• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Internal Relations dalam Menjalin Hubungan antara Driver Gojek dan Manajemen Transportasi Online di Kota Semarang T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Internal Relations dalam Menjalin Hubungan antara Driver Gojek dan Manajemen Transportasi Online di Kota Semarang T1 Full text"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

Internal Relations Dalam Menjalin Hubungan Antara

Driver Gojek dan Manajemen Transportasi Online Di

Kota Semarang

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Peneliti

Dilson Christiano Corbafo (602013614) Richard Gordon Mayopu S.Sos.,M.Si

Program Studi S1 Public Relations Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

6

Internal Relations Dalam Menjalin Hubungan Antara Driver Gojek dan Manajemen Transportasi Online Di Kota Semarang

1)

Dilson Christiano Corbafo, 2)Richard Gordon Mayopu Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1) 602013614@student.uksw.edu, 2)ardy.mayopu@gmail.com

Abstract

Recently the Gojek management of Semarang city take the policy to degrade the rate of driver by cutting the bonus rate perkilometer of the distance in delivering and picking up passengers which caused demonstration in Gojek office.This action creates the contradicted reaction to complain to management policy to increase the rate. Gojek management gave the response to the policy by using effective communication through whatsapps

media and each driver’s complaint will be delivered to the office as a part of the evalution.

The purpose of this research is to know how the Gojek management maintains the internal relations with Gojek driver to keep good relations between Gojek management and Gojek driver. This is a descriptive qualitative research which used interview and observation in collecting the relevant data.

The result of research shows that PT.Gojek Semarang city has four internal strategic communications in maintaining good internal communication to increase the maximum quality of the employee in doing the job. The internal strategic communications are:1). Two way communication to build bottom-up communication effectively and efficiently, 2).Spreading information for giving easily and fast information,3).Handling complain

for declaring of Gojek driver’s complaint toward management through whatsapps media and,4).Giving training

to Gojek driver to increase the skill in using the Gojek application.

Keywords:Internal Relations,Online Transportation Management

Abstrak

Baru baru ini, kebijakan Manajemen Gojek Kota Semarang memberikan penurunan tarif terhadap driver dengan memotong bonus tarif perkilometer jarak tempuh antar jemput penumpang, menyebabkan aksi demo di kantor Gojek yang menuai reaksi yang cukup kontradiksi dalam arti memprotes kebijakan manajemen untuk segera menaikan tarif yang diberlakukan. Manajemen Gojek merespon kebijakan itu dengan komunikasi yang efektif dengan menggunakan media whatsapps dan setiap keluhan driver akan ditampung oleh kantor sebagai bahan evaluasi untuk ke depan.

Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana manajemen Gojek dalam menjalin hubungan internal dengan para driver Gojek sehingga tetap terjalin hubungan yang baik antara manajemen Gojek dengan para driver Gojek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskritif, dimana wawancara dan observasi digunakan untuk memperoleh data yang relevan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT.Gojek Kota Semarang, memiliki empat strategi komunikasi internal dalam upaya meningkatkan mutu, kualitas kerja yang maksimal terhadap karyawan. Strategi tersebut adalah 1) komunikasi dua arah untuk membangun komunikasi atas dan bawah yang efektif dan efisien, 2) Penyebaran informasi untuk memberitahukan atau menyampaikan informasi dengan mudah dan cepat, 3) penanganan keluhan, untuk menyatakan keluhan dari driver Gojek terhadap manajemen melalui media yang sudah disediakan, dan pemberian Pelatihan kepada driver Gojek, untuk meningkatkan ketrampilan dalam penggunaan aplikasi yang disediakan.

Kata Kunci : Internal Relations, Manajemen Transportasi Online.

(7)

7 I . PENDAHULUAN

Dunia Teknologi dan Modernisasi kian berkembang pesat dalam era Global, di dalam menjalankan sebuah rutinitas seseorang dapat berinteraksi di Dunia Maya dengan menjalin hubungan yang baik, bahkan di dalam sebuah organisasi atau kelompok. Itupun, ada di dalam sebuah relasi antar bawahan dan atasan. Dimana sebuah hubungan yang harmonis akan berjalan baik bila kedua belah pihak mau saling berdamai.

