SKRIPSI
Oleh: Ainun Nadliroh NIM. C52212096
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syari’ah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (Muamalah)
Surabaya
Nama NIM
Fakultas/Jurusan/Prodi
Judul Skripsi
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya sendiri, kecuali pada
: Ainun Nadliroh : C52212096
Fakultas/Jurusan/Prodi : Syari’ah dan Hukum/Hukum Perdata Islam/Hukum Ekonomi Syari’ah (Muamalah)
: Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di Gantangan New Permata BC
Tanggulangin Sidoarjo
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk dari sumbernya.
Surabaya, 01 Agustus 2016
Saya yang menyatakan,
Ainun Nadliroh
NIM. C52212096
Syari’ah dan Hukum/Hukum Perdata Islam/Hukum
Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlombaan Burung
Gantangan New Permata BC
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
Surabaya, 01 Agustus 2016
Saya yang menyatakan,
Ainun Nadliroh
vii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan yang dilakukan di Gantangan New Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di
Gantangan New Permata BC Tanggulangin Sidoarjo”. Skripsi ini mengulas permasalahan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu: bagaimana praktik praktik perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo? dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC
Tanggulangin, Sidoarjo?
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakukan dengan tahapan-tahapan
editing, organizing, kemudian analizing. Data dianalisis menggunakan metode dekriptif analisis dengan pola pikir induktif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC dan kemudian menganalisisnya dengan hukum Islam.
Hasil penelitian lapangan dalam perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC ini menunjukkan bawa perlombaan tersebut merupakan adu kualitas kicauan atau nyanyian burung berkicau. Peserta yang mengikuti perlombaan diharuskan mendaftar terlebih dahulu dengan cara membeli tiket pendaftaran. Pembelian tiket ini pada dasarnya adalah penarikan dana partisipasi peserta yang dialokasikan 50% untuk hadiah uang tunai dan sisanya untuk biaya perawatan gantangan serta honor panita. Adapun jika ditinjau dengan hukum Islam berdasarkan analisis penulis, pelaksanaan perlombaan burung berkicau yang diselenggarakan oleh Gantangan New Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo tidak bertentangan dengan hukum Islam. Seluruh hadiah yang diberikan kepada peserta tidak mengandung unsur maysir.
x
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TRANSLITERASI ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Kajian Pustaka ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Kegunaan Hasil Penelitian ... 10
G. Definisi Operasional... 11
H. Metode Penelitian... 12
I. Sistematika Pembahasan ... 17
BAB II KONSEP PERLOMBAAN BERHADIAH DALAM HUKUM ISLAM DAN MAYSIR ... 19
A. Perlombaan Berhadiah dalam Hukum Islam ... 19
1. Perlombaan berhadiah yang diperbolehkan ... 20
2. Perlombaan berhadiah yang dilarang ... 23
B. Konsep Maysir ... 26
xi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Dasar hukum larangan maysir... 29
3. Hikmah pelarangan maysir ... 32
BAB III PELAKSANAAN PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO ... 35
A. Profil Gantangan New Permata BC ... 35
1. Sejarah singkat Gantangan New Permata BC ... 35
2. Perlombaan di Gantangan New Permata BC ... 38
3. Sumber dan alokasi dana penyelenggaraan perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC ... 41
B. Pelaksanaan Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di Gantangan New Permata BC ... 43
1. Persiapan perlombaan ... 43
2. Pendaftaran... 48
3. Pelaksanaan lomba ... 50
4. Penilaian juri ... 51
5. Syarat dan aturan lomba ... 55
6. Pemberian hadiah ... 56
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO ... 59
A. Perlombaan Burung Berkicau di Gantangan New Permata BC Perspektif Konsep Perlombaan Menurut Hukum Islam 59 B. Analisis Maysir terhadap Hadiah dalam Perlombaan Burung Berkicau di Gantangan New Permata BC ... 65
BAB V PENUTUP ... 73
A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 74
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang membumi. Islam memperlakukan manusia
sesuai dengan fitrahnya. Oleh karena itu, Islam tidak mewajibkan setiap yang
diucapkan manusia berupa zikir, tidak mengharuskan manusia menghabiskan
waktu di masjid, dan tidak selalu yang didengar adalah ayat-ayat al-Qur’an.
Segala sesuatu ada waktunya, begitu lah yang diajarkan oleh Rasulullah
sebagai pembawa dan penyampai ajaran Islam. Hingga ada sebuah ungkapan
yang menyatakan: “Ada waktunya untuk hatimu, dan ada waktunya pula
untuk Tuhanmu”.1
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia dituntut untuk bekerja.
Ada kalanya pekerjaan itu lebih mengandalkan kemampuan otak, adakalanya
pula kemampuan fisik. Keduanya, jika digunakan terus-menerus maka akan
menyebabkan rasa lelah dan penat. Oleh karena itu, manusia butuh hiburan
sebagai sarana penyegaran hati, pelepasan beban pikiran.2 Hiburan bagi setiap
individu pun bermacam-macam, karena setiap manusia memiliki karakter,
keinginan, dan hobi yang berbeda-beda. Ada yang suka memancing, bermain,
olah raga, menyanyi, menari, dan lain sebagainya.
Satu di antara berbagai macam hiburan bagi manusia adalah memelihara
burung berkicau. Kicauan burung menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.
1 Yusuf Al-Qaradhawi, Fikih Hiburan, terj. Dimas Hakamsyah (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bukan hanya sekedar dipelihara, pecinta burung berkicau yang dikenal
dengan istilah “Kicau Mania” sering kali mengikutsertakan burung berkicau
peliharaannya dalam perlombaan. Beraneka ragam tujuan seseorang
menyertakan burung berkicau dalam perlombaan. Ada yang sekedar mencari
hiburan, mengisi waktu senggang, ada yang memang ingin mendapatkan
hadiah, atau untuk meningkatkan harga jual burung berkicau peliharaannya.3
Di wilayah Sidoarjo, misalnya, terdapat beberapa gantangan atau tempat
yang digunakan untuk mengadakan lomba burung berkicau. Di antaranya
adalah Gantangan New Permata BC, Gantangan Pelita BC, Gantangan
Pandawa BC, Gantangan Laksana BC, KMBF BC, dan lain-lain. Salah satu
yang terbesar adalah Gantangan New Permata BC yang terletak di Permata
Regency, Tanggulangin, Sidoarjo. Berbagai macam lomba burung berkicau
sering diadakan di sana, baik pada hari biasa atau untuk memperingati sebuah
event tertentu.
