSHA. Sehubungan dengan itu indikator kinerja yang berkaitan dengan perbandingan tenaga kependidikan (tenaga administrasi, teknisi, laboran dan pustakawan) dengan mahasiswa saat ini masing-masing sebesar 1 : 146; 1 : 80; 1 : 848; dan 1 : 351. Namun demikian untuk 5 tahun ke depan perimbangan tenaga kependidikan (tenaga administrasi, teknisi, laboran dan pustakawan) dengan mahasiswa masing-masing sebesar 1 : 140; 1 : 80; 1 : 800; dan 1 : 1:345.

3.1.4 SPM Sub Bidang Sarana dan Prasarana

Beberapa jenis layanan yang berkaitan subbidang sarana adalah penyediaan sarana ruang kuliah, sarana ruang dosen, sarana ruang laboratorium, sarana ruang administrasi, dan sarana perpustakaan. Sedangkan jenis layanan yang berkaitan dengan subbidang prasarana adalah layanan yang berkaitan dengan penyediaan ruang kuliah.

Penyediaan ruang kuliah dimaksudkan untuk memberi pelayanan kepada mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan secara nyaman sehingga mereka bisa mencapai hasil belajar secara maksimal. Untuk mencapai hal di atas UNDIKSHA saat ini menyiapkan layanan ruang kuliah dengan rasio 1 : 0,8 m2. Namun demikian UNDIKSHA tetap berupaya melayani mahasiswa sehingga untuk 5 tahun kedepan ditargetkan rasio luas ruang kuliah per mahasiswa adalah 1 : 1,6 m2 Disamping ruang kuliah UNDIKSHA juga perlu menyediakan lecture teatre dan ruang seminar. Di samping memberi layanan yang berkaitan dengan penyediaan ruang kuliah dan laboratorium UNDIKSHA juga memberi layanan berupa sarana ruang kuliah yang meliputi meubuler, LCD, komputer/laptop, dan sarana laboratorium untuk menunjang pelaksanaan praktikum. Ruang kuliah yang dimilki UNDIKSHA adalah 93 buah. Persentase ruang kuliah yang telah dilengkapi dengan LCD adalah 72 ruangan (77,42%). Dalam lima tahun kedepan ditargetkan 100% ruang kuliah dilengkapi dengan LCD.

(15)

itu, dilihat dari persentase ketercukupan sarana ruang laboratorium saat ini adalah 90%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 100%.

Penyediaan ruang dosen yang memadai dimaksudkan untuk menjamin kinerja dosen yang optimal. Saat ini ratio ruang dosen adalah 1: 0,8 m2. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan ratio ruang dosen adalah 1: 1,6 m2. Semua ruang dosen sudah dilengkapi dengan pendingin. Kondisi ini tetap dipertahankan dalam lima tahun kedepan.

Penyelenggaraan pendidikan yang bermutu membutuhkan pelayanan administrasi yang prima. Pelayanan ini akan dapat dilakukan secara optimal bila staf administrasi memiliki ruang kerja yang nyaman dan memadai. Saat ini ratio pegawai dengan ruang administrasi adalah 1: 6,09 m2. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan ratio pegawai dan ruang administrasi adalah 1: 12 m2. 95% ruang administrasi sudah dilengkapi dengan komputer jaringan dan berpendingin. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 100% ruang sudah dilengkapi dengan komputer jaringan dan berpendingin.

Perpustakaan merupakan unsur yang sangat esensial dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Saat ini perpustakaan UNDIKSHA telah dilengkapi buku teks, buku referensi, dan jurnal yang 90% sesuai dengan mata kuliah. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 95% buku teks, referensi, dan jurnal tersebut sesuai dengan mata kuliah yang dikembangkan di UNDIKSHA. Jumlah jurnal yang tersedia di perpustakaan saat ini adalah 566 judul. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan jumlah judul jurnal adalah 850 judul.

Untuk layanan internet perpustakaan UNDIKSHA juga menyediakan komputer dengan daya tampung 9 mahasiswa. Karena kondisi UNDIKSHA saat ini belum memungkikan pengembangan ruang perpustakaan lebih lanjut, maka kondisi ini tetap dipertahankan dalam lima tahun ke depan. Sebagai salah satu sumber belajar, saat ini perpustakaan UNDIKSHA telah menyediakan waktu pelayanan rata-rata 9 jam/hari. Sesuai kemampuan kemampuan yang dimiliki UNDIKSHA kondisi ini akan tetap dipertahankan sampai lima tahun ke depan.

(16)

telah terlayani oleh hotspot internet UNDIKSHA. Sistem informasi UNDIKSHA juga menyediakan fasilitas e-learning bagi dosen. Saat ini sistem informasi telah mampu menyediakan fasilitas ini untuk seluruh 90% dosen. Dalam lima tahun kedepan diharapkan seluruh dosen dapat disediakan fasilitas e-learning.

Di samping sarana yang diuraikan di atas, UNDIKSHA juga menyediakan sarana lainnya seperti klinik, rumah ibadah, dan sarana olahraga. Saat ini sarana ini telah mamadai. Kondisi ini tetap dipertahankan dengan peningkatan kualitasnya.

3.1.5 SPM Sub Bidang Pembiayaan

SPM yang berkaitan dengan subbidang pembiayaan adalah berkaitan dengan penyediaan biaya pendidikan dan pembebanan biaya pendidikan pada mahasiswa.

Penyediaan biaya pendidikan dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan pendidikan di UNDIKSHA. Biaya pendidikan di UNDIKSHA saat ini bersumber dari Penerimaan Negera Bukan Pajak, Rupiah Murni (RM), dan pinjaman. Sumber pembiayaan yang dikategorikan sebagai PNBP adalah yang bersumber dari mahasiswa, masyarakat, dan usaha/jasa layanan dan kerjasama. Sedangkan rupiah murni adalah yang berasal dari APBN pemerintah pusat. Saat ini 33 % pembiayaan UNDIKSHA bersumber dari mahasiswa dan masyarakat, 67 % dari pemerintah (RM + RK).