Di dalam sebuah organisasi menjalin relasi antar bawahan dan atasan sangatlah penting untuk mendorong keutuhan kekeluargaan di dalam tempat kerja. Dimana, kita dapat saling mengsharingkan berbagai masukan dari konsumen, dari situlah hubungan korporasi antara Driver Gojek dan Manajemen sangat penting dalam menjalankan usaha dibidang transportasi.

Komunikasi internal sangatlah berguna untuk menjaga keharmonisan antara bawahan dan atasan dalam memberikan upaya – upaya untuk menstabilkan image mereka di depan publik baik dari segi pelayanan dan kerja sama di bidang Transportasi Online. Selama ini jalinan relasi antara Driver ke Pihak Manajemen meruncing dalam segi penurunan tarif yang dilakukan akhir – akhir ini. Selain itu ada upaya yang dilakukan oleh Pihak Manajemen mengenai penurunan tarif belum juga terealisasi dengan baik dan banyak kemungkinan aksi demo yang dilakukan oleh Driver Gojek di depan Kantor Gojek bertambah dan memprotes kebijakan – kebijakan tarif yang diberlakukan di Kota Semarang.

Pihak Driver Gojek memprotes masalah ini ke DPRD untuk membahas persoalan masalah internal penurunan tarif yang dilakukan oleh Manajemen Gojek dan Kebanyakan ada yang Pro dan Kontra dengan kebijakan yang diusulkan oleh pihak Manajemen itu sendiri. Banyak yang setuju dengan tarif yang diberlakukan dan tidak setuju dengan kebijakan tarif yang diberikan oleh Management tersebut.

Dari kondisi yang terjadi diatas, maka Penelitian ini akan melihat Internal Relations

Antara Driver Gojek dan Manajemen Transportasi Online Di Kota Semarang”, khususnya di Kacab (Kantor Cabang Gojek Semarang),tepatnya di Jalan Siliwangi Kota Semarang.

II.

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian terdahulu

Dalam penelitian Gremler & Brown yang berJudul “Service Loyality;Its nature Importance and Implications,menyatakan bahwa konsumen yang loyal akan ditandai dengan sikapnya yang mengurangi motivasi untuk mencari alternatif pilihan lain sewaktu ingin membeli jasa dari penyedia layanan jasa dan mengurangi alternatif pilihan yang sudah ada [1].

(8)

8

adalah angkutan umum. Pengembangan angkutan umum masal berbasis jalan di wilayah perkotaan di indonesia diarahkan untuk menciptakan pelayanan yang handal dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat pengguna jasa angkutan umum. Pada jangka panjang, diharapkan keberadaan pelayanan angkutan umum yang handal akan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan pribadi [2].

Dari penelitian terdahulu diatas, maka penulis melakukan penelitian yang lebih di tekankan pada Internal Relations Dalam Menjalin Hubungan Antara Driver Gojek dan Manajemen Transportasi Online. Fokus penelitian ini adalah pada Manajemen transportasi

online di Kota Semarang.

B.Komunikasi Internal

Komunikasi Internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor atau organisasi. Komunikasi ini bisa terjadi antara karyawan dengan karyawan,karyawan dengan atasan, dan atasan dengan atasan. Komunikasi ini terjadi karena terdapat sebuah struktur dalam organisasi. Tujuan dari komunikasi adalah untuk meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi. Biasanya terjadi proses pertukaran informasi diantara batang – batang struktur organisasi. Kualitas komunikasi ditentukan dari frekuensi dan intensitasnya. Dalam sebuah organisasi akan selalu ada konflik dan atau hal yang dianggap tidak sesuai.

Paul Argenti A.mengatakan bahwa Komunikasi Internal mengkaji bagaimana organisasi – organisasi dapat memperkuat hubungan dengan karyawan melalui sistem komunikasi internal. Komunikasi internal yang efektif mempunyai beberapa tujuan antara lain: mendalami atau mengajarkan sesuatu, mempengaruhi perilaku seseorang mengungkapkan perasaan, menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain, berhubungan dengan orang lain, menyelesaikan suatu permasalahan atau persoalan, mencapai suatu tujuan, menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik, menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain[3].