Setiap peserta yang ikut dalam perlombaan harus membeli tiket
tergantung kelas kategori burung yang akan dilombakan.4 Harga tiket untuk
setiap kelas kategori dan event pun berbeda-beda. Semakin tinggi kelasnya,
semakin besar pula harga tiketnya. Begitu juga untuk hadiah yang diterima
oleh pemenang. Semakin tinggi kelas kategori lomba atau event yang diikuti,
semakin besar pula hadiah yang akan diterima oleh pemenang. Selain itu,
burung yang memenangkan lomba juga mendapatkan piagam penghargaan
yang dapat meningkatkan harga jual burung tersebut.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Menurut data sementara yang penulis temukan, hadiah yang diberikan
kepada pemenang adakalanya diberikan secara penuh, adakalanya juga
diberikan tidak penuh. Hal ini ditentukan berdasarkan jumlah peserta yang
mengikuti perlombaan. Selain itu, dana perlombaan tersebut adalah gabungan
dari uang pribadi penyelenggara, hasil penjualan tiket dari para peserta, dan
dana sumbangan dari para simpatisan yaitu para “kicau mania”.
Dalam memutuskan pemenang lomba, para juri menilai dari segi kualitas
burung tersebut berkicau. Untuk itu lah, para pemilik burung berkicau harus
memiliki pengetahuan tentang teknik pemeliharaan burung tersebut agar
sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dapat memenangkan perlombaan.
Pemilik burung berkicau harus sabar dan teliti dalam memelihara burung
berkicau. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang, semakin
besar pula peluang untuk memenangkan perlombaan.
Dengan adanya perlombaan burung berkicau di GantanganNew Permata
BC Tanggulangin, Sidoarjo, banyak pula masyarakat yang memanfaatkannya
sebagai lahan mencari nafkah. Ada yang menjadi pekerja di gantangan
tersebut, tidak sedikit juga yang menjual beraneka ragam makanan, minuman,
atau keperluan-keperluan untuk memelihara burung berkicau. Para peserta
maupun penonton perlombaan burung berkicau ini semakin mudah dalam
memenuhi kebutuhannya selama dalam lokasi perlombaan.
Allah memberi kebebasan bagi setiap individu untuk berinteraksi atau
bermuamalah satu sama lain. Hanya ketika ada dalil yang menunjukkan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tidak ada dalil yang menunjukkan larangan atas suatu kegiatan muamalah,
maka hal tersebut boleh dilakukan. Hal ini sesuai dengan kaidah:
ﺎَﻬِْﳝِﺮَْﲢ ﻰَﻠَﻋ ٌﻞْﻴِﻟَد ﱠلُﺪَﻳ ْنَأ ﱠﻻِإ ُﺔَﺣﺎَﺑِﻹْأ ِت َﻼَﻣﺎَﻌﳌْا ِﰱ ُﻞْﺻَْﻷا
Artinya: Pada dasarnya, segala bentuk muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yang mengharamkannya.5
Oleh karena itu, harus diperhatikan mengenai sistem bermuamalah
tersebut, tidak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan agama.
Kegiatan muamalah harus terbebas dari unsur tadli>s, taghri>r, ih}tika>r, bay’
najashy, riba, maysir, dan rishwah.6Selain itu, objek kegiatan muamalah juga
tidak boleh menggunakan sesuatu yang diharamkan, seperti babi, khamr,
bangkai, dan darah.7 Hal ini telah jelas karena memang ada dalil-dalil yang
melarang adanya unsur-unsur tersebut dalam sebuah kegiatan muamalah.
Termasuk dalam perlombaan burung berkicau yang terjadi di Gantangan
New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo. Seseorang tidak bisa begitu saja
menghukumi bahwa hal ini diperbolehkan atau tidak. Karena sebelum
menghukumi suatu muamalah, harus diperhatikan mengenai sistem
bermuamalah tersebut dan dalil-dalil yang melarangnya. Apabila dalam
kegiatan tersebut terdapat larangan, baik mengenai objek maupun teknis
pelaksanaannya, baru lah kegiatan tersebut dapat dihukumi haram.
Pada dasarnya, Islam tidak melarang suatu perlombaan dengan syarat
tidak melanggar aturan-aturan syari’at, seperti dapat menimbulkan
5 Walid bin Rasyid Sa’idan, Qawa>id al-Buyu>’ wa Fara>id al-Furu>’ (t.t: t.p., t.th.), lihat juga Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), 6.
6 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), 30.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id marabahaya, memperlihatkan bagian tubuh atau aurat perempuan di hadapan
laki-laki yang bukan mahramnya, mengandung unsur tipu muslihat terhadap
orang lain, menyakiti binatang jenis unggas atau binatang lainnya, permainan
yang bersandar pada faktor keberuntungan, mengandung unsur perjudian, dan
lain sebagainya.8
Adakalanya perlombaan diadakan tanpa disertai hadiah, namun sering
kali dengan hadiah. Para ulama sepakat untuk memperbolehkan perlombaan
tanpa hadiah. Rasulullah pun pernah melakukan lomba lari dengan istrinya,
Aisyah, yang pada putaran pertama berhasil mengalahkan beliau. Namun saat
Aisyah sudah mulai gemuk, beliau yang mengalahkan Aisyah.9 Sedangkan
untuk perlombaan disertai hadiah, ulama membagi menjadi dua yaitu
diperbolehkan dan dilarang.
Dalam perlombaan berhadiah, yang harus diperhatikan adalah mengenai
status hadiah tersebut, jangan sampai termasuk dalam maysir. Selain itu juga
cara memenangkan perlombaan perlu diperhatikan, jangan sampai termasuk
perbuatan mengundi nasib (azla>m). Allah mengharamkan maysir dan azla>m
sebagaimana yang tersurat dalam surah al-Ma>idah ayat 90:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (Q.S. al-Ma>idah:
90)10
Adanya pemberian hadiah dalam perlombaan burung berkicau di
Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo, perlu dikaji lebih
mendalam, termasuk perlombaan berhadiah yang diperbolehkan atau justru
dilarang. Mengingat mayoritas peserta dalam perlombaan tersebut adalah
orang Islam, penulis ingin meninjau aktifitas perlombaan burung berkicau
tersebut menurut hukum Islam dalam skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum
Islam terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di Gantangan New
Permata BC Tanggulangin Sidoarjo”.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat beberapa hal
yang dapat diidentifikasi sebagai masalah dalam penelitian. Di antaranya
adalah:
1. Latar belakang terjadinya perlombaan burung berkicau berhadiah
2. Maksud/tujuan/motivasi peserta mengikuti lomba burung berkicau
berhadiah
3. Tata cara penilaian juri terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah
4. Perlombaan burung berkicau berhadiah dalam perspektif mas}lah}ah
mursalah
5. Korelasi perlombaan burung berkicau berhadiah dengan praktik maysir
dan azla>m dalam hukum Islam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 6. Praktik pelaksanaan perlombaan burung berkicau berhadiah di
GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo
7. Tinjauan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah
di GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo
Dan dari sekian masalah yang diidentifikasi, penulis membatasi masalah
yang diteliti agar hasil penelitian menjadi fokus. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini meliputi:
1. Praktik pelaksanaan perlombaan burung berkicau berhadiah di
GantanganNew Permata BC Tanggulangin Sidoarjo.