Pembebanan biaya pendidikan pada mahasiswa dimaksudkan sebagai perwujudan tanggung jawab warga masyarakat dalam hal ini orang tua mahasiswa terhadap kelancaran dan peningkatan kualitas pendidikan. Pendapatan PNBP UNDIKSHA dari biaya pendidikan mahasiswa pada tahun 2010 adalah Rp. 37.532.070.000,00 dengan jumlah mahasiswa 12.701 orang sehingga rata-rata dana pendidikan yang ditanggung oleh mahasiswa adalah Rp. 2.955.000/mahasiswa. Sedangkan total pendapatan UNDIKSHA pada tahun 2010 sebesar Rp. 113.200.331.500,00. Hal ini berarti dana pendidikan dari mahasiswa pada tahun 2010 (baseline) sebesar 33%. Sehingga dalam lima tahun ke depan masih dimungkinkan untuk meningkatkan biaya pendidikan yang bersumber dari mahasiswa/masyarakat, namun tetap harus maksimal 1/3 dari biaya pendidikan di UNDIKSHA.

3.1.6 SPM Sub Bidang Kurikulum

(17)

silabus per prodi sesuai dengan program pendidikan, beban studi per program pendidikan, penyediaan kalender akademik, pembaharuan dan pengembangan kurikulum.

Penyediaan kurikulum dan silabus per prodi sesuai dengan program pendidikan sangat diperlukan sebagai pedoman bagi dosen dalam melaksanakan perkuliahan sehingga perkuliahan menjadi terarah dan berkualitas. Untuk mencapai tujuan itu, jurusan melakukan pembahasan kurikulum secara periodik. Di samping itu, setiap dosen diminta membuat silabus mata kuliah yang didanai oleh UNDIKSHA. Sebelum diterapkan dalam perkuliahan silabus mata kuliah dibahas dalam suatu pertemuan di masing-masing jurusan/prodi dalam rangka menjaga kualitas silabus mata kuliah tersebut. Sampai saat ini, 100% dosen telah membuat dan memanfaatkan silabus yang dibuat, 100 % telah membuat dan memiliki SAP matakuliah yang diasuh dan 100% jurusan memiliki kurikulum berbasis kompetensi. Untuk 5 tahun kedepan UNDIKSHA menargetkan setiap dosen (100%) memiliki silabus dan SAP matakuliah yang diasuh.

Beban studi per program pendidikan sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dikti sehingga pencapaian target mencapai 100% dan angka persentase ini akan dipertahankan selama 5 tahun mendatang. Kesesuaian beban studi ini penting untuk dipertahankan karena menghindari beban mahasiswa di luar batas kemampuan rata-rata mahasiswa Indonesia.

Penyediaan kalender akademik dimaksudkan sebagai pedoman bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang bersifat akademik maupun non akademik. Yang berkaitan dengan akademik menyangkut memulai perkuliahan, ujian tengah semester, ujian akhir semester termasuk kegiatan praktikum. Sedangkan yang bersifat non akademik/ekstrakurikuler meliputi: kegiatan olah raga dan seni. Sehubungan dengan itu semua dosen dan mahasiswa memiliki kalender akademik.

(18)

3.1.7 SPM Sub Bidang Perkuliahan

Beberapa jenis layanan yang berkaitan dengan sub bidang perkuliahan adalah layanan yang berkaitan dengan pelaksanaan perkuliahan, kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, praktikum, tugas mandiri, dan asistensi atau tutorial.

Pelaksanaan perkuliahan dimaksudkan memberi pelayanan kepada mahasiswa agar memiliki peluang berhasil sangat tinggi dalam menempuh setiap mata kuliah. Untuk itu, dibutuhkan disiplin tinggi di kalangan mahasiswa maupun dosen dalam melaksanakan tugas perkuliahan. Sehubungan dengan itu UNDIKSHA telah berusaha untuk mencapai hal tersebut sehingga kondisi saat ini sudah mencapai ketepatan waktu pelaksanaan perkuliahan sebesar 75%. Dalam lima tahun kedepan UNDIKSHA berupaya mencapai ketepatan waktu pelaksanaan perkuliahan hingga mencapai 100%.

Kehadiran mahasiswa dalam perkulian sangat penting artinya dalam menunjang kelancaran dan keberhasilan belajar mereka. Tinggi rendahnya kehadiran mereka dalam perkuliahan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan studi mereka. Oleh karena itu, Unidiksha telah menetapkan suatu aturan bawa semua mahasiswa wajib hadir minimal 75% dalam perkuliahan dan 100% dalam praktikum. Melihat persentase kehadiran mahasiswa di atas, tampak kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan baru sebatas kehadiran minimal. Untuk itu dalam 5 tahun mendatang dicanangkan kehadiran mahasiswa minimal 90%.

Kehadiran dosen sangat penting artinya dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran, target yang ingin dicapai dan keberhasilan belajar mahasiswa. Oleh karena itu, Unidiksha telah menetapkan suatu aturan bahwa semua dosen wajib hadir minimal 75% dalam perkuliahan dan 75% dalam praktikum. Melihat persentase kehadiran dosen di atas, tampak kehadiran dosen dalam perkuliahan baru sebatas kehadiran minimal. Untuk itu dalam 5 tahun mendatang dicanangkan kehadiran dosen minimal 90%.

(19)

Untuk membantu dosen dan membimbing perkuliahan dosen dapat melibatkan asisten mahasiswa. Kehadiran asisten dalam asistensi saat ini minimal 75%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 90%.