Komunikasi ke Atas dan ke Bawah

Pendekatan terbaik untuk berkomunikasi dengan karyawan adalah melalui diskusi – diskusi informal antara karyawan. Karyawan perlu merasa cukup aman dalam posisinya untuk mengajukan pertanyaan dan menawarkan nasihat tanpa takut adanya pembalasan dari manajemen puncak. Menghargai karyawan dan mendengarkan serta berinteraksi dengan mereka akan membentuk dasar bagi sebuah program komunikasi internal yang efektif.

Satu cara yang memastikan bahwa karyawan memiliki akses kepada manajemen senior adalah dengan mengadakan pertemuan tatap muka dengan kelompok – kelompok besar karyawan. Pertemuan semacam itu harus sering diadakan (setidaknya per kuartal) dan harus digunakan sebagai kesempatan bagi manajemen untuk berbagi hasil – hasil dan kemajuan perusahaan pada inisiatif – inisiatif utama dan untuk menunjukkan kemampuan merespon umpan balik karyawan [3].Yang paling penting adalah pertemuan seperti itu harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengajukan pertanyaan – pertanyaan manajemen di sebuah forum terbuka. Jika ukuran dan geografi menghalangi karyawan untuk berpartisipasi langsung, konferensi menggunakan video atau telepon harus digunakan untuk memfasilitasi keikutsertaan mereka.

(9)

9 Hambatan – Hambatan Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi ada beberapa hambatan yang sering kita temui antara lain;

 Hambatan Eksternal

Banyak hambatan dalam komunikasi hadir dari situasi eksternal. Meski tidak dapat sepenuhnya mengontrol hambatan eksternal, kita dapat mengetahui faktor – faktor penghambat untuk mengurangi risiko salah paham dalam berkomunikasi.[3] antara lain: Pesan yang terlalu banyak, Kompleksitas pesan, dan Gangguan.

 Hambatan Internal

Terdapat lima penghalang yang dapat menurunkan kemampuan kita untuk jadi pendengar yang baik. Kelima hambatan antara lain: Preokupasi, Prasangka, bersikap terlalu reaktif, tak berusaha mendengarkan, tidak mengakomodasi perbedaan gaya mendengarkan.

Komunikasi Online

Online merupakan sebagai saluran media komunikasi dalam proses pembentukan komunikasi virtual (forum desain), merupakan satu pandangan baru bagi masyarakat untuk berinteraksi, yang ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Paul Argenti, mengatakan bahwa Online merupakan platform interaktif di mana karyawan dapat berkumpul dan berbagi pandangan tentang program – program perusahaan, aktivitas – aktivitas yang memberikan kontribusi untuk pembangunan kepercayaan [3].

Manajemen adalah Ilmu dan Seni untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

Manajer harus menahan dorongan untuk memindahkan semua komunikasi ke Online

kecuali ia yakin bahwa semua karyawan akan menggunakan medium ini.Survei – survey dapat mengetahui bagaimana karyawan suka menerima tipe – tipe informasi yang berbeda,yang membantu menetukan tipe informasi mana yang menjadikan Intranet perusahaan sebagai saluran terbaiknya. Sebuah strategi komunikasi internal yang efektif harus berfokus pada konten dan saluran, menyadari bahwa kegunaan banyak saluran (beberapa yang tradisional dan beberapa lagi yang lebih inovatif) menawarkan potensi sukses terbesar.

Walaupun saluran – saluran komunikasi video dan Online sering berdaya guna dan menarik, mereka tidak boleh digunakan sebagai pengganti komunikasi tatap muka yang personal antara semua level manajemen dan karyawan.

C.Manajemen Transportasi

Manajemen adalah Ilmu dan Seni untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif dan efisein untuk mencapai tujuan tertentu [4].

Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrilisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan,adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat – istiadat, dan budaya suatu bangsa atau daerah.