2. Tinjauan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah
di GantanganNew Permata BC Tanggulangin Sidoarjo.
C. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam mencari jawaban dari permasalahan
yang diidentifikasi dan telah dibatasi, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana praktik perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan
New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo?
2. Bagaimana tinjuan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau
berhadiah di GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/penelitian yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini bukan merupakan pengulangan
ataupun duplikasi dari kajian/penelitian yang telah ada.11 Penulis menemukan
beberapa penelitian terkait perlombaan dan undian berhadiah.
Pertama yaitu skripsi yang ditulis oleh Luluk Faridah pada tahun 2001
dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pemancingan Ikan Bandeng
Berhadiah di Pantai Ria Kenjeran Surabaya”. Penelitian ini menggunakan
analisis hukum Islam tentang azla>m (mengundi nasib). Hasil dari penelitian
ini menyebutkan bahwa lomba pemancingan ikan bandeng berhadiah di
Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, diperbolehkan menurut hukum Islam karena
tidak ada unsur azla>m (mengundi nasib), hanya sekedar perlombaan untuk
hiburan belaka.12
Kajian pustaka kedua adalah skripsi tahun 2010 yang ditulis oleh Nisaul
Faidah dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah
pada Bank BRI Cabang Surabaya” mengenai undian berhadiah dengan
analisis maysi>r. Kesimpulan dari skripsi ini adalah praktik undian tabungan
BRI Britama pada Bank BRI cabang Surabaya bukan termasuk praktik
perjudian yang diharamkan oleh Islam karena praktik tersebut tidak
memenuhi unsur-unsur judi.13
Ketiga yaitu skripsi yang ditulis oleh A. Jauhari Nashrullah pada tahun
2015 dengan judul “Analisis Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah
11 Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2014), 8.
12 Luluk Faridah, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pemancingan Ikan Bandeng Berhadiah di Pantai Ria Kenjeran Surabaya” (Skripsi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2001), v.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Umrah dalam Aplikasi Mud}a>rabah di BMT Bina Insan Mandiri Cabang
Logawe Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban”. Dari analisis penulis
disimpulkan bahwa, undian berhadiah umrah tersebut secara aspek maslahah
dan mudarat dalam sudut pandang sosial dan ekonomi masyarakat boleh
dilakukan karena terdapat adanya kepastian pengembalian uang nasabah
secara utuh dan yang menyediakan hadiah umrah adalah pihak ketiga.14
Keempat yaitu skripsi dengan judul “Pelaksanaan Festival Kebudayaan
Jember Fashion Carnaval di Kabupaten Jember dalam Perspektif Mas}lah}ah
Mursalah” yang ditulis oleh Khusnul Hotimah pada tahun 2016. Penulis
menggunakan analisis mas}lah}ah mursalah dalam penelitian tersebut. Penulis
menyimpulkan bahwa festival tersebut membawa dampak positif dalam
kehidupan masyarakat Jember, khususnya meningkatkan perekonomian
rakyat di sektor ekonomi kreatif.15
Kelima adalah skripsi yag ditulis oleh Akhla Karunia pada tahun 2014
berjudul “Analisis Pemberian Hadiah dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas
Nasabah di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ngagel Surabaya”.
Penelitian ini fokus pada aplikasi pemberian hadiah yang dilakukan oleh BNI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Ngagel, Surabaya. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa pemberian hadiah ini merupakan salah satu strategi
pemasaran yang mempunyai peran meningkatkan loyalitas nasabah.16
14 A. Jauhari Nashrullah, “Analisis Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah Umrah dalam Aplikasi Mud}a>rabah di BMT Bina Insan Mandiri Cabang Logawe Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban” (Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2015), vii.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dengan adanya kajian pustaka tersebut, hal ini jelas berbeda dengan
penelitian yang akan penulis lakukan dengan judul “Tinjauan Hukum Islam
terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di Gantangan New
Permata BC Tanggulangin Sidoarjo”. Dalam penelitian ini, penulis meninjau
tentang perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata
BC Tanggulangin Sidoarjo dalam perspektif hukum Islam yaitu maysir.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang telah dilakukan ini adalah:
1. Mendeskripsikan praktik perlombaan burung berkicau berhadiah di
GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo.
2. Meninjau perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New
Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo dengan perspektif hukum Islam.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta
kontribusi baik bagi praktisi maupun akademisi, diantaranya:
1. Secara teoritis
Bagi penulis, diharapkan dapat menambah dan memperluas
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang perlombaan berhadiahdan dapat
dijadikan sumber informasi dan pengetahuan tentang perlombaan
berhadiah menurut hukum Islam.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bagi akedemisi diharapkan hasil penelitian ini mampu menjadi
sumbangan yang berarti dalam khazanah keilmuan terutama bagi
Fakultas Syariah dan Hukum serta menjadi rujukan penelitian berikutnya
mengenai perlombaan berhadiahdi kemudian hari.
2. Secara Praktis
Sebagai sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
pemahaman akan sistem perlombaan berhadiah yang sesuai dengan
hukum Islam untuk kemudian bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya.
G. Definisi Operasional
Untuk memberikan landasan dalam penelitian yang akan dilakukan,
maka dirasa perlu memberikan definisi operasional, antara lain:
Hukum Islam : hukum yang bersumber dari al-Qur’an dan hadis,
dalam hal ini fikih hiburan tentang perlombaan
berhadiah.
Perlombaan burung
berkicau berhadiah
: suatu perlombaan yang dinilai oleh juri berdasarkan
kicauan burung dengan ketentuan pihak yang juara
akan mendapatkan hadiah.
GantanganNew
Permata BC
: tempat untuk menggantungkan sangkar burung
berkicau saat diikutsertakan dalam perlombaan yang
berlokasi di Perumahan Permata Regency,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
H. Metode Penelitian
Untuk menghasilkan gambaran yang baik, dibutuhkan serangkaian
langkah yang sistematis. Adapun langkah-langkah tersebut terdiri atas: data
yang dikumpulkan, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data, dan teknik analisis data.
