• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

BAWANG PUTIH DAN PENYAKIT JANTUNG

Penyakit jantung merupakan pembunuh terbesar di Indonesia, dimana ia menyebabkan kematian sebanyak 26% dari seluruh kematian. Ia tidak hanya menybabkan kematian premature pada pria, tetapi juga wanita yang meliputi sepertiga dari kematian tersebut. Meskipun hanya beberapa diantaranya yang mempunyai faktor predisposisi genetic untuk menderita penyakit jantung, tetapi kebanyakan dari kita dapat mengalami serangan jantung akibat disiplin makanan yang buruk yaitu makanan terlalu banyak lemak. Selain itu merokok dan stress juga ikut mengganggu keseimbangan tersebut sehingga orang akan menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskuler pada yang dietnya kaya akan lemak hewani.

Apakah Penyakit jantung itu?

Tanda penyakit jantung koroner adalah penebalan dinding arteri secara progesif dengan suatu materi lemak, sehingga pada akhirnya dapat menghambat aliran darah. Penyempitan bertahap arteri ini dinamakan atherosclerosis. Proses ini berlangsung progesif, mula-mua sebagai coretan (streak), lalu atheroma (atau deposit materi lemak) yang sering dijumpai pada orang muda. Dengan berlalunya waktu, deposit ini akan memadat, membuat seluruh daerah arteri menjadi kaku dan tidak elastic lagi. Keadaan ini dinamakan sebagai pengerasan arteri.

(2)

fungsi dan rasa pada otot. Efek yang terpenting adalah penyumbatan arteri koroner yang memperdarahi jantung sehingga menyebabkan serangan jantung. Pengurangan suplai darah ini akan menybabkan pengurangan jumlah oksigen dan alat gizi kejantung sehingga otot jantung mengalami kematian secara cepat, kerja jantung memburuk atau berhenti sama sekali. Jika suplai darah terhenti akibat terjadi sumbatan arteri atau terbentuk bekuan darah yang menutup arteri terjadi hal yang dinamakan stroke.

Apa penyebab penyakit jantung

Untuk mengetahui peran yang dijalankan oleh bawang putih dalam melindungi kesehatan jantung, sangatlah penting untuk mengerti penyebab, pengerasan arteri serta peranan diet yang buruk, merokok dan stress terhadapnya.

Penelitian BUCK, DONER dan SIMPSON:

Beberapa tahun yang lalu suatu penelitian penting telah dilakukan pada universitas Ontario barat. Penelitian tersebut dilakukan untuk menentukan faktor-faktor penting yang merupakan predisposisi penyakit jantung serta yang bukan. Penelitian dilakukan serentak dinegara-negara Belgia, Chili, Costarica, Prancis, Yunani, Jerman Barat, Italia, Jepang, Meksiko, Portugal, Singapura, Spanyol, dan Swiss. Semua Negara ini melaporkan statistik kematian yaitu penyebab kematian serta statistic tentang komsumsi rokok perindividu, jenis-jenis anggur, makanan yang dimakan termasuk bawang merah dan bawang putih. Para peneliti mecatat semua komsumsi makanan ini selama tahun 1972-1975 dan mencari hubungan diantaranya dengan kematian akibat jantung

Hasilnya

(3)

komsumsi bawang putih dan bawang merah dalam suatu populasi, semakin rendah juga insidensi dan kematin akibat penyakit jantung.

Fenomena ini sesungguhnya dijumpai pula di Eropa. Sampai saat ini Finlandia termasuk Negara dengan kasus serangan jantung terbanyak didunia. Tetapi setelah dilakukan program penyuluhan gizi yang disponsori oleh pemerintah dan pemeriksa kesehatan secara teratur, angka tersebut mulai turun dikalanag pria Finlandia hanya dalam waktu sepuluh tahun saja. Kerajaan inggris sendiri, sampai saat ini masih tercatat sebagai salah satu Negara diutara yang mempunyai insidensi serangan jantung tertinggi. Di Negara Yunani , di Selatan Eropa, penyakit kardiovaskuler sangat rendah. Di sini meskipun mereka makan makanan berlemak dengan bumbu masak dan merokok, tetapi mereka juga menyukai bumbu-bumbu , bawang merah, bawang putih, dan lada. Hal yang sama juga dijumpai di negara Spanyol dan Italia makin lama makin banyak petunjuk bahawa komsumsi regular bawang putih, juga bawang merah, dapat melindungi tubuh kita dari penyakit jantung.