(10)

10

Guna mempelajari transportasi secara mendalam,perlu diketahui makna dari sistem transportasi (Transportation Systems).

Dengan ini dapat kita simpulkan bahwa definisi transportasi sebagai berikut:Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terlihat ada dua unsur yang terpenting yaitu: Pemindahan / pergerakan (movement), dan Secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.

Peran Transportasi

Transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan masyarakat pembangunan ekonomi, dan sosial politik suatu negara. Pengangkutan merupakan sarana dan prasarana bagi pembangunan ekonomi negara yang bisa mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi (Rate of Growth) [4].Transportasi bermanfaat bagi masyarakat,dalam arti hasil – hasil produksi dan bahan – bahan baku daerah dapat dipasarkan kepada perusahaan industri. Hasil – hasil barang jadi yang diproduksi oleh pabrik dijual oleh produsen kepada masyarakat atau perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran. Untuk mengangkut bahan – bahan baku dan barang – barang jadi dibutuhkan jasa – jasa transportasi (darat,laut,dan udara).

Management Angkutan / Lalu Lintas (Traffic Management)

Traffic dapat didefinisikan pengangkutan penumpang dan muatan dengan alat angkutan dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan Angkutan penumpang (passenger traffic) dapat dilihat dari beberapa segi yaitu: Pengangkutan penumpang antarkota dengan kendaraan, alat pengangkutan yang digunakan adalah; Bus, mobil, sedan, angkutan kereta api, angkutan menggunakan kapal laut, dan pengangkutan dengan pesawat terbang. Selain daripada itu pengangkutan penumpang penyebaran secara geografis yaitu; Transmigrasi, angkutan turis dalam negeri dan luar negeri ke daerah – daerah [4].

Penawaran (Supply) Jasa Transportasi

Tiap transportasi mempunyai sifat, karakteristik dan aspek teknis yang berlainan,yang akan mempengaruhi jasa – jasa angkutan yang ditawarkan oleh pengangkutan[4].

 Dari segi penawaran/supply jasa – jasa angkutan dapat kita bedakan antara lain; Peralatan yang digunakan, kapasitas yang tersedia, kondisi teknis alat angkut yang dipakai, produksi jasa yang diserahkan oleh perusahaan angkutan, dan sistem pembiayaan dalam pengoperasian alat pengangkutan.

 Dari segi penyedia jasa harus memperhatikan benar – benar agar pengguna jasa angkutan merasa puas yang berhubungan dengan: Keamanan, ketepatan, keteraturan, kenyamanan, kecepatan, kesenangan, kepuasan.

D. Manajemen Bisnis Online

Manajemen Bisnis Online merupakan sesuatu aktivitas bisnis jasa maupun produk yang ditawarkan melalui media internet mulai dari negoisasi hingga kegiatan transaksinya, seperti menjual sofware, e-book dan sejenisnya tanpa harus bertatap muka dengan customer [5]. Adapun tujuan dari bisnis online adalah untuk mendapatkan penghasilan,mendapatkan pengunjung,membangun komunitas,berkomunikasi, dan mendapatkan Iklan.

(11)

11

Dalam dunia bisnis, bisnis online juga di sebut dengan e-business dan ada juga yang menyebut e-commerce. Ada sedikit perbedaan dari kedua istilah ini yaitu E-commerce berarti transaksi bisnis melalui internet di mana pihak-pihak yang terlibat melakukan penjualan atau pembelian. Transaksi yang dilakukan dalam e-commerce pada dasarnya melibatkan pengalihan (transfer) atau penyerahterimaan (handing over) kepemilikan dan hak atas produk atau jasa. Sedangkan E-business lebih mengenai pembuatan produk besar, ide kreatif dan pemberian layanan yang bermutu, perencanaan pemasaran produk dan pelaksanaannya [7].

III.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengunakan metode penelitian deskritif kualitatif, dimana adalah mengeksplor fenomena- fenomena yang tidak dapat dikuantifisikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep,pengertian – pengertian tentang konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa,gambar –gambar, gaya – gaya tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya[8].