1. Data yang dikumpulkan
Data-data yang perlu dihimpun untuk menjawab pertanyaan dalam
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
1) Data tentang pelaksanaan perlombaan burung berkicau di
GantanganNew Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo
2) Data tentang sumber dana perlombaan burung berkicau di
GantanganNew Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo
3) Data tentang tata cara pembagian hadiah pada perlombaan
burung berkicau di GantanganNew Permata BC, Tanggulangin,
Sidoarjo
4) Data tentang perlombaan berhadiah menurut hukum Islam
5) Data tentang konsep maysir
b. Data Sekunder
1) Data tentang profil GantanganNew Permata BC, Tanggulangin,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2) Data tentang persiapan peserta perlombaan burung berkicau
berhadiah di Gantangan New Permata BC, Tanggulangin,
Sidoarjo
3) Data tentang persyaratan lomba burung berkicau di Gantangan
New Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo
4) Data tentang tata cara penilaian juri dalam perlombaan burung
berkicau di Gantangan New Permata BC, Tanggulangin,
Sidoarjo
2. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh yang harus
dilakukan sendiri oleh peneliti, atau sesuatu yang dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.17 Sumber penelitian
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
a. Sumber Primer
Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pengelola, panitia, dan peserta lomba burung berkicau di Gantangan
New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perlombaan burung
berkicau di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yaitu brosur-brosur, kwitansi pembayaran, trofi, serta buku-buku
yang berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber
tersebut diantaranya adalah:
1) Faishal bin Abdul Aziz, Busta>nu al-Ah}ba>r Mukhtas}ar Naylu
al-Awt}a>r
2) Hamid Laonso dan Muhammad Jamil, Hukum Islam Alternatif:
Solusi terhadap Masalah Fiqh Kontemporer
3) Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah
4) Ibrohim Husen, Apakah Judi Itu?
5) Syaikh Muhammad Ali Ash Shabuni, Rowa>i’ul Baya>n Ayat-ayat
Hukum
6) Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah jilid 14
7) Yusuf Al-Qaradhawi, Fikih Hiburan
8) Yusuf Al-Qaradhawi, Halal Haram dalam Islam
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
melakukan penelitian. Tanpa upaya pengumpulan data berarti penelitian
tidak dapat dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara/interview, dan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. Observasi
Yaitu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena
sosial dan gejala-gejala alam dengan pengamatan dan pencatatan.18
Observasi tersebut digunakan untuk mengumpukan data tentang
pelaksanaan perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan
New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo.
b. Wawancara/Interview
Adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
narasumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.19
Peneliti melakukan wawancara kepada 15 narasumber baik dari
pengelola, panitia, maupun peserta perlombaan burung berkicau
berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo,
untuk mendapatkan data mengenai perlombaan tersebut.
c. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan catatan-catatan peristiwa yang telah terjadi,
baik berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
seseorang.20 Dalam hal ini dokumen yang dikumpulkan adalah
brosur perlombaan, kwitansi pembayaran tiket, trofi, penelitian
terdahulu, teori-teori tentang perlombaan berhadiah dan maysir, serta
data lain yang berhubungan dengan penelitian mengenai perlombaan
18 Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 212. 19 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif..., 186.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC
Tanggulangin, Sidoarjo.
4. Teknik Pengolahan Data
Data-data yang terkumpul melalui kegiatan pengumpulan data, pada
akhirnya dianalisis untuk menjawab atau memecahkan masalah
penelitian. Untuk mempermudah analisis, maka diperlukan pengolahan
data.21 Setelah data-data berhasil dikumpulkan, maka tahap berikutnya
adalah teknik pengolahan data dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Editing,22 yaitu menyunting data yang diperoleh tentang perlombaan
burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC
Tanggulangin, Sidoarjo, agar lebih mudah dipahami.
b. Organizing, yaitu menyusun data tentang praktik perlombaan
burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC
Tanggulangin, Sidoarjo.
c. Analizing adalah menganalisa data yang diarahkan untuk menjawab
rumusan masalah yang telah dirumuskan.
5. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dan diolah, langkah selanjutnya adalah
menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari data yang telah
terkumpul. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan
perlombaan burung berkicau berhadiah dan menganalisisnya dengan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id hukum Islam. Maka dalam melakukan analisis ini, penulis menggunakan
metode deskriptif analisis dengan pola pikir induktif.
Metode deskriptif analisis yaitu metode yang digunakan untuk
memberikan gambaran secara luas dan mendalam yang selanjutnya
dilakukan analisis terhadap sumber-sumber atau literatur yang diperoleh
sebelumnya.23 Data tentang perlombaan burung berkicau berhadiah yang
telah diolah digambarkan secara objektif kemudian dianalisis
menggunakan perspektif hukum Islam.
Pola pikir induktif adalah analisis berdasarkan fakta-fakta yang
bersifat khusus untuk kemudian dirumuskan menjadi model, konsep,
teori, proposisi, atau definisi yang bersifat umum.24 Dalam hal ini, fakta
yang bersifat khusus adalah mengenai perlombaan burung berkicau
berhadiah untuk kemudian dianalisis menggunakan hukum Islam
sehingga diperoleh kesimpulan yang bersifat umum.
I. Sistematika Pembahasan
Bab pertama adalah pendahuluan yang memuat uraian tentang latar
belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian
pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua berisi konsep perlombaan berhadiah dalam hukum Islam dan
maysir. Dalam mengurai perlombaan berhadiah dalam hukum Islam, dibahas
23 Sugiyono, Memahami Penilitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), 87.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tentang perlombaan berhadiah yang diperbolehkan dan perlombaan berhadiah
yang dilarang dalam hukum Islam. Sedangkan dalam mengurai konsep
maysir, peneliti membahas tentang pengertian maysir, dasar hukum larangan
maysir, dan hikmah diharamkannya maysir.
Bab ketiga mendeskripsikan tentang profil Gantangan New Permata BC
yang terdiri atas sejarah singkat GantanganNew Permata BC, perlombaan di
GantanganNew Permata BC, serta sumber dan alokasi dana penyelenggaraan
perlombaan burung berkicau di GantanganNew Permata BC. Selain itu juga
dibahas tentang pelaksanaan perlombaan burung berkicau berhadiah mulai
dari persiapan, pendaftaran, penilaian juri, syarat dan aturan perlombaan,
serta pembagian hadiah.
Bab keempat menguraikan tinjauan hukum Islam terhadap perlombaan
burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin,
Sidoarjo baik dengan analisis perlombaan berhadiah menurut hukum Islam
maupun dengan analisis konsep maysir.
Bab kelima memberikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
19
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id KONSEP PERLOMBAAN BERHADIAH DALAM HUKUM ISLAM DAN
MAYSIR
A. Perlombaan Berhadiah dalam Hukum Islam
Perlombaan merupakan salah satu bentuk hiburan bagi manusia. Hubungan yang terjalin dalam perlombaan bukan lah antara makhluk dengan
penciptanya, melainkan terjadi di antara manusia. Maka dari itu berlaku
kaidah umum bahwa segala sesuatu pada dasarnya adalah diperbolehkan
hingga ada dalil yang mengharuskan melakukan atau meninggalkannya1.
Pada dasarnya, perlombaan diperbolehkan selama tidak melanggar
aturan-aturan shari>’ah.
Di zaman Rasulullah pun sering diadakan perlombaan-perlombaan,
seperti balap kuda, memanah, lomba lari, dan lain-lain. Seperti suatu ketika
Rasulullah lomba lari dengan Aisyah rad}iyalla>hu ‘anha> dalam hadith riwayat
Ahmad dan Abu Dawud.