Dalam pelaksanaan perkuliahan system informasi UNDIKSHA telah menyediakan layanan e-learning kepada seluruh staf dosen. Saat ini jumlah dosen yang telah memanfaatkan e-learning adalah dosen 7,0 %. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 20% dosen telah memanfaatkan e-learning.

3.1.8 SPM Sub Bidang Penilaian

Beberapa jenis layanan yang berkaitan dengan sub bidang perkuliahan adalah layanan yang berkaitan dengan ujian, bimbingan tugas akhir, pengujian tugas akhir, dan praktek kerja lapangan atau praktek pengalaman lapangan.

Layanan Ujian berfungsi untuk mengukur kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa dalam menempuh perkuliahan. Ada beberapa jenis ujian yang harus didikuti mahasiswa selama menempuh perkuliahan di UNDIKSHA yaitu ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian akhir program. Kecepatan pengumuman nilai ujian baik untuk ujian tengah semester, akhir semester, dan akhir program untuk saat ini ditetapkan 3 minggu. Namun dalam 5 tahun ke depan kecepatan pengumuman nilai ujian untuk ujian tengah semester, akhir semester, dan akhir program ditetapkan 2 minggu.

Bimbingan tugas akhir dimaksudkan untuk membantu mempercepat proses penyelesaian tugas akhir. Frekuensi dan lama bimbingan yang dilakukan pada saat ini selama 4 jam/minggu sedangkan dalam 5 tahun ke depan akan ditargetkan selama 6 jam/minggu. Penyelesaian tugas akhir atau skripsi selama ini rata-rata 8 bulan. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan menjadi 6 bulan dari saat proposal penelitian diterima.

(20)

Praktek kerja lapangan atau praktek pengalaman lapangan dimaksudkan untuk menerapkan secara real ilmu pengetahuan pedagogi yang telah dimiliki dalam rangka menghasilkan lulusan guru yang professional. Program PKL dan PPL selama ini disosialisasikan kepada seluruh dosen pembimbing dan memiliki rencana pelaksanaan yang terstruktur baik untuk mahasiswa maupun dosen. Pencapaian ketersediaan informasi program PKL/PPL untuk dosen pembimbing dan rencana terstruktur pelaksanaan PKL/PPL baik untuk dosen pembimbing maupun mahasiswa untuk saat ini sudah mencapai 100% dan diharapkan tetap bertahan dalam 5 tahun mendatang.

3.1.9 SPM Sub Bidang Lulusan

Beberapa jenis layanan yang berkaitan dengan sub bidang lulusan adalah layanan yang berkaitan, penyediaan sistem penyaluran lulusan, dan alumni.

Layanan penyediaan sistem penyaluran lulusan bertujuan untuk memberikan layanan pada lulusan untuk memudahkan/mempercepat mendapatkan pekerjaan, sehingga menurunkan waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama. Layanan ini dapat dilihat dari tersedianya unit bursa kerja. Saat ini UNDIKSHA belum memiliki unit tersebut. Dalam lima tahun kedepan akan dikembangkan unit bursa kerja bagi lulusan.

Layanan alumni bertujuan untuk memberikan layanan pada alumni untuk membangun jejaring dan komunikasi antar alumni. Layanan ini dapat dilihat dari tersedianya wadah alumni dan tersedianya sistem informasi alumni. UNDIKSHA telah memiliki organisasi alumni yaitu IKA UNDIKSHA dan beberapa organisasi alumni yang lebih spesifik seperti IKA pada tingkat jurusan. IKA UNDIKSHA telah memiliki cabang di setiap Kabupaten di Bali dan beberapa propinsi di Indonesia. Ketersediaan fórum ilmiah bagi alumni saat ini baru mencapai dua kegiatan yaitu jurnal ilmiah dan seminar/lokakarya. Dengan bertambahnya jumlah IKA di tingkat Jurusan, dalam lima tahun kedepan diharapkan terdapat sekurang-kurangnya 13 kegiatan.

3.2 SPM Bidang Penelitian

(21)

informasi penelitian. Komponen proses menyangkut layanan: (1) metodologi penelitian, penyusunan proposal, dan penulisan laporan penelitian dan artikel ilmiah untuk jurnal, (2) penerimaan dan seleksi proposal, (3) seminar proposal, (4) penetapan dan pengiriman proposal, (5) pemantauan dan bantuan pelaksanaan, dan (6) pendampingan untuk peneliti junior. Komponen output menyangkut layanan: (1) memfasilitasi hasil penelitian yang akan dipublikasikan dalam jurnal, (2) memfasilitasi hasil penelitian yang aplikasikan, (4) desiminasi hasil penelitian, dan (5) pendaftaran HAKI/Paten.

A. Komponen Input

Komponen input memberikan layanan sebagai berikut:

(1) Keterlibatan dosen dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada dosen UNDIKSHA untuk terlibat aktif dalam berbagai jenis penelitian baik yang didanai melalui DIPA UNDIKSHA maupun dana dari sumber lain seperti DP2M Dikti, Ristek, Pemprov, Pemda, DUDI, dan instansi terkait lainnya. Saat ini persentase dosen yang terlibat dalam penelitian baru mencapai 82%. Dalam lima tahun kedepan persentase ini ditargetkan menjadi 90%. Dilihat dari kesesuaian penelitian dosen dengan keahliannya adalah dengan mencari pembagian antara jumlah penelitian dosen yang sesuai dengan keahliannya dibagi jumlah seluruh dosen dikalikan 100%. Baseline untuk indikator kesesuaian penelitian dosen dengan keahliannya saat ini baru mencapai 78% dan target untuk lima tahun ke depan diharapkan mencapai 80%. Cara pengukuran indikator rasio penelitian dosen dengan total dosen dilakukan dengan mencari perbandingan antara jumlah penelitian dosen dengan jumlah seluruh dosen. Baseline indikator jumlah penelitian dosen dibandingkan jumlah dosen dengan rasio 1: 2 dan target untuk lima tahun ke depan keadaan ini tetap dipertahankan.

