• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN CITRA MEREK DALAM MEMEDIASI HUBUNGAN ANTARA KREDIBILITAS PERUSAHAAN DAN SELEBRITI PENDUKUNG DENGAN MINAT BELI PRODUK ADIDAS DI KOTA BANDUNG (Studi pada Iklan Adidas Indonesia di Instagram)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN CITRA MEREK DALAM MEMEDIASI HUBUNGAN ANTARA KREDIBILITAS PERUSAHAAN DAN SELEBRITI PENDUKUNG DENGAN MINAT BELI PRODUK ADIDAS DI KOTA BANDUNG (Studi pada Iklan Adidas Indonesia di Instagram)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di

dunia (BPS, 2015). Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, maka variasi

dari kebutuhannya pun berbeda yang kemudian akan menciptakan permintaan akan

berbagai pemuas kebutuhan yang ditawarkan oleh berbagai macam brand/merek.

Pakaian merupakan salah satu pemuas kebutuhan manusia yang seringkali

mendapat perhatian khusus karena dapat menunjang penampilan manusia dalam

beraktivitas.

Jumlah populasi yang begitu besar dan kebutuhan akan pakaian yang dapat

menunjang penampilan, dijadikan peluang bagi perusahaan bermerek lokal bahkan

Internasional untuk mendapatkan pangsa pasar di Indonesia. Kota Bandung

dianggap sebagai kota fesyen di Indonesia (Ispranoto, 2015). Tak heran banyak

sekali perusahaan dengan berbagai macam merek hadir dan bersaing di sana. Untuk

menghadapi persaingan dan meraih pangsa pasar, tentunya perusahaan-perusahaan

tersebut harus melakukan strategi pemasaran yang baik dan inovatif yang dapat

menarik perhatian konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan.

Adidas adalah merek Internasional yang ikut dalam persaingan di industri

pakaian di Indonesia, tak terkecuali Kota Bandung. Adidas memang identik dengan

pakaian olahraga, namun seiring perkembangan zaman, Adidas mulai berekspansi

kepada pakaian kasual terutama sneakers yang menjadi produk andalannya. Secara

garis besar, Adidas membagi fokus produknya ke dalam tiga kategori: Adidas

Performance; untuk atlet dan berolahraga, Adidas Originals; desainnya terinspirasi

dari ikon gaya hidup populer, dan Style Essentials (Bharadwaj, 2015). Di Indonesia

sendiri, Adidas lebih terfokus memasarkan kelompok produk Adidas Performance

dan Adidas Originals.

Adidas merupakan perusahaan dan merek yang sudah lama dikenal di dunia.

(2)

membangun kerja sama dengan berbagai atlet, perusahaan, desainer, bahkan

selebriti untuk membuat produk yang berkualitas hingga membangun kepercayaan

konsumen. Adidas kemudian terus berinovasi dari masa ke masa, bahkan mampu

menggabungkan seni dan teknologi sebagai dasar untuk menciptakan produk yang

istimewa. Inovasi yang tanpa henti tersebut dapat membuat kredibilitas perusahaan

yang baik di mata penduduk dunia dan menjadikannya sebagai salah satu merek

terbaik di dunia yang masih ada hingga saat ini (Adidas Group, 2015).

Periklanan merupakan salah satu bagian dari bauran promosi yang bisa

menjadi cara yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada calon konsumen

(Kotler dan Keller, 2009). Perusahaan-perusahaan berlomba untuk membuat konten

yang menarik untuk iklannya agar dapat menarik konsumen dan memenangkan

persaingan. Salah satu strategi kreatif dalam beriklan, yaitu dengan menggunakan

bintang iklan yang mempunyai kredibilitas yang baik agar dapat membentuk citra

merek (Sallam, 2011).