ِْﲏَﻘَـﺑﺎَﺳ ْﺖَﻠَـﻗ َﺔَﺸِﺋﺎَﻋ ْﻦَﻋ
اَذِإ ﱠﱴَﺣ ﺎَﻨْـﺜِﺒَﻠَـﻓ ُﻪُﺘْﻘَـﺒَﺴَﻓ َﻢﱠﻠَﺳ َو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﻠﱠﻟا ُلْﻮُﺳَر
َﻚْﻠِﺘِﺑ ِﻩِﺬَﻫ َلﺎَﻘَـﻓ ِْﲏَﻘَـﺒَﺴَﻓ ِْﲏَﻘَـﺑﺎَﺳ ُﻢْﺤﱠﻠﻟا ِْﲏَﻘَﻫْرَأ
)
دوادﻮﺑا و ﺪﲪا ﻩاور
(
Artinya: Dari Aisyah r.a., ia berkata: Aku pernah diajak lari (cepat) oleh Rasulullah SAW dan aku menang. Dan kami biasa (lari cepat itu) sampai badanku menjadi gemuk, maka Rasulullah SAW dapat mengalahkan aku. Maka (ketika itu) beliau bersabda: “Ini dengan itu” (kemenanganku ini menebus kekalahanku dulu itu). (H.R.
Ahmad dan Abu Dawud)2
1 Imroatul Azizah, Perjudian dan Spekulasi dalam Bisnis: Tinjauan Etika Bisnis Islami,
(Surabaya: Alpha, 2007), 74.
2 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, nomor hadith 22989, dan Sunan Abu Da>wud nomor hadith
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
diperbolehkan.3 Perlombaan pada masa sekarang ini bermula dari suatu
permainan yang umum dilakukan oleh masyarakat, kemudian beralih bentuk
dan sifat menjadi hiburan yang dipertunjukkan pada acara tertentu. Pada
perkembangan selanjutnya, permainan tersebut beralih karakter dan
motivasinya, yang akhirnya, dipertandingkan dengan transaksi berhadiah.4
Perlombaan berhadiah ini ada yang diperbolehkan dan ada yang dilarang.
1. Perlombaan Berhadiah yang Diperbolehkan
Adanya pertaruhan atau hadiah dalam suatu permainan atau
perlombaan tidak selalu diharamkan. Rasul sendiri pernah memberi
hadiah kepada seorang pemenang lomba berkuda. Hadiah yang diberikan
ini sebagai rangsangan agar pemain meningkatkan kemampuannya.
Dalam sebuah hadith riwayat Ahmad disebutkan:
ٍﻆْﻔَﻟ ِﰱ َو ، ِﻞْﻴَْﳋﺎِﺑ َﻖﱠﺒَﺳ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ ﱠِﱯﱠﻨﻟا ﱠنَأ َﺮَﻤُﻋ ِﻦْﺑا ِﻦَﻋ
:
َﺳ
َﻖﱠﺒ
ِﻞْﻴَْﳋا َْﲔَـﺑ
ﱠﺴﻟا ﻰَﻄْﻋَاَو
ﺎ
َﻖِﺑ
)
ﺪﲪا ﻩاور
(
Artinya: Dari Ibnu ‘Umar ia menceritakan, bahwa Nabi SAW pernah mengadakan perlombaan berkuda dan beliau menang, dan dalam lafal lain dikatakan: Rasulullah SAW mengadakan lomba berkuda dan beliau memberi (hadiah) kepada
pemenangnya. (H.R. Ahmad)5
Aziz, Busta>nu al-Ah}ba>r Mukhtas}ar Naylu al-Awt}a>r, terj. Mu’ammal Hamidy et al. Jilid 6 (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1993), 2985.
3 As-sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, terj. Mudzakir AS, Jilid 14 (Bandung: PT. Al-Ma’arif), t.th, 140. 4 Hamid Laonso dan Muhammad Jamil, Hukum Islam Alternatif Solusi Terhadap Masalah Fiqh
Kontemporer, (Jakarta: Restu Ilahi, 2005), 213.
5 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, nomor hadith 5398, Aplikasi Lidwa Pusaka Online dalam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id adalah sebagai berikut:
a. Hadiah itu datang dari penguasa atau yang lain6
Diperbolehkan mengambil hadiah perlombaan apabila hadiah itu
diberikan oleh pemerintah atau pihak lain yang tidak ikut dalam
perlombaan (sponsor). Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW
berdasarkan hadith yang diriwayatkan oleh Ahmad bahwa
Rasulullah mengadakan lomba kuda dan beliau memberi hadiah
kepada pemenangnya.7 Misalnya perlombaan-perlombaan yang
mendapat dana dari sponsor dan hadiah yang diberikan kepada
peserta berasal dari dana sponsor tersebut.
b. Hadiah dikeluarkan oleh hanya salah satu pihak yang berlomba8
Mengambil hadiah dalam perlombaan diperbolehkan apabila
salah seorang dari dua orang yang berlomba atau salah satu pihak
dari beberapa pihak yang berlomba yang mengeluarkan hadiah.
Misalnya salah satu pihak berkata,”Barang siapa yang menang dalam
perlombaan ini, maka dia akan memperoleh hadiah dariku. Tetapi
apabila aku yang menang, maka kalian tidak akan memperoleh
apapun dariku dan aku tidak akan mendapatkan apapun dari kalian”.
6 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), 259.
7 Dalam terjemahan kitab Busta>nu al-Ah}ba>r Mukhtasar Naylu al-Aut} }a>r disebutkan bahwa Sya>rih}
(Imam Asy-syaukani) menjelaskan bahwa diperbolehkan mengadakan perlombaan berhadiah yang hadiahnya bukan berasal dari peserta lomba itu. Misalnya ketua memberikan hadiah kepada pemenangnya. Ini dibolehkan tanpa ada perbedaan pendapat lagi. Lihat Faishal bin Abdul Aziz,
Busta>nu al-Ah}ba>r..., 2969.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id manapun. Pemain yang akan memberikan hadiah tidak merasa
dirugikan karena memang sudah berniat untuk memberikan hadiah
kepada pemenang lomba. Pihak yang lain pun tidak dirugikan karena
sekali pun mereka kalah dalam perlombaan, mereka tidak harus
menanggung beban hadiah untuk diberikan kepada peserta yang
menang.
c. Hadiah dikeluarkan oleh beberapa pihak yang berlomba dengan
adanya Muh}allil9
Hadiah dalam perlombaan boleh diambil apabila datang dua
orang (pihak) yang berlomba atau beberapa pihak yang berlomba,
sementara di antara mereka terdapat salah seorang atau salah satu
pihak yang berhak menerima hadiah itu bila dia menang dan tidak
berutang bila dia kalah. Orang yang berhak menerima hadiah bila
menang dan tidak berutang bila kalah itu lah yang disebut muh}allil.