(22)

B. Komponen Proses

Komponen proses memberikan layanan sebagai berikut:

(1)Layanan metodologi penelitian, penyusunan penelitian dan penulisan laporan penelitian dan artikel ilmiah untuk publikasi dimaksudkan untuk memberikan bantuan kepada peneliti terutama peneliti junior dalam hal metodologi penelitian, penyusunan proposal, dan penulisan laporan penelitian serta artikel ilmiah. Cara pengukuran indikator frekuensi pelatihan dilakukan dengan menghitung jumlah pelatihan selama setahun. Baseline indikator ini adalah 2 kali setahun dan target untuk lima tahun adalah 3 kali setahun. Persentase dosen yang ikut pelatihan dihitung dengan menghitung jumlah dosen yang mengikuti pelatihan dibagi dengan jumlah dosen dikalikan 100%. Baseline indikator jumlah dosen yang ikut pelatihan adalah 10% dan target lima tahun ke depan adalah 15%.

(2)Layanan penerimaan dan seleksi proposal dimaksudkan untuk membantu menerima dan menyeleksi proposal baik yang akan didanai dari dana DIPA UNDIKSHA maupun yang didanai sumber dana eksternal. Tenggang waktu antara batas akhir penerimaan proposal dan pengumuman hasil seleksi saat ini adalah 2 minggu. Kondisi ini tetap dipertahankan sampai lima tahun ke depan.

(3)Layanan seminar proposal dimaksudkan untuk memfasilitasi dalam menyeleksi proposal baik yang didanai dari DIPA sendiri maupun sumber dana dari eksternal. Cara menghitung jumlah proposal yang diseminarkan dibagi jumlah seluruh proposal kali 100%. Baseline indikator adalah 100% dan target lima tahun ke depan adalah 100%. (4)Layanan penetapan dan pengiriman proposal dimaksudkan

dimaksudkan untuk membantu menetapkan proposal yang diterima dan mengirimkan proposal yang diterima ke instansi/lembaga penyandang dana. Cara menghitung indikator dilakukan dengan menghitung jumlah proposal yang didanai dibagi jumlah seluruh proposal yang diusulkan. Baseline indikator adalah 44,99% dan target lima tahun ke depan adalah 60%.

(5)Kualitas penyelenggaraan penelitian juga bisa dilihat dari ketepatan waktu penyelesaian dengan waktu yang tertuang dalam kontrak. Cara menghitung indikator ketepatan pelaksanaan penelitian adalah menghitung jumnlah peneliti yang tepat waktu melaksanakan penelitian sesuai kontrak dibandingkan jumlah penelitian secara`keseluruhan kali 100%. Baseline indikator 92% dan target untuk 5 tahun 95%.

(23)

pendampingan untuk dosen junior dihitung dengan menghitung jumlah dosen junior yang didampingi dibagi jumlah seluruh dosen junior. Baseline indikator 50% dan target lima tahun ke depan 100%.

(7)Layanan penyelenggaraan seminar hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan keterampilan bagi para peneliti tentang berbagai isu terbaru penelitian. Cara menghitung indikator dilakukan dengan menghitung jumlah penelitian yang diseminarkan dibagi jumlah seluruh penelitian dikali 100%. Baseline indikator 100% dan terget lima tahun ke depan 100%.

C. Komponen Output

(1)SPM hasil penelitian yang dipublikasikan dimaksudkan untuk mengukur agar hasil-hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal yang terakreditasi. Cara mengukur indikator ini adalah dilakukan dengan menghitung jumlah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal terakreditasi dibagi jumlah penelitian seluruhnya kali 100%. Baseline indikator layanan publikasi 5% dan target lima tahun dicapai 15%. (2)Persentase hasil penelitian yang dipresentasinya pada fórum nasional

maupun internasional saat ini baru mencapai 10%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan menjadi 20%.

(3)Layanan memfasilitasi hasil penelitian yang diaplikasikan dimaksudkan untuk memberikan bantuan kepada peneliti agar mampu mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya untuk kepentingan masyarakat. Cara menghitung indikator dilakukan dengan menghitung jumlah hasil penelitian yang diaplikasikan dibagi jumlah hasil penelitian seluruhnya. Baseline indikator 15% dan target untuk lima tahun sebesar 30%.

(4)Layanan pendaftaran HaKI dimaksudkan untuk memberikan bantuan kepada peneliti agar dapat didaftarkan untuk memperoleh HaKI. Cara menghitung indikator dilakukan dengan menghitung jumlah hasil penelitian yang dipublikasikan untuk memperoleh HaKI. Baseline indikator 2 dan target untuk lima tahun sebesar 6 HaKI.

3.3 SPM Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yang harus dilakukan UNDIKSHA dalam upayanya untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan pengabdian kepada masyarakat, UNDIKSHA telah berupaya secara terus-menerus dan berusaha untuk memberdayakan segala kemampuan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan permasalahan mereka sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup.

(24)

Secara garis besar subkomponen pengabdian kepada masayarakat UNDIKSHA terdiri dari komponen input, proses dan output. Pokok-pokok setiap pelayanan bisa diuraikan sebagai berikut.

Layanan Input berhubungan dengan layanan yang memberikan akses seluas-luasnya kepada 1) dosen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, 2) sarana dan 3) dana.

1) Jenis layanan untuk subkomponen input bisa dilihat dari keterlibatan dosen dalam pengabdian kepada masyarakat. Pada saat ini, persentase keterlibatan dosen dalam melakukan layanan pengabdian kepada masyarakat 52%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan menjadi 80%. 2) Indikator kinerja jenis layanan dalam hal keterlibatan dosen dalam

pengabdian kepada masyarakat juga dilihat dari kesesuaian pengabdian kepada masyarakat dengan keahlian dosen. Data tahun ini menunjukkan bahwa kesesuaian pengabdian kepada masyarakat dengan keahlian dosen adalah 75% dan pada 5 tahun ke depan ditargetkan menjadi 90%.