Tentang lemak

Saat ini telah diketahui diet adalah salah satu penyebab utama penyakit jantung. Banyak orang yang deprogramkan untuk mengubah dietnya dalam upaya tubuhnya akan tetap sehat. Hal pertama yang harus disingkirkan dari diet adalah diet berat yang kaya lemak, khususnya jenis lemak tertentu.

Lemak jenuh, tak jenuh, dan ganda tak jenuh

(4)

sejenis minyak dan lemak lain yaitu lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fat) yang mempunyai efek yang lebih baik lagi. Bahan ini dapat dijumpai pada minyak kacang dan minyak olive.

Tentang kolesterol

Dalam setiap pembicaraan mengenai kesehatan jantung, kata kolesterol selalu disebut-sebut. Tetapi jarang sekali kita mendapatkan keterangan yang benar tentang peranan kolesterol dan betapa pentingnya kolesterol untuk hidup. Sesungguhnya kita tak dapat hidup tanpa koesterol, tetapi terlalu banyak kolesterol juga menyebabkan penyakit kardiovaskulier yang menyimpan jiwa

Apakah kolesterol itu?

Kolesterol adalah bahan lemak yang terdapat didalam makanan tertentu, terutama (tapi tak selalu) dalam makanan berlemak seperti daging binatang. Sejumlah kecil kolesterol adalah mutlak dan penting untuk pembentukan hormon-hormon alamiah yang akan mengatur perilaku tubuh. Sesungguhnya kita tak perlu memakan makannan yang banyak kolesterol, seperti daging berlemak dan produk-produk susu untuk mencukupi kebutuhan tubuh kita akan kolesterol. Hati kita (yang membuat sendiri kolesterol) dapat menggunakan makanan-makanan lainnya dalam memenuhi kebutuhan.

Jika kita menghindari semua makanan yang kaya kolesterol dan diet mulai hari ini, maka kadar kolesterol tubuh akan berkurang-kurang lebih 15%. Ini tampaknya tak begitu banyak, tetapi cukup untuk mengubah status kesehatan serta penyakit-penyakit yang mengancam jiwa. Kolesterol yang tinggi hamper selalu menyebabkan penyempita pembuluh nadi akibat pengendapan atheroma. Dengan mengurangi masukan kolesterol dalam diet, maka kalau kolesterol darah akan

secara bermakna yang kemudian akan menurunkan risiko penyakit

(5)
(6)

NO.

DX PERENCANAAN

1. TUJUAN:

Menunjukkan pola

nafas yang efektif

dengan frekuensi dan

kedalaman dalam

rentang normal.

Criteria hasil: Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara

nafas yang bersih,

2. Auskultasi bunyi

nafas dan catat

3. Tinggikan kepala

dan bantu

1. Kecepatan biasanya

meningkat. Dispnea dan terjadi penigkatan kerja nafas.Kedalaman

pernafasan bervariasi

tergantung derajat gagal

nafas. Ekspansi dada

terbatas yang berhubungan dengan dengan atelektasis dan atau nyeri dada.

2. Bunyi nafas

menurun/tidak ada bila

jalan nafas obstruksi

sekunder terhadap

pendarahan

(7)

DX

2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi

pernafasan dalam

rentang normal, dan tidak ada suara nafas abnormal).

3. Tanda tanda vital dalam rentang normal

(TD, nadi, dan nafas kecil (atelektasis).

Ronki dan mengi

menyertai obstruksi jalan nafas/kegagalan

pengisian udara segmen

paru berbeda sehingga

memperbaiki difusi gas.,

Menigkatkan ventilasi

maksimal dan oksigenasi dan

(8)

NO untuk melakukan aktivitas

normal,catat laporan

kelelahan,keletihan,dan

kesulitan menyelesaikan

tugas.

2. Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot.

