Soal Temuan BPK, Bupati Ingatkan Pimpinan SKPD
Giri Menang (Suara NTB) – Bupati Lombok Barat (Lobar) Dr. H. Zaini Arony, mengaku, perkembangan penyelesaian temuani LHPii BPK oleh jajaran SKPDiii lumayan bagus. Meski demikian, bupati tetap mengingatkan agar pimpinan SKPD menuntaskan temuan itu tepat waktu, yakni 45 hari atau sampai 15 Agustus mendatang.
“Kami diberikan rekomendasiiv oleh BPK agar rekomendasi dan hasil temuan selesai dalam waktu 60 hari (dua bulan). Tapi sebelum dua bulan sudah selesai oleh SKPD dan harus bisa tepat waktu,” tegas bupati di Kantor Bupati Lobar, Kamis (24/7).
Bupati mengaku sudah mendapat laporan dari Wakil Bupati Fauzan Khalid dan tim penyelesaian temuan, jika perkembangan terakhir cukup bagus. Tim memberikan waktu SKPD 45 hari menuntaskan temuan itu, sehingga ada waktu 15 hari untuk melakukan evaluasi. “Pas dua bulan harus sudah selesai,” ujarnya.
Sebelumnya, menyikapi kegagalan beruntun meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP)v dari BPK RI, Bupati Lobar H. Zaini Arony bersama wakil bupati langsung mengadakan rapat pimpinan tertutup dengan mengumpulkan semua jajarannya.
Bahkan bupati memberi deadline dan sanksi tegas terhadap SKPD yang tak mampu menuntaskan temuan tepat waktu. Bupati telah memberikan sejumlah arahan kepada semua SKPD untuk menuntaskan rekomendasi sembilan temuan yang harus diselesaikan oleh SKPD.
Beberapa temuan yang krusial terkait administrasi aset dan piutang Rp 10 miliar di Perumda yang belum tuntas. Selain itu ada juga temuan piutang berulang pada Hotel S yang mengganjal Lobar raih WTP. Selain itu piutang PBBP2 di Dinas PPKD yang sejauh ini masih sulit dituntaskan. PPKD sendiri mengusulkan agar piutang itu dihapuskan.
Sumber berita:
Suara NTB, Soal Temuan BPK, Bupati Ingatkan Pimpinan SKPD, Jumat, 25 Juli 2014.
i Temuan Pemeriksaan, 1. himpunan dan sintetis dari data dan informasi yang dikumpulkan dan
diolah selama dilakukan pemeriksaan pada entitas tertentu dan disajikan sescara sistematis dan analistis
meliputi unsur kondisi, kriteria, akibat, dan sebab; 2. indikasi permasalahan yang ditemui di dalam
pemeriksaan lapangan.
ii Laporan Hasil Pemeriksaan, Laporan tertulis mengenai hasil pelaksanaan pemeriksaan yang
dilakukan oleh tim pemeriksa dan disampaikan kepada DPR, DPD, dan DPRD.
iii Satuan Kerja Perangka Daerah (SKPD), organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang
bertanggungjawab kepada gubernur/bupati/walikota dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari sekretaris daerah, dinas daerah dan lembaga teknis daerah, kecamatan, desa, dan satuan polisi pamong praja sesuai dengan kebutuhan daerah.
iv Rekomendasi, saran dari pemeriksa berdasarkan hasil pemeriksaannya, yang ditujukan kepada
orang dan/atau badan yang berwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan.
v Opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), pendapat wajar tanpa pengecualian
menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperikasa menyajikan secara wajar : dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.