3) Layanan input juga berkenaan dengan penyediaan kesempatan kepada mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. Indikator kinerjanya ditentukan oleh persentase mahasiswa yang terlibat pengabdian kepada masyarakat. Saat ini persentase mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat 80%. Lima tahun kedepan ditargetkan menjadi 85%.

4) Layanan input juga ditentukan oleh penyediaan dana pengabdian kepada masyarakat. Data UNDIKSHA menunjukkan bahwa presentase dana pengabdian kepada masyarakat dibandingkan dengan total anggaran UNDIKSHA adalah 0,7 %, dan dalam kurun waktu 5 tahun diharapkan akan meningkat menjadi 3,5 %.

Layanan proses berhubungan dengan layanan kepada masyarakat yang subkomponen layanannya bisa dikategorikan menjadi bentuk 1) pelatihan, 2) proposal maupun 3) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat serta 4) seminar hasil pengabdian kepada masyarakat.

(25)

2) Subkomponen layanan proses juga dilihat dari proposal pengabdian kepada masyarakat. Jenis layanannya bisa dilihat dari tenggang waktu penerimaan proposal dan pengumunan hasil seleksi. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa tentang waktu antara batas akhir penerimaan proposal dan penguman hasil seleksi adalah 2 minggu. Dalam lima tahun kedepan ditargetkan 1 minggu .

3) Indikator lain tentang proposal penelitian adalah persentase proposal yang didanai dibandingkan dengan proposal yang diusulkan. Saat ini dari dana PNBP persentase proposal yang didanai adalah 50%. Dalam lima tahun kedepan ditargetkan 100%. Kemudian, dari dana DP2M Dikti dari 20% ditargetkan menjadi 30%, dan dari 64 judul dalam 5 tahun mendatang ditargetkan menjadi 95 judul.

4) Jenis layanan lain yang masuk dalam subkomponen pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah adanya pemantauan. Indikator kinerjanya bisa dilihat dari frekwensi pemantauan. Untuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen pemantauan dilakukuan 1 kali perkegiatan. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan menjadi 2 kali per kegaiata. Untuk keaiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk KKN pemantauan dilakukan 5 kali perkegiatan. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 6 kali perkegiatan.

5) Subkomponen layanan pengabdian kepada masyarakat yang terakhir dilihat dari seminar hasil pengabdian kepada masyarakat. Jenis layanannya adalah menyelenggarakan seminar. Indikator kinerja jenis layanan ini adalah persentase hasil pengabdian kepada masyarakat yang diseminarkan, 50% dari keseluruhan kegiatan pengabdian dan target yang ingin dicapai dalam 5 tahun ke depan adalah 100% kegiatan yang akan diseminarkan.

Layanan output berkenaan dengan laporan pengabdian kepada masyarakat yang dipublikasikan pada jurnal pengabdian kepada masyarakat. Saat ini laporan pengabdian masyarakat yang dipublikasikan baru mencapai 20%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 50%.

3.4 SPM Bidang Layanan Administrasi

(26)

3.4.1 Layanan administrasi akademik

Standar pelayanan minimum (SPM) kegiatan administrasi akademik bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan masyarakat termasuk alumni agar mereka mendapatkan layanan yang mudah, cepat, dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Layanan administrasi akademik meliputi komponen input terdiri atas (1) penyediaan sarana dan (2) tenaga; komponen proses yang terdiri atas (1) penyediaan pedoman dan prosedur layanan, (2) pelaksanaan; dan komponen output yang terdiri atas (1) penilaian dan (2) ijazah

Komponen Input

Yang dipandang sebagai SPM pada komponen input adalah (1) penyediaan sarana layanan administrasi dan tenaga administrasi. Penyediaan sarana layanan administrasi sampai telah mencapai 75%, sedangkan ketersediaan sarana perkuliahan juga telah mencapai 75%. Dalam lima tahun kedepan ditargetkan ketersediaan sarana layanan administrasi dan sarana perkuliahan masing-masing adalah 100%. Dilihat dari kesesuaian kualifikasi tenaga akademik denghan tugas dan fungsinya saat ini telah mencapai 75%.

Komponen Proses

Yang dipandang sebagai SPM pada komponen proses adalah penyediaan pedoman dan prosedur layanan dan pelaksanaan. Penyediaan pedoman pedoman dan prosedur layanan sudah mencapai 75%, sehingga lima tahun mendatang ditargetkan tercapai 100%, dan

tersedianya uraian tugas jabatan sudah mencapaai 75%, sehingga lima tahun mendatang ditargetkan 100%. (2) Untuk mengetahui daya tampung, UNDIKSHA telah menyediakan informasi daya tampung dalam 4 model media yaitu internet, radio, koran, dan brosur. Dalam lima tehun kedepan kondisi ini akan tetap dipertahankan dengan meningkatkan kualitasnya. (3) Layanan perencanaan studi mahasiswa, meliputi: tersedianya pedoman akademik dan perangkat rencana studi.

(27)

waktu surat menyurat dan proses administrasi akademik lainnya rata-rata dalam 4 hari, sehingga lima tahun kedepan menjadi 2 hari.

Komponen Output meliputi: (1) penilaian dan (2) ijazah

Penilaian, meliputi penilaian dan informasi yang terdiri dari: (1) tersedianya pedoman penilaian hasil belajar telah mencapai 100% sehingga lima tahun mendatang dipertahankan 100%. (2) Tersedianya informasi kemampuan studi dan akan tetap dipertahankan hingga lima tahun mendatang 3) kecepatan dan ketepatan waktu penyampaian hasil belajar rata-rata 3 minggu sesuai dengan kalender akademik yang telah dimiliki oleh UNDIKSHA, sehingga lima tahun mendatang ditargetkan dapat ditempuh dalam 2 minggu.