Muh}allil harus memiliki karakter, keadaan fisik, dan
kemampuan yang sama dengan para peserta lainnya.10 Dia tidak
boleh orang yang sudah diyakini akan menang atau akan kalah
dalam perlombaan tersebut. Dengan adanya muh}allil semacam itu,
maka perlombaan terhindar dari maysir. Muh}allil berfungsi sebagai
9 Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
ﱠِﱯﱠﻨﻟا ﱠنَا َةَﺮْـﻳَﺮُﻫ ِﰉَا ْﻦَﻋ
َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ
ّلﺎَﻗ
:
َْﲔَـﺑ ﺎًﺳَﺮَـﻓ َﻞَﺧْدَا ْﻦَﻣ
ْﺄَﻳ َﻻ َﻮُﻫَو ِْﲔَﺳَﺮَـﻓ
َﻣ ُﻦ
َا
ْن
َﻳ ْﺴ
ِﺒ َﻖ
َﻓ
َﻼ
َﺑ ْﺄ
َس
َو ،
َﻣ ْﻦ
َا ْد
َﺧ
َﻞ
َـﺑ ﺎًﺳَﺮَـﻓ
َْﲔ
َـﻓ َﺮ
َﺳ
ِْﲔ
َو ُﻫ
َﻮ
آ ِﻣ
ٌﻦ
َا ْن
َﻳ
ْﺴ ِﺒ
َﻖ
َـﻓ ُﻬ
َﻮ ِﻗ
َﻤ
ٌرﺎ
)
و ﺪﲪا ﻩاور
ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑاو دوادﻮﺑا
(
Artinya: Dari Abi Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: Barang siapa memasukkan seekor kuda di antara dua kuda sedangkan dia tidak yakin kalau kudanya itu pasti menang, maka yang demikian itu tidak mengapa. Dan barang siapa yang memasukkan seekor kuda di antara dua kuda, sedangkan dia yakin kudanya itu menang, maka yang demikian itu adalah judi. (H.R. Ahmad, Abu Daud, dan
Ibnu Majah).11
2. Perlombaan Berhadiah yang Dilarang
Pada masa Rasulullah, pertandingan terhadap suatu permainan
bermotif pada hiburan dan untuk meningkatkan kualitas pemainnya.12
Peningkatan kualitas tersebut sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan peperangan melawan musuh-musuh Islam. Pertandingan
yang diadakan pun untuk mempersiapkan mereka maju ke medan jihad,
seperti lomba lari, lomba balap kuda, dan lomba memanah. Dalam
perspektif itu, Allah SWT berfirman:
11 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, nomor hadith 10153, dan dalam SunanAbuDa>wud nomor
hadith 2215, Sunan Ibnu Ma>jah nomor hadith 2867, Aplikasi Lidwa Pusaka Online dalam http://app.lidwa.com, lihat jugaFaishal bin Abdul Aziz, Busta>nu al-Ah}ba>r...,2971.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Artinya: Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan). (Q.S. al-Anfa>l: 60)13
Selain itu, hadiah yang ada bernilai rangsangan atau memberi
motivasi kepada para pemain. Hal ini dilakukan agar pemain yang kalah
bertanding terus berlatih meningkatkan kemampuannya. Begitu juga agar
pemain yang menang selalu berlatih untuk mempertahankan prestasinya.
Hadiah ini tidak memiliki motif mencari keuntungan dan tidak ada pihak
yang dirugikan dalam pemberian hadiah ini.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa pada dasarnya
perlombaan adalah hiburan yang dibolehkan oleh agama Islam. Namun
tetap saja harus memperhatikan aturan-aturan shari>’ah agar tidak sampai
terjerumus pada hal-hal yang dilarang. Karena pada dasarnya perlombaan
adalah permainan yang bermotif hiburan, maka tidak boleh melakukan
permainan yang bisa menimbulkan marabahaya tanpa adanya tuntutan ke
arah itu.
13 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Aisyah Al-Qur’an dan Terjemah untuk
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
aurat yang seharusnya ditutupi.14 Terutama bagi seorang wanita,
diharamkan untuk memainkan permainan yang memperlihatkan bagian
tubuh atau aurat mereka di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya.
Tidak terkecuali untuk pemain laki-laki, tidak boleh memperlihatkan
aurat yang seharusnya ditutupinya di hadapan perempuan yang bukan
mahramnya. Seperti dalam olah raga renang yang menggunakan kostum
ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya.
Selain itu, dalam permainan tidak boleh melibatkan binatang, baik
unggas atau binatang lainnya, yang dapat menyebabkan tersakitinya
binatang-binatang tersebut.15 Misalnya dalam permainan sabung ayam
dan aduan kambing, kedua permainan tersebut dilarang karena
menyebabkan ayam atau kambing yang diadu saling menyakiti.
Termasuk dalam latihan memanah atau menembak, tidak boleh
menggunakan binatang sebagai sasaran.
Perlu diperhatikan pula agar permainan terhindar dari unsur
perjudian (maysir) dan mengundi nasib (azla>m). Dan jangan sampai
permainan tersebut melewati batas dengan mengorbankan hal-hal yang
lebih penting.16 Permainan adalah hiburan yang tidak termasuk
14 Yusuf Al-Qaradhawi, Fikih Hiburan Edisi Indonesia, terj. Dimas Hakamsyah (Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar, 2005), 59.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id seseorang, apalagi sampai melalaikannya.
Dalam perlombaan berhadiah, harus benar-benar diperhatikan agar
terhindar dari unsur maysir. Pertaruhan dalam perlombaan diharamkan
oleh para ulama apabila salah seorang atau satu pihak yang berlomba
menang, maka dia memperoleh hadiah (taruhan) itu, sedangkan apabila
dia kalah maka dia kehilangan hadiah (taruhan) itu. Dengan demikian,
dalam sebuah pertandingan, dana partisipasi yang dimintakan dari peserta
tidak boleh dialokasikan untuk hadiah para pemenang.17
B. Konsep Maysir
Setelah dibahas mengenai perlombaan berhadiah menurut hukum Islam
baik yang diperbolehkan maupun dilarang, dapat diketahui bahwa hal yang
paling harus diperhatikan dalam perlombaan berhadiah tersebut adalah tidak
adanya unsur maysir. Agar lebih dapat dipahami mengenai maysir yang
diharamkan oleh agama Islam, maka sudah seharusnya konsep maysir juga
diulas secara lebih terperinci.
1. Pengertian maysir
Maysir dalam bahasa Arab mengandung beberapa pengertian, di
antaranya adalah keharusan, mudah, kaya, dan membagi-bagi.18
Pengertian-pengertian ini dapat menggambarkan karakter dari maysir itu
17 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2014), 43.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dengan praktik maysir yang dilakukan oleh masyarakat Arab pada zaman
dahulu hingga masyarakat secara umum pada zaman sekarang.