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam (intensive / dept. interview),wawancara informan kunci (Key informant interview), dan pengamatan lapangan (field observation).

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik: a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari interviewee. Interviewee

pada penelitian kualitatif adalah informan yang daripadanya pengetahuan dan pemahaman diperoleh [9]. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan terhadap Driver Gojek dan Satgas management Gojek Kota Semarang.

b. Observasi

Observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung[10]. Penelitian ini akan mengamati apa saja yang sudah dilakukan oleh Manajemen transportasi online di Kota Semarang,dalam menjalin hubungan internal dengan driver Gojek.

Analisa data dilakukan dengan teknik trianggulasi yaitu suatu pendekatan analisa data yang mensintesa data dari berbagai sumber [11]. Trianggulasi disini akan membandingkan mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui narasumber yang berbeda dalam hal ini adalah dari pihak manajemen dan dari pihak driver Gojek. Hasil wawancara dari Satgas manajemen Gojek di Kota Semarang dengan driver Gojek akan dibandingkan ditarik kesimpulan dari hasil trianggulasi tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Internal relations di Manajemen Gojek

(12)

12

dengan driver Gojek sebagai mitra kerja, sehingga diharapkan akan timbul rasa memiliki oleh driver Gojek terhadap perusahaan Gojek di Kota Semarang yang nantinya akan meningkatkan kinerja dari mitra tersebut, karena rasa keterlibatan dan rasa kepemilikan di kalangan pekerja,dalam hal ini mitra kerja, akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan menunjang keberhasilan.[12]

Komunikasi merupakan kegiatan yang memerlukan banyak waktu. Manajemen Gojek satgas lebih banyak melakukan komunikasi tatap muka atau melalui telepon dengan bawahan,sejawat, atasan,rekanan,atau klien.Sangatlah bagus bila seorang atasan itu perlu didorong untuk saling berkomunikasi dengan bawahan agar terciptanya suatu hubungan komunikasi yang dapat dimengerti dan dipahami. Adapun langkah yang dilakukan oleh Manajemen memastikan bahwa driver Gojek memiliki akses kepada manajemen senior adalah dengan mengadakan pertemuan tatap muka.Didalam perusahaan terdapat atasan dan bawahan dan ini sudah terjadi didalam Gojek dimana komunikasi dapat membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua individu atau lebih dari satu individu. Komunikasi dilakukan selain untuk memberikan informasi atau mencari informasi tentang sesuatu juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengenalkan kepribadian satu sama lain atau kelompok demi terciptanya sebuah kebersamaan. [13]

Situasi saat ini di manajemen Gojek Kota Semarang terjadi pertentangan antara driver yang memprotes kebijakan penurunan tarif. Ada driver gojek yang pro dan ada yang kontra,akan tetapi hal ini sudah mulai kondusif dan tenang dengan dilakukan suatu hubungan yang baik terhadap driver diluar dan tentu ini menjadi ujung tombak bagi manajemen untuk bisa merealisasikan tarif yang dinaikan oleh pusat Jakarta. Pihak manajemen Gojek Semarang telah membentuk suatu mediasi bagi driver yang memprotes kebijakan tarif yang pro dan kontra dalam upaya memberikan ketenangan bagi driver,sehingga tidak terjadi gejala – gejala tentang adanya aksi demo susulan. manajemen Gojek sudah berupaya melakukan komunikasi yang intens terhadap driver supaya masalah penurunan tarif bisa dapat terselesaikan dengan tidak perlu berdemo dikantor Gojek.Dengan melihat situasi dan kondisi diatas manajemen Gojek telah berusaha untuk menciptakan situasi internal yang kondusif. karena akibat konflik internal dan stress akan mengakibatkan kebimbangan,reaksi fisik, atau bahkan depresi.[14]

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, ada empat strategi yang digunakan oleh manajemen Gojek Kota Semarang dalam upaya meningkatkan dorongan untuk mitra kerjanya dalam hal ini driver Gojek, dengan cara melaksanakan :

1. Komunikasi dua arah (Two Way Traffic Communications)

(13)