Ijazah, meliputi penerbitan ijasah yang terdiri dari kegiatan: (1) tenggang waktu penerbitan ijasah dengan yudisium sekitar 6 hari, sehingga lima tahun mendatang ditargetkan 3 hari. (2) kecepatan penyelesaian legalisasi ijazah dapat diselesaikan sekitar 2 hari, sehingga lima tahun mendatang ditargetkan selesai dalam 1 hari.

3.4.2 Layanan administrasi kemahasiswaan

Layanan administrasi kemahasiswaan meliputi:

Komponen input, meliputi: (1) sarana dan prasarana, dan (2) tenaga sumber daya manusia serta kelembagaan kemahasiswaan.

Sarana dan Prasarana, meliputi penyediaan prasarana dan sarana yang terdiri dari: (1) tersedianya sarana layanan administrasi kemahasiswaan yang memadai di UNDIKSHA telah mencapai target sekitar 80% sehingga lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 100%, (2) tersedianya sarana kegiatan kemahasiswaan yang memadai (seperti fasilitas olahraga, kesenian, dan kegiatan lainnya) telah mencapai target 60% sehingga lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 90%,

(28)

mendatang ditargetkan menjadi 100%. (5) terbentuknya kelompok kerja pengembangan penalaran, bakat/minat, soft skills, dan kewirausahaan di tingkat Universitas dan fakultas sebesar 60% sehingga lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 90%.

Komponen Proses, meliputi: (1) pedoman dan prosedur kegiatan kemahasiswaan, (2) layanan kegiatan kemahasiswaan, (3) peningkatan kinerja dosen pembimbing.

Pedoman dan Prosedur Kegiatan Kemahasiswaan, meliputi: (1) tersedianya pedoman dan prosedur kegiatan kemahasiswaan sebesar 100% sehingga kondisi ini akan dipertahankan dengan usaha-usaha maksimal. (2) Tersedianya program kegiatan kemahasiswaan yang telah mencapai target 100% sehingga kondisi ini juga akan dipertahankan dengan usaha-usaha maksimal. (3) persentase ketersediaan data kemahasiswaan yang akurat dan berkesinambungan sebesar 70%, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 100%. (4) persentase ketersediaan sistem teknologi pendataan kemahasiswaan yang terpadu sebesar 70%, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 100%.

Layanan Kegiatan Kemahasiswaan, meliputi: (1) percepatan adaptasi bagi mahasiswa baru, (2) peningkatan partisipasi dan perolehan prestasi, (3) pengembangan kewirausahaan.

(29)

Peningkatan Partisipasi dan Perolehan Prestasi. Terdapat beberapa kegiatan yang digunakan untuk mendukung tercapainya prestasi dan perolehan prestasi, seperti: kegiatan pengembangan penalaran, pengembangan bakat-minat bidang seni, pembinaan dan pengembangan bakat-minat olahraga, pembinaan dan pengembangan

bakat-minat khusus, peningkatan kesejahteraan,

kepemimpinan/keorganisasian, kegiatan kepedulian. Kegiatan pengembangan penalaran meliputi: (1) mahasiswa mendapatkan pelatihan karya tulis ilmiah di tingkat Jurusan, Fakultas dan Universitas . Saat ini persentase mahasiswa yang mendapat pelatihan karya tulis adalah 3%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 12%. (2) Mahasiswa di tingkat jurusan, fakultas, dan universitas mendapatkan pelatihan program kreativitas mahasiswa (PKM). Saat ini persentase mahasiswa yang mendapatkan pelatihan adalah 4,1%. Dalam lima tahun kedepan ditargetkan menjadi 13%. (3) Jumlah judul proposal karya tulis ilmiah yang berhasil dibuat oleh mahasiswa sebanyak 782 judul sehingga lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 1300 judul. (4) jumlah judul proposal PKM yang berhasil disusun oleh mahasiswa sebanyak 520 judul sehingga lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 1200 judul. (5) jumlah karya tulis ilmiah mahasiswa yang meraih prestasi di tingkat nasional sebanyak 49 judul sehingga lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 150 judul. (6) Jumlah PKM yang meraih prestasi di tingkat nasionalsebanyak 138 judul sehingga lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 500 judul.

Pengembangan bakat-minat bidang seni. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pengembangan bakat-minat bidang seni adalah sebagai berikut: (1) mahasiswa yang mendapatkan pelayanan pengembangan potensi seni di tingkat fakultas dan universitas sesuai dengan miantnya. Saat ini persentase mahasiswa yang mendapatkan pembinaan kegiatan sesuai dengan minatnya adalah 2,1%. Dalam lima tahun kedepan ditargetkan menjadi 10%. (2) Mahasiswa/Unit kemahasiswaan yang mendapatkan prestasi bidang seni di tingkat wilayah dan nasional sebesar 5 orang, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 20 orang.

(30)

kemahasiswaan yang meraih prestasi di bidang olahraga di tingkat nasional dan internasional sebanyak 29 orang, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 60 orang.

Pembinaan dan pengembangan bakat-minat khusus.

Keberhasilan pengembangan bakat-minat khusus ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut: (1) persentase mahasiswa yang dapat memanfaatkan layanan pengembangan potensi bakat dan minat khusus melalui UKM, pecinta alam, KSR/PMI, Resimen mahasiswa, pramuka, dan keputrian di tingkat universitas sebesar 8,3%, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 40%. (2) jumlah mahasiswa/Unit kemahasiswaan yang meraih prestasi bakat, minat khusus di tingkat wilayah dan nasional sebanyak 6 tim, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 16 tim.