Maysir dapat berasal dari kata yasara yang berarti keharusan, yaitu
pihak yang kalah dalam suatu permainan harus menyerahkan sesuatu
yang dipertaruhkan kepada pihak yang menang. Selain itu juga dapat
berasal dari kata yusrun yang artinya mudah, dengan analisa bahasa
bahwa maysir merupakan cara untuk mendapatkan rezeki secara mudah.
Namun pendapat ini tidak tepat menurut Prof. KH. Ibrahim Hosen sebab
untuk memperoleh keberuntungan dalam maysir juga tidak mudah.19
Terdapat lagi asal kata maysir yaitu yasa>r yang artinya kaya dengan
analogi bahwa permainan maysir menyebabkan orang yang
memenangkannya menjadi kaya. Sedangkan maysir yang secara bahasa
berasal dari kata yasr dengan arti membagi-bagi daging onta sejalan
dengan sifat maysir yang dilakukan oleh orang-orang Arab jahiliah yang
karenanya ayat al-Qur’an tentang pelarangan maysir diturunkan.
Praktik maysir yang dilakukan oleh orang-orang Arab jahiliah adalah
dengan membuat sepuluh kartu dari potongan kayu (karena pada waktu
itu belum ada kertas) untuk sepuluh orang pemain. Kartu-kartu tersebut
diberi sebutan dan bagian masing-masing, yaitu al-fadh berisi satu
bagian, al-taw’am berisi dua bagian, al-raqi>b berisi tiga bagian, al-h{ils
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
bagian, al-mu’alla> berisi tujuh bagian, dan tiga kartu kosong yaitu
al-mani>h{, al-safi>h{, dan al-waghd. Jumlah seluruhnya menjadi 28 bagian.
Kemudian mereka memotong seekor onta menjadi 28 bagian sesuai
dengan jumlah bagian dalam kartu tersebut. Sepuluh orang pemain
segera mengumpulkan kartu dan diletakkan dalam satu kantong, lalu
menyerahkannya kepada orang yang dapat dipercaya. Orang tersebut
akan mengocok kartu dan setiap peserta mengambil kartu tersebut hingga
habis. Kartu yang mereka ambil menggambarkan jumlah bagian daging
onta yang didapatkan, sedangkan tiga orang yang mendapat kartu kosong
harus membayar harga onta tersebut.20
Namun pada saat itu, para pemenang tidak boleh sedikitpun
mengambil daging onta perolehannya. Seluruh daging onta tersebut
diberikan kepada orang-orang lemah. Meskipun maysir pada saat itu
terlihat bermanfaat bagi orang-orang lemah, namun tetap saja Allah
menurunkan ayat pelarangan maysir tersebut. Pihak yang menang saling
membanggakan diri dan mengejek yang kalah sehingga menimbulkan
kebencian dan permusuhan antar suku dan kabilah.
Dalam kitab tafsir Rawa>i’u al-Baya>n juz I dijelaskan bahwa setiap
permainan yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Qaradhawi, setiap permainan yang mengandung taruhan adalah haram.
Dan taruhan adalah setiap permainan yang pemainnya bisa untung dan
bisa rugi.22 Di antara sekian pengertian maysir yang disebutkan, penulis
cenderung setuju dengan yang disebutkan oleh pengarang al-Munjid
yaitu setiap permainan yang disyaratkan padanya bahwa yang menang
akan mendapatkan sesuatu dari yang kalah baik berupa uang atau
lainnya.23
Hal ini senada dengan definisi maysir yang diungkapkan oleh
Adiwarman A. Karim, yaitu suatu permainan yang menempatkan satu
pihak harus menanggung beban pihak yang lain akibat permainan
tersebut.24 Setiap permainan atau pertandingan harus menghindari
terjadinya zero sum game, yaitu kondisi yang menempatkan satu atau
beberapa pemain harus menanggung beban pemain yang lain. Maka
untuk menghindari maysir ini diperlukan muh}allil seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya.25
2. Dasar hukum larangan maysir
Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 219:
21 Muhammad Ali Ash Shabuni, Rawa>i’u al-Baya>n Tafsi>ri A>yati al-Ah}ka>m Min al-Qur’a>n, terj.
Moh. Zuhri dan M. Qodirun Nur (Semarang: CV. Asy Syifa’, 1993), 439.
22 Yusuf Al-Qaradhawi, Halal dan Haram dalam Islam, terj. Mu’ammal Hamidy (Surabaya: PT.
Bina Ilmu, 2003), 413.
23 Ibrahim Hosen, Apakah Judi Itu?..., 34. 24 Adiwarman A. Karim, Bank Islam...,43.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamr
dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar dari pada manfaatnya.” Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, “Kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan.
(Q.S. al-Baqarah: 219)26
Apabila dalam suatu hal hanya terdapat bahaya padanya, maka sudah
pasti hal tersebut haram. Sebaliknya, apabila dalam suatu hal hanya
terdapat kemanfaatan, sudah jelas bahwa hal tersebut halal. Sedangkan
apabila dalam suatu hal tersebut terdapat kemanfaatan dan bahaya, dan
unsur bahayanya lebih besar dari manfaatnya, maka termasuk hal yang
diharamkan. Begitu juga bila unsur kemanfaatannya lebih besar dari pada
bahayanya, maka termasuk halal.27
Dalam surah al-Baqarah ayat 219, Allah menyebutkan bahwa dalam
khamr dan maysir selain terdapat dosa besar juga mengandung kemanfaatan. Namun perlu diperhatikan bahwa Allah pun menyebutkan
bahwa dosa yang terdapat dalam keduanya lebih besar dari pada
kemanfaatannya. Maka hukum keduanya, baik khamr maupun maysir,
adalah haram karena terdapat unsur bahaya yang lebih besar dari
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
surah al-Ma>idah ayat 90 dilanjutkan dengan ayat 91.