Salah satu strategi promosi yang dilakukan oleh Adidas yaitu beriklan melalui

media sosial Instagram, walaupun media sosial bukan yang paling efektif untuk

beriklan, berdasarkan hasil riset Nielsen Media Research (dalam Stephanie,

Rumambo, dan Kunto, 2013). Riset tersebut menunjukkan jika media televisi

merupakan media yang memiliki rating tertinggi dalam penggunaan dan

keefektifan, yaitu sebesar 62%, lalu media cetak sebesar 34%, dan media lainnya

sebesar 4%. Namun, Adidas memiliki cara kreatif untuk menarik perhatian target

pasarnya, yaitu dengan menggunakan selebriti pendukung (celebrity endorser).

Selebriti pendukung merupakan seseorang yang memberikan opini tentang produk

yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen (Kotler & Keller, 2009).

Selebriti pendukung (celebrity endorser) yang digunakan Adidas sebagai daya tarik

dalam iklannya yaitu Tara Basro dan Vidi Aldiano. Mereka merupakan figur publik

yang terkenal karena profesi dan prestasinya. Tara Basro merupakan seorang

pemain film dan peraih Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2015, sedangkan

Vidi Aldiano adalah seorang penyanyi yang lagunya sering menjadi hits di

(3)

Untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan konsumen mengenai kedua

selebriti pendukung produk Adidas tersebut, peneliti melakukan penelitian

prasurvei yang dilakukan untuk melihat fenomena yang terjadi sebenarnya dan

sebagai informasi mengenai variabel yang diteliti dan data awal penelitian. Rincian

responden penelitian prasurvei adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Pria 11 36,7%

Wanita 19 63,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: Data Primer yang Telah Diolah (2016)

Dari tabel 1.1. dapat diketahui jumlah responden penelitian prasurvei yaitu

sebanyak 30 orang, dengan rincian berjenis kelamin pria sebanyak 11 orang

(36,7%), dan wanita sebanyak 19 orang (63,3%). Semua konsumen berdomisili di

Kota Bandung. Beberapa pernyataan sederhana yang berkaitan dengan selebriti

pendukung produk Adidas diberikan kepada semua responden untuk ditanggapi.

Pernyataan tersebut disebarkan secara daring (online) dalam bentuk kuesioner.

Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.2 Tanggapan Responden Penelitian Prasurvei

Pernyataan merupakan selebriti pendukung produk merek Adidas

5 17 25 83

Saya akan tetap membeli produk merek Adidas jika Tara Basro dan Vidi Aldiano bukan selebriti pendukung merek tersebut

28 93 2 7

(4)

Dari tabel 1.2. dapat dilihat responden yang mengetahui selebriti yang bernama

Tara Basro adalah 21 orang atau sekitar 70% dan yang tidak mengetahui Tara Basro

sebanyak 9 orang atau sekitar 30%. Responden yang mengetahui selebriti bernama

Vidi Aldiano adalah 29 orang (97%) dan yang tidak mengetahui Vidi Aldiano yaitu

sebanyak 1 orang (3%). Kedua selebriti tersebut memang sudah cukup terkenal dan

populer di Indonesia, terutama di kalangan remaja.

Tetapi ada yang menarik dari tanggapan para responden terhadap pernyataan

selanjutnya, yaitu tentang apakah para responden mengetahui Tara Basro dan Vidi

Aldiano merupakan selebriti pendukung (celebrity endorser) dari produk Adidas.

Sebagian besar responden, yaitu sebanyak 25 orang (83%), tidak tahu jika Tara

Basro dan Vidi Aldiano merupakan selebriti pendukung (celebrity endorser)

produk Adidas yang beriklan melalui media sosial, yaitu Instagram. Hal ini berarti

tidak sesuai dengan pernyataan bahwa selebriti pendukung (celebrity endorser)

digunakan jasanya untuk mengambil perhatian, yang dapat memberikan perusahaan

kesempatan yang lebih baik bagi perusahaan untuk mengomunikasikan pesannya

kepada pelanggan (Erdogan, Baker, dan Tagg, 2001). Hal tersebut juga dapat

berdampak pada keefektifan dan keefisienan Adidas dalam beriklan, terutama

dalam menarik konsumen untuk berminat membeli produk Adidas.