3. Awasi tekanan darah, nadi, pernafasan, selama dan

sesudah aktivitas. Catat

respon terhadap tingkat.

Aktivitas (mis: peningkatan denyut jantung/TD, disritmia, pusing, dispneu, takipneu). 4. Ubah posisi klien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing.

5. Ajarkan keluarga untuk

menggunakan teknik

penghematan energy, mis: mandi dengan duduk, duduk untuk melakukan aktivitas.

RASIONAL:

1. Mempengaruhi pilihan

intervensi/bantuan.

2. Menunjukkan perubahan

neurologi karena defisiensi vit. B12

mempengaruhi keamanan.

Klien/resiko cidera.

3. Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk mebawa jumlah oksigen.

4. Adekuat ke jaringan. Hipotensi

postural empengaruhi pilihan

intervensi/bantuan.

5. Menunjukkan perubahan

neurologi karena defisiensi vit. B12 mempengaruhi keamanan.

(9)

Hari /tanggal

No

Dx Implementasi Evaluasi

Selasa/19-05- 2015

1. 1. Mengkaji frekuensi,

kedalaman pernafasan dan

ekspansi dada.Catat upaya

pernafasan, termasuk

penggunaan otot bantu nafas. 2. Mengauskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas

adventisius, seperti krekels,

mengi, gesekan pleural.

3. Meninggikan kepala dan bantu mengubah posisi dan ambulasi sesegera mungkin. 4. Mendorong/membantu pasien dalam nafas dalam dan latihan batuk.

5. Mengajarkan kepada keluarga cara penggunaan obat yang benar.

S: Klien mengatakan

masih sesak

O: 1. Klien tampak sesak 2. Dispnea

3. RR:28x/menit 4. Bunyi nafas ronchi

A: Masalah belum

teratasi,

1. Klien tampak sesak 2. RR : 28x/menit P: Intervensi dilanjutkan

Mengkaji frekuensi,

membantu klien dalam nafas dalam, membantu

mengubah posisi

semifowler.

Hari /tanggal

No

Dx Implementasi Evaluasi

2. 1. Mengkaji kemampuan klien

untuk melakukan aktivitas

normal, catat laporan kelelahan,

keletihan, dan kesulitan

menyelesaikan tugas.

2. Mengkaji kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya

S: Klien mengatakan

masih mengalami

kelelahan dalam

melaksanakan tugas.

O: 1. Klien tampak lelah

(10)

jalan, kelemahan otot.

3. Mengawasi tekanan darah, nadi, pernafasan, selama dan sesudah aktivitas. Catat respon terhadap tingkat aktivitas (mis:

peningkatan denyut

jantung/TD, disritmia, pusing, dispneu, takipneu).

aktivitas 120/80 mmHg, sesudah 130/100 mmHg. 3. RR: 30x/menit.

A: Masalah belum

teratasi,

1. Klien tampak

kelelahan.

2. TD dan RR

Referensi

Dokumen terkait

Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan Alut Sista Produksi Dalam Negeri yang diproduksi oleh BUMN dan/atau anak perusahaannya, sebagai bagian dari uapaya

Most species in this group have leaves that are spreading to recurved. In some only the leaf apex is turned outwards but in most cases almost half the leaf is recurved. Eight

IL-10 were produced by group housed subjects. The data demonstrate that social housing condition affects immune responses. While not unidirectional, these effects generally

Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak September 2007 dan ditunjuk kembali untuk jabatan yang sama dengan masa jabatan hingga tahun 2016 oleh RUPST tahun 2013

) Corresponding author.. cant differences at any time point between the standard dose and the placebo groups in the sign vocalization. The low-dose clomipramine group produced

Specifically, Areas A1 and A2 were chosen to in- vestigate the impact of 3D data quality on a wide street, Area B is a narrow alleyway known as “Fenchurch Buildings”(15m

bekerjasama dengan Unand  akan melaksanakan kegiatan "Workshop Peningkatan Mutu Dosen bagi Reviewer Internal dan Eksternal di Perguruan Tinggi", yang akan dilaksanakan pada :

In this article we have described the application of concepts for the modeling, management, and analysis of geospatial data with 2.5 and 3 spatial dimensions, respectively,