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti? (Q.S. al-Ma>idah: 90-91)28
Allah SWT selalu menyandingkan maysir dengan khamr. Hal ini
menunjukkan bahwa bahaya maysir sama dengan khamr yang
benar-benar harus dihindari oleh manusia. Bahkan dalam surah al-Ma>idah ayat
90 tersebut, Allah memerintahkan untuk menjauhinya, bukan sekedar
memerintahkan untuk tidak melakukannya. Sehingga segala hal yang
mendekatkan pada maysir pun harus dihindari. Oleh karena itu,
diharamkannya maysir bukan hanya memainkannya saja, memberi
fasilitas seperti menyediakan tempat dan memberi izin pun diharamkan.29
Rasulullah juga menyuruh seseorang yang mengajak temannya
bermain judi agar bersedekah. Rasulullah bersabda:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
َﻋ ْﻦ
َا
ِﰉ
ُﻫ َ
ﺮ ْـﻳ َﺮ َة
َﻋ
ِﻦ
ﱠﻨﻟا
ﱢِﱯ
َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ
َﻗ
َلﺎ
:
َﻣ ْﻦ
َﺣ َﻠ
َﻒ
َـﻓ
َﻘ
َلﺎ
ِﰲ
َﺣ
ْﻠ ِﻔ
ِﻪ
ِﺑ
ﱠﻼﻟﺎ
ِت
َو ْﻟا
ُﻌ ﱠﺰ
َـﻓ ى
ْﻠ َـﻴ ُﻘ
ْﻞ
:
َﻻ ِا
َﻟ َﻪ
ِا
ﱠﻻ
َو ،ﷲا
َﻣ
ْﻦ
َﻗ
َلﺎ
ِﻟ
َﺼ
ِﺣﺎ
ِﺒ ِﻪ
:
َـﺗ َﻌ
َلﺎ
ُأ َﻗ
ِﻣﺎ
ُﺮ َك
َـﻓ ْﻠ َﻴ
َﺘ
َﺼ
ﱠﺪ
ْق
)
ﻪﻴﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ
(
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Siapa bersumpah yang dalam sumpahnya itu mengatakan “demi Latta dan ‘Uzza”, maka hendaklah dia (susul dengan) mengucapkan kalimat “La> ila>ha illa Alla>h”, dan siapa yang mengajak kawannya “mari bermain judi”, maka hendaklah dia
(tebus dengan) bersedekah. (Muttafaqun ‘alaih)30
3. Hikmah pengharaman maysir
Islam dengan tegas mengharamkan segala sesuatu yang mengandung
unsur maysir, baik sebagai media hiburan maupun sebagai cara untuk
mengumpulkan harta dalam kondisi apapun. Segala sesuatu yang
diharamkan oleh Allah pasti mengandung hikmah dan tujuan mulia bagi
manusia. Karena segala sesuatu yang diciptakan dan ditetapkan oleh
Allah tidak mungkin mengandung kesia-siaan belaka. Begitu pula dalam
pengharaman maysir, terdapat hikmah dan tujuan baik bagi manusia.
Islam menghendaki setiap muslim untuk mengikuti hukum-hukum
Allah dalam usahanya mencari kekayaan. Seorang muslim seharusnya
menggapai tujuan melalui jalur-jalur yang benar. Allah telah memberikan
keleluasaan bagi manusia untuk mendapatkan rezeki dengan usaha dan
kerja keras. Namun dalam praktik maysir, seseorang justru cenderung
bergantung pada keberuntungan, nasib, dan harapan-harapan kosong.
30 Abu Abd Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, S}ah}i>h} Bukha>ry, nomor hadith 5642, Aplikasi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memberikan perlindungan bagi harta kekayaan seseorang. Seseorang
tidak boleh mengambil harta kekayaan orang lain kecuali dengan adanya
transaksi yang sehat atau keikhlasan pemiliknya sebagai bentuk hibah
atau sedekah. Sedangkan mengambil harta orang lain melalui maysir
merupakan cara yang salah karena pada dasarnya pemilik harta tersebut
tidak menghendaki hartanya diambil oleh orang lain.
Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila maysir memicu
permusuhan dan kebencian di antara orang-orang yang bertaruh.
Meskipun secara z}a>hir mereka mengatakan rela, hal itu hanya sebagai
keterpaksaan karena posisi mereka sebagai pihak yang kalah. Seseorang
yang kalah dalam maysir, sekalipun diam, dalam hatinya memendam
amarah atas kekurang berutungannya. Dan hal ini menimbulkan rasa
penasaran yang dapat menjadikan seseorang kecanduan untuk kembali
melakukan maysir.
Hal ini sejalan dengan yang tersurat dalam al-Qur’an surah
al-Ma>idah ayat 91 bahwa setan menginginkan terjadinya permusuhan dan
kebencian di antara para pemain judi. Selain itu, maysir juga dapat
menyebabkan seseorang lalai dengan zikir kepada Allah dan
meninggalkan salat.31 Rasa kecanduan untuk ingin selalu bermain judi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan.
Seseorang yang suka bermain maysir akan susah melepaskan
kebiasaannya tersebut, baik sebagai pemenang maupun yang kalah. Rasa
penasaran dan harapan pada permainan berikutnya akan memperoleh
kemenangan menjadikan mereka larut dalam maysir. Menang dan kalah
membuat mereka semakin penasaran. Hal ini lah yang menyebabkan
kecanduan dalam diri para penjudi.32
Akibat yang ditimbulkan dari kecanduan judi ini antara lain
meningkatnya kriminalitas, karena orang yang kecanduan judi hanya
memikirkan cara untuk menang, dan yang kalah hati dan jiwanya
menjadi panas. Apalagi jika uang sudah habis karena kalah berjudi,
sangat besar kemungkinan dapat mendorong seseorang itu untuk
melakukan pencurian, perampokan, penipuan, dan lain sebagainya.33
Selain itu, kecanduan bermain judi dapat menghilangkan rasa sayang
kepada harta karena selalu penasaran. Amarah dalam hati penjudi yang
kalah pun dapat menyebabkan hancurnya keluarga dan persahabatan. Hal
ini tentu saja merusak moral masyarakat.34 Meskipun pada awalnya
mereka merasa bahwa permainan judi adalah hiburan untuk mengisi
kekosongan, namun kemudaratan yang timbul karenanya lebih banyak
dan berbahaya.
32Yusuf Al-Qaradhawi, Halal dan Haram dalam Islam..., 422. 33 Imroatul Azizah, Perjudian dan Spekulasi..., 103.
35
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id PELAKSANAAN PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH
DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO
A. Profil Gantangan New Permata BC Tanggulangin Sidoarjo
1. Sejarah singkat Gantangan New Permata BC
Terbentuknya Gantangan New Permata BC berawal pada tahun
2004 dengan nama Permata BC. Pada saat itu, ketuanya adalah H.
Rohman dengan wakil bernama Ahmad Kharisun. Keduanya membentuk
gantangan ini dikarenakan memiliki kesamaan hobi dan kesenangan
terhadap burung berkicau. Gantangan Permata BC dibentuk sebagai
wadah bagi para pecinta burung berkicau yang disebut “kicau mania”
untuk adu kualitas kicauan burung mereka.1 Namun perlombaan yang
diadakan masih setingkat lokal dan peserta yang datang masih sedikit.
Hal ini dikarenakan adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh
para panitia.2
Akhirnya pada sekitar tahun 2014, H. Rohman selaku ketua
mengundurkan diri dan melepas gantangan tersebut yang kemudian
diambil alih oleh wakilnya, Ahmad Kharisun atau Haris. Dan sejak itu
pula lah, Permata BC menjadi New Permata BC.3 Perubahan tersebut
bukan sekedar nama belaka, namun memang terdapat perubahan dalam
penyelenggaraan perlombaan burung berkicau di sana. Haris membuat
1 Ahmad Kharisun, Wawancara, Sidoarjo, Sidoarjo, 01 Juli 2016.
2 Cipta Pria Utama. Wawancara, Sidoarjo, Sidoarjo, 01 Juli 2016.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dig