Peningkatan kesejahteraan, didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) persentase mahasiswa yang memperoleh beasiswa saat ini mencapai 23%, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 50%.

Kepemimpinan/keorganisasian, didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) penataan tugas pokok dan fungsi kepengurusan semua organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan, fakultas, saat ini mencapai 80%, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 100%. (2) persentase mahasiswa dan fungsionaris organisasi kemahasiswaan yang mendapatkan pelatihan kepemimpinan di tingkat jurusan, fakultas, universitas saat ini adalah 85%, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 100%. (3) jumlah mahasiswa yang mendapatkan pelatihan kepemimpinan di tingkat wilayah dan nasional sebanyak 10 orang, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 40 orang.

Kegiatan kepedulian, didukung oleh kegiatan mahasiswa/unit kemahasiswaan yang melaksanakan program bakti/kepekaan sosial di luar kampus. Saat ini jumlah tim/unit yang telah melaksanakan kegitan tersebut adalahk 20 tim/unit , dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 50 tim/unit.

(31)

dalam program mahasiswa wirausaha/PMW, diklat, magang di UKM, yang melaksanakan unit usaha bisnis saat ini sebanyak 100 orang. Dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 500 orang.

Peningkatan Kinerja Dosen Pembimbing, kegiatan ini didukung dengan memberikan pelatihan kepada dosen pembimbing di tingkat perguruan tinggi sebanyak 50 orang, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 100 orang. Selanjutnya jumlah dosen pembimbing yang mendapatkan pelatihan tingkat wilayah dan nasional saat ini sebanyak 5 orang, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 30 orang. Persentase kehadiran dosen pembimbing dalam kegiatan kemahasiswaan saat ini baru mencapai 40%, dan dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 75%.

Komponen Output

Output layanan administrasi kemahasiswaan berupa (1) laporan kegiatan kemahasiswaan. Saat ini persentase unit kemahasiswaan yang menyampaikan laporan sudah mencapai 100% dan kondisi ini akan berusaha dipertahankan dalam lima tahun ke depan. (2) tersedianya laporan layanan kesehatan. (3) Sementara itu persentase unit kegiatan kemahasiswaan yang menyampaikan laporan tepat waktu baru mencapai 85%. Dalam lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 100%.

3.4.3 Layanan administrasi keuangan

Secara khusus layanan administrasi keuangan bertujuan untuk memberikan layanan terkait dengan keuangan agar segala kegiatan di UNDIKSHA bisa berjalan dengan optimum. Layanan administrasi keuangan meliputi komponen-komponen berikut:

(1) Input

(32)

(2) Proses

Sebagai indikator proses administrasi keuangan terdiri atas: layanan penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, revisi anggaran, pelaporan, dan, monitoring.

(a)Persentase fakultas atau unit yang memiliki pedoman penyusunan anggaran telah mencapai 100 % dan akan dipertahankan 5 tahun mendatang.

(b)Layanan penyusunan anggaran bertujuan untuk membuat program anggaran yang baik dan benar serta tepat waktu. Indikator layanan ini adalah berupa tersedianya pedoman penyusunan anggaran serta ketepatan dan kecepatan waktu penyusunan anggaran. Saat ini UNDIKSHA telah memiliki pedoman penyusunan anggaran. Ketepatan penyusunan anggaran dilihat dari akun belanja saat ini mencapai 85%, dan dalam lima tahun ke depan ditargetkan 100%.

(c)Layanan pelaksanaan anggaran bertujuan untuk melaksanakan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaan anggaran telah tersedia pedoman pelaksanaan program dan anggaran (100%), namun dari segi ketepatan waktu pencairan anggaran masih perlu ditingkatkan agar benar-benar program bisa terlaksana dengan tepat waktu. Indikator pelaksanaan anggaran adalah kesesuaian antara pelaksanaan anggaran dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Saat ini kesesuaian antara pelaksanaan anggaran dengan jadwal waktu yang ditentukan baru mencapai 80%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan menjadi 100%. indikator lainnya adalah kesesuaian antara penggunaan anggaran dengan pos-pos peruntukannya. Saat ini kesesuaian antara penggunaan anggaran dengan pos-pos anggaran yang direncanakan adalah 80%. Dalam lima tahun kedepan ditargetkan menjadi 100%.

(d)Layanan revisi program dan anggaran bertujuan untuk memberikan layanan revisi terhadap program dan anggaran bila ada kesalahan yang mendasar yang perlu diperbaiki. Indikator pelaksanaan revisi angaran adalah kecepatan dan ketepatan revisi. Saat ini kecepatan revisi anggaran di UNDIKSHA adalah rata-rata 14 hari. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan menjadi 10 hari. Sementara itu, ketepatan revisi anggaran baru telah mencapai 100%. Dalam lima tahun kedepan kondisi ini dipertahankan.

(e)Layanan pelaporan pelaksaan program dan anggaran bertujuan

untuk membuat laporan atas pelaksanaan dan

(33)

kebenaran laporan pertanggungjawaban keuangan oleh tiap fakultas/lembaga/bagian/unit yang ada di UNDIKSHA. Sampai saat ini, kecepatan pertanggungjawaban keuangan oleh masing-masing fakultas/lembaga/bagian/unit yang ada di UNDIKSHA rata-rata 2 mingu. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 1 minggu. Sementara itu semua (100%) pelaksana unit/lembaga/fakultas telah mampu menyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan dengan benar.

(f) Layanan monitoring pelaksanaan anggran bertujuan untuk melakukan monitoring atas penggunaan anggaran agar sesuai dengan peruntukan sehingga meminimalkan kesalahan atau penyimpangan penggunaan anggaran. Indikator layanan ini adalah frekwensi dan kualitas monitoring yang dilakukan. Dilihat dari frekwensi monitoring yang dilakukan oleh tim monev saat ini frekwensinya adalah 4 kali setahun. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan menjadi 12 kali per triwulan. Indikator lain adalah persentase temuan/laporan yang dapat ditindaklanjuti oleh lembaga. Saat indikator ini telah tercapai 100%. Dalam lima tahun kedepan kondisi ini akan dipertahankan.