Tabel 1.2. menunjukkan 28 orang responden (93%) akan tetap membeli

produk-produk Adidas meskipun Tara Basro dan Vidi Aldiano tidak menjadi

selebriti pendukung (celebrity endorser) produk Adidas. Sisanya sebanyak 2 orang

(7%), tidak akan membeli. Padahal, Adani (2015) dalam penelitiannya mengatakan

bahwa selebriti pendukung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat

beli. Selain itu, Pradana (2015) juga menyimpulkan bahwa kredibilitas dari selebriti

pendukung pun berpengaruh dalam pembentukan citra merek.

Kredibilitas perusahaan Adidas tentunya dapat memberikan citra merek yang

positif di mata masyarakat. Citra merek (brand image) yang baik merupakan hal

penting dalam menarik minat beli konsumen. Alasan utama untuk kekuatan merek

adalah keberadaan asosiasi menguntungkan, kuat, dan unik tentang merek dalam

(5)

Kendati kredibilitas perusahaan dianggap sudah sangat baik, namun dalam

kenyataannya pembentukan citra merek pada salah satu kategori produk Adidas

belum cukup baik. Hal ini mungkin juga karena penggunaan selebriti pendukung

yang belum maksimal dan belum dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut dapat

terlihat dalam Top Brand Index pada tabel 1.3. dan 1.4.

Tabel 1.3 Top Brand Index Kategori Pakaian Olahraga

Pakaian Olahraga

Sumber: Top Brand Award (Frontier Consulting Group)

Tabel di atas menunjukkan bahwa Adidas dalam kategori Pakaian Olahraga,

dalam hal ini produk-produk yang termasuk Adidas Performance, tetap menjadi

pilihan teratas di mata masyarakat namun tiap tahunnya mengalami penurunan

secara persentase.

Tabel 1.4 Top Brand Index Kategori Sepatu Kasual

Sepatu Kasual

(6)

Tabel 1.4. menunjukkan bahwa dalam kategori Sepatu Kasual, dalam hal ini

produk-produk yang termasuk Adidas Originals, tiap tahunnya tidak pernah

menjadi pilihan teratas di mata masyarakat dan pertumbuhannya sangat fluktuatif.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Hapsanto (2013) yang mengemukakan bahwa

kredibilitas perusahaan yang baik akan membentuk citra merek yang baik pula.

Kemudian Wijaya dan Sugiharto (2015) mengungkapkan bahwa citra merek dapat

menimbulkan minat membeli.

Alasan citra merek (brand image) dijadikan sebagai variabel pemediasi

adalah sebagai bahan pertimbangan (digunakan atau dibuang) manajer perusahaan

Adidas untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

hubungan kredibilitas perusahaan dan selebriti pendukung (celebrity endorser)

dengan minat beli.

Berdasarkan uraian di atas, kredibilitas perusahaan (corporate credibility)

dan selebriti pendukung (celebrity endorser) merupakan hal yang penting dalam

pembentukan cira merek (brand image) dan dapat menimbulkan minat beli

konsumen terhadap produk-produk Adidas. Maka dari itu, penulis tertarik untuk

melakukan penilitian yang akan disajikan dalam bentuk skripsi sebagai karya tulis

ilmiah berjudul “Peran Citra Merek dalam Memediasi Hubungan antara

Kredibilitas Perusahaan dan Selebriti Pendukung dengan Minat Beli Produk

Adidas di Kota Bandung (Studi pada Iklan Adidas Indonesia di Instagram)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut.

1. Bagaimana kredibilitas perusahaan, selebriti pendukung, citra merek,

dan minat beli yang telah dibangun oleh Adidas?

2. Apakah kredibilitas perusahaan dan selebriti pendukung berpengaruh

terhadap citra merek Adidas secara simultan?