13

yang efektif tergantung dari hubungan atasan bawahan yang memuaskan yang dibangun berdasarkan iklim dan kepercayaan serta suasana organisasi yang positif.[15]

2. Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi yang dilakukan oleh Perusahaan aplikasi Gojek di Kota Semarang dilakukan dengan melalui media elektronik yang diberikan oleh jasa penyedia aplikasi Gojek online. Manajemen sudah memberikan statement atau pernyataan kepada driver Gojek untuk memberikan kritikan atau saran dengan cara melapor aduan melalui media eletronik misalnya WA (Whatsapps). Manajemen Gojek Semarang sudah berupaya memberikan informasi kepada mitra kerjanya untuk saling memberikan informasi kepada mitra Gojek lainnya dengan sistem aplikasi online, agar informasi itu dapat tersampaikan dan cepat diterima oleh khalayak. Hal ini perlu dukungan informasi yang dapat menunjang kegiatan driver Gojek dalam berhubungan dengan konsumen atau pelanggan ketika antar jemput dan juga pengantaran barang atau dokumen. Melalui penyebaran informasi dengan menggunakan media online akan lebih fleksibel untuk saling berinteraksi terhadap khalayak serta dapat memberikan kemudahan dalam hal penyampaian pesan.Maka dari itu pihak manajemen Gojek Kota Semarang sudah melakukan penyebaran informasi itu secara menyeluruh kepada driver,sehingga apapun yang dilakukan oleh driver dilapangan dapat terlaksana dengan dibantu oleh sistem aplikasi Gojek yang sudah disediakan oleh manajemen Gojek Kota Semarang, karena media sosial dapat mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka,memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.[16]

3. Penanganan Keluhan Gojek

(14)

14

dan loyal dalam menangani setiap keluhan yang didapat oleh customer, karena ketidakpuasan akan semakin besar apabila keluhan yang disampaikan masyarakat tidak terselesaikan dengan baik dan dapat mengakibatkan masyarakat merasa kecewa dan sakit hati.[17]

4. Pelatihan Kerja bagi Driver Gojek

Dalam hal ini, manajemen gojek Semarang telah memberikan pelatihan dan juga ketrampilan bagi setiap mitra kerja untuk meningkatkan kinerjanya. Setiap driver yang baru diberikan pengenalan buku panduan oleh pihak manajemen agar setiap driver mengerti cara menggunakan aplikasi Gojek serta mempunyai satu pandangan yang sama tentang program dan aktivitas perusahaan Gojek dan ini sudah dilakukan dengan penuh ekstra dalam arti memberikan pelatihan yang terbaik untuk kepentingan bersama.Manajemen berupaya meningkatkan pelatihan dan pendidikan kepada driver Gojek untuk melakukan tugasnya dengan sungguh – sungguh dari segi pengalaman,komunikasi, dan waktu dalam melakukan layanan yang terbaik ketika berhadapan dengan konsumen atau pelanggan maupun pihak internal manajemen. Dengan adanya suatu pelatihan akan memberikan potensi ketrampilan – ketrampilan dalam menggunakan layanan aplikasi Gojek, sehingga driver dapat bekerja secara maksimal, karena pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang individu.[18]

V. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas,ditemukan bahwa suatu hubungan komunikasi internal di Gojek Kota Semarang antara pihak manajemen dan driver sangatlah baik dan harmonis,tetapi disatu sisi ada isu – isu tentang penurunan tarif yang telah diberlakukan baru – baru ini oleh pusat Jakarta,sehingga membuat para driver memprotes kebijakan – kebijakan manajemen untuk dinaikan tarif normalnya.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa komunikasi internal antara manajemen Gojek dengan para mitra drivernya dilakukan dengan :1).Komunikasi atasan dan bawahan telah dilakukan oleh manajemen Gojek di Kota Semarang kepada driver dengan tujuan yang baik, baik itu dilakukan dengan saling tukar pendapat/gagasan maupun memberikan ide/masukan. Hal ini sudah dilakukan oleh manajemen untuk memberikan suatu hubungan komunikasi yang efektif dalam penyampaian mengenai pekerjaan driver dilapangan. 2). Penyebaran informasi yang dilakukan manajemen Gojek terhadap driver sangatlah fleksibel dalam memberikan suatu informasi terhadap para driver diluar, ini memungkinkan langkah manajemen untuk berupaya menggunakan layanan media online, dalam hal ini Whatsapp,

(15)

15 Daftar Pustaka

[1].Gremler, Dwayne D. & Brown, Stephen W., “Service Loyalty”; Its nature Importance,and Implications”. In Edvardsson,B., Brown, S . W., Johnston,R. and Scheuing,E . E., eds., Proceedings America Marketing Association,(1996) [2].Haryono,sigit.(2010). “Analisis Kualitas Pelayanan Angkutan Umum

(Bus kota) di Yogyakarta”.Jurnal Administrasi Bisnis,No.1,Vol.7,Juli (2010) Hal:1-14 Yogyakarta

[3].Argenti,Paul A.,(2010), “Komunikasi Korporat”,Penerbit Salemba Humanika,Jakarta [4].Abbas Salim, H.A(2006).“Management Transportasi ”, Penerbit PT.Raja Grafindo

Persada,Jakarta

[5].https://ariefdar.wordpress.com/2013/01/29/pengertian-bisnis-online/.

[6].https://softwebhouse.wordpress.com/2014/12/01/tujuan-dan-manfaat-bisnis-online/.

[7].http://www.blog.jtc-indonesia.com/2010/05/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e.html

[8].Santori. Djaman dan Komunikasi Aan Komariah.,(2010),”Metodologi Penelitian Kualitatif”, Penerbit Alfabeta, Bandung

[9].Berg, Bruce L.(2007).”Qualitative research methods for the social sciences”.Boston:PearsonEducation,Inc

[10].Syaodih, Nana (2006), “Metode Penelitian Kualitatif” ; Bandung;Remaja Rosdakarya [11].Bachri, Bachtiar S (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada

PenelitianKualitatif. Jurnal “Teknologi Pendidikan”. X(1). 55-57.

[12].Beard,Mike.(2001).Manajemen Departemen Public Relation.Penerbit Erlangga: Surabaya

[13].Cangara,Hafied H,(2006),Pengantar Ilmu Komunikasi,PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta [14].Luthans Fred.(2010) Perilaku Organisasi, Edisi 1 Yogyakarta :PT.Andi

[15].Muhammad Arni.(2004)Komunikasi organisasi,Jakarta,Bumi Aksara

[16].Setyani.Novia Ika (2013)”Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas”. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi., Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik.,Universitas Sebelas Maret.Surakarta

[17].Tjiptono,Fandi dan Anastasia D.(2008),Service Management:Mewujudkan Layanan Prima,Andi Offset,Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Jika suhu maxsimum sudah ditentukan, semisal suhu lebih dari (>) 39˚C, maka FAN atau kipas dan alarm akan otomatis bekerja, FAN berguna untuk membuang panas yang

Al- qur‟an sebagai ajaran suci umat Islam, merupakan petunjuk menuju ke arah kehidupan yang lebih baik, karena pada dasarnya Al- qur‟an diturunkan sebagai petunjuk bagi

menyusun simbol-simbol terminal menjadi kalimat-kalimat yang valid agar dapat dipahami. Simbol awal merepresentasikan entitas yang hendak dibangun – misalnya, simbol

78 Untuk memperoleh data bahwa kedua kelas tersebut homogen dilakukan dengan cara melihat nilai rapot semua siswa kelas VII, sehingga sampel dalam penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berbentuk essay yang berjumlah tujuh butir soal.Setelah dilakukan wawancara secara langsung dengan guru mata pelajaran Fisika kelas

Nilai signifikansi untuk variabel jumlah anggota keluarga sebesar 0,722 > 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah anggota keluarga tidak

Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting

Sumber Daya Alam Dalam melaksanakan pembangunan nasional, sumberdaya alam Indonesia harus digunakan secara rasional. Penggalian sumber kekayaan alam