(3) Output

(34)

3.4.4 Layanan administrasi kepegawaian

Layanan administrasi kepegawaian bertujuan untuk memberikan layanan terkait dengan kepegawaian agar segala kegiatan di UNDIKSHA bisa berjalan dengan optimum. Layanan administrasi kepegawaian meliputi komponen-komponen berikut:

(1) Input

Dari segi input, layanan administrasi kepegawaian mencakup sarana dan tenaga administrasi kepegawaian, yang bertujuan untuk menyediakan sarana dan tenaga administrasi yang profesional sehingga UNDIKSHA memiliki administrasi kepegawaian yang baik, benar dan lengkap serta mudah diakses bila diperlukan. Sampai saat ini, 65% dari kebutuhan sarana administrasi kepegawaian UNDIKSHA telah terpenuhi, dan dalam lima tahun ke depan diharapkan dapat ditingkatkan menjadi 85%. Dari segi tenaga, 85% tenaga administrasi kepegawaian telah memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan, dan 85% telah ditugaskan sesuai dengan spesifikasi keahliannya. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 95% pegawai UNDIKSHA memiliki kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan dan 95% pula ditugaskan sesuai dengan spesifikasi keahlian dan keterampilannya. Indikator lain yang juga penting untuk pengembangan pegawai adalah jumlah pelatihan. Saat ini jumlah pelatihan yang dilaksanakan untuk kepegawaian adalah 2 kegiatan pertahun. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 4 kegiatan per tahun.

(2) Proses

Dari segi proses, jenis layanan pelaksanaan administrasi kepegawaian meliputi: penyusunan formasi pegawai, pelaksanaan penerimaan pegawai, pemrosesan mutasi pegawai, disiplin dan pengembangan pegawai serta monitoring administrasi kepegawaian. Layanan ini secara umum bertujuan untuk melaksanakan administrasi kepegawaian dengan baik dan benar.

(a) Layanan penyusunan formasi pegawai bertujuan untuk membuat pedoman penyusunan formasi pegawai yang diperlukan di UNDIKSHA. Sampai saat ini UNDIKSHA telah memiliki pedoman penyusunan formasi pegawai (100%) namum perlu disempurnakan. Sementara ketepatan penyusunan formasi pegawai telah mencapai 90%, dan dalam lima tahun ke depan tetap dipertahankan 100%.

(35)

pada publik dan melaksanakan penerimaan pegawai sesuai dengan formasi yang diperlukan serta latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan penerimaan pegawai, UNDIKSHA telah memiliki pedoman pelaksanaan penerimaan pegawai. Sementara itu ketepatan jadwal penerimaan pegawai telah mencapai 100%, keadaan ini tetap dipertahakan dalam lima tahun ke depan. Dilihat dari kesesuaian penerimaan pegawai dengan rencana kebutuhan formasi pegawai masih telah mencapai 80%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 95%. Kepuasan masyarakat terhdap penerimaan pegawai mencapai 90%, dalam lima tahun kedepan ditargetkan 95%.

(c) Layanan pemrosesan mutasi pegawai bertujuan untuk memberikan layanan yang perima dan memperlancar proses mutasi pegawai. Saat ini, ditinjau dari layanan pemrosesan mutasi pegawai sudah berlangsung cukup baik, hal ini dapat dilihat dari ketepatan dan kecepatan pemrosesan pengangkatan, pemindahan, dan mutasi yang telah mencapi 75% dan ditargetkan lima tahun mendatang menjadi 85%; selanjutnya, ketepatan dan kecepatan pemrosesan administrasi kepegawaian telah mencapai 75% dan lima tahun mendatang ditargetkan mencapai 85%; dan yang terakhir adalah

kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan

pemberhentian/pensiun pegawai yang sudah mengikuti ketentuan yang berlaku. Saat ini indikator –indikator ini telah tercapai 75%. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan 100%. (d) Layanan disiplin dan pengembangan pegawai bertujuan untuk

meningkatkan disiplin kerja pegawai dan mengembangkan kemampuan pegawai sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik dan memiliki kinerja tinggi. Sampai saat ini, UNDIKSHA sudah memiliki sistem reward dan punisment. Demikian pula, UNDIKSHA telah memiliki sistem pengembangan pegawai baik melalui pembinaan internal maupun pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Tarif atas jasa layanan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) ditetapkan berdasarkan kontrak

Pada penelitian ini akan dibuat kecap dan terasi dengan menggunakan bahan baku ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) yang berasal dari ikan air tawar dan ikan teri

Pembelajaran model SiMaYang tipe II memiliki kepraktisan yang tinggi dilihat dari hasil keterlaksanaan dan respon siswa saat pembelajaran pada kedua kelas replikasi ada pada

yang besar, semua kondisi menunjukan bahwa semua fase kerosene hamper semuanya mengalir menuju side arm (100%) sedangkan pada hambatan downstream 50% (gambar 4.b) pada semua

Sebanyak 60,5% responden atau 107 orang peternak sapi perah di Dusun Krajan Desa Kemiri tidak melakukan pengelolaan limbah ternak dengan baik, padahal pada

Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dengan struktur makromolekul linier yang dengan iodium

MUNAS dinyatakan memenuhi quorum dan dapat mengambil keputusan yang sah pada setiap sidang, apabila dihadiri oleh sekurang- kurangnya ½ (setengah) dari jumlah yang

Manajemen risiko perusahaan berhubungan dengan risiko dan peluang yang mempengaruhi penciptaan dan pelestarian nilai, didefinisikan sebagai berikut: manajemen