3. Apakah kredibilitas perusahaan berpengaruh terhadap citra merek

(7)

5. Apakah kredibilitas perusahaan, selebriti pendukung, dan citra merek

berpengaruh terhadap minat beli produk Adidas secara simultan?

6. Apakah kredibilitas perusahaan berpengaruh terhadap minat beli produk

Adidas?

7. Apakah selebriti pendukung berpengaruh terhadap minat beli produk

Adidas?

8. Apakah citra merek berpengaruh terhadap minat beli produk Adidas?

9. Bagaimana peran mediasi citra merek dalam hubungan kredibilitas

perusahaan dan selebriti pendukung dengan minat beli?

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dari penilitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan data

yang lengkap mengenai objek yang akan diteliti. Adapun tujuan penelitiannya

adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kredibilitas perusahaan, selebriti pendukung, citra

merek, dan minat beli yang telah dibangun oleh Adidas.

2. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas perusahaan dan selebriti

pendukung terhadap citra merek Adidas secara simultan.

3. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas perusahaan terhadap citra merek

Adidas.

4. Untuk mengetahui pengaruh selebriti pendukung terhadap citra merek

Adidas.

5. Bagaimana pengaruh kredibilitas perusahaan, selebriti pendukung, dan

citra merek terhadap minat beli produk Adidas secara simultan?

6. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas perusahaan terhadap minat beli

produk Adidas.

7. Untuk mengetahui pengaruh selebriti pendukung terhadap minat beli

produk Adidas.

8. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap minat beli produk

(8)

9. Untuk mengetahui peran citra merek dalam memediasi hubungan antara

kredibilitas perusaahaan dan selebriti pendukung dengan minat beli.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang peran

citra merek dalam memediasi hubungan antara kredibilitas perusahaan dan selebriti

pendukung dengan minat beli produk Adidas. Penelitian ini diharapkan dapat

memberi pengetahuan dan wawasan lebih bagi penulis, mahasiswa, kalangan

akademisi, pelaku usaha (terutama Adidas Indonesia), dan masyarakat pada

umumnya.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Karya ilmiah ini berfokus pada hubungan kredibilitas perusahaan dan

selebriti pendukung dengan minat beli yang dimediasi oleh citra merek. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding dan informasi tambahan bagi

penelitian serupa di masa yang akan datang.

1.5 Sistematika Skripsi

BAB I Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang

penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, serta

manfaat dari penelitian.

BAB II Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori dan penelitian

sebelumnya yang relevan dengan masalah yang dirumuskan

yang akan dijadikan paradigma pemikiran dan hipotesis.

BAB III Pada bab ini akan dijelaskan mengenai objek penelitian, unit

analisis, serta metode-metode yang akan digunakan untuk

(9)

BAB IV Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data yang telah diolah

sesuai dengan metode yang ditentukan.

Gambar

Tabel 1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel di atas menunjukkan bahwa Adidas dalam kategori Pakaian Olahraga,

Referensi

Dokumen terkait

Penyuluhan sistem agribisnis juga memerlukan perubahan perilaku penyuluh, yakni harus mampu: (a) meningkatkan profesionalisme penyuluh dengan melakukan perbaikan mutu layanan

Pada bagian ini kita akan mendiskusikan secara rinci arti persaingan sempurna, memperlihatkan bahwa di dalam persaingan sempurna harga pasar dan

Satuan Kerja : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

Pasar duopoli jarang sekali ditemukan dalam kenyataan. Oleh karena itu teori pasar duopoli lebih banyak menggunakan asumsi-asumsi, bahkan ada yang perlu dikhayalkan. Namun,

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Belanja Modal Pengadaan Komputer / PC untuk BP3K.. JB: Modal

Untuk unsur-unsur laporan keuangan bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang karena sifat industrinya belum diatur secara tegas dalam Standar Akuntansi Keuangan dan ketentuan

PENYUSUNAN PROFILE DAERAH PENGADAAN PAPAN DATA INFORMASI PROFILE DAERAH. JB: Modal JP: