• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki 13.466 pulau dengan

keanekaragaman suku bangsa atau etnis yang mencapai 1.128 suku bangsa,

terkenal akan kekayaan alamnya yang melimpah khususnya tumbuhan obat.

Etnomedisin adalah pengetahuan tentang pengembangan sistem pengobatan yang

didasarkan atas kepercayaan budaya lokal dan praktek pengobatan terhadap

penyakit tertentu dan tidak dipengaruhi oleh kerangka obat modern. Keragaman

etnomedisin yang ada di Indonesia merupakan salah satu warisan budaya Bangsa

Indonesia yang tersebar diberbagai wilayah Indonesia (BPOM RI, 2013).

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati sangat

tinggi dengan lebih dari 40.000 spesies tumbuhan. Potensi tersebut dapat

dimanfaatkan bagi pembangunan ekonomi nasional dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Selain itu, penggunaan tanaman berkhasiat obat

semakin luas dikalangan masyarakat karena merupakan bagian dari kebudayaan

bangsa Indonesia. Sampai sejauh ini kandungan kimia, khasiat dan kegunaan

maupun efek sampingnya belum banyak diteliti secara ilmiah (Dewi, dkk., 2014).

Di negara berkembang seperti Indonesia banyak sekali faktor-faktor

pencetus penyebab terjadinya penyakit, penyebab utamanya yaitu kurangnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan faktor ekonomi yang

menyebabkan masyarakat yang kurang mampu tidak dapat memenuhi kebutuhan

untuk hidup ditempat yang bersih dan layak untuk ditinggali, serta

(2)

2

harga obat modern. Salah satu penyakit yang seringkali terjadi dengan tingkat

prevalensi yang tinggi yaitu diare. Diare masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat dan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak di

negara-negara berkembang termasuk Indonesia (Sundari, dkk., 2005).

Salah satu keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia adalah

belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). Tanaman belimbing wuluh dikenal sebagai tanaman obat. Bagian yang digunakan diantaranya bagian bunga, buah,

dan daun (Dalimarta, 2008). Tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk mengatasi

berbagai penyakit seperti batuk, diabetes, rematik, gondongan, sariawan, sakit

gigi, gusi berdarah, jerawat, diare, sampai tekanan darah tinggi

(Hayati, dkk., 2010).

Penelitian-penelitian terdahulu mengenai daun belimbing wuluh menyebutkan

bahwa daun belimbing wuluh mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid dan tanin

(Mukhlison, 2010). Ekstrak etanol daun belimbing wuluh memiliki efek antidiare

terhadap mencit jantan dengan metode transit intestinal (Mutmainah, 2014),

ekstrak daun belimbing wuluh juga memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri

gram positif dan gram negatif seperti Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Bacillus careus, salmonella tiphy (Kumar, dkk., 2013). Berdasarkan penelitian Mutmainah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan

tentang efek relaksasi ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap penurunan kontraksi otot polos ileum marmut terisolasi secara in vitro

(3)

3 1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil perumusan masalah

sebagai berikut:

a. apakah ekstrak etanol daun belimbing wuluh memiliki efek relaksasi

terhadap kontraksi otot polos ileum marmut jantan terisolasi secara in vitro yang diinduksi dengan asetilkolin klorida?

b. apakah ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada konsentrasi tertentu

memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan atropin sulfat

dalam menurunkan kontraksi otot polos ileum marmut terisolasi yang

di induksi dengan asetilkolin?

c. apakah mekanisme kerja ekstrak etanol daun belimbing wuluh dalam

menurunkan kontraksi otot polos ileum marmut bekerja melalui

penghambatan reseptor muskarinik ?

1.3Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dibuat hipotesis analisis

sebagai berikut:

a. ekstrak etanol daun belimbing wuluh memiliki efek relaksasi terhadap

kontraksi otot polos ileum marmut jantan terisolasi secara in vitro

yang diinduksi dengan asetilkolin.

b. ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada konsentrasi tertentu

memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan atropin sulfat

dalam menurunkan kontraksi otot polos ileum marmut terisolasi yang

(4)

4

c. Mekanisme kerja ekstrak etanol daun belimbing wuluh dalam

menurunkan kontraksi otot polos ileum marmut bekerja dengan jalan

menghambat reseptor muskarinik.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. mengetahui bahwa ekstrak etanol daun belimbing memiliki efek

relaksasi terhadap kontraksi otot polos ileum marmut terisolasi secara

in vitro yang diinduksi dengan asetilkolin.

b. membandingkan efek relaksasi ekstrak etanol daun belimbing wuluh

dengan atropin sulfat dalam menurunkan kontraksi otot polos ileum

marmut terisolasi yang diinduksi dengan asetilkolin.

c. menguji mekanisme kerja efek relaksasi ekstrak etanol daun belimbing

wuluh melalui penghambatan reseptor muskarinik.

1.5Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. diperoleh bukti ilmiah tentang efek relaksasi ekstrak etanol daun

belimbing wuluh terhadap kontraksi otot polos ileum marmut terisolasi

secara in vitro yang diinduksi dengan asetilkolin.

b. dapat diketahui perbandingan ekstrak etanol daun belimbing wuluh

dengan atropin sulfat dalam menurunkan kontraksi otot polos ileum

(5)

5

c. diperoleh informasi tentang mekanisme kerja efek relaksasi ekstrak

etanol daun belimbing wuluh melalui penghambatan reseptor

(6)

6 1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada skema dibawah ini :

Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter

Gambar 1.1 Skema kerangka pikir penelitian Kontraksi atau

relaksasi otot polos ileum

Nilai tegangan kontraksi atau relaksasi otot

polos ileum Uji seri konsentrasi EEDBW

(0,5-4 mg/ml) dengan penginduksi Asetilkolin

Gambar

Gambar 1.1 Skema kerangka pikir penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tanya jawab tentang makanan yang dibagi maupun didapat anak. Keterangan: Kegiatan ini mengembangkan rasa sosial

In this section we describe numerical experiments which we use to compare the Runge±Kutta characteristic methods developed in this paper (using both forward- and back-tracking)

4.2 Memiliki sikap sifat rendah hati santun, ikhlas kasih sayang dan taat dalam kehidupan sehari

The MADE2 test was selected as an application of the coupled inverse model because (1) the data is gen- erally accepted to be of reasonably high quality, (2) previous work on the

Menugaskan pekerja lokal ke luar negeri untuk melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh pekerja. domestik

 Selanjutnya siswa menuliskan sikap yang baik dan sikap yang tidak baik yang mereka temukan di sekitar mereka dan dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila pada diagram yang

Siswa mampu memahami soal ujian tentang berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal, dan persen) dan hubungan diantaranyaC. Siswa mampu menjawab pertanyaan soal-soal ujian

Mampu merancang atau memberi saran perbaikan untuk rancangan desain tempat dan suasana kerja yang optimal untuk